Upload
trinhdat
View
224
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi
eksperimen. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 87) kuasi eksperimen untuk
mengetahui pengaruh percobaan atau perlakuan terhadap karakteristik subjek yang
diinginkan oleh peneliti. Tujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi
semua variabel yang relevan.
Penelitian ini untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. Ada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student
teams-achievement division (STAD), sedangkan kelompok kontrol menggunakan
model pembelajaran ceramah. Selanjutnya ke dua kelompok kelas tersebut di evaluasi
untuk melihat perubahan/peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) pada kelas
eksperimen dengan yang hanya menggunakan model pembelajaran ceramah pada
kelompok kontrol.
Model penelitian ini ada lima langkah yaitu :
1. Uji validitas soal sebelum dilaksanakan pretest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
2. Memberi pretes untuk mengukur kesamaan kemampuan sebelum treatment.
3. Memberi perlakuan eksperimen kepada para subjek yaitu berupa pemberian
layanan khusus.
4. Memberi postest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
27
5. Membandingkan hasil pretest dan hasil postes apakah terdapat keefektifan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement
division (STAD) dengan perbandingan yang menggunakan metode ceramah.
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD
Negeri Dukuh 05 Salatiga. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas IV di SD
Negeri Dukuh 02 Salatiga sebagai kelas eksperimen yang berada di Jalan Parikesit
nomor 35, Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Propinsi Jawa Tengah,
dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga sebagai kelas kontrol yang berada di Ngemplak,
Jalan Jenoko nomor 08, Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Propinsi
Jawa Tengah.
Penelitian dilaksanakan pada kelas kontrol pada tanggal 13 Maret 2012. Latar
belakang ekonomi keluarga orang tua sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri
Dukuh 05 Salatiga adalah swasta. Sementara penelitian di kelas eksperimen
dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012. Sama seperti di kelas kontrol latar
belakang ekonomi keluarga sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri Dukuh 02
Salatiga juga swasta.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April tahun 2012
dengan jadwal seperti pada tabel berikut :
28
Tabel 3. 1
Kegiatan Penelitian
Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Persiapan Pelaksanaan
Analisis Data
Penyusunan Laporan
3.3 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian menurut Heri Jauhari (2010:
41) dan objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
student teams-achievement division (STAD). Sugiono (2010: 118) mengatakan
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel Sugiono (2010: 124). Populasi sekaligus sampel siswa-siswi kelas IV
yang ada pada SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05
Salatiga.Penulis akan melakukan observasi dan penelitian di SD tersebut :
Waktu
Kegiata
No Nama sekolah
1. SD Negeri Dukuh 02
2. SD Negeri Dukuh 05
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen dan
variabel terikat atau dependen. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Yang merupakan variabel bebas dalam pe
pembelajaran kooperatif tipe s
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Yang merupakan variabel terikat
belajar.
Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan variabel terikat
dilambangkan dengan huruf Y
3.5 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen
(nonequivalent control group design)
kelompok subyek.
empat kelompok data yaitu data pretes
kontrol ( ) serta data postest kelompok perlakuan(
analisis data yang digunakan untuk desain eksperimen ini menggunakan t
Tabel 3. 2
Nama SD dan Jumlah Siswa
Nama sekolah Jumlah siswa Kelas IV Keterangan
SD Negeri Dukuh 02 25 Kelas eksperimen
SD Negeri Dukuh 05 28 Kelas kontrol
Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen dan
variabel terikat atau dependen. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah
kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD)
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Yang merupakan variabel terikatdalam penelitian ini adalah hasil
Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan variabel terikat
dilambangkan dengan huruf Y menurut Sugiyono (2011: 66).
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen
(nonequivalent control group design) karena dalam penelitian ini terdapat dua
kelompok subyek. Desain eksperimen kuasimenurut Sugiyono (2010
empat kelompok data yaitu data pretest kelompok perlakuan ( ) dan kelompok
) serta data postest kelompok perlakuan( ) dan kelompok kontrol
analisis data yang digunakan untuk desain eksperimen ini menggunakan t
29
Keterangan
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Menurut Sugiyono (2011: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen dan
variabel terikat atau dependen. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
nelitian ini adalah model
(STAD). Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
ini adalah hasil
Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan variabel terikat
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen kuasi
karena dalam penelitian ini terdapat dua
0: 116) memiliki
) dan kelompok
) dan kelompok kontrol
analisis data yang digunakan untuk desain eksperimen ini menggunakan t-tes.
30
۽
۽
X ۽
۽
Sugiyono (2010: 116)
Keterangan :
X = Kelompok eksperimen diberi perlakuan, dengan model pembelajaran kooperatif
tipe student teams-achievement division (STAD), sedangkan kelompok kontrol
menggunakan model pembelajaran ceramah.
Oଵ= Pengukuran awal hasil belajar kelompok perlakuan
Oଶ= Pengukuran akhir hasil belajar kelompok perlakuan
Oଷ= Pengukuran awal hasil belajar kelompok kontrol
Oସ= Pengukuran akhir hasil belajar kelompok control
Pada desain ini peneliti melakukan pengukuran awal pada siswa kelas IV SD
Negeri Dukuh 03 Salatiga sebagai kelas uji validitas. Kemudian peneliti memberikan
perlakuan tertentu pada kelas kontrol dengan metode ceramah, sedangkan pada
kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-
achievement division (STAD).
3.6 Prosedur Penelitian
Langkah–langkah yang dilaksanakan peneliti pada saat penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Memilih subyek penelitian yaitu SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri
Dukuh 05 Salatiga.
2. Mengelompokkan subyek menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen di
SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dengan variabel perlakuan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan kelompok kontrol di SD Negeri Dukuh 05
Salatiga dengan metode ceramah.
3. Menyusun kisi–kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretes dan postest.
31
4. Mengujicobakan validitas soal pretes pada SD Negeri Dukuh 03 Salatiga untuk
menguji apakah instrumen valid dan reliabel.
5. Menganalisis soal/instrumen valid dan reliabel. Soal yang valid digunakan untuk
pretest di SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga.
6. Menganalisis hasil pretest yang dilaksanakan pada SD Negeri Dukuh 02 Salatiga
dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga, untuk melihat kesamaan kemampuan peserta
didik.
7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ceramah
di kelas IV SD Negeri Dukuh 05 Salatiga, dan model pembelajaran kooperatif tipe
student teams-achievement division (STAD) di kelas IV SD Negeri Dukuh 02
Salatiga.
8. Melaksanakan postest pada SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh
05 Salatiga.
9. Menghitung dan menganalisis data dengan menggunakan bantuan program
komputer softwear SPSS 16.0 (Statistikal)
10. Dari hasil analisis data apakah perbedaan dengan menggunakan model
pembelajaran ceramah dan kooperatif tipe student teams-achievement division
(STAD) manakah yang lebih cocok untuk diterapkan di SD pada mata pelajaran
(IPA) Ilmu Pengetahuan Alam dengan pokok bahasan sumber daya alam.
3.7 Teknik dan Instrumen
3.7.1 Observasi
Menurut Arikunto (Heri Jauhari,2010: 48) dalam pengertian psikologik, observasi
disebut pengamatan. Pengamatan adalah pemusatan perhatian terhadap sebuah
obyek dengan menggunakan semua kemampuan pancaindra. Sedangkan Poerwanto
(Heri Jauhari,2010: 48) mengatakan observasi adalah metode atau cara-cara
menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mangamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi
dapat dilakukan pada saat proses belajar mengajar misalnya tingkah laku guru pada
32
waktu mengajar, dan instrumen dalam penelitian ini pedoman observasi dapat dilihat
dilampiran 6.
3.7.2 Tes
Menurut Sudjana (2009: 35) tes adalah sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam
bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk
perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur
hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini dilakukan pretes antara kedua kelompok
kontrol dan kelompok eskprimen untuk mengukur apakah kedua kelompok tersebut
memiliki hasil yang sama.
Menurut Heri Jauhari (2010: 40) instrumen dalam penelitian adalah alat pengumpulan
data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode tes hasil belajar menggunakan soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa
terhadap model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division
(STAD). Metode yang digunakan tesatau tes hasil belajar siswa. Jenis tes yang
digunakan tes yang diselenggarakan pada akhir seluruh kegiatan belajar mengajar.
Tujuannya adalah untuk memberi tahu guru dan murid tentang seberapa jauh yang
telah dicapai selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung yang terdiri dari
pretest dan postest. Soal tes dapat dilihat dilampiran 1 bagian b.
3.7.3 Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh dari hasil kuis siswa, lember observasi, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), foto-foto selama proses pembelajaran, pengolahan data SPSS,
dan lembar hasil belajar siswa.
3.8 Analisis Kesukaran soal Item Instrumen
Menurut Sudjana (2009: 149) soal terdiri soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Butir soal bertujuan untuk memperoleh soal yang baik sehingga
dapat memperoleh gambaran tentang prestasi siswa yang sebenarnya. Ada beberapa
cara untuk menganalisis tingkat kesukaran soal yang bertujuan untuk dapat
membedakan soal-soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Untuk membedakan
33
siswa yang mempunyai kemampuan rendah dan siswa mempunyai kemampuan
tinggi.
Menurut Mimin Haryati (2007: 24) untuk membuat soal dengan format sesuai
dengan program yang ditetapkan maka untuk membuat alat penilaian untuk soal yang
akan kita ujikan pada siswa perlu memiliki ketentuan untuk dapat menghitung skor.
1. Tingkat pengetahuan = 40%
2. Tingkat pemahaman = 20%
3. Tingkat kemampuan dalam pemahaman = 20%
4. Tingkat kemampuan dalam analisis = 10%
5. Tingkat kemampuan sintesis = 5%
6. Menguji kemampuan petatar dalam mengevaluasi = 5 %
Jadi jumlah ketentuan dalam membuat soal yang baik 100 skor.
Keterangan:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Kriteria tingkat kesukaran soal :
0,00 – 0,30 adalah soal sukar
0,31 – 0,70 adalah soal sedang
0,71 – 1,00 adalah soal mudah
I =
34
Tabel 3. 3Kesukaran Soal Pretest
Pilihan Ganda Jumlah
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
1, 2, 3, 9,
10, 11, 12,
13, 19, 20,
24, 26, 27,
28, 29, 30.
4, 7, 8, 14,
15, 16, 17,
18, 22, 24,
6, 5, 20,
33,31, 32.
16 10 6
Tabel 3. 4
Kesukaran Soal Postes
Pilihan Ganda Jumlah
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
3, 9, 10,
11, 14, 15,
17, 18, 19,
21, 23, 24,
25, 26, 28.
1, 2, 8, 12,
13, 19, 20,
22, 27, 29.
4, 5, 7, 16,
23, 31, 32.
15 10 7
35
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Validitas Instrumen Test
Menurut Sugiyono (2011: 173) instrumen (test) yang valid adalah instrumen
yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sudjana
(1989: 12) validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Sebuah instrument dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara cepat dan
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran
tersebut.Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang
tidak relevan. Uji validitas menggunakan metode Analyze–Correlate–Bevariate
dengan bantuan program SPSS.16 for windows. Dasar pengambilan keputusan item
yang valid berdasarkan kriteria koefisien tingkat validitas yang menyatakan bahwa
suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item
to total correlation ≥ 0,2.
Kriteria koefisien validitas menurut Ali (Heri Jauhari,2010: 128) dapat dilihat
pada tabel 3.8 di bawah ini:
Tabel 3.5
Kategori Validitas Instrumen
Koefisien validitas Kualifikasi
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,0 0– 0,20
validitas sempurna
validitas tinggi
validitas sedang
validitas rendah
dia nggap tidak ada validitas
36
Uji validitas digunakan untuk menguji item soal sebelum diberikan pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen untuk melihat soal yang valid dan yang tidak valid. Soal
yang valid yang akan digunakan untuk pretes pada kelas kontrol dan kelas
eksprimen. Uji validitas dilaksanakan di SD Negeri Dukuh 3 pada tanggal 2 Maret
2012. Instrument tes berjumlah 40 butir soal dan jumlah siswanya 20 anak. Tabel hasil
uji validitas butir soal dapat dilihat dilampiran 1 bagian d.
Berdasarkan tabel uji validitas dapat dilihat bahwa jumlah soal tes yang
diujikan adalah 40 butir. Dari 40 butir soal terdapat 8 butir soal yang tidak valid (soal
nomor 1, 2, 15, 19, 23, 26, 39, 40) dan 32 butir soal yang valid. Di bawah ini adalah
tabel item soal yang valid dan tidak valid.
item soal yang valid dan tidak valid
No Jumlah item soal yang valid Jumlah item soal yag tidak
valid
1. 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17,
18, 20, 21, 22, 24, 25, 27 , 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35, 36, 37, 38.
1, 2, 15, 19, 23, 26, 39, 40.
Jumlah 32 butir soal 8 butir soal
3.9.2 Uji Reliabilitas Test
Menurut Sugiyono (2011: 172) reliabilitas terjadi bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Menurut Sudjana (2009: 149) mengkaji ajegan (stability)
atau ketepatan hasil tes manakala tes tersebut diujikan kepada siswa yang sama lebih
dari satu kali, atau dari dua perangkat tes yang setara pada objek yang sama. Suatu
tes dikatakan reliabel atau ajeng apabila diuji dengan hasil yang relatif sama. Menurut
Tabel 3.6
37
Duwi Priyanto (2010: 97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang.
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Alat
ukur itu reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan
senantiasa menunjukkan hasil yang sama, penentuan taraf reabilitas suatu tes dengan
taraf signifikansi adalah 5%. Untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran (Duwi Priyanto, 2010: 97) uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dapat digunakan
pedoman nilai koefisien sebagai berikut :
Tabel 3.7
Kriteria Reliabilitas
Koefisien reabilitas Kualifikasi
≤ 0,6
0,7< ≤ 0,8
0,8< ≤ 0,9
α > 0,9
tidak dapat diterima
dapat diterima
reliabilitas baik
reliabilitas sempurna
Pengukuran reliabilitas soal tes menggunakan tekhnik Alpha Cronbach
dengan menggunakan SPSS.16.0 for windows. Berikut adalah hasil uji reliabilitas
seluruh soal tes (40 soal) dan hasil uji reliabilitas soal tes setelah soal yang tidak valid
dihilangkan.
38
Tabel 3.8Uji Reliabilitas seluruh soal (40 butir soal)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.90640
Tabel 3.9
Uji Reliabilitas setelah soal yang tidak valid dihapus (32 butir soal)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.927 32
Hasil uji reliabilitas terhadap semua soal tes sebanyak 40 soal diperoleh
koefisien reliabilitas α = 0.906. Setelah soal tes yang tidak valid dihilangkan kemudian
dilakukan uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas α = 0.927. Dengan demikian
item soal tes untuk pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki koefisien
reliabilitas α = 0.927. Berdasarkan kriteria tingkat reliabitas pada tabel di atas, item
soal tes pretest mempunyai reliabilitas dengan kategori reliabilitas sempurna karena
menurut pendapat Sekaran (Duwi Priyatno, 2010: 98) jika reliabilitas 0,9 kategori
sempurna.
3.9.3 Teknik Analisis Data Pretest
Menurut Sugiyono (2011: 56) analisa deskriptif di gunakan untuk menganalisa
sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga memperoleh gambaran
mengenai keadaan suatu subyek yang di teliti. Metode analisis adalah salah satu cara
39
yang digunakan untuk mengolah data penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.
Oleh sebab itu setelah data terkumpul harus segera dianalisis data tersebut tidak
dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan. Analisis
data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe student
teams-achievement division (STAD).
3.9.4 Uji Prasyarat
Syarat untuk melakukan uji independent sample T tes adalah perlu dilakukan
uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas (data berdistribusi normal) dan uji
homogenitas (data memiliki varian yang sama atau homogen) untuk mengetahui
apakah data telah memenuhi persyaratan untuk dianalisa.
3.9.4.1 Uji Normalitas Data
Menurut Sugiyono (2011: 241) uji normalitas ini berguna untuk menentukan
analisis data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak sehingga langkah selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat
dipertanggung jawabkan (Sudjana 1996: 291).
Menurut Duwi Priyanto (2010: 71) uji normalitas digunakan untuk mengetahui
hasil belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apakah berdistribusi
normal atau tidak berdistribusi normal. Untuk ujinormalitas digunakan uji One–Sample
Kolmogorov–Smirnov tes dengan menggunakan bantuan program SPSS.16.0 for
Windows.
Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah:
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan:
Ho diterima apabila nilai signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau
H1 diterima apabila nilai signifikan (sig.< 0,05).
40
3.9.4.2 Uji Homogenitas Varian
Menurut Sugiyono (2011: 276) uji homogenitas varian bertujuan untuk
menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Menurut Duwi
Priyanto (2010: 76) uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varian populasi data adalah sama atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok mempunyai varian yang sama
atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk
pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian menggunakan uji homogenity
pada tabel reliability statistics dengan bantuan program SPSS.16 for windows.
Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji homogenitas adalah:
Ho: Data kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang sama (homogen)
H1: Data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varian yang berbeda
(tidak homogen)
Dasar pengambilan keputusan:
Ho diterima apabila nilai signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau H1 diterima
apabila nilai signifikan (sig.< 0,05).
3.9.4.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Menurut Sugiyono (Duwi Priyanto, 2010: 37) uji dua rata-rata digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kedua kelompok yang berpasangan
tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Uji kesamaan rata-rata pada tahap
awal digunakan untuk menguji apakah ada kesamaan rata-rata dari kelas kontrol dan
kalas eksperimen rata-rata manakah yang lebih tinggi. Uji kesamaan rata–rata pretes
kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah dengan menggunakan uji independent
sample t test.
Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji kesamaan rata–rata adalah:
Ho: Tidak terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
41
H1: Terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji kesamaan rata–rata:
Ho diterima (H1 ditolak) apabila nilai sig. uji t (sig. > 0,05)
Ho ditolak (H1 diterima) apabila nilai sig.uji t (sig. <0,05)
Syarat untuk uji kesamaan rata–rata adalah bahwa rata–rata belajar siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Sehingga agar syarat ini terpenuhi
maka hipotesis Ho yang harus diterima.
3.10 Analisis Data Tahap Akhir/Postest
Dalam penelitian data hasil tes baik tes pertama maupun tes kedua dianalisis.
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan SPSS 16.0. Pada analisis tahap akhir
sama seperti pada analisis tahap pertama yaitu menggunakan tahap deskripsi data, uji
persyaratan analisis, dan menggunakan tahap penggujian hipotesis atau uji t. Menurut
Duwi Priyatno (2010: 28) uji one sampe T T est uji ini digunakan untuk mengetahui
perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding dengan rata-
rata. Dalam uji ini untuk melihat perbandingan yang berbeda secara signifikan dengan
rata-rata hasil tes dari kelas kontrol dan kelas eksperimen mana nilai rata-rata yang
lebih tinggi dari kelompok yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan.
3.10.1 Tahap deskripsi data
Menurut Syahri Alhusin (Teguh, 2008: 29) deskripsi merupakan ilmu statistik
yang mempelajari cara-cara pengumpulan data, penyusunan dan penyajian data
dalam suatu penelitian. Pada tahap ini membuat rangkuman distribusi data hasil tes
kedua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, dari rangkuman nilai rata-
rata siswa akan diolah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0
for windows.
42
3.10.2 Tahap uji prasyarat analisis data
Pada uji prasarat ini adalah uji normalitas data, dan uji homogenitas data. Uji
normalitas untuk mengetahui kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
apakah berdistribus normal atau tidak. Dan uji homogenitas untuk memastikan
kelompok kontrol dan eksperimen memiliki populasi homogen atau sama. Untuk
melihat kedua kelompok normal dan homogen dapat menggunakan program komputer
SPSS 16.0. Dimana uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov data
dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji homogen
menunjukan (sig. >0,05) berarti variansi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
homogen.
3.10.3 Tahap pengujian hipotesis.
Dalam analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t. Penelitian ini
menggunakan uji t berdasarkan kebutuhan dalam menganalisis data. Menurut
Sugiyono (Duwi Priyatno, 2010: 37) uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
rata-rata dengan perlakuan yang berbeda. Melalui uji t penelitian ini diharapkan dapat
menemukan perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD), dan yang menggunakan
model pembelajaran konvensional. Menurut Duwi Priyatno (2010: 41) uji t dilakukan
untuk membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau menggunakan nilai
signifikansi pada taraf 5%.
Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji tahap akhir adalah:
Ho :
Tidak terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan
model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan kelas yang diajar dengan metode
konvensional pada pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam.
43
H1 :
Terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan
model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan kelas yang diajar dengan metode
konvensional pada pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam.
Dasar Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
Cara 1:
Ho diterima (H1 ditolak) jika nilai signifikansi (sig. > 0,05)
Ho ditolak (H1 diterima) jika nilai signifikansi (sig. < 0,05)
Cara 2:
Ho diterima (H1 ditolak) jika (– t tabel) ≤ (t hitung) < (t tabel)
H0 ditolak (H1 diterima) jika ( - t hitung) < ( -t tabel) atau (t hitung) > (ttabel)
Dalam penelitian ini apabila terdapat peningkatan hasil belajar IPA pada
kelompok eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student
teams-achievement division (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester II
SD Negeri Dukuh 02 Salatiga, dibandingkan dengan yang menggunakan model
pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol yang dilaksanakan di SD Negeri
Dukuh 05 Salatiga, maka H1 diterima.