16
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reserch. Menurut Arikunto (2007:3) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan Slameto (2015:148) mengungkapkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti akan berkolaborasi dengan dengan guru Kelas V SD Negeri Suruh 02 dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading and Compotision. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru bertindak sebagai pengamat (observer). 3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan dua siklus, yang tiap-tiap siklus terbagi menjadi dua pertemuan. Pertemuan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13-14 April 2016. Pelaksanaan siklus II pada tanggal 20-21 April 2016. 3.2.2 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas V SD Negeri Suruh 02 yang beralamatkan di Dusun Krajan RT 02 RW 05 Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Peneliti memilih SD Negeri Suruh 02 karena peneliti mengenal kondisi sekolah sehingga mudah mendapatkan data-datanya. 3.2.3 Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 34 orang yang terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10951/4/T1_292012164_BAB... · Dalam penelitian ini variabel tergantung adalah hasil belajar

Embed Size (px)

Citation preview

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Reserch. Menurut Arikunto (2007:3) Penelitian Tindakan Kelas

adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan

Slameto (2015:148) mengungkapkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Dalam melaksanakan

penelitian ini, peneliti akan berkolaborasi dengan dengan guru Kelas V SD Negeri

Suruh 02 dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative, Integrated,

Reading and Compotision. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan

guru bertindak sebagai pengamat (observer).

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

dengan dua siklus, yang tiap-tiap siklus terbagi menjadi dua pertemuan.

Pertemuan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13-14 April 2016. Pelaksanaan

siklus II pada tanggal 20-21 April 2016.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kelas V SD Negeri Suruh 02 yang

beralamatkan di Dusun Krajan RT 02 RW 05 Desa Suruh Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang. Peneliti memilih SD Negeri Suruh 02 karena peneliti

mengenal kondisi sekolah sehingga mudah mendapatkan data-datanya.

3.2.3 Subyek Penelitian

Subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 34

orang yang terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

28

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang

dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto,

Suhardjono, Supardi : 2009). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam

beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi

perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi

(reflection). Adapun skema prosedur penelitian tindakan kelas menurut Kemmis

dan Taggart dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain pelaksanaan PTK model John Ellot

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Slameto (2015:195) Variabel penelitian adalah faktor yang

apabila diukur akan memberikan nilai yang bervariasi. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas dan variabel tergantung.

A. Variabel bebas

Menurut Slameto (2015:198) variabel bebas atau independent variable adalah

variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel ini dapat

diukur, diamati dan dimanipulasi oleh peneliti. Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah model pembelajran cooperative, integrated, reading and composition.

29

B. Variabel tergantung

Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependent variabel adalah

variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh

variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel tergantung adalah hasil belajar siswa

kelas V pada mata pelajaran Matematika.

3.5 Rencana Tindakan

Rencana penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang setiap

masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi

dan refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang

dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit. Untuk

mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Suruh 02 diadakan

observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adapun

prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut:

3.5.1 Siklus Pertama ( Siklus I )

1. Tahap Perencanaan,

meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah yang dijadi yang

dijadikan tempat penelitian.

Merumuskan model pembelajaran yang akan digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran Matematika.

Membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan model Penerapan

Metode Pembelajaran Cooperative type CIRC Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada KD Mengalikan dan

membagi berbagai bentuk pecahan Terhadap Siswa Kelas V yang relevan.

Membuat lembar observasi, untuk melihat kegiatan guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Penerapan

Metode Pembelajaran Cooperative type Cooperative, Integrated, Reading

and Composition (CIRC).

Membuat alat evaluasi belajar yang dikerjakan secara individual untuk

30

meningkatkan siswa.

2.Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan RPP yang telah dibuat oleh guru

kelas V, peneliti melakukan pengamatan sesuai dengan lembar observasi

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Cooperative, Integrated, Reading and Composition (CIRC) yang telah

dibuat. Materi yang dilaksanakan dalam setiap siklus dan tindakan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Tabel Pelaksanaan Siklus

Siklus/

Tindakan

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu

Pelaksanaan

I Pecahan Operasi hitung pecahan 13-14 April 2016

II Pecahan Operasi hitung pecahan

dalam perbandingan

20-21 April 2016

Tabel di atas merupakan rancangan siklus yang telah dilakukan.

Berdasarkan tabel di atas, juga dapat dilihat perbedaan materi setiap siklus.

Pelaksanaan tindakan, dilaksanakan secara sistematis sehingga ada satu tindakan

yang dilakukan secara acak.

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang

telah disusun. Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian

tindakan kelas ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti, tetapi dalam proses

observasi guru bermitra dengan teman sejawat yang dibantu dengan beberapa alat

yang diperlukan. Alat tersebut antara lain pedoman observasi, pedoman

wawancara, LKS dan hasil belajar siswa. Dengan tahapan pelaksanaan sebagai

berikut:

1) Kegiatan Awal

Mengecek kesiapan belajar siswa.

Melakukan apersepsi dengan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan

materi dan siswa dijelaskan tentang model pembelajaran Cooperative

31

Learning type Cooperative, Integrated, Reading and Composition (CIRC)

yang akan dilakukan.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan inti

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang operasi hitung

pecahan.

Fase 1 : Membentuk kelompok yang secara heterogen.

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang terdiri

dari 3-4 siswa dengan kemampuan akademik yang heterogen.

Fase 2 : Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.

Guru membagikan LKS pada tiap kelompok.

Selanjutnya, guru meminta siswa menyelesaikan tugas berupa

soal-soal yang berkaitan dengan arti perkalian dan pembagian

pecahan dan melakukan operasi perkalian berbagai bentuk pecahan

pada lembar tugas siswa (LTS) yang sudah disediakan secara

kelompok.

Fase 3: Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide

pokok serta memberi tanggapan terhadap materi yang diberikan.

Guru mengamati kerja setiap kelompok.

Guru meminta ketua kelompok membagi tugas dalam kelompok

siapa yang membaca tugas (reading), mengidentifikasi yang

ditanyakan, siapa yang mencatat apa yang diketahui dalam

tugasnya.

Guru meminta semua anggota kelompok merancang penyelesaian

tugas (integrasi), lalu mengkomposisikan dan mendiskusikan hasil

temuan dari masing-masing anggota kelompok sehingga menjadi

penyelesaian yang utuh mengenai tugas yang diberikan oleh guru.

Guru mengamati diskusi kelompok dan memberikan bantuan

kepada kelompok yang mengalami kesulitan.

32

Fase 4 : Presentasi.

Guru menunjuk perwakilan dari kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilaksanakan.

Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan

koreksi dari jawaban kelompok lain.

Guru mengkonfirmasi hasil diskusi kelompok.

Guru memberi penghargaan pada kelompok dengan pujian dan

tepuk tangan.

Guru membagikan soal evaluasi

3) Kegiatan penutup

Guru melakukan penilaian sesudah proses belajar berlangsung.

Penilaian yang diberikan antara lain melalui LKS, postes/evaluasi

dan lembar kegiatan siswa.

3. Tahap Observasi / pengamatan.

Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan yaitu model

pembelajaran CIRC dalam pembelajaran Matematika. Pengamatan dilakukan

selama proses pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Pengamatan dilakukan

untuk mengetahui proses belajar belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan

siswa menggunakan lembar observasi. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif

diperoleh dengan menggunakan tes formatif terhadap mata pelajaran Matematika

dengan materi Pecahan dan Sifat-sifat bangun datar.

4.Tahap Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, peneliti mengadakan

refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada tindakan ini.

Refleksi tersebut dapat dilakukan dengan:

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi

hasil belajar, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.

b. Membahas hasil evaluasi, Lembar Kerja Siswa, dan lain-lain.

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan

33

pada siklus berikutnya.

Kemudian berdasarkan refleksi yang telah dilakukan peneliti, peneliti dapat

menentukan hal-hal yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

3.5.2 Siklus Kedua ( Siklus II )

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana memperbaiki dan

menyempurnakan model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading and

Composition (CIRC) yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Pada tahap

perencanaan ini peneliti bersama observer menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan, instrumen penelitian dan menetapkan

indikator kinerja yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

1. Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika dengan KD Menggunakan pecahan dalam masalah

perbandingan dan skala.

b. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.

c. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.

d. Menyiapkan lembar penilaian.

e. Membuat lembar observasi.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata

pelajaran Matematika dengan KD Menggunakan pecahan dalam masalah

perbandingan dan skala. adapun langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada

setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a. Mengecek kesiapan belajar siswa.

b. Melakukan apersepsi dengan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan

materi dan siswa dijelaskan tentang model pembelajaran Cooperative

Learning type Cooperative, Integrated, Reading and Composition (CIRC)

34

yang akan dilakukan.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan inti

Guru menjelaskan tentang arti perbandingan.

Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang

arti perbandingan

Fase 1 : Membentuk kelompok yang secara heterogen.

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-4

siswa dengan kemampuan akademik tang heterogen.

Fase 2 : Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.

Guru membagikan LKS pada tiap kelompok.

Selanjutnya, guru meminta siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal

yang berkaitan dengan menjelaskan arti perbandingan pecahan dan

menggunakan perbandingan untuk menentukan skala pada lembar tugas

siswa (LTS) yang sudah disediakan secara kelompok.

Fase 3: Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok

serta memberi tanggapan terhadap materi yang diberikan.

Guru mengamati kerja setiap kelompok.

Guru meminta ketua kelompok membagi tugas dalam kelompok siapa yang

membaca tugas (reading), mengidentifikasi yang ditanyakan, siapa yang

mencatat apa yang diketahui dalam tugasnya.

Guru meminta semua anggota kelompok merancang penyelesaian tugas

(integrasi), lalu mengkomposisikan dan mendiskusikan hasil temuan dari

masing-masing anggota kelompok sehingga menjadi penyelesaian yang

utuh mengenai tugas yang diberikan oleh guru.

Guru mengamati diskusi kelompok dan memberikan bantuan kepada

kelompok yang mengalami kesulitan.

Fase 4 : Presentasi.

Masing – masing kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di depan

kelas.

35

Kelompok yang lain di beri kesempatan untuk memberikan tanggapan

atau pertanyaan .

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi sifat-sifat bangun

datar. (refleksi).

Siswa bersama guru melakukan tanya jawab meluruskan kesalahpahaman.

memberi penguatan dan penyimpulan.

Siswa yang aktif mendapatkan reward dari guru.

3) Kegiatan penutup

Guru melakukan penilaian sesudah proses belajar berlangsung. Penilaian

yang diberikan antara lain melalui LKS, postes/evaluasi dan lembar

kegiatan siswa.

c. Tahap Observasi / pengamatan.

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap

siswa ketika mengikuti pembelajaran Matematika dengan menerapkan model

pembelajaran CIRC. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada

tahap pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi

Pada Tahap ini penulis berkonsultasi dengan guru kelas untuk mengkaji

temuan baik yang negatif maupun positif dari proses pembelajaran siklus II. Dua

hal yang direfleksi dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran. Hasil belajar

siswa direfleksi peningkatan hasil belajar siswa. Siklus dihentikan jika

pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dengan memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

yaitu 66.

36

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Slameto, 2015:247).

Pada penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk rekap nilai ulangan

harian siswa sebelum dilakukan penelitian dan untuk mencari data siswa.

2. Observasi

Menurut Slameto (2015: 232) observasi atau pengamatan merupakan aktivitas

pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Sedangkan menurut

Abdurrahmat Fattoni (2011: 104) observasi adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan melalui pengamatan dengan disertai pencatatan – pencataan

terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu keadaan

yang dicatat secara sistematis pada pedoman yang telah dipersiapkan. Dalam

penelitian ini akan dilakukan pencatatan terhadap aktivitas guru dan siswa

pada saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative,

integrated, reading and composition.

3. Tes

Tes adalah prosedur pengukuran yang dirancang secara sistematis untuk

mengukur indikator/ kompetensi tertentu dilakukan dengan prosedur

administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik (Slameto,

2015:234) Pada penelitian kali ini tes yang digunakan adalah tes obyektif

bentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada

aspek kognitif siswa setelah penerapan pembelajaran cooperative, integrated,

reading and composition pada mata pelajaran Matematika yang diberikan

setiap akhir siklus.

37

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat data tentang situasi

pembelajaran selama penerapan model pembelajaran cooperative, integrated,

reading and compisition. Lembar observasi diisi oleh observer dengan

memberikan check list (v) sesuai pengamatan yang dilakukan untuk menilai

kegiatan guru dan kegiatan siswa pada saat pembelajaran menggunakan

model pembelajaran cooperative, integrated, reading and compisition. Kisi-

kisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa siswa dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek Indikator No.Item Jumlah

1. Kegiatan Awal

Pembelajaran

a. Persiapan

Pembelajaran

1, 2, 3, 4, 5 5

2. Melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai

dengan kooperatif

tipe CIRC

a. Penyajian kelas

b. Mengkondisikan

siswa dalam

kelompok belajar

c. Pengarahan dalam

kegiatan CIRC

d. Pemberian reward

6, 7, 8

9, 10, 11, 12

13, 14

15

3

4

2

2

3. Kegiatan Akhir

Pembelajaran

a. Pemberian

refleksi dan

evaluasi

pembelajaran

b. Pemberian

tindak lanjut

16, 17, 18, 19,

20, 21

22, 23, 24, 25

6

4

Jumlah 25

38

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

No Aspek Indikator No.Item Jumlah

1. Kegiatan Awal

Pembelajaran

a. Kesiapan

dalam belajar

matematika

1, 2, 3, 4, 5 5

2. Melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai

dengan kooperatif

tipe CIRC

a. Perhatian

siswa dalam

mengikuti

pembelajaran

b. Partisipasi

siswa dalam

kegiatan

kelompok

c. Keterlibatan

siswa dalam

mengikuti

kegiatan

kelompok

6, 7, 8

9, 10, 11, 12,

13, 14, 15

3

4

3

3. Kegiatan Akhir

Pembelajaran

a. Refleksi dan

evaluasi

pembelajaran

b. Pemberian

tindak lanjut

16, 17, 18, 19,

20

4

1

Jumlah 20

2. Soal Tes

Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan yang dimiliki oleh

seseorang/ kelompok. Soal tes disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai.

Bentuk soal tes adalah pilihan ganda. Pembuatan lembar soal didahului dengan

pembuatan kisi-kisi soal. Jumlah soal tiap siklus adalah 20 butir. Kisi – kisi soal

tes pada siklus 1 dan sikus 2 adalah sebagai berikut :

39

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Tes Siklus I dan Siklus II

Standar

kompeten

si

Kompetensi

dasar Indikator No item

Jumlah

item

mengguna

kan

pecahan

dalam

memecahk

an

masalah

Siklus 1

Mengalikan

dan membagi

berbagai

bentuk

pecahan.

1. Mengenalkan arti

perkalian dan pembagian

pecahan.

2. Melakukan operasi

perkalian berbagai

bentuk pecahan.

3. Melakukan operasi

pembagian berbagai

bentuk pecahan.

5, 8, 13

6, 11, 18,

19, 20

10, 12, 7,

9, 14, 15,

16, 17

3

5

8

Siklus II

Menggunakan

pecahan dalam

masalah

perbandingan

dan skala.

2. Menjelaskan arti

perbandingan pecahan.

3. Menggunakan

perbandingan untuk

menentukan skala.

4. Melakukan operasi

hitung dengan

menggunakan

perbandingan dan skala

1, 2, 3, 8,

9, 10, 11,

12, 20

7, 14, 16

4, 5, 6,

13, 15,

17,18, 19

9

3

8

3.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Sugiyono(2010:348) menyebutkan bahwa dengan menggunakan instrumen

yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian

yang valid dan reliabel. Sebelum digunakan untuk peneletian maka instumen soal

yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus diuji validitas dan

reliabilitasnya.

40

3.7.1. Uji Validitas

Valid berarti mengukur apa yang yang hendak diukur (Sugiyono,

2010:348). Untuk menguji tingkat validitas suatu item dapat diketahui dengan

cara mengokorelasikan antara skor butir dengan skor total, hal ini dapat dilihat

dari angka pada corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS.

Masrum dalam Sugiyono (2010:188-199) menyatakan bahwa item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi

menunjukkan bahwa item soal tersebut mempunyaivaliditas yang tinggi pula.

Biasanya syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat kalau r = 0,3. Jika

korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir soal dalam

instrumen dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 1

Nomor Valid Nomor tidak Valid

1, 2, 3, 4, 6, 9, 14, 15, 17, 18, 19, 22,

23, 24, 25, 26, 28, 29, 30

5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 20, 21.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 2

Nomor Valid Nomor tidak Valid

1, 2, 3, 8, 10, 13, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30

4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 27

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalalah kemantapan alat ukur, maksudnya alat ukur tersebut

memiliki keajegan hasil (Wardani, 2012:344). Uji reliabilitas soal dilakukan

dengan teknik alpha cronbach yang dihitung melalui SPSS. Koefisien reliabilitas

41

selalu berada dalam rentang 0 sampai 1. Kriteria reabilitas instrumen

menggunakan pedoman yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346) yang

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Tingkat Reliabilitas

No. Indeks Interprestasi

1 0,80 – 1, 00 tinggi reliabel

2 < 0,80 – 0,60 Reliabel

3 < 0,60 - 0,40 Cukup reliabel

4 < 0,40 – 0,20 agak reliabel

5 <0,40 – 0,20 kurang reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument soal tes matematika Siklus I dan

soal tes Siklus II dapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7.

Tabel 3.8

Hasil Reliabilitas Siklus 1

Berdasarkan tabel 6 uji reliabilitas instrument soal tes matematika Siklus I

dapat diketahui bahwa reliabilitasnya sebesar 0,861 sehingga termasuk dalam

kriteria reliabilitas tinggi.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.861 30

42

Tabel 3.9

Hasil Reliabilitas Siklus 2

Berdasarkan Tabel 7 uji reliabilitas instrument soal tes matematika Siklus

II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya sebesar 0,839 sehingga termasuk dalam

reliabilitas baik.

3.8. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil belajar siswa

sebelum tindakan, nilai siswa setelah tindakan siklus I dan setelah siswa setelah

siklus II.

3.9. Indikator Kinerja

Penelitian ini dianggap berhasil jika penerapan model pembelajaran

cooperative, integrated, reading and compisition dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika dimana ≥ 80% siswa mendapat

nilai ≥ 66.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.839 30