Upload
trinhxuyen
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ganjarsari yang berlokasi di Kp.
Bojongsero Desa Ganjarsari, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung
Barat Kode pos 40556. Lokasi sekolah termasuk lingkup pedesaan karena
untuk mencapai titik kota / Kabupaten harus menempuh jarak 40 KM lebih.
SD Negeri Ganjarsari berdiri sejak tahun 1975 dengan Nomor Statistik
Sekolah 10.10.22.30.51.99 . Proses kegiatan belajar mengajar seluruhnya
dilakukan pada pagi hari, serta sekolah ini pun sudah terakreditasi B, nilai
yang sungguh baik untuk rata- rata sekolah di pedesaan. Untuk tahun ajaran
2013-2014 siswa di SD Negeri Ganjarsari berjumlah 232 siswa, dengan
jumlah ruang kelas 6 ruangan.
Adapun sampel dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
adalah siswa kelas VI ( Enam ) SDN Ganjarsari ,dengan jumlah siswa
sebanyak 41 siswa terdiri dari 19 siswa laki- laki dan 22 siswa perempuan.
Dipilihnya SDN Ganjarsari sebagai tempat penelitian ini didasarkan
pada beberapa pertimbangan, diantaranya:
1. SDN Ganjarsari merupakan tempat peneliti mengajar, sehingga kegiatan
penelitian bisa dilakukan saat proses pembelajaran.
2. Peneliti sudah mengetahui dan faham dengan karakteristik siswa yang
dijadikan subjek penelitian, sehinggaakan memudahkan proses penelitian.
3. Untuk dapat mengetahui hal- hal yang perlu mendapat tindakan di
lingkungan sekolah tempat peneliti mengajar sehingga jika ada masalah
bisa segera ditindak lanjuti.
Alasan penelitian ini dilakukan di SDN Ganjarsari adalah karena
peneliti merasa perlu mengadakan penelitian agar kemampuan siswa dalam
berbicara terutama berpidato bisa menjadi lebih baik , Hal ini disebabkan
karena keterampilan berpidato masih menjadi keterampilan yang kurang
diminati akan tetapi keadaan lingkungan disekitar SDN Ganjarsari
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sangatagamis dan biasanya kegiatan berpidato menjadi kegiatan yang harus
dikuasai oleh siswa untuk bekal kehidupan mereka dimasyarakat nanti.
B. Desain Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat
berarti pula pola, potongan, bentuk model, tujuan dan maksud (Echols dan
Hasan Shadily, 1976:177). Sedangkan Lincilon dan guba (1985:226)
mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan
kemungkinan- kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara
pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-
masing. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102)
merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk
memperoleh bukti- bukti empiris dalam menjawab pertanyaan
Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Desain Penelitian Kuantitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, variabel- variabel dalam suatu fenomena
yang dikaji dioperasionalkan sebelum diukur. Perngukuran data dalam
penelitian kuantitatif mengutamakan validitas dan reliabilitas. Ini dilakukan
untuk menguji teori, membangun fakta, dan menyatakan hubungan antar
variabel dalam fenomena kajian. Penelitian kuantitatif bisa dilakukan melalui
kajian deskriptif atau kajian inferensi. Dalam pemelitian deskriptif, data
dipungut dari seluruh populasi dan statistik dasar.
2. Desain Penelitian Kualitatif
Banyak hal yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan merujuk pada
data numerik seperti yang disajikan oleh penelitian kuantitatif saja.Ada kasus-
kasus yang memerlukan pengamatan yang teliti. Banyak unsur seperti emosi,
motivasi, dan empati yang berhubungan dengan kondisi alamiah individu atau
kelompok tertentu yang lebih sesuai ditelii melalui penelitian kualitatif.
Demikian karena unsur- unsur ini tidak dapat diuraikan berdasarkan angka-
angka dalam data kuantitatif.
Desain penelitian kualitatif merupakan keseluruhan rencana untuk
suatu kegiatan penelitian, termasuk ide utama yaitu, strategi, kerangka
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konseptual, tentang siapa atau apa yang diteliti dan perangkat yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis bahan- bahan empiris.
C. Metode Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan
kualitas pendidikan. Penelitian Tindakan kelas merupakan salah satu jenis
penelitian yang tepat untuk dilaksanakan oleh guru, sebab guru sebagai
seorang praktisi benar-benar mengalami dan melaksanakan kegiatan
mengajarnya dikelas.
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dalam rangka guru bersedia
mengintrospeksi, bercermin, merefleksi, atau mengevaluasi dirinya sendiri
sehingga kemampuanya sebagai guru/ pengajar diharapkan cukup
profesional, untuk selanjutnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas anak didiknya, baik dalam aspek penalaran,
keterampilan, pengetahuan, hubungan sosial maupun aspek- aspek lain yang
bermanfaat bagi anak didiknya untuk menuju proses kedewasaan.
Sedangkan model PTK yang digunakan adalah model Penelitian
Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc Targgart yang meliputi empat
komponen ( Wibawa, 2003:18 ) yang meliputi : 1) perencanaan( planing ), 2)
aksi / tindakan ( acting), 3)observasi ( observing ), dan Refleksi ( reflecting ).
Dalam pelaksanaanya, setelah ada refleksi kemuduian diikuti dengan adanya
perencanaan ulang ( replanning atau revisi terhadap implementasi siklus
sebelumnya).yang digambarkan sebagai berikut :
Ismaesaroh Hidayat, 2014UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIAUniversitas Pendidikan Indonesia
Prosedur pelaksanaan secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilaksanakan pada
Melakukan studi pendahu
telaah pustaka untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap
tindakan, b) merancang tindakan kegiatan pembelajaran yang sesuai, c)
menyusun instrumen p
penelitian, d) mengolah hasil uji coba instrumen yang digunakan.
2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA endidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prosedur pelaksanaan secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
ersiapan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan meliputi : a).
n studi pendahuluan dengan cara menganalisis kurikulum dan
telaah pustaka untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap
tindakan, b) merancang tindakan kegiatan pembelajaran yang sesuai, c)
menyusun instrumen penelitian dan dan melakukan uji coba instrumen
penelitian, d) mengolah hasil uji coba instrumen yang digunakan.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN
perpustakaan.upi.edu
Prosedur pelaksanaan secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
tahap persiapan meliputi : a).
luan dengan cara menganalisis kurikulum dan
telaah pustaka untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap
tindakan, b) merancang tindakan kegiatan pembelajaran yang sesuai, c)
enelitian dan dan melakukan uji coba instrumen
penelitian, d) mengolah hasil uji coba instrumen yang digunakan.
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tahap pelaksanaan
a. Siklus 1
Dalam siklus 1, peneliti membuat perencanaan yang berkaitan
dengan kegiatan penelitian yakni merumuskan permasalahan mengenai
pembelajaran katerampilan berpidato
Dalam tahap observasi, peneliti mengamati terhadap proses belajar
mengajar.
Dalam tahap refleksi, peneliti memberikan evaluasi dan
menganalisis hasilnya, serta menyusun tindakan untuk siklus 2.
b. Siklus 2
Dalam tahap siklus 2, peneliti menyiapkan rencana pembelajaran,
instrumen penelitian dan alat peraga berupa teks pidato yang nanti
dibacakan oleh siswa.
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, siswa ditugaskan untuk
membacakan teks pidato yang sudah didapatkan.
Dalam tahap observasi, peneliti melakukan observasi dan
memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
proses simulasi berpidato didepan kelas.
Dalam tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil pekerjaan siswa
dan memberikan penugasan sebagai tindak lanjut berupa tugas mencari
teks pidato kemudian pada pertemuan berikutnya dipraktekan dengan
membacakan pidato tersebut.
c. Siklus 3
Dalam tahap siklus 3 peneliti menyiapkan rencana pembelajaran
seperti yang dilakukan pada siklus 2, yakni membuat instrumen penelitian
dan alat peraga pembelajaran teks pidato. Teks pidato yang dipakai adalah
teks pidato yang ditugaskan kepada siswa, sehingga siswa sudah
mempersiapkan diri untuk berpidato didepan kelas.
Pada tahap pelaksanaaan tindakan, siswa ditugaskan untuk
membacakan teks pidato yang mereka bawa dari rumah secara bergantian
melalui tes praktek atau tindakan.
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam tahap observasi, peneliti melakukan observasi dan
memberikan bimbungan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
proses pembelajaran tersebut.
Dalam tahap refleksi disiklus 3 ini, peneliti menganalisis hasil
kegiatan siswa yang hasilnya memang sudah sesuai dengan yang
diharapkan., walaupun ada beberapa siswa yang belum maksimal
menguasai tetapi dilihat dari \rata- rata hasilnya sudah maksimal.
D. Definisi Operasional
Pembelajaran bahasa pada siswa tingkat sekolah dasar merupakan
sebuah kegiatan mengupayakan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan
efektif dan efiasien. Upaya tersebut dapat berupa menganalisis sumber
belajar, menetapkan strategi pembelajaran, dan lain-lain.
Keterampilan berbicara merupakan salah satu aspek berbahasa yang
harus dikuasai oleh siswa. Dengan menguasai keterampilan berbicara
mempunyai tujuan utama yaitu keterampilan untuk berkomunikasi. Dengan
kegiatan berkomunikasi kita dapat menyampaikan pikiran, gagasan, sehingga
apa yang menjadi tujuan kita berkomunikasi dapat dimengerti oleh orang
lain.Dalam berkomunikasi tentunya ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, misalnya cara kita berkomunikasi, apa yang akan kita
bicarakan, serta apa yang meltarbelakangi kita berbicara baik di depan banyak
orang atau hanya sekedar berkomunikasi.
Salah satu keterampilan dalam pembelajaran bahasa indonesia
khususnya kelas VI ada materi yang mengenai kemampuan berpidato.
Katerampilan berpidato dianggap perlu untuk dipelajari karena dengan
kemampuan berpidato siswa dapat mengungkapkan apa pesan yang
terkandung dalam sebuah pidato. Selauin itu dengan keterampilan berbpidato
siswa menjadi lebih berani untuk berbicara di depan banyak orang tanpa
merasa malu. Dalam pembelajaran berpidato diperlukan sebuah pendekatan
yang bisa memberi motivasi pada siswa untuk lebih berani lagi berbicara
didepan banyak orang. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan komunikatif. Pendekatan komuikatif merupakan sebuah
pendekatan yang lebih mengutamakan bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi.
E. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data
kuantitatif yaitu observasi, tes hasil belajar dan wawancara, selain
menggunakan data kuantitatif peneliti juga menggunakan data kualitatif.
Obsevasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan
penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau bila perlu pengucapan.
Observasi dilakukan agar guru dapat mengetahui apa yang menjadi masalah
dalam pembelajaran yang dihadapi oleh siswa sehingga bisa diselesaikan
dengan penggunaan pendekatan dan metode yang tepat agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Wawancara adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara
dari penelitian ini adalah sikap interaktif antara peneliti dengan siswa yang
bertujuan untuk mengetahuan respon siswa terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar terutama kelas VI yang menjadi objek penelitian.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan
proses pembelajaran siswa dan tindakan guru dengan menggunakan media
teks pidato. Proses pembelajaran yang diamati diantaranya adalah aktivitas
siswa dan guru. Observasidalam konteks penelitian ini adalah untuk
mengetahui informasi tentang kegiatan guru dan siswa Di SDN Ganjarsari..
2. Lembar wawancara
Lembar wawancara digunakan oleh peneliti sebagai salah satu
instrumen dalam pengumpulan data. Pada pelaksanaanya wawancara
dilaksanakan pada proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru
bertanya langsung kepada siswa guna memperoleh informasi yang
dibutuhlkan dalam penelitian
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Validitas data
Untuk mendapatkan data yang mendukung kesahihan, dan sesuai
dengan karakteristik fokus permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai
pada penelitian , teknik validitas data yang digunakan meliputi :
a. Audit trial, yaitu pengecekan kesahihan temuan penelitian dan prosedur
penelitian yang telah diperiksa dengan menginformasikan kepada sumber
data pertama ( siswa ). Selain itu peneliti juga menginformasikan dan
mendiskusikan temuan penelitian tersebut dengan teman sejawat.
b. Member cek, yaituuntuk mengecek kebenaran data temuan penelitian
dengan menginformasikan kepada responden ( sunber Informasi ). Dalam
kegiatan ini data atau informasi yang diperoleh tersebut diinformasikan
dengan teman sejawat melalui refleksi, diskusi balikan pada setiap siklus
sampai akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan kelas, sehingga terjaring
data yang lengkap dan memeiliki validitas yang tinggi.
2. Pengolahan data
Pengolahan data diperoleh dari berbagai instrumen penelitian yang
telah disediakan. Dalam menganalisis data hasil belajar siswa selama tes
pembelajaran menggunakan rumus presentase ( % ), yaitu :
P= f x 100 %
n
Katerangan :
P = persentase
F = Jumlah Frekuensi yang dijadikan sampel
N = jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian
100 = bilangan konstan
Lebih lanjut Heryanto dan Hamid dalam Endang(2008:20)
menyatakan bahwa untuk mengetahui tingkat penguasaan bahan ajar
hasilnya dikategorikan sebagai berikut :
Baik Sekali = 90 – 100 %
Baik = 89 – 90 %
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedang = 70 – 79 %
Kurang = ≤ 70 %
G. Teknik Pengumpulan Data
Setiap kegiatan penelitian , baik itu dilakukan melalui pendekatan
kuantitatif maupun kualitatif tidak akan terlepas dari data, pengolahan data,
dan analisisnya. Data merupakan bahan baku informasi untuk memberikan
gambaran spesifik tentang objek penelitian yang diteliti.Tekhnik analisis data
yang digunakan diantaranya :
Data yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis
data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang
berbentuk kata- kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh
melalui berbagai macam bentuk tekhnik pengumpulan data seperti angket.
Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.
Data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan tekhnik
perhitungan secara matematis dan statistik. Data kuantitatif diperoleh dari
hasil test.
Tes lisan dapat berupa test praktek pada siswa, dimana kegiatan
tersebut digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan
kemampuan dari subjek peneliti, Hatimah (2006:183).
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi
melalui komunikasi langsung dengan responden (siswa) , orang tua murud,
atau orang lain yang bisa diminta keterangan tentang murud (Heryana, dkk,
2002:7)
Kelebihan teknik wawancara meliputi : a) Dapat dilakukan terhadap
setiap tingkat usia, b) Merupakan teknik yang paling tepat untuk
mengungkapkan keadaan pribadi siswa, c) Dapat dilaksanakan serempak
dengan observasi, d) digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan
dengan teknik lain ( Heryana, dkk,2001:7)
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan ungkapan diatas, wawancara dapat diartikan sebagai
suatu teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan sumber
data.
H. Tekknik Analisis Data
1. Data dan Sumber Data
Data merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran
spesifik tentang objek penelitian yang diteliti. Sumber data merupakan
semua hal yang bisa dijadikan data sehinggga mempermudah peneliti
untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini sumber data berasal dari
siswa, lingkungan dan sumber-sumber data lainnya.
2. Teknik Analisi data
Teknik analisis data yang digunakan adalah :
a. Data kuantitatif meliputi
b. Data kualitatif .
Data kualitatif dalam penelitian ini didapat dari mengukur
kemampuan siswa dengan menggunakan teknik pengolahan data dari
berbagai instrumen yang telah disediakan. Dalam menganalisis data hasil
belajar siswa dapat diperoleh dengan menggunakan rumus persentase.
Dimana hasilnya nanti dapat dikatagorikan berdasarkan tingkat pengusaan
bahan ajar.
a. Pengolahan data berdasarkan tes kemampuan.
Dalam pengolahan data berdasarkan tes kemampuan siswa dalam
penelitian ini yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
apa yang sedang dipelajari serta dengan melakukan wawancara dengan
anak.
Wawancara merupakan suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam
penelitian ini kegiatan wawancara merupakan sikap interaktif antara
peneliti dengan siswa yang bertujuan untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran. Untuk melakukan wawancara ini biasanya
Ismaesaroh Hidayat, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan instrumen lembar wawancara dimana pada instrumen
tersebut terdapat hal-hal yang bisa digunakan sebagai data untuk
penelitian, selain itu kita juga bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
b. Pengolahan data berdasarkan observasi
Dalam melakukan penelitian ini selain melalui kegiatan wawancara
peneliti juga bisa mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian
yaitu dengan melakukan observasi. Observasi merupakan pengamatan
langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran,
perabaan, atau bila perlu pengucapan. Kegiatan observasi dilakukan agar
guru mengetahui hal apa saja yang menjadi masalah bagi siswa dalam
proses pembelajaran serta dapat mengetahui dengan cara pa nanti masalah
tersebut bisa diselesaikan sehinggga permasalahn dalam pembelajaran
dapat terselesaikan.
Ketika melakukan observasi peneliti menggunakan lembar observasi
sebagai instrumen penelitian. Lembar observasi digunakan untuk mencatat
hasil pengamatan proses pembelajaran siswa dan tindakan guru dalam
menggunakan media serta metode dalam menyelesaikan permasalahan
dalam proses pembelajaran.