12
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.Penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa ata menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya dua grup, yang satu ditugaskan sebagai grup pembanding (control group), sedang grup yang satu lagi sebagai grup yang dibandingkan (experimental group). 3.1.2 Rancangan penelitian Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan Two-Groups Post Test Only dimana dalam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang setara sebagaimana yang akan dibahas pada Sub Bab 3.3 Subjek Penelitian. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Design Penelitian Two-Groups Postest Only Desain penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89) Berdasarkan desain eksperimenTwo-Groups Post Test Only, dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : R X1 OX1 X2 OX2

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.Penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa ata menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya dua grup, yang satu ditugaskan sebagai grup pembanding (control group), sedang grup yang satu lagi sebagai grup yang dibandingkan (experimental group).

3.1.2 Rancangan penelitian

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan Two-Groups Post Test Only dimana dalam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang setara sebagaimana yang akan dibahas pada Sub Bab 3.3 Subjek Penelitian. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Design Penelitian Two-Groups Postest Only

Desain penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89) Berdasarkan desain eksperimenTwo-Groups Post Test Only, dalam penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut :

R

X1 OX1

X2 OX2

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

21

Keterangan : R = Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan

homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas kontrol. X1 = Perlakuan /treatmen kelas eksperimen dengan model pembelajaraan kooperatif

tipe think pair share

X2 = Perlakuan /treatmen kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional. OX1 = Hasil belajar dari post tes kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

OX2 = Hasil belajar dari post tes kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional.

3.1.3 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakandi SDN Salatiga 03 dan SDN Salatiga 05 dimana kedua SD tersebut merupakan SD pinggiran tepatnya di Jln. Kartini Kec. Sidorejo Kab. Semarang, antara SDN Salatiga 03 dan SDN Salatiga 05 berjarak ± 500 M, semester II tahun ajaran 2011/2012.

3.1.3 Populasi

Sugiono 2009:117, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. peneliti mengambil populasinya di SDN Salatiga 05 dan SDN Salatiga 03, yang dimana kedua SD tersebut digunakan untuk peneliti melaksanakan penelitian.

Tabel 3.2 jumlah siswa yang terdapat dalam kelas Kontrol dan Eksperimen

3.1.4 Variabel penelitian

Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:

No Nama Sekolah Jumlah siswa kelas IV Keterangan 1. SDN Salatiga 05 38 siswa Kelas Eksperimen

2. SDN Salatiga 03 34 siswa Kelas Kontrol

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

22

1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah : X1 : model pembelajaran kooperatif tipe TPS

2. Variabel Terikat (Y) Variebel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA. Y1 : Hasil belajar IPA

3.2 Tehnik dan instrument pengumpulan data 3.2.1 Tehnik pengumpulan data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah nilai atau hasil belajar IPA. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengadaan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta memberikan treatment pada kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakanmodel pembelajaraan kooperatif tipe think pair share dalam pembelajaran IPA dan yang terakhir adalah dengan memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol. a. Observasi

Nasution 1988, (sugiono 2009:310) menyatakan bahwaobservasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta yang mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Nana Sudjana (2010:84) Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

23

Observasi dalam penelitian ini dilakukan guna untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif dengan menggunakan tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada waktu mengajar dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe think pair share yang dilakukan oleh seorang pengamat atau observer yaitu guru kelas IV SDN Salatiga 05 dan guru kelas SDN Salatiga 03. b. Tes

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis), dalam bentuk tindakan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sungguhpun demikian, dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik. 1) Tes Awal (Pre-test)

Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes yang telah disusun pada langkah kedua. Fungsi tes awal adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal tes siswa, sebelum mereka mengikuti pembelajaran yang telah disiapkan. 2) Tes Akhir (Post-test)

Post test diberikan setelah selesai mengikuti program pembelajaran. Tes yang diberikan identik dengan yang diberikan pada tes awal, jadi bedanya terletak pada waktu dan fungsinya.

3.2.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan pembelajaraan kooperatif tipe think pair share di kelas eksperimen.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

24

Tabel 3.3 Kisi-kisi model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

Indikator Item Instrumen

Kegiatan Awal a. Guru membuka

pelajaran b. Guru memeriksa

kesiapan peserta didik c. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran d. Guru menyampaikan

apersepsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

Kegiatan Awal a. Apakah guru sudah membuka

pembelajaran dan mengawalinya denga doa atau salam?

b.Apakah guru sudah menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah melakukan pembelajaran?

c.Apakah guru sudah menyampaikan apersepsi mengenai mata pelajaran yang akan disampaikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share?

Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan inti

materi dan kompentensi yang ingin dicapai

2. Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru

3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya( kelompok 2 orang).

4. Guru memimpin pleno kecil diskusi

5. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil

Kegiatan Inti a. Guru menyampaikan inti dari

materi dan kompentensi yang akan dicapai dalam pembelajaran.

b. Guru meminta siswa membuat kelompok yang masing-masing dalam satu kelompok terdiri dari 2 orang.

c. Dalam kegiatan diskusi guru diharapkan dapat membantu/memimpin siswa agar diskusi dapat berjalan dengan baik

d. Guru membimbing siswa mendiskudikan hasil kegiatan masing-masing kelompok

e. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

25

kegiatan belajar mengajar

7. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

f. Guru membimbing siswa merumuskan kesimpulan tentang pelajaran yang telah dipelajari.

Kegiatan Akhir a. Melakukan refleksi dan

menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama siswa

b. Memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan balik

c. Membagikan lembar soal evaluasi

d. Mengakhiri pelajaran

Kegiatan Akhir a. Apakah guru bersama-sama

dengan siswa sudah melakukan refleksi dan menyimpulkan hasil materi yang telah dipelajari

b. Sudahkah guru memberikan umpan balik kepada siswa mengenai pelajaran yang telah dipelajari

c. Sudahkah guru membagikan soal evaluasi kepada peserta didik

d. Sudahkah guru mengakhiri pelajaran?

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

26

Tabel 3.4 Tabel kisi-kisi tes Ilmu Pengetahuan Alam

Standar kompentensi

Kompentensi dasar

Indikator

Item soal No.Item

Memahami Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya Terhadap Daratan

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik(angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)

2. Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik

Pilihan Ganda

3. Menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)

Pilihan Ganda

3.2.3 Tahap Analisis data

Menurut Sugiono (2009), dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik deskriptif.

Dalam analisis deskriptif ini digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar devisi, maksimum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masing-masing variabel penelitian. Dalam rangka mengetahui penyebaran data masing-masing variabel, data yang telah terkumpul diklasifikasikan dan diberi skor.

Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji t-test, yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri salatiga 05 yang berjumlah 38 orang, pengolahan datanya dengan menggunakan SPSS16.00 for window’s.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

27

3.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Berikut ini dikemukakan cara pengujian validitas dan reliabilitas instrument yang

akan digunakan untuk penelitian.

3.3.1 Uji validitas instrumen Tes Dalam bukunya Duwi priyatno 2010:90, validitas adalah ketepatan atau

kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur.

Pada program SPSS 16.0 for window’s teknik pengujian yang sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item- Total Correlation.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan.Item instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.

3.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronboach’s Alpha. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan Mallery (1995) sebagai berikut: α> 0,9 = Sangat bagus α> 0,8 = Bagus α> 0,7 = Dapat diterima α> 0,6 = Diragukan α> 0,5 = Jelek α< 0,5 = Tidak dapat diterima.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

28

3.3.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen Menurut Nana Sudjana (2010:135), asumsi yang digunakan untuk memperoleh

kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan realibilitas, adalah keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Artinya, sebagian soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk dalam kategori mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sbb:

Contoh perhitungan adalah sbb: Misal contoh soal nomor 1

I = ே

= ଶଵ

= 0,85

Dengan demikian dari contoh soal nomor 1 termasuk kedalam kategori mudah. Tabel 3.5 Indeks taraf kesukaran soal pretest

Pilihan ganda jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang sukar

1, 2, 3, 4, 11, 12, 14

5, 6, 7, 8, 10 9, 13, 15 7 5 3

I = ே

0 - 0, 30 = soal kategori sukar 0, 31 - 0, 70 = soal kategori sedang 0, 71 - 1, 00 = soal kategori mudah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

29

Tabel 3.6 Indeks taraf kesukaran soal postest

Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

1, 2, 5, 6, 7, 11 , 13

14, 3, 8, 9, 12 4, 10, 15 7 5 3

3.3.4 Tahap Deskripsi data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat

rangkuman distribusi data pretest dan posttest dari hasil statistik deskriptif dengan memberikan gambaran tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean, dan standar devisiasi dengan menggunakan program computer SPSS 16.0 for window’s.

3.3.5 Uji homogenitas

Dalam bukunya (Duwi Priyatno 2010:76) Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sample T test dan One Way

Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama.Uji homogenitas menggunakan uji levenet. Kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti variansi pada tiap kelompok sama ( homogen) dengan menggunakan program computer SPSS 16.0 for

windows.

3.3.6 Uji normalitas

Tujuan dari dilakukannya uji Normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti memiliki distribusi data yang normal. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data yang berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar devisiasi yang sama dengan data kita.

(Sugiono 2009:241). Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik

Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan dilakukan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

30

pengujian normalitas. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain dengan kertas peluang dan chi kuadrat. Pada kesempatan ini digunakan chi kuadrat untuk menguji normalitas data.

Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program computer SPSS 16.0 for windows.

3.3.7 Uji Hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variable independent secara parsial terhadap variable dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis independent sample T-test yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji independent

samples T-test, untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisa data yaitu: Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak Taraf sig uji sampel bebas Independent sample T test adalah 0,05 sedangkan convidence

interval 95%. Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahuiapakah

terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.

Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif

tipe think pair share.

Interpretasi hasil signifikannya Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya sangat signifikan Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan Probabilitas = diatas 0,050 maka hasilnya tidak signifikan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/978/4/T1_292008265_BAB III.pdfmeneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

31

Nilai rerata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih tinggi.Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar daripada kelompok yang tidak menggunakan perlakuan (konvensional) maka hasilnya signifikan atau hipotesis diterima, sebaliknya bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih rendah daripada kelompok yang tidak diberi treatment lebih besar maka hasilnya tidak signifikan (hipotesis ditolak.