17
16 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Kristen 3 Eben Haezer Jalan Jendral Sudirman Nomor 111B Salatiga. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yaitu kerjasama antara guru IPA kelas 5 dengan peneliti. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V B yang berjumlah 26 orang, 13 anak laki- laki dan 13 anak perempuan. Rata-rata umur siswa kelas V B sekitar 10-11 tahun. Keadaan sosial ekonomi orangtua siswa Kelas V B sangat beragam. Sebagian besar orangtua siswa bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai negeri. Karena kesibukan orangtua siswa yang beragam, membuat beberapa siswa kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Orangtua kurang memantau kegiatan belajar siswa ketika di rumah. Siswa menjadi malas untuk mempelajari dan membaca buku pelajaran di rumah. Selain itu di kelas V B ada beberapa siswa yang suka membuat keributan di kelas, sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi tidak kondusif atau tidak dapat berjalan dengan lancar. 1.2 Variabel yang akan Diteliti Variabel penelitian tindakan kelas ini terdapat tiga variabel yaitu variabel pembelajaran Talking Chips, keterampilan sosial dan hasil belajar. Rinciannya sebagai berikut: 1) Talking Chips (Kancing Gemerincing) merupakan variabel independen atau variabel bebas. Kancing Gemerincing merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain, sehingga dapat mengatasi permasalahan pemerataan kesempatan dalam diskusi kelompok. Pembelajaran ini dapat membangun keinginan siswa untuk belajar dan siswa yang pasif menjadi lebih aktif.

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

16

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Kristen 3 Eben Haezer Jalan Jendral

Sudirman Nomor 111B Salatiga. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun

pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan

kelas yaitu kerjasama antara guru IPA kelas 5 dengan peneliti. Subjek penelitian

tindakan kelas ini adalah siswa kelas V B yang berjumlah 26 orang, 13 anak laki-

laki dan 13 anak perempuan. Rata-rata umur siswa kelas V B sekitar 10-11 tahun.

Keadaan sosial ekonomi orangtua siswa Kelas V B sangat beragam.

Sebagian besar orangtua siswa bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai negeri.

Karena kesibukan orangtua siswa yang beragam, membuat beberapa siswa kurang

mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Orangtua kurang memantau kegiatan

belajar siswa ketika di rumah. Siswa menjadi malas untuk mempelajari dan

membaca buku pelajaran di rumah. Selain itu di kelas V B ada beberapa siswa

yang suka membuat keributan di kelas, sehingga proses pembelajaran di kelas

menjadi tidak kondusif atau tidak dapat berjalan dengan lancar.

1.2 Variabel yang akan Diteliti

Variabel penelitian tindakan kelas ini terdapat tiga variabel yaitu variabel

pembelajaran Talking Chips, keterampilan sosial dan hasil belajar. Rinciannya

sebagai berikut:

1) Talking Chips (Kancing Gemerincing) merupakan variabel independen atau

variabel bebas. Kancing Gemerincing merupakan salah satu tipe model

pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya

mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan

mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain, sehingga

dapat mengatasi permasalahan pemerataan kesempatan dalam diskusi

kelompok. Pembelajaran ini dapat membangun keinginan siswa untuk belajar

dan siswa yang pasif menjadi lebih aktif.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

17

Langkah-langkah pembelajaran talking chips:

Fase 1 persiapan

Fase 2 menjelaskan materi

Fase 3 membentuk kelompok

Fase 4 membagi kancing

Fase 5 diskusi masalah

Fase 6 mempresentasikan hasil diskusi

Fase 7 memberikan kesimpulan

2) Keterampilan sosial dan hasil belajar merupakan variabel dependen atau

variabel terikat dalam penelitian ini.

a. Keterampilan sosial adalah kemampuan atau perilaku individu dalam

menyesuaikan dirinya dalam bermasyarakat, dengan berinteraksi,

mengemukakan pendapat, menyalurkan ide, dan saling bertukar

pendapat maupun informasi yang dimiliki.

b. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan atau

proses belajar yang telah dilakukannya. Dalam penelitian ini hasil

belajar yang digunakan hasil dapat diperoleh dari skor evaluasi pada

akhir pembelajaran.

1.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan model Kemmis & Mc

Taggart (Arikunto 2010: 137) yang menggambarkan adanya empat langkah,

meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi/pantulan.

Di dalam penelitian ini akan dilaksanakan beberapa siklus sampai tujuan

pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat. Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai

berikut:

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

18

Gambar 2: Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis & Mc Taggart

Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

menyiapkan atau menyusun suatu perencanaan antara lain: kapan penelitian akan

dilakukan, hal apa saja yang dibutuhkan untuk penelitian. Pada saat kegiatan

penelitian sedang berlangsung, peneliti sebagai pengamat saat proses

pembelajaran sedang berlangsung, peneliti akan melihat apakah proses

pembelajaran berjalan dengan baik.

Setelah kegiatan pengamatan berakhir perlu dilakukan refleksi, untuk

mengetahui hasil dari proses pembelajaran, sehingga dapat diketahui kekurangan

atau pun kelebihan dari pembelajaran talking chips. Apabila pada siklus I belum

mencapai yang diharapkan, maka dapat dilakukan perbaikan pada siklus

berikutnya. Berikut tahap-tahap yang akan dilakukan oleh peneliti bersama

dengan guru:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

19

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Menyamakan persepsi antar peneliti dengan guru IPA tentang

pembelajaran Talking Chips yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Peneliti bersama dengan guru IPA menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran Talking Chips yang akan dilaksanakan pada proses

pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menyatakan kegiatan pembelajaran yang akan diberikan,

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan alokasi waktu.

b) Menyatakan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian

pembelajaran.

c) Menyusun RPP yang sesuai dengan tahapan pembelajaran

Talking Chips.

d) Membuat pedoman observasi untuk mengetahui aktivitas guru

dan siswa selama proses pembelajaran.

e) Membuat lembar angket untuk mengetahui keterampilan sosial

siswa terhadap pelajaran IPA selama proses pembelajaran.

f) Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan pembelajaran

Talking Chips.

g) Menyusun soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dan

siklus II terdiri dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan

pembelajaran sebagai berikut:

a) Membuka pelajaran dengan salam, renungan dan berdoa.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

20

b) Menpersiapkan media pembelajaran dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

c) Memberikan apresepsi yang berkaitan dengan pembelajaran

yang akan dibahas.

d) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang

sedang dipelajari.

e) Guru membagi siswa menjadi dalam kelompok.

f) Guru terlebih dahulu menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran Talking Chips.

g) Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok

sebagai bahan yang akan dipelajari.

h) Guru membagikan kancing pada setiap siswa, setiap siswa

mendapatkan 3-5 kancing. Siswa saling mendiskusikan,

menyampaikan gagasan atau ide mengenai permasalahan yang

ada dalam lembar kerja.

i) Siswa dalam kelompok menjawab dan menanggapi

permasalahan yang sedang dibahas.

j) Begitu seterusnya, sampai permasalahan atau pertanyaan yang

diberikan oleh guru selesai dan habis.

k) Apabila kancing sudah habis, namun diskusi belum selasai

maka kelompok boleh membagi kancing lagi.

l) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan bagi

siswa yang berani maju ke depan untuk mempresentasikan

hasilnya, maka siswa tersebut harus menyerahkan kancing.

m) Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai materi

yang sudah dibahas.

n) Bagi siswa yang mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan

reward atau pujian.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

21

3. Tahap Observasi/Pengamatan

Tahap ini dilakukan selama penelitian ini berlangsung. Peneliti

bersama dengan observer melakukan observasi. Peneliti mengamati

jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola

kelas dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan/aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti dan observer melakukan

pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi

lembar observasi guru dan siswa.

4. Tahap Refleksi

Pada tahapan ini berkaitan erat dengan proses dan hasil yang

diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Perlu dilakukan analisis

terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau

kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai

masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis

maka dapat disimpulkan apakah semua kegiatan yang telah berjalan sesuai

dengan yang diharapkan atau tidak.

Untuk siklus berikutnya, kegiatan pembelajaran dilakukan sama

seperti pada Siklus I. Namun terdapat tambahan kegiatan yang merupakan

penyempurnaan dari kekurangan pada Siklus I.

3.4 Data dan Cara Pengumpulannya

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan

kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan Pembelajaran Talking Chips

dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti dan observer bertugas untuk

melakukan pengamatan dan penilaian dengan mengisi lembar observasi

atau format yang berisikan kegiatan/aktivitas siswa dan kegiatan mengajar

guru pada setiap pertemuan dalam pembelajaran.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

22

b) Angket

Teknik angket digunakan untuk mengukur keterampilan sosial

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

Pembelajaran Talking Chips. Menurut Arikunto (2010: 194) angket atau

kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket harus diisi sendiri oleh

responden/siswa, karena jawaban dari angket ini hasil dari respon siswa

atau pengalaman yang di dapat siswa selama pembelajaran tentang apa

yang sudah siswa lakukan dan yang sudah siswa pelajari.

c) Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa atau

hasil belajar siswa setelah menerapkan Pembelajaran Talking Chips.

Menurut Arikunto (2010: 193) tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan untuk bakat yang dimiliki individu

atau kelompok.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

a) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan

siswa selama proses pembelajaran menggunakan Pembelajaran Kooperatif

tipe Talking Chips. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan

tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai hasil yang

diamati oleh peneliti dan observer terhadap aktivitas guru dan siswa pada

setiap pertemuan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

23

Berikut kisi-kisi lembar observasi Guru, dimana peneliti dan

observer melakukan observasi untuk mengamati kegiatan yang dilakukan

oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung:

Tabel 2

Kisi – Kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek Indikator No.

item Jumlah

1 Persiapan a. Mempersiapkan media yang

digunakan.

b. Memberikan apresepsi dan

tujuan pembelajaran.

1

2,3

1

2

2 Menjelaskan

materi

a. Menyampaikan materi

dengan jelas.

b. Menanyakan pada siswa yang

belum jelas atau paham

tentang materi yang

dijelaskan.

4,5,6

7

3

1

3 Pembentukan

kelompok

a. Membagi kelompok sama

rata.

b. Menjelaskan tentang

pembelajaran talking chips.

8

9

1

1

4 Membagi

kancing dan LK

a. Membagikan kancing dan

lembar kerja pada tiap

kelompok secara merata.

b. Menjelaskan langkah-

langkah diskusi.

10,11

12

2

1

5 Diskusi

masalah

a. Memantau jalannya diskusi

agar berjalan dengan baik.

b. Membimbing siswa dalam

diskusi, apabila mengalami

kesulitan.

13

14,15

1

2

6 Mempresentasi

kan hasil

diskusi

a. Meminta setiap kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya.

16 1

7 Kesimpulan a. Membimbing siswa membuat

kesimpulan.

b. Memberikan penghargaan

pada kelompok yang

memiliki poin terbanyak.

17

18

1

1

8 Melakukan

kegiatan

penutup

a. Membuat rangkuman

b. Melakukan refleksi

20

19

2

TOTAL 20 20

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

24

Peneliti dan observer juga melakukan pengamatan pada kegiatan

yang dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran. Berikut kisi-kisi

lembar observasi siswa:

Tabel 3

Kisi – Kisi Lembar Observasi Siswa

No Aspek Indikator No.

item Jumlah

1 Persiapan a. Siap menerima

pelajaran

1 1

2 Menjelaskan

materi

a. Mendengarkan

penjelasan dari guru.

b. Tidak menggangu

teman saat sedang

mendengarkan.

2,3

4

2

1

3 Pembentukkan

kelompok

a. Membentuk kelompok

dengan tertib.

b. Dalam membentuk

kelompok tidak pilih-

pilih teman.

5

6

1

1

4 Membagi kancing a. Membagi kancing

dengan tertib.

b. Dalam membagi

kancing tidak saling

berebut.

7

8

1

1

5 Diskusi masalah a. Melakukan diskusi

dalam kelompok.

b. Menyampaikan

pendapat atau idenya

dalam kelompok.

9

10

1

1

6 Mempresentasikan

hasil diskusi

a. Mempresentasikan

hasil diskusinya.

b. Menyampaikan hasil

presentasi dengan baik

dan jelas.

11

12

1

1

7 Kesimpulan a. Membuat kesimpulan

dari hasil yang didapat

dari presentasi setiap

kelompok.

13 1

8 Melakukan

kegiatan penutup

a. Membuat rangkuman

b. Melakukan refleksi

14

15

1

1

TOTAL 15 15

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

25

b) Angket

Teknik angket digunakan untuk mengukur keterampilan sosial

siswa ketika siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

Pembelajaran Talking Chips.

Berikut kisi-kisi lembar angket keterampilan sosial untuk siswa

kelas 5 SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga:

Tabel 4

Kisi – Kisi Lembar Angket Keterampilan Sosial

No Aspek Indikator No. item Jumlah

1 Kemampuan

berkomunikasi

a. Menggunakan bahasa

yang baik dan benar.

b. Berbicara dengan jelas

dan tidak terbata-bata

dalam bicara.

1,2

3,4

2

2

2 Menjalin hubungan

dengan orang lain

a. Bertanya pada teman

sekelompoknya.

b. Tidak pilih-pilih

teman dalam diskusi.

c. Bekerjasama dalam

kelompok.

5,6

7,8

9,10

2

2

2

3 Mendengarkan

pendapat atau

keluhan dari orang

lain

a. Menjadi pendengar

yang baik untuk teman

dalam kelompok.

b. Mendengarkan dan

memperhatikan

penjelasan dari guru

maupun teman.

11,12,13

14,15

3

2

4 Memberi/menerima

kritikan atau saran

a. Menyampaikan

gagasan/pendapatnya

dalam kelompok.

b. Mau menerima

saran/pendapat dari

teman.

16,17

18,19,20

2

3

TOTAL 20 20

Angket ini berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh

siswa dengan pilihan yang ada antara lain; sangat setuju, setuju, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju. Angket atau kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

26

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia

ketahui (Arikunto, 2010: 194).

Lembar angket ini berisi tentang pernyataan dengan menggunakan

Skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi tentang kejadian atau gejala sosial

(Riduwan, 2004: 87). Jawaban dari setiap pernyataan yang menggunakan

Skala Likert mempunyai gradasi dari yang positif sampai yang negatif.

Tabel 5

Skor Butir Pernyataan Dalam Skala Likert

Jawaban Positif Negatif

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

Tabel 6

Kategori Keterampilan Sosial

No Skor Kategori Keterampilan Sosial

1 ≥60 Tinggi

2 40 sampai 59 Sedang

3 20 sampai 39 Rendah

c) Butir Soal Tes

Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana

pencapaian keberhasilan pemahaman siswa terhadap pembelajaran dan

sebagai pembanding peningkatan hasil belajar tiap siklus. Soal tes ini

berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran

tiap siklus. Dalam penelitian ini telah dilaksanakan sampai siklus II.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

27

Berikut kisi-kisi soal tes IPA siklus I, di SD Kristen 03 Eben

Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014:

Tabel 7

Kisi-Kisi Soal Tes IPA Siklus I

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator

No.

Item Jumlah

7. Memahami

perubahan

yang terjadi di

alam dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

7.1

Mendeskripsikan

proses

pembentukkan

tanah karena

pelapukan.

7.1.1 Menyebutkan

jenis-jenis

batuan. 7.1.2 Menjelaskan

ciri-ciri dan

proses

terbentuknya

batuan.

1,3,4,10

2,5,6,7,8

,9

4

6

7.1.3 Menjelaskan

proses

pembentukkan

tanah karena

pelapukan . 7.1.4 Menjelaskan

jenis-jenis

pelapukan

berdasarkan

proses

terjadinya. 7.1.5 Mengidentifik

asi berbagai

macam faktor

penyebab

pelapukan

batuan.

17,20

11,13,14

,18

12,15,16

,19

2

4

4

7.2

Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah.

7.2.1 Menjelaskan

jenis-jenis

tanah dan

proses

terbentuknya. 7.2.2 Menyebutkan

ciri-ciri tanah

beserta

kegunaanya.

21,22,23

,24,30,

25,26,27

,28,29,

5

5

TOTAL 30 30

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

28

Berikut kisi-kisi soal tes IPA siklus II, di SD Kristen 03 Eben

Haezer Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014:

Tabel 8

Kisi-Kisi Soal Tes IPA Siklus II

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No. Item Jumlah

7. Memahami

perubahan

yang terjadi di

alam dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

7.3

Mendeskripsikan

struktur bumi.

7.3.1 Menyebutkan

lapisan-lapisan

penyusun

bumi. 7.3.2 Menjelaskan

ciri-ciri

lapisan

penyusun

bumi.

4,5,6,7,2

6,27,33,

34

1,2,3,24,

25,28,29

,30,31,3

2,35

8

11

7.3.3 Menyebutkan

lapisan-lapisan

atmosfer bumi.

7.3.4 Menjelaskan

ciri-ciri

lapisan-lapisan

atmosfer bumi.

8,9,10,1

2,13,15,

16,17,19

,20

11,14,18

,21,22,2

3,

10

6

TOTAL 35 35

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengetahui sejauh mana instrumen butir soal yang digunakan baik

atau tidak, maka instrumen butir soal tes harus dilakukan uji validitas dan uji

reliabilitas.

1) Uji Validitas

Menurut Anastasi dan Urbina (Purwanto, 2013: 114), validitas

berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang mesti diukurnya dan

seberapa baik dia melakukannya. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 211)

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang di inginkan. Validitas digunakan untuk mengukur sejauh

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

29

mana pencapaian alat ukur yang digunakan peneliti dalam penelitian. Pada

penenlitian analisis butir soal dilakukan dengan SPSS 16.

a. Validitas Siklus I

Hasil uji validitas yang dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer

Salatiga, dari 30 soal diperoleh 20 soal yang valid. Dengan kriteria soal

valid menurut Nanik Sulistya Wardani (2009: 8.12) bahwa suatu item

instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected

item to total correlation ≥ 0,20. Berikut nomer soal yang valid dan tidak

valid setelah dilakukan uji validitas:

Tabel 9

Hasil Uji Validitas Siklus I

Soal Valid Soal Tidak Valid

1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14,

17, 18, 20, 24, 25, 26, 27, 28, 29.

4, 8, 12, 15, 16, 19, 21, 22, 23, 30.

b. Validitas Siklus II

Hasil uji validitas yang dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer

Salatiga, dari 35 soal diperoleh 31 soal yang valid. Dengan kriteria soal

valid menurut Nanik Sulistya Wardani (2009: 8.12) bahwa suatu item

instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected

item to total correlation ≥ 0,20. Berikut hasil uji validitas soal siklus.

Berikut nomer soal yang valid dan tidak valid setelah dilakukan uji

validitas:

Tabel 10

Hasil Uji Validitas Siklus II

Soal Valid Soal Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

31, 33, 34, 35.

7, 29, 30, 32.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

30

2) Uji Reliabilitas

Menurut Anastasia dan Susana (1997) Reliabilitas adalah sesuatu yang

merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka

diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan

seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah

kondisi pengujian yang berbeda.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan

data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010: 221). Apabila data sesuai

dengan kenyataannya, maka meskipun beberapa kali diujikan hasilnya akan tetap

sama atau konsisten. Maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang konsisten

dan ajeg.

Pada penelitian ini rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas

adalah rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = jumlah varian butir/item

2

tV = varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan

teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

a. Reliabilitas Siklus I

Dari 30 soal yang diujikan diperoleh 20 soal yang valid, soal yang

valid dilakukan uji reliabilitas diperoleh hasil 0,735 sehingga dapat

dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 11:

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

31

Tabel 11

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.735 20

b. Reliabilitas Siklus II

Dari 35 soal yang diujikan diperoleh 31 soal yang valid, soal yang

valid dilakukan uji reliabilitas diperoleh hasil 0,877 sehingga dapat

dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 12:

Tabel 12

Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.877 31

3.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja digunakan untuk menentukan keberhasilan dalam

penelitian, meliputi indikator proses dan indikator hasil.

1) Indikator Proses

Indikator ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian proses

pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa pada penerapan pembelajaran

Talking Chips. Pembelajaran dapat dikatakan baik jika skor guru mencapai

≥17 dan skor siswa mencapai ≥17, skor tersebut dapat dicapai apabila guru

dan siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah dalam

pembelajaran Talking Chips.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7705/4/T1_292010004_BAB III... · Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan

32

2) Indikator Hasil

Indikator hasil dapat dilihat melalui dua aspek, yaitu keterampilan

sosial dan hasil belajar siswa.

a. Keterampilan sosial

Penelitian dikatakan berhasil apabila minimal 75% dari siswa memiliki

keterampilan sosial yang tinggi dengan skor ≥60.

b. Hasil belajar

Penelitian dikatakan berhasil apabila minimal 75% dari siswa mencapai

ketuntasan belajar atau KKM ≥66 yang sudah ditentukan oleh sekolah.

3.7 Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik yang dilakukan untuk mengolah

data yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui peningkatan

yang dicapai pada tiap-tiap siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah

deskriptif komparatif. Data kuantitatif dengan deskriptif komparatif untuk

membandingkan nilai tes pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Begitu juga

dengan hasil angket pada siklus I dan siklus II. Data kualitatif diperoleh dari

pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam bentuk check list. Kemudian dibuat

kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.