13
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian quasi eksperiment. Quasi eksperiment digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan klompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2011). B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu, non equivalen control group. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran intensitas nyeri terhadap dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Bentuk rancangan ini yaitu sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain penelitian X1 01 02 I X2 02 02 T

BAB III METODE PENELITIAN A.repository.poltekkes-tjk.ac.id/520/4/3.pdf · 2010). Definisi operasional merupakan pendefinisian variabel secara oprasional berdasarkan karakteristik

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 36

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode

    penelitian quasi eksperiment. Quasi eksperiment digunakan karena pada

    kenyataannya sulit mendapatkan klompok kontrol yang digunakan untuk

    penelitian (Sugiyono, 2011).

    B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu, non equivalen

    control group. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran

    intensitas nyeri terhadap dua sampel dengan perlakuan yang berbeda. Bentuk

    rancangan ini yaitu sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Desain penelitian

    X1 01 02

    I

    X2 02 02

    T

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 37

    Pada penelitian ini menggambarkan 2 kelompok responden. Kelompok satu

    (X1), dilakukan intervensi kompres hangat. Kelompok kedua (X2), melakukan

    relaksasi nafas dalam.

    Keterangan :

    X1 : Kelompok kompres hangat

    X2 : Kelompok relaksasi nafas dalam

    01 : Skala nyeri sebelum dilakukan kompres hangat

    02 : Skala nyeri setelah dilakukan kompres hangat

    03 : Skala nyeri sebelum melakukan relaksasi nafas dalam

    04 : Skala nyeri setelah melakukan relaksasi nafas dalam

    I : Perlakuan dengan kompres hangat

    T : Perlakuan dengan relaksasi nafas dalam

    C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ruang Mawar RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek

    Provinsi Lampung, pada tanggal 25 Mei- 17 Juni tahun 2019.

    D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

    Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien post operasi laparatomi di

    Ruang Mawar RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

    2. Sampel Penelitian Sempel merupakan bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari

    kaakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2008). Pada penelitian ini

    ditentukan kriteria inklusi sebagai berikut:

    Kriteria inklusi:

    a. Pasien post operasi laparatomi

    b. Pasien post operasi 24 jam setelah operasi

    c. Pasien dengan skala nyeri 4- 7

    d. Pasien dengan umur 18- 60 tahun

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 38

    e. Pasien dalam keadaan sadar penuh dan dapat berkomunikasi dengan baik

    f. Pasien kooperatif

    Kriteria eksklusi:

    a. Pasien tidak bersedia menjadi responden

    b. Pasien dengan skala nyeri dibawah 4 dan diatas 7

    c. Pasien dengan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi pada luka operasi

    d. Pasien dalam keadaan tidak sadar

    e. Pasien dengan gangguan pernafasan

    3. Besar Sampel dan Teknik Sampel Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakannon random sampling

    dengan metode acidental sampling. Menentukan besar sempel pada penelitian ini

    yaitu dengan menggunakan rumus estimasi proporsi menurut Lameshow et al.,

    1990 dalam Notoatmodjo (2010), yakni:

    n= ���� �⁄ . �(�� �)

    n= �,�� .�,� (���,�)

    �,��

    n= �,��

    �,��

    n= 9,8

    n= 10 responden

    jumlah sampel didapatkan sejumlah 10 responden, karena dalam penelitian

    ini dilakukan dua perlakuan maka dibutuhkan 20 responden. Sampel dibagi

    menjadi dua kelompok perlakuan, sehingga 10 sampel dilakukan perlakuan

    kompres hangat dan 10 sempel dilakukan relaksasi nafas dalam.

    Keterangan:

    n = Jumlah Sampel

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 39

    ���� �⁄ = nilai Z pada drajat kemaknaan (95%=1,96)

    P = Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui

    proporsinya, ditetapkan 50% (0,5)

    D = Derajat penyimpangan terhadap populasi 5% (0,05)

    E. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

    Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

    atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama

    variabel bebas artinya bebas dalam memengaruhi variabel lain, variabel ini punya

    nam lain seperti variabel prediktor, risiko atau kausa (Hidayat, 2008). Variabel

    independen dalam penelitian ini yaitu kompres hangat dan relaksasi nafas dalam.

    2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

    akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap

    perubahan (Hidayat, 2008). Variabel dependen pada penelitian ini adalah

    penurunan intensitas nyeri.

    F. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud,

    atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,

    2010). Definisi operasional merupakan pendefinisian variabel secara oprasional

    berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

    melakukan observasi atau pengukuran seara cermat terhadap suatu objek atu

    fenomena (Hidayat, 2008).

    Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel

    Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Variabel Definisi Cara Alat Hasil Ukur Skala

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 40

    Operasional Ukur Ukur Ukur Dependen: Nyeri post operasi

    Pengalaman subjektif yang tidak menyenang-kan yang disebabkan karena luka sayatan post operasi yang digambarkan dengan rentang angka 0- 10, yang di ukur sebelum dan setelah intervensi kompres hangat dan relaksasi nafas dalam.

    Me-ngukur intensitas nyeri

    Numerik Scale Rating(NRS), Lembar Obser-vasi

    - Skala nyeri sebelum dilakukan kompres hangat dan setelah dilakukan kompres hangat dengan skala nyeri 0- 10

    - Skala nyeri

    sebelum dan setelah dilakukan relaksasi nafas dalam dengan skala nyeri 0- 10

    Ratio

    Independen: Kompres hangat

    Penatalaksanaan nyeri non farmakologi dengan cara meletakan kantung buli- buli pada sekitar daerah yang nyeri dalam satu kali intervensi selama 15 menit dengan suhu air 46 ºC.

    Obser-vasi

    Lembar Observasi

    Dilakukan kompres hangat

    -

    Relaksasi nafas dalam

    Penatalaksanaan nyeri non farmakologis dengan cara

    Obser-vasi

    Lembar observasi

    Dilakukan relaksasi nafas dalam

    -

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 41

    mengatur pernafasan secara dalam dan lambat dan mengalihkan fokus nyeri menjadi fokus pada pernafasaan yang dilakukan dalam satu kali intervensi selama 15 menit.

    G. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu

    Numerik scale rating(NSR), dengan skala nyeri dari 0-10. Alat pengumpulan data

    dilakukan dengan pengisian lembar instrumen test.

    2. Alat dan Bahan Penelitian Alat pengumpulan data merupakan macam-macam alat yang digunakan

    untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini

    menggunakan alat dan bahan penelitian yaitu, thermometer suhu air, kantong buli-

    buli, kain pembungkus kantong buli- buli, air hangat, Numerik scale rating(NSR)

    dengan skala nyeri dari 0-10, dan lembar observasi.

    3. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    a. Peneliti menyelesaikan prosedur administrasi untuk memperoleh izin

    penelitian dari pihak terkait.

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 42

    b. Peneliti mengidentifikasi pasien yang akan dilakukan tindakan operasi

    laparatomi.

    c. Peneliti menyeleksi calon responden yang memenuhi kriteria inklusi

    penelitian

    d. Peneliti membagi responden menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

    perlakuan kompres hangat dan kelompok relaksasi nafas dalam.

    e. Peneliti kemudian melakukan pengumpulan data seperti berikut:

    1) Kelompok kompres hangat:

    a) Peneliti menemui calon responden sebelum dilakukan operasi

    laparatomi.

    b) Peneliti menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat

    prosedur yang akan dilakukan kepada responden. Peneliti

    menjelaskan cara kompres hangat. Kemudian peneliti membuat

    kontrak dengan memberikan lembar informed consent untuk ditanda

    tangani oleh calon responden yang setuju untuk menjadi responden

    penelitian.

    c) Peneliti membuat kontrak waktu dengan responden untuk melakukan

    intervensi yaitu 24 jam setelah operasi.

    d) Peneliti menemui responden setelah 24 jam dari operasi laparatomi.

    e) Mengukur intensitas nyeri responden 24 jam setelah operasi sebelum

    diberikan intervensi kompres hangat dengan Numerik scale

    rating(NSR) dengan skala nyeri 0- 10 dan mengisi lembar observasi.

    f) Memberikan intervensi kompres hangat 1x pada responden selama

    15 menit dengan suhu air pada buli- buli hangat 46ºC, pada daerah

    sekitar luka operasi.

    g) Setelah dilakukan intervensi, peneliti langsung mengukur ulang

    intensitas nyeri responden dengan sekali pengukuran menggunakan

    Numerik scale rating(NSR) dengan skala nyeri 0 - 10 dan mengisi

    lembar observasi.

    2) Kelompok relaksasi nafas dalam:

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 43

    a) Peneliti menemui calon responden sebelum dilakukan operasi

    laparatomi.

    b) Peneliti menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat

    prosedur yang akan dilakukan kepada responden. Peneliti

    menjelaskan teknik relaksasi nafas dalam. Kemudian peneliti

    membuat kontrak dengan memberikan lembar informed consent

    untuk ditanda tangani oleh calon responden yang setuju untuk

    menjadi responden penelitian. Peneliti mengajarkan responden

    teknik relaksasi nafas dalam.

    c) Peneliti membuat kontrak waktu dengan responden untuk melakukan

    intervensi yaitu 24 jam setelah operasi.

    d) Peneliti menemui responden setelah 24 jam dari operasi laparatomi.

    e) Mengukur intensitas nyeri responden 24 jam setelah operasi sebelum

    melakukan relaksasi nafas dalam dengan menggunakan Numerik

    scale rating (NSR) dengan skala nyeri 0 - 10 dan mengisi lembar

    observasi.

    f) Peneliti membimbing responden untuk melakukan relaksasi nafas

    dalam selama 15 menit.

    g) Setelah dilakukan intervensi, peneliti langsung mengukur ulang

    intensitas nyeri responden sesaat setelah intervensi dengan sekali

    pengukuran menggunakan Numerik scale rating (NSR) dengan skala

    nyeri 0- 10 dan mengisi lembar observasi.

    f. Prosedur pengukuran intensitas nyeri:

    1) Persiapan klien dan lingkungan:

    - Beritahu klien tindakan yang akan dilakukan, beri posisi yang nyaman.

    2) Identifikasi klien.

    3) Jelaskan prosedur pengukuran skala nyeri pada klien.

    4) Jelaskan pada klien tentang skala nyeri:

    0 = Tidak nyeri

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 44

    1 - 3 = Nyeri Ringan

    4 - 6 = Nyeri Sedang

    7 - 9 = Nyeri Berat

    10 = Nyeri paling hebat

    5) Kaji pengalaman nyeri klien sebelumnya.

    6) Kaji intensitas nyeri klien dengan meminta klien untuk menandai angka

    yang terdapat pada Numeric Rating Scale yang sesuai dengan nyeri

    yang dialami klien saat itu.

    7) Dokumentasikan hasil pengukuran intensitas nyeri klien.

    g. Prosedur kompres hangat:

    1) Siapkan botol air panas atau buli-buli

    2) Suhu air 52ºC untuk orang dewasa normal

    3) Suhu air 40.5ºC - 46ºC untuk yang lemah dan atau pasien yang tidak

    sadar dan anak-anak < 2 tahun

    4) Isi 2/3 buli-buli dengan air panas

    5) Keluarkan udara yang tersisa dan tutup rapat-rapat ujungnya

    6) Keringkan kantong dan pegang kantong secara terbalik untuk

    memeriksa kebocoran

    7) Bungkus buli-buli dalam handuk atau penutup dan tempatkan pada

    daerah sekitar luka operasi

    8) Angkat setelah 15 menit

    9) Catat respons pasien selama tindakan, juga kondisi area-area yang

    dikompres

    10) Cuci tangan setelah seluruh prosedur dilaksanakan.

    (Nafisa, 2013)

    h. Prosedur relaksasi nafas dalam:

    1) Atur pasien dengan posisi semifowler

    2) Kedua tangan pasien diletakan di perut

    3) Anjurkan melakukan nafas secara perlahan dan dalam melalui hidung

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 45

    4) Instruksikan klien untuk tarik nafas selama tiga detik dan rasakan

    abdomen mengembang saat tarik nafas

    5) Anjurkan klien untuk menahan nafas selama 5 detik

    6) Kemudian hembuskan lewat mulut secara perlahan-lahan selama 6

    detik. Rasakan abdomen bergerak kebawah

    7) Instruksikan klien untuk bernafas secara normal 3 kali

    8) Ulangi selama 15 menit

    H. Etika Penelitian Dalam peneleitian harus menerapkan etika penelitian sebagai berikut:

    1. Informed Concent (persetujuan riset)

    Informed concentmerupakan proses pemberian informasi yang cukup dapat

    dimengerti kepada responden mengenai partisipasinya dalam suatu penilitian.

    Sebelum melakukan intervensi, peneliti memberikan informasi kepada responden

    mengenai tindakan yang akan dilakukan peneliti. Jika responden setuju maka

    responden akan menandatangani lembar informed concent, namun apabila

    responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa responden.

    2. Justice(keadilan)

    Justice merupakan prinsip yang menyatakan bahwa mereka yang sederajat

    harus diperlakan sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan tidak

    sederajat sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu peneliti harus berlaku adil dan

    tidak membedakan derajat pekerjaan, status sosial, ataupun materi terhadap

    kelompok intervensi.

    3. Confidentiality (Kerahasiaan)

    Kerahasiaan identitas responden harus dijaga oleh peneliti, dengan membuat

    kode pada identitas klien, serta hasil pengukuran hanya peneliti dan kolektor data

    yang mengetahui. Dalam proses pengolahan data, analisa dan publikasi identitas

    responden drahasiakan dari orang lain.

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 46

    4. Veracity(Kejujuran)

    Peneliti harus bersifat jujur terhadap responden, tidak menutup-nutupi

    kebenaran. Peneliti memberikan informasi yang sebenarnya tentang penelitian

    yang dilakukan sehingga hubungan antara peneliti dan responden terbina dengan

    baik dan timbul hubungan saling percaya.

    5. Beneficience

    Penelitian dilakukan sesuai prosedur yang ada, sehingga memberikan

    manfaat kepada responden.

    6. Nonmaleficience

    Peneliti melakukan intervensi yang tidak membahayakan untuk responden.

    Dalam penelitian ini, kompres hangat dan relaksasi nafas dalam tidak

    menimbulkan dampak negatif karena intervensi tersebut dapat menurunkan skala

    nyeri.

    I. Pengolahan Data

    1. Tahapan Pengelolaan Data Proses pengelolaan data melalui beberapa tahap, yaitu editing, coding,

    processing dan cleaning (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini dilakukan

    pengolahan data sebagai berikut:

    a. Editing

    Peneliti melakukan proses pengecekan ulang hasil isi lembar observasi

    dengan memperhatikan kelengkapan dan kejelasan isi lembar observasi.

    b. Coding

    Peneliti melakukan coding pada data kelompok yaitu:

    0 = Kelompok 1 (kelompok kompres hangat)

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 47

    2 = Kelompok 2 (kelompok relaksasi nafas dalam)

    c. Data Entry (Memasukan data) atau processing

    Peneliti memasukan data hasil observasi ke dalam program komputer

    (software), data-data tersebut dibuat dalam bentuk pengelompokan data.

    d. Cleaning (Pembersihan Data)

    Proses selanjutnya dalam pengelolaan data yaitu, cleaning. Pada proses ini

    semua data yang telah di proses perlu dicek kembali untuk melihat

    kemungkina-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan, ketidak lengkapan

    data dan sebagainya.

    2. Analisa Data Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam penelitian

    ini dilakukan analisis data sebagai berikut:

    a. Analisis Univariat

    Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel

    penelitian. Untuk data numerik digunakan nilai mean atu rata –rata, median serta

    standar deviasi. Pada umumnya dalam analisi ini hanya menghasilkan distribusi

    frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

    b. Analisis Bivariat

    Setelah dilakukan analisis univariat, hasilnya dapat diketahui karakteristik

    atau distribusi setiap variabel dan dilanjutkan dengan analisis bevariat. Pada

    penelitian ini pertama diukur rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan

    intervensi pada dua kelompok yang berbeda. Analisis bevariat dilakukan untuk

    mengetahui perbandingan pengaruh kompres hangat dan relaksassi nafas dalam

    terhadap penurunan intensitas nyeri pasien post operasi laparatomi.

    Dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu dengan

    menggunakan uji Shapiro Wilk, didapatkan data berdistribusi tidak normal maka

    dilakukan uji statistik penelitian dengan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney U

    test. Pada hasil perhitungan statistik dapat dilihat kemaknaan pengaruh antara dua

    variabel dengan uji Mann-Whitney U test, yaitu:

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22

  • 48

    1) Probabilitas (p-value) α(0,05) artinya tidak ada perbedaan pengaruh

    kompres hangat dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas

    nyeri pada pasien post operasi laparatomi.

    http://www.pdfcomplete.com/cms/hppl/tabid/108/Default.aspx?r=q8b3uige22