Upload
vodat
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi
Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Quasi-Experimental design digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
(Sugiyono, 2010:114).
Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS dan
kelas kontrol yang menggunakan model konvensional ceramah bervariasi dengan
permainan TTS. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/
peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar IPS pada kelas setelah mendapat
perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan
TTS dan yang mendapat perlakuan penerapan model konvensional ceramah
bervariasi dengan permainan TTS. Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu :
1. Memberikan pre-test untuk mengetahui kondisi awal sebelum treatment
dilakukan.
2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek yaitu berupa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS pada mata pelajaran
IPS kelas 5 SD N Mangunsari 07 Salatiga.
3. Memberikan post-test untuk mengetahui perbedaan efektivitas setelah perlakuan.
Sebelum penelitian dilaksanakan ada rancangan penelitian, rancangan dalam
penelitian ini disajikan pada Tabel 3
40
41
Tabel 3
Rancangan Penelitian di Kelas 5 SD N Mangunsari 07 Salatiga
Tahun Pelajaran 2014/2015
Sampel Kondisi
Awal
Perlakuan Kondisi
Akhir
Kelompok
Eksperimen
T1 X T2
Kelompok
Kontrol
T1 Y T2
Keterangan :
X : Kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan
TTS
Y : Kelas dengan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan TTS
T1 : Pre test
T2 : Post test
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Mangunsari 07 dan SD N Mangunsari 03
pada kelas 5 semester II tahun pelajaran 2014/2015.
Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan
April 2015 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi :
a. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,
permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang
meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.
42
c. Tahap penyusunan
Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan
serta persiapan ujian.
3.2 Variabel Penelitian
Sugiyono (2003: 2) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu.
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain
yang sifatnya berdiri sendiri (Duwi Prayitno, 2008: 9). Variabel bebas dilambangkan
dengan huruf X adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan
TTS. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri (Duwi Prayitno, 2008: 9). Variabel terikat dilambangkan
dengan huruf Y yaitu Hasil belajar.
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS (x)
Model pembeajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS adalah
model pembelajaran dengan KD 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang
pada penjajahan Belanda dan Jepang melalui langkah-langkah pembentukan 5
kelompok asal, pemberian 5 materi yang berbeda dan lembar TTS pada kelompok
asal, membentuk kelompok ahli, kelompok ahli diskusi tentang materi yang sudah
diberikan, kelompok ahli kembali ke kelompok asal, berdiskusi mengerjakan TTS,
presentasi, membuat kesimpulan, tes formatif, penilaian hasil dan penilaian proses
(presentasi dan diskusi) sehingga hasil belajar siswa meningkat.
3.3.2 Hasil Belajar (y)
Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh siswa kelas 5 dari skor
penilaian proses (diskusi kelompok dan presentasi), dan skor penilaian hasil (tes
formatif) pada akhir kegiatan pembelajaran.
43
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seserang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas 5 SD N Mangunsari 07 dan 03 Salatiga. Jumlah populasi
dari dalam penelitian ini adalah 57 (lima puluh tujuh) siswa.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2007:62). Sebagai pedoman mengambilan sampel menurut
Arikunto (2006:134) adalah apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah
subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Sampel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07
Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau
perlakuan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dengan permainan TTS dengan jumlah 26 (dua puluh enam) siswa.
b. Siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 03
Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment atau perlakuan
apapun. Model pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan model
konvensional ceramah bervariasi yang dilakukan oleh guru kelas dengan jumlah 31
(tiga puluh satu) siswa.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan
atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Tes
44
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini
adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk pretest dan posttest.keduanya
menggunakan soal pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS
siswa kelas 5 pokok bahasan penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. Sebelum
dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel
4.
Tabel 4
Kisi-Kisi Pengukuran Butir Soal
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Item Soal
Jumlah
Soal
2. Menghargai
peranan
tokoh
pejuang dan
masyarakat
dalam
mempersiap
kan dan
mempertahan
kan
kemerdekaan
Indonesia.
2.1 Mendeskri
p
sikan
perjuangan
para tokoh
pejuang
pada masa
penjajahan
Belanda
dan Jepang
1. Mengidentifikasi tokoh
tokoh pejuang
Indonesia melawan
Belanda
1, 3, 4, 6,
12, 13, 14,
19, 24
8
3. Menjelaskan anggota
dalam penyususnan
kongres pemuda
II/sumpah pemuda
7, 10, 11,
25
3
4. Menjelaskan peranan
perjuangan tokoh-
tokoh Indonesia
melawan belanda
2, 4, 17, 22 4
5. Mengidentifikasi
tokoh-tokoh pejuang
Indonesia melawan
Jepang
5, 15, 21 2
6. Mengidentifikasi ikrar
sumpah pemuda
5, 8, 20 2
7. Menjelaskan peranan
perjuangan tokoh-
tokoh Indonesia
melawan Jepang
6, 7, 8, 23 3
2. Non tes
Teknik non tes menggunakan teknik observasi dengan instrumen lembar
observasi untuk mengetahui efektivitas pembelajaran di buatlah kisi- kisi sebagai
berikut.
45
Tabel 5
Kisi Kisi Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS
No. Langkah
kegiatan Aspek- Aspek yang Diobservasi
1. Pra
pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa dan ruang kelas.
2. Kegiatan
awal
pembelajaran
2. Membuka pelajaran dengan salam.
3. Absensi siswa.
4. Melakukan apersepsi dan motivasi.
5. Menginformasikan tujuan pembelajaran.
6. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan permaianan TTS.
3. Kegiatan inti
pembelajaran
7. Memberikan materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di
Indonesia dan lembar TTS.
8. Membimbing siswa mengidentifikasi nama- nama pahlawan.
9. Membimbing siswa menuliskan nama pahlawan pada LKS.
10. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok ahli dan
kelompok asal.
11. Membagikan materi dan lembar TTS pada kelompok asal.
12. Membimbing siswa berdiskusi dalam mengisi TTS.
13. Membimbing kelompok ahli mengajarkan materi kepada
kelompok asal.
14. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil
diskusi/presentasi.
15. Membimbing siswa tanya jawab atau memberikan tanggapan
terhadap hasil presentasi.
16. Menentukan pemenang dari pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan
TTS.
17. Manilai siswa yang aktif bertanya dan member pendapat.
18. Memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik dalam
permainan TTS.
4. Kegiatan
akhir
pembelajaran
19. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
20. Memberi refleksi pada siswa tentang materi yang belum
dipahami.
21. Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam pembelajaran.
22. Menutup pelajaran dengan doa.
46
Selanjutnya akan dibuat kisi- kisi observasi kelas kontrol yaitu penerapan
model konvensional ceramah bervariasi dengan permianan TTS yang disajikan pada
tabel 7 sebagai berikut.
Tabel 6
Kisi Kisi Observasi Aktivitas Guru Kelas Kontrol Penerapan
Model Konvensional Ceramah Bervariasi dengan Permainan TTS
No. Langkah
kegiatan Aspek- Aspek yang Diobservasi
1. Pra
pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa dan ruang kelas.
2. Kegiatan
pendahuluan
2. Membuka pelajaran dengan salam.
3. Melakukan apersepsi dan motivasi.
4. Menginformasikan tujuan pembelajaran.
5. Menginformasikan langkah- langkah pembelajaran dengan
menggunakan model konvensional ceramah bervariasi dengan
permainan TTS.
3. Kegiatan inti
pembelajaran
6. Memberi materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di
Indonesia dan lembar TTS 7. Menyampaikan materi dengan ceramah.
8. Memberikan pertanyaan- pertanyaan pada siswa.
9. Membimbing siswa untuk menjawab pertanyaan.
10. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
11. Membagikan materi dan lembar TTS pada kelompok.
12. Membimbing siswa berdiskusi dalam mengisi TTS.
13. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi.
14. Membimbing siswa tanya jawab atau memberikan tanggapan
terhadap hasil presentasi.
15. Menentukan pemenang dari pembelajaran permainan TTS.
16. Memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik dalam
permainan TTS.
4. Kegiatan
akhir
pembelajaran
17. Membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
18. Melakukan refleksi tentang materi yang belum dipahami siswa.
19. Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam pembelajaran.
20. Guru menutup pelajaran dengan doa
b. Observasi kegiatan siswa
observasi kegiatan siswa dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu siswa
kelas 5 SD N Mangunsari 07 Salatiga dan kelompok kontrol yaitu siswa kelas 5 SD N
Mangunsari 03 Salatiga. Instrumen yang digunakan untuk observasi kegiatan siswa
47
adalah lembar observasi kegiatan siswa berikut ini disajikan kisi – kisi observasi
aktivitas siswa sebagai berikut.
Tabel 7
Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS
No. Langkah
Kegiatan Aspek yang diamati
1. Kegiatan
Awal
Pembelajaran
1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan
dan buku pelajaran).
2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan
pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan inti
pembelajaran
3. Siswa menyimak materi masa penejajahan Belanda dan
Jepang yang akan dibuat permainan TTS.
4. Siswa aktif dalam diskusi kelompok dalam merangkaikan
jawaban TTS.
5. Siswa disiplin dalam pembelajaran.
6. Siswa aktif dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi.
Kegiatan akhir
pembelajaran
7. Siswa aktif membuat rangkuman materi yang dipelajari ke
dalam buku catatan.
8. Siswa aktif melakukan kegiatan refleksi dan remidi.
Langkah selanjutnya yaitu pembuatan kisi-kisi observasi siswa pada kelas
kontrol dalam penerapan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan
TTS. Dapat dilihat dalam tabel 8 Sebagai berikut:
Tabel 8
Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Penerapan Model
Konvensional Ceramah Bervariasi dengan Permainan TTS
No. Langkah
Kegiatan Aspek yang diamati
1. Kegiatan
Awal
Pembelajaran
1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan dan buku
pelajaran)
2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang
akan dilakukan
Kegiatan inti
pembelajaran
3. Siswa menyimak materi masa penejajahan Belanda dan Jepang yang
akan dibuat permainan TTS
4. Siswa aktif dalam diskusi kelompok dalam merangkaikan jawaban
TTS
5. Siswa disiplin dalam pembelajaran
6. Siswa aktif dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi
48
Kegiatan
akhir
pembelajaran
7. Siswa aktif membuat rangkuman materi yang dipelajari ke dalam buku
catatan
8. Siswa aktif melakukan kegiatan refleksi
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas 5 SD
NMangunsari 07 Salatiga. Instrumen yang digunakan dalam penilaian proses
pembelajaran siswa diantaranya kegiatan diskusi dan presentasi. Instrumen terlampir
bersama RPP pada lampiran 5.
3.6 UJI INSTRUMEN PENELITIAN
Uji Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 168) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen
dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur dan dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS
22,0 dengan cara klik Analyze– Correlate– Bivariate. Dasar pengambilan keputusan
item yang valid berdasarkan kriteria Singgih Santoso (Wahyuningsih, 2009:28)
bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation ≥ 0,1. Kategori inilah yang digunakan untuk
menentukan apakah item valid atau tidak.
Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Ghozali (2004:111) reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal
dari indikator-indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukkan derajad sampai
dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang
umum. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji
reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 22,0 dengan langkah-langkah klik Analyze–
Scale– Reliability Analysis.
Sedangkan menurut Azwar (2007), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau
kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam
49
rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka
semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007).
Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker,
sebagai berikut:
Tabel 9
Koefisien Reabilitas
Nilai Reabilitas
0,90 ≤ Sangat Reliabel
0,71 – 0,89 Reliabel
0,41 – 0,70 Cukup Reliabel
0,21 – 0,40 Kurang Reliabel
≤ 0,20 Tidak Reliabel
Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel-sampel
penelitian merupakan kelas sampel yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan,
karena penelitian ini menggunakan penelitian sampel. Hasil penelitian sampel akan
digeneralisasikan pada populasi penelitian. Maka sebelum memilih dua kelas
eksperimen dilakukan dulu uji homogenitas menggunakan SPSS 22,0 dengan
langkah- langkah klik Analyze– Compare Means– One Way Anova – Dependen Lis t–
Factor List– Options– Homogeneity of variance.
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini adalah
nilai pretes mata pelajaran IPS dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan materi
koperasi. Uji homogenitas menggunakan uji t-tes. Dalam penelitian ini yang
digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pre tes kelas eksperimen dan kelas
kontrol . Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikan > 0,05
maka kedua kelas tersebut memiliki varience sama atau dengan kata lain kedua kelas
tersebut homogen.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis. Uji Normalitas digunakan untuk menguji hasil pretes dan postes
50
dari subjek penelitian. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari >
0,05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program komputer SPSS 22,0
dengan langkah- langkah klik Analyze– Regression– Linear– Linear Regression–
Dependent– Independent (s) – Save.
Uji Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan
suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya
(Sugiyono, 2010: 207). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui gambaran mengenai hasil pengukuran variabel pretest-postest pada kelas
kontrol dan eksperimen dan hasil belajar dengan menggunakan program komputer
SPSS 22,0 dengan langkah- langkah klik analyze– statistic descriptives– windows
descriptives– option– continue– ok. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah modus, median, mean, standar deviasi, rentang skor, frekuensi dan prosentase.
Sebagai standar pengukuran masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan
rumus interval sebagai berikut
Interval = –
Hasil perhitungan dari data diperoleh jumlah interval yang kemudian disusun
dalam kategori seperti : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Data yang terkumpul dari hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dilakukan pengujian rata – rata (T- test). Untuk menguji perbedaan
rata – rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 22,0.
Sebelum meakukan uji t dipastikan nilai dalam kondisi berdistribusi normal.
Uji Beda (T-test)
Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas adalah
untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau
51
berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil
penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel).
Uji beda atau t-test yang digunakan adalah paired sample t test. Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara
pretes dan postes kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga dengan menggunakan
program komputer SPSS 22,0 dengan langkah- langkah klik Analyze – Compare
Means – Independent –Samples T test. Melalui uji t untuk mengetahui adakah
perbedaan sebelum dan sesudah penelitian menggunakan –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
maka ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian, jika –t hitung < -t tabel > t tabel
berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian. Cara yang selanjutnya
yaitu berdasar nilai t hitung selanjutnya dilihat dengan signifikansi. Jika diperoleh
signifikasi > 0,05 (α) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada perbedaan
pre-test dan post-test penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
permainan TTS pada pelajaran IPS. Akan tetapi, jika signifikansinya <0,05 (α) maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada perbedaan pre -test dan post -test
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS pada
pembelajaran IPS.
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai post-test
dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah
data nilai post-test dari kelompok yang telah dilakukan uji pra syarat penelitian yaitu
uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperirnen yang signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS pada kelompok
eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0: Nilai rata-rata kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol. Ini
berarti bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS dan model konvensional
ceramah bervariasi dengan permainan TTS terhadap hasil belajar IPS.
52
Ha: Nilai rata-rata kelompok eksperimen > Nilai rata-rata kelompok kontrol. Ini
berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dengan permainan TTS dan menggunakan model konvensional
ceramah bervariasi dengan permainan TTS terhadap hasil belajar IPS.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian
menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggurukan uji-t atau T-test
Independent. Menurut Priyatno (2010:99) bahwa menganalis hasil output pada
Independent Sample Test adalah sebagai berikut:
a. Pengujian dilakukan sebelum Independent Sample Test yakni uji asumsi varian (uji
Levene's) untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama
maka uji-t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan
jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan
varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05 maka memiliki varian yang sama. Jika
signifikansi < 0,05 maka memiliki varian yang berbeda.
b. Melihat tabel Independen Sample Test pada T-test for Equality of Means pada sig
(2-tailed), jika signifikansi > 0,05 maka tidak ada perbedaan. Jika signifikansi <
0,05 maka terdapat perbedaan.