Upload
lemien
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan
Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
(Arikunto, 2010: 173). Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu seluruh siswa kelas X SMAN 7 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Adapun
sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa dari satu kelas yang diambil
secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Peneliti tidak memungkinkan melakukan pengambilan
sampel secara acak dan menjadikannya satu kelas. Adapun pertimbangannya yaitu
kurangnya kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi
secara tertulis. Jumlah siswa dalam kelas yang dijadikan sampel sebanyak 37
siswa. Akan tetapi, siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 30 siswa
dikarenakan ada beberapa siswa yang tidak hadir pada saat pretest maupun
posttest.
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu pre-experimental atau weak
experiment, dimana tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara
random (Sugiyono, 2011: 111). Pada metode eksperimen ini hanya melibatkan
satu kelompok saja tanpa adanya kelas kontrol, tujuannya adalah untuk
mengetahui pengaruh dari penerapan learning cycle 5E terhadap keterampilan
mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi siswa pada kelompok tersebut.
Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu one group
pretest-posttest design. Dalam desain penelitian ini terdapat beberapa langkah
yang menunjukkan urutan kegiatan penelitian ini, yaitu tes awal (O1), perlakuan
(X), dan tes akhir (O2) sehingga dapat diketahui perbandingan sebelum dan
22
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
setelah diberi perlakuan (Sugiyono, 2011: 112). Desain one group pretest-posttest
design ini dapat digambarkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
Sugiyono (2011: 112)
Keterangan:
O1: Pretest
O2: Posttest
X: Perlakuan (pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
learning cycle 5E)
C. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai
maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi terhadap
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang
terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Learning Cycle
Tipe model pembelajaran learning cycle yang digunakan yaitu learning
cycle 5E yang terdiri atas tahap engagement, exploration, explanation,
elaboration, dan evaluation.
2. Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Berkomunikasi
Keterampilan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi
merupakan keterampilan proses sains. Keterampilan dalam mengajukan
pertanyaan dan berkomunikasi dalam penelitian ini diukur melalui tes KPS.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa uraian
mengenai keterampilan proses sains siswa dalam mengajukan pertanyaan dan
berkomunikasi pada materi pencemaran air. Tes diberikan kepada siswa sebelum
23
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran (pre-test) dan sesudah kegiatan pembelajaran (post-test)
pada kelas eksperimen.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data pada waktu penelitian
(Arikunto, 2010). Tujuan dibuatnya instrumen yaitu untuk memperoleh data dan
informasi yang lengkap dan akurat mengenai variabel penelitian yang ingin
diketahui pengaruhnya. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan yaitu tes
keterampilan proses sains dalam mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi
berupa soal uraian, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan angket.
1. Tes Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Berkomunikasi
Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan mengajukan
pertanyaan dan berkomukasi dalam bentuk uraian dengan kriteria penilaian yang
telah ditentukan. Indikator keterampilan mengajukan pertanyaan yang digunakan
meliputi pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dan pertanyaan meminta
penjelasan. Keterampilan berkomunikasi yang digunakan meliputi keterampilan
bagan, gambar, grafik/diagram, dan tabel. Tes diberikan kepada siswa sebelum
kegiatan pembelajaran (pretest) dan sesudah kegiatan pembelajaran (posttest)
pada kelas eksperimen. Pretest diberikan untuk mengetahui keterampilan
mengajukan pertanyaan dan berkomukasi siswa pada awal pembelajaran dan
posttest diberikan untuk mengetahui keterampilan mengajukan pertanyaan dan
berkomunikasi pada akhir pembelajaran setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran learning cycle.
Butir soal tes keterampilan mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi
siswa telah dijudgement oleh dosen ahli dan diuji coba di kelas yang telah
menerima pembelajaran mengenai pencemaran air. Kisi-kisi butir soal
keterampilan mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi dapat dilihat pada Tabel
3.2.
24
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Berkomunikasi
No. Jenis KPS Indikator Kriteria Nomor
Soal
Jumlah
(%)
1 Mengajukan
pertanyaan
Mengajukan pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dan
pertanyaan meminta penjelajalan
1, 2 10
2
Berkomunikasi Kemampuan berkomunikasi
melalui bagan
a. Mengubah data uraian ke
dalam bagan konsep
b. Mengubah data dalam
bagan alir ke dalam data
uraian
a. 3
b. 8
10
Kemampuan berkomunikasi
melalui gambar
Mengubah data dalam gambar
ke dalam data uraian
4, 13,
14, 19,
20
25
Kemampuan berkomunikasi
melalui grafik/diagram
a. Mengubah data dalam
tabel ke dalam grafik
b. Mengubah data dari
uraian ke dalam bentuk
grafik
c. Mengubah data dari grafik
ke dalam bentuk uraian
d. Mengubah data dalam
diagram ke dalam uraian
a. 6, 17
b. 10
c. 11
d. 12
25
Kemampuan berkomunikasi
melalui tabel
a. Membaca data dalam
tabel
b. Mengubah data uraian ke
dalam tabel
c. Mengubah data grafik ke
dalam table
a. 5, 7,
15,
16
b. 9
c. 18
30
Jumlah 20 100
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan dalam pembelajaran sebagai
panduan siswa untuk melakukan praktikum mengenai pencemaran air. Pada LKS
terdapat lembar isian yang berkaitan dengan keterampilan mengajukan pertanyaan
dan berkomunikasi siswa. LKS diberikan secara berkelompok yang harus diisi
selama pembelajaran berlangsung.
25
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa
mengenai keterampilan mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi dalam proses
pembelajaran. Indikator angket yang digunakan dijelaskan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Siswa
No. Indikator Jumlah
Pertanyaan
1 Antusiasme siswa terhadap pembelajaran 1
2 Tingkat kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan 2
3 Tingkat kemampuan siswa dalam berkomunikasi 7
Jumlah 10
E. Uji Coba Instrumen
Sebelum digunakan sebagai pretest dan posttest pada sampel penelitian,
soal diuji cobakan terlebih dahulu di kelas XI IPA yang telah menerima
pembelajaran mengenai pencemaran air. Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada
bulan April-Mei 2013. Setelah diuji coba, soal selanjutnya dianalisis. Analisis ini
meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda.
Adapun perhitungan hasil uji coba soal tes keterampilan mengajukan pertanyaan
dan berkomunikasi dibantu dengan menggunakan Software Anates Vers. 4. 0. 5.
Adapun penjabaran analisis uji coba instrumen sebagai berikut:
1. Analisis Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan
data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Menurut Arikunto (2010), menerangkan bahwa untuk mendapatkan nilai
validitas dari suatu instrumen dapat meggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Pearson. Rumus tersebut dikenal dengan rumus korelasi product moment yang
dapat dijabarkan sebagai berikut:
26
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
( )( )
√* ( )+ * ( )+
Keterangan:
rxy= koefisien korelasi
X = skor tiap butir soal dari seluruh siswa
Y = skor total dari tiap butir soal
N = jumlah siswa
Nilai rxy yang diperoleh dapat menunjukkan validitas dari butir soal dengan
menggunakan kriteria yang dijabarkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai rxy Klasifikasi
0,80 < rxy ≤1,00 Sangat tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20< rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat rendah
Arikunto (2009: 75)
2. Analisis Reliabilitas Tes
Reliabilitas suatu instrumen menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Arikunto, 2010: 221). Instrumen yang reliabel dan sudah
dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Maka dari itu,
instrumen yang telah diuji cobakan harus reliabel sehingga dapat mengungkap
data yang dapat dipercaya. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian sehingga
perhitungan reliabilitas instrumen dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
Alpha yang dijabarkan sebagai berikut:
(
( )) (
)
Arikunto (2009: 109)
27
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r11 = nilai reliabilitas
= jumlah varians skor tiap butir soal
= varians total
n = jumlah siswa
Nilai r11 yang diperoleh dapat menunjukkan reliabilitas dari butir soal
dengan menggunakan kriteria yang dijabarkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Klasifikasi Reliabilitas Butir Soal
Nilai r11 Klasifikasi
0,80 < r11 ≤1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20< r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah
Arikunto (2009: 75)
3. Analisis Tingkat Kesukaran Tes
Menurut Arikunto (2009: 207), menyebutkan bahwa soal yang baik adalah
soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Perhitungan nilai tingkat
kesukaran soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Karno (Hany, 2009)
Keterangan:
TK = tingkat kesukaran
SA = jumlah skor kelompok atas pada setiap butir soal
SB = jumlah skor kelompok bawah pada setiap butir soal
IA = jumlah skor ideal kelompok atas pada setiap butir soal
IB = jumlah skor ideal kelompok bawah pada setiap butir soal
Nilai dari tingkat kesukaran dikategorikan berdasarkan rentang pada Tabel
3.6.
28
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Rendah
0,71-0,100 Mudah
(Arikunto, 2009)
Soal yang baik merupakan soal yang termasuk dalam kriteria soal sedang
namun jika diperlukan karena tujuan tertentu, soal yang termasuk kategori sukar
maupun rendah dapat juga digunakan (Arikunto, 2009: 210).
4. Analisis Daya Pembeda Tes
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang
pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009: 211). Perhitungan nilai daya
pembeda soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Karno (Hany, 2009)
Keterangan:
DP = daya pembeda
IA = jumlah skor ideal salah satu kelompok atas/bawah pada setiap butir soal
SA = jumlah skor kelompok atas pada setiap butir soal
SB = jumlah skor kelompok bawah pada setiap butir soal
Nilai daya pembeda yang didapat dapat dikategorikan berdasarkan kriteria
pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Niali Klasifikasi
0,00 - 0,19 Jelek
0,20 - 0,39 Cukup
0,40 - 0,69 Baik
0,70 - 1,00 Sangat baik
(Arikunto, 2009: 218)
29
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data rekapitulasi validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda soal hasil uji coba instrumen berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan Software Anates Vers. 4. 0. 5. dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Rekapitulasi hasil uji Coba Instrumen Tes
No. Tingkat
Kesukaran
Daya Pembeda Validitas Reliabilitas Keterangan
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 0,48 Sedang 0,17 Jelek 0,28 Rendah 0,72 Tinggi Dibuang
2 0,44 Sedang 0,23 Cukup 0,53 Cukup Dipakai dan
Revisi
3 0,54 Sedang 0,49 Baik 0,70 Tinggi Dipakai
4 0,49 Sedang 0,02 Jelek 0,12 Sangat
rendah
Dibuang
5 0,88 Sangat
mudah
0,00 Jelek 0,03 Sangat
rendah
Dibuang
6 0,29 Sukar 0,14 Jelek 0,47 Cukup Dipakai
7 0,95 Sangat
mudah
0,03 Jelek 0,22 Rendah Dibuang
8 0,64 Sedang 0,34 Cukup 0,61 Tinggi Dipakai
9 0,43 Sedang 0,14 Jelek 0,37 Rendah Dipakai dan
Revisi
10 0,37 Sedang 0,20 Jelek 0,44 Cukup Dipakai
11 0,59 Sedang 0,21 Cukup 0,32 Rendah Dibuang
12 0,31 Sedang 0,13 Jelek 0,19 Sangat
rendah
Dibuang
13 0,97 Sangat
mudah
0,06 Jelek 0,13 Sangat
rendah
Dibuang
14 0,81 Mudah 0,38 Cukup 0,55 Cukup Dipakai
15 0,81 Mudah 0,38 Cukup 0,54 Cukup Dipakai
16 0,35 Sedang 0,04 Jelek 0,19 Sangat
rendah
Dibuang
17 0,31 Sedang 0,02 Jelek 0,23 Rendah Dibuang
18 0,46 Sedang 0,34 Cukup 0,53 Cukup Dipakai
19 0,97 Sangat
mudah
0,06 Jelek 0,43 Cukup Dipakai dan
Revisi
20 0,84 Mudah 0,06 Jelek 0,17 Sangat
rendah
Dibuang
30
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu
melalui pemberian tes, LKS, dan angket. Pemberian tes dilakukan pada saat
sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung, pengisian LKS dilakukan selama
pembelajaran berlangsung, dan pengisian angket dilakukan setelah pembelajaran
berlangsung.
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini kemudian dikumpulkan dan
selanjutnya diolah dengan lagkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengolahan Tes Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan
Berkomunikasi
Untuk mengetahui hasil tes yang diperoleh, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menghitung skor dari setiap jawaban pada pretest dan posttest sesuai kriteria
penilaian yang telah ditentukan sebelumnya (keterampilan mengajukan
pertanyaan dan berkomunikasi)
b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan menggunakan
rumus perhitungan sebagai berikut (keterampilan mengajukan pertanyaan dan
berkomunikasi):
c. Menghitung persentase kemampuan berkomunikasi setiap siswa
d. Menghitung persentase tiap indikator dari kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan rumus:
31
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai yang didapat kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria yang
dijelaskan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Klasifikasi Kemampuan Berkomunkasi
Nilai Kategori
86 – 100 Sangat baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
<54 Buruk sekali
(Purwanto, 2008)
e. Menghitung Gain (keterampilan mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi)
Gain adalah selisih antara skor posttest dan pretest. Untuk menentukan
gain digunakan rumus:
G = S2 - S1
Keterangan:
G: Gain
S1: Skor pretest
S2: Skor posttest
f. Menghitung gain ternormalisasi (keterampilan mengajukan pertanyaan dan
berkomunikasi)
Perhitungan gain ternormalisasi bertujuan untuk mengetahui kategori
peningkatan keterampilan proses sains dalam mengajukan pertanyaan dan
berkomunikasi setelah diberikan perlakuan. Adapun perhitungan gain
ternormalisasi yaitu dengan menggunakan rumus:
(Hake, 1999)
Keterangan:
<g> = indeks gain
= rata-rata skor pretest
= rata-rata skor posttest
32
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Besarnya indeks gain <g> yang didapat kemudian dikategorikan sesuai
dengan kriteria Hake yang dijabarkan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Kategori Indeks Gain
Indeks Gain <g> Kategori
<g> > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ <g> ≤0,7 Sedang
<g> < 0,3 Rendah
g. Uji Normalitas (Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Berkomunikasi)
Melakukan uji prasyarat yaitu dengan melakukan uji normalitas pada
pretest dan posttest untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang
distribusi normal atau tidak. Rumus uji normalitas yang digunakan yaitu rumus
Chi kuadrat ( ) (Sudjana, 2005) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membuat daftar distribusi frekuensi dari data pretest dan posttest yang didapat
dan menentukan frekuensi yang diperoleh (Oi)
2) Menghitung rata-rata ( ) dan standar deviasi (S) dari pretest dan posttest
3) Menentukan batas kelas interval (BK)
4) Mencari nilai Z dengan menggunakan rumus:
5) Mencari luas daerah interval (i)
6) Mencari frekuensi yang diharapakan E1 (i x n), dengan n adalah jumlah
sampel
7) Menghitung chi kuadrat ( ) dengan menggunakan rumus:
( )
8) Membandingkan
dengan dk (n-3) dan α (0,05)
Apabila 2 ng
2 a
a d n a
Apabila 2 ng
2 a
a da d n a
33
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Uji Homogenitas (Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Berkomunikasi)
Apabila pada uji normalitas data menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah kedua data memiliki varians yang homogen atau tidak.
Rumus yang digunakan yaitu uji F dengan langkah sebagai berikut:
1) Menghitung varians (S2) dari kedua data (pretest dan posttest)
2) Menghitung nilai F dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ng a an ang a
a an ang
3) Membandingkan F hitung dengan F tabel dengan dk (n-1) dan α (0,05)
Apabila F hitung < F tabel = sampel homogen
Apabila F hitung > F tabel = sampel tidak homogen
h. Uji Hipotesis (Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Berkomunikasi)
Karena penelitian ini menggunakan satu sampel yang mendapat perlakuan
maka uji hipotesis yang digunakan yaitu t test one sample atau uji t satu sampel
pihak kanan dengan nilai rata-rata yang diharapkan sebesar 65. Perhitungan t test
one sample dilakukan dengan menggunakan rumus:
√
(Sudjana, 2005)
Keterangan:
t = t hitung
= rata-rata posttest
= rata-rata yang diharapkan (65)
S = simpangan baku
n = jumlah sampel
Dengan Ho : µ = 65 dan H1 : µ > 65. t hitung yang didapat dibandingkan
dengan t tabel ada a d d ngan α (0,05) dan d (n-1).
Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima.
Apabila t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak.
34
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun apabila sampel tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka
uji hipotesis yang digunakan yaitu uji Wilxocon satu sampel dengan nilai median
yang diharapkan sebesar 65. Untuk memperoleh nilai J dilakukan perhitungan
dengan langkah sebagai berikut:
1) Hitung selisih setiap data posttest dengan nilai media yang diharapkan (X-M)
2) Urutkan nilai |X - M| dengan mengabaikan tanda negatif
3) Hitung jumlah nomor urut yang bertanda positif dan juga yang bertanda
negatif
4) Jumlah nomor urut yang paling kecil antara jumlah nomor urut yang bertanda
positif dan negatif itulah yang merupakan nilai J
5) Karena n > 25 maka harga J diasumsikan berdistribusi normal dengan rata-rata
dan simpangan baku sebagai berikut:
( )
√ ( )( )
(Susetyo, 2010)
Keterangan:
n = jumlah sampel
= rata-rata
= simpangan baku
6) Kriteria pengujian menggunakan distribusi normal baku dengan menggunakan
transformasi:
(Susetyo, 2010)
7) Bandingkan z hitung dengan z tabel, Dengan Ho : M = 65 dan H1 : M > 65.
Apabila nilai z hitung < z tabel maka Ho diterima.
Apabila nilai z hitung ≥ z tabel maka Ho ditolak.
35
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengolahan Angket Siswa
Pengolahan data angket siswa dilakukan dengan lanhkah-langkah sebagai
berikut:
a. Melakukan tabulasi jawaban angket dari seluruh siswa
b. Menghitung persentase jawaban siswa berdasarkan perhitungan sebagai
berikut:
a a ang an a a an
a a 100
Keterangan:
P = Angka persentase
H. Prosedur Penelitian
Tahapan-tahapan dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahap yaitu, tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum
melalukan penelitian yang terdiri atas:
a. Merumuskan masalah
b. Melakukan studi literature mengenai model pembelajaran learning cycle,
keterampilan mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi
c. Menyusun proposal penelitian
d. Mengikuti seminar proposal penelitian untuk mendapatkan informasi, saran,
dan perbaikan mengenai kegiatan penelitian yang akan dilakukan
e. Menyusun perbaikan proposal penelitian berdasarkan saran dan informasi
yang telah didapatkan dari kegiatan seminar proposal penelitian
f. Menyusun instrumen penelitian yang terdiri atas soal tes keterampilan
mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan
angket
g. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman untuk
melaksanakan pembelajaran pada saat penelitian
36
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h. Melakukan judgement instrumen penelitian kepada dosen ahli kemudian
melakukan perbaikan berdasarkan hasil judgement
i. Melakukan uji coba instrumen penelitian kemudian menganalisisnya
j. Memperbaiki instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan tes awal (pretest)
Pemberian tes awal dengan soal yang telah diuji coba bertujuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dalam mengajukan pertanyaan dan
berkomunikasi pada subkonsep pencemaran air
b. Memberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran learnig cycle pada subkonsep pencemaran air
c. Melaksanakan tes akhir (posttest)
Tes akhir dilaksanakan setelah pembelajaran selesai. Tes akhir ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran learnig cycle terhadap
keterampilan mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi siswa
d. Pemberian Angket kepada siswa untuk mengetahui respon dan tanggapan
siswa terhadap keterampilan mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi
3. Tahap Akhir
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir meliputi:
a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh melalui penelitian
b. Mengolah data penelitian yang telah diperoleh
c. Menganalisis dan membahas data hasil penelitian
d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data
e. Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang tepat
37
Devi Esti Anggraeni, 2013 Pengaruh Penerapan Learning Cycle Terhadap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan Dan Berkomunikasi Siswa Kelas X Pada Subkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Alur Penelitian
Alur pada penelitian ini dijelaskan pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
J.
K.
Perumusan masalah
Studi literatur
Penyusunan instrumen dan
RPP dengan menggunakan
model learning cycle 5E
Revisi proposal penelitian
Seminar proposal
Penyusunan proposal penelitian
Judgement instrumen
Revisi instrumen
Pelaksanan tes akhir dan pemberian angket
Pelaksanaan tes awal
Penarikan kesimpulan
Analisis data
Pengumpulan dan pengolahan data
Pembelajaran dengan Learning Cycle 5E
pada subkonsep pencemaran air
Uji coba instrumen
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian