16
36 Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS D ENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Metode eksperimental menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Margono, 2010, hlm. 110). Jenis maetode penelitian yang digunakan adalah jenis Pre-Experimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Desain penelitian ini menggunakan satu kelompok. Kelompok yang dijadikan sampel tersebut sesuai dengan kondisi semula (tidak dilakukan rendomisasi). Kelompok tersebut diberi - pretest sebelum dilakukan perlakuan. Perlakuan disini berupa penerapan teknik pembelajaran “Take-away” yang dilakukan di akhir pembelajaran pada setiap pertemuannya. Setelah seluruh pertemuan untuk materi momentum dan impuls selesai, dilakukan posttest. Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O 1 X 1 O 2 Keterangan : O 1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O 2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan) (Sugiyono, 2015, hlm. 111) B. Partisipan

BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

36

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS D ENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

eksperimental. Metode eksperimental menggunakan suatu percobaan yang

dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk

menjawab pertanyaan penelitian (Margono, 2010, hlm. 110). Jenis

maetode penelitian yang digunakan adalah jenis Pre-Experimental dengan

desain One-Group Pretest-Posttest. Desain penelitian ini menggunakan

satu kelompok. Kelompok yang dijadikan sampel tersebut sesuai dengan

kondisi semula (tidak dilakukan rendomisasi). Kelompok tersebut diberi -

pretest sebelum dilakukan perlakuan. Perlakuan disini berupa penerapan

teknik pembelajaran “Take-away” yang dilakukan di akhir pembelajaran

pada setiap pertemuannya. Setelah seluruh pertemuan untuk materi

momentum dan impuls selesai, dilakukan posttest. Desain penelitian yang

digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Keterangan :

O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

(Sugiyono, 2015, hlm. 111)

B. Partisipan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

37

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Objek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas XI MIA di salah

satu SMA di Kota Tasikmalaya yang memiliki nilai fisika terendah

diantara kelas lain. Alasan pemilihan objek penelitian ini karena

karakteristik dari teknik pembelajaran “Take-away” yaitu diterapkan pada

siswa yang memiliki kemampuan rata-rata ke bawah.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di salah satu SMA

di Kota Tasikmalaya. Penentuan sampel dalam peneletian ini melakukan

teknik sampling Purposive. Dalam teknik sampling Purposive ini sampel

tidak dipilih secara acak namun dipilih sesuai pertimbangan tertentu yang

didasarkan atas ciri-ciri tertentu. (Margono, 2010, hlm. 128). Peneliti

menentukan sampel dengan melihat hasil belajar siswa, dimana yang

dijadikan sampel adalah kelas dengan siswa yang memiliki hasil belajar

paling rendah. Alasan penggunaan teknik ini karena karakteristik dari

teknik “Take-away” yaitu diterapkan pada siswa yang memiliki

kemampuan rata-rata atau di bawah rata-rata.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal pilihan

ganda, soal essay, angket penilaian diri dan rubrik penilaian. Rincian

masing-masing instrumen sebagai berikut :

1. Soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda ini berisi soal yang berhubungan dengan materi

Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2

sampai C4. Kegunaan pemberian instrumen ini adalah untuk

mengetahui kemampuan kognitif siswa sebelum dan sesudah

pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran “take-away”.

Instrumen ini diberikan kepada siswa saat pretest dan posttest.

2. Soal essai

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

38

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Soal essai yang dibuat berbentuk uraian non-objektif. Bentuk soal

uraian non-objektif menuntut siswa untuk mengingat dan

mengorganisir gagasan-gagasan pribadi atau hal-hal yang telah

dipelajarinya dengan cara mengemukakannya dalam bentuk uraian

tertulis (Arifin, 2009, hlm. 127). Butir soal yang dibuat adalah soal

yang dapat mengarahkan siswa untuk mengetahui intisari dari

pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Angket penilaian diri

Angket penilaian diri terdiri dari beberapa pernyataan dan

dilengkapi dengan skala Likert. Angket ini digunakan untuk

mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Pernyataan yang

dibuat pada angket ini adalah pernyataan yang berdasarkan pada

indikator atau karakteristik “Take-away”. Angket penilaian diri ini

digunakan di awal sebagai instrumen pada saat studi pendahuluan.

4. Rubrik penilaian

Penilaian autentik atau penilaian berbasis kinerja terdiri dari tasks

+ rubrics. Rubrics merupakan alat pemberi skor yang berisi daftar

kriteria untuk sebuah pekerjaan atau tugas, Andrade dalam Zainul

(dalam Abdul Majid, 2014, hlm, 105).

Rubrik penskoran adalah skema penilaian deskriptif, yang

digunakan sebagai patokan dalam menganalisis produk ataupun proses

usaha dan keberhasilan mahasiswa (Majid, 2014, hlm, 108). Terdapat

dua jenis rubrik, yaitu:

a. Rubrik Holistik

Penskoran dilakukan terhadap proses keseluruhan atau

kesatuan produk tanpa menilai bagian komponen secara

terpisah. Penggunaan rubrik holistik dapat menghasilkan

prosesnscoring yang lebih cepat karena pada dasarnya penilai

atau pemeriksa diharapkan untuk membaca, memeriksa produk

atau penampilan mahasiswa hanya sekali dalam rangka

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

39

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memperoleh kesan yang menyeluruh tentang hasil pekerjaan

mahasiswa.

b. Rubrik Analitik

Penskoran mula-mula dilakukan atas bagian-bagian individual

produk atau penampilan secara terpisah, kemudian dijumlahkan

skor individual itu untuk memperoleh skor total.

Berdasarkan paparan di atas, maka rubrik dapat diartikan sebagai

suatu alat penskoran yang disusun berdasarkan kriteria-kriteria tetentu

yang dapat digunakan untuk mengukur tugas-tugas tertulis, presentasi

maupun kinerja siswa.

Pada penelitian ini rubrik akan digunakan dalam mengukur profil

afektif serta psikomotor siswa. Jenis rubrik yang digunakan dalam

penelitian ini termasuk pada jenis rubrik analitik. Rubrik analitik

adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang

ditentukan. Dengan menggunakan rubrik analitik dapat dianalisa

kelemahan serta kelebihan siswa terletak pada kriteria yang mana.

Proses penyusunan rubrik penilauan ranah afektir dan psikomotor

siswa pada penelitian ini dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah

pengembangan rubrik yang dikemukakan oleh Diane Ebert May

(dalam Iryanti, 2004, hlm. 13) yang terdiri dari menyusun tujuan-

tujuan pembelajaran, menyususn performane standars atau sandar

yang ingin dicapai untuk masing-masing tujuan pembelajaran,

membedakan kategori-kategori penilaian berdasarkan kriteria-kriteria

yang telah disusun, dan mengurutkan atau memberikan skor untuk

masing-masing kategori.

a. Rubrik penilaian kemampuan afektif dan psikomotor

Rubrik penilaian ini dibuat dengan skor satu sampai empat

dengan aspek-aspek dan indikator yang disesuaikan dengan

tahapan-tahapan pembelajaran

b. Rubrik penilaian jawaban soal essai dan tugas rumah

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

40

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Rubrik penilaian dibuat dengan skor satu sampai empat. Setiap

skor memiliki kriteria masing-masing. Kegunaan rubrik penilaian

adalah untuk menilai jawaban dari soal essai dan tugas rumah

siswa berupa resume.

Untuk mengetahui kelayakan instrumen tes yang akan dipergunakan

untuk keperluan penelitian, dilakukan pengujian instrumen tes sebagai

berikut:

1. Judgement Ahli

Judgemnet ahli dilakukan untuk menguji konstruksi dari instrumen

yang telah dibuat. Instrumen dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang

akan di ukur dengan berlandaskan teori. Instrumen yang telah dibuat

dikonsultasikan dengan ahli.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas dapat dikatakan sebagai tingkat keajegan atau

kepercayaan. Suatu instrumen tes dikatakan memiliki taraf

kepercayaan yang tinggi apabila instrumen tes itu dapat memberikan

hasil yang ajeg atau tetap (Arikunto, 2013, hlm 100). Untuk menguji

reliabilitas instrumen tes, peneliti menggunakan metode belah dua

(split-half-method). Rumus metode belah dua (split-half-method)

menurut Spreman-brown sebagai berikut:

..................................(1)

(Arikunto, 2013, hlm, 107)

Keterangan :

: koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

: korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

41

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui apakah instrumen tes memiliki sifat reliabel

yang tinggi, cukup atau rendah, dapat dilihat pada tabel intrepertasi

nilai reliabilitas berikut:

Tabel 3.2 Intrepertasi Nilai Reliabilitas

Nilai r Intrepertasi

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,790 TinggCukup

0,400 – 0,590 Cukup

0,200 – 0,390 Rendah

0,000 – 0,190 Sangat Rendah

(Arikunto, 2012, hlm. 75)

3. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2012, hlm, 211) daya pembeda soal adalah

kemampuan soal untuk membedakan siswa yang memiliki

kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan rendah.

Untuk menghitung daya pembeda soal, dapat menggunakan

persamaan berikut:

..................................(2)

(Arikunto, 2012, hlm. 213)

Keterangan :

D : daya pembeda

: banyaknya siswa pada kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

: banyaknya jumlah siswa kelompok atas

: banyaknya siswa pada kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

: banyaknya jumlah siswa kelompok bawah

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

42

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Daya Pembeda (D) Interpretasi Daya

Pembeda

0,00 – 0,19 Jelek (poor)

0,20 – 0,39 Cukup (satisfactory)

0,40 – 0,69 Baik (good)

0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)

(Arikunto, 2012, hlm. 218)

4. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar (Arikunto, 2011, hlm, 222). Tingkat kesukaran

instrumen tes ditentukan dengan :

..................................(3)

(Arikunto, 2012, hlm. 213)

Keterangan :

: tingkat kesukaran

: banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

: jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Nilai Tingkat Kesukaran (P) Kriteria Tingkat

Kesukaran

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

43

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012, hlm. 210)

E. Prosedur Penelitian

Peneletian yang akan peneliti lakukan dikelompokkan menjadi empat

tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap analisis

data, dan (4) tahap penarikan kesimpulan. Keempat tahap tersebut

diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, langkah-langkah yang akan peneliti lakukan

adalah sebagai berikut:

a. Membuat list sekolah yang berada di klaster dua dan tiga dan

memilih tiga sekolah untuk dilakukan studi pendahuluan.

b. Membuat instrumen pedoman wawancara yang akan digunakan

untuk mewawancarai guru pada saat melakukan studi

pendahuluan.

a. Menganalisis Kompetensi Dasar Fisika SMA untuk materi

Momentum dan Impuls.

b. Melakukan studi pustaka untuk materi Momentum dan Impuls.

c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Pembuatan instrumen tes hasil belajar mengenai materi

Momentum dan Impuls.

e. Penyempurnaan angket siswa.

f. Pembuatan rubrik penilaian untuk mengukur domain afektif

siswa.

g. Melakukan judgement instrumen tes hasil belajar kepada para

ahli.

h. Melakukan revisi terhadap instrumen yang telah di judgement.

i. Melakukan uji coba instrumen tes hasil belajar.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

44

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

j. Menguji validitas instrumen tes hasil belajar yang telah disusun

kepada dosen ahli atau pakar.

k. Melakukan revisi terhadap instrumen yang telah di validasi.

l. Melakuakan revisi terhadap instrumen rubrik penilaian dan

angket.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan selesai dilakukan, selanjutnya melakukan

tahap pelaksanaan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan studi pendahuluan di tiga sekolah yang telah dipilih.

b. Memilih satu sekolah yang memiliki kriteria paling sesuai atau

cocok untuk di jadikan tempat penelitian.

c. Memilih satu kelas yang memiliki kemampuan kognitif paling

rendah.

d. Pemberian angket kepada siswa.

e. Pemberian pretest terkait materi Momentum dan Impuls.

f. Pembelajaran materi Momentum dan Impuls sesuai dengan RPP

yang telah disusun.

g. Setelah pembelajaran selesai dilakukan penerapan teknik “Take-

away”.

a) Siswa diberi soal essay yang dapat mengarahkan siswa untuk

menemukan intisari dari pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Siswa diberi tugas rumah untuk meresume kembali materi

pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Siswa diharapkan

dapat meresume materi dengan benar dan tidak terdapat

miskonsepsi.

c) Siswa menuliskan pengalamannya selama pembelajaran,

respon aktif serta pendapat mereka mengenai ketercapaian

pembelajaran mereka, serta memberikan tanggapan positif

dan negatif mengenai teknik pembelajaran yang dilakukan

selama mereka belajar.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

45

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

h. Pemberian posttest dengan menggunakan soal yang sama dengan

soal pretest.

i. Guru menyuruh siswa untuk menuliskan responnya terhadap

teknik pembelajaran “Take-away”.

3. Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data yang akan dilakukan dapat dirinci sebagai

berikut :

a. Mengolah data angket siswa.

b. Mengolah skor pretest dan posttest.

c. Mengolah skor soal essay yang diberikan pada teknik

pembelajaran “Take-away” tahap satu.

d. Mengolah skor tugas rumah berupa resume sebagai pelaksanaan

teknik pembelajaran “Take-away” tahap dua.

e. Menganalisis respon siswa terhadap teknik pembelajaran “Take-

away”.

f. Mengkonsultasikan temuan penelitian dan pembahasan kepada

dosen pembimbing.

4. Tahap Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan ini akan dilakukan setelah seluruh data yang

diperoleh dianalisis dan kesimpulan tersebut disesuaikan dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diajukan

Bagan alur penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Analisis Silabus SMA Studi Pustaka Materi Momentum dan Impuls

Pembuatan Pembuatan tes Pembuatan Pembuatan Penyempurnaan

Perangkat hasil belajar rubrik peni- angket peni- angket siswa

Pembelajaran laian laian diri

Validasi Judgement Judgement Judgement

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

46

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Revisi Revisi Revisi Revisi

Tahap

Persipan

Pemberian angket

Pelaksanaan pretest

Implementasi Pembelajaran

Tahap

Pelaksanaan posttest Pelaksanaan

Pengolahan data

Tahap

Analisis Temuan Pengolahan Data

dan penarikan ke-

Penarikan Kesimpulan simpulan

F. Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan peneleti didasarkan pada masing-

masing data yang diperoleh. Berikut adalah pengolahan untuk masing-

masing data yang diperoleh :

1. Soal pilihan ganda

Untuk menilai skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung

jawaban yang benar. Untuk jawaban benar diberi sekor satu dan salah

diberi skor nol. Pemberian skor ini dihitung menggunakan rumus :

S = ΣR..................................(4)

dengan :

S : skor siswa

R : jawaban benar

(Arikunto, 2012, hlm. 221)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

47

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

a. Gain ternormalisasi (N-Gain)

Soal pilihan ganda ini digunakan untuk menentuka skor pretest dan

posttest. Dari kedua skor tersebut dihitung nilai gain nya dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

..................(5)

Untuk menghitung gain yang ternormalisasi (N-Gain)

digunakan rumus sebagai berikut :

..................................(6)

(Hake, 1999)

Menurut Hake (2002) nilai skor gain ternormalisasi

diinterpretasikan seperti tabel berikut:

Tabel 3.5 Kategori Peningkatan Menurut Hake

Skor Gain Ternormalisasi Kategori

0,00 < <g> ≤ 0,30 Rendah

0,30 < <g> ≤ 0,70 Sedang

0,70 < <g> ≤ 1,00 Tinggi

2. Soal essai

Terdapat beberapa langkah-langkah dalam pemberian skor pada

soal essai ini, yaitu :

a. Menuliskan garis-garis besar jawaban yang menjadi kriteria

jawaban untuk dijadikan pegangan dalam pemberian skor.

b. Menetapkan rentang skor untuk setiap kriteria jawaban.

c. Pemberian skor bergantung pada rubrik yang telah dibuat

sebelumnya.

d. Jumlah skor yang didapat dari setiap kriteria jawaban dijadikan

sebagai skor siswa. Jumlah skor tertinggi dari setiap kriteria

jawaban disebut dengan skor maksimum.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

48

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

e. Memeriksa soal untuk setiap nomor dari semua siswa sebelum

berpindah ke soal selanjutnya. Tujuannya agar tidak terjadi

pemberian skor yang berbeda terhadap jawaban yang sama.

f. Menjumlahkan semua nilai yang diperoleh dari semua soal sebagai

nilai akhir siswa.

(Arifin, 2009, hlm. 128)

3. Hasil Belajar Ranah Afektif dan Psikomotor

Ranah afektif dan psikomotor siswa diukur dngan menggunakan

pedoman observasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan pada setiap pertemuan. Skor yang diperoleh siswa pada

aspek afektif dan psikomotor kemudian dihitung dengan

menggunakan rumus :

..................................(8)

Luhut P Panggabean (dalam Wida, 2007, hlm. 35)

Adapun kriteria kategori tafsiran IPK dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.6 Kategori Tafsiran IPK untuk Ranah Psikomotor

No. Kategori Prestasi Kelas Interpretasi

1. 0,00-29,00 Tidak Terampil

2. 30,00-54,00 Kurang Terampil

3. 55,00-74,00 Cukup Terampil

4. 75,00-89,00 Terampil

5. 90,00-100,00 Sangat terampil

Tabel 3.7 Kategori Tafsiran IPK untuk Ranah Afektif

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

49

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No. Kategori Prestasi Kelas Interpretasi

1. 0,00-29,00 Sangat negatif

2. 30,00-54,00 Negatif

3. 55,00-74,00 Netral

4. 75,00-89,00 Positif

5. 90,00-100,00 Sangat Positif

4. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Pemantauan terhadap keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri

terbimbing dilakukan untuk memperoleh informasi tambahan ketika

menganalisis hasil peningkatan hasil belajar siswa di kelas sampel.

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan untuk mengolah

data tersebut sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah jawaban “ya” atau yang “ditandai ceklis”

yang telah diisi oleh observer pada Lembar Observasi Guru.

b. Melakukan perhitugan presentase keterlaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Budiarti (dalam Rahmi, 2013, hlm. 44)

c. Menafsirkan atau menentukan kategori Keterlaksanaan model

(KM) pembelajaran berdasarkan tebel dibawah mengenai

keterlaksanaan model pembelajaran

Tabel 3.8 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

50

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No. % Kategori

Keterlaksanaan Model Kriteria

1. 0 Tidak satupun kegiatan

terlaksana

2. 0<KM<25 Sebagian kecil terlaksana

3. 25<KM<50 Hampir setengah kegiatan

terlaksana

4. KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana

5. 50<KM<75 Sebagian besar kegiatan

terlaksana

6. 75<KM<100 Hampir seluruh kegiatan

terlaksana

7. KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

Budiarti (dalam Rahmi, 2013, hlm. 45)

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran mengenai sejumlah

istilah yang digunakan dalam penelitian, maka penulis mendefinisikan

istilah- istilah yang dianggap penting, sebagai berikut :

1. Metode Demonstrasi yang di padukan dengan Teknik

Pembelajaran “Take-Away”

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan keterpaduan dari

metode pembelajaran demonstrasi dengan teknik pembelajaran “Take-

Away” yaitu hubungan antara metode demonstrasi dengan teknik

pembelajaran “Take-Away”. Hubungan keduanya ini dapat dilihat

pada langkah mengakhiri demonstrasi yaitu pemberian tugas yang ada

kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian

tujuan pembelajaran dan adanya tahap evaluasi bersama tentang

jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. Langkah

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A.repository.upi.edu/27916/6/S_FIS_1200215_Chapter3.pdf · Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2 sampai C4. Kegunaan pemberian

51

Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

akhir dari demonstrasi ini sesuai dengan teknik pembelajaran “Take-

Away” yang dilakukan di akhir pembelajaran dimana salah satu

tahapan dari “Take-Away” yaitu pemberian tugas rumah berupa tugas

resume mengenai materi pembelajaran yang telah dilakukan di

sekolah. Dan tahap terakhir dari teknik pembelajaran “Take-Away”

yaitu siswa memberikan respon mengenai teknik pembelajaran “Take-

Away” yang telah dilakukan pada setiap pertemuannya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dianalisis pada penelitian ini yaitu hasil belajar

siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

1) Hasil belajar ranah kognitif

Hasil belajar ranah kognitif yang dianalisis pada penelitian ini

adalah kemampuan ranah kognitif untuk aspek pemahaman (C2),

penerapan (C3) dan analisis (C4).

2) Hasil belajar ranah afektif

Pada peneletian ini, peneliti menganalisis kemampuan ranah

afektif pada saat pelaksanaan “Take-away”. Aspek yang

dianalisis adalah kejujuran dan tanggung jawab.

3) Hasil belajar ranah psikomotor

Pada penelitian ini, hasil belajar pada ranah psikomotor yang

dianalisis adalah keterampilan proses dengan capaian

pembelajaran menanya yang termasuk dalam keterampilan

komunikasi. Keterampilan komunikasi ini berupa kemampuan

menanggapi pernyataan dan kemampuan mengajukan pertanyaan.

3. Respon Siswa

Respon siswa yang dianalisi pada penelitian ini adalah respon

siswa terhadap teknik pembelajaran “Take-away”.