12
29 A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi peristiwa (event study) dengan menggunakan metode kuatitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel, pengumpulan data dan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2017:7). B. Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Stock Split Pemecahan saham (stock split) adalah meningkatkan jumlah saham yang beredar dengan mengurangi nilai nominal saham, jadi terdapat dua saham masing-masing memiliki nilai nominal setangah dari nominal awal akibat nilai nominal satu dibagi menjadi dua, misalnya dari nilai nominal Rp 1.000,00 per saham menjadi Rp 500,00 per lembar saham atau dari Rp 500,00 per saham menajdi Rp 100,00 per saham(Fahmi2015:117). 2. Return Tidak Normal (Abnormal Return) Dalam penelitian ini perubahan terhadap harga saham yang disebabkan oleh peristiwa stock split dapat diukur dengan pergerakan abnormal return. Abnormal return adalah selisih antara return

BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

29

A. Jenis Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian studi peristiwa (event study) dengan menggunakan metode

kuatitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel, pengumpulan

data dan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2017:7).

B. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Stock Split

Pemecahan saham (stock split) adalah meningkatkan jumlah saham

yang beredar dengan mengurangi nilai nominal saham, jadi terdapat dua

saham masing-masing memiliki nilai nominal setangah dari nominal

awal akibat nilai nominal satu dibagi menjadi dua, misalnya dari nilai

nominal Rp 1.000,00 per saham menjadi Rp 500,00 per lembar saham

atau dari Rp 500,00 per saham menajdi Rp 100,00 per

saham(Fahmi2015:117).

2. Return Tidak Normal (Abnormal Return)

Dalam penelitian ini perubahan terhadap harga saham yang

disebabkan oleh peristiwa stock split dapat diukur dengan pergerakan

abnormal return. Abnormal return adalah selisih antara return

Page 2: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

30

sesungguhnya (actual return) yang terjadi dengan return ekspektasi

(expected return) (Hartono,2017:668).

3. Trading Volume Activity

Trading volume activity (TVA) merupakan rasio antara jumlah

lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap

jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu (Husnan, 2005).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017:215). Populasi pada penelitian ini yaitu

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan

pemecahan saham pada tahun 2015-2018.

2. Sampel

Teknik pengambilam sampel dilakukan secara porpusive sampling

yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu atau berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang dibutuhkan oleh

peneliti (Sugiyono,2017:219). Kriteria-kriteria dalam memilih

perusahaan, yang digunakan untuk sampel adalah sebagai berikut ::

a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan

stock split pada periode 2015-2018

b. Tidak melakukan kebijakan lain seperti right issue, bonus share

ataupun aksi korporasi lainnya selama periode pengamatan

Page 3: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

31

c. Perusahaan memiliki data dan tanggal stock split yang jelas

d. Perusahaan yang harga sahamnya aktif di perdagangkan selama

tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah stock split

Perusahaan yang melakukan stock split di BEI pada tahun 2015-

2018 berjumlah 58 perusahaan . Berikut tabel jumlah perusahaan yang

melakukan stock split pada tahun 2015-2018

Tabel 3.1 Jumlah Perusahaan yang Melakukan Stock Split

No

Tahun

Jumlah Perusahaan

yang terdaftar pada

BEI

Jumlah Perusahaan yang

Melakukan Stock Split

1 2015 525 Perusahaan 11 Perusahaan

2 2016 539 Perusahaan 21 Perusahaan

3 2017 555 Perusahaan 16 Perusahaan

4 2018 651 Perusahaan 10 Perusahaan

TOTAL 2270 perusahaan 58 perusahaan

Sumber: idx.co.id

Keseluruhan jumlah sampel awal untuk penelitian sejumlah 58

perusahaan yang melakukan stock split. Terdapat 31 perusahaan tidak

dapat diikutsertakan dalam penelitian disebakan tidak memenuhi kriteria

yang telah disebutkan di atas, berikut data sampel penelitian :

Tabel 3.2 Penyaringan Sampel Awal

No Tahun Sampel Awal Sampel Akhir

1 2015 11 Perusahaan 3 Perusahaan

2 2016 21 Perusahaan 8 Perusahaan

3 2017 16 Perusahaan 12 Perusahaan

4 2018 10 Perusahaan 4 Perusahaan

TOTAL 58 Perusahaan 27 Perusahaan

Sumber: Data diolah,2020

Page 4: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

32

Penyaringan sampel di atas dapat menghasilkan 27 perusahaan yang

dapat digunakan pada penelitian.

D. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dala penelitian ini adalah data kuantitatif

yaitu data yang menggambarkan fenomemna dengan menetapkan angka

dalam suatu tatanan yang bermakna (Sugiarto,2017:176). Sumber data pada

penelitian ini adalah sumber data sekunder yaitu data tidak langsung

diberika kepada pengumpul data melainkan melalui orang lain atau lewat

dokumen (Sugiyono,2017:224). Pada penelitian data sekunder dalam

penelitian ini merupakan data perusahaan yang melalukan stock split pada

tahun 2015-2018.Data penelitian diperoleh melalui situs Bursa Efek

Indonesia, www.idx.co.id serta media lainnya. Data sekunder yang

diperoleh meliputi:

1. Data tanggal terjadinya peristiwa stock split. Data tersebut digunakan

untuk menentukan harga saham, dan lembar saham yang

diperdagangkan di sekitar tanggal peristiwa stock spli.

2. Harga saham harian (closing price) perusahaan sampel dalam periode

pengamatan (windows period).

3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode pengamatan

2015-2018.

4. Jumlah saham yang beredar.

E. Teknis Analisis Data

Page 5: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

33

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan metode studi peristiwa (event study) untuk mengelolah dan

membahas data yang diperoleh dari sebuah peristiwa pemecahan saham

(stock split ) pada tahun 2015-2018 yaitu dengan cara sebagai berikut :

1. Periode Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan studi peristiwa(event study) untuk

melihat pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham perlu

pengujian terhadap harga saham yang di tunjukan dengan adanya

gerakan abnormal return dan trading volume activity disekitar kejadian.

Penelitian ini menggunakan periode jendela yaitu sebelum dan sesudah

peristiwa pemecahan saham ( stock split ).

Sebelum peristiwa Peristiwa Sesudah Peristiwa

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

T-7 T0 T7

Gambar 3.1 Periode Jendela

Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 15 hari yang merupakan event day (studi peristiwa). Periode

peristiwa pada penelitian ini terdiri 7 hari sebelum peristiwa dan 7 hari

setelah peristiwa pemecahan saham (stock split ). Dalam penelitian ini

menggunakan model disesuaikan pasar (market adjuste model) yang

mana pada hal ini tidak menggunakan periode estimasi, karena model

menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu

sekuritas ialah return indeks pasar pada saat itu.

Page 6: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

34

2. Menghitung abnormal return, sebelum menentukan abnormal return

ada langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

a. Menghitung Sesungguhnya (actual return)

Return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakah selisih

harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Menghitung

Rit untuk masing-masing perusahaan yang menjadi sampel

periode 2015-2018 dengan rumus berikut :

Ri,t = (𝑷𝒊,𝒕−𝑷𝒊,𝒕−𝟏 )

𝑷𝒊,𝒕−𝟏

Keterangan :

Rit = Return saham i pada hari ke-t

Pit = Harga saham i pada hari ke-t

Pit-1 = Harga saham i pada hari ke t-1

b. Menghitung expected return

Return yang diharapkan oleh investor. Return ekspektasi

pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan model

disesuaiankan pasar (Market adjusted Model) dikarenakan

penduga terbaik untuk mengestimasi return ekpsektasi adalah

return indeks pasar atau Indeks Harga Saham

Gabungan(Hartono,2018:76) :

E[Ri,t] = Rmit

Keterangan :

E[Ri,t] = Expected return sekuritas ke-i pada periode peristiwa

ke-t

Page 7: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

35

Rmi,t = Return pasar dari sekuritas ke-i pada periode

peristiwa ke- t yang dapat dihitung dengan rumus

Rmt = (𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1)

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 dengan IHSG adalah Indeks

Harga Saham Gabungan periode ke-t.

c. Menghitung return tidak normal (abnormal return)

Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih

antara return yang sesungguhnya dengan return yang

diharapkan (Hartono,2018:94). Berikut perhitungan rumus yang

digunakan :

Keterangan :

𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡 = 𝑅𝑖,𝑡 - 𝐸[𝑅𝑖,𝑡]

RTNi,t = Return tidak normal (abnormal return) sekuritas

ke-i pada periode peristiwa ke-t.

Rit = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas

ke-i pada periode peristiwa ke-t.

Erit = Return Ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode

peristiwa ke-t.

d. Menghitung rata-rata return tidak normal (Average Abnormal

return)

Setelah mengetahui abnormal return biasanya pengujian

tidak dilakukan untuk setiap sekuritas akan tetapi dilakukan

secara keseluruhan selama periode peristiwa. Rerata abnormal

return dapat dihitung dengan rumus :

Page 8: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

36

RRTN t =

𝑛 𝑖=1 𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡

𝑛

Keteragan :

RRTN t = Rata-rata abnormal return pada hari ke-t

RTNi,t = Return tidak normal untuk sekuritas ke 1 pada hari

ke t

N = Jumlah perusahaan

e. Menghitung akumulasi return tidak normal (Cumulative

abnormal return)

Akumulasi abnormal return merupakan penjumlahan return

tak normal hari sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk

masing – masing sekuritas,tetapi jika terdapat N (jumlah

sekuritas) maka rerata akumulasi abnormal return dapat dihitung

sebagai berikut :

RARTN(ti-tp) =

𝑛 𝑖=1

𝐴𝑅𝑇𝑁(𝑡𝑖,𝑡𝑝)𝑖

𝑛

Keterangan :

RARTN(t1-tp) = Akumulasi rata-rata return tidak normal

pada hari ke-t.

ARTN(t1-tp)i = Akumulasi return tidak normal sekuritas

ke-1 dari hari ke t1 sampai ke-tp.

N = Jumlah sekuritas.

3. Menghitung Trading volume activity

Trading volume activity adalah suatu model yang digunakan untuk

menentukan perubahan volume perdagangan saham harian.

Page 9: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

37

a. Menghitung TVA

Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang

diperdagangkan dalam periode tertentu. Volume perdagangan

dapat diukur dengan rumus berikut :

TVA i,t =∑ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑡

∑𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑡

b. Menghitung rata-rata TVA

Rata – rata TVA dihitung setelah TVA pada masing-masing

saham di ketahui. Berikut rumus perhitungan rata-rata TVA :

RTVA t = 𝑛 𝑖=1 𝑇𝑉𝐴𝑖,𝑡

𝑛

Keterangan :

RTVA t = Rata-rata TVA pada hari ke-t

TVA i.t = Trading Volume Activity sekuritas ke-i pada hari

ke-t

N = Jumlah perusahaan

c. Menghitung akumulasi trading volume activity

Akumulasi TVA merupakan penjumlahan TVA hari

sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk masing – masing

sekuritas,tetapi jika terdapat N (jumlah sekuritas) maka rerata

akumulasi TVA dapat dihitung sebagai berikut :

RATVA(ti-tp) = 𝑛 𝑖=1 𝐴𝑇𝑉𝐴(𝑡𝑖,𝑡𝑝)𝑖

𝑛

Keterangan :

Page 10: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

38

RATVA(t1-tp) = Rerata akumulasi TVA dari hari

sampai ke-tp

ATVA(t1,tp)i = akumulasi TVA sekuritas ke-i dari

hari ke-ti sampai ke-tp

N = Jumlah sekuritas

4. Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji statistik, langkah yang pertama dilakukan

adalah melakukan screening terhadap data yang akan diolah. Penelitian

ini mempunyai tujuan inferensi yaitu untuk menguji pengaruh stock split

terhadap harga saham yang di tunjukan dengan pergerakan abnormal

return dan Trading Volume Activity , maka dari itu perlu di adakan uji

normalitas terlebih dahulu. Dalam hal ini peneliti menggunakan uji

statistik Kolmogrov-smirnov untuk mendeteksi normalitas data.

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan suatu pengujian untuk membuktikan

adanya hubungan variabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini

menggunakan uji beda dua rata-rata dengan sampel yang saling

berhubungan (paired Sampel T-Test). Uji ini digunakan untuk

mengetahui perbedaan sampel sebelum dan sesudah diberi perlakukan.

Peneliti menggunakan uji ini untuk mengetahui pengaruh abnormal

return dan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split. Uji

ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu (program aplikasi) SPSS

20.0

Page 11: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

39

Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Perhitungan nilai t-hitung

1) Menghitung Uji t (t-test) abnormal return

Rumus yang digunakan dalam menghitung t abnorma return

adalah sebagai berikut :

𝑡 = ∑ 𝐷

ℎ𝑖𝑡 ∑ 2 ∑

2

√𝑛. 𝐷 −( 𝐷)

𝑛−1

Keterangan :

D = Selisih nilai Rata-AR dan sebelum stock split – AR

Sesudah stock split

N = Jumlah saham yang diamati

2) Menghitung Uji t (t-test) trading volume activity

Rumus yang digunakan dalam menghitung t trading volume

activity adalah sebagai berikut :

𝑡 = ∑ 𝐷

ℎ𝑖𝑡 ∑ 2 ∑

2

√𝑛. 𝐷 −( 𝐷)

𝑛−1

Keterangan :

D = Selisih nilai TVA sebelum stock split – TVA Sesudah

stock split

N = Jumlah saham yang diamati

b. Menentukan Level of significant (a) = 5%, Level of confidence

95%, dan Degree of freedom 7-1 = 6

c. Menentukan nilai t-tabel

Page 12: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal (abnormal return) Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih antara return

40

t-tabel dilihat dengan menggunakan dasar a dan degree of

freedom n-1.

d. Merumuskan uji hipotesis

Ho : µ = 0, artinya tidak adanya pengaruh antara sebelum dan

sesudah pemecahan saham (stock split)

Hi : µ ≠ 0, artinya adanya pengaruh antara sebelum dan sesudah

pemecahan saham (stock split)

Ho: Hipotesis diterima

Hi : Hipotesis ditolak

µ : Rata-rata abnormal return dan rata-rata trading volume

activity.

e. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah :

Jika nilai signifikansi yang dihasilkan (2-tailed) > 0,05,

maka Ho diterima dan Hi ditolak yang artinya tidak ada

pengaruh antara abnormal retun dan trading volume activity

sebelum dan sesudah stock split . Jika nilai signifikansi yang

dihasilkan (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima

yang artinya ada pengaruh antara abnormal return dan sebelum

dan sesudah stock split.