Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
36
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS D ENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
eksperimental. Metode eksperimental menggunakan suatu percobaan yang
dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian (Margono, 2010, hlm. 110). Jenis
maetode penelitian yang digunakan adalah jenis Pre-Experimental dengan
desain One-Group Pretest-Posttest. Desain penelitian ini menggunakan
satu kelompok. Kelompok yang dijadikan sampel tersebut sesuai dengan
kondisi semula (tidak dilakukan rendomisasi). Kelompok tersebut diberi -
pretest sebelum dilakukan perlakuan. Perlakuan disini berupa penerapan
teknik pembelajaran “Take-away” yang dilakukan di akhir pembelajaran
pada setiap pertemuannya. Setelah seluruh pertemuan untuk materi
momentum dan impuls selesai, dilakukan posttest. Desain penelitian yang
digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Keterangan :
O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
(Sugiyono, 2015, hlm. 111)
B. Partisipan
37
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Objek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas XI MIA di salah
satu SMA di Kota Tasikmalaya yang memiliki nilai fisika terendah
diantara kelas lain. Alasan pemilihan objek penelitian ini karena
karakteristik dari teknik pembelajaran “Take-away” yaitu diterapkan pada
siswa yang memiliki kemampuan rata-rata ke bawah.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di salah satu SMA
di Kota Tasikmalaya. Penentuan sampel dalam peneletian ini melakukan
teknik sampling Purposive. Dalam teknik sampling Purposive ini sampel
tidak dipilih secara acak namun dipilih sesuai pertimbangan tertentu yang
didasarkan atas ciri-ciri tertentu. (Margono, 2010, hlm. 128). Peneliti
menentukan sampel dengan melihat hasil belajar siswa, dimana yang
dijadikan sampel adalah kelas dengan siswa yang memiliki hasil belajar
paling rendah. Alasan penggunaan teknik ini karena karakteristik dari
teknik “Take-away” yaitu diterapkan pada siswa yang memiliki
kemampuan rata-rata atau di bawah rata-rata.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal pilihan
ganda, soal essay, angket penilaian diri dan rubrik penilaian. Rincian
masing-masing instrumen sebagai berikut :
1. Soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda ini berisi soal yang berhubungan dengan materi
Momentum dan Impuls. Soal-soal yang dibuat terdiri dari ranah C2
sampai C4. Kegunaan pemberian instrumen ini adalah untuk
mengetahui kemampuan kognitif siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran “take-away”.
Instrumen ini diberikan kepada siswa saat pretest dan posttest.
2. Soal essai
38
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Soal essai yang dibuat berbentuk uraian non-objektif. Bentuk soal
uraian non-objektif menuntut siswa untuk mengingat dan
mengorganisir gagasan-gagasan pribadi atau hal-hal yang telah
dipelajarinya dengan cara mengemukakannya dalam bentuk uraian
tertulis (Arifin, 2009, hlm. 127). Butir soal yang dibuat adalah soal
yang dapat mengarahkan siswa untuk mengetahui intisari dari
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Angket penilaian diri
Angket penilaian diri terdiri dari beberapa pernyataan dan
dilengkapi dengan skala Likert. Angket ini digunakan untuk
mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Pernyataan yang
dibuat pada angket ini adalah pernyataan yang berdasarkan pada
indikator atau karakteristik “Take-away”. Angket penilaian diri ini
digunakan di awal sebagai instrumen pada saat studi pendahuluan.
4. Rubrik penilaian
Penilaian autentik atau penilaian berbasis kinerja terdiri dari tasks
+ rubrics. Rubrics merupakan alat pemberi skor yang berisi daftar
kriteria untuk sebuah pekerjaan atau tugas, Andrade dalam Zainul
(dalam Abdul Majid, 2014, hlm, 105).
Rubrik penskoran adalah skema penilaian deskriptif, yang
digunakan sebagai patokan dalam menganalisis produk ataupun proses
usaha dan keberhasilan mahasiswa (Majid, 2014, hlm, 108). Terdapat
dua jenis rubrik, yaitu:
a. Rubrik Holistik
Penskoran dilakukan terhadap proses keseluruhan atau
kesatuan produk tanpa menilai bagian komponen secara
terpisah. Penggunaan rubrik holistik dapat menghasilkan
prosesnscoring yang lebih cepat karena pada dasarnya penilai
atau pemeriksa diharapkan untuk membaca, memeriksa produk
atau penampilan mahasiswa hanya sekali dalam rangka
39
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
memperoleh kesan yang menyeluruh tentang hasil pekerjaan
mahasiswa.
b. Rubrik Analitik
Penskoran mula-mula dilakukan atas bagian-bagian individual
produk atau penampilan secara terpisah, kemudian dijumlahkan
skor individual itu untuk memperoleh skor total.
Berdasarkan paparan di atas, maka rubrik dapat diartikan sebagai
suatu alat penskoran yang disusun berdasarkan kriteria-kriteria tetentu
yang dapat digunakan untuk mengukur tugas-tugas tertulis, presentasi
maupun kinerja siswa.
Pada penelitian ini rubrik akan digunakan dalam mengukur profil
afektif serta psikomotor siswa. Jenis rubrik yang digunakan dalam
penelitian ini termasuk pada jenis rubrik analitik. Rubrik analitik
adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang
ditentukan. Dengan menggunakan rubrik analitik dapat dianalisa
kelemahan serta kelebihan siswa terletak pada kriteria yang mana.
Proses penyusunan rubrik penilauan ranah afektir dan psikomotor
siswa pada penelitian ini dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah
pengembangan rubrik yang dikemukakan oleh Diane Ebert May
(dalam Iryanti, 2004, hlm. 13) yang terdiri dari menyusun tujuan-
tujuan pembelajaran, menyususn performane standars atau sandar
yang ingin dicapai untuk masing-masing tujuan pembelajaran,
membedakan kategori-kategori penilaian berdasarkan kriteria-kriteria
yang telah disusun, dan mengurutkan atau memberikan skor untuk
masing-masing kategori.
a. Rubrik penilaian kemampuan afektif dan psikomotor
Rubrik penilaian ini dibuat dengan skor satu sampai empat
dengan aspek-aspek dan indikator yang disesuaikan dengan
tahapan-tahapan pembelajaran
b. Rubrik penilaian jawaban soal essai dan tugas rumah
40
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Rubrik penilaian dibuat dengan skor satu sampai empat. Setiap
skor memiliki kriteria masing-masing. Kegunaan rubrik penilaian
adalah untuk menilai jawaban dari soal essai dan tugas rumah
siswa berupa resume.
Untuk mengetahui kelayakan instrumen tes yang akan dipergunakan
untuk keperluan penelitian, dilakukan pengujian instrumen tes sebagai
berikut:
1. Judgement Ahli
Judgemnet ahli dilakukan untuk menguji konstruksi dari instrumen
yang telah dibuat. Instrumen dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang
akan di ukur dengan berlandaskan teori. Instrumen yang telah dibuat
dikonsultasikan dengan ahli.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas dapat dikatakan sebagai tingkat keajegan atau
kepercayaan. Suatu instrumen tes dikatakan memiliki taraf
kepercayaan yang tinggi apabila instrumen tes itu dapat memberikan
hasil yang ajeg atau tetap (Arikunto, 2013, hlm 100). Untuk menguji
reliabilitas instrumen tes, peneliti menggunakan metode belah dua
(split-half-method). Rumus metode belah dua (split-half-method)
menurut Spreman-brown sebagai berikut:
..................................(1)
(Arikunto, 2013, hlm, 107)
Keterangan :
: koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
: korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
41
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui apakah instrumen tes memiliki sifat reliabel
yang tinggi, cukup atau rendah, dapat dilihat pada tabel intrepertasi
nilai reliabilitas berikut:
Tabel 3.2 Intrepertasi Nilai Reliabilitas
Nilai r Intrepertasi
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,790 TinggCukup
0,400 – 0,590 Cukup
0,200 – 0,390 Rendah
0,000 – 0,190 Sangat Rendah
(Arikunto, 2012, hlm. 75)
3. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2012, hlm, 211) daya pembeda soal adalah
kemampuan soal untuk membedakan siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan rendah.
Untuk menghitung daya pembeda soal, dapat menggunakan
persamaan berikut:
..................................(2)
(Arikunto, 2012, hlm. 213)
Keterangan :
D : daya pembeda
: banyaknya siswa pada kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
: banyaknya jumlah siswa kelompok atas
: banyaknya siswa pada kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
: banyaknya jumlah siswa kelompok bawah
42
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda
Daya Pembeda (D) Interpretasi Daya
Pembeda
0,00 – 0,19 Jelek (poor)
0,20 – 0,39 Cukup (satisfactory)
0,40 – 0,69 Baik (good)
0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)
(Arikunto, 2012, hlm. 218)
4. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar (Arikunto, 2011, hlm, 222). Tingkat kesukaran
instrumen tes ditentukan dengan :
..................................(3)
(Arikunto, 2012, hlm. 213)
Keterangan :
: tingkat kesukaran
: banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
: jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Nilai Tingkat Kesukaran (P) Kriteria Tingkat
Kesukaran
43
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2012, hlm. 210)
E. Prosedur Penelitian
Peneletian yang akan peneliti lakukan dikelompokkan menjadi empat
tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap analisis
data, dan (4) tahap penarikan kesimpulan. Keempat tahap tersebut
diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, langkah-langkah yang akan peneliti lakukan
adalah sebagai berikut:
a. Membuat list sekolah yang berada di klaster dua dan tiga dan
memilih tiga sekolah untuk dilakukan studi pendahuluan.
b. Membuat instrumen pedoman wawancara yang akan digunakan
untuk mewawancarai guru pada saat melakukan studi
pendahuluan.
a. Menganalisis Kompetensi Dasar Fisika SMA untuk materi
Momentum dan Impuls.
b. Melakukan studi pustaka untuk materi Momentum dan Impuls.
c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d. Pembuatan instrumen tes hasil belajar mengenai materi
Momentum dan Impuls.
e. Penyempurnaan angket siswa.
f. Pembuatan rubrik penilaian untuk mengukur domain afektif
siswa.
g. Melakukan judgement instrumen tes hasil belajar kepada para
ahli.
h. Melakukan revisi terhadap instrumen yang telah di judgement.
i. Melakukan uji coba instrumen tes hasil belajar.
44
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
j. Menguji validitas instrumen tes hasil belajar yang telah disusun
kepada dosen ahli atau pakar.
k. Melakukan revisi terhadap instrumen yang telah di validasi.
l. Melakuakan revisi terhadap instrumen rubrik penilaian dan
angket.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan selesai dilakukan, selanjutnya melakukan
tahap pelaksanaan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan studi pendahuluan di tiga sekolah yang telah dipilih.
b. Memilih satu sekolah yang memiliki kriteria paling sesuai atau
cocok untuk di jadikan tempat penelitian.
c. Memilih satu kelas yang memiliki kemampuan kognitif paling
rendah.
d. Pemberian angket kepada siswa.
e. Pemberian pretest terkait materi Momentum dan Impuls.
f. Pembelajaran materi Momentum dan Impuls sesuai dengan RPP
yang telah disusun.
g. Setelah pembelajaran selesai dilakukan penerapan teknik “Take-
away”.
a) Siswa diberi soal essay yang dapat mengarahkan siswa untuk
menemukan intisari dari pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Siswa diberi tugas rumah untuk meresume kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Siswa diharapkan
dapat meresume materi dengan benar dan tidak terdapat
miskonsepsi.
c) Siswa menuliskan pengalamannya selama pembelajaran,
respon aktif serta pendapat mereka mengenai ketercapaian
pembelajaran mereka, serta memberikan tanggapan positif
dan negatif mengenai teknik pembelajaran yang dilakukan
selama mereka belajar.
45
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
h. Pemberian posttest dengan menggunakan soal yang sama dengan
soal pretest.
i. Guru menyuruh siswa untuk menuliskan responnya terhadap
teknik pembelajaran “Take-away”.
3. Tahap Pengolahan Data
Tahap pengolahan data yang akan dilakukan dapat dirinci sebagai
berikut :
a. Mengolah data angket siswa.
b. Mengolah skor pretest dan posttest.
c. Mengolah skor soal essay yang diberikan pada teknik
pembelajaran “Take-away” tahap satu.
d. Mengolah skor tugas rumah berupa resume sebagai pelaksanaan
teknik pembelajaran “Take-away” tahap dua.
e. Menganalisis respon siswa terhadap teknik pembelajaran “Take-
away”.
f. Mengkonsultasikan temuan penelitian dan pembahasan kepada
dosen pembimbing.
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini akan dilakukan setelah seluruh data yang
diperoleh dianalisis dan kesimpulan tersebut disesuaikan dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diajukan
Bagan alur penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Analisis Silabus SMA Studi Pustaka Materi Momentum dan Impuls
Pembuatan Pembuatan tes Pembuatan Pembuatan Penyempurnaan
Perangkat hasil belajar rubrik peni- angket peni- angket siswa
Pembelajaran laian laian diri
Validasi Judgement Judgement Judgement
46
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Revisi Revisi Revisi Revisi
Tahap
Persipan
Pemberian angket
Pelaksanaan pretest
Implementasi Pembelajaran
Tahap
Pelaksanaan posttest Pelaksanaan
Pengolahan data
Tahap
Analisis Temuan Pengolahan Data
dan penarikan ke-
Penarikan Kesimpulan simpulan
F. Analisis Data
Pengolahan data yang dilakukan peneleti didasarkan pada masing-
masing data yang diperoleh. Berikut adalah pengolahan untuk masing-
masing data yang diperoleh :
1. Soal pilihan ganda
Untuk menilai skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung
jawaban yang benar. Untuk jawaban benar diberi sekor satu dan salah
diberi skor nol. Pemberian skor ini dihitung menggunakan rumus :
S = ΣR..................................(4)
dengan :
S : skor siswa
R : jawaban benar
(Arikunto, 2012, hlm. 221)
47
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
a. Gain ternormalisasi (N-Gain)
Soal pilihan ganda ini digunakan untuk menentuka skor pretest dan
posttest. Dari kedua skor tersebut dihitung nilai gain nya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
..................(5)
Untuk menghitung gain yang ternormalisasi (N-Gain)
digunakan rumus sebagai berikut :
..................................(6)
(Hake, 1999)
Menurut Hake (2002) nilai skor gain ternormalisasi
diinterpretasikan seperti tabel berikut:
Tabel 3.5 Kategori Peningkatan Menurut Hake
Skor Gain Ternormalisasi Kategori
0,00 < <g> ≤ 0,30 Rendah
0,30 < <g> ≤ 0,70 Sedang
0,70 < <g> ≤ 1,00 Tinggi
2. Soal essai
Terdapat beberapa langkah-langkah dalam pemberian skor pada
soal essai ini, yaitu :
a. Menuliskan garis-garis besar jawaban yang menjadi kriteria
jawaban untuk dijadikan pegangan dalam pemberian skor.
b. Menetapkan rentang skor untuk setiap kriteria jawaban.
c. Pemberian skor bergantung pada rubrik yang telah dibuat
sebelumnya.
d. Jumlah skor yang didapat dari setiap kriteria jawaban dijadikan
sebagai skor siswa. Jumlah skor tertinggi dari setiap kriteria
jawaban disebut dengan skor maksimum.
48
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
e. Memeriksa soal untuk setiap nomor dari semua siswa sebelum
berpindah ke soal selanjutnya. Tujuannya agar tidak terjadi
pemberian skor yang berbeda terhadap jawaban yang sama.
f. Menjumlahkan semua nilai yang diperoleh dari semua soal sebagai
nilai akhir siswa.
(Arifin, 2009, hlm. 128)
3. Hasil Belajar Ranah Afektif dan Psikomotor
Ranah afektif dan psikomotor siswa diukur dngan menggunakan
pedoman observasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan pada setiap pertemuan. Skor yang diperoleh siswa pada
aspek afektif dan psikomotor kemudian dihitung dengan
menggunakan rumus :
..................................(8)
Luhut P Panggabean (dalam Wida, 2007, hlm. 35)
Adapun kriteria kategori tafsiran IPK dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3.6 Kategori Tafsiran IPK untuk Ranah Psikomotor
No. Kategori Prestasi Kelas Interpretasi
1. 0,00-29,00 Tidak Terampil
2. 30,00-54,00 Kurang Terampil
3. 55,00-74,00 Cukup Terampil
4. 75,00-89,00 Terampil
5. 90,00-100,00 Sangat terampil
Tabel 3.7 Kategori Tafsiran IPK untuk Ranah Afektif
49
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
No. Kategori Prestasi Kelas Interpretasi
1. 0,00-29,00 Sangat negatif
2. 30,00-54,00 Negatif
3. 55,00-74,00 Netral
4. 75,00-89,00 Positif
5. 90,00-100,00 Sangat Positif
4. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
Pemantauan terhadap keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dilakukan untuk memperoleh informasi tambahan ketika
menganalisis hasil peningkatan hasil belajar siswa di kelas sampel.
Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan untuk mengolah
data tersebut sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah jawaban “ya” atau yang “ditandai ceklis”
yang telah diisi oleh observer pada Lembar Observasi Guru.
b. Melakukan perhitugan presentase keterlaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Budiarti (dalam Rahmi, 2013, hlm. 44)
c. Menafsirkan atau menentukan kategori Keterlaksanaan model
(KM) pembelajaran berdasarkan tebel dibawah mengenai
keterlaksanaan model pembelajaran
Tabel 3.8 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran
50
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
No. % Kategori
Keterlaksanaan Model Kriteria
1. 0 Tidak satupun kegiatan
terlaksana
2. 0<KM<25 Sebagian kecil terlaksana
3. 25<KM<50 Hampir setengah kegiatan
terlaksana
4. KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana
5. 50<KM<75 Sebagian besar kegiatan
terlaksana
6. 75<KM<100 Hampir seluruh kegiatan
terlaksana
7. KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana
Budiarti (dalam Rahmi, 2013, hlm. 45)
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran mengenai sejumlah
istilah yang digunakan dalam penelitian, maka penulis mendefinisikan
istilah- istilah yang dianggap penting, sebagai berikut :
1. Metode Demonstrasi yang di padukan dengan Teknik
Pembelajaran “Take-Away”
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan keterpaduan dari
metode pembelajaran demonstrasi dengan teknik pembelajaran “Take-
Away” yaitu hubungan antara metode demonstrasi dengan teknik
pembelajaran “Take-Away”. Hubungan keduanya ini dapat dilihat
pada langkah mengakhiri demonstrasi yaitu pemberian tugas yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian
tujuan pembelajaran dan adanya tahap evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. Langkah
51
Ria Trisnia Naufalina, 2016 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN “TAKE-AWAY” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
akhir dari demonstrasi ini sesuai dengan teknik pembelajaran “Take-
Away” yang dilakukan di akhir pembelajaran dimana salah satu
tahapan dari “Take-Away” yaitu pemberian tugas rumah berupa tugas
resume mengenai materi pembelajaran yang telah dilakukan di
sekolah. Dan tahap terakhir dari teknik pembelajaran “Take-Away”
yaitu siswa memberikan respon mengenai teknik pembelajaran “Take-
Away” yang telah dilakukan pada setiap pertemuannya.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dianalisis pada penelitian ini yaitu hasil belajar
siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
1) Hasil belajar ranah kognitif
Hasil belajar ranah kognitif yang dianalisis pada penelitian ini
adalah kemampuan ranah kognitif untuk aspek pemahaman (C2),
penerapan (C3) dan analisis (C4).
2) Hasil belajar ranah afektif
Pada peneletian ini, peneliti menganalisis kemampuan ranah
afektif pada saat pelaksanaan “Take-away”. Aspek yang
dianalisis adalah kejujuran dan tanggung jawab.
3) Hasil belajar ranah psikomotor
Pada penelitian ini, hasil belajar pada ranah psikomotor yang
dianalisis adalah keterampilan proses dengan capaian
pembelajaran menanya yang termasuk dalam keterampilan
komunikasi. Keterampilan komunikasi ini berupa kemampuan
menanggapi pernyataan dan kemampuan mengajukan pertanyaan.
3. Respon Siswa
Respon siswa yang dianalisi pada penelitian ini adalah respon
siswa terhadap teknik pembelajaran “Take-away”.