Upload
ngoanh
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang meliputi:
Setting Penelitian, Subjek penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian,
rencana tindakan, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan
reliabilitas, analisis taraf kesukaran item soal, indikator keberhasilan dan analisis
data secara lebih rinci akan dijelaskan seperti berikut.
3.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri 03 Kalimanggis
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran
2015/2016. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini karena sekolah dengan
rumah dekat jangkaunnya, dan telah mengamati permasalah yang ada dan cocok
untuk penerapan pembelajaran Project Based Learning dalam penelitian ini.
Selain untuk penerapan Project Based Learning penilaian ini dapat
meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa di kelas V SD Negeri
Kalimanggis 03.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 03 Kalimanggis
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran
2015/2016 yang berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 9 laki-laki dan 11
perempuan. Siswa SD Negeri 03 Kalimanggis ini memiliki latar belakang yang
berbeda-beda. Mata pencaharian dari orang tuanya pun beragam, asal daerah
siswa dari berbagai daerah di kalimanggis. Karakteristik yang berbeda membuat
tingkat kesadaran dan tingkat belajar yang beragam pula. Perbedaan yang
beragam ini yang dapat memberikan dampak pengetahuan siswa berbeda-beda
karena kurangnya perhatian dari orang tua. Kreativitas dah hasil belajarsiswa
yang masih kurang karena kondisi lingkungan yaang tidak memungkinkan untuk
mengeksplor pengetahuan lebih luas. Guru kelas V SD Negeri Kalimanggis 03
Bapak Tatang Pujilasmono mengajar di kelas V baru 1 Tahun dimulai dari tahun
kemarin 2015.
31
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas in dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan
Februari sampai mei semester II tahun pelajaran 2015/2016. Dari bulan Februari
sampai pertengahan april peneliti melakukan persiapan. Pertengahan bulan april
sampai pertengahan bulan mei peneliti mulai melakukan Penelitian Tindakan
Kelas. Mulai pertengahan bulan mei sampai juni peneliti membuat laporan hasil
penelitian dan menganalisis data.
3.4 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah kreativitas, hasil
belajar siswa dan pembelajaran Project Based Learning.
3.4.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab
timbulnya variabel lain (Slameto, 2015:198) variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian dapat mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Project Based
Learning. Pembelajaran Project Based Learning merupakan pembelajaran yang
memberikan penekanan permasalahan yang menantang dan menuntun anak
untuk berfikir mandiri dengan melibatkan kerja proyek. Dalam pembelajaran ini
guru hanya mengelola kegiatan pembelajaran dan menjadi fasilitator.
3.4.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang
memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel
tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan
pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
Variabel terikat dari penelitian ini adalah Kreativitas dan hasil belajar
siswa, sebagai kemampuan anak untuk menciptakan ataupun memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah yang
nantinya akan mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa. Kemampuan yang
dihasilkan anak itu memberikan inovasi terbaru, sehingga pembelajaran menuju
kearah yang lebih baik.
32
3.4.3 Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk mempermudah menentukan jenis
dan indikator dari masing-masing variabel yang terkait dalam penelitian.
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah variabel bebas atau penggunaan
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan kegiatan pembelajaran
yang menghasilkan sebuah proyek dengan mengedepankan pengalaman siswa.
Untuk melihat ketercapaian pembelajaran Project based Learning (PjBL) dalam
menghasilkan produk dapat menggunakan lembar observasi. Variabel bebas ini
dapat mempengaruhi variabel terikat.
Variabel terikat ini pada penelitian ini adalah kreativitas dan hasil
belajar. Kreativitas merupakan kemampuan menghasilkan benda atau gagasan
yang dapat dimanfaatkan dalam membuat proyek. Mengukur keberhasilan
kreativitas dapat dilihat dengan lembar observasi dari kegiatan pembuatan
proyek dimulai hingga produk yang dibuat selesai. Keberhasilan kreativitas
siswa dalam menghasilkan proyek indikator disesuaikan dengan (orisinalitas,
elaborasi, kelancaran, dan fleksibilitas). Sedangkan definisi operasional untuk
hasil belajar adalah tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk melihat keberhasilan aspek
kognitif dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa. Sedangkan untuk
penilaian aspek afektif dan psikomotorik keberhasilan dilihat dengan lembar
observasi.
3.5 Rencana Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan kelas peneliti menggunakan model Kurt
Lewin yang telah dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Arikunto
(2013:132)kompomen langkah dalam siklus meliputi tindakan, pengamatan
(Observing), dan refleksi.
3.5.1 Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada
siklus I materi yang diajarkan adalah tentang Menemukan sifat-sifat bangun
datar menggunakan benda konkret. Pada pertemuan pertama rencana yang
disusun adalah perencanaan pembuatan proyek gambar dari bangun datar.
Pertemuan kedua pelaksanaan dan penyusunan pembuatan proyek. Pada
33
pertemuan ketiga tahap penyelesaiaan dan setiap kelompok akan
mempublikasikan hasil karyanya. Dalam pertemuan ketiga ini juga dilaksanakan
evaluasi akhir siklus.
I. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan kolabolator.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan Project Based
Learning
c. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk
mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang
akan dilaksanakan.
d. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.
e. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai observer kedua
terhadap guru aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.
f. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.
II. Pelaksanaan dan Observasi
Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Project Based Learning.
Pelaksanaan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran Project Based Learning sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan ( 6 Menit)
a. Apersepsi dan motivasi
b. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c. Pemberian pertanyaan yang dapat mengeksplor pengetahuan siswa
d. Guru membentuk kelompok
e. Guru menjadi fasilitator dalam pembuatan organisasi kelompok
2. Kegitan Inti (56 Menit)
a. Guru dan siswa membuat aturan dalam proses penyelesaian produk
b. Menyusun tahap pelaksanaan proyek
34
c. Siswa mengkonsultasikan tahapan penyelesaian proyek
d. Setiap kelompok menyusun jadwal tahapan penyelesaian proyek
3. Kegiatan penutup (7 Menit)
a. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pertemuan yang selanjutnya
c. Penutup kegiatan
2) Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan ( 6 Menit)
a. Mempersiapkan kesiapan siswa
b. mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan
proyek
2. Kegitan Inti (56 Menit)
a. Setiap kelompok mengumpulkan bahan
b. mengolah dan menyusun hingga tahap penyelesaian proyek
c. membuat laporan tentang kegiatan berlangsungnya pembuatan proyek
d. perwakilan kelompok mempresentasikan hasil laporan
3. Kegiatan penutup (7 Menit)
a. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pertemuan yang selanjutnya
c. Penutup kegiatan
3) Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan ( 6 Menit)
a. Mempersiapkan kesiapan siswa
b. Tanya jawab tentang kegiatan yang dilakukan di pertemuan sebelumnya
saat pengumpulan data
2. Kegitan Inti (56 Menit)
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil produknya dengan pemeran
produk
b. Diskusi kelompok untuk perbaikan proyek
c. setiap kelompok memperbaiki proyek sesuai masukan dan hasil diskusi
3. Kegiatan penutup (38 Menit)
a. Membuat rangkuman
35
b. Melakukan refleksi selama kegiatan berlangsung
c. Melakukan evaluasi
d. Penutup kegiatan
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap
pertemuan di siklus I, yaitu pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk mengamati
guru dan siswa. Hasil observasi dari siklus I bisa digunakan peneliti untuk
perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan pembelajaran
Project Based Learning
2. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan, semangat siswa dalam mengerjakan tugas, kekreatifvan siswa
dalam membuat sebuah produk.
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,
penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang
diberikan pada siswa dan evaluasi.
III. Refleksi
Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus I.
Dilakukan untuk memaknai dari kegiatan pembelajaran dan
mengimplementasikan dalam kehidupan. Jika dalam siklus I ditemukan
kekurangan-kekurangan, akan diperbaiki dalam siklus 2. Sedangkan kelebihan di
siklus I bisa dipertahankan dalam siklus 2.
3.5.2 Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses pembelajaran
siklus I serta diskusi dengan kolaborator, maka peneliti menyusun rencana
pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:
I. Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada
siklus I.
b. Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang
meliputi RPP, lembar observasi, soal-soal.
36
II. Pelaksanaan dan Observasi
1) Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan ( 6 Menit)
a. Apersepsi dan motivasi
b. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c. Pemberian pertanyaan yang dapat mengeksplor pengetahuan siswa
d. Guru membentuk kelompok
e. Guru menjadi fasilitator dalam pembuatan organisasi kelompok
2. Kegitan Inti (56 Menit)
a. Guru dan siswa membuat aturan dalam proses penyelesaian produk
b. Menyusun tahap pelaksanaan proyek
c. Siswa mengkonsultasikan tahapan penyelesaian proyek
d. Setiap kelompok menyusun jadwal tahapan penyelesaian proyek
3. Kegiatan penutup (7 Menit)
a. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pertemuan yang selanjutnya
c. Penutup kegiatan
2) Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan ( 6 Menit)
a. Mempersiapkan kesiapan siswa
b. mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan
proyek
2. Kegitan Inti (56 Menit)
a. Setiap kelompok mengumpulkan bahan
b. mengolah dan menyusun hingga tahap penyelesaian proyek
c. membuat laporan tentang kegiatan berlangsungnya pembuatan proyek
d. perwakilan kelompok mempresentasikan hasil laporan
3. Kegiatan penutup (7 Menit)
a. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pertemuan yang selanjutnya
c. Penutup kegiatan
37
3) Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan ( 6 Menit)
a. Mempersiapkan kesiapan siswa
b. Tanya jawab tentang kegiatan yang dilakukan di pertemuan
sebelumnya saat pengumpulan data
2. Kegitan Inti (56 Menit)
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil produknya dengan pemeran
produk
b. Diskusi kelompok untuk perbaikan proyek
c. setiap kelompok memperbaiki proyek sesuai masukan dan hasil
diskusi
3. Kegiatan penutup (38 Menit)
a. Membuat rangkuman
b. Melakukan refleksi selama kegiatan berlangsung
c. Melakukan evaluasi
d. Penutup kegiatan
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap
pertemuan di siklus I, yaitu pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk mengamati
guru dan siswa. Hasil observasi dari siklus I bisa digunakan peneliti untuk
perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan pembelajaran
Project Based Learning
2. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan, semangat siswa dalam mengerjakan tugas, kekreatifvan siswa
dalam membuat sebuah produk.
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,
penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang
diberikan pada siswa dan evaluasi.
38
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan
dapat mengetahui kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagaimana
siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Seperti yang diharapkan hasil
refleksi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan perencanaan
pembelajaran.
2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.
3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam
pembelajaran.
4. Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif mengikuti
pembelajaran.
5. Siswa berkreasi dalam membuat produk.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang
diteliti.
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas
Pengumpulan data pembelajaran Project Based Learning dilakukan
dengan non tes. Teknik non tes ini dilakukan melalui 2 cara yaitu melalui lembar
observasi dan rubrik penskoran. Menurut Sudjana (2014: 84) “Observasi atau
pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah
laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.” Observasi ini
digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam menerapkan pembelajaran
Project Based Learning dan respon siswa dalam menerima pembelajaran.
Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator.
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu
berlangsung.
39
3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat
Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes sedangkan
untuk pengumpulan data kreativitas dilakukan dengan teknik non tes. Teknik tes
untuk hasil belajar ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui
kegiatan pembelajaran. Teknik non tes ini digunakan untuk mengukur tingkat
kreativitas siswa.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam
bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel
yang ditentukan peneliti.
3.6.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar
observasi dan penilaian proyek. Lembar observasi ini digunakan untuk
mengukur aktivitas guru dalam menerapkan pembelajaran Project Based
Learning dalam pembelajaran dan respon siswa dalam menerima pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran Project Based
learning mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
40
Tabel 4
Kisi-Kisi Implementasi Pembelajaran Project Based Learning(PjBL)
No Aspek Indikator Rumusan
Item
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan
Pendahuluan
a. Mengawali kegiatan pembelajaran 1
b. menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang akan dicapai 2
c. memberikan pertanyaan esensial untuk mengeksplor
pengetahuan siswa. 3
d. Mengorganisasian siswake dalam kelompok-kelompok (4-
5) orang. 4
e. setiap kelompok menyusun struktur kelompoknya. 5
2. Kegiatan Inti a. Membuat aturan dalam menyelesaikan proyek 6
b. Setiap kelompok untuk merancang tahapan penyelesaian
proyek. 7
c. Pemberian masukan dan saranuntuk mempermudah
perancangan proyek 8
3. Kegiatan
penutup
a. Setiap kelompok membuat jadwal pelaksanaan proyek 9
b. Melakukan refleksi 10
c. Kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang
selanjutnya. 11
d. Penutup pertemuan 12
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan
Pendahuluan
a. Mengawali kegiatan pembelajaran 1
b. Siswa mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam
pembuatan proyek 2
2. Kegiatan Inti a. Pengumpulan bahan pembuatan proyek 3
b. Setiap kelompok mengolah dan menyusun hingga tahap
penyelesaian produk 4
c. Membuat laporan proses berlangsungnya pembuatan proyek 5
d. Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil
produk 6
3. Kegiatan
penutup
a. Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan dan guru menjadi fasilitator. 7
b. Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan
pembelajaran yang selanjutnya. 8
c. Penutup pertemuan 9
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan
pendahuluan
a. Menyiapkan siswa secar psikis dan fisik 1
b. Tanya jawab tentang pertemuan yang sebelumnya 2
2. Kegiatan Inti a. Presentasi hasil produk berupa pameran produk 3
b. Diskusi antar kelompok untuk perbaikan proyek 4
c. Perbaikan proyek berdasarkan hasil diskusi 5
3. Kegiatan
penutup
a. Membuat rangkuman dan kesimpulan selama kegiatan
pembelajaran 6
b. Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah
dilakukan dan guru menjadi fasilitator. 7
c. Siswa melakukan evaluasi 8
d. Penutup Pertemuan 9
41
Tabel 5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru
No Aspek Indikator No.Item
Pertemuan Pertama
1.
Kegiatan
Awal
Guru menyiapkan psikis dan fisik siswa 1
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi
dasar yang akan dicapai
2
Guru memberikan pertanyaan esensial untuk mengeksplor
pengetahuan siswa.
3
Guru Mengorganisir siswake dalam kelompok-kelompok (4-
5) orang.
4
Meminta setiap kelompok untuk menyusun struktur
kelompoknya.
5
2. Kegiatan
Inti
Membimbing siswa untuk membuat aturan dalam
menyelesaikan proyek berupa gambar pola transportasi.
6
Meminta setiap kelompok untuk merancang tahapan
penyelesaian proyek, dan menjadi fasilitator saat kelompok
merancang tahapan penyelesaian produk.
7
Guru memberikan masukan dan saran yang sesuai untuk
mempermudah mengerjakan proyek
8
Guru meminta setiap kelompok untuk membuat jadwal
pelaksanaan proyek dan sekaligus menjadi fasilitator dan
pembimbing saat pembuatan jadwal.
9
3 Kegiatan
Penutup
Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa 10
Membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak lanjut
untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.
11
Guru menutup pertemuan 12
Pertemuan Kedua
1.
Pertemuan
Awal
Mengawali kegiatan pembelajaran dengan menyiapkan
kondisi psikis dan fisik siswa
13
Memberikan arahan untuk menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhan, dan memberian penelitian kesiapan setiap
kelompok
14
2. Kegiatan
Inti
Guru mengawasi dan menilai setiap kelompok saat
mengumpulkan bahan dan data.
15
Guru memantau kinerja setiap kelompok dan meningatkan
untuk penyelesaian proyek harus sesuai jadwal yang sudah
dibuat
16
Guru memantau perkembangan / kemajuan proyek. 17
Guru meminta perwakilan setiap kelompok menceritakan
berlangsungnya dan hambatan yang dialami dalam
menggambar pola transportasi.
18
3. Kegiatan
Penutup
Guru melakukan refleksi bersama siswa 19
Membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak lanjut
untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.
20
Guru menutup pertemuan 21
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan
Awal
Mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa, salam,
mengecek kehadiran siswa dan menyiapkan fisik siswa
22
Melalui tanya jawab siswa diajak untuk mengingat kembali
bagaimana proses pengumpulan data, hingga tahap
penyelesaian proyek.
23
2. Kegiatan
Inti
Memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil proyek, mempersilahkan
kelompok lain untuk memberikan tanggapan mengenai hasil
24
42
No Aspek Indikator No.Item
proyek.
Guru memantau dalam kegiatan diskusi dan memberikan
penguatan untuk memperbaiki hasil proyek.
25
Menjadi fasilitator saat kelompok memperbaiki hasil proyek. 26
3. Kegiatan
Penutup
Membantu siswa dalam membuat rangkuman dan
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan.
27
Guru memberikan kesempetan siswa untuk menuliskan
pengalaman dalam membuat proyek sebagai bentuk refleksi.
28
Guru memantau siswa dalam mengerjakan evaluasi 29
Guru menutup pertemuan 30
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama
proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan
pembelajaran Project Based Learning yang sesuai dengan indikator.
Penghitungan presentase tersebut dengan cara:
x 100%
Tabel 6
Kisi-kisi Observasi Lembar Observasi Kegiatan Siswa
No Aspek Indikator No
Item
1. Kegiatan
Awal
Siswa mengawali kegiatan dan menyiapkan psikis dan fisik. 1
Siswa mendengaran tujuan pembelajaran dan kompetensi
dasar yang akan dicapai 2
Siswa menanggapi pertanyaan esensial dari guru untuk
mengeksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki. 3
Dengan bantuan guru siswa membentuk kelompok, setiap
kelompok beranggotakan (4-5) orang. 4
Setiap kelompok membentuk organisasi dalam penyelesaian
proyek, guru menjadi fasilitator. 5
2.
Kegiatan
Inti
Membuat aturan dalam menyelesaikan proyek berupa
gambar transportasi 6
Siswa secara berkelompok merancang tahapan penyelesaian
proyek yang akan dilakukan. 7
Siswa mengkonsultasikan tahapan dalam menyelesaikan
proyek. 8
Setiap kelompok menyusun jadwal tahap pelaksanaan
pembuatan proyek. 9
3. Kegiatan
Penutup
Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan dalam
merancang jadwal untuk menyelesaikan pelaksanaan
proyek.
10
Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan
pembelajaran yang selanjutnya. 11
Siswa terlibat dalam kegiatan penutup 12
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan
Awal
Siswa mengawali kegiatan dan menyiapkan psikis maupun
fisik. 13
Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan proyek. 14
2. Kegiatan
Inti
Siswa menyelesaikan proyek gambar dengan
mengumpulkan bahan. 15
43
No Aspek Indikator No
Item
Setiap anggota kelompok mengolah dan menyusun hingga
ketahap penyelesaian produk. 16
Siswa membuat laporan proses berlangsungnya pembuatan
proyek 17
Perwakilan setiap kelompok menceritakan berlangsungnya
dan hambatan yang dialami dalam menggambar pola
transportasi.
18
3. Kegiatan
Penutup
Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan pengumpulan
data, dan proses penyelesaian proyek. 19
Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan
pembelajaran yang selanjutnya. 20
Siswa ikut serta dalam kegiatan penutupan pertemuan 21
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan
Awal
Siswa mengawali kegiatan dan menyiapkan fisik maupun
psikis. 22
Siswa mengingat kembali bagaimana proses pengumpulan
data, hingga tahap penyelesaian proyek. 23
2. Kegiatan
Inti
Setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil proyek
dengan pameran. 24
Melakukan diskusi antar kelompok 25
Setiap anggota kelompok memperbaiki tugas berdasarkan
masukan dan hasil diskusi 26
3. Kegiatan
Penutup
Siswa membuat rangkuman dan kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran. 27
Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan pembuatan
proyek dengan menuliskan pengalaman yang di dapat
selama pembuatan proyek.
28
Siswa mengerjakan soal refleksi 29
Siswa ikut serta dalam kegiatan penutupan pertemuan 30
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan siswa selama
proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan
pembelajaran Project Based Learning yang sesuai dengan indikator.
Penghitungan presentase tersebut dengan cara:
x 100%
Rubrik penilaian proyek siswa disajikan dalam tabel beriku
3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat
Tabel 8
Rubrik Penilaian Kerja Proyek (Afektif)
Aspek Kriteria Skor
Kerja sama tim
dalam kelompok
Tugas tiap anggota sangat jelas, dan saling kerja sama 4
Tugas tiap anggota jelas, dan saling kerja sama 3
Tugas tiap anggota kurang jelas, dan saling kerja sama 2
Tugas tiap anggota kurang jelas, dan kurang kerja sama 1
Tugas tiap anggota tidak jelas, dan tidak kerja sama 0
Percaya Diri
Sangat Percaya diri dalam mengunkapkan gagasan atau tidak
ragu-ragu dalam membuat proyek
4
Percaya diri dalam mengunkapkan gagasan atau ragu-ragu 3
44
Aspek Kriteria Skor
dalam membuat proyek
Percaya diri dalam mengungkapkan gagasan atau sedikit ragu-
ragu dalam membuat proyek
2
Kurang percaya diri dalam mengungkapkan gagasan atau
sedikit ragu-ragu dalam membuat proyek
1
Tidak percaya diri dalam mengungkapkan gagasan atau ragu-
ragu dalam membuat proyek
0
Teliti
Sangat Teliti dan hati-hati dalam membuat proyek 4
Teliti dan hati-hati dalam membuat proyek 3
Kurang teliti dan hati-hati dalam membuat proyek 2
Kurang teliti dan kurang hati-hati dalam membuat proyek 1
Tidak teliti dan tidak hati-hati dalam membuat proyek 0
Tabel 7
Rubrik Penilaian Kerja Proyek (Sikomotorik)
Aspek Kriteria Skor Unjuk Kerja Terampil dalam menggunakan peralatan, penggunaan sangat
sesuai dengan SOP alat
4
Terampil menggunakan peralatan, penggunaan sesuai dengan
SOP alat
3
Terampil menggunakan peralatan, penggunaan kurang sesuai
dengan SOP alat
2
Kurang terampil menggunakan peralatan, penggunaan kurang
sesuai dengan SOP alat
1
Tidak terampil menggunakan peralatan, penggunaan tidak sesuai
dengan SOP alat
0
Langkah
Kerja dan
Keselamatan
Kerja
Urutan praktik sangat sistematis dan sangat memperhatikan
keselamatan kerja
4
Urutan praktik sangat sistematis dan memperhatikan keselamatan
kerja
3
Urutan praktik kurang sistematis dan kurang memperhatikan
keselamatan kerja
2
Urutan praktik kurang sistematis dan tidak memperhatikan
keselamatan kerja
1
Urutan praktik tidak sistematis dan tidak memperhatikan
keselamatan kerja
0
Ketepatan
Waktu
Praktik
Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan praktik sangat tepat,
produk selesai
4
Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan praktik tepat,
produk selesai
3
Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan praktik kurang
tepat, produk selesai
2
Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan praktik kurang
tepat, produk kurang selesai
1
Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan praktik tidak tepat,
produk tidak selesai
0
45
Tabel 9
Kisi-Kisi Instrumen Soal Pretest
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Tujuan
Pembelajaran
Teknik
pengukuran
Soal Tes
5. Memahami
sifat-sifat
bangun dan
hubungan
antar bangun
5.4Menggunakan
pecahan dalam
masalah
perbandingan dan
skala
5.4.1 Menentukan
keliling dan luas
bangun datar
1) Diberikan sketsa
tanah berbentuk
bangun datar
beserta ukuran dan
skala
perbandingannya,
siswa dapat
menentukan luas
keliling sebenarnya
dari bangun
tersebut sesuai
skala yang sudah
ditentukan.
Test
1) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk persegi panjang di
bawah ini! Berdasarkan skala yang sudah ada, tentukan luas
tanah sebenarnya dalam satuan m²dan keliling tanah sebenarnya
dalam satuaan m! Skala = 1 : 1.500
2) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk persegi di bawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada, tentukan luasm tanah
sebenarnya dalam satuan m² dan keliling tanah sebenarnya
dalam satuan m! Skala = 1: 2.000
3) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk persegi panjang di
bawah ini! Berdasarkan skala yang sudah ada, tentukan luas
tanah sebenarnya dalam satuan m² dan keliling tanah
sebenarnya dalam satuan m! Skala = 1: 2.500
4) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk Segitiga dibawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada, tentukan luas tanah
sebenarnya dalam satuan m² dan keliling tanah sebenarnya
46
Tabel 10
Pedoman Penskoran Soal Pretest No. 1-5
dalam satuan m! Skala = 1: 3.000
5) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk persegi panjang
dibawah ini! Berdasarkan skala yang sudah ada, tentukan luas
tanah sebenarnya dalam satuan m² dan keliling tanah
sebenarnya dalam satuan m! Skala = 1: 2.500
Total Skor Kategori Kriteria
1 1 Jika siswa tepat menyamakan satuan
2 2 Jika siswa tepat dalam menghitung luas
1 Jika siswa tidak tepat dalam menghitung luas
2 2 Jika siswa tepat dalam menghitung keliling
1 Jika siswa tidak tepat dalam menghitung Keliling
47
Tabel 11
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Tujuan Pembelajaran Teknik
pengu-
kuran
Soal Tes
6. Memahami
sifat-sifat
bangun dan
hubungan
antar bangun
6.1Mengidentif
ikasi sifat-
sifat bangun
datar
i. Menunjukkan
sikap kerjasama
,terampil , dan
percaya diri
dalam bekarja
maupun
membuat proyek
1) Diberikan kesempatan
untuk bekerja
kelompok membuat
gambar pola dengan
tema transportasi,
siswa menunjukkan
sikap kerjasama dan
terampil dalam bekerja
maupun membuat
proyek tanpa arahan
dari guru.
Observasi
-
ii. Menggambar
bangun datar
sesuai dengan
kreativitas dalam
membuat proyek
2) Diberikan kesempatan
bekerja kelompok
membuat gambar,
siswa dapat membuat
produk berupa pola
dengan tema
transportasi dengan 4
kategori kreativitas.
Observasi
-
iii. Menjelaskan
sifat-sifat
bangun datar
segitiga
3) Diberikan gambar
bangun datar , siswa
dapat menjelaskan
sifat-sifat bangun datar
dengan rinci dan
benar.
Tes
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pilihlah 3 bangun untuk dijelaskan sifat-sifatnya.
48
iv. Menentukan
bangun datar
sesuai dengan
sifat-sifatnya
4) Diberikan ciri-ciri sifat
bangun datar , siswa
dapat menentukan
bangun datar yang
sesuai dengan
memberikan garis
penghubung pada
gambar yang tepat.
Tes 2. Tariklah garis pada gambar bangun dengan sifat-sifat yang sesuai!
49
6.1.5 Menggambar
pola dengan
bangun datar
5) Diberikan beberapa
gambar atau nama
bangun datar, siswa
dapat menggambar
pola sesuai bangun
yang sudah
disediakan dengan
benar.
Tes
3. Buatlah pola transportasi dengan menggabungkan
bangun datar berikut ini!
(Penyusunan bisa menggunakan lebih dari 1 bangun
datar yang sama)
a. Segitiga
b. Lingkaran
c. Persegi
d. Persegi panjang
e. Jajar genjang
4. Potong dan susunlaah bangun datar di bawah ini
menjadi sebuah bentuk kesatuan!
51
Tabel 12
Pedoman Penskoran Soal Siklus 1
Soal No. 1
Total Skor Kategori Kriteria
4
4 Jika siswa dapat menyebutkan 3 nama bangun sesuai gambar dengan
benar.
3 Jika siswa dapat menyebutkan 2 nama bangun sesuai gambar dengan
benar.
2 Jika siswa dapat menyebutkan 1 nama bangun sesuai gambar dengan
benar.
1 Jika siswa menyebutkan nama bangun tidak sesuai
6
6 Jika siswa dapat menjelaskan 3 sifat-sifat khusus pada bangun datar
dengan benar
4 Jika siswa dapat menjelaskan 2 sifat-sifat khusus bangun datar dengan
benar
2 Jika siswa dapat menjelaskan 1 sifat-sifat khusus bangun datar dengan
benar
1 Jika siswa salah dalam menjelaskan sifat-sifat khusus bangun datar
Soal No.2
Total Skor Kategori Kriteria
4
4 Siswa dapat menjodohkan 4 bangun datar beserta sifat-sifatnya dengan
benar
3 Siswa dapat menjodohkan 3 bangun datar beserta sifat-sifatnya dengan
benar
2 Siswa dapat menjodohkan 2 bangun datar beserta sifat-sifatnya dengan
benar
1 Siswa dapat menjodohkan 1 bangun datar beserta sifat-sifatnya dengan
benar
Soal No.3
Aspek Total
Skor Kategori Kriteria
Berfikir
Orisinal 2
2 Jika siswa dapat menggambar alat transportasi dengan bangun
yang sudah ditentukan
1 Jika siswa dapat menggambar alat transportasi dengan bangun
yang tidak sudah ditentukan
Berfikir
Terperinci 3
3 Jika siswa dapat menggambar sesuai bentuk alat transportasi
secara utuh
2 Jika siswa dapat menggambar sesuai bentuk alat transportasi
kurang utuh
1 Jika siswa dapat menggambar sesuai bentuk alat transportasi tidak
utuh
Berfikir
Lancar 3
2 Jika siswa menggambar alat transportasi dengan ukuran yang
tepat
1 Jika siswa menggambar alat transportasi dengan ukuran tidak
tepat
Berfikir
Luwes 3
3 Jika siswa dapat menyusun bangun datar sesuai dengan
bentuknya, dan susunannya proposional.
2 Jika siswa dapat menyusun bangun datar sesuai dengan
bentuknya, dan susunannya tidak proposional.
1 Jika siswa dapat menyusun bangun datar kurang sesuai dengan
bentuknya, dan susunannya tidak proposional.
52
Soal No.4
Aspek Total
Skor Kategori Kriteria
Berfikir
Orisinal 2
2 Jika siswa dapat menyusun bangun datar menjadi bentuk yang
baru
1 Jika siswa dapat menyusun bangun datar menjadi bentuk yang
kurang sesuai
Berfikir
Terperinci
3
3 Jika penyusunan gambar dilengkapi dengan detail dan dekorasi
tambahan
2 Jika penyusunan gambar kurang dilengkapi detail dan dekorasi
tambahan
1 Jika penyusunan gambar tidak dilengkapi dengan detail dan
dekorasi tambahan
Berfikir
Lancar 3
2 Jika siswa dapat menyusun bangun sesuai ukuran dan bentuk
sebenarnya
1 Jika siswa dapat menyusun bangun tidak sesuai dengan ukuran
dan bentuk sebenarnya
Berfikir
Luwes 3
3 Jika siswa dapat menyusun bangun datar sesuai dengan
bentuknya, dan susunannya proposional.
2 Jika siswa dapat menyusun bangun datar sesuai dengan
bentuknya, dan susunannya tidak proposional.
1 Jika siswa dapat menyusun bangun datar kurang sesuai dengan
bentuknya, dan susunannya tidak proposional.
53
Tabel 13
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Tujuan Pembelajaran Teknik
pengukuran
Soal Tes
6. Memahami
sifat-sifat
bangun dan
hubungan
antar bangun
6.2Mengidentif
ikasi sifat-
sifat bangun
ruang
6.1.6 Menunjukkan
sikap kerjasama,
terampil, dan
percaya diri
dalam bekarja
maupun membuat
proyek
1) Diberikan kesempatan untuk
bekerja kelompok dalam
membuat proyek, siswa
menunjukkan sikap kerjasama
dan terampil dalam bekerja
maupun membuat proyek tanpa
arahan dari guru.
Observasi
-
6.1.7 Menenunjukkan
kreativitas dalam
membuat proyek
bangun datar
2) Diberikan kesempatan bekerja
kelompok, siswa menunjukkan
kreativitas dalam membuat
proyek bangun datar.
Observasi
-
6.1.8 Menjelaskan sifat-
sifat bangun ruang
3) Diberikan gambar bangun
ruang , siswa dapat menjelaskan
sifat-sifat bangun ruang dengan
benar.
Tes
1) Perhatikan gambar berikut ini!
Jelaskan sifat-sifat
bangun diatas! 2) Jelaskan sifat-sifat bangun dibawah ini
dengan benar!
54
3) Perhatikan gambar dibawah ini!
Jelaskan Sifat-sifat bangun di atas sesuai
dengan gambar!
6.1.8 Menggambar bangun
ruang
4) Diberikan nama bangun yang di
tentukan maupun yang tidak
ditentukan ukurannya, siswa
mampu menggambar bangun
ruang dengan tepat.
Tes
4) Gambarlah bangun prisma tegak segi
empat dan kubus dengan ukuran sesuai
dengan keinginan kalian!
5) Gambarlah bangun berikut ini sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan!
a. limas segi empat dengan panjang
alas 4cm, lebar 3cm, dan tinggi 6cm.
b. Kerucut dengan diameter 4 cm dan
tinggi 6 cm
55
Tabel 14
Pedoman Penskoran Soal Siklus II
Soal No. 1, 2, dan 3
Total Skor Kategori Kriteria
3
3 Jika siswa dapat menjelaskan 2 sifat bangun ruang sesuai dengan gambar
yang disediakan
2 Jika siswa dapat menjelaskan 1 sifat bangun ruang sesuai dengan gambar
yang disediakan
1 Jika siswa menjelaskan sifat-sifat bangun ruang tidak tepat
6
6 Jika siswa dapat menjelaskan 3 sifat-sifat khusus pada bangun datar
dengan benar
4 Jika siswa dapat menjelaskan 2 sifat-sifat khusus bangun datar dengan
benar
2 Jika siswa dapat menjelaskan 1 sifat-sifat khusus bangun datar dengan
benar
1 Jika siswa salah dalam menjelaskan sifat-sifat khusus bangun datar
Soal No 4
Aspek Total
Skor
Kategori Kriteria
Berfikir
Orisinal 2
2 Jika siswa menggambar bangun sesuai dengan bentuknya
1 Jika siswa menggambar tidak sesuai dengan bentuk bangunnya
Berfikir
Terperinci 3
3 Jika siswa dapat melengkapi gambar dengan keterangan yang
lengkap
2 Jika siswa melengkapi gambar dengan keterangan kurang lengkap
1 Jika siswa melengkapi gambar dengan keterangan tidak lengkap
Berfikir
Lancar 3
2 Jika siswa mengambar dengan ukuran yang simpel dan sesuai
dengan bentuknya
1 Jika siswa mengambar dengan ukuran yang tidak simpel dan
kurang sesuai dengan bentuknya
Berfikir
Luwes 3
3 Jika siswa dapat menggambar 2 bangun dengan tepat sesuai sifat-
sifat bangun
2 Jika siswa dapat menggambar 1 bangun dengan tepat sesuai sifat-
sifat bangun
1 Jika siswa dapat menggambar bangun dan tidak sesuai dengan
sifat-sifat bangun
56
Soal No. 5
Aspek Total
Skor
Kategori Kriteria
Berfikir
Orisinal 2
2 Jika siswa menggambar bangun sesuai dengan bentuknya
1 Jika siswa menggambar tidak sesuai dengan bentuk
bangunnya
Berfikir
Terperinci 3
3 Jika siswa dapat melengkapi gambar dengan keterangan
yang lengkap
2 Jika siswa melengkapi gambar dengan keterangan kurang
lengkap
1 Jika siswa melengkapi gambar dengan keterangan tidak
lengkap
Berfikir
Lancar 3
2 Jika siswa mengambar dengan ukuran yang sudah
ditentukan
1 Jika siswa mengambar dengan ukuran yang tidak ditentukan
Berfikir
Luwes 3
3 Jika siswa dapat menggambar 2 bangun dengan tepat sesuai
sifat-sifat bangun
2 Jika siswa dapat menggambar 1 bangun dengan tepat sesuai
sifat-sifat bangun
1 Jika siswa dapat menggambar bangun dan tidak sesuai
dengan sifat-sifat bangun
Tabel 15
Tabel pemetaan indikator kreativitas
No Aspek Indikator
1. Berfikir Lancar 1. Menghasilkan berbagai banyak gagasan dalam bentuk
produk
2. Dapat menyelesaikan masalah dengan baik diawal
pembelajaran sebelum membuat produk
3. Bekerja lebih banyak dan cepat
2. Berfiki luwes (Fleksibel) 1. Mengubah cara dalam membuat produk
2. Dapat menghasilkan jawaban maupun pertanyaan yang
bervariasi
3. Dapat memberikan berbagai macam penaksiran suatu
gambar
3. Berfikir Orisinal 1. Memberikan produk yang tidak lazim atau berbeda dari
yang lain
2. Mampu menciptakan produk yang baru
3. Mampu menciptakan produk yang unik
4. Berfikir terperinci
(Elaborasi)
1. Mampu memperkaya dan mengembangkan gagasan atau
produk
2. Mampu menambah atau memperinci produk yang sudah
ada.
3. Mampu memperindah produk sehingga penampilannya
menjadi memuaskan.
Berdasarkan pemetaan indikator dan aspeknya rubrik penilaian untuk
kreativitas adalah sebagai berikut:
57
Tabel 16
Rubrik penilaian Kreativitas
Aspek Skor dan Kriteria
4 3 2 1
Berfiki lancar
Jika menghasilkan banyak
gagasan dalam bentuk produk,
dapat menyelesaikan masalah
dengan baik ,dan bekerja lebih
banyak dan cepat.
Jika menghasilkan banyak
gagasan dalam bentuk produk,
tidak dapat menyelesaikan
masalah dengan baik, dan
bekerja lebih banyak dan cepat.
Jika menghasilkan banyak
gagasan dalam bentuk produk,
tidak dapat menyelesaikan
masalah dengan baik, dan tidak
bekerja lebih banyak dan cepat.
Jika tidak menghasilkan banyak
gagasan dalam bentuk produk, tidak
dapat menyelesaikan masalah dengan
baik, dan tidak bekerja lebih banyak
dan cepat.
Berfikir luwes
(Fleksibel)
Jika mengubah cara dalam
membuat produk, dapat
menghasilkan jawaban maupun
pertanyaan yang bervariasi, dapat
memberikan berbagai macam
penaksiran suatu gambar
Jika mengubah cara dalam
membuat produk, tidak dapat
menghasilkan jawaban maupun
pertanyaan yang bervariasi,
dapat memberikan berbagai
macam penaksiran suatu gambar
Jika mengubah cara dalam
membuat produk, tidak dapat
menghasilkan jawaban maupun
pertanyaan yang bervariasi,
tidak dapat memberikan
berbagai macam penaksiran
suatu gambar
Jika tidak mengubah cara dalam
membuat produk, tidak dapat
menghasilkan jawaban maupun
pertanyaan yang bervariasi, tidak
dapat memberikan berbagai macam
penaksiran suatu gambar
Berfikir
Orisinil
Jika memberikan produk yang
tidak lazim atau berbeda dari yang
lain, mampu menciptakan produk
yang baru , dapat menciptakan
produk yang unik.
Jika memberikan produk yang
tidak lazim atau berbeda dari
yang lain, tidak menciptakan
produk yang baru, dapat
menciptakan produk yang unik.
Jika memberikan produk yang
tidak lazim atau berbeda dari
yang lain, tidak menciptakan
produk yang baru , tidak dapat
menciptakan produk yang unik.
Jika tidak memberikan produk yang
tidak lazim atau berbeda dari yang
lain, tidak menciptakan produk yang
baru , tidak dapat menciptakan
produk yang unik.
Berfikir
terperinci
(Elaborasi)
Jika mampu memperkaya dan
mengembangkan gagasan atau
produk, mampu menambah atau
memperinci produk yang sudah
ada, dapat memperindah produk
sehingga penampilannya menjadi
memuaskan.
Jika mampu memperkaya dan
mengembangkan gagasan atau
produk, tidak mampu
menambah atau memperinci
produk yang sudah ada, dapat
memperindah produk sehingga
penampilannya menjadi
memuaskan.
Jika mampu memperkaya dan
mengembangkan gagasan atau
produk, tidak mampu
menambah atau memperinci
produk yang sudah ada, tidak
dapat memperindah produk
sehingga penampilannya
menjadi memuaskan.
Jika tidak mampu memperkaya dan
mengembangkan gagasan atau
produk, tidak mampu menambah atau
memperinci produk yang sudah ada,
tidak dapat memperindah produk
sehingga penampilannya menjadi
memuaskan.
58
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk menguji tingkat Validitas soal dalam penelitian ini menggunakan
uji pakar. Uji validitas soal dan instrumen menggunakan uji pakar karena dalam
uji ini akan melihat kualitas soal evaluasi dari para ahli bagaimana kelayakan
setiap soal untuk dievaluasikan kepada siswa. Validasi menggunakan uji pakar
ini ada keterbatasannya yaitu tidak dapat mengukur tingkat reliabilitas soal.
Peneliti menggunakan 2 pakar yang dianggap ahli dalam bidang soal
matematika. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitasi
konstruk dan validasi isi. Uji validitas ini diisi oleh 2 ahli yaitu guru SD yang
sudah memiliki pengalaman lebih nyata bagaimana karakteristik soal yang
sesuai untuk usia SD. Purwanto (2008: 121) Butir-butir yang mengukur materi
sebagaimana dipahami dan disepakati oleh para ahli, profesional atau penilai
dapat dinyatakan sebagai butir tes hasil belajar yang valid. Peneliti membuat
kesepakatan dari 2 pakar untuk hasil validator soal yang valid. Daftar validator
soal terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 17
DaftarValidator
Nama Keterangan
Supriadi, S.Pd Guru SD N Salatiga 06
Yustinus,M.Pd Guru SD Sidorejo Lor 2
Uji validitas isi meliputi : kesesuaian antara standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator tujuan dan materi pokok. Sedangkan uji
validasikontruk meliputi kejelasan bahasa, kejelasan format penyajian, tata tulis
dan kejelasan dari segi gambar. Uji validitas ini diisi dengan memberikan tanda
(√) pada kolom setuju / Valid dan (√) pada kolom tidak setuju untuk soal / Tidak
valid.
Hasil rekapitulasi uji pakar pada soal pretest, siklus I, dan siklus II
dapat dilihat sesuai tabel berikut in.
59
Tabel 18
Rekapitulasi Uji Pakar Soal Pretest, Siklus I, Siklus II
Pemberi saran Keterangan
Pretest
Validator 1 Soal harus ditambahkan satuan m² untuk luas sebenarnya dan satuan m
untuk keliling sebenarnya. Penulisan “di bawah” dipisah karena di
berfungsi sebagai kata depan
Validator 2 Ukuran gambar kurang proposianal dan perlu ditambahkan satuan
Siklus I
Validator 1 Untuk soal no.1 diberikan kesempatan untuk memilih lebih dari 2
bangun yang akan dijelaskan sifat-sifatnya. Soal no.3 menambahkan
keterangan setiap bangunnya boleh lebih dari 1 yang digunakan.
Validator 2 Soal no.2 ditambahkan kolom 1 dan 2, yang didiskripsikan hanya sifat
istimewanya saja.
Siklus II Validator 1 Bentuk bangun kubus kurang proposional
Validator 2 Jika sudah disediakan gambar bangun tidak perlu memberikan nama
bangun
Hasil revisi soal disesuikan dengan saran dan kritikan dari validator.
Saran dan tindak lanjut soal pretest dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 19
Saran dan Tindak Lanjut Soal Pretest, Siklus I, Siklus II
Saran dan Kritik Tindak Lanjut
Pretest
Penambahan satuan sebenarnya Menambahkan satuan m² untul luas
sebenarnya dan m untuk keliling sebenarnya
Tata tulis penggunaan awalan di sebagai kata
depan
Menulikan awalan di dengan di pisah karena
sebagai berfungsi sebagai kata depan.
Ukuran gambar kurang proposional Memperbaiki gambar agar lebih
proporsionaal ukurannya
Siklus I
soal no.1 diberikan kesempatan untuk memilih
lebih dari 2 bangun yang akan dijelaskan sifat-
sifatnya.
Soal no.1 diberikan kesempatan untuk
memilih 3 bangun untuk dijelaskan sifat-
sifatnya.
Soal no.3 menambahkan keterangan setiap
bangunnya boleh lebih dari 1 yang digunakan.
Diberikan keterangan bahwa boleh
menggunakan bangun yang sama lebih dari 1
Soal no.2 ditambahkan kolom 1 dan 2, yang
didiskripsikan hanya sifat istimewanya saja.
Menambahkan kolom I dan II dan deskriptif
sifat-sifat bangun hanya sifat istimewa.
Siklus II
Bentuk bangun kubus kurang proposional Memperbaikibentuk bangun kubus agar lebih
proposional
Jika sudah disediakan gambar bangun tidak
perlu memberikan nama bangun
Menguranginama bangun pada soal
Soal yang akan digunakan untuk Pretest telah disesuikan dengan KD
pada pembelajaran sebelumnya. Sebelum soal diimplementasikan di SD soal
harus direvisi sampai soal tersebut valid dan dapat digunakan dan
diimplementasikan di SD. Revisi soal pretest ini meliputi isi pada soal untuk
menambahkan satuan sebenarnya, tata tulis di sebagai kata depan, dan
penambahan rubrik dan pedoman penskoran.
60
Tabel 20
Revisi soal Pretest, Siklus I, dan Siklus II
Sebelum Direvisi Setelah Direvisi
1) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi panjang dibawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada,
tentukan luas dan keliling sebenarnya
tanah tersebut!
Skala = 1 : 1.500
2) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi dibawah ini! Berdasarkan skala
yang sudah ada, tentukan luas dan
keliling sebenarnya tanah tersebut!
Skala = 1: 2.000
3) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi panjang dibawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada,
tentukan luas dan keliling sebenarnya
tanah tersebut!
Skala = 1: 2.500
4) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
Segitiga dibawah ini! Berdasarkan skala
yang sudah ada, tentukan luas dan
keliling sebenarnya tanah tersebut!
Skala = 1: 3.000
5) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi panjang dibawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada,
tentukan luas dan keliling sebenarnya
tanah tersebut!
6) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi panjang di bawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada,
tentukan luas tanah sebenarnya dalam
satuan m²dan keliling tanah sebenarnya
dalam satuaan m!
Skala = 1 : 1.500
7) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi di bawah ini! Berdasarkan skala
yang sudah ada, tentukan luasm tanah
sebenarnya dalam satuan m² dan
keliling tanah sebenarnya dalam satuan
m!
Skala = 1: 2.000
8) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi panjang di bawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada,
tentukan luas tanah sebenarnya dalam
satuan m² dan keliling tanah
sebenarnya dalam satuan m!
Skala = 1: 2.500
9) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
Segitiga dibawah ini! Berdasarkan skala
yang sudah ada, tentukan luas tanah
sebenarnya dalam satuan m² dan
keliling tanah sebenarnya dalam satuan
m!
Skala = 1: 3.000
10) Perhatikan sketsa tanah yang berbentuk
persegi panjang dibawah ini!
Berdasarkan skala yang sudah ada,
tentukan luas tanah sebenarnya dalam
61
Sebelum Direvisi Setelah Direvisi
Skala = 1: 2.500
satuan m² dan keliling tanah
sebenarnya dalam satuan m!
Skala = 1: 2.500
Siklus I
1) Soal no.1
Perhatikan gambar di bawah ini!
Pilihlah 2 bangun untuk dijelaskan sifat-
sifatnya.
2) Soal no.2
Tariklah garis pada gambar bangun dengan
sifat-sifat yang sesuai!
3) Soal no.3
Buatlah pola transportasi dengan
menggabungkan bangun datar berikut ini!
a. Segitiga
b. Lingkaran
c. Persegi
d. Persegi panjang
e. Jajar genjang
1) Soal no.1
Perhatikan gambar di bawah ini!
Pilihlah 3 bangun untuk dijelaskan sifat-
sifatnya.
2) Soal no.2
Hubungkan sifat-sifat bangun datar pada
kolom I dengan gambar bangun datar
yang sesuai pada kolom II!
3) Soal no.3
Buatlah pola transportasi dengan
menggabungkan bangun datar berikut
ini!
(Penyusunan bisa menggunakan lebih
dari 1 bangun datar yang sama)
a. Segitiga
b. Lingkaran
c. Persegi
d. Persegi panjang
e. Jajar genjang
62
Sebelum Direvisi Setelah Direvisi
Siklus II
1) Perhatikan gambar berikut ini!
Jelaskan sifat-sifat
bangun balok dan kubus sesuai dengan
gambar. 2) Jelaskan sifat-sifat bangun kerucut dal
tabung dibawah ini dengan benar!
3) Perhatikan gambar dibawah ini!
Jelaskan Sifat-sifat bangun limas dan
prisma sesuai dengan gambar!
4) Gambarlah bangun prisma tegak segi
empat dan kubus dengan ukuran sesuai
dengan keinginan kalian!
5) Gambarlah bangun berikut ini sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan!
a. limas segi empat dengan panjang alas
6cm, lebar 3cm, dan tinggi 4 cm.
b. Kerucut dengan diameter 5 cm dan
tinggi 6 cm
1) Perhatikan gambar berikut ini!
Jelaskan sifat-sifat
bangun diatas!
2) Jelaskan sifat-sifat bangun dibawah ini
dengan benar!
3) Perhatikan gambar dibawah ini!
Jelaskan Sifat-sifat bangun di atas sesuai
dengan gambar!
4) Gambarlah bangun prisma tegak segi
empat dan kubus dengan ukuran sesuai
dengan keinginan kalian!
5) Gambarlah bangun berikut ini sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan!
a) limas segi empat dengan panjang
alas 4cm, lebar 3cm, dan tinggi
6cm.
b) Kerucut dengan diameter 4 cm dan
tinggi 6 cm
3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal
Menurut Sudjana (2014: 135), ”Mengkaji soal tes dari segi
kesulitannya sehingga dapat memperoleh soal yang termasuk mudah, sedang dan
sukar”. Hasil uji pakar untuk tingkat ksukaran soal dari pretest, siklus I dan
siklus II dapat dilihat secara jelas dari tabel berikut ini.
63
Tabel 21
Rekapitulasi Taraf Kesukaran Soal Pretest
No Soal Pakar 1 Pakar 2
Mudah Sedang Sulit Mudah Sedang Sulit
1 - √ - - √ -
2 - √ - - √ -
3 - √ - - √ -
4 √ - - √ - -
5 - - √ - - √
Hasil uji pakar tingkat kesukaran soal pretest pakar 1 mengatakan
bahwa soal no 1,2, dan 3 adalah soal kategori sedang, no 4 kategori soal mudah
dan no 5 adalah soal kategori sulit. Sedangkan hasil untuk pakar 2 soal no1,2,3,
termasuk dalam kategori soal sedang dan soal no 4 kategori mudah dan soal no 5
merupakan kategori soal sulit. Untuk taraf kesukaran soal siklus I bisa dilihat
dalam tabel berikut ini.
Tabel 22
Rekapitulasi Taraf Kesukaran Soal Siklus I
No Soal Pakar 1 Pakar 2
Mudah Sedang Sulit Mudah Sedang Sulit
1 - √ - - √ -
2 √ - - √ - -
3 - √ - - √ -
4 - - √ - - √
Kategori kesukaran soal pada siklus II pakar 1 ada tiga soal yang
termasuk dalam kategori soal sedang yaitu soal no 1,3. Satu soal medah soal no
2 dan satu soal sulit no 4. Sedangkan hasil taraf kesukaran pada pakar 2 tiga soal
termasuk dalam kategori sedang soal no 1,3 dan satu soal termasuk dalam
kategori sulit no 4, soal kategori sedang no 2. Untuk melihat hasil rekapitulasi
taraf kesukaran soal siklus II bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 23
Rekapitulasi Taraf Kesukaran Soal Siklus II
No Soal Pakar 1 Pakar 2
Mudah Sedang Sulit Mudah Sedang Sulit
1 - √ - - √ -
2 - √ - - √ -
3 - √ - - √ -
4 √ - √ - -
5 - - √ - - √
Taraf kesukaran soal siklus II pakar 1 menyatakan bahwa soal no 1,2,3
termasuk dalam kategori sedang, soal no 4 merupakan kategori mudah dan soal
no 5 merupakan kategori soal sulit. Sedangkan pakar 2 menyatakan bahwa soal
64
no 1,2,3 merupakan kategori soal sedang, soal no 4 kategori soal mudah, dan
soal no 5 merupakan soal kategori sulit.
3.9 Indikator Keberhasilan
Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 100% atau
pembelajaran Project Based Learning telah diterapkan pada kegiatan
pembelajaran di kelas V SD Negeri 03 Kalimanggis, dan 80 % atau lebih siswa
kelas V SD Negeri 03 Kalimanggis berhasil tuntas dengan perolehan nilai
matematika di atas KKM pada setiap siklus (KKM 68) setelah penerapan
pembelajaran Project Based Learning. Peneliti menetapkan bahwa salah satu
syarat pembelajaran dikatakan berhasil apabila minimal 80% siswa berada pada
kategori kreativitas tinggi.
3.10 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dalam 2 tahapan, yaitu teknik analisis untuk data hasil observasi dan teknik
analisis untuk data hasil tindakan.
3.10.1 Data untuk variabel X (Bebas)
Observasi dilakukan tidak hanya untuk mengukur hasil evaluasi tetapi
juga dapat digunakan sebagai penelitian kualitatif Arifin (2014:153). Demikian
juga pada penelitian ini observasi digunakan sebagai alat ukur keterlaksanaan
kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Observasi kegiatan guru dilakukan
selama pelaksanaan tindakan siklus I dan pelaksanaan tindakan siklus II.
Observasi kegiatan guru digunakan untuk mengukur apakah guru sudah baik
dalam menerapkan pembelajaran Project Based Learning. Lembar observasi
kegiatan guru terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati kegiatan guru selama 2 siklus pada
pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Observer mengisi lembar observasi
kegiatan guru dengan memberikan tanda centang pada kolom ya apabila
kegiatan guru dilaksanakan dengan baik dan kolom tidak apabila tidak
terlaksana.
3.10.2 Data untuk Variabel Y (Terikat)
Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian
dilakukan analisis data terhadap data hasil tindakan. Data hasil tindakan yang
65
dimaksud dalam penelitian ini adalah data mengenai kreativitas belajar dan hasil
belajar siswa.
Observasi terhadap kreativitas siswa dilakukan dengan mengisi lembar
observasi siswa pada masing-masing indikator. Kreativitas siswa diamati selama
prasiklus, pelaksanaan tindakan siklus I, dan pelaksanaan tindakan siklus II.
Pada lembar observasi kreativitas siswa terdiri dari 4 aspek kreativitas, yang
masing-masing aspek kreativitas memiliki indikator kreativitas. Setelah
pelaksanaan tindakan pada masing-masing pertemuan selesai, maka peneliti
menjumlah skor total kreativitas masing-masing siswa. Peneliti membuat 3
kategori untuk menarik kesimpulan berdasarkan skor total kreativitas siswa,
yakni kategori rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan rentang skor
yang telah ditetapkan oleh peneliti. Peneliti membuat rentang skor pada masing-
masing kategori dengan cara:
=
= 3
Dari hasil perhitungan di atas, maka rentang skor pada masing-masing
kategori adalah sebagai berikut:
Rendah = 5-7
Sedang = 8-10
Tinggi = 11-13
Sangat Tinggi = 14-16
Dari skor total kreativitas masing-masing siswa, maka dapat
disimpulkan apakah Kreatifitas masing-masing siswa termasuk ke dalam
kategori rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Peneliti menetapkan bahwa
salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil apabila minimal 80% siswa
berada pada kategori kreativitas tinggi dan sangat tinggi.
Peneliti membuat rekapitulasi data kreativitas pada masing-masing
siklus. Rekapitulasi data kreativitas tiap siklus didapatkan dari selama 3
pertemuan berlangsung. Kemudian peneliti menentukan apakah skor rata-rata
yang diperoleh masing-masing siswa termasuk dalam kategori kreativitas Sangat
tinggi, tinggi, rendah, atau sedang. Untuk mempermudah membaca data, peneliti
membuat diagram batang mengenai kreativitas siswa masing-masing siklus.
Kemudian untuk mengetahui apakah kreativitas siswa sudah mencapai indikator
66
kinerja atau belum, peneliti membuat diagram persentase kreativitas siswa
masing-masing siklusnya.
Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh pada siklus I dan siklus II.
Untuk mengukur hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran MATEMATIKA
bisa dengan tes evaluasi. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam kriteria
ketuntasan sebagai berikut:
Kriteria ketuntasan hasil belajar SD Negeri 03 Kalimanggis
Tabel 24
Ketuntasan Hasil Belajar
KKM Kualifikasi
≥68 Tuntas
<68 Belum Tuntas
Setelah didapatkan data mengenai hasil belajar siswa, kemudian penulis
membuat tabel distribusi frekuensi prasiklus, siklus I, dan siklus II untuk
mempermudah dalam mempermudah dalam membaca data mengenai hasil
belajar siswa. Kemudian data mengenai hasil belajar siswa dibuat dalam bentuk
diagram batang. Setelah itu peneliti membuat tabel ketuntasan belajar siswa
untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Untuk lebih
memperjelas mengenai persentase ketuntasan belajar siswa, peneliti membuat
diagram batang hasil belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Setelah melakukan pengolahan data terhadap kreativitas dan hasil
belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran MATEMATIKA maka penulis
melakukan analisis hasil belajar siswa dengan teknik deskriptif komparatif,
yakni dengan membandingkan kreativitas siswa dan hasil belajar siswa
prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Peneliti membuat tabel perbandingan kreativitas siswa prasiklus, siklus
I, dan siklus II. Untuk mempermudah dalam membaca data, kemudian peneliti
67
membuat diagram batang mengenai perbandingan persentase kreativitas siswa
prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Dari segi hasil belajar, salah satu syarat pembelajaran dikatakan
berhasil ialah minimal 80% dari 20 siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM
68). Sedangkan dari segi kreativitas siswa, ialah salah satu syarat pembelajaran
dikatakan berhasil ialah apabila minimal 80% siswa berada pada kategori
kreativitas tinggi dan sangat tinggi.