20
[Type text] Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENCIPTAAN Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud dan tujuan yang berbeda beda, perkembangan karya seni dan penggunaannya sendiri tidak lepas dari perkembangan manusia. Karya seni ditempatkan sebagai wujud media rekam suatu peristiwa ataupun sebagai wujud dari ekspresi seorang seniman terhadap maksud dari karya tersebut. Karya seni mempunyai suatu nilai estetis yang berbeda-beda, masyarakat awam melihat nilai estetis sebuah karya hanya dari teknik pembuatan dan hasil yang memukau. Keberhasilan seorang seniman untuk memperlihatkan nilai estetis dan makna sebuah karya kepada penikmat karya seni merupakan pekerjaan yang cukup sulit, seniman dituntut membuat suatu karya seni yang mudah dicerna dan tidak meninggalkan unsur estetis dari karya tersebut. Pembuatan sebuah karya tidak bisa lepas dari nilai sebuah karya tersebut yang dilihat dari penyampaian konsep dan pesan yang terkandung dari karya seni tersebut. A. Ide berkarya Kemerdekaan adalah hak semua bangsa, maka dari itu kita sebagai warga negara yang baik harus menghargai perjuangan kemerdekaan tersebut. Akan tetapi, suatu kemerdekaan tidak bisa terlepas dari proses menuju kemerdekaan tersebut, dimana suatu proses menuju kemerdekaan selalu menimbulkan kontropersi. Yang menarik bagi penulis adalah ketika pembentukan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, perjalanan pembuatan teks proklamasi bangsa ini sangatlah panjang. Banyak hal yang harus dilalui bangsa ini untuk mendapatkan kemerdekaan yaitu salah satunya adalah peristiwa rengasdengklok, dimana peristiwa itu terjadi penculikan Bung Karno dan Bung Hatta oleh golongan muda ke Rengasdengklok alasanya adalah untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia.

BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

[Type text] Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENCIPTAAN

Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud dan tujuan yang berbeda

– beda, perkembangan karya seni dan penggunaannya sendiri tidak lepas dari

perkembangan manusia. Karya seni ditempatkan sebagai wujud media rekam

suatu peristiwa ataupun sebagai wujud dari ekspresi seorang seniman terhadap

maksud dari karya tersebut.

Karya seni mempunyai suatu nilai estetis yang berbeda-beda, masyarakat

awam melihat nilai estetis sebuah karya hanya dari teknik pembuatan dan hasil

yang memukau. Keberhasilan seorang seniman untuk memperlihatkan nilai estetis

dan makna sebuah karya kepada penikmat karya seni merupakan pekerjaan yang

cukup sulit, seniman dituntut membuat suatu karya seni yang mudah dicerna dan

tidak meninggalkan unsur estetis dari karya tersebut. Pembuatan sebuah karya

tidak bisa lepas dari nilai sebuah karya tersebut yang dilihat dari penyampaian

konsep dan pesan yang terkandung dari karya seni tersebut.

A. Ide berkarya

Kemerdekaan adalah hak semua bangsa, maka dari itu kita sebagai warga

negara yang baik harus menghargai perjuangan kemerdekaan tersebut. Akan

tetapi, suatu kemerdekaan tidak bisa terlepas dari proses menuju kemerdekaan

tersebut, dimana suatu proses menuju kemerdekaan selalu menimbulkan

kontropersi. Yang menarik bagi penulis adalah ketika pembentukan teks

proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, perjalanan pembuatan teks proklamasi

bangsa ini sangatlah panjang. Banyak hal yang harus dilalui bangsa ini untuk

mendapatkan kemerdekaan yaitu salah satunya adalah peristiwa rengasdengklok,

dimana peristiwa itu terjadi penculikan Bung Karno dan Bung Hatta oleh

golongan muda ke Rengasdengklok alasanya adalah untuk mempercepat

kemerdekaan Indonesia.

Page 2: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

35

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari jejak sejarah tersebutlah maka dibuat tugu sebagai tanda salah satu

tempat bersejarah proses menuju kemerdekaan, dan tugu tersebut diberi nama

Tugu Proklamasi Rengasdengklok. Bentuk dari tugu itu adalah empat gerakan

tangan, arti dari gerakan tangan tersebut adalah menunjukan empat arah mata

angin dan proses kemerdekaan, dikatakan demikian karena setiap tangan

menunjukan arah yang berbeda-beda dan dari setiap tangan membentuk gerakan

yang berbeda dengan diakhiri kepalan tangan. Akan tetapi, dengan

berkembangnya zaman tempat-tempat peninggalan bersejarah semakin dilupakan

oleh masyarakat luas, terlihat dari setiap kondisi tempat tersebut. Hal inilah yang

menarik perhatian penulis untuk memvisualisasikan Tugu Proklamasi

Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan menggunakan teknik

cetak saring, yang bertujuan untuk mengingatkan kembali akan jejak proses

menuju kemerdekaan. Dalam pembuatan karya tugas akhir, penulis

mengaplikasikan gambar Tugu Proklamasi Rengasdengklok menggunakan teknik

cetak saring pada kertas dan karya yang dibuat berjumlah 6 buah.

B. Kontemplasi

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu

yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir

penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan untuk

mendapatkan ide atau gagasan dalam menciptakan karya seni.

Kontemplasi ide merupakan kegiatan perenungan dengan sepenuh hati atau proses bermeditasi untuk merenungkan dan berpikir penuh secara mendalam

untuk mencari nilai-nilai, karena manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan (Mustopo, 1989, hlm.122).

Pendalaman ide dilakukan untuk dapat memilih objek apa saja yang akan

dihadirkan pada karya seni grafis yang penulis yang akan ciptakaan. Objek yang

ada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang

dipilih yang paling menonjol dan memiliki makna paling kuat. Penulis juga

melakukan pendalaman ide dengan penghayatan dan perenungan subjek matter

Page 3: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

36

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dipilih yaitu memikirkan bahan, teknik dan gaya yang akan digunakan karya

seni grafis ini.

C. Stimulasi berkarya

Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar

individu, dimana suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan

indera seseorang mendorong kreativitas dan inovasi didalam dirinya untuk

menciptakan suatu karya yang berbeda. Ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi

stimulasi berkarya yaitu :

a. Faktor pengalaman dalam diri (Internal)

Faktor pengalaman diri memiliki pengaruh yang cukup penting bagi seniman

mewujudkan karyanya. Karena dari faktor ini dapat mengemukakan pengalaman

yang ingin dilihatkan pencipta kepada orang lain melalui karyanya. Dengan kata

lain seniman berkomunikasi melalui karyanya. Tujuan pribadi seniman

berdasarkan pengalamanya membuat karya ini seperti yang dikemukakan oleh

Irma Damajanti dalam bukunya yang berjudul “Psikologi seni”.

Dalam menciptakan seseuatu itu harus didahului dengan tujuan (To Create).

Contoh dari pengalaman dalam diri (internal) misalnya faktor biologis (kesehatan), kecerdasan (inteligensi), dorongan (motivasi), dan kepribadian. (Dajamanti, 2006, hlm.12).

b. Faktor pengalam dari luar atau lingkungan (eksternal)

Faktor ini merupakan kebalikan dari faktor pengalaman diri (internal). Faktor

ini merupakan macam-macam hal yang mempengaruhi seniman dalam memilih

ide yang diinginkan dalam motivasi sosial (dari lingkunga masyarakat) serta

kesempatan.

D. Pengolahan ide

Pengolahan ide adalah proses konsep dan gagasan yang telah melalui

berbagai tahap pertimbangan, melihat dari referensi yang didapat seperti buku,

majalah, Koran, dan internet untuk menetapkan rancangan gambar karya yang

Page 4: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

37

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan dibuat. Dan selanjutnya Proses dimana ide tersebut yang sudah di pastikan

dalam konsep diolah menjadi lebih jelas, proses pembuatan karya ini dimulai

dengan sketsa pada kertas HVS A4 yang disempurnakan dan tahap selanjutnya

penulis menggunakan salah satu program komputer untuk mencapai maksud yang

diinginkan.

a. Adobe Photoshop CS6

Perangkat program ini adalah salah satu yang digunakan penulis untuk

memperjelas dan mengatur tampilan karya yang disempurnakan dari proses awal

pembuatan karya yaitu sketsa. Pengaturan yang lebih ditegaskan dalam program

ini adalah ukuran karya dan bentuk yang disesuaikan untuk hasil akhirnya.

Gambar 3.1 Adobe Photoshop digunakan dalam penambahan pembuatan desain

Sumber : http://www.photoshop.com/products(24 Januari, 10:08 PM, 2014)

b. Corel Draw X5

Program Corel Draw X5 adalah program yang digunakan penulis untuk

mengatur batasan warna-warna yang digunakan dalam karya yang dengan maksud

ingin terlihat lebih detail ketika proses dalam tahap penyablonan. Adapun

penambahan yang menggunakan program ini seperti tekstur atau garis.

Page 5: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

38

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Corel Draw X5 digunakan dalam penambahan pembuatan desain

Sumber : http://www.corel.com/corel/(24 Januari, 10:13 PM, 2014)

E. Proses Berkarya

a. Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya grafis

adalah sebagai berikut :

1. Alat gambar

Gambar 3.3 Alat Tulis

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

Page 6: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

39

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kertas gambar A4

Gambar 3.4 Kertas Gambar

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

3. Perangkat Komputer

Gambar 3.5 Perangkat Komputer

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

Page 7: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

40

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Selotip kertas

Gambar 3.6 Selotip Kertas

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

5. Screen

Gambar 3.7 Screen 180S

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

Page 8: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

41

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Rakel

Gambar 3.8 Rakel

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

7. Hair dryer

Page 9: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

42

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.9 Hair dryer

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

8. Meja cetak

Gambar 3.10 Meja cetak

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

9. Gunting dan Cutter

Page 10: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

43

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.11 Gunting dan cutter

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

10. Lem

Gambar 3.12 Lem

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

11. Cat sablon PVC

Page 11: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

44

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.13 Cat sablon PVC

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

12. Minyak tanah

Gambar 3.14 Minyak tanah

Page 12: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

45

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

13. Kwas dan crayon

Gambar 3.15 Kwas dan crayon

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

14. Wadah pencampur tinta

Gambar 3.16 Wadah pencampur tinta

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

Page 13: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

46

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15. M3 (Pembersih tinta)

Gambar 3.17 M3 (pembersih tinta)

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

16. Minyak curah

Gambar 3.18 Minyak curah

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

Page 14: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

47

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17. Sarung tangan

Gambar 3.19 Sarung tangan

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

b. Tahap pembuatan karya

Pembuatan sketsa merupakan rancangan yang dilakukan secara garis besar

gambar yang akan dibuat. Rancangan gambar tersebut bisa dilakukan sepenuhnya

detail atau tidak detail, pada tahap ini bertujuan untuk memberikan acuan atau ide

dalam pembuatan desain karya sepenuhnya.

Page 15: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

48

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.20 Sketsa Gambar Karya 1

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

Gambar 3.21 : Sketsa Gambar Karya 5

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

c. Pemindahan rancangan gambar karya pada screen

Pemindahan gambar pada screen dilakukan dengan cara menjiplak, dengan

memisahkan warna yang satu dan yang lainnya dikarenakan dalam proses

pencetakanya hanya dilakukan untuk satu warna. Pada tahap ini penambahan

aksen garis atau tekstur tambahan menggunakan benda-benda yang ada disekitar

Page 16: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

49

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kita. Benda-benda tersebut sudah disiapkan sesui dengan rancangan gambar yang

dibuat, bahan pemindahan rancangan gambar mengunakan oil pastel dan

dermatograph.

Gambar 3.22 Penjiplakan gambar pada screen

Sumber : Dokumentasi pribadi 2014

d. Pelapisan screen dengan lem

Pada tahap ini lapisan yang tidak terkena oil pastel akan tertutup oleh lem,

secara otomatis oil pastel yang berbasis minyak dan lem yang berbasis air akan

terpisah satu sama lain. Sehingga lem hanya menutupi yang tidak terkena oil

pastel atau dermetograph.

Page 17: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

50

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.23 : Pengeleman di Screen

Sumber : Dokumentasi pribadi 2014

e. Pengeringan lem

Proses pengeringan lem pada screen dapat dilakukan dengan cara dijemur

yang memanfaatkan cahaya matahari atau mengunakan hair dryer selama

beberapa menit sampai lem kering.

Page 18: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

51

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.24 : Pengeringan lem

Sumber : Dokumentasi pribadi 2014

f. Pengolahan cat

Pencampuran tinta atau pengolahan tinta merupakan bagian yang cukup

penting, dikarenakan harus sesui dengan rancangan gambar yang dibuat.

Gambar 3.25 : Pengolahan cat

Sumber : Dokumentasi pribadi 2014

g. Proses pencetakan

Proses ini dilakukan di atas meja kaca yang dilengkapi lampu dibawahnya

yang gunanya untuk memperjelas posisi penempatan pencetakan selanjutnya dari

pencetakan awal. Penarikan tinta harus sejajar dikarenakan jika penarikan

berubah-ubah tidak sesuai dengan penarikan awal ada kemungkinan posisi akan

berubah.

Page 19: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

52

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.26 : Proses Pencetakan

Sumber : Dokumntasi pribadi 2014

F. Pengamasan Karya

Dalam setiap pengemasan karya apapun setiap orang pasti ingin

menampilkan karya itu sebaik mungkin dan pastinya setiap orang juga

memiliki pemikiran yang berbeda-beda dari setiap bahan dan teknik yang

digunakan. Adapun pengemasan karya penulis yang gunakan adalah bingkai

dengan warna hitam seperti pengemasan karya biasanya. Bahan yang

digunakan untuk membuat bingkai yaitu papan tipis yang diolah sedemikian

rupa supaya terlihat menarik dan kaca sebagai penutup karyanya, adapun

ukuran dari setiap karya adalah :

1. Panjang 36 cm dan lebar 28 cm

2. Panjang 41 cm dan lebar 24 cm

3. Panjang 36 cm dan lebar 28 cm

4. Panjang 40 cm dan lebar 29 cm

5. Panjang 27 cm dan lebar 40 cm

Page 20: BAB III METODE PENCIPTAAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/14480/6/S_PSR_0906776_Chapter3.pdfada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih

53

Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Panjang 39 cm dan lebar 48 cm

Ukuran bingkainya yang sebenarnya sendiri lebih besar dari ukuran karya

sebenarnya karena untuk menyesuaikan keindahan dan kesalarasan ketika

ditampilkan.