16
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya menggunakan suatu metode yang sesuai dengan permasalahan penelitian itu sendiri. Dimana metode merupakan suatu cara untuk mengimpelementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sanjaya (2006:7). Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan, mengungkapkan permasalahan yang terjadi pada saat sekarang khususnya dibidang pendidikan. Masalah ini difokuskan pada gambaran perbandingan kinerja guru yang sudah lulus sertifikasi dan yang belum disertifikasi dalam pembelejaran pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten Bandung. Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Mengenai metode deskriptif Sugiama (2008:37) mengemukakan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang”. Berdasarkan pemaparan diatas mengenai pengertian metode deskriptif, maka metode deskriptif merupakan suatu cara untuk menggambarkan, mengungkapkan suatu kejadian atau permasalahan pada masa sekarang. Pada tahap penelitian ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, akan tetapi data yang sudah terkumpul kemudian disusun dan dianalisis. Sehingga memperoleh gambaran mengenai perbandingan kinerja guru yang sudah lulus sertifikasi dan yang belum disertifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian pada umumnya menggunakan suatu metode yang sesuai

dengan permasalahan penelitian itu sendiri. Dimana metode merupakan suatu cara

untuk mengimpelementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar

tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sanjaya (2006:7). Tujuan dari

penelitian ini adalah menggambarkan, mengungkapkan permasalahan yang terjadi

pada saat sekarang khususnya dibidang pendidikan. Masalah ini difokuskan pada

gambaran perbandingan kinerja guru yang sudah lulus sertifikasi dan yang belum

disertifikasi dalam pembelejaran pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten

Bandung. Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

Mengenai metode deskriptif Sugiama (2008:37) mengemukakan bahwa :“Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara

kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta pada masa

penelitian berlangsung atau masa sekarang”.

Berdasarkan pemaparan diatas mengenai pengertian metode deskriptif, maka

metode deskriptif merupakan suatu cara untuk menggambarkan, mengungkapkan

suatu kejadian atau permasalahan pada masa sekarang. Pada tahap penelitian ini tidak

hanya terbatas pada pengumpulan data, akan tetapi data yang sudah terkumpul

kemudian disusun dan dianalisis. Sehingga memperoleh gambaran mengenai

perbandingan kinerja guru yang sudah lulus sertifikasi dan yang belum disertifikasi

dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten Bandung.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

46

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian diperlukan narasumber atau sumber data dan pada

umumnya disebut dengan istilah populasi dan sampel. Populasi dan sampel

diperlukan karena dalam suatu penelitian memerlukan data dan sumber untuk

memperoleh data tersebut melalui populasi dan sampel. Dalam hal ini Abduljabar dan

Jajat (2010:35) mengemukakan bahwa populasi adalah “Sekumpulan objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini

adalah para guru pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten Bandung.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang betul-betul bisa

mewakili populasi, apabila populasi besar dan peneliti tidak memungkinkan

mempelajari semua yang ada pada populasi.Lebih lanjut menurut Sugiyono

(2011:118) mengemukakan bahwa :”Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam menentukan jumlah sampel

tidak ada patokan yang standar untuk dijadikan acuan dalam menentukan sampel

dalam sebuah penelitian, akan tetapi dalam menentukan sampel terlebih dahulu

mengetahui sifat atau karakteristik dari populasi. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 41 terdiri dari 28 orang guru yang sudah lulus sertifikasi dan 13 orang guru

yang belum disertifikasi dari 13 Sekolah SMP Negeri di Wilayah III Kabupaten

Bandung.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Purposive Sampling. Mengenai dengan hal ini Arikunto (2010:183) menjelaskan

bahwa :

“Purposive sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu. teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya

alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil

sampel yang besar dan jauh”.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

47

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan pemaparan di atas, maka alasan pengambilan sampel tersebut,

karena dari observasi di lapangan bahwa sekolah-sekolah tersebut masuk kedalam

kriteria yang akan diteliti, dimana para guru pendidikan jasmani yang mengajar di

SMP Negeri Kabupaten Bandung menjadi narasumber atau sampel dalam penelitian

ini. Dimana keberadaan serta kompetensinya telah teruji sehingga mewakili para guru

pendidikan jasmani SMP Negeri di Kabupaten Bandung yang memiliki kompetensi

sebagai guru yang profesional dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat melakukan penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Wilayah III

Kabupaten Bandung, waktu dalam pelaksanaan observasi ini terhitung mulai dari

tanggal 25 januari s/d 19 Februari 2013. Di bawah ini pada tabel 3.1 disebutkan

tempat dan materi pembelajaran yang diamati yaitu, sebagai berikut :

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

48

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Tempat dan pelaksanaan observasi kinerja guru di Wilayah III Kabupaten

Bandung

Sekolah Materi Pembelajaran

SMP N 1 Majalaya

Atletik

Bola Basket

Bola Voli

Bola Voli

SMP N 1 Solokan Jeruk

Bola Basket

Bola Basket

Senam Lantai

Sepak bola

SMP N 1 Cikancung Bola Voli

Bola Basket

SMP N 2 Cikancung Bola Voli

Bola Basket

SMP N 3 Cikancung

Bola Basket

Sepak Bola

Bola Basket

SMP N 1 Cicalengka

Bola Voli

Bola Voli

Sepak Bola

SMP N 2 Cicalengka Senam Lantai

SMP N 1 Nagreg Bola Voli

Atletik

SMP N 1 Rancaekek

Bola Basket

Bola Basket

Atletik

Senam Lantai

SMP N 2 Rancaekek

Sepak Bola

Bola Voli

Bola Voli

SMP N 4 Rancaekek Bola Basket

SMP N 1 Paseh

Bola Basket

Bola Basket

Atletik

SMP N 1 Ibun Atletik

Sepak Bola

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

49

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Alat Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data sampel penelitian diperlukan alat yang disebut

Instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar

observasi, sejalan dengan itu Sukmadinata (2010:220) mengemukakan bahwa :

“ Observasi( observation ) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan

cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan

pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.”.

Pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila, penelitian yang

berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar. Dalam penelitian yang diobservasi

menurut Spradley dalam Sugiyono (metode penelitian, 2011:314) dinamakan

situasi sosial, yang terdiri atas 3 komponen yaitu Place (tempat), Actor (pelaku),

Activities (aktivitas).

Place : dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung, misalnya

diruang kelas atau lapangan.

Actor : pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu seperti

Guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua murid.

Aktivities : kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang

berlangsung seperti proses belajar mengajar. Selain itu juga, pada pedoman

observasi disusun dalam bentuk skala. Untuk tiap butir kegiatan atau perilaku

yang diamati telah disiapkan rentang skala. Skala dalam lembar observasi

berbentuk skala deskriptif seperti (Selalu-Kadang-kadang-Tidak Pernah). Setelah

itu butir-butir kegiatan atau perilaku dalam lembar observasi yang menggunakan

ceklis atau skala diberi angka dengan tujuan agar hasil dari pengamatan dapat

dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis statistik. Dalam menyusun

format pengamatan atau lembar observasi penulis membuat kisi-kisi pengamatan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

50

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

seorang guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Menurut Departemen

Pendidikan Nasional (2008) indikator penilaian seorang guru terdiri dari beberapa

komponen yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, penguasaan materi,

pendekatan/strategipembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, pembelajaran

yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, Penilaian proses dan hasil

belajar, Penutup. Berikut ini pada tabel 3.2 dijelaskan kisi-kisi pengamatan guru

Pendidikan Jasmani dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

51

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pengamatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan

Jasmani.

Komponen Sub Komponen Indikator

Proses belajar mengajar

pendidikan jasmani

a. Pra Pembelajaran 1. Memeriksa kesiapan ruang,

media pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa.

b. Membuka Pembelajaran. 1. Melakukan kegiatan apersepsi.

2. Menyampaikan Kompetensi

yang akan dicapai dan rencana

kegiatan.

c. Penguasaan materi pembelajaran. 1. Mengaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan.

2. Mengaitkan materi dengan

kehidupan nyata

3. Menggunakan bahasa yang

baku

d. Pendekatan/strategi pembelajaran. 1. Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi

yang akan dicapai.

2. Melakukan pembelajaran

sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan

siswa.

3. Melaksanakan pembelajaran

secara runtut.

4. Menguasai pengelolaan kelas.

5. Melaksanakan pembelajaran

yang bersifat kontekstual.

6. Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

52

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Melaksanakan pembelajaran

bersifat mendidik

e. Pemanfaatan media pembelajaran. 1. Menghasilkan pesan yang

menarik.

2. Memanfaatkan sumber belajar

dalam melakukan proses

pembelajaran.

3. Menunjukan/mempraktikan

keterampilan dalam

penggunaan sumber belajar.

f. Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa.

1. Merespon positif partisipasi

siswa.

2. Menunjukan sikap terbuka

terhadap respon siswa.

3. Menciptakan keceriaan dan

antusisme siswa dalam belajar.

4. Menumbuhkan siswa aktif

dalam proses belajar mengajar.

g. Penilaian proses dan hasil belajar. 1. Melakukan evaluasi untuk

bahan koreksi dengan

kompetensi.

h. Penutup 1. Melakukan refleksi atau

membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa.

2. Berdo.a dopimpin oleh guru

pendidikan jasmani.

(Sumber: Departemen Pendidikan Nasional:2008)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

53

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian dalam rangka menguji instrumen yang digunakan.

Pengujian validitas dan reliabilitas diperlukan sebagai upaya memaksimalkan kualitas alat

ukur, agar kecenderungan keliru dapat diminimalkan. Dengan demikian dapat kita katakan

bahwa validitas dan reliabilitas adalah tempat kedudukan untuk menilai kualitas alat ukur

penelitian.

Hasil analisis instrumen yang dilakukan terhadap 41 orang responden adalah

sebagaimana akan diuraikan berikut ini.

a. Uji Validitas

Formula yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini

adalah product moment coefficient dari Karl Pearson.

rxy

= ])(][)([

))((

2222 YYNXXN

YXXYN

Berdasarkan bantuan Microsoft excel diperoleh uji validitas item instrumen

penelitian untuk variabel kinerja guru adalah sebagaimana tampak dalam tabel 3.3:

Tabel 3.3

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

54

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil Uji Validitas Item

ttabel No.

Item

No.

Item

Koef.

Korelasi

thitung Ket.

Koef.

Korelasi

thitung Ket.

1,70 1 0,500 3,602 Valid 14 0,481 3,425 Valid

1,70 2 0,466 3,286 Valid 15 0,464 3,269 Valid

1,70 3 0,446 3,113 Valid 16 0,458 3,216 Valid

1,70 4 0,435 3,019 Valid 17 0,471 3,334 Valid

1,70 5 0,405 2,764 Valid 18 0,346 2,305 Valid

1,70 6 0,343 2,280 Valid 19 0,422 2,906 Valid

1,70 7 0,571 4,340 Valid 20 0,546 4,066 Valid

1,70 8 0,427 2,953 Valid 21 0,350 2,331 Valid

1,70 9 0,443 3,082 Valid 22 0,548 4,087 Valid

1,70 10 0,452 3,165 Valid 23 0,376 2,531 Valid

1,70 11 0,619 4,917 Valid 24 0,475 3,368 Valid

1,70 12 0,404 2,755 Valid 25 0,316 2,079 Valid

1,70 13 0,556 4,178 Valid 26 0,392 2,658 Valid

(Sumber: Hasil Pengolahan Data)

Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian validitas terhadap 26 item yang ditujukan

untuk mengukur variabel kinerja guru, tampak bahwa semua item dinyatakan valid. Dengan

demikian, semua item dalam instrumen penelitian variabel kinerja guru dapat digunakan

semuanya untuk analisis lebih lanjut.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

55

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Uji Reliabilitas

Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus alpha sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item

∑n2 = jumlah varian butir

t2 = varians total

Berdasarkan bantuan Microsoft excel diperoleh hasil uji reliabilitas atas instrumen

penelitian kinerja guru dihasilkan nilai r sebesar 0,84. Nilai rhitungtersebut lebih besar bila

dibandingkan dengan nilai rtabel dengan jumlah n = 41 yakni sebesar 0,308. Dengan demikian,

maka instrument penelitian kinerja guru dapat dinyatakan reliabel dengan tingkat reliabilitas

termasuk pada kategori sangat tinggi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian merupakan unsur yang paling penting,

karena tujuan penelitian adalah memperoleh data dari narasumber. Apabila dalam

penelitian tidak mengetahui teknik pengumpulan data maka tidak akan memperoleh

data yang memenuhi kriteria data yang telah ditetapkan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dibagi menjadi :

pengamatan (observasi), interview (wawancara), kuesioner (angket),

dokumentasi.yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik

pengumpulan data melalui pengamatan (observasi). Pengumpulan data dengan

observasi yaitu penelitian dilakukan dengan cara melihat langsung narasumber dalam

melakukan pembelajaran pendidikan jasmani

r11 =

2

2

11 t

i

k

k

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

56

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data didapat, maka dilakukan pengolahan terhadap data-data yang telah

di dapat dan dilakukan analisis datamenggunakan analisis deskriptif dengan

menggunakan bantuan metode statistik agar diperoleh suatu hasil akhir atau

kesimpulan yang benar. Kemudian data yang telah dianalisis disimpulkan

berdasarkan hasil analisis. Apabila setelah di analisis data tidak sesuai atau tidak bisa

menjawab tentang masalah dalam penelitian, maka dilakukan pengumpulan data yang

masih belum memenuhi dan dilakukan analisa serta pengolahan data ulang.

Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes

atau observasi dikutip dari buku “ Metoda Statistika” (2005) yang disusun oleh

Sudjana. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data ini sebagai

berikut:

1. Mencari Rata-rata dari setiap kelompok data, yaitu dengan rumus :

µ=

Keterangan :

µ = Rata-rata yang dicari

∑x = Jumlah Seluruh Skor

n = Jumlah Sampel

2. Menghitung Simpangan Baku

Keterangan :

= Simpangan Baku yang dicari

Jumlah sampel dikali jumlah skor kuadrat dikurangi

jumlah skor yang dikuadratkan.

Jumlah sampel dikurangi satu.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

57

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Persentase Hasil Penelitian

Keterangan :

P : Prosentase

: Jumlah skor aktual atau pengamatan

: Jumlah skor ideal atau pengharapan

100 % : Bilangan tetap

Parameter yang digunakan sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh Nurhasan

dan Cholil (2007:429) dengan menafsirkan penilaian persentase sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Frekuensi Persentase

Rentang Nilai Kriteria

81-100% Baik Sekali

66-79% Baik

56-65% Cukup

41-55% Kurang

<40% Kurang Sekali

(sumber: Nurhasan dan Cholil,2007:429):

4. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji data tersebut memiliki sebaran

normal atau tidak. Kenormalan data dalam penelitian ini diuji dengan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

58

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah pengolahan datanya adalah sebagai

berikut:

1) Pengamatan Xi, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku Zi, Z2, …, Zn dengan

menggunakan rumus :

2) Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal baku,

3) kemudian dihitung F (Zi) = P (Z<Zi).

4) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, …, Zn dengan menggunakan rumus yang

lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi).

5) Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

6) Ambil angka terbesar dari harga-harga mutlak tersebut selanjutnya harga

tersebut dinyatakan dengan harga Lo (Lhitung).

7) Untuk menerima hipotesis, maka kita bandingkan nilai Lo ini dengan nilai

kritis L untuk uji liliefors, dengan taraf nyata a = 0,05 dengan kriteria adalah

tolak hipotesis Ho bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang

diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai L dari daftar nilai kritis

uji liliefors, maka dalam hal ini hipotesisi Ho diterima.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menilai apakah data hasil penelitian dari

dua kelompok yang diteliti memiliki varians yang sama atau tidak. Jika data

memiliki varians yang cenderung sama (homogen), maka bisa dikatakan bahwa

sampel-sampel dari kedua kelompok tersebut berasal dari populasi yang

sama/seragam. Dalam hal ini, pengujian homogenitas dilakukan dengan

menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut;

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

59

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F = 2

2

Vk

Vb dimana F = Nilai homogenitas varians

Vb2

= Varians terbesar

Vk2 = Varians terkecil

Jika Fhitung< Ftabel maka data homogen, dan demikian sebaliknya.

c. Uji Hipotesis Menggunakan Ujit Sampel Bebas (Independent Sample T Test)

Uji t ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang berarti

(signifikan) atas kinerja guru antara kelompok yang telah lulus sertifikasi

melakukan dengan guru yang belum lulus sertifikasi. Adapun rumus uji t (

Sudjana, 2005:242) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

t’ = nilai t yang dicari (t hitung)

= nilai rata-rata kelompok 1

= nilai rata-rata kelompok 2

= banyaknya sampel kelompok 1

= banyaknya sampel kelompok 2

= variansi kelompok 1

= variansi kelompok 2

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/644/6/S_JKR_0801461_CHAPTER3.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya

60

Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kriteria pengujian yang berlaku ialah terima jika t > – α dan tolak jika

t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah ( +

– 2) dengan peluang ( 1-α ). Tolak hipotesis jika

>

Dan terima jika terjadi sebaliknya, dengan = / , =

/ , = –

α), ( - 1 ) dan = – α), ( - 1 ). Peluang untuk penggunaan distribusi t ialah ( 1-

α) sedangkan dk-nya masing-masing ( - 1 ) dan ( - 1 ).

d. Uji Lanjut ( Uji Tukey )

Jumlah Kuadrat Total ( )

= ∑ – (

Jumlah Kuadrat Variabel B ( )

=

- (

Jumlah Kuadrat Dalam ( )

= -

RJKD = : ( – 2 )

=

Kriteria Pengujian Hipotesis :

-Tolak H0 (terima H1) jika Qh > Qt

-Terima H0 (tolak H1) jika Qh < Qt