21
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Taman Wisata Selecta berlokasi di Jl. Raya Selecta No. 1 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu Jawa Timur. Dari pusat pemerintahan kota Batu hanya berjarak 6 km, setengah jam perjalanan dari kota Malang kearah barat dan 2 jam perjalanan dari Surabaya ke arah selatan. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu analisa data yang berdasarkan perhitungan statistik, dengan pengumpulan, pengolahan, pengujian dan menganalisis data berupa angka kemudian di interpretasikan. C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang pernah mengunjungi Taman Rekreasi Selecta, Batu. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2015) , sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B. · sedikit/ kecil teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri padalaporan tentang ... Menurut Sugiyono (2015), skala . likert. digunakan

Embed Size (px)

Citation preview

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Taman Wisata Selecta berlokasi di Jl. Raya Selecta No. 1 Desa Tulungrejo,

Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu Jawa Timur. Dari pusat pemerintahan kota

Batu hanya berjarak 6 km, setengah jam perjalanan dari kota Malang kearah barat

dan 2 jam perjalanan dari Surabaya ke arah selatan.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu analisa

data yang berdasarkan perhitungan statistik, dengan pengumpulan, pengolahan,

pengujian dan menganalisis data berupa angka kemudian di interpretasikan.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang pernah mengunjungi

Taman Rekreasi Selecta, Batu.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015) , sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah subset dari populasi,

terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak

28

kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita

membentuk sebuah perwakilan yang disebut sampel ( Fedinand, 2006).

3. Metode Pengambilan Sampel

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung

dari responden. Data primer dikumpulkan dengan cara mewawancarai responden

langsung menggunakan daftar pertanyaan yang telah disediakan dan pengamatan

langsung di Taman Wisata Selecta. Pengambilan sampel dilakukan di lapangan

menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling

terhadap sejumlah pengunjung Taman Wisata Selecta Kota Batu. Menurut Soeratno

dan Arsyad ( 2008) , purposive sampling adalah sampel yang dipilih dengan cermat

sehingga relevan dengan rancangan penelitian. purposive sampling dilakukan

dengan mengambil orang – orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri –

ciri khusus yang dimilki oleh sampel itu.

Menurut Malhotra (2005 dalam Pramuja 2015 : 19) memberikan panduan

ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah

variabel dengan 5, atau 5 kali jumlah variabel. Dengan demikian jumlah variabel

yang diamati berjumlah 7, maka sampel minimalnya adalah 5 x 7 = 35 kuisioner.

Dan peneliti mengambil 52 sampel.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan membagikan kuisioner

yang sudah dipersiapkan. Penelitian ini berisi pertanyaan yang terstruktur terdiri

atas 3 bagian:

1. Bagian A berisi pertanyaan mengenai sosial pengunjung Taman

Rekreasi Wisata Selecta Di Kota Batu.

29

2. Bagian B berisi pertanyaan mengenai ekonomi pengunjung

Taman Rekreasi Wisata Selecta Di Kota Batu.

3. Bagian C berisi pertanyaan mengenai sarana & prasaran Taman

Rekreasi Wisata Selecta Di Kota Batu.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulanya ( Sugiyono, 2015).Variabel yang digunakan adalah

variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).

1.1 Variabel Independen

Menurut Sugiyono, 2015 variabel Independen sering disebut variabel

stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel

bebas. Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel depeneden (terikat). Menurut Sekaran

( 2007) varibel bebas adalah varibel yang mempengaruhi varibel terikat , secara

positif maupun negatif. Variabel independen (X) dalam penelitian ini merupakan

faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat jumlah kunjungan yaitu pendapatan,

biaya perjalanan, pendidikan , umur, jarak, kualitas sarana & prasarana, dan

keamanan

1.2 Variabel Dependen

Menurut Sugiyono, 2015 variabel Dependen sering disebut variabel output,

kriteria,konsukuen. Dalam bahasa indonesia disebut varibel terikat. Variabel terikat

30

adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas. Varibel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

varibel independen ( Nur dan Bambang, 2012). Variabel dependen (Y) dalam

penelitian ini adalah jumlah berapa kali ber

2. Definisi Operasional

operasional penelitian adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan memberi kegiatan atau arti atau menspesifikasikkan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut

( Sugiyono, 2015). Definisi operasional variabel menjelaskan cara tertentu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan variabel sehingga

memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan

cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran variabel yang lebih baik (

Nur dan Bambang, 2012). Definisi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Kunjungan (Y)

Dalam penelitian ini jumlah kunjungan terhadap obyek wisata

adalah banyaknya kunjungan yang dilakukan individu selama dua belas

bulan terakhir ke Taman Wisata Selecta Kota Batu .

2. Pendapatan (X1)

Dalam penelitian ini pendapatan di dapat penghasilan atau uang saku

rata - rata per bulan yang diperoleh pengunjung. Variabel ini diukur dengan

skala kontinyu (dalam satuan rupiah)

3. Biaya Perjalanan (X2)

31

Biaya perjalanan adalah biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk

sampai di objek wisata Taman Wisata Selecta Kota Batu dan biaya selama

di Taman Wisata Selecta Kota Batu. Biaya perjalanan meliputi biaya

transportasi, biaya retribusi masuk, biaya konsumsi, harga tiket. Variabel

ini diukur dengan skala kontinyu dalam satuan rupiah.

4. Pendidikan (X3)

Pendidikan adalah lama sekolah yang sudah ditempuh oleh

pengunjung Taman Wisata Selecta Kota Batu yang dihitung dalam satuan

tahun.

5. Umur (X4)

Umur individu yang pengunjung Taman Wisata Selecta Kota Batu

dinyatakan dalam tahun.

6. Jarak (X5)

Jarak adalah jarak antara tempat tinggal wisatawan dengan Taman

Rekreasi Selecta yang dihitung dalam satuan kilometer (Km).

7. Kualitas Sarana dan Prasarana (X6)

Kualitas dari Fasilitas yang diperoleh oleh pengunjung yang datang

ke obyek Taman Wisata Selecta Kota Batu.

32

Tabel 3.1

Fasilitas Umum

fasilitas

Toilet oleh - oleh

Mushola loker

Wifi kamar ganti

children playground rent ban

tempat makan rent sell

mini market gazebo

musik tempat parkir Sumber : Data Primer diolah (2017)

Bedasarkan tabel , fasilitas diatas sebagai tolak ukur dari persepsi responden

terhadap kualitas fasilitas. Dikategorikan sebagai berikut:

a. Tidak Lengkap : 4 fasilitas

b. Kurang Lengkap : 8 fasilitas

c. Cukup : 10 fasilitas

d. Lengkap : 14 fasilitas

e. Sangat Lengkap : 17 fasilitas

8. Keamanan (X7)

Penambahan fasilitas keamanan Taman Wisata Selecta Kota Batu.

33

Tabel 3.2

Fasilitas keamanan

No keamanan

1 cctv

2 p3k

3 jasa raharja

4 pos keamanan

5 alat pemadam

6 penjaga kolam renang

7 pembatas kolam

8 papan peraturan

9 pelampung

10 tongkat

11 tambang Sumber : Data Primer diolah (2017)

Bedasarkan tabel 3.2, fasilitas keamanan diatas sebagai tolak ukur dari

persepsi responden terhadap keamanan . Dikategorikan sebagai berikut:

a. Tidak Aman : 1 fasilitas

b. Kurang Aman : 2 fasilitas

c. Cukup : 3 fasilitas

d. Aman : 4 fasilitas

e. Sangat Aman : 5 fasilitas

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dari dat primer.

Sesuai pernyataan Sugiyono (2015) bahwa dilihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer.

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2015) sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data primer merupakan sumber data

34

penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui perantara (

Nur dan Bambang, 2011). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari jawaban atas daftar pertanyaan ( kuisioner) kepada responden dan

data yang didapat dari PT. Selecta secara langsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung dan melalui media perantara yang telah disusun dalam arsip ( Nur

dan Bambang, 2011). Menurut Sugiyono (2015) sumber sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, semisal

lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian adalah data

– data yang diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan penelitian

ini, yaitu buku, jurnal, skripsi, tesis, data dari PT.SELECTA, maupun media

elektronik seperti ebook dan situs – situs internet .

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Interview

Menurut Sugiyono (2011), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/ kecil teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri padalaporan tentang

didri sendiri atau setidaknya pada pengetahuan dan atau kenyakinan pribadi.

35

2. Kuesioner atau Angket

Menurut Sugiyono (2015) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Daftar pertanyaan diajukan berdasarkan

varibel – varibel penelitian ini yaitu pendapatan (X1), biaya perjalanan (X2),

pendidikan (X3), umur (X4), jarak (X5), kualiatas sarana &prasarana (X6),

keamanan (X7), dan jumlah kali berkunjung (Y).

3. Skala Pengukuran

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut

Sugiyono (2015), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap

instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif (Sugiyono, 2015).

4. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013) dokumen merupakan catatn peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisaberbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental

dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan dokumen yang berbentuk

gambar misalnya foto, gmabar hidup, sketsa, dll.dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, dilm dll. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian.

36

5. Observasi Lapangan.

Menurut Sugiyono (2011) , observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempeunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuisioner. Wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan

orang , maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek – obyek alam

yang lain.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya instrumen

yang digunakan dalam kuisioner. Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa instrumen

yang yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Cooper dan Schindler dalam

Zulganef (2006), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel

yang diukur memang benar – benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti.

Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivarite antara

masing – masing skor indikator dengan total skor konstruk ( Ghozali, 2013). Uji

signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk

degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel ( Ghozali

,2013). Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau

indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013).

37

2. Uji Reliabilitas

Menurut Harrison dalam Zulganef (2006), reliabilitas adalah ukuran yang

menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian keperilakukan

mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya diukur melalui konsistensi

hasil pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunkaan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama , akan menghasilkan data yang sama ( Sugiyono ,

2015). Menurut Ghozali ( 2013) Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengacu pada

metode yang menggunkan uji statistik Cronbach Alpha. Nunnally dalam Ghozali

(2013) menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Menurut Purbayu Budi Santoso (2005)

bahwa kuisioner dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3. Metode Analisi Linier Berganda

Penelitian menggunakan teknik analisis Regresi Linier Berganda. Gujarati

dalam Ghozali (2013) menjelaskan bahwa analisis regresi pada dasarnya adalah

studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih

variabel independen ( bebas), dengan tujuan untuk mengestimasidan/ atau

memprediksi rata – rata populasi atau nilai rata – rata variabel dependen

berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Persamaan regresi berganda

sebagai berikut :

Y = β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+ β4 X4+ β5 X5+ β6 X6 + β7 X7+ e

Dimana :

Y = Jumlah pengunjung

38

b = Koefisien Regresi

X1 = pendapatan

X2 = biaya perjalanan

X3 = pendidikan

X4 = umur

X5 = jarak

X6 = kualitas sarana dan prasarana

X7 = keamanan

e = Standart Eror

4. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali 2013 Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, Nilai R² yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel terikat. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa

semakin nilai (R²) mendekati angka 1, maka variabel – variabel independen

mamapu menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya nilai (R²) mendekati angka 0,

maka variabel – variabel independen tidak mmapu menjelaskan variabel dependen.

Berdasarkan pernyataan dari Ghozali, Kelemahan mendasar penggunaan

koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan

39

kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat

tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat. banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted

R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai

Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan

kedalam model ( Ghozali , 2013). Nilai adjusted R² dapat menghindari bias dalam

pengukuran seberapa besar variabel independen menrangkan variabel dependen.

5. Uji Statistik

5.1. Uji F Statistik

Uji signifikan simultan atau dpaat disebut sebgai uji statistik F pada

dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai paengaruh secara bersama – sama terhadap

variabel dependen atau terikat ( Ghozali, 2013). Uji F dilakukan untuk

menunjukkan apakah semua variabel independen secara bersama – sama

mempunyai pengaruh secara silmutan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013),.

Uji F dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel independen

yaitu, pendapatan, biaya perjalanan, pendidikan, umur, jarak, kualitas sarana

prasarana dan keamanan yang dihasilkan dari persamaan regresi secara silmutan

berpengaruh secara signifikan terhadapt variabel dependen yaitu jumlah kunjungan

wisata. Menurut Sugiyono ( 2015) untuk menghitung nilai f - hitung menggunakan

rumus sebagai berikut:

𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝑹𝟐 / 𝑲

(𝟏− 𝑹𝟐)/ (𝒏−𝒌−𝟏)

40

Keterangan :

Fhitung = Fhitung yang sebelunya dibandingkan dengan Ftabel

R = Koefisien korelasi ganda

N = Jumlah anggota sampel

K = Jumlah variabel independen

Berdasarkan teori menurut Ghozali (2013), diketahui bahwa jika Fhitung

> Ftabel dengan signifikansi F < 0,05, maka secara simultan variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika Fhitung < Ftabel maka

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

5.2. Uji T- Statistik

Analisis uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji signifikasi

parameter individual ( uji t). Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing –

maisng variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Uji

statistik t pada dsarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/

independen secara individual dalam menerangkan variasi varaibel dependen

(Ghozali, 2013). Uji t pada penelitian ini menguji pengaruh dari variabel

independen (X) yang dihasilkan dari persamaan regresi secara individu atau parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Menurut Sugiyono (2015) untuk

menghitung harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dapat digunakan rumus :

𝐭𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 = 𝒓 √𝒏 − 𝟐

√𝟏 − 𝒓𝟐

Keterangan:

41

thitung = thitung yang selanjutnya dibandingkan dengan ttabel

r = korelasi parsial

n = jumlah anggota sampel

Nilai thitung yang tealh ditemukan selnajutnya dibandingkan dengan nilai

ttabel yang diperoleh dengan tingkat signifikan α = 0,05 dan df = n – k – (df= degree

of freedom atau derajat kebebasan). Jika thitung > ttabel dengan signifikansi kurang

dari 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen dan sebaliknya.

Menurut Suliyanto (2011) Uji-t menguji apakah suatu hipotesis diterima

atau ditolak, untuk ketentuan pada uji t ini adalah sebagai berikut.

1. Ho = 0 ; berarti tidak ada pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap

variabel terikat.

2. Ha ≠ 0 ; berarti ada pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Untuk memutuskan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak,

maka pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai t-hit dengan nilai t-

tabel jika:

1. t-hit > t tabel ; maka Ho di tolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa

variabel bebas secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat

adalah signifikan

2. t-hit < t tabel ; maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti pengaruh variabel

bebas secara parsial terhadap variabel terikat tidak signifikan.

42

6. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Tujuan

pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan

regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan

konsisten. Berikut merupakan pengujian persamaan regresi dalam uji asumsi klasik

(Suliyanto,2011).

6.1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2011), uji normalitas dimaksudkan untuk menguji

apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai

residualnya terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya.

Menurut Ghozali (2013) uji ini bertujuan untuk mengetahui varaibel

penganggu atau residual mengikuti distribusi normal.uji t dan F menagasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013).

menjelaskan cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik

histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Selain dengan melihat normal probability plot yang

menghubungkan distributif kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2013).

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data ( titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residualnya, dengan dasar

pengambilan keputusan antara lain (Ghozali, 2013):

43

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histrogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Uji normalitas pada penelitian ini juga dilakukan dengan uji statistik non

parametrik Kolmogrov- Smirnov. Apabila penguji ini menghasilkan signifikansi

kurang dari 0,05 maka variabel – variabel penelitian tidak mempunyai distribusi

yang normal ( Barton dan Peat, 2014)

6.2. Uji Multikolinieritas

Ghozali menyatakan bahwa uji multikolinieritas memiliki tujuan untuk

menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara varibel independen (Ghozali, 2013). Apabila antar variabel independen

terjadi korelasi, maka terdapat multikolinieritas. Mendeteksi adanya

multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflantion Factor (VIF) dan nilai

tolerance melalui program SPSS. Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai

VIF >10 maka terjadi multikolinieritas, dan apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai

VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2013).

44

6.3. Uji Heteroskedastisitas

menurut Suliyanto (2011) Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel

pada model regresi yang tidak sama (kosntan). Sebaliknya, jika varian variabel pada

model regresi memilki nilai sama (konstan) maka disebut homoskedastisitas.

Menurut Ghozali uji heterokedastitas bertujuan menguji apakah dalam

model regreai terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Ghozali (2013) mengatakan bahwa regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ghozali (2013) menjelaskan bahwa Heteroskedastisitas dapat dideteksi

dengena melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah terprediksi dan

sumbu X adalah residual ( Y prediksi – Y sesungguhnya).

Ghozali (2013) menyatakan pula bahwa:

a. Jika adapola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumby Y , maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini juga dilakukan dengan

menggunakan metode glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan

variabel nilai residual mutlak ( absolute residual ) dengan variabel X (Gujarati,

45

2004). Variabel X dalam penelitian ini adalah pendapatan (X1), biaya perjalnanan

(X2), pendidikan (X3), umur (X4), jarak (X5), kualitas fasilitas (X6), keamanan (X7).

Berdasarkan hasil uji glesjer pada Gujarati (2004) disimpulkan bahwa jika tidak

terdapat hubungan antara nilai residual mutlak ( absolute residual) dengan variabel

X, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hubungan antara nilai residual mutlak (

absolute residual) dengan variabel X pada penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda dan ditentukan hasilnya sebagai berikut:

a. Jika diperoleh nilai signifikansi lebih dari 0,05 dan nilai thitung lebih kecil

dari ttabel ( tidak terdapat hubungan signifikan), maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan thitung lebih besar dari ttabel (

terdapat hubungan signifikan), maka terjadi heteroskedastisitas.

6.4. Uji Linieritas

Menurut Ghozali (2013) uji linieritas digunakan untuk melihat apakah

spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak, yaitu apakah fungsi yang

digunakan sudah benar atau tidak, yaitu apakah fungsi yang digunakan dalam suatu

studi empiris sebaiknya berbentuk linier atau tidak. Uji linearitas data dapat

dibuktikan melalui Husaini dan R Purnomo, 2008. Berdasarkan tabel ANOVA,

dapat diketahui nilai atau , sedangkan besarnya dapat diperoleh dengan melihat

tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k – 2) dan dk penyebut (dk kesalahan,

n – k) dengan taraf kesalahan (α) = 0,05. Keterangan: k = jumlah kelompok untuk

data yang sama n = jumlah sampel.

46

Kriteria pengambilan keputusan pengujian linearitas (Wibowo, 2005)

adalah sebagai berikut:

Ho = Data tidak berpola linear

Ha = Data berpola linear

Jika > , maka Ho ditolak, artinya data berpola linear

Jika < , maka Ho diterima, artinya data tidak berpola linear

Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau

regresi linear. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah:

Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y

adalah linear.

Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y

adalah tidak linear.

Deviation from Linearity lebih besar dari 0,05 maka berpola linear.

Deviation from Linearity lebih kecil dari 0,05 data tidak berpola linear.

6.5. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun berkaitan satu sama

lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas

dari satu observasi ke observasi lainnya. Pengujian Autokorelasi dilakukan dengan

dengan Uji Durbin Watson dengan membandingkan Durbin Watson hitung (d)

47

dengan Durbin Watson tabel, yaitu batas atas (du) dan batas bawah (DL). Kriteria

pengujian sebagai berikut:

1. Jika 0 < d < DL , maka terjadi autokorelasi positif.

2. Jika dL < d < Du , maka tidak ada kepastian aotokorelasi atau tidak.

3. Jika d – dL < d < 4 , terjadi autokorelasi negatif

4. Jika 4 – du < d < 4 – dL , maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau

tidak.