Upload
others
View
17
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
102
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Sedangkan menurut Arikunto1 Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan jenis korelasional. Menurut
Arikunto metode deskriptif adalah metode penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain
yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian.
Sedangkan Menurut Sugiono2 metode korelasi adalah
metode pertautan atau metode penelitian yang berusaha
hubungkan antara satu unsur dengan unsur/elemen lain untuk
menciptakan bentuk dan wujud baru yang berbeda dengan
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 160 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 87
103
sebelumnya, namun metode ini sangat dinamis dan fleksibel
dengan permasalahan penelitian yang akan dibahas . Metode
deskriptif korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk
menggali hubungan pembiasaan literasi keagamaan dan disiplin
belajar dengan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 kota Cilegon.
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,
Menurut Sugiyono metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu.3 Jenis penelitian kuantitatif yang
dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penelitian
korelasional. Penelitian korelasional ini ada sekian variabel
yang akan digunakan, yaitu variabel bebas adalah
pembiasaan literasi keagamaan (X1) dan disiplin belajar (X2)
kemudian variabel terikat adalah hasil bealajar PAI ( Y ).
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. (Bandung:Alfabeta,2010), 112
104
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 kota
Cilegon semester genap tahun pelajaran 2017-2018.
Sementara waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 10
Desember 2017 sampai dengan 15 Mei 2018.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian tesis ini adalah metode penelitian
kuantitatif model coralasional research (penelitian korelasi).
Adapun yang dimaksud penelitian korelasi atau Penelitian
hubungan biasanya digunakan untuk menyelidiki hubungan
antara hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda
dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan tingkat atau derajat hubungan antara sepasang
variabel (bivariat). Pada penelitian ini dua variabel bebas
yang dimaksud adalah pembiasaan literasi keagamaan dan
variabel disiplin belajara. Sementara variabel terikat
(variabel y) adalah hasil belajar pendidikan agama Islam
siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel,
yaitu dua variabel bebas, dan satu variabel terikat.
105
Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat
hubungan antara kombinasi dari tiga variabel atau lebih
disebut teknik korelasi multivariat. Ada beberapa teknik
yang dapat digunakan, dua diantaranya yang akan dibahas di
sini adalah: regresi ganda atau multiple regresion. Regresi
ganda. Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya
dengan menggunakan satu faktor (variabel prediktor)
seringkali hanya memberikan hasil yang kurang akurat.
Dalam banyak hal, semakin banyak informasi yang
diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat dibuat.4 (Mc
Millan & Schumaker dalam Abidin, 2010), yakni dengan
menggunakan kombinasi dua atau lebih variabel prediktor,
prediksi terhadap variabel kriteria akan lebih akurat
dibanding dengan hanya menggunakan masing-masing
variabel prediktor secara sendiri-sendiri.
4 Abidin, Muhammad Zainal Abidin, Penelitian Korelasional,
(Jakarta: Fikom, 2008), 153
106
D. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karesteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti berdasarkan
permasalahan penelitian untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Hal ini juga sesuai dengan pendapat
Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.5 Populasi dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 kota Cilegon
pada semester genap tahun ajaran 2017-2018 berjumlah 284
siswa.
Tabel. 3.1
Sebaran Populasi SMP Negeri 2 Kota Cilegon
NO KELAS
JUMLAH
LAKI PEREMPUAN TOTAL
1 VIII A 14 17 31
2 VIII B 11 20 31
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 174
107
3 VIII C 14 18 32
4 VIII D 10 22 32
5 VIII E 14 18 32
6 VIII F 12 18 30
7 VIII G 17 15 32
8 VIII H 19 13 32
9 VIII I 15 17 32
126 158 284
Sumber: Dokumentasi Wakasek Kesiswaan SMP Negeri 2
Kota Cilegon.
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud
untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Sugiyono
mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karesteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.6
Adapun tehnik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Probability Sampling dengan jenis
6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ,
(Bandung: Alpabeta, 2012), 2
108
random sampling. Probability Sampling adalah tekhnik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota
pupulasi. Sedangkan random sampling adalah pengambilan
sampel yang dilakukan secara acak.
Sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya,
penulis melakukan uji validitas dan uji realibilitas
instrument. Dalam uji prasyarat ini sampel yang digunakan
sebanyak 30 siswa. Kemudian setelah itu penulis melakukan
uji lapangan yang sesunggungnya dengan sampel yang lebih
banyak. Menurut Suharsimi Arikunto jika besaran subjek
atau populasi penelitian lebih dari 100 maka sampel dapat
diambil antara 10-15 % atau 20-25 %.7 Berdasarkan
pandangan ini maka sampel dalam penelitian ini sebesar 21
% dari jumlah populasi. Yaitu 284 X 21 : 100 = 59,64 jadi
sampel penelitian ini sebanyak 60 siswa (dibulatkan).
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan
praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 120
109
E. Instrument Pengumpulan Data
Adapun untuk pengambilan data variabel literasi
keagamaan (X1) dan variabel disiplin belajar (X2) digunakan
instrument berupa angket. Jenis angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup yaitu berupa
kuisioner dimana pertanyaan yang dituliskan telah disediakan
jawaban pilihan sehingga responden tinggal memilih salah
satu dari jawaban yang telah disediakan.
Sementara untuk pengambilan data variabel hasil
belajar (Y) digunakan instrument berupa Tes tulis. Tes yang
dimaksud disini adalah tes hasil belajar setelah diadakannya
pembiasaan literasi keagamaan yang di fokuskan pada sub
bahasan pendidikan Islam yaitu Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) pada kelas VIII SMP Negeri 2 kota Cilegon. Tes tulis
yang digunakan dalam mengetahui hasil belajar pendidikan
agama Islam pada penelitian ini adalah tes tulis dengan
bentuk soal pilihan ganda (PG) sebanyak 40 soal dan bentuk
soal Essay sebanyak 5 soal, sehingga jumlah soal tes tulis
untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pokok bahasan
110
perkembangan Islam pada masa bani Umayyah dan masa
Abbasiyah adalah sebanyak 45 butir soal.
F. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Penulis membuat kisi-kisi angket penelitian dan
akhirnya diuraikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyan
penelitian yang akan dijadikan instrument dalam penelitian
ini. Adapun kisi-angket penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Kisi-Kisi Angket Variabel Pembiasaan Literasi Keagamaan (X1)
Tabel. 3.2
Pembiasaan Literasi Keagamaan
NO
UNSUR
KEGIATAN
LITERASI
INDIKATOR
KATERLAKSANAAN
NO
ITEM
SOAL
1
Membangun
ekosistem
literasi
sekolah dengan
fokus pada
lingkungan
1. Tersedia Perpustakaan
sekolah.
2. Tersedia area baca di
sekolah.
3. Tersedia sudut buku
disetiap kelas
1,7
2,3
4,9
6
111
fisik. 4. Tersedia materi bacaan
dengan
berbagai jenis buku
komersial,
majalah, komik, koran, dan
materi
bacaan lain di ruang kelas.
5. Tersedia peralatan yang
menunjang seperti ruangan
yang nyaman, kursi, meja,
dll.
8,5
2
Membaca 15
menit sebelum
memulai
pembelajaran
dan penekanan
pada kegiatan
membaca
mandiri dan
peta cerita.
1. Tersedia program kerja
sekolah
untuk membaca 15 menit.
2. Peserta didik dapat
menginformasikan jenis
bacaan
yang diminati dalam
kegiatan
membaca di sekolah.
3. Peserta didik mampu
10
11
12
13
112
menjelaskan
apa yang dibaca.
4. Tersedia dokumentasi
ketersediaan
bahan bacaan.
3
Membaca
bersama-sama
melakukan
kegiatan
membaca
bersama guru di
kelas maupun
tempat lainnya
1. Guru memberi pengarahan
sebelum kegiatan literasi
2. Siswa mempersentasekan
hasil bacaan di depan
teman-teman
14,15
16, 17
4 Disiplin dalam
kegiatan literasi
1. Awal datang untuk
kegiatan literasi
2. Tidak keluar masuk
ruangan
3. Tidak bercanda saat
kegiatan literasi
18,19
20,21
22, 23
5
Membaca
dalam setiap
kesempatan
1. Tersedianya area baca
sekolah
2. Tersedianya koleksi
bacaan siswa
3. Adanya aktivitas membaca
setiap kesempatan
24
25
26,27
113
6
Berdiskusi
setelah kegiatan
membaca
1. Tersedianya waktu untuk
berdiskusi
2. Adanya jadwal kegiatan
berdiskusi
3. Mengambil kesimpulan
hasil diskusi
28 29
30
31
7
Media/Alat
kegiatan
Literasi
1. Tersedianya alat persentase
2. Tersedianya rungan khusus
untuk membaca
32
33
9 Produk/hasil
kegiatan literasi
1. Tersedianya media untuk
memajang hasil kegiatan
literasi
2. Adanya Mading/Majalah
sekolah
3. Adanya dokumentasi
kegiatan literasi
34
35
36
10
Memberikan
penghargaan
pada siswa
dalam kegiatan
literasi
1. Tersedia program
penghargaan pada setiap
kegiatan membaca
(Pin,sertifikat,dll)
2. Adanya criteria pemberian
penghargaan literasi
3. Tersedia penghargaan yang
diberikan guru atau
sekolah
37,38
39,40
36
114
2. Kisi-Kisi Angket Variabel Disiplin Belajar ( X2)
Tabel. 3.3
Disiplin Belajar
NO
UNSUR
DISIPLIN
BELAJAR
INDIKATOR
KATERLAKSANAAN
NO
ITEM
SOAL
1
Taat 1. Taat pada tata tertib
sekolah
2. Taat pada Peraturan di
kelas
3. Taat pada jadwal
mandiri
1,5,13
3,11,28
6,7,16
2 Tertib
1. Memiliki peraturan
mandiri untuk belajar
2. Memiliki jadwal belajar
mandiri
3. Memiliki waktu khusus
untuk belajar
4. Memiliki target dalam
belajar
10,12,15
15,18
2, 9, 14
8, 36
3 Tanggungjawab
1. Menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan
2. Menyerahkan tugas
sekolah tepat waktu
21,22
26,27
115
3. Memiliki referensi lain
selain buku pegangan
23,31,
35
4 Konsistensi
1. Persiapan belajar di
sekolah
2. Perhatian terhadap
kegiatan pembelajaran
3. Focus pada materi yang
dipelajari
4. Meningkatkan kualitas
bacaan
5. Meningkatlan kuantitas
bahan bacaan
6. Memanfaatkan waktu
luang untuk belajar
29,33,34
4,19,25
24,30,39
20,37
32,38
27,40
3. Indikator Hasil Belajar (Variabel Y)
Tabel 3.4
Indikator Tes Hasil Belajar
NO KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR SOAL
NO ITEM
SOAL
1. Menceritaka
n sejarah
berdirinya
1. Menceritakan sejarah
Dinasti Abbasiyah
1, 2, 3
116
Daulah
Abbasiyah.
2. Mendeskrips
ikan
perkembang
an
kebudayaan/
peradaban
Islam ada
masa Bani
Abbasiyah
3. Mengidentif
ikasi tokoh
ilmuwan
muslim dan
perannya
dalam
kemajuan
kebudayaan/
peradaban
Islam pada
masa Bani
Abbasiyah
4. Mengidentif
ikasi
secara umum
2. Menyebut pendiri
dinasti Abbasiyah
3. Menyebut para
penguasa (khalifah)
dinsti Abbasiyah
4. Mengidentifikasi
tokoh ilmuwan
muslim dan perannya
pada masa Bani
Abbasiyah.
5. Mendeskripsikan
karya-karya tokoh
Islam pada masa
dinasti Abbasiyah
6. Menyebut para ahli
hadits masa
Abbasiyah
7. Mendeskripsikan
perkembangan
kebudayaan/peradaba
n Islam ada masa
4,5
6, 7
8, 9
10, 11
12,13,41
14,15
16,17
18
19, 20
42, 44
117
penyebab
kemunduran
dan
keruntuhan
Bani
Abbasiyah.
Bani Abbasiyah
8. Menyebut Lama
Kekuasaan
Pemerintahan dinasti
Abbasiyah
9. Mengidentifikasi
perkembangan ilmu
pengetahuan bani
Abbasiyah
10. Mengidentifikasi
penyebab keruntuhan
Bani Abbasiyah
11. Mengidentifikasi
faktor yang
mempercepat lahirnya
dan berkembangnya
dinasti Abbasiyah
1
1. Menceritak
an sejarah
berdirinya
Daulah
Umayyah.
2. Mendeskrip
1. Menceritakan sejarah
bani Umayyah secara
umum
2. Menyebutkan pusat
pemerintahan bani
Umayyah
3. Menyebutkan para
21,22
23,24
25,26
118
sikan
perkemban
gan
kebudayaan
/peradaban
Islam ada
masa Bani
Umayyah
3. Mengidenti
fikasi tokoh
ilmuwan
muslim dan
perannya
dalam
kemajuan
kebudayaan
/peradaban
Islam pada
masa Bani
Umayyah
4. Mengidenti
panglima perang pada
bani Umayyah
4. Menyebutkan para
penguasa (khalifah)
pada bani Umayyah
dan kekuasaanya
5. Menyebutkan tokoh
ilmuan bani Umayyah
6. Mengidentifikasi
masa pemerintahan
khalifah al-Hisyam
7. Mengidentifikasi
perkembangan ilmu
pengetahuan bani
Umayyah
8. Mengidentifikasi
perkembangan
kebudayaan bani
Umayyah
9. Menyebutkan
27,28,29
30,31
32,33
34,35,44
36,37
38
39,40
43
119
fikasi
penyebab
kemundura
n dan
keruntuhan
Bani
Umayyah
kemajuan dalam
bidang pemerintahan
10. Mengidentifikasi
penyebab
kemunduruan bani
Umayyah
11. Menyebutkan periode
dinasti Umayyah
Jumlah Soal 45
G. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1) Pembiasaan literasi keagamaan
Definisi Konsep Pembiasaan literasi keagamaan
adalah pembiasaan literasi keagamaan yang dilaksanakan
oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 kota Cilegon semester
genap tahun pelajaran 2017-2018, dengan fokus materi
literasi adalah satu pokok bahasan dari pelajaran pendidikan
agama Islam yaitu sejarah pendidikan Islam (SKI).
120
Sementara definisi operasionalnya adalah
perwujudan nilai hasil skor test yang dilakukan dengan
mengisi tes hasil belajar materi perkembangan Islam pada
masa daulah Umayyah dan perkembangan Islam pada masa
daulah Abbasiyah berupa tes soal pilihan ganda dan soal tes
Essay, yang telah di buat oleh peneliti sebelumnya dan
disebarkan kepada 60 siswa sebagai responden yang terdiri
dari 45 pertanyaan untuk variabel X1.
2) Disiplin Belajar
Disiplin belajar adalah keteraturan dan ketaatan
siswa dalam menggunakan dan memanfaatkan waktu
belajar baik di sekolah maupun di rumah siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 kota Cilegon. Sementara definisi
operasionalnya adalah perwujudan nilai hasil skor test yang
dilakukan dengan mengisi angket penelitian tentang
disiplin belajar yang telah di buat oleh peneliti dan
disebarkan kepada responden berisi 40 pertanyaan untuk
variabel X2.
121
3) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang
diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang
dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian
pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat, dalam
penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 kota Cilegon, setelah mengikuti proses
pembelajaran dalam satu materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Sementara definisi operasionalnya
adalah perwujudan nilai hasil skor test yang dilakukan
dengan mengisi soal tes tulis yang telah di buat oleh
peneliti.
Pada dasarnya penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran tentang seberapa besar hubungan
pembiasaan literasi keagamaan (variabel X1 ), dan disiplin
belajar siswa (variabel X2) dengan hasil belajar (variabel
Y).
122
H. Skala Pengukuran
Tujuan dari teknik skala pengukuran sebuah variable
adalah untuk mengetahui karakteristik variable berdasarkan
ukuran tertentu, sehingga dapat dibedakan dan bahkan
diurutkan berdasarkan atas karakteristik variable tersebut.8
Pada penelitian ini teknik skala yang digunakan adalah skala
likert.
Untuk skala pengukuran jawaban angket pada
variabel pembiasaan literasi keagamamaan didasarkan atas
model skala Likert karena pada angket ini bertujuan untuk
mengukur pendapat siswa. Siswa mengisi angket pertanyaan
bentuk checklist (√) sesuai kondisi yang dialaminya setiap
pertanyaan. Dengan skala Likert variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Jawaban setiap item
instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari positif ke negatif yang dapat berupa kata-kata
antara lain: 1) Sangat setuju : skor: 5, 2) Setuju : skor 4, 3)
Ragu-ragu : skor 3, 4) Tidak setuju : skor 2, dan 5) Sangat
8 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis,
(Jakarta: Indeks,2009),h. 35
123
tidak setuju : skor 1, begitu juga berlaku sebaliknya untuk
gradasi negative ke positif, yaitu; 1) Sangat setuju : skor: 1,
2) Setuju : skor 2, 3) Ragu-ragu : skor 3, 4) Tidak setuju :
skor 4, dan 5) Sangat tidak setuju : skor 5.
Sementara skala pengukuran tes hasil belajar
menggunakan Untuk mengukur skor akhir dari tes hasil
belajar di atas penulis menggunakan standar Absolud, yang
dilakukan dengan menggunakan skala 100 berikut;9
Dimana:
Skor Mentah adalah Jumlah jawaban benar Siswa
Skor Maksimum Ideal adalah jumlah keseluruhan skor
nilai tes
Hasil dari tes hasil belajar di atas penulis konversikan
dengan tabel taraf ketercapaian dengan menggunakan
beberapa tingkatan taraf sebagai berikut:
9 Supardi, Penilaian Autentik, Pembelajaran Afektif, Kognitif,
dan Psikomotorik, (Konsep dan Aplikasi), (Jakarta: Rajagrafindo
Persada,2015), 219
124
a. Menurut Djamarah dan Aswan.10
1) Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran
dapat dikuasai oleh siswa.
2) Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan
pelajaran dapat dikuasai 76% - 99%.
3) Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai
60% - 75%.
4) Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai
kurang dari 60%.
b. Menurut Suharsimi Arikunto11
1) Baik 76 % - 100 %
2) Cukup 56% - 75 %
3) Kurang Baik 40% - 55 %
4) Tidak Baik Kurang dari 40 %
10 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), 107 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta,
2010), 246
125
I. Teknik Analisis Data
Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu
langkah penting dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini
data yang analisis adalah data variabel bebas: pembiasaan
literasi keagamaan (X1), Disiplin belajar (X2), dan variabel
terikat yaitu Hasil Belajar PAI (Y).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis korelasi ganda (multiple corelation) atau
hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan
variabel dependen dengan rumus sebagai berikut:12
12 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R &D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 191
126
1. Uji Persyaratan Instrumen
a. Uji Validitas Butir Soal
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk
mengetahui kesalahan atau instrument adalah teknik
korelasi product moment sebagai berikut:13
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y
N = Jumlah subyek
X = Skor dari tiap-tiap item
Y = Jumlah dari skor item
Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel
dengan 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan
sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut
adalah tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
windows.
13 Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), 72
127
b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrument
dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila
pengukuran dilakukan berulang-ulang. Pengukuran
reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus
alpha ronbach, yaitu :14
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
= Skor tiap-tiap item n = Banyaknya butir soal
t = Varians totalKriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah
apabila rhitung > rtabel, maka alat ukur tersebut reliabel dan
juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tidak
reliabel. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan model
Alpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skala Alpha
Cronbach’s 0 sampai 1.
14 Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), 109
128
2. Uji Prasyarat Analisis
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka
instrumen dapat digunakan dalam pengumpulan data. Jika
penelitian sudah dilaksanakan dan data sudah terkumpul maka
dilakukan uji prasyarat analisis, penelitian ini menggunakan 2
uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas menggunakan bantuan program computer
SPSS.16.00 for Windows. Nilai hasil pengolahan SPSS
dibandingkan dengan dengan 0,05 (karena menggunakan
taraf signifikan 5%) untuk pengambilan keputusan dengan
mengunakan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika Asymp. Sig (2-tailed ) < 0,05 maka distribusi
data adalah tidak normal
Jika Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data
adalah normal.
b. Uji Linearitas
Dari hasil keputusan diatas diperoleh semua data
berdistribusi normal. Maka Selanjutnya dilakukan uji
129
linieritas, dalam penelitian ini uji linearitas yang digunakan
adalah uji linearitas, Uji linieritas berganda digunakan untuk
mengetahui hubungan dari data pembiasaan literasi
keagamaan dan disiplin belajar dengan hasil belajar
pendidikan agam Islam. jenis uji linearitas yan digunakan
adalah analisis regresi Linier berganda. Hipotesis untuk uji
linieritas adalah:
H0 = Tidak ada hubungan yang linier antara
pembiasaan literasi keagamaan dan disiplin belajar
dengan hasil belajar pendidikan agama Islam
H1 = Ada hubungan yang linier antara
pembiasaan literasi keagamaan dan disiplin
belajar dengan hasil belajar pendidikan agama Islam Siswa.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan, maka
bentuk pengujian hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
130
Hipotesis Pertama
H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan
antara pembiasaan literasi keagamaan dengan hasil
belajar pendidikan agama Islam siswa.
H1 = Ada hubungan yang signifikan antara
pembiasaan literasi keagamaan dengan hasil belajar
pendidikan agama Islam siswa.
Hipotesis Kedua
H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan
antara disiplin belajar dengan hasil belajar
pendidikan agama Islam siswa.
H1 = Ada hubungan yang signifikan antara
disiplin belajar dengan hasil belajar pendidikan agama
Islam siswa.
Hipotesis Ketiga
H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan
antara pembiasaan literasi keagamaan dan disiplin
belajar dengan hasil belajar pendidikan agama Islam
siswa.
131
H1 = Ada hubungan yang signifikan antara
pembiasaan literasi keagamaan dan disiplin belajar
dengan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa.
a. Uji Regresi Linear Sederahana
Uji Regresi linera sederhana dilakukan untuk
pengujian hipotesis pertama dan hipotesis kedua. Pengujian
hipotesis hubungan satu variabel bebas dengan variabel
terikat dalam bentuk yang paling sederhana yaitu satu
perubah bebas (X) dengan satu perubah tak bebas (Y)
mempunyai persamaan:
Y =a +bx
Disini a disebut intersep dan b adalah koefisien arah
atau koefisien beta. Dalam pengertian fungsi persamaan garis
Y + a + bx hanya ada satu yang dapat dibentuk dari dua
buah titik dengan koordinat yang berbeda yaitu ( X1, Y1)
dan X2,Y2). Hal ini berarti kita bisa membuat banyak sekali
persamaan garis dalam bentuk lain melalui dua buat titik
yang berbeda koordinatnya/tidak berimpit. Persamaan garis
132
melalui dua buah titik dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana
dapat mengacu pada dua hal, yakni dengan;
a. Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, atau dengan
membandingkan nilai signifikansi dengan nilai
probabilitas 0,05.
Membandingikan nilai t hitung dan t tabel:
Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, artinya
variabel bebas berhubungan dengan variabel
terikat.
Jika nilai t hitung tidak lebih besar dari nilai t tabel,
artinya variabel bebas tidak berhubungan dengan
variabel terikat.
133
b. Membandingkan nilai signifikansi dengan probabilitas
0,05:
Jika nilai signifikansi tidak lebih dari nilai
probabilitas 0,05, artinya variabel berhubungan
secara signifikan dengan variabel terikat.
Jika nilai signifikansi lebih dari nilai probabilitas
0,05, artinya variabel bebas tidak berhubungan
dengan secara signifikan dengan variabel terikat.
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:15
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R &D(Bandung: Alfabeta, 2012), 257
134
b. Uji Regresi Linear Berganda
Pengujian Hipotesis ketiga dilakukan dengan uji
regresi linear berganda, dimana mencari persamaan
regresinya digunakan analisis regresi berganda dengan
bantuan SPSS 16.0 for windows. Namun sebelum malakukan
analisa regresi linear berganda dalm penelitian ini dilakukan
terlebih dahulu uji Asumsi Klasik.
1) Uji Multikoreliniaritas
Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang
kuat di antara beberapa variabel bebas pada model
regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien
regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya
menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai
koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada
pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun
kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang
signifikan.
135
2) Uji Heteroskedastisidas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing
variabel independen ada yang signifikan pada tingkat
kekeliruan 5% (0,05), mengindikasikan adanya
heteroskedastisitas.
3) Uji Normatif
Uji Normatif adalah uji asumsi klasik terakhir
yang digunakan dalam penelitian ini sebelum
dilanjutkan ke uji Regresi Linear berganda. Asumsi
normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting
pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien
regressi, apabila model regressi tidak berdistribusi
normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih
meragukan.
Setelah dilakukan uji asumsi klasik maka
dilakukan Uji linear Berganda dilakukan untuk
136
memprediksi apakah variable X berpengaruh terhadap
variabel Y dan seberapa besar pengaruhnya kedua
variabel bebas terhadap variabel terikat Y, Uji Regresi
Linear Berganda teridir dari Uji secara Simultan (Uji F)
dan Uji Secara Parsial (Uji T).Uji F untuk mencari taraf
keeratan hubungan antara variabel X1, X2, dan Y dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
R = Koefisien Korelasi Ganda
k = Jumlah Variabel Independen
n = Jumlah Anggota Sampel.16
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji
hubungan variabel independen yaitu pembiasaan literasi
keagamaan dan disiplin belajar dengan hasil belajar pendidikan
agama Islam. kemudian kriteria pengujian ditolak (H0) Jika Fhitung
> Ftabel, dan terima H0 jika Fhitung < Ftabel dimana distribusi dk
16 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R &D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 192
137
pembilang k = 2 dan dk penyebut ( n – k – 1) dengan mengambil
taraf uji α = 0,05. Pengujian signifikansi korelasi dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Menurut Sugiyono pedoman untuk
memberikan interpretasi koefisien korelasi berikut:17
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi
NO INTERVAL TINGKAT HUBUNGAN
1 0,000 – 0,199 Sangat Rendah
2 0,200 – 0,399 Rendah
3 0,400 – 0,599 Sedang
4 0,600 – 0,799 Kuat
5 0,800 – 1,000 Sangat Kuat
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R &D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 257