18
Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa Sekolah Dasar ini mengambil lokasi SD Negeri 2 Parakanlima kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 atas dasar pertimbangan sebagai berikut: a. Kualifikasi guru-guru yang bertugas rata-rata sudah berkualifikasi D2 dan S1 sehingga diharapkan dapat membantu peneliti dalam memberikan arahan dan masukan-masukan yang bersifat membangun. b. SDN 2 Parakanlima merupakan salah satu SD yang memiliki kelas V sebanyak dua rombongan belajar, yaitu kelas VA dan VB, sehingga memudahkan peneliti untuk menentukan ke dua kelas tersebut sebagai kelas kontrol (KK) dan kelas Eksperimen (KE). 2. Populasi Arikunto (2010: 173) mengungkapkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. sejalan dengan hal itu Sudjana dan Ibrahim (2007: 84), mengungkapkan bahwa “Populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen” Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri 2 Parakanlima yang merupakan kelas tinggi yang mendapatkan pelajaran membaca pemahaman. 3. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. (Sugiyono, 2009: 81). Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi anggota populasi, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative

Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa Sekolah

Dasar ini mengambil lokasi SD Negeri 2 Parakanlima kecamatan Jatiluhur

Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013 atas dasar pertimbangan sebagai

berikut:

a. Kualifikasi guru-guru yang bertugas rata-rata sudah berkualifikasi D2 dan S1

sehingga diharapkan dapat membantu peneliti dalam memberikan arahan dan

masukan-masukan yang bersifat membangun.

b. SDN 2 Parakanlima merupakan salah satu SD yang memiliki kelas V

sebanyak dua rombongan belajar, yaitu kelas VA dan VB, sehingga

memudahkan peneliti untuk menentukan ke dua kelas tersebut sebagai kelas

kontrol (KK) dan kelas Eksperimen (KE).

2. Populasi

Arikunto (2010: 173) mengungkapkan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. sejalan dengan hal itu Sudjana dan Ibrahim (2007:

84), mengungkapkan bahwa “Populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen”

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa populasi merupakan keseluruhan

subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD

Negeri 2 Parakanlima yang merupakan kelas tinggi yang mendapatkan pelajaran

membaca pemahaman.

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tertentu. (Sugiyono, 2009: 81). Cara pengambilan sampel pada penelitian

ini dengan cara non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi anggota populasi, tetapi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan pada pertimbangan tertentu dan berdasarkan kebutuhan peneliti.

Adapun yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA

sebagai kelas eksperimen, dan kelas VB sebagai kelas kontrol.

B. Desain dan Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan desain

“Nonequvalent Control Group Design” yaitu suatu kelompok subyek sebagai

kelompok eksperimen dan kelompok yang kedua sebagai kelompok kontrol, dan

pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih

secara random, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan peneliti (Sugiyono, 2009:

79).

Kelompok eksperimen menggunakan model Cooperative Learning tipe

CIRC, yaitu membaca, diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal dan evaluasi

berupa tes. Sebelum diberi perlakuan model Cooperative Learning tipe CIRC,

akan dilakukan pretes membaca pemahaman, terhadap kelas eksperimen maupun

terhadap kelas kontrol. Setelah dilakukan pretes, kemudian kelas eksperimen

diberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan penerapan model Cooperative

Learning tipe CIRC sebagaimana tersebut di atas, sementara itu kelompok

kontrol tidak diperlakukan sama seperti kelompok eksperimen, pembelajaran

dilakukan dengan metode konvensional atau mengikuti standar yang berlaku di

sekolah tersebut. Setelah diberi perlakuan (treatment) terhadap kelompok

eksperimen kemudian dilakukan tes ulang terhadap materi membaca pemahaman

yang telah disampaikan pada periode pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini

melibatkan variabel bebas dan terikat yang dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Variabel bebas : model Cooperate Learning tipe CIRC

2. Variabel terikat : membaca karangan narasi

Gambaran dari desain penelitian ini dapat dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

O1 X O2

O3 O4

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

O₁ dan O₃ = Pretes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

O₂ dan O₄ = Postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

X = Penggunaan model Cooperative Learning tipe CIRC pada kelas

eksperimen

Pengaruh penggunaan model Cooperative Learning tipe CIRC adalah (O₂ -

O₁) – (O₄ - O₃). (Sugiyono, 2009:79).

Y = Kemampuan membaca karangan narasi

C. Definisi Operasional Penelitian

Selanjutnya untuk menghindari kesalahpahaman dalam istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan mengenai istilah-istilah

yang digunakan, yaitu:

a) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dan Model Pembelajaran

Konvensional

Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu

membaca dan menulis secara kelompok. CIRC adalah suatu model dalam

pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa.

Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang

dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat

siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar pendapat untuk

menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru. Selanjutnya

pembelajaran konvensional yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran ekspositori, di mana guru menjelaskan materi pelajaran, kemudian

siswa mengerjakan latihan, dan siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila tidak

mengerti, dan siswa belajar secara sendiri-sendiri.

b) Kemampuan Membaca Karangan Narasi

Kemampuan membaca karangan narasi diharapkan siswa dapat

menyebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita, menjawab pertanyaan isi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teks bacaan, memahami isi karangan, latar cerita, ide pokok, dan membuat

kesimpulan atas bacaan yang telah di baca.

D. Instrumen Penelitian

1. Tes

Tes diberikan untuk mengukur atau mengetahui prestasi belajar siswa

dalam pembelajaran membaca pemahaman. Tes ini berupa tes perolehan hasil

membaca pemahaman siswa. Arikunto (2010: 194) menyatakan bahwa tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Pada penelitian ini, tes diberikan untuk mengukur

pencapaian pemahaman siswa terhadap isi teks bacaan yang telah dibaca.

Tes yang digunakan adalah posttest, yaitu tes yang diberikan setelah

perlakuan diberikan. Tipe tes yang akan diberikan berupa tes objektif berbentuk

pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan proses

pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung

pada kelas eksperimen. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas, kinerja,

partisipasi dan keterampilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan model Cooperative Learning tipe CIRC.

“Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba, dan pengecap.” (Arikunto, 2010: 199). Dari pengertian tersebut observasi

sebagai alat pengumpul data memusatkan perhatian pada objek yang diteliti

dengan menggunakan seluruh indra. Pada proses pengamatan, peneliti

menggunakan observasi sistematis, dimana pengamat mengamati objek penelitian

dengan menggunakan pedoman pengamatan observasi atau sistem tanda (sign

system), yang berisi daftar jenis kegiatan yang akan diamati. Observator

(pengamat) tinggal memberikan tanda pada kolom tempat kegiatan atau peristiwa

tersebut muncul.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan

yaitu: (1) tahap perencanaan; (2) tahap pelaksanaan; (3) tahap refleksi dan

evaluasi. Tahapan-tahapan di atas terperinci sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Terdapat beberapa hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merecanakan pembelajaran

serta alat dan bahan yang digunakan.

b. Melakukan perizinan tempat untuk penelitian.

c. Menentukan dan memilih sampel dari populasi yang telah ditentukan.

d. Menyusun instrumen penelitian.

e. Menyusun instrumen evaluasi berupa tes objektif.

f. Melakukan uji coba instrumen evaluasi yang akan digunakan agar diketahui

kualitasnya. Uji coba instrumen evaluasi diberikan kepada siswa yang bukan

merupakan sampel penelitian tetapi dalam populasi yang sama, dan

mempunyai kemampuan yang setara dengan siswa yang dijadikan sampel

penelitian.

g. Analisis kualitas atau kriteria instrumen evaluasi, dengan menghitung

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran 22 soal yang akan diujikan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas pelaksanaan pretest, perlakuan dan

pelaksanaan postes, yang akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pretes

Pretes dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap

teks membaca pemahaman yang akan diujikan dengan tes berjumlah 10 soal.

Pretes dilakukan di ke dua kelas yang dijadikan sampel penelitian, yaitu di kelas

kontrol dan di kelas eksperimen.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Perlakuan

Perlakukan dilaksanakan selama 1 kali pertemuan. Kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan terlampir dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah disusun (lihat lampiran).

Kelas VA sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran

membaca karangan narasi menggunakan model Cooperative Learning, sedangkan

kelas VB sebagai kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran membaca

sebagaimana biasanya dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

c. Pelaksanaan postes

Postes dilaksanakan untuk menguji pengetahuan siswa terhadap teks

membaca karangan narasi setelah diberikan perlakuan tertentu dengan tes

berjumlah 10 soal, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Hasil postes

tersebut selanjutnya dibandigkan dengan hasil pretes di kedua kelas yang telah

dilakukan sebelumnya, kemudian data-data hasil pretes dan postes diolah dalam

pengolahan data.

d. Tahap evaluasi

Pada tahap ini, data pretes dan postes siswa dari kelas eksperimen dan

kelas kontrol dikumpulkan untuk diolah kemudian dilakukan uji normalitas,

homogenitas dan pengujian hipotesis penelitian.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk

mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh

pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. Uji coba

instrumen dilakukan di SD Negeri 4 Tajursindang yang terletak di kecamatan

Sukatani kabupaten Purwakarta.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Uji Validitas

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011:173).”

Agar penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen

penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu

penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji

validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan bahwa soal tes

tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus tertentu sesuai dengan

materi isi pelajaran yang diberikan.

Uji validitas dapat ditentukan dengan menggunakan teknik korelasi

product moment, yang dikemukakan oleh Person. Adapun rumus validitas yang

digunakan yaitu dengan angka kasar, sebagai berikut (Akdon dan Hadi,

2005:144):

.

.2222

.

nnr

nhitung

Keterangan:

rhitung : Koefisiensi korelasi antara X dengan Y

ΣXi : Jumlah skor item

ƩYi : Jumlah skor total (Seluruh item)

n : Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

21

1

r

nrthitung

Dimana :

t = Nilai t hitung

r = Koefisiensi korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Interpretasi koefisien korelasi Product Moment

Nilai 𝒓𝑿𝒀 Interpretasi

0,800 < rXY ≤ 1,000 Sangat tinggi

0,600 < rXY ≤ 0,800 Tinggi

0,400 < rXY ≤ 0,600 Cukup

0,200 < rXY ≤ 0,400 Rendah

0,000 < rXY ≤ 0,200 Sangat rendah

(Arikunto, 2011: 75)

Hasil analisis uji validitas instrumen dari soal yang telah diuji coba pada

peserta didik kelas V SDN 4 Tajursindang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tingkat Validitas Instrumen Tes Membaca Karangan Narasi

Nomor Item Soal Nilai Interpretasi

1 0,566 cukup

2 0,000 -

3 0,363 rendah

4 0,000 -

5 0,000 -

6 0,333 rendah

7 0,544 cukup

8 0,399 rendah

9 0,000 -

10 0,866 Sangat tinggi

11 0,635 tinggi

12 -0,090 -

13 0,303 rendah

14 0,635 tinggi

15 0,303 rendah

16 0,732 tinggi

17 0,693 tinggi

18 0,866 Sangat tinggi

19 0,544 cukup

20 0,866 Sangat tinggi

21 0,633 tinggi

22 0,000 -

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari 22 soal yang telah diuji coba terdapat tiga soal dengan validitas

sangat tinggi lima soal dengan validitas tinggi, tiga soal dengan validitas cukup,

lima soal validitas rendah dan enam soal tidak teruji validitasnya karena memiliki

nilai negatif dan nol. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen penelitian

adalah soal dengan tingkat validitas cukup, tinggi dan sangat tinggi. Perhitungan

validitas tes kemampuan membaca karangan narasi secara lengkap tersaji dalam

lampiran 4 halaman 72.

2. Uji Reliabilitas

Ruseffendi (2010:158) mengungkapkan bahwa reliabilitas instrumen atau

alat evaluasi adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa

dalam menjawab alat evaluasi itu.

Reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui

ketepatan dan tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan. Setelah dihitung

validitasnya, maka soal akan di uji reliabilitasnya. Adapun dalam penelitian ini,

pengujian reliabilitas menggunakan metode Belah Dua (Split Half Method)

Spearman Brown (Akdon dan Hadi, 2005: 148) dengan rumus:

b

b11

r1

2.rr

Keterangan:

r11 : Koefisien reliabilitas

rb : Korelasi Product moment

Selanjutnya mencari rtabel apabila diketahui α = 0,05 dan dk = n-2 lalu

bandingkan dengan rhitung dengan kaidah keputusan:

Jika r11> rtabel berarti Reliabel atau Jika r11 < rtabel berarti Tidak Reliabel.

Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman

Brown diperoleh indeks reliabilitas tiap item soal yang dirincikan melalui tabel

dibawah ini dan data selengkapnya dimasukan kedalam lampiran 4 halaman 91.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Hasil Uji Coba Reliabilitas

Nomor

Item Soal

Reliabilitas hitung

(rhitung)

Reliabilitas

tabel (rtabel) Keputusan

1 0,701 0,55 Reliabel

2 ,000 0,55 Tidak Reliabel

3 0,532 0,55 Tidak Reliabel

4 0,000 0,55 Tidak Reliabel

5 0,000 0,55 Tidak Reliabel

6 0,499 0,55 Tidak Reliabel

7 0,701 0,55 Reliabel

8 0,570 0,55 Reliabel

9 0,000 0,55 Tidak Reliabel

10 0,928 0,55 Reliabel

11 0,776 0,55 Reliabel

12 -0,197 0,55 Tidak Reliabel

13 0,465 0,55 Tidak Reliabel

14 0,776 0,55 Reliabel

15 0,465 0,55 Tidak Reliabel

16 0,845 0,55 Reliabel

17 0,818 0,55 Reliabel

18 0,960 0,55 Reliabel

19 0,704 0,55 Reliabel

20 0,928 0,55 Reliabel

21 0,776 0,55 Reliabel

22 0,000 0,55 Tidak Reliabel

Hasil pengujian reliabilitas 22 item soal tes kemampuan membaca

karangan narasi diperoleh nilai uji reliabilitas dengan rumus α = 0,55, maka dari

22 soal kemampuan membaca karangan narasi yang telah diuji coba

reliabilitasnya didapat 12 soal yang reliabel, dan 10 soal yang tidak reliabel.

Perhitungan uji reliabilitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 halaman

91.

3. Indeks kesukaran Soal

Indeks kesukaran soal merupakan kesanggupan siswa dalam menjawab

soal. Menurut Arikunto (2007: 207) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

mencoba lagi karena diluar jangkauan (Arikunto, 2009:207).

Taraf kesukaran digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba

instrumen penelitian dalam hal tingkat kesukaran setiap butir soal (Arikunto,

2009: 208), dengan menggunakan rumus:

JS

Bp

Keterangan:

P = Taraf Kesukaran

B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal benar

JS = Jumlah seluruh peserta tes

Tabel 3.4

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Taraf Kesukaran Kriteria

0,0 – 0,3 sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2009: 210)

Hasil uji tingkat kesukaran soal terinci disajikan pada di bawah ini:

Tabel 3.5

Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal

No Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi

1 0,80 mudah

2 1,00 mudah

3 0,93 mudah

4 1,00 mudah

5 1,00 mudah

6 0,86 mudah

7 0,93 mudah

8 0,86 mudah

9 1,00 mudah

10 0,86 mudah

11 0,93 mudah

12 0,93 mudah

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13 0,93 mudah

14 0,93 mudah

15 0,93 mudah

16 0,86 mudah

17 0,60 mudah

18 0,86 mudah

19 0,93 mudah

20 0,86 mudah

21 0,93 mudah

22 1,00 mudah

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data-

data yang diperlukan dalam penelitian yang menggunakan metode quasi

eksperimen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah:

1. Studi Pustaka

Teknik ini digunakan untuk menggali beberapa teori yang relevan untuk

dijadikan acuan dalam penyusunan model pembelajaran yang menjadi bahan uji

coba. teori-teori yang dipelajari tentunya berbagai teori yang berkaitan dengan

model pembelajaran yang hendak dijadikan uji coba, yaitu model pembelajaran

Cooperative Learning Tipe CIRC.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman

siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol.

3. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran di

kelas. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung pada kelas

eksperimen. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas, kinerja, partisipasi

dan keterampilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan model Cooperative Learning tipe CIRC.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Analisis Data

Perolehan data hasil tes selanjutnya diolah dengan teknik pengolahan

kuantitatif dari hasil pretes dan postes untuk kemudian diteliti dan ditabulasikan,

guna mengetahui rata-rata, standar deviasi, dan varians. Setelah itu dilakukan uji

normalisasi, homogenitas dan uji hipotesis.

Uji normalitas mengindikasikan kenormalan data dalam penyebarannya

pada tiap sampel, sedangkan uji homogenitas mengindikasikan kehomogenan data

dalam mewakili populasi yang sama. Apabila data terbukti normal dan homogen,

maka pengolahan data dilanjutkan dengan uji-t, jika data berdistribusi normal

tetapi tidak homogen, maka selanjutnya data dihitung dengan uji-t1, namun

apabila data tidak berdistribusi normal, maka pengolahan dapat langsung

dilanjutkan dengan penghitungan statistika non-parametrik tanpa harus dihitung

uji homogennya.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara, dalam

penelitian ini digunakan Uji Liliefors untuk menguji normalitas sebab instrumen

tes yang digunakan adalah pilihan objektif atau data tunggal, dengan rumus

sebagai berikut:

SFLo zz

Dimana:

L0 = Liliefors

F(z) = Proporsi Kumulatif

S(z) = Frekuensi Kumulatif

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode liliefors sebab

instrumen tes yang digunakan adalah pilihan objektif atau data tunggal.

Adapun langkah-langkah penghitungan normalitas data dengan

menggunakan Liliefors adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel dengan kolom nilai (x), z, F(x), S(x), dan |F(x)-S(x)|.

b. Menentukan Z-score dengan rumus:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SD

Xz

Keterangan :

z : skor z

xi : batas atas kelas interval

𝑋 : nilai rata – rata

SD: standar deviasi

Ruseffendi (Suci, 2012:59)

c. Menentukan luas daerah z atau proporsi kumulatif F(x) dengan cara :

Z tabel + 0,5 (untuk Zscore positif) dan 0,5 – Z tabel (untuk Zscore negatif).

d. Menentukan S(x) dengan rumus:

Subjek)(Banyak

DataNomor (x) s

N

e. Menentukan nilai |F(x)-S(x)|.

f. Cari nilai |F(x)-S(x)| terbesar sebagai penguji normalitas.

g. Bandingkan |F(x)-S(x)| dengan nilai kuantil liliefors pada tabel, dengan taraf

signifikansi =0,05 dan nilai N yang sesuai.

2. Uiji Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas data, apabila data berdistribusi normal,

pengolahan data dapat dilanjutkan dengan menguji homogenitas. Uji homogenitas

mengindikasikan kehomogenan data dalam mewakili populasi yang sama. Namun

apabila salah satu data dari populasi tidak berdistribusi normal, maka pengolahan

data dapat dilanjutkan dengan perhitungan statistik non-parametrik. Uji

homogenitas sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

S

SF

kecil

besar

hitung 2

2

Riduwan (2009:158)

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterangan:

S besar

2 : variansi terbesar

S kecil

2: variansi terkecil

Sama seperti uji normalitas, dalam uji homogenitas suatu data dikatakan

homogen jika thitung < ttabel.

3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Jika populasi berdistribusi normal dan homogen, maka menggunakan

statistik parametrik dengan rumus uji-t. Kriteria pengujiannya adalah sebagai

berikut (Sugiyono, 2011: 229):

Hipotesis nol : Tidak ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman

antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen (tidak ada

pengaruh).

H0 : 1 = 2 (Tidak berbeda)

Hipotesis Alternatif : Terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman

antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen

H1 : 1 ≠ 2 (berbeda).

Tolak H0 dan Terima H1 : │ th │ > tb

Jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda (n1≠n2) dan

kedua populasi homogen, maka uji perbedaan rata-rata menggunakan rumus uji-t

polled varian, yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2011: 274):

nnnnsnsn

XX it

2121

2

22

2

11

2

11

2

11

Sedangkan jika varian tidak homogen, maka dilakukan uji-t dengan

rumus separated varian, yaitu sebagai berikut :

𝑡 =𝑋1 − 𝑋2

𝑠1

2

𝑛1+𝑠2

2

𝑛2

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi tidak selalu berdistribusi normal, Jika populasi tidak

berdistribusi normal maka uji perbedaan dua rata-rata dilakukan dengan uji non

parametrik, yaitu uji Mann withney, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Kedua sampel digabungkan dan diberi peringkat.

b. Hitung U1 dan U2, dengan cara:

U1 = n1n2 + n1(n1+1)

2 n1 – R1

U12 = n1n2 + n2(n2+1)

2 n1 – R2

Keterangan :

n1 : Jumlah sampel 1

n2 : Jumlah sampel 2

R1 : Jumlah peringkat 1

R2 : Jumlah peringkat 2

Sugiyono (2010:153)

c. Jika n1 dan n2 kurang dari sama dengan 20 maka hipotesis dapat langsung

diuji dengan melihat tabel uji Mann Withney U-Test. Jika n1 dan n2 lebih besar

dari 20, maka digunakan rumus Z sebagai berikut, Ruseffendi (Suci, 2012:

62):

12

1

.2

1

Z

2121

21

nnnn

nnU

Nilai U yang digunakan pada rumus z di atas dipilih dari nilai U yang

terkecil dari hasil penghitungan sebelumnya yaitu U1 atau U2. Kemudian

menetapkan taraf signifikansi, dan membandingkan hasil dari Zhitung dengan Ztabel.

Jika Zhitung < Ztabel, maka H0 ditolak, dan H1 diterima.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Analisis Data Indeks Gain

Perhitungan data indeks gain dilakukan untuk mengetahui kualitas

peningkatan kemampuan membaca pemahaman kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dari hasil skor pretes dan postes siswa dianalisis untuk mengetahui

peningkatan kemampuan membaca pemahaman. Skor pretes dan postes siswa

kelas eksperimen dianalisis dengan cara membandingkan dengan skor pretes dan

postes siswa kelas kontrol. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman

sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi

sebagai berikut, Meltzer (Putri, 2006: 79):

SS

SS

pretesmaks

pretespostesg

Keterangan:

g = Indeks Gain

Spretes = Skor pretes

Spostes = Skor postes

Smaks = Skor maksimal

Kategori gain ternormalisasi (g) menurut Meltzer (Putri, 2006: 79) adalah :

g < 0,3 : rendah

0,3 < g < 0,7 : sedang

0,7 > g : tinggi

Setelah menghitung indeks gain, kemudian dilakukan uji normalitas,

homogenitas dan uji perbedaan rata-rata terhadap indeks gain untuk melihat

perbedaan peningkatan kemampuan membaca pemahaman antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

2. Analisis Data Non Tes

a) Analisis data lembar observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi dikelompokkan fokus

pertanyaan untuk mempermudah pembacaan dan penafsiran data. Kemudian

dideskripsikan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai aktivitas siswa

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/5634/6/s_pwk_0903412_chapter3.pdfDalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri

Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selama kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan model

Cooperative Learning tipe CIRC.