Upload
lycong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01 yang terletak di
tepi jalan utama Diponegoro No. 13 kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:
1. Utara : Jalan Diponegoro
2. Selatan: Perkampungan Margosari
3. Barat : Bank BCA kota Salatiga
4. Timur : Bank BRI kota Salatiga
Jarak ke pusat Kecamatan 2 km serta ke Otonomi Daerah hanya
berjarak 1 km membuat lokasi ini sangat strategis, karena terletak di
perkotaan. Sarana dan prasarana yang mendukung menjadikan Sekolah ini
dikategorikan sebagai Sekolah Inti. Dengan luas tanah yang cukup memadai
membuat proses pelaksaanaan pembelajaran baik indoor maupun outdoor
dapat terlaksana dengan baik. Di bawah ini adalah uraian luas area yang
terdapat di lingkungan sekolah.
1. Bangunan : 1080 m2
2. Pekarangan : 642 m2
3. Halaman : 270 m2
Gedung SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari 4 unit bangunan yang
didirikan pada tahun 1952. Tahun 2002 mendapat rehab atap dan dinding
keramik, serta pada tahun 2006 mendapat blok grant untuk merehabilitasi
keramik teras depan dan belakang, keramik dinding belakang serta plesteran
dinding 3 lokal.
Target yang dijadikan subjek penelitian penerapan metode
pembelajaran Inkuiri yaitu siswa kelas 4 semester 2 SD Negeri Salatiga 01
Kota Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 47 siswa yang terdiri
dari 15 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Latar belakang siswa ditinjau
31
dari tingkat ekonomi, sosial dan budaya adalah hampir semua siswa berasal
dari keluarga menengah ke atas.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur
memberikan nilai yang bervariasi. Dalam penelitian kuantitatif, variabel
merupakan faktor yang sangat penting dan perlu dipahami. Karena sangat
berpengaruh sebagai tempat berpijak dalam menentukan hipotesa dan data
penelitian.
Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu metode
pembelajaran Inkuiri, motivasi belajar siswa dan hasil belajar matematika.
Metode pembelajaran Inkuiri berfungsi sebagai variabel bebas (Independent),
sedangkan motivasi belajar matematika dan hasil belajar matematika
berfungsi sebagai variabel terikat (Dependent). Variabel-variabel tersebut
antara lain:
1. Variabel bebas (Independent)
Variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain.
Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah metode pembelajaran Inkuiri.
Metode pembelajaran Inkuiri dalam penelitian ini berupaya
menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam
proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri dan
mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.
2. Variabel terikat (Dependent)
Variabel yang timbul akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh
variabel bebas. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah motivasi
dan hasil belajar siswa.
Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu kekuatan mental
yang mendorong terjadinya poses belajar, yang mana kekuatan mental itu
berupa keinginan, perhatian kemauan dan cita-cita, baik yang tergolong
32
rendah maupun yang tinggi, yang menggerakkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar dengan mengaktifkan, menggerakkan dan
mengarahkan tingkah laku individu dalam belajar untuk mencapai cita-cita
dan harapannya.
Instrumen yang dipakai dalam mengetahui motivasi belajar siswa
yaitu menggunakan angket motivasi belajar matematika, sedangkan untuk
mengetahui hasil belajar matematika menggunakan tes.
3.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) diadopsi dari model Spiral Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan
Kelas yaitu suatu penelitian yang asal permasalahannya muncul di kelas dan
dirasakan oleh guru yang bersangkutan kemudian diadakan pengubahan
terkontrol pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
Rencana tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dengan
beberapa tahapan/langkah. Di dalam model Spiral Kemmis dan Taggart
terdapat 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai
(kriteria keberhasilan).
Secara umum untuk setiap siklus dilakukan tahapan-tahapan dan
langkah yang sistematis. Akan tetapi siklus kedua dan selanjutnya
disesuaikan dari refleksi siklus sebelumnya, sebagaimana gambar berikut:
33
Gambar 1. Desain PTK diadopsi dari model Spiral Kemmis dan Taggart.
Uraian langkah-langkah yang digunakan untuk setiap siklus sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Membuat atau merancang strategi pembelajaran yang dapat
mendorong siswa secara aktif mengikuti proses/kegiatan pembelajaran
tanpa lepas dari apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran beserta
kurikulum yang digunakan.
2. Tindakan/pelaksanaan
Melakukan strategi pembelajaran yang digunakan dengan tujuan
untuk menggali apa yang mereka pahami, dan mereka ketahui dalam artian
memotivasi dan menggali semua yang siswa ketahui dari lingkungan dan
pengalaman kehidupan mereka sehari-hari.
34
3. Observasi
Mengamati aktivitas pembelajaran di kelas, mulai dari mencatat
pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa atau merekam dengan
tujuan mendokumentasikan apa-apa yang terjadi. Pengamatan juga dapat
dilakukan dengan membuat catatan dalam buku harian.
4. Refleksi
Membuat suatu kesimpulan dari sebuah perencanaan yang telah
dilakukan apakah rencana tersebut berhasil atau tidak, serta perlu tidaknya
suatu tindakan diperbaiki.
Pada tahap berikutnya, perencanaan direvisi dengan memodifikasi
perencanaan dan tindakan yang dilakukan pada siklus sebelumnya. Untuk
tahapan-tahapan penelitian sama dengan siklus pertama yaitu dalam
pelaksanaannya dicatat dan direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap
perilaku siswa. Pada tahap refleksi kita lihat apakah ada peningkatan hasil
belajar atau semakin menurun. Setelah itu kita rencanakan kembali
tindakan atau siklus selanjutnya dengan merinci pertanyaan-pertanyaan
seperti “bagaimana cara memperbaikinya?”.
Rangkaian rencana tindakan yang akan dilakukan dipersiapkan secara
matang, supaya saat proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
sistematis. Meskipun terdiri dari empat tahap namun dalam pelaksanaan
tindakan hanya diterapkan tiga tahapan, tahapan tindakan dan observasi
dilakukan secara bersamaan. Hal ini terjadi karena saat proses
pembelajaran (pelaksanaan/tindakan) dilakukan pengamatan (observasi)
terhadap aktivitas siswa serta kemampuan guru dalam menerapkan metode
pembelajaran.
Di bawah ini rincian langkah-langkah yang digunakan untuk setiap
pertemuan.
3.3.1 Siklus 11. Perencanaan terdiri dari:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
35
RPP disusun dengan pertimbangan dosen pembimbing dan
guru yang bersangkutan. Penyusunan RPP disesuaikan dengan silabus
dengan mempertimbangkan jumlah pertemuan, Kompetensi Dasar
serta agihan waktu yang ada. Hal ini dimaksudkan supaya terarah dan
sesuai dengan kalender pendidikan yang dimiliki oleh sekolah.
Penyesuain jadwal penelitian sangat menyesuaikan dengan kondisi
sekolah agar program yang dilakukan sekolah tidak tertanggu.
Sebelum proses pembelajaran berlangsung terlebih dahulu melakukan
konfirmasi kepada guru dan siswa yang bersangkutan. Menjelaskan
kepada guru yang bersangkutan tentang materi dan metode yang akan
digunakan saat pembelajaran berlangsung merupakan salah satu
rencana awal sebelum melakukan tindakan.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi benturan program
sekolah, seperti try out, ulangan harian bersama atau pun ulangan
tengah semester. Memberikan arahan dan penjelasan kepada siswa
yang dijadikan subjek penelitian bertujuan untuk persiapan sebelum
proses pembelajaran dilakukan. Mengkonfirmasi alat dan bahan yang
diperlukan saat penerapan metode pembelajaran. Sehari sebelum
pelaksanaan tindakan siswa diminta untuk mempersiapkan peralatan
yang diperlukan saat pembelajaran besok, seperti membawa benda
yang berbentuk balok, kubus, bola, kerucut dan tabung yang dimiliki.
Menjelaskan secara rinci pengisian angket belajar matematika kepada
siswa mengenai pernyataan yang tertulis, skala penilaian, penskoran
hasil angket dan maksud pengisian angket. Angket motivasi belajar ini
tidak akan mempengaruhi terhadap hasil nilai di dalam rapor, tetapi
hanya berfungsi sebagai salah satu instrumen yang dipakai untuk
meneliti.
Memberikan arahan dan bimbingan kepada guru sebelum
melakukan tindakan penelitian, mempersiapakan alat dan bahan yang
diperlukan serta melatih untuk memahami metode pembelajaran yang
akan diterapkan saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini
36
dilakukan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar matematika
dengan beberapa langkah/tahapan yang akan dilakukan. Menjelaskan
tahap demi tahap rencana tindakan yang akan dilakukan, meminta
bantuan kepada guru untuk meminta tolong guru sejawat sebagai
observer dalam penelitian. Ini dilakukan karena saat guru menerapkan
metode pembelajaran Inkuiri observer mengamati kemampuan guru
dalam membawakan serta aktivitas siswa didalam menerima
pembelajaran. Menemui observer guna menjelaskan prosedur lembar
pengamatan, menjelaskan penskoran dan kriteria dari pernyataan yang
ada di dalam angket belajar matematika. Berikut materi dan metode
yang digunakan dalam pembelajaran siklus 1:
1) Materi yang diajarkan yaitu menemukan sifat-sifat bangun ruang
sederhana, untuk siklus selanjutnya menentukan jaring-jaring balok
dan kubus.
2) Metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran Inkuiri untuk
penelitian ini.
b. Membuat lembar observasi/pengamatan untuk aktivitas guru dan
siswa.
Pembuatan lembar pengamatan terdiri dari lembar
pengamatan penerapan metode pembelajaran Inkuiri setiap pertemuan
dan lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam prose
pembelajaran. Penyusunan lembar pengamatan ini melalui
pertimbangan dosen pembimbing dan kesesuaian sintaks di dalam
metode pembelajaran Inkuiri dan mata pelajaran matematika.
c. Menyusun lembar kerja siswa yang digunakan saat proses
pembelajaran berlangsung.
Lembar kerja siswa disusun untuk mengetahui perkembangan
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pembuatan dapat
berupa lembar diskusi dan lembar hasil pengamatan.
d. Menyusun angket motivasi belajar matematika untuk mengetahui
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
37
Angket motivasi belajar matematika dibuat dengan mengacu
pada sintaks metode pembelajaran Inkuiri. Setiap item pernyataan
harus searah dengan tindakan yang ada di dalam proses pembelajaran.
Sebelum angket ini disebar kepada siswa, terlebih dahulu
mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing kemudian dilakukan
uji validitas yang nantinya akan dipakai untuk penetapan jumlah item
pernyataan.
e. Merancang soal evaluasi
Soal evaluasi diberikan pada akhir setiap pembelajaran
siklus. Dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru serta
mengacu pada Kompetensi Dasar, Indikator dan tingkat kesukaran
soal. Perancangan sola berjumlah 30 ini berbentuk pilihan ganda yang
nantinya akan di uji validitas di SD yang setara dengan subjek
penelitian. Jumlah soal yang akan dijadikan sebagai soal evaluasi
nanti tergantung jumlah kevalidan dari hasil uji validitas.
2. PelaksanaanPelaksanaan skenario pembelajaran disesuaikan dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah jadi, kemudian diterapkan
ke dalam pembelajaran. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam
kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan
dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan
memuat unsur kegiatan:
1) Pendahuluan
Merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
38
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, serta tindak
lanjut.
3. ObservasiDalam tahap observasi ini, ditunjuk salah satu guru sejawat untuk
menjadi observer, mengamati aktivitas siswa dalam menerima
pembelajaran dan melihat kemampuan guru dalam menerapkan metode
pembelajaran Inkuiri. Memberikan catatan atau tambahan di bawah
lembar pengamatan sangat disarankan apabila tidak sistematis dalam
melakukan tahapan pembelajaran dengan penerapan metode
pembelajaran yang dibawakan.
4. Refleksi Menganalisa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setelah
berakhir sebagai bahan refleksi. Melihat kekurangan, hambatan dan
kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran, dijadikan acuan untuk
melakukan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Kemudian
merumuskan kembali kekurangan yang ada dalam pertemuan awal untuk
diperbaiki di pertemuan berikutnya.
3.3.2 Siklus 2
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan
Membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus
pertama.
39
2. Pelaksanaan
Pelaksanaaan pembelajaran matematika dalam siklus 2 ini masih
menerapkan metode pembelajaran Inkuiri dengan kompetensi dasar
menentukan jaring-jaring balok dan kubus berdasarkan hasil refleksi
pada siklus pertama. Menyempurnakan pelaksanaan diharuskan dalam
siklus ini, karena untuk melihat peningkatan yang terjadi, baik
peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran
Inkuiri maupun aktivitas yang ditunjukkan siswa saat proses
pembelajaran berlangsung.
3. Observasi
Dalam observasi siklus ini, lebih ditekan pada hasil dari observasi
siklus 1. Apakah ada peningkatan dari penerapan metode Inkuiri, baik
dari segi motivasi, kemampuan guru dalam menerapkan metode
pembelajaran Inkuiri serta hasil belajar matematika yang diperoleh siswa.
4. Refleksi
Menganalisis dan mengkaji hasil pengamatan dari penerapan
metode pembelajaran Inkuiri, motivasi belajar siswa dan hasil belajar
matematika akan mempengaruhi apakah perlu diadakan siklus
selanjutnya atau cukup sampai siklus kedua dengan memperhatikan
indikator keberhasilan yang dijadikan patokan dalam penelitian ini.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data masing-masing variabel, digunakan teknik
dan instrumen pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil
dari instrumen nantinya akan digunakan sebagai penarikan simpulan serta
wadah dalam proses penelitian. Di bawah ini akan diuraikan masing-masing
teknik dan instrumen pengumpulan data.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri
dari observasi, tes, dan angket motivasi belajar matematika.
40
1. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam
penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan guru
saat menerapkan metode pembelajaran Inkuiri, kegiatan diskusi siswa,
partisipasi siswa pengamatan dan penggunaan alat peraga. Saat proses
pembelajaran berlangsung, observer melakukan pengamatan dengan
melihat beberapa indikator yang muncul dalam pembelajaran.
2. Tes
Merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa
dengan beberapa pilihan jawaban. Tes digunakan untuk mengetahui hasil
belajar matematika yang dinyatakan dalam bentuk skor. Dalam penelitian
ini, setiap akhir siklus dilakukan penilaian untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkan.
3. Angket
Merupakan sejumlah kalimat yang disusun dalam bentuk daftar
penyataan. Angket yang digunakan merupakan angket tertutup, artinya
angket yang pengisiannya memberikan centang atau menyilang dari
beberapa item yang telah ditentukan oleh peneliti digunakan untuk
mendapat datakan data setelah pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran Inkuiri. Angket dalam motivasi belajar matematika
meliputi aspek intrinsik dan ekstrinsik, dengan indikator untuk intrinsik
(perasaan senang, kemauan dan kesadaran sedangkan ekstrinsik
(dorongan), penyebaran angket dilakukan setiap akhir pembelajaran.
Sehingga dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali.
Kriteria Skor Ketercapaian Angket Motivasi Belajar
Matematika
Skor ketercapaian Kriteria21 - 40 Rendah41 - 60 Sedang61 - 80 Tinggi
41
Salah satu faktor berhasilnya pembelajaran dengan unsur motivasi
belajar, yaitu apabila indikator pencapaian ≥75% yaitu meningkatnya
motivasi belajar siswa dengan skor 61 - 80 (motivasi pembelajaran baik).
3.4.2 Instrumen Penelitian
Berdasarkan teknik pengumpulan data, instrumen yang dipakai
sebagai berikut:
1. Lembar ObservasiLembar observasi dibuat berdasarkan sintak metode pembelajaran
Inkuiri, dengan langkah-langkah orientasi, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan
menarik kesimpulan. Langkah-langkah tersebut terurai dalam kegiatan
pendahuluan, isi dan penutup. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru
sebagai berikut:
Tabel 4Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
Siklus/ Pertemuan : -/-Sekolah : SD Negeri Salatiga 01Mata Pelajaran : MatematikaMateri : -/-Kelas/ Semester : 4/2Petunjuk :Lingkarilah pada kolom skala proses pembelajaran,
sesuai hasil pengamatan pada saat mengamati proses pembelajaran!
NoAspek yang
DiamatiIndikator
Skor1 2 3 4
1 I. KegiatanPendahuluan
Melakukan apersepsi tanya jawab dengan siswa terkait materi pelajaran matematikayang akan dipelajari
1 2 3 4
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas
1 2 3 4
3 Membentuk kelompok siswa secara heterogen berdasarkan nilai tes formatif. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa
1 2 3 4
42
4 Mengarahkan siswa duduk berkelompok sesuai kelompok-kelompok yang sudah ditentukan
1 2 3 4
5 II. Kegiatan Inti Pembelajaran
Menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa
1 2 3 4
6 Menerangkan langkah-langkah kegiatan dengan metode yang telah disiapkan.
1 2 3 4
7 Menggunakan media peraga yang relevan dengan materi yang akan dipelajari siswa
1 2 3 4
8 Memberikan permasalahan yang mengandung teka - teki
1 2 3 4
9 Memberikan arahan kepada siswa dalam mendiskusikan permasalahan.
1 2 3 4
10 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan permasalahan yang diberikan.
1 2 3 4
11 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
1 2 3 4
12 Menentukan jawaban yang sesuai dengan pengumpulan data.
1 2 3 4
13 Melibatkan seluruh anggota kelompok aktif dalam menjelaskan maupun menjawab pertanyaan
1 2 3 4
14 Menegaskan hasil LKS setiap kelompok
1 2 3 4
15 Memberi kesempatan siswa bertanya tentang hal-hal yang belum jelas berkaitan dengan LKS
1 2 3 4
16 Menugaskan siswa mengerjakan tes individu (post test) secara individu
1 2 3 4
17 Menilai hasil LKS kelompok siswa
1 2 3 4
18 III. Kegiatan Membimbing siswa bersama- 1 2 3 4
43
Penutup Pembelajaran
sama membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari
19 Melakukan refleksi pembelajaran bersama siswa tentang materi yang sudah dipelajari
1 2 3 4
20 Menginformasikan pembelajaran selanjutnya dengan jelas
1 2 3 4
Total SkorKeterangan:Skor 1 : kurangSkor 2 : cukupSkor 3 : baikSkor 4 : baik sekali
Penilaian:
Skor maksimum = 80
x 100 =
Keterangan : ...................
Salatiga, Maret 2013
Observer
Kriteria penilaian:61 – 80 = Baik Sekali41 – 60 = Baik21 – 40 = Cukup
< 20 = Kurang
44
Tabel 5Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
Siklus/ Pertemuan : -/-Sekolah : SD Negeri Salatiga 01Mata Pelajaran : MatematikaMateri : -/-Kelas/ Semester : 4/2Petunjuk :Lingkarilah pada kolom skala proses pembelajaran,
sesuai hasil pengamatan pada saat mengamati proses pembelajaran!
No. Aspek yang DiamatiPenilaian
Ya Tidak 1 2 3 41 Siswa mempersiapkan diri dan
mempersiapkan alat tulis sebagai tanda siap untuk menerima pelajaran.
2 Siswa memperhatikan saat guru memberikan apersepsi.
3 Siswa memperhatikan gambar yang disajikan oleh guru.
4 Siswa memperhatikan saat guru membagi kelompok.
5 Siswa memperhatikan saat guru memberikan petunjuk diskusi.
6 Siswa aktif dalam diskusi kelompok.
7 Siswa saling kerja sama dalam diskusi kelompok.
8 Siswa menyampaikan pendapatnya saat diskusi kelompok.
9 Siswa menerima pendapat dari masing-masing anggota kelompok.
10 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
11 Siswa memperhatikan presentasi hasil diskusi kelompok.
12 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
13 Siswa mengikuti langkah demi langkah sesuai petunjuk guru dengan baik.
14 Siswa aktif bertanya pada materi yang kurang jelas.
45
15 Siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik.
`16 Siswa menyimpulkan materi yang sedang dipelajari.
Keterangan:Skor 1 : kurangSkor 2 : cukupSkor 3 : baikSkor 4 : baik sekali
Penilaian:
Skor maksimum = 64
x 100 =
Keterangan : ...................
Salatiga, Maret 2013
Observer
Kriteria penilaian:42 - 64 = Baik Sekali29 - 41 = Baik17 - 28 = Cukup < 16 = Kurang
46
2. Kisi-kisi tesSoal tes dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar dan
Indikator, adapun kisi-kisi soal siklus sebagai berikut:
Tabel 6Kisi-Kisi Tes Siklus 1
No.Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Item SoalJumlah
soal
8.1
Menentukan sifat-sifat bangun ruang
sederhana.
Menyebutkan benda-benda yang menyerupai bangun ruang sederhana.
1, 2, 3, 9,12,21,23,30
8
Menjelaskan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
4,5, 6, 7, 8, 10,11,13,15,17, 18,
19,20,22,28,2916
Menggambar bangun ruang sederhana.
14,16,24,25,26,27 6
Jumlah soal 30
47
Tabel 7Kisi-Kisi Tes Siklus 2
No.Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Item SoalJumlah
soal
8.2
Menentukan jaring-jaring
balok dan kubus
Menyebutkan dan menggambar bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan.
1, 2, 3,12,14,16
19,21,22,25,27,29,30
13
Menggambar dan membuat berbagai jaring-jaring kubus dan balok.
4,5, 6, 7, 8, 10,11, 13,15,17,18,
19,20,23,24,26,2817
Jumlah soal 30
3. Lembar Angket MotivasiLembar angket diberikan kepada siswa setiap akhir siklus.
Lembar angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa
setelah diterapkannya metode pembelajaran Inkuiri dalam kegiatan
pembelajaran matematika, yang terdiri dari 20 pernyataan tentang
motivasi belajar siswa. Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar
matematika sebagai berikut:
Tabel 8Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Matematika
No Aspek Indikator No item Jumlah
48
1.
2.
Intrinsik a. Perasaan
senangb. Kemauan
c.Kesadaran
Ektrinsik Dorongan
- Senang terhadap pelajaran matematika.
- Kemauan siswa mengerjakan soal-soal matematika.
- Kemauan siswa bertanya- Kemauan siswa
berekspresi- Kesadaran siswa untuk
belajar matematika - Kesadaran siswa untuk
tidak mencontek
- Dorongan dari orang tua siswa
1,2,8
512,18,20
11,133,4,7,9,10,14,15,1
7,1916
6,24,25
21,22,23
2
13
29
1
3
3
Jumlah 25
3.4.3 Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian diperlukan instrumen-instrumen penilaian yang
telah memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi
oleh suatu instrumen penelitian ada dua macam, yaitu validitas dan
reliabilitas.
3.4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes
individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Inkuiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji
cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Salatiga 02 Kota
Salatiga. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya
dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada
(Corrected Item To Total Correlation). Ari kunto menyatakan suatu item
instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koofisien Corrected
Item To Total Correlation > 0,2.
49
3.4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan
digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran.
Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti
0,6 menurut Sekaran ( dalam Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS,
Duwi Priyatno 2010: 98 ), kriteria dari Cronbach’s Alpha sebagai
berikut:
Cronbach’s Alpha
Keterangan
> 6 Kurang baik
7 Dapat diterima
8 < Baik
Dengan memperhatikan tingkat kesukaran pada item nomor setiap
soal yang diberikan. Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk
mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar, tingkat
kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya
sesuatu soal. Cara menentukan tingkat kesukaran suatu butir soal
digunakan rumus:
P =
Dengan P adalah indeks kesukaran, B adalah banyaknya siswa
yang menjawab soal dengan benar dan J adalah jumlah seluruh siswa
peserta tes. Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Indeks kesukaran Klasifikasi
0% – 29% Sukar
30% – 69% Sedang
70% – 100% Mudah
50
3.5 Indikator Kinerja
Untuk menentukan keberhasilan penelitian ini maka ditentukan
indikator kinerja yang terdiri dari dua indikator, yaitu:
1. Indikator Proses
Indikator proses dalam proses pembelajaran ini merupakan
indikator ketercapaian dalam kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan
metode pembelajaran Inkuiri. Indikator prosesnya yaitu berupa observasi
guru dan siswa. Pembelajaran metode Inkuiri ini tercapai jika berada pada
kategori baik sekali, dengan pernyataan apabila guru dan siswa
melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan langkah-langkah dan tidak
ada catatan berupa masukan atau perbaikan dari obsever.
2. Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu
motivasi belajar dan hasil belajar matematika. Secara rinci dapat
dirimuskan sebagai berikut:
a. Motivasi belajar
Penelitian berhasil jika 75% dari jumlah siswa memiliki kategori
motivasi tinggi (dalam interval 61 < x < 80, dimana x adalah skor
ketercapaian motivasi belajar siswa).
b. Hasil belajar
Penelitian ini berhasil jika 80% dari siswa mampu mencapai
KKM (70).
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam pengolahan data hasil penelitian dianalisa dengan teknik
analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis ketuntasan dan analisis
komparatif. Masing-masing analisis data diuraikan sebagai berikut:
51
3.6.1 Analisis Deskriptif
Dalam analisis deskriptif penyajian hasil analisis data dapat dalam bentuk tabel dan gambar. Pengolahan data analisis deskriptif dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menghitung banyaknya kategori atau kelas
2. Range
3. Interval
3.6.2 Analisis Ketuntasan
Kriteria ketuntasan untuk pembelajaran yakni bahwa setiap siswa
harus mampu untuk mencapai KKM (70) yang ditentukan. Dengan kriteria
sebagai berikut:
Hasil Kriteria
≤70 Tidak Tuntas
≥70 Tuntas
3.6.3 Analisis Komparatif
Analisis Komparatif digunakan untuk pengolahan data yang berbentuk
kualitatif dengan membandingkan hasil data yang ada.
1 + 3,3 log n
(Skor max- skor min) + 1