Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian, Tempat Subjek, Dan Waktu Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen semu (Quasi experimental research), yaitu metode
yang mempunyai kelas kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen (Sugiyono,2009). Penelitian ini dikarenakan kelas yang
dijadikan objek penelitian tidak memungkinkan pengontrolan secara ketat.
Penelitian ini akan meneliti pengaruh MMP terhadap hasil belajar
dan keaktifan belajar. Model pembelajaran yang akan digunakan pada
kelas eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe Missouri
Mathematics Project, sementara pada kelas kontrol akan digunakan model
pembelajaran satu arah dimana posisi guru sebagai central pembelajaran
atau guru yang memandu jalannya pembelajaran.
2. Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Salatiga, Jl. Tegalrejo No
79 Kota Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subjek
penelitiannya adalah siswa kelas XI IA SMA N 2 Salatiga Semester II
tahun pelajaran 2015/2016.
3. Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan
April 2016 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi:
1. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup temuan masalah, pemilihan judul,
pembuatan proposal, pembuatan instrumen, pembuatan ijin
survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
22
2. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan
data.
3. Tahap penyusunan
Tahap ini mecakup pengelolaan data, analisis data dan
konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan
ujian. Prosedur rancangan dalam penelitian ini yaitu membuat
kisi-kisi instrumen; menyusun instrumen tes uji coba berdasar
kisi-kisi yang ada; mengujicobakan instrumen tes uji coba;
menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji
coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat
kesukaran; memperbaiki instrumen yang telah dianalisis hasil
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan memberikan
pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahapan
penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian
Tahapan
Penelitian Kegiatan
Nov
‘15
Des
‘15
Jan
‘16
Feb
‘16
Mar
‘16
Apr
‘16
Mei
‘16
Perencanaan Temuan
Masalah
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Pembuatan
Instrumen
Pengajuan
ijin
penelitian
Pelaksanaan Uji Coba
Instrumen
Pengambilan
Data
Penyelesaian Pengolahan
dan analisis
23
data
Penyusunan
Laporan
Penelitian
Ujian Skripsi
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IA SMA N 2 Salatiga yang terdiri dari 3 kelas. Jumlah
siswa dalam setiap kelas ditunjukkan oleh Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah siswa
1 XI IA 1 38
2 XI IA 2 38
3 XI IA 3 38
Jumlah 114
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah teknik cluster random sampling. Teknik ini
dipilih karena obyek yang diteliti sangat luas sehingga pengambilan
sampel dilakukan secara kelompok bukan secara individu, sehingga
semua kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk digunakan
sebagai sampel. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa teknik cluster
random sampling ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap
pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan
orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Populasi
dikelompokkan ke dalam beberapa cluster berdasarkan kelas, dari
24
seluruh populasi siswa kelas XI IPA di SMA N 2 Salatiga terbentuk 3
kelas yang sudah ada. Selanjutnya dipilih 2 kelas secara acak dan
seluruh siswa dalam kelas tersebut dijadikan sampel. Teknik ini
menghasilkan siswa kelas XI IPA 1 (38 siswa) sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas XI IPA 3 (38 siswa) sebagai kelas kontrol.
Data sampel penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu variabel
bebas dan dua variabel terikat, sebagai berikut:
1) Variabel bebas berupa perlakuan yakni pembelajaran Model
Pembelajaran MMP (X).
2) Variabel terikat berupa keaktifan belajar (Y1) dan hasil belajar
matematika (Y2).
2. Definisi Operasional
a. Missouri Mathematics Project
Variabel bebas atau independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menyebabkan perubahan atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini variabel
bebasnya adalah model pembelajaran MMP. Model Pembelajaran
MMP merupakan salah satu model pembelajaran yang terstruktur
dalam model pembelajaran MMP, penggunaan waktu dapat diatur
relatif ketat dan banyaknya latihan sehingga peserta didik mudah dan
terampil dengan beragam soal dan hasil belajar siswa menjadi lebih
baik. Tahapan yang dimiliki oleh model pembelajaran Missouri
Mathematics Project, yaitu: (1) meninjau ulang materi yang lalu (daily
review), (2) pengembangan (development), (3) latihan
terkontrol/belajar kooperatif, (4) latihan mandiri (seatwork), dan (5)
penugasan/ pekerjaan rumah (homework assignment).
b. Keaktifan Belajar
Variabel Terikat atau dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
25
(Sugiyono, 2009). Variabel terikat pada penelitian ini adalah keaktifan
belajar siswa dan hasil belajar siswa. Keaktifan belajar siswa adalah
peristiwa dimana siswa terlibat langsung secara fisik, mental,
intelektual, dan emosional dalam membangun pengetahuan mereka
sendiri dalam proses belajar guna memperoleh hasil belajar berupa
perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga
dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Pengukuran
keaktifan belajar siswa dilakukan dengan menggunakan angket dan
lembar observasi siswa yang didasarkan oleh delapan indikator
keaktifan belajar menurut Paul D. Diedrich dalam Hamalik (2006),
yaitu kegiatan visual (visual activities), kegiatan lisan (oral activities),
kegiatan mendengarkan (listening activities), kegiatan menulis (writing
activities), kegiatan menggambar (drawing activities), kegiatan
emosional (emotional activities), kegiatan motorik (motor activities),
dan kegiatan mental (mental activities).
c. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru yang dapat berupa simbol, angka, huruf maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
siswa dalam periode tertentu. Ranah hasil belajar dibagi menjadi tiga,
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Hasil
belajar siswa pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran matematika. Hasil belajar yang diukur adalah
hasil belajar siswa kelas XI IA 1 dan kelas XI IA 3 SMA Negeri 2
Salatiga.
D. Desain Penelitian
Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan rancangan
Pretest-Postest Control Group Design (Sugiyono, 2012: 112). Desain
penelitian yang digunakan dapat digambarkan pada Tabel 3.3 berikut.
26
Tabel 3.3 Desain Penelitian
Desain ini terdapat dua kelas yang dipilih secara random. R1
sebagai kelas eksperimen dan R2 sebagai kelas kontrol. Kemudian diberi
pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas
eksperimen (O1) dan kelas kontol (O3). Hasil pretest yang baik bila nilai
kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Keterangan:
R1 : kelas ekperimen siswa yang diambil secara random
R2 : kelas kontrol siswa yang diambil secara random
O1 : tes awal sebelum diberi perlakuan pada kelas eksperimen
O3 : tes awal sebelum diberi perlakuan pada kelas kontrol
X1 : perlakuan menggunakan model pembelajaran MMP
X2 : perlakuan menggunakan pembelajaran satu arah
O2 : tes akhir berupa posttest dan angket keaktifan belajar siswa
setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen.
O4 : tes akhir berupa posttest dan angket keaktifan belajar siswa
setelah diberi perlakuan pada kelas kontrol.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data selama penelitian
berlangsung adalah sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
MMP. Tes dilakukan sebanyak satu kali yaitu posttest untuk
mengetahui keberhasilan siswa setelah diberi perlakuan. Bentuk tes
yang digunakan untuk posttest dalam penelitian ini adalah tes uraian.
R1 O1 X1 O2
R2 O3 X2 O4
27
2. Teknik non Tes
a. Teknik Angket
Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur dan berfungsi untuk mengetahui tentang
keadaan, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya
(Arikunto, 2012: 44). Angket pada penelitian ini digunakan untuk
mengukur keaktifan belajar siswa.
b. Teknik Observasi
Metode observasi digunakan untuk mengamati keaktifan
belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran MMP. Adapun lembar observasi yang digunakan
adalah lembar pengamatan terhadap siswa yang digunakan untuk
mengukur keaktifan belajar siswa.
c. Teknik Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur. Sugiyono (2010) menyatakan
wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yag
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpul
datanya.
d. Teknik Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mengambil dan mengumpulkan
data dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu tertulis
maupun elektronik. Metode ini memungkinkan untuk
mendapatkan data tentang keaktifan siswa dan data hasil belajar
siswa.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Tes Hasil Belajar
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa.
Tes untuk mengukur hasil belajar siswa dilakukan sebanyak dua kali,
yaitu:
28
a. Pretest
Tujuan dari pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dalam belajar matematika. Nilai diambil dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang kemudian akan dilihat
kemampuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan adalah
seimbang. Nilai yang digunakan sebagai hasil pretest diperoleh dari
nilai matematika Tes Akhir Semester I.
b. Posttest
Tes ini akan dilakukan setelah siswa mengikuti pembelajaran.
Tes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal
yang sama. Soal yang diberikan berbentuk uraian dengan jumlah
butir soal adalah 7 soal yang disesuaikan dengan SK, KD, dan
indikator. Tes terdiri soal esai dengan kisi-kisi soal sebagai berikut:
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XI IA
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi
dan turunan fungsi dalam
pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 6.1 Menjelaskan secara intuitif arti
limit fungsi di suatu titik dan di
takhingga dan menggunakan sifat
limit fungsi untuk menghitung
bentuk tak tentu fungsi aljabar dan
trigonometri
Jenis Soal : Uraian
Jumlah soal : 7
Alokasi Waktu : 1 × 45 menit
29
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Posttest
SK KD Materi
Ajar
Indikator No
Soal
6.
Menggunakan
konsep limit
fungsi dan
turunan
fungsi dalam
pemecahan
masalah
6.1
Menjelaskan
secara intuitif
arti limit
fungsi di suatu
titik dan di
takhingga dan
menggunakan
sifat limit
fungsi untuk
menghitung
bentuk tak
tentu fungsi
aljabar dan
trigonometri
Limit 6.1.1 Menjelaskan
secara intuitif arti
limit fungsi aljabar
6.1.2 Menghitung limit
fungsi aljabar di
suatu titik dan tak
hingga.
6.1.3 Menggunakan sifat
limit fungsi untuk
menghitung bentuk
tak tentu fungsi
aljabar.
1
2, 3, 4
5, 6, 7
Hasil belajar matematika dikategorikan dalam tiga kategori
yaitu : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval kelas
kategori hasil belajar menggunakan rumus sebagai berikut
(Arikunto, 2010).
2. Lembar Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
sistematis. Observasi sistematis adalah observasi yang dilakukan oleh
pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen
pengamatan (Arikunto, 2010). Observasi ini digunakan untuk
mengupulkan data tentang keaktifan belajar siswa selama
berlangsungnya tindakan melalui model pembelajaran MMP. Adapun
kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 3.5.
30
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa
Aspek Definisi Indikator
Jumlah
Pernyataa
n
Visual
activities
Kegiatan visual (visual activities),
yaitu membaca, memperhatikan
gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, mengamati orang lain
bekerja, dan sebagainya.
Membaca materi
dan mengamati
penjelasan
guru/teman.
1
Oral
activities
Kegiatan lisan (oral activities), yaitu
mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran, mengemukakan
pendapat, berwawancara, diskusi.
Bertanya dan
mengemukakan
pendapat 1
Listening
activities
Kegiatan mendengarkan (listening
activities), yaitu mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan
instrumen musik, mendengarkan
siaran radio.
Mendengarkan
penjelasan
guru/teman
1
Writing
activities
Kegiatan menulis (writing activities),
yaitu menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, membuat sketsa
atau rangkuman, mengerjakan tes,
mengisi angket.
Mencatat materi
dan mengerjakan
latihan soal/tes 1
Drawing
activities
Kegiatan menggambar (drawing
activities), yaitu menggambar,
membuat grafik, chart, diagram, peta,
pola.
Menggambar
informasi berupa
diagram dan
menggambar
grafik
1
Motor
activities
Kegiatan motorik (motor activities),
yaitu melakukan percobaan, memilih
alat-alat, melaksanakan pameran,
membuat model, menyelenggarakan
permainan (simulasi), menari dan
berkebun.
Menggunakan
alat peraga
1
Mental
activities
Kegiatan mental (mental activities),
yaitu merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis
Memecahkan
masalah
matematika
1
31
faktor-faktor, menemukan hubungan
dan membuat keputusan.
Emotional
activities
Kegiatan emosional (emotional
activities), yaitu minat, bosan,
gembira, berani, tenang.
Menunjukkan
emotional
activities
1
3. Angket
Angket digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa selama
proses pembelajaran. Jenis angket yang digunakan adalah angket
tertutup, artinya responden hanya tinggal memberi cek pada salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan untuk dipilih. Angket
keaktifan belajar diberikan di awal pembelajaran dan akhir
pembelajaran berlangsung. Angket yang diberikan di awal
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keaktifan belajar kedua
kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian sama atau tidak. Akhir
pembelajaran juga diberikan angket keaktifan belajar untuk
mengetahui ada atau tidak pengaruh dari metode pembelajaran yang
digunakan. Angket keaktifan belajar siswa dibuat dalam bentuk skala
likert dengan empat alternatif jawaban (Sugiyono, 2009). Empat
jawaban tersebut antara lain Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak
Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor yang diberikan
untuk item favorable dan unfavorable dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Penilaian Item Angket
Jawaban Favourable Unfavourable
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4
Instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur
keaktifan belajar siswa, dengan harapan dapat menumbuhkan keaktifan
belajar siswa yang positif. Adapun kisi-kisi yang digunakan dapat
dilihat pada tabel 3.7.
32
Tabel 3.7 Skala Keaktifan Belajar Siswa
Aspek Sub
Aspek Indikator
No item Jumlah
Soal Fav Unfav
Keaktifan
Siswa
Kegiatan
Fisik
1) Kegiatan-
kegiatan
Visual
1, 2, 3 4, 5 5
2) Kegiatan-
kegiatan lisan
atau oral
6, 7, 8 9, 10 5
3) Kegiatan-
kegiatan
mendengarkan
11, 12, 13 14, 15 5
4) Kegiatan-
kegiatan
menulis
16, 17, 18 19, 20 5
5) Kegiatan-
kegiatan
menggambar
21, 22, 23 24, 25 5
6) Kegiatan-
kegiatan
motorik
26, 27, 28 29, 30 5
Kegiatan
Psikis
7) Kegiatan
mental 31, 32, 33 34, 35 5
8) Kegiatan-
kegiatan
emosional
36, 37, 38 39, 40 5
Jumlah pernyataan 24 16 40
Keaktifan belajar matematika yang diperoleh dari rata-rata nilai
lembar observasi dan angket keaktifan belajar dikategorikan dalam tiga
kategori yaitu : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval
kelas kategori keaktifan belajar menggunakan rumus sebagai berikut
(Arikunto, 2010).
33
G. Validitas dan Realibilitas Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu harus
diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas menunjukkan sejauh mana alat
ukur itu mengukur apa yang ingin diukur, sedangkan reliabilitas
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika
dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid jika instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa saja yang hendak diukur
dan instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut digunakan
berkali-kali akan menghasilkan data yang sama atau konsisten (Sugiyono,
2009).
1. Validitas
a. Validitas Isi
Soal tes hasil belajar dan angket keaktifan belajar, sebelum
digunakan terlebih dahulu divalidasi untuk melihat validitas isi
dan validitas muka. Uji validitas instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruksi yang
diperoleh melalui expert judgement atau melalui para ahli
(Sugiyono, 2012). Instrumen yang telah dikonstruksi untuk
mengukur aspek-aspek tertentu dikonsultasikan dengan para ahli
yang berjumlah 3 validator. Validator dimintai pendapat
mengenai instrumen tersebut untuk tujuan evaluasi. Setelah
instrumen dinyatakan memenuhi validitas isi dan validitas muka,
maka instrumen siap digunakan dalam penelitian.
Expert judgment untuk instrumen angket keaktifan belajar
dilakukan oleh dosen FKIP UKSW yaitu Prof. Dr. Sutriyono,
M.Sc., Ph.D., selaku dosen pendidikan matematika, serta guru
Matematika SMA N 2 Salatiga yaitu Ibu Partijah S.Pd dan Ibu
Kun Murtiastuti, S.Pd. Hasil penilaian validasi isi selengkapnya
ditunjukkan pada Lampiran.
Selanjutnya expert judgment untuk instrumen posttest juga
akan dilakukan guru matematika SMA N 2 Salatiga, Ibu Partijah
S.Pd, Ibu Kun Murtiastuti, S.Pd, Bapak Paryadi S.Pd. Hasil
34
menunjukkan bahwa instrument penelitian hasil belajar yang
berbentuk uraian dengan jumlah 7 butir soal telah dipenuhi
karena adanya kesesuaian kisi-kisi instrument yang telah disusun
dengan butir soal.
b. Validitas Butir
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yang
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir. Pemeriksaan korelasi butir
soal ini akan digunakan rumus korelasi product moment dari
Pearson (Arikunto, 2006) sebagai berikut.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
: korelasi product moment
: banyaknya siswa
: skor butir soal
: skor total
Kriteria hasil untuk validitas butir jika memenuhi syarat
Hasil pengujian validitas angket keaktifan belajar dengan
menggunakan SPSS 16 for windows dapat dilihat pada tabel 3.8
sebagai berikut, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar
Indikator R Keterangan Indikator r Keterangan
Item 1 0.485 Valid Item 21 0.396 Valid
Item 2 0.445 Valid Item 22 0.159 Tidak Valid
Item 3 0.561 Valid Item 23 0.179 Tidak Valid
Item 4 0.226 Tidak Valid Item 24 0.185 Tidak Valid
Item 5 0.169 Tidak Valid Item 25 0.474 Valid
Item 6 0.426 Valid Item 26 0.341 Valid
Item 7 0.505 Valid Item 27 0.264 Tidak Valid
Item 8 0.476 Valid Item 28 0.249 Tidak Valid
Item 9 0.429 Valid Item 29 0.487 Valid
Item 10 0.396 Valid Item 30 0.637 Valid
Item 11 0.391 Valid Item 31 0.469 Valid
Item 12 0.260 Tidak Valid Item 32 0.602 Valid
35
Item 13 0.455 Valid Item 33 0.616 Valid
Item 14 0.420 Valid Item 34 0.699 Valid
Item 15 0.458 Valid Item 35 0.275 Tidak Valid
Item 16 0.176 Tidak Valid Item 36 0.450 Valid
Item 17 0.526 Valid Item 37 0.575 Valid
Item 18 0.463 Valid Item 38 0.469 Valid
Item 19 0.175 Tidak Valid Item 39 0.656 Valid
Item 20 0.396 Valid Item 40 0.405 Valid
Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa dari 40 item
soal, 29 item tersebut dinyatakan valid karena memiliki nilai
dan 11 item dinyatakan tidak valid karena memiliki
. Indeks data diskriminasi item menunjukkan bahwa
koefisien validitas berada dalam interval 0.159 sampai 0.699.
2. Reliabilitas
Menurut Azwar (2012), reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau
diandalkan. Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan
untuk menguji instrumen posttest dan angket keaktifan belajar yang
nantinya akan digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas
menggunakan teknik koefisien korelasi Alpha Cronbach, hal ini
disebabkan karena butir soal dalam penelitian ini berbentuk uraian.
Uji reliabilitas dirumuskan sebagai berikut.
(
)(
∑
)
Keterangan:
: koefisien alfa
: banyaknya butir instrumen
: variansi tiap item soal
∑ : variansi total
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS
16 for windows. Pengujian reliabilitas dengan melihat nilai Alpha
Cronbach. Metode pengambilan keputusan menggunakan teknik
alpha menurut George dan Mallery sebagai berikut:
36
Tabel 3.9 Nilai Alpha Cronbach
Nilai Alpha Cronbach Keterangan
Tidak dapat diterima
Dapat diterima
Reliabilitas tinggi
Reliabilitas memuaskan
Hasil analisis reliabilitas angket keaktifan belajar dapat dilihat
pada Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.899 .902 40
Analisis reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach’s Alpha
memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,899. Hasil analisis
tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk
mengukur variabel penelitian.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yan telah tekumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2011). Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest,
lembar observasi, dan angket keaktifan belajar pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif
untuk mengetahui rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan
standar deviasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian
deskriptif dilakukan dengan alat bantu hitung SPSS 16 for windows.
37
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari
suatu kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan menggunakan software SPSS 16 for windows.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
H0A : sampel berasal dari data berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal
Suatu data dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 (Priyatno, 2010).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui populasi yang
homogen. Jika populasi homogen, maka populasi tersebut
mempunyai variansi yang sama. Pengujian homogenitas dilakukan
dengan alat bantu hitung SPSS 16 for windows. Kriteria
homogenitasnya yaitu berdasarkan pendapat Priyatno (2010) yang
menyatakan bahwa jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah
sama (homogen).
I. Uji Hipotesis
Jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi, yaitu apabila pada uji
normalitas pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak
berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis
digunakan uji statistik non parametrik. Adapun jenis statistik non
parametrik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Mann Whitney.
Apabila asumsi untuk uji prasyarat analisis telah terpenuhi, maka untuk
menguji hipotesis digunakan uji independent sample t-test yang bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara dua variabel yang
terdapat dalam penelitian ini. Untuk sampel besar dengan taraf signifikan
α = 0,05 (Sugiyono, 2012:156).
38
Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Hipotesis 1
H0A : (tidak ada pengaruh Model Pemebelajaran MMP
terhadap keaktifan belajar matematika siswa kelas XI IA
SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016)
H1A : (ada pengaruh Model Pemebelajaran MMP
terhadap keaktifan belajar matematika siswa kelas XI IA
SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016)
Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat
dilihat dari besarnya Sig.(2-tailed). Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka
H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran MMP berpengaruh terhadap keaktifan belajar
matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2
tahun ajaran 2015/2016.
2. Hipotesis 2
H0B : (tidak ada pengaruh model pembelajaran MMP
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA
Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016)
H1B : (ada pengaruh model pembelajaran MMP
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA
Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016)
Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat
dilihat dari besarnya Sig.(2-tailed). Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka
H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran MMP berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran
2015/2016.