Upload
nguyenliem
View
218
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian pada umumnya menggunakan suatu metode yang sesuai
dengan permasalahan penelitian itu sendiri. Dimana metode merupakan suatu cara
untuk mengimpelementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sanjaya (2006:7). Tujuan dari
penelitian ini adalah menggambarkan, mengungkapkan permasalahan yang terjadi
pada saat sekarang khususnya dibidang pendidikan. Masalah ini difokuskan pada
gambaran perbandingan kinerja guru yang sudah lulus sertifikasi dan yang belum
disertifikasi dalam pembelejaran pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten
Bandung. Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
Mengenai metode deskriptif Sugiama (2008:37) mengemukakan bahwa :“Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara
kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta pada masa
penelitian berlangsung atau masa sekarang”.
Berdasarkan pemaparan diatas mengenai pengertian metode deskriptif, maka
metode deskriptif merupakan suatu cara untuk menggambarkan, mengungkapkan
suatu kejadian atau permasalahan pada masa sekarang. Pada tahap penelitian ini tidak
hanya terbatas pada pengumpulan data, akan tetapi data yang sudah terkumpul
kemudian disusun dan dianalisis. Sehingga memperoleh gambaran mengenai
perbandingan kinerja guru yang sudah lulus sertifikasi dan yang belum disertifikasi
dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten Bandung.
46
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian diperlukan narasumber atau sumber data dan pada
umumnya disebut dengan istilah populasi dan sampel. Populasi dan sampel
diperlukan karena dalam suatu penelitian memerlukan data dan sumber untuk
memperoleh data tersebut melalui populasi dan sampel. Dalam hal ini Abduljabar dan
Jajat (2010:35) mengemukakan bahwa populasi adalah “Sekumpulan objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini
adalah para guru pendidikan jasmani di SMP Negeri Kabupaten Bandung.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang betul-betul bisa
mewakili populasi, apabila populasi besar dan peneliti tidak memungkinkan
mempelajari semua yang ada pada populasi.Lebih lanjut menurut Sugiyono
(2011:118) mengemukakan bahwa :”Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam menentukan jumlah sampel
tidak ada patokan yang standar untuk dijadikan acuan dalam menentukan sampel
dalam sebuah penelitian, akan tetapi dalam menentukan sampel terlebih dahulu
mengetahui sifat atau karakteristik dari populasi. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 41 terdiri dari 28 orang guru yang sudah lulus sertifikasi dan 13 orang guru
yang belum disertifikasi dari 13 Sekolah SMP Negeri di Wilayah III Kabupaten
Bandung.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Purposive Sampling. Mengenai dengan hal ini Arikunto (2010:183) menjelaskan
bahwa :
“Purposive sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu. teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya
alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil
sampel yang besar dan jauh”.
47
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan pemaparan di atas, maka alasan pengambilan sampel tersebut,
karena dari observasi di lapangan bahwa sekolah-sekolah tersebut masuk kedalam
kriteria yang akan diteliti, dimana para guru pendidikan jasmani yang mengajar di
SMP Negeri Kabupaten Bandung menjadi narasumber atau sampel dalam penelitian
ini. Dimana keberadaan serta kompetensinya telah teruji sehingga mewakili para guru
pendidikan jasmani SMP Negeri di Kabupaten Bandung yang memiliki kompetensi
sebagai guru yang profesional dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat melakukan penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Wilayah III
Kabupaten Bandung, waktu dalam pelaksanaan observasi ini terhitung mulai dari
tanggal 25 januari s/d 19 Februari 2013. Di bawah ini pada tabel 3.1 disebutkan
tempat dan materi pembelajaran yang diamati yaitu, sebagai berikut :
48
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.1
Tempat dan pelaksanaan observasi kinerja guru di Wilayah III Kabupaten
Bandung
Sekolah Materi Pembelajaran
SMP N 1 Majalaya
Atletik
Bola Basket
Bola Voli
Bola Voli
SMP N 1 Solokan Jeruk
Bola Basket
Bola Basket
Senam Lantai
Sepak bola
SMP N 1 Cikancung Bola Voli
Bola Basket
SMP N 2 Cikancung Bola Voli
Bola Basket
SMP N 3 Cikancung
Bola Basket
Sepak Bola
Bola Basket
SMP N 1 Cicalengka
Bola Voli
Bola Voli
Sepak Bola
SMP N 2 Cicalengka Senam Lantai
SMP N 1 Nagreg Bola Voli
Atletik
SMP N 1 Rancaekek
Bola Basket
Bola Basket
Atletik
Senam Lantai
SMP N 2 Rancaekek
Sepak Bola
Bola Voli
Bola Voli
SMP N 4 Rancaekek Bola Basket
SMP N 1 Paseh
Bola Basket
Bola Basket
Atletik
SMP N 1 Ibun Atletik
Sepak Bola
49
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Alat Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data sampel penelitian diperlukan alat yang disebut
Instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar
observasi, sejalan dengan itu Sukmadinata (2010:220) mengemukakan bahwa :
“ Observasi( observation ) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan
cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan
pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.”.
Pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila, penelitian yang
berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar. Dalam penelitian yang diobservasi
menurut Spradley dalam Sugiyono (metode penelitian, 2011:314) dinamakan
situasi sosial, yang terdiri atas 3 komponen yaitu Place (tempat), Actor (pelaku),
Activities (aktivitas).
Place : dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung, misalnya
diruang kelas atau lapangan.
Actor : pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu seperti
Guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua murid.
Aktivities : kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang
berlangsung seperti proses belajar mengajar. Selain itu juga, pada pedoman
observasi disusun dalam bentuk skala. Untuk tiap butir kegiatan atau perilaku
yang diamati telah disiapkan rentang skala. Skala dalam lembar observasi
berbentuk skala deskriptif seperti (Selalu-Kadang-kadang-Tidak Pernah). Setelah
itu butir-butir kegiatan atau perilaku dalam lembar observasi yang menggunakan
ceklis atau skala diberi angka dengan tujuan agar hasil dari pengamatan dapat
dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis statistik. Dalam menyusun
format pengamatan atau lembar observasi penulis membuat kisi-kisi pengamatan
50
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
seorang guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Menurut Departemen
Pendidikan Nasional (2008) indikator penilaian seorang guru terdiri dari beberapa
komponen yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, penguasaan materi,
pendekatan/strategipembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, pembelajaran
yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, Penilaian proses dan hasil
belajar, Penutup. Berikut ini pada tabel 3.2 dijelaskan kisi-kisi pengamatan guru
Pendidikan Jasmani dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani.
51
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pengamatan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani.
Komponen Sub Komponen Indikator
Proses belajar mengajar
pendidikan jasmani
a. Pra Pembelajaran 1. Memeriksa kesiapan ruang,
media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa.
b. Membuka Pembelajaran. 1. Melakukan kegiatan apersepsi.
2. Menyampaikan Kompetensi
yang akan dicapai dan rencana
kegiatan.
c. Penguasaan materi pembelajaran. 1. Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan.
2. Mengaitkan materi dengan
kehidupan nyata
3. Menggunakan bahasa yang
baku
d. Pendekatan/strategi pembelajaran. 1. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai.
2. Melakukan pembelajaran
sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan
siswa.
3. Melaksanakan pembelajaran
secara runtut.
4. Menguasai pengelolaan kelas.
5. Melaksanakan pembelajaran
yang bersifat kontekstual.
6. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan waktu yang
dialokasikan.
52
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7. Melaksanakan pembelajaran
bersifat mendidik
e. Pemanfaatan media pembelajaran. 1. Menghasilkan pesan yang
menarik.
2. Memanfaatkan sumber belajar
dalam melakukan proses
pembelajaran.
3. Menunjukan/mempraktikan
keterampilan dalam
penggunaan sumber belajar.
f. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa.
1. Merespon positif partisipasi
siswa.
2. Menunjukan sikap terbuka
terhadap respon siswa.
3. Menciptakan keceriaan dan
antusisme siswa dalam belajar.
4. Menumbuhkan siswa aktif
dalam proses belajar mengajar.
g. Penilaian proses dan hasil belajar. 1. Melakukan evaluasi untuk
bahan koreksi dengan
kompetensi.
h. Penutup 1. Melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa.
2. Berdo.a dopimpin oleh guru
pendidikan jasmani.
(Sumber: Departemen Pendidikan Nasional:2008)
53
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian dalam rangka menguji instrumen yang digunakan.
Pengujian validitas dan reliabilitas diperlukan sebagai upaya memaksimalkan kualitas alat
ukur, agar kecenderungan keliru dapat diminimalkan. Dengan demikian dapat kita katakan
bahwa validitas dan reliabilitas adalah tempat kedudukan untuk menilai kualitas alat ukur
penelitian.
Hasil analisis instrumen yang dilakukan terhadap 41 orang responden adalah
sebagaimana akan diuraikan berikut ini.
a. Uji Validitas
Formula yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini
adalah product moment coefficient dari Karl Pearson.
rxy
= ])(][)([
))((
2222 YYNXXN
YXXYN
Berdasarkan bantuan Microsoft excel diperoleh uji validitas item instrumen
penelitian untuk variabel kinerja guru adalah sebagaimana tampak dalam tabel 3.3:
Tabel 3.3
54
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil Uji Validitas Item
ttabel No.
Item
No.
Item
Koef.
Korelasi
thitung Ket.
Koef.
Korelasi
thitung Ket.
1,70 1 0,500 3,602 Valid 14 0,481 3,425 Valid
1,70 2 0,466 3,286 Valid 15 0,464 3,269 Valid
1,70 3 0,446 3,113 Valid 16 0,458 3,216 Valid
1,70 4 0,435 3,019 Valid 17 0,471 3,334 Valid
1,70 5 0,405 2,764 Valid 18 0,346 2,305 Valid
1,70 6 0,343 2,280 Valid 19 0,422 2,906 Valid
1,70 7 0,571 4,340 Valid 20 0,546 4,066 Valid
1,70 8 0,427 2,953 Valid 21 0,350 2,331 Valid
1,70 9 0,443 3,082 Valid 22 0,548 4,087 Valid
1,70 10 0,452 3,165 Valid 23 0,376 2,531 Valid
1,70 11 0,619 4,917 Valid 24 0,475 3,368 Valid
1,70 12 0,404 2,755 Valid 25 0,316 2,079 Valid
1,70 13 0,556 4,178 Valid 26 0,392 2,658 Valid
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian validitas terhadap 26 item yang ditujukan
untuk mengukur variabel kinerja guru, tampak bahwa semua item dinyatakan valid. Dengan
demikian, semua item dalam instrumen penelitian variabel kinerja guru dapat digunakan
semuanya untuk analisis lebih lanjut.
55
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Uji Reliabilitas
Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus alpha sebagai berikut:
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item
∑n2 = jumlah varian butir
t2 = varians total
Berdasarkan bantuan Microsoft excel diperoleh hasil uji reliabilitas atas instrumen
penelitian kinerja guru dihasilkan nilai r sebesar 0,84. Nilai rhitungtersebut lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai rtabel dengan jumlah n = 41 yakni sebesar 0,308. Dengan demikian,
maka instrument penelitian kinerja guru dapat dinyatakan reliabel dengan tingkat reliabilitas
termasuk pada kategori sangat tinggi.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian merupakan unsur yang paling penting,
karena tujuan penelitian adalah memperoleh data dari narasumber. Apabila dalam
penelitian tidak mengetahui teknik pengumpulan data maka tidak akan memperoleh
data yang memenuhi kriteria data yang telah ditetapkan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dibagi menjadi :
pengamatan (observasi), interview (wawancara), kuesioner (angket),
dokumentasi.yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik
pengumpulan data melalui pengamatan (observasi). Pengumpulan data dengan
observasi yaitu penelitian dilakukan dengan cara melihat langsung narasumber dalam
melakukan pembelajaran pendidikan jasmani
r11 =
2
2
11 t
i
k
k
56
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data didapat, maka dilakukan pengolahan terhadap data-data yang telah
di dapat dan dilakukan analisis datamenggunakan analisis deskriptif dengan
menggunakan bantuan metode statistik agar diperoleh suatu hasil akhir atau
kesimpulan yang benar. Kemudian data yang telah dianalisis disimpulkan
berdasarkan hasil analisis. Apabila setelah di analisis data tidak sesuai atau tidak bisa
menjawab tentang masalah dalam penelitian, maka dilakukan pengumpulan data yang
masih belum memenuhi dan dilakukan analisa serta pengolahan data ulang.
Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes
atau observasi dikutip dari buku “ Metoda Statistika” (2005) yang disusun oleh
Sudjana. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data ini sebagai
berikut:
1. Mencari Rata-rata dari setiap kelompok data, yaitu dengan rumus :
µ=
Keterangan :
µ = Rata-rata yang dicari
∑x = Jumlah Seluruh Skor
n = Jumlah Sampel
2. Menghitung Simpangan Baku
√
Keterangan :
= Simpangan Baku yang dicari
Jumlah sampel dikali jumlah skor kuadrat dikurangi
jumlah skor yang dikuadratkan.
Jumlah sampel dikurangi satu.
57
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Persentase Hasil Penelitian
Keterangan :
P : Prosentase
: Jumlah skor aktual atau pengamatan
: Jumlah skor ideal atau pengharapan
100 % : Bilangan tetap
Parameter yang digunakan sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh Nurhasan
dan Cholil (2007:429) dengan menafsirkan penilaian persentase sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Frekuensi Persentase
Rentang Nilai Kriteria
81-100% Baik Sekali
66-79% Baik
56-65% Cukup
41-55% Kurang
<40% Kurang Sekali
(sumber: Nurhasan dan Cholil,2007:429):
4. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji data tersebut memiliki sebaran
normal atau tidak. Kenormalan data dalam penelitian ini diuji dengan
58
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah pengolahan datanya adalah sebagai
berikut:
1) Pengamatan Xi, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku Zi, Z2, …, Zn dengan
menggunakan rumus :
2) Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal baku,
3) kemudian dihitung F (Zi) = P (Z<Zi).
4) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, …, Zn dengan menggunakan rumus yang
lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi).
5) Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
6) Ambil angka terbesar dari harga-harga mutlak tersebut selanjutnya harga
tersebut dinyatakan dengan harga Lo (Lhitung).
7) Untuk menerima hipotesis, maka kita bandingkan nilai Lo ini dengan nilai
kritis L untuk uji liliefors, dengan taraf nyata a = 0,05 dengan kriteria adalah
tolak hipotesis Ho bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang
diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai L dari daftar nilai kritis
uji liliefors, maka dalam hal ini hipotesisi Ho diterima.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menilai apakah data hasil penelitian dari
dua kelompok yang diteliti memiliki varians yang sama atau tidak. Jika data
memiliki varians yang cenderung sama (homogen), maka bisa dikatakan bahwa
sampel-sampel dari kedua kelompok tersebut berasal dari populasi yang
sama/seragam. Dalam hal ini, pengujian homogenitas dilakukan dengan
menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut;
59
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F = 2
2
Vk
Vb dimana F = Nilai homogenitas varians
Vb2
= Varians terbesar
Vk2 = Varians terkecil
Jika Fhitung< Ftabel maka data homogen, dan demikian sebaliknya.
c. Uji Hipotesis Menggunakan Ujit Sampel Bebas (Independent Sample T Test)
Uji t ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang berarti
(signifikan) atas kinerja guru antara kelompok yang telah lulus sertifikasi
melakukan dengan guru yang belum lulus sertifikasi. Adapun rumus uji t (
Sudjana, 2005:242) adalah sebagai berikut:
√
Keterangan :
t’ = nilai t yang dicari (t hitung)
= nilai rata-rata kelompok 1
= nilai rata-rata kelompok 2
= banyaknya sampel kelompok 1
= banyaknya sampel kelompok 2
= variansi kelompok 1
= variansi kelompok 2
60
Fidmawan Hadriastika Dedi, 2013 Perbandingan Kinerja Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Dan Yang Belum Disertifikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria pengujian yang berlaku ialah terima jika t > – α dan tolak jika
t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah ( +
– 2) dengan peluang ( 1-α ). Tolak hipotesis jika
>
Dan terima jika terjadi sebaliknya, dengan = / , =
/ , = –
α), ( - 1 ) dan = – α), ( - 1 ). Peluang untuk penggunaan distribusi t ialah ( 1-
α) sedangkan dk-nya masing-masing ( - 1 ) dan ( - 1 ).
d. Uji Lanjut ( Uji Tukey )
Jumlah Kuadrat Total ( )
= ∑ – (
Jumlah Kuadrat Variabel B ( )
=
- (
Jumlah Kuadrat Dalam ( )
= -
RJKD = : ( – 2 )
=
√
Kriteria Pengujian Hipotesis :
-Tolak H0 (terima H1) jika Qh > Qt
-Terima H0 (tolak H1) jika Qh < Qt