Upload
vanthuy
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi
experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari
true eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Menurut Rudi Susilana dkk
(2007) dalam Iwan (2011:36) eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi
buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh penulis. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Quasi experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Oleh karena itu
untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol maka
dikembangkan desain quasi exsperimental design.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain Two group post- test
only dengan desain Secara bagan digambarkan sebagai berikut:
R X1 OXI X2 OX2
Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang
mulyatiningsih (2011:89)
Keterangan:
R = Random Assigment
X1 = treatmen / perlakuan berupa penerapan media audio visual video
compact disk (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori bruner.
VCD yang digunakan dalam penelitian ini merupakan VCD
yang dikembangkan oleh PT MAPAN (Mitra Aksara Panaitan)
yang diterbitkan di Jakarta.
33
X2 = treatmen / perlakuan berupa penerapan media gambar
OX1 = Pengukuran / nilai postest kelas eksperimen
OX2 = Pengukuran / nilai postest kelas kontrol
Alasan memilih desain two group-possttest only adalah karena dua kelas di
sekolah tersebut mempunyai kemampuan yang setara, sehingga dipilih dua kelas
untuk diberi perlakuan yang berbeda yaitu dengan menggunakan media audio
visual (VCD pembelajaran) berdasar teori Bruner dan dengan menggunakan
media gambar. Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol yaitu kelas eksperimen yang menggunakan
media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan kelas
kontrol yang menggunakan media gambar. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi
untuk melihat perubahan atau peningkatan hasil belajar setelah diterapkan media
audio visual dengan menggunakan media gambar.
Model penelitian eksperimen ini dilaksanakan melalui tiga langkah yaitu
melakukan uji kesetaraan untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau
perlakuan dilakukan, memberi perlakuan eksperimen dengan menggunakan media
audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan Teori Bruner pada kelas IVA
sebagai kelas eksperimen dan menggunakan media gambar pada kelas IVB pada
kelas kontrol pada mata pelajaran Matematika kelas IV SD N 1 Mojowetan
Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal tes akhir post test untuk
mengukur variabel terikat setelah perlakuan pembelajaran selesai. Dari hasil
posttest dapat diketahui perubahan hasil belajar metematika pada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapat perlakuan/ treatment.
3.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat dimana media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori
Bruner dan media gambar yang merupakan variabel bebas dari penelitian ini.
Sedangkan efektifitas pembelajaran matematika yang dipengaruhi akibat adanya
media yang dipakai dalam proses pembelajaran merupakan variabel terikat.
34
Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah media
audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner (X1) dan media
gambar (X2). Hal ini dikarenakan media audio visual (VCD pembelajaran)
berdasarkan teori Bruner dan media gambar merupakan variabel yang
mempengaruhi efektifitas pembelajaran matematika.
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah
efektifitas pembelajaran Matematika (Y).
3.2.2 Definisi Operasional
Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian yang meliputi variabel
bebas dan variabel terikat masing-masing memiliki definisi operasional sebagai
penjelasan mengenai pengertian dari variabel yang digunakan dalam penelitian
dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan penelitian.
Variabel bebas memiliki definisi operasional sebagai berikut: Media audio
visual (VCD pembelajaran) merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa
disebut media pandang dan dengar. Media audio visual yang dimaksud adalah
VCD pembelajaran yang mengaplikasikan teori Bruner didalamnya. Sedangkan
definisi media gambar adalah media yang hanya dapat dilihat dengan indra
penglihatan. Dari kedua media tersebut yang mempengaruhi efektifitas
pembelajaran matematika siswa.
Variabel terikat memiliki definisi operasional sebagai berikut: Efektifitas
pembelajaran Matematika merupakan ketercapaian tujuan pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan media audio visual (VCD pembelajaran)
berdasarkan teori Bruner dan dengan media gambar yang diukur dari hasil atau
skor belajar kognitif siswa setelah diberikan treatment/ perlakuan.
3.3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan
Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012. Dalam
penelitian ini kelas IV-A SD N 1 Mojowetan sebagai kelas eksperimen yang
berjumlah 22 siswa dan kelas IV-B SD N 1 Mojowetan sebagai kelas kontrol yang
berjumlah 22 siswa.
35
Pada penelitian ini kelas eksperimen adalah kelompok siswa yang
mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual
(VCD pembelajaran) yaitu semua siswa kelas IV A SD N 1 Mojowetan.
Sedangkan kelas kontrol adalah kelompok siswa yang mendapat perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar yaitu semua siswa kelas IV B
SD N 1 Mojowetan.
Tabel 3.1. Subjek Penelitian SD N 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo
Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
No Sekolah Kelas Siswa Laki- laki
Siswa Perempuan
Jumlah Siswa
1 SD Negeri 1 Mojowetan
Eksperimen 10 12 22 Kontrol 11 11 22
Tabel 3.1. menunjukkan subjek dalam penelitian ini adalah kelompok
eksperimen kelas IVA yang berjumlah 22 siswa, yaitu terdiri dari 10 siswa laki-
laki dan 12 siswa perempuan dan kelompok kontrol kelas IV B yang berjumlah 22
siswa, yaitu terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Jadi jumlah
seluruh subjek penelitian sebanyak 44 siswa.
Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
44 orang siswa dari satu sekolah yang memiliki kelas paralel yaitu SD Negeri i
Mojowetan. Siswa Kelas IV-A SD Negeri 1 Mojowetan merupakan kelompok
eksperimen dan siswa kelas IV-B SD Negeri 1 Mojowetan merupakan kelompok
kontrol.
Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis
parametik (uji beda). Analisisi deskriptif digunakan untuk mendapatkan mengenai
gambaran hasil data berupa nilai minimum, nilai maksimum , mean, dan standar
deviasi dari nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berikut ini merupakan analisis deskriptif pra-penelitian dari kelas
eksperimen dan kalas kontrol yang di sajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut.
36
Tabel 3.2. Analisis Deskriptif Pra penelitian
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sesuai dengan desain yang dipilih, maka akan dibahas mengenai uji t (uji
beda) antara kedua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji
kesetaraan ini berguna untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dua kelas
penelitian ini sebelumnya diberikan tes hasil belajar. Analisis uji kesetaraan ini
dilakukan dengan menggunakan uji t. tetapi sebelum dilakukan uji t, maka akan
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat yaitu sebagai
berikut:
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran
data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data
berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas data menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah jika signifikansi hasil perhitungan > 0,05
berarti berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dari Tabel 3.3
sebagai berikut:
Tabel 3.3. Hasil Uji Normalitas Pra-Penelitian Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Dari Tabel 3.3 diperoleh hasil bahwa data homogenitas kelas eksperimen
dan kelas kontrol yang didapat berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan
hasil Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu kelas eksperimen sebesar 0,200 dan kelas kontrol
sebesar 0,188. Jadi dari tabel output dapat diambil kesimpulan bahwa data
tersebut dinyatakan berdistribusi normal.
37
Dibawah ini disajikan Grafik 3.1 yang menunjukkan bahwa kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Grafik 3.1. Uji Normalitas Pra- Penelitian dari Kelas Eksperimen
Grafik 3.2. Hasil Uji Normalitas Pra- Penelitian Dari Kelas Kontrol
38
Sebelum melakukan uji t test (Independent Sample T-Test) maka akan
dilakukan uji prasyarat yang kedua yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas
bertujuan untuk menentukan apakah kedua kelas/ kelompok homogen atau tidak.
Pada penelitian ini data yang diambil adalah dari nilai hasil uji kesetaraan di kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dalam uji kesetaraan data ini menggunakan
bantuan software SPSS 16,0 for windows yaitu dengan tabel F test (Levenes Test).
Berdasarkan hasil homogenitas dan uji t, berikut ini disajikan hasil uji t
dan uji homogenitas pra-penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol Tabel 3.4
sebagai berikut.
Tabel 3.4. Hasil Uji t dan Uji Homogenitas Pra Penelitian
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel F test (Levenes Test) diatas dapat dilihat bahwa antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen berawal dari kemampuan yang sama. Hal ini
dapat dibuktikan dengan nilai signifikansinya > 0,05 yaitu bernilai 0,616. Dengan
hasil ini maka penelitian dapat dilakukan.
Dari uji F pada tabel diatas yang menyatakan bahwa kelas eksperimen dan
kelas kontrol berarti uji t menggunakan Equal Variance Assumed. Pengujian
menggunakan uji dua sisi (Sig. (2-tailed)) dengan tingkat signifikansi 0,05.
Apabila tingkat signifikansi (> 0,05) maka Ho diterima dan apabila signifikansi
(< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari tabel 3.4 tersebut probabilitas
signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,195 > 0,05), maka Ho diterima, dengan
hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelas eksperimen
39
dengan rata-rata skor kelas kontrol. Oleh karena tidak ada perbedaan antara rata-
rata skor hasil belajar pra-penelitian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua kelas adalah kelas yang homogen.
Dari hasil uji t test dan pengujian hipotesis tersebut maka dapat dilakukan
penelitian selanjutnya sesuai dengan desain penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini untuk pengumpulan data
menggunakan tehnik tes dan observasi. Kedua tehnik ini digunakan sebagai upaya
untuk memperoleh data nilai atau hasil belajar yang dibutuhkan dalam penelitian.
Teknik tes digunakan untuk mengetahui nilai atau hasil siswa sebelum
diberi perlakuan dengan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan
teori Bruner dan media gambar. Kemudian untuk mengukur hasil tes siswa setelah
diberi perlakuan atau posttest. Tes ini diberikan pada kedua kelas yang akan
digunakan untuk penelitian, dimana soal yang diberikan terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitasnya. Soal tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda
yang berjumlah 20 soal. Instrumen yang digunakan adalah soal tes yang telah
diuji validitas di sekolah yang lain.
Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan penggunaan media
audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dan untuk
mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa. Observer bertugas untuk
melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas
siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap pertemuan. Observasi
dilakukan di kelas IV-A untuk perlakuan (treatment) penggunaan media audio
visual (VCD pembelajaran) berdasar teori Bruner dan di kelas IV-B untuk
perlakuan (treatment) penggunaan media gambar di SD Negeri 1 Mojowetan.
40
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dibutuhkan dalam penelitian ini karena instrumen berguna
untuk mengetahui tingkat efektifitas pembelajaran matematika siswa. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.
3.4.2.1 Instrumen Tes
Instrumen tes yang diberikan adalah tes formatif berupa pilihan ganda. Tes
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian
perlakuan. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa pilihan ganda yang akan
digunakan merupakan instrumen yang baik , maka tes disusun mengikuti langkah-
langkah penyusunan soal. Langkah- langkah membuat soal pilihan ganda yang
dimaksud adalah yang pertama menyusun kisi- kisi, kedua uji coba instrumen,
dan ketiga uji validitas dan reliabilitas.
Untuk menyusun kisi- kisi, maka di lakukan analisis SK dan KD. Kisi-kisi
disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan yaitu:
SK : 8. memahami sifat bangun ruang sederhana
KD : 8.1. Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana
8.2. Menentukan jaring- jaring balok dan kubus.
Adapun kisi-kisi instrumen pra-penelitian (uji kesetaraan) dan Instrumen
postest untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1
Mojowetan Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut:
a. Kisi- kisi soal pra- penelitian (uji kesetaraan)
SK : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
KD : 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Tes Pra Penelitian
Materi Pecahan Sebelum Validitas
No Indikator Butir Soal Jumlah Soal
1 - Mengenal arti pecahan
1, 8, 9, 12, 16, 19 6
2 - Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian
2, 3, 4, 11,20, 25 6
41
3 - Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan 5, 10, 24 3
4 - Membandingkan dan mengurutkan pecahan 6, 13, 23 3
5 - Menyelesaikan pecahan dalam bentuk soal cerita
15, 17,18 3
6 - Menentukan tanda pada perbandingan dua pecahan 7, 14,21, 22, 4
b. Kisi- kisi Instrumen Soal Posttest
SK : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana
KD : 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana
8.2 Menentukan jaring- jaring balok dan kubus
Tabel 3.6. Kisi – kisi Instrumen Soal postest Sebelum Validitas
No Indikator Butir Soal
1 - Mengenal bangun ruang kubus 1, 2, 3 2 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus meliputi
sisi, rusuk, titik sudut. 4, 5, 6, 8
3 - Menggambar bangun ruang kubus 9, 10, 13 4 - Memberikan contoh benda yang menyerupai bangun
ruang kubus. 11, 12, 22, 23
5 - Mengenal bangun ruang balok 14, 21 6 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok meliputi
sisi, rusuk, titik sudut. , 18, 24
7 - Menggambar bangun ruang balok 7, 16, 19
8 - Memberikan contoh benda yang menyerupai bangun ruang balok. 20, 23
9 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring kubus 25 10 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus 28 11 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus 26, 27, 29 12 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring balok 30 13 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 17 14 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 15
Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar Matematika pra-penelitian pada Tabel
3.5. dan Tabel 3.6. merupakan instrumen tes yang belum divalidasi. Untuk
42
melakukan uji validasi instrumen yang dibuat berdasarkan kisi-kisi yang dibuat
terlebih dahulu. Kemudian instrumen tersebut diuji cobakan pada sekolah diluar
subjek penelitian. Uji coba instrumen tes pra-penelitian dan posttest untuk
mengukur hasil belajar Matematika materi pecahan dan Instrumen Posttest
dilakukan di kelas IV SD N 2 Karangtalun dan SD N 1 Kebonrejo Kecamatan
Banjarejo Kabupaten Blora dengan jumlah siswa seluruhnya adalah 41 anak.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid
dan reliabel. Untuk menguji validitas dan reliabilitas, Uji coba dilakukan di kelas
IV SD negeri 2 karangtalun dan SD Negeri 1 Kebonrejo yang memiliki jumlah
siswa masing-masing 25 siswa dan 16 siswa. Berdasarkan hasil uji coba tersebut
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 16 for windows
dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi
antara skor total dengan skor item.
Penetapan butir soal yang valid digunakan ketentuan sebagaimana
dikemukakan oleh Sugiyono (2008:178) bahwa suatu item instrumen penelitian
dianggap valid jika r hitung lebih dari 0,3 r hitung > 0,03.
Berikut disajikan Tabel 3.7. hasil uji validitas instrumen tes pra-penelitian
(uji kesetaraan) hasil belajar Matematika siswa SD N 1 Kebonrejo dan SD N 2
Karangtalun.
Tabel 3.7. Kisi-Kisi Instrumen Tes Pra Penelitian
Materi Pecahan Sesudah Validitas
No Indikator Butir Soal Hasil uji Validitas
Valid Tdk Valid 1 - Mengenal arti pecahan
1, 8, 9, 12, 16, 19 6 0
2 - Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian
2,3 4, 11,20, 25 4 2
3 - Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan 5, 10, 24 3 0
4 - Membandingkan dan mengurutkan pecahan 6, 13, 23 2 1
43
5 - Menyelesaikan pecahan dalam bentuk soal cerita
15, 17,18 3 0
6 - Menentukan tanda pada perbandingan dua pecahan
7, 14,21, 22, 3 1
Untuk melihat keterangan secara lebih rinci dari hasil validitas instrumen
soal pra penelitian telah terlampir pada lampiran.
Kemudian dari hasil validitas maka didapatkan instrumen soal yang sudah
valid. Berikut ini disajikan Tabel 3.8. hasil uji validitas instrumen posttest di SD
N 1 Kebonrejo dan SD N 2 Karangtalun dan hasilnya sebagai berikut:
Tabel 3.8. Kisi- kisi instrumen Posttest Sesudah Validitas
No Indikator Butir Soal
Hasil uji Validitas
Valid Tdk Valid
1 - Mengenal bangun ruang kubus 1, 2, 3 1 2 2 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang
kubus meliputi sisi, rusuk, titik sudut. 4, 5, 6, 8 3 1
3 - Menggambar bangun ruang kubus 9, 10, 13 2 1 4 - Memberikan contoh benda yang
menyerupai bangun ruang kubus. 11, 12, 22, 23
3 1
5 - Mengenal bangun ruang balok 14, 21 2 0 6 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang
balok meliputi sisi, rusuk, titik sudut. 18, 24 2 0
7 - Menggambar bangun ruang balok 7, 16, 19 1 2
8 - Memberikan contoh benda yang menyerupai bangun ruang balok. 20, 23 2 0
9 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring kubus 25 1 0
10 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus 28 1 0
11 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus
26, 27, 29
1 2
12 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring balok 30 1 0
13 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 17 1 0
44
14 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 15 1 0
Untuk melihat keterangan secara lebih rinci dari hasil validitas instrumen
soal posttest telah terlampir pada lampiran.
Penelitian selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas untuk
menjamin konsisten mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian dan
tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Tahapan uji validitas dan
reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Croncbach’s Alpha
yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan.
Dari hasil uji reliabilitas instrument yang diolah dengan SPSS 16,0 for
windows yang digunakan dalam pada saat sebelum penelitian dan sesudah
penelitian.
Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Instrument Pra-Penelitian
Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrument Posttest
Dari output Tabel 3.9. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom
Cronbach's Alpha menunjukkan 0,878. Karena nilai pada kolom tersebut bernilai
45
0,878 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen pra-penelitian
yang dipakai adalah reliabel. Dan tingkat reliabilitasnya bagus. Sama halnya
dengan hasil pada output yang terdapat pada Tabel 3.10. dari hasil uji reliabel
pada tabel tersebut yang dapat dilihat pada kolom Cronbach's Alpha menunjukkan
nilai 0,865. Karena nilai pada kolom tersebut lebih dari 0,865 maka dapat
disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen posttest yang dipakai adalah reliabel.
Dan tingkat reliabilitasnya bagus.
3.4.2.2 Lembar Observasi
Setelah uji validitas dan uji reliabilitas selesai dilakukan maka instrumen
yang digunakan dalam penelitian sudah valid dan memiliki tingkat reliabilitas
yang bagus, maka selanjutnya adalah membuat instrumen non tes yang akan
digunakan dalam penelitian. Instrument non tes dalam penelitian ini berupa
lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengobservasi
guru dalam mengimplementasikan media audio visual (VCD pembelajaran)
berdasarkan teori Bruner pada kelas eksperimen dan implementasi media gambar
pada kelas kontrol. Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran ini dibuat
berdasarkan sintak metode discovery learning. Kisi-kisi observasi langkah
pembelajaran terdapat dalam Tabel 3.11 sebagai berikut:
Tabel 3.11. Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran dengan Penggunaan Media Audio
Visual (VCD Pembelajaran) Berdasarkan Teori Bruner Melalui Metode Discovery learning
Tahap Pembelajaran Aspek Yang Di Amati Item
Pra Kegiatan Guru tampak siap dan tenang untuk memulai pelajaran 1
Guru menyampaikan salam dan mempersiapkan untuk do’a 2
Guru mempresensi siswa 3 (Syntax Discovery
Learning) Guru mengamati kesiapan siswa baik fisik dan psikis 4
Kegiatan Awal Tahap Pemberian
perangsang/simuli
Guru melakukan apersepsi sebelum pelajaran dimulai 5
Guru memotifasi siswa dalam pembelajaran matematika 6
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 7
46
Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 8
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 9 Kegiatan Inti
Tahap
Mengidentifikasi
masalah.
Guru membimbing siswa merumuskan masalah yang akan di pelajari 10
Guru membagi soal permasalahan pada siswa untuk diselesaikan dalam kelompok. 11
Guru menyajikan media pembelajaran(media audio visual(vcd pembelajaran) berdasar teori Bruner). 12
Tahap Pengumpulan data.
Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil diskusi untuk dikoreksi secara acak. 13
Tahap Pengolahan data
Guru mengarahkan siswa untuk menyajikan jawaban mereka di dalam kelas. 14
Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok. 15 Guru mengarahkan siswa lainnya untuk beraksi (mendebat baik setuju maupun tidak setuju) terhadap jawaban temannya.
16
Tahap Verifikasi Guru membantu membahas hasil diskusi 17 Kegiatan Akhir
Tahap Generalisasi Guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari 18
Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal- hal yang belum dipahami 19
Guru menutup kegiatan pembelajaran 20
Kisi- kisi lembar observasi pembelajaran yang dilakukan pada kelas
kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.12 sebagai berikut:
Tabel 3.12. Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran
Dengan Penggunaan Media Gambar Melalui Metode Discovery learning Tahap
Pembelajaran Aspek Yang Di Amati Item
Pra Kegiatan Guru tampak siap dan tenang untuk memulai pelajaran 1
Guru menyampaikan salam dan mempersiapkan untuk do’a 2
Guru mempresensi siswa 3 (Syntax Discovery
Learning) Guru mengamati kesiapan siswa baik fisik dan psikis 4
Kegiatan Awal Tahap Pemberian
perangsang/simuli
Guru melakukan apersepsi sebelum pelajaran dimulai 5
Guru memotifasi siswa dalam pembelajaran 6
47
matematika Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 7 Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 8
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 9 Kegiatan Inti
Tahap
Mengidentifikasi
masalah.
Guru membimbing siswa merumuskan masalah yang akan di pelajari 10
Guru membagi soal permasalahan pada siswa untuk diselesaikan dalam kelompok. 11
Guru menyajikan media pembelajaran (media gambar). 12
Tahap Pengumpulan data.
Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil diskusi untuk dikoreksi secara acak. 13
Tahap Pengolahan data
Guru mengarahkan siswa untuk menyajikan jawaban mereka di dalam kelas. 14
Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok. 15 Guru mengarahkan siswa lainnya untuk beraksi (mendebat baik setuju maupun tidak setuju) terhadap jawaban temannya.
16
Tahap Verifikasi Guru membantu membahas hasil diskusi 17 Kegiatan Akhir
Tahap Generalisasi Guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari 18
Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal- hal yang belum dipahami 19
Guru menutup kegiatan pembelajaran 20
3.5. Analisis Data
Setelah dilakukan uji deskriptif dan uji parametik (uji t) pra-penelitian
yang dilakukan dengan bantuan Independent Sample T-Test dari SPSS 16,0 for
windows bahwa kedua kelas adalah kelas yang homogen. Berikut rincian
mengenai pelaksanaan uji t pra penelitian.
Sebelum dilakukan uji t maka dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji
prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil analisis
uji normalitas yang dilakukan, didapatkan hasil Asymp. (Sig. (2-tailed) > 0,05)
yaitu kelas eksperimen 0,200 dan kelas kontrol 0,188 maka dapat disimpulkan
bahwa kedua data yang diperoleh berdistribusi normal.
48
Untuk uji prasyarat yang kedua adalah uji homogenitas dan uji beda, yang
di analisis dengan Independent sample T-Test. Hasil analisis signifikansinya (>
0,05) yaitu bernilai 0,616. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas homogen.
Setelah Uji prasyarat selesai dilakukan maka dilakukan uji beda dengan uji t
melalui Independent Sample T-Test dengan hasil analisis signifikansi (> 0,05)
yaitu 0,195, maka Ho diterima, dengan hipotesis bahwa tidak ada perbedaan
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dari hasil uji t test dan pengujian
hipotesis tersebut maka dapat dilakukan penelitian selanjutnya.
Oleh karena kedua kelas penelitian merupakan kelas yang homogen maka
pengujian perbedaan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa menggunakan
posttest. Sesuai dengan desain yang dipilih yaitu Two group post-test only. Dalam
desain tersebut dinyatakan bahwa kedua kelas diberikan treatmen/ perlakuan yang
berbeda, kemudian setelah diberikan treatmen/ perlakuan maka kedua kelas
diberikan posttest untuk mengetahui efektifitas pembelajaran matematika.
Dalam melakukan uji beda pada posttest, Langkah-langkahnya sama
dengan uji analisis yang dilakukan pada saat uji pra-penelitian yaitu melakukan
uji tahap deskripsi data dan uji t (uji beda) dengan bantuan program SPSS 16,0 for
windows.
Setelah analisis posttest dilaksanakan yang meliputi uji deskriptif dan uji
beda maka dapat dilakukan uji analisis selanjutnya yaitu uji hipotesis. Tahap
pengujian hipotesis ini dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan uji t-test
(Independent Sample T-Test). Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi (> 0,05). Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi (>
0,05) maka Ho diterima dan jika signifikansi (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Berikut ini merupakan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu:
OX1 = OX2 maka Ho diterima dan Ha ditolak
OX1 ≠ OX2 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Dimana:
Ho : Tidak ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD
pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam
49
pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II
Tahun ajaran 2011/ 2012.
Ha : Ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD
pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam
pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II
Tahun ajaran 2011/ 2012.
Sedangkan melihat dari tingkat signifikansi hasil yang didapat dari uji t
maka kriteria tersebut disimpulkan sebagai berikut:
Sig = 0,000 s/d 0,010, maka hasil sangat signifikan
Sig = 0,011 s/d 0,050, maka hasil signifikan
Sig = di atas 0,050, maka hasil tidak signifikan
Berdasarkan kriteria signifikansi diatas yang dilihat dari nilai rerata antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka apabila nilai kelas eksperimen lebih
besar dari kelas kontrol, maka hasilnya signifikan. Sebaiknya bila nilai kelas
kontrol lebih besar daripada kelas eksperimen, maka hasilnya tidak signifikan.
Kedua uji analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk mengungkap efektifitas pembelajaran matematika siswa SD
Negeri 1 Mojowetan.
Pembelajaran matematika dikatakan efektif, manakala terjadi peningkatan
hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu,
pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila
hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar Matematika pada
kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Dengan demikian, apabila penggunaan media audio visual (VCD
pembelajaran) berdasarkan teori Bruner lebih efektif dari penggunaan media
gambar dalam pembelajaran Matematika siswa kelas IV.