20
107 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan dasar teori yang telah dikemukakan maka variabel-variabel yang dugunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (Y) : Kinerja Guru 2. Variabel bebas (X) : Motivasi Kerja (XI) Kecerdasan Spiritual (X2) 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Terikat (Y) 3.2.1.1 Kinerja Guru Kinerja guru merupakan persepsi guru tentang kemampuan kerja yang dimilikinya pada suatu periode tertentu baik secara kuantitas dan kualitas dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dalam hal ini mengajar, mendidik dan melatih yang berpedoman pada standar yang telah ditetapkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Kinerja guru diukur dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja berdasarkan bentuk penilaian subjektif atau penilaian kinerja human judgment dengan memberikan penilaian terhadap diri sendiri (self appraisal). Oleh karena itu, untuk penilaian kinerja menggunakan alat ukur dari

BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

107

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan dasar teori

yang telah dikemukakan maka variabel-variabel yang

dugunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel terikat (Y) : Kinerja Guru

2. Variabel bebas (X) : Motivasi Kerja (XI)

Kecerdasan

Spiritual (X2)

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel Terikat (Y)

3.2.1.1 Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan persepsi guru tentang

kemampuan kerja yang dimilikinya pada suatu periode

tertentu baik secara kuantitas dan kualitas dalam

melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dalam hal

ini mengajar, mendidik dan melatih yang berpedoman

pada standar yang telah ditetapkan guna mencapai

tujuan pembelajaran. Kinerja guru diukur dengan

menggunakan instrumen penilaian kinerja berdasarkan

bentuk penilaian subjektif atau penilaian kinerja

human judgment dengan memberikan penilaian

terhadap diri sendiri (self appraisal). Oleh karena itu,

untuk penilaian kinerja menggunakan alat ukur dari

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

108

Seivers (2007) yaitu Teacher Performance Assessment

Guide, yang yang meliputi 6 (enam) aspek, yaitu: (1)

perencanaan, (2) strategi mengajar, (3) penilaian atau

evaluasi, (4) lingkungan belajar, (5) perkembangan

profesional, dan (6) komunikasi.

Panduan ini dibangun oleh Tennessee State

Department of Education, Division of Teaching and

Learning, yang bertujuan untuk memperkenalkan

perilaku dan karakteristik-karakteristik individu. Skala

dimodifikasi dan dikembangkan dari skala kinerja guru

yang disusun oleh Dami (2011), berdasarkan teori dan

aspek kinerja guru yang dikemukan oleh Seivers (2007)

dan disesuaikan penulis berdasarkan empat

kompetetensi dasar guru.

3.2.2 Variabel bebas (X)

3.2.2.1 Motivasi Kerja (X1)

Motivasi kerja adalah kondisi psikologis yang

mendorong seorang guru dalam melakukan

pekerjaannya sehingga dapat tercapai tujuan

pendidikan nasional dengan mengeluarkan tingkat

upaya yang tinggi yang dikondisikan dengan

kemampuan baik yang bersumber dari dalam diri

individu (motivasi internal) maupun yang berasal dari

luar diri individu (motivasi eksternal). Motivasi kerja

dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dua

aspek yang dikemukakan oleh Deci dan Ryan (2000),

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

109

dengan menggunakan instrumen skala motivasi kerja

yang dimodifikasi dan dikembangkan penulis dari

penelitian sebelumnya (Oudejans, 2007), yang disusun

berdasarkan konsep Self-Determination Theory (Deci &

Ryan, 2000), yaitu :

1. Motivasi intrinsik, yang meliputi : (a) memiliki

rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan,(b)

memiliki rasa puas terhadap pekerjaan, dan (c)

memiliki minat terhadap pekerjaan.

2. Motivasi eksternal, yang meliputi : (a) pengakuan

dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan

(b) penerimaan gaji, dan (c) rasa menghargai

terhadap pekerjaan.

3.2.2.2 Kecerdasan Spiritual (X2)

Kecerdasan spiritual adalah sebagai satu

rangkaian kapasitas mental yang merupakan perasaan

terhubungkan dengan diri sendiri, orang lain dan alam

semesta secara utuh. Aspek-aspek kecerdasan spiritual

diadaptasi dari King (2008) yang meliputi : (1) Critical

Existential Thinking (CET), (2) Personal Meaning

Production (PMP), (3) Transcendental Awareness (TA),dan

(4) Conscious State Expansion (CSE). Skala diadaptasi

dari skala kecerdasan spiritual yang disusun King

(2008), kemudian dimodifikasi pada beberapa bagian.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

110

3.3 Metode Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

berupa skala psikologi. Dapat disimpulkan dari

pernyataan Azwar (2003), bahwa skala psikologi adalah

alat ukur yang memiliki karakteristik: Stimulusnya

berupa pernyataan yang tidak langsung mengungkap

atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap

indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan,

dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak

langsung melalui indikator-indikator perilaku

sedangkan indikator-indikator perilaku diterjemahkan

dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu

berisi banyak aitem, dan respon subjek tidak

diklasifikasikan sebagai jawaban ”benar” atau ”salah”.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

guru Sekolah Dasar (SD) yang berstatus sebagai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di UPTD Pendidikan Daerah

Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali. Bilamana

jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota

populasi dapat digunakan sebagai sampel. Hal ini

disebut sebagai sampel jenuh. Oleh karena itu, sampel

dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh

sebanyak 137 guru, dengan perincian sebagai berikut :

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

111

Tabel 3.1

Jumlah Guru SD di UPTD Pendidikan Daerah

Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali

No

Nama Sekolah

Jumlah Guru

1 SDN 1 Tomata 10 2 SDN 2 Tomata 11

3 SDN Londi 7 4 SDN Taende 9 5 SDN Ensa 9

6 SD GKST Ensa 9 7 SDN Peonea 7 8 SDN Lanumor 9

9 SDN 1 Kolaka 9 10 SDN 2 Kolaka 7

11 SDN Tomui Karya 9 12 SDN Saemba 9 13 SDN Saemba Walati 7

14 SDN Lee 8 15 SDN Kasingoli 8 16 SD GKST Gontara 9

Total 137

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu untuk mengukur kinerja guru, motivasi kerja dan

kecerdasan spiritual dengan menggunakan skala

psikologi. Yang menurut Azwar (2010), skala psikologi

memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan

alat pengumpulan data lainnya seperti angket, daftar

isian, dan lain sebagainya. Beberapa karakteristik skala

yang berfungsi sebagai alat ukur psikologis adalah 1)

stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

112

tidak langsung mengungkap atribut yang hendak

diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari

atribut yang bersangkutan, 2) skala psikologi selalu

berisi banyak item dan 3) respon subjek tidak

diklasifikasikan dalam benar atau salah namun semua

jawaban dapat diterima sepanjang diberikan jawaban

jujur dan sungguh-sungguh. Dengan demikian

instrumen dalam penelitian ini disebut sebagai skala

kinerja guru, skala motivasi kerja dan skala kecerdasan

spiritual. Metode yang digunakan dalam pengisian

skala adalah pernyataan-pernyataan diajukan secara

tertulis kepada responden dan cara menjawab

dilakukan dengan memberikan tanda centang (√) pada

kolom yang telah disediakan.

Semua skala yang digunakan dalam penelitian ini

disusun berdasarkan skala Likert dengan 5 kategori

pilihan jawaban. Untuk skala kinerja guru pilihan

jawabannya adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),

Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai

(STS). Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan

5 skor (1-5), dimana semakin tinggi skor menunjukkan

kinerja yang semakin baik dan sebaliknya semakin

rendah skor menunjukkan kinerja yang semakin

buruk. Skala kinerja guru terdiri dari 35 item

pernyataan favorable yang dimodifikasi dari skala

kinerja guru yang disusun oleh Dami (2011),

berdasarkan teori dan aspek kinerja guru yang

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

113

dikemukan oleh Seivers (2007), dengan tingkat

reliabilitas sebesar 0,938. Skala motivasi kerja dengan

pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-

ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

Skala motivasi kerja disusun berdasarkan item

favorable dan item unfavorable. Skala dimodifikasi dari

skala motivasi kerja yang disusun Oudejans (2007),

dengan tingkat reliabilitas skala sebesar 0,7239. Skala

kecerdasan spiritual dengan pilihan jawaban Sangat

Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai

(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala kecerdasan

spiritual diadaptasi dari skala yang disusun oleh King

(2008) yaitu The Spiritual Intelligence Self‐Report

Inventory (SISRI-24) dengan tingkat reliabilitas 0,96.

Tabel 3.2

Alat Ukur Penelitian Skala Kinerja Guru,Motivasi

Kerja dan Kecerdasan Spiritual

Pernyataan

Favorable

Pernyataan

Unfavorable

SS = 5 SS = 1

S = 4 S = 2

R = 3 TP = 3

TS = 2 TS = 4

STS = 1 STS = 5

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

114

3.5.1 Instrumen Kinerja Guru

Kinerja guru diukur dengan menggunakan

instrument penilaian kinerja berdasarkan bentuk

penilaian subjektif atau penilaian kinerja human

judgment dengan memberikan penilaian terhadap diri

sendiri (self appraisal). Seivers (2007) menyediakan

panduan penilaian kerja yang dinamakan Teacher

Performance Assessment Guide,dengan kriteria yang

diukur yaitu : perencanaan, strategi mengajar,

penilaian dan evaluasi, lingkungan belajar,

perkembangan profesional dan komunikasi.

Skala kinerja guru terdiri dari 35 item pernyataan

favorable yang dimodifikasi dari skala kinerja guru

yang disusun oleh Dami (2011), berdasarkan aspek

kinerja guru yang dikemukan oleh Seivers (2007),

dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,938 dan nilai r

(corrected item-total correlation) bergerak dari rentang

nilai 0,348-0,828.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru (Y)

Kompetensi Dasar Guru

Dimensi Indikator No. Item

Kompetensi profesional

Perencanaan Mampu merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid,

Mampu memahami dan menyusun pembelajaran sesuai standar kurikulum yang berlaku

3,4,5

1,2

Strategi Mengajar

Mampu menciptakan strategi pembelajaran kelas

9,10, 11

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

115

yang efektif

Mampu menciptakan strategi mengajar yang melibatkan murid memanfaatkan media teknologi didasarkan pada penelitian yang dihubungkan dengan cara berpikir yang tinggi, problem solving dan dunia nyata.

6,7,8

Kompetensi pedagogik

Penilaian atau evaluasi

Mampu menggunakan penilaian atau evaluasi yang cocok untuk menentukan penguasaan murid

Mampu membuat keputusan-keputusan pembelajaran.

12,13, 14

15,16, 17

Kompetensi kepribadian

Lingkungan belajar

Mampu menciptakan budaya kelas yang efisien

Mampu menyiapkan serta mengembangkan kapasitas intelektual murid.

19,21, 22

18,20

Kompetensi sosial

Perkembangan professional

Mampu membangun kerja sama dengan sesama rekan kerja dan

Mampu menunjukkan tanggung jawab profesional secara efektif dan efisien.

23,26, 29

24,25,

28

Komuikasi Mampu membangun komunikasi dengan murid, orang tua dan masyarakat lainnya dalam mendukung proses pembelajaran

Mampu berkomunikasi secara baik dan mudah dimengerti orang lain

dimengerti oleh orang lain.

31,32,

35

30,33, 34

TOTAL 35

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

116

3.5.2 Instrumen Motivasi Kerja

Instrumen motivasi kerja disusun berdasarkan

item favorable dan item unfavorable. Skala terdiri dari

25 item dan dimodifikasi dari skala motivasi kerja yang

disusun Oudejans (2007), dengan tingkat reliabilitas

skala sebesar 0,7239 dan nilai r (corrected item-total

correlation) bergerak dari rentang nilai 0,352-0,754.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru

(X1)

Dimensi Indikator No.Item

F U

Motivasi Internal

Memiliki rasa tanggunjawab terhadap pekerjaan

1,4 2,3

Memiliki rasa puas terhadap pekerjaan

5,6,8 7

Memiliki minat terhadap pekerjaan

9,10,11 12

Motivasi Eksternal

a. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan

13,14,16 15

b. penerimaan gaji yang

layak

19,20 17,18

c. rasa menghargai terhadap pekerjaan

21,23,25 22,24

Jumlah 16 9

Total 25

3.5.3 Instrumen Kecerdasan Spiritual

Instrumen kecerdasan spiritual dimodifikasi dari

skala yang disusun oleh King (2008) yaitu The Spiritual

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

117

Intelligence Self‐Report Inventory (SISRI-24) dengan

tingkat reliabilitas 0,96.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kecerdasan Spiritual

(X2)

Variabel Aspek-aspek Indikator No. Item

Kecerdasan spiritual adalah

sebagai satu rangkaian kapasitas

mental yang merupakan perasaan

terhubungkan dengan diri

sendiri, orang lain dan alam semesta

secara utuh.

Critical Existential Thinking (CET)

Memiliki kemampuan untuk merenungkan secara kritis masalah-masalah eksistensial atau metafisik lainnya.

1, 3, 5, 9, 13, 17, 21

Personal Meaning Production (PMP)

Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman fisik dan mental, termasuk kapasitas untuk menciptakan dan menguasai tujuan hidup.

7, 11, 7,11,15, 19, 23

Transcendental Awareness (TA)

Memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dimensi transenden/gambar diri, orang lain, dan dunia fisik yang disertai

dengan kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan semua itu dengan diri sendiri dan fisik.

2, 6,10, 14, 18, 20, 22

Conscious State Expansion (CSE)

Memiliki kemampuan untuk bergerak melampaui / mengembangkan kesadaran diri .

4, 8, 12, 16, 24

TOTAL 24

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

118

3.6 Teknik Analisis Data Penelitian

3.6.1 Analisis Uji Instrumen

Dalam penelitian ini, untuk dapat mengetahui

keabsahan data (item gugur dan item yang memenuhi

syarat) dan reliabilitas instrumen penelitian yang

digunakan maka perlu dilakukan uji coba. Validitas isi,

seleksi item dan reliabilitas digunakan dalam penelitian

ini untuk mendapatkan alat ukur yang layak untuk

dipakai.

Validitas isi dilakukan melalui pendapat dosen

pembimbing dalam proses telaah soal dengan

menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada,

kemudian skala juga disebarkan pada beberapa guru

dari Sekolah Dasar yang ada di UPTD Pendidikan

Daerah Kecamatan Mori Atas,Kabupaten Morowali

untuk melihat kejelasan dan struktur bahasa yang

digunakan dalam skala tersebut.

Dalam penelitian ini, seleksi item dicari melalui

diskriminasi daya beda item (corrected item-total

correlation) dan berdasarkan hasil korelasi itu

ditentukan butir-butir yang memenuhi syarat dan

gugur dengan menggunakan bantuan program SPSS for

windows versi 17.0. Menurut Azwar (2010), koeefisien

validitas yang kurang dari 0.30 adalah tidak

memuaskan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

suatu item dikatakan memenuhi syarat apabila

koefisien korelasi item totalnya lebih besar dari 0.30

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

119

(Azwar, 2010). Dengan demikian apabila korelasi antar

skor item pernyataan dengan skor total aitem berada di

bawah 0.30 maka item dinyatakan gugur.

Selanjutnya, sesudah proses seleksi item,

dilakukan analisa reliabilitas terhadap butir-butir yang

valid dan dalam menghitung reliabilitas pada penelitian

ini, peneliti menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha

Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes

yang memiliki aitem yang dapat diskor dalam suatu

rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan

program SPSS for windows versi 17.0. Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha ≥ 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2009).

Kategori tingkatan reliabilitas dengan koefisien

alpha yang dikutip dari Sugiyono (2005) dan akan

menjadi pedoman penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pedoman penilaian reliabilitas skala

Alpha Kriteria

0,00 – 0, 199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Adapun uji coba seleksi item dilakukan pada

guru-guru Sekolah Dasar yang berasal dari 6 Sekolah

Dasar di UPTD Pendidikan Daerah Kecamatan Mori

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

120

Utara, yaitu SDN Mayumba, SDN Tamonjengi, SDN

Tiwa’a, SDN Satu Atap Lembontonara, SDN 1 Taliwan

dan SDN 2 Taliwan dengan pertimbangan bahwa

sekolah-sekolah tersebut memiliki karakteristik guru

dan tempat yang hampir sama dengan sekolah yang

dijadikan tempat penelitian. Uji coba seleksi item

dilaksanakan pada hari/tanggal: Senin dan Selasa ( 18-

19 Juni 2012).

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih

dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya

penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi

klasik terdapat beberapa pengujian yang harus

dilakukan, yakni uji normalitas, uji multikoloniertas,

uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji

linearitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

bahwa data itu berdistribusi normal, Selain itu dari

hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan

bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau

hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006).

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik

histogram, P-P Plot Test, dan uji one sample kolmogorov

smirnov.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

121

3.6.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji

apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel independen. Sebab jika terjadi korelasi,

maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian

akan dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman suatu model

regresi yang bebas multikolinearitas adalah jika nilai

tolerance mendekati angka 1 dan VIF disekitar angka 1

(Santoso, 2010).

3.6.2.3 Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan

varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians tetap maka terjadi problem

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu

homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan

untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

yaitu melihat scatterplot (nilai prediksi dependenn

ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada

grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas (Santoso, 2010).

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

122

3.6.2.4 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui

linearitas hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi

penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Jika

penyimpangan tersebut tidak signifikan, maka

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

adalah linear (Hadi, 2000). Hasil uji linieritas dengan

p≤0.05 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang

linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3.6.3 Uji Hipotesis

Teknik analisa data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis

ini bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan

variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi

(Sugiyono, 2005). Analisis regresi berganda dilakukan

bila jumlah variabel independennya minimal dua.

Analisa ini digunakan karena jumlah variabel

independen dalam penelitian ini adalah dua variabel.

Berdasarkan model persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

Y= α+ β1X1 + β2X2

Dimana:

Y = Kinerja Guru

α = Konstanta

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

123

X1 = Motivasi Kerja

β1 = Koefisien Regresi X1

X2 = Kecerdasan Spiritual

β2 = Koefisien Regresi X2

3.7 Hasil Uji Coba Instrumen

3.7.1 Hasil Uji Seleksi Item dan Reliabilitas

3.7.1.1 Skala Kinerja Guru

Seleksi item dilakukan terhadap 35 item

pernyataan skala kinerja guru. Hasil uji seleksi item

pada skala kinerja guru diperoleh 31 item yang

memenuhi syarat dan 4 item gugur. Nilai r (corrected

item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,302-

0,659, dengan koefisien alpha cronbach dari 31 item

yang memenuhi syarat 0,915 termasuk dalam kategori

SANGAT KUAT.

Penyebaran item yang memenuhi syarat dan

aitem gugur dari skala kinerja guru dapat di lihat pada

tabel pada halaman berikutnya :

Tabel 3.7

Sebaran Hasil Seleksi Aitem

Skala Kinerja Guru

NO Aspek Jumlah

Item

Nomor item

memenuhi

syarat

Nomor

item

gugur

1 Perencanaan 5 1,2,4,5 3

2 Strategi

Mengajar

6 6,8,10,11 7,9

3 Penilaian dan

evaluasi

6 12,13,14,15,16,17 -

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

124

4 Lingkungan

belajar

5 18,19,20,21,22 -

5 Perkembangan

profesional

7 23,24,25,26,27,29 28

6 Komunikasi 6 30,31,32,33,34,35 -

TOTAL 35 31 4

3.7.1.2 Skala Motivasi Kerja

Seleksi item dilakukan terhadap 25 item

pernyataan skala motivasi kerja. Hasil uji seleksi item

pada skala motivasi kerja diperoleh 22 item yang

memenuhi syarat dan 3 item gugur. Nilai r (corrected

item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,345-

0,680, dengan koefisien alpha cronbach dari 22 item

yang memenuhi syarat 0,885 dan termasuk dalam

kategori SANGAT KUAT.

Penyebaran item yang memenuhi syarat dan item

gugur dari skala motivasi dapat di lihat pada tabel di

dihalaman selanjutnya :

Tabel 3.8

Sebaran Hasil Seleksi Item

Skala Motivasi Kerja

NO Aspek dan Indikator

Jumlah Item

Nomor item memenuhi

syarat

Nomor item gugur

Motivasi Internal

1

a. Memiliki rasa tanggunjawab terhadap pekerjaan

4 1,2,3,4 -

b. Memiliki rasa puas terhadap pekerjaan

4 5,6,8 7

c. Memiliki minat terhadap pekerjaan

4 9,10,12 11

Motivasi Eksternal

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

125

2

a. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan

4 13,14,15, 16

a. Penerimaan gaji yang layak

4 17,19,20 18

b. Rasa menghargai terhadap pekerjaan

5 21,22,23,24,25

-

Total 25 22 23

3.7.1.3 Skala Kecerdasan Spiritual

Seleksi aitem dilakukan terhadap 24 item

pernyataan skala kecerdasan spiritual. Hasil uji seleksi

item pada skala kecerdasan spiritual diperoleh 21aitem

yang memenuhi syarat dan 3 item gugur. Nilai r

(corrected item-total correlation) bergerak dari rentang

nilai 0,348-0,720 , dengan koefisien alpha cronbach dari

21 item yang memenuhi syarat 0,911 dan termasuk

dalam kategori SANGAT KUAT.

Penyebaran item yang memenuhi syarat dan item

gugur dari skala kecerdasan spiritual dapat di lihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.9

Sebaran Hasil Seleksi Item

Skala Kecerdasan Spiritual

NO Aspek Jumlah Item

Nomor item

memenuhi syarat

Nomor item gugur

1 Critical Existential Thinking (CET)

7 1, 5, 9, 13, 17,

3,21

2 Personal 5 7,11,15, -

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2901/3/T2... · (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman

126

Meaning Production (PMP)

19, 23

3 Transcendental Awareness (TA)

7 2, 6,10, 14, 18, 22

20

4 Conscious State Expansion (CSE)

5 4, 8, 12, 16, 24

TOTAL 24 21 3

Dengan demikian berdasarkan hasil uji seleksi

item yang dilakukan terhadap setiap skala maka, skala

Kinerja Guru, skala Motivasi Kerja dan Skala

Kecerdasan Spiritual ini merupakan alat ukur yang

berada pada kategori yang sangat diandalkan dan

memiliki ketepatan dan kecermatan sebagai alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya.