23
50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SD Negeri 2 Guwa Lor yang beralamat di Jalan Barat Kalensuda Desa Guwa Lor Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon. Alasan peneliti mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Guwa Lor ini karena SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika khususnya siswa kelas III, yaitu tentang soal cerita matematika yang melibatkan uang. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2012 sampai dengan bulan Maret 2013. a. Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel) Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 2 Guwa Lor tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Alasan peneliti mengadakan di kelas III karena peneliti menemukan sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika dalam materi soal cerita matematika yang melibatkan uang. b. Metode dan Desain penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research) yang pelaksanaannya menggunakan permainan jual beli dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

  • Upload
    dotuong

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SD Negeri 2 Guwa Lor yang beralamat di Jalan

Barat Kalensuda Desa Guwa Lor Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon.

Alasan peneliti mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Guwa Lor ini karena

SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran

matematika khususnya siswa kelas III, yaitu tentang soal cerita matematika yang

melibatkan uang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2012 sampai dengan bulan

Maret 2013.

a. Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel)

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 2

Guwa Lor tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari

12 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Alasan peneliti

mengadakan di kelas III karena peneliti menemukan sebagian besar siswa

mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika dalam materi

soal cerita matematika yang melibatkan uang.

b. Metode dan Desain penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas (classroom

action research) yang pelaksanaannya menggunakan permainan jual beli dengan

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

51

diskusi kelompok ataupun diskusi kelas. Pemilihan metode penelitian classroom

action research ini karena karakteristik dari metode ini dianggap yang paling

sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Hal ini sesuai pendapat Iskhak (2008 :

39) yang mengatakan bahwa :

classroom action research adalah suatu upaya untuk memecahkan

masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru serta dapat dipecahkan

secara kolaboratif dengan teman sejawat untuk mencapai peningkatan

kualitas pembelajaran yang dihadapi dan kualitas pendidikan pada umumnya.

Sukardi (2003 : 211) menyatakan beberapa karakteristik classroom action

research diantanya yaitu :

a. Masalah yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi

peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari. Penelitian tindakan kelas

berangkat dari permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran

sehari-hari yang dihadapi peneliti sebagai guru.

b) Peneliti memberikan perlakukan yang berupa tindakan yang terencana

untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas

yang dirasakan implikasinya untuk memperbaiki proses belajar mengajar

dikelas yang bersangkutan.

c) Langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus.

d) Adanya langkah berpikir reflektif dari peneliti baik sesudah maupun

sebelum tindakan.

e) Dilakukan secara kolaboratif.

f) Penelitian lebih berfungsi sebagai pemecah masalah praktis pendidikan

dan sedikit sekali digunakan untuk pengembangan ilmu.

g) Pemanfaatan temuan penelitian berlaku pada saat itu pula dan belum tentu

relevan bila digunakan untuk waktu yang akan datang.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral refleksi

yang dikembangkan oleh kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008 : 66) yang

terdiri dari 4 komponen yaitu : perencanaan (planing), pelaksanaan (action),

observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

52

Bagan spiral refleksi yang dikembangkan oleh kemmis dan Mc Taggart

ditunjukan oleh gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Bagan Spiral Refleksi Kemmis dan Mc Taggart

Perencanaan (Planing) disusun berdasarrkan masalah yang hendak

dipecahkan dan solusi untuk memecahkan masalah tersebut yaitu menggunakan

permainan jual beli supaya terjadi perubahan dan peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi soal cerita matematika yang melibatkan uang.

Langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan direncanakan secara rinci

dan sistematis sehingga dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan tindakan.

Langkah-langkah tersebut yaitu mengindentifikasi aspek-aspek dan hasil proses

pembelajaran dalam peningkatan pemahaman soal cerita yang melibatkan uang

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

53

dengan menggunakan permainan jual beli sebagai dampak pelaksanaan tindakan.

Pada pelaksanaan tindakan diidentifikasi faktor pendukukng atau penghambat

pelaksanaan tindakan.

Kegiatan Observasi dalam penelitian tindakan diperlukan untuk

pengumpulan data atau infofmasi tentang proses dan perubahan dalam memahami

materi soal cerita yang melibatkan uang dengan menggunakan pemainan jual beli

di kelas III sehingga data yang diperoleh akurat.

Refleksi merupakan bagian yang sangan penting untuk memahami dan

memberikan makna terhadap proses dan hasil mengenai pemahaman siswa pada

materi soal cerita yang melibatkan uang dengan menggunakan permainan jual beli

di kelas III.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah berbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari dari satu pertemuan selama 3

jam pelajaran (3x35 menit). Pada akhir pembelajaran diharapkan target penelitian

yang telah ditetapkan diawal dapat tercapai.

Dalam penelitian tindakan kelas digunakan model spiral yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model ini bebentuk siklus berulang

dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan semakin lama pencapaian atau

keberhasilan siswa semakin meningkat.

Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan yang dilakukan dapat

dijabarkan sebagai berikut :

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

54

1. Tahap Perencanaan tindakan

a) Permohonan izin kepada kepala sekolah dan siswa kelas III untuk

melakukan penelitian.

b) Melihat RPP asli guru kelas III tentang pembelajarn soal cerita matematika

yang melibatkan uang kemudian membuat RPP perbaikan dengan

menggunakan metode permainan jual beli dalam pembelajaran materi soal

cerita matematika uang melibatkan uang.

c) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di dalam

pembelajaran, seperti kelengkapan permainan jual beli (seperti uang

mainan, peralatan tulis), sumber belajar, dan bebagai peralatan lain yang

diperlukan.

d) Membuat lembar observasi untuk mengukur kinerja guru dan aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan

permainana jual beli. Selain itu juga guru membuat lembar wawancara

untuk guru dan siswa untuk mengetahui kesan-kesannya selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan permainan jual beli.

e) Membentuk kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan siswa.

f) Membuat alat evaluasi belajar untuk melihat peningkatan pemahaman

siswa tentang materi soal cerita yang melibatkan uang setelah

menggunakan permainan jual beli diterapkan. Alat evaluasi berbentuk soal

tes.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

55

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan pembelajaran pada

materi soal cerita yang melibatkan uang dengan menerapkan permainan jual beli

di kelas III SDN 2 Guwa Lor. Pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai

berikut :

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengucapkan salam

2) Guru memasuki ruangan kelas dengan pakaian dan penampilan yang

rapih, dan sopan, dan sikap yang ramah penuh senyum semangat.

3) Guru melakukan kegiatan rutin di awal pembelajaran (berdoa,

mengecek kahadiran siswa, mengkondisikan kelas)

4) Guru menggunakan permainan jual beli sebagai konteks yang akan

dipakai sebagai titik tolak pelajaran

5) Guru menyiapkan semua media pembelajaran yang akan digunakan

yaitu alat permainan jual beli

6) Guru menyampaikan tujuan yang harus dicapai siswa

7) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan dengan tiap

kelompok beranggotakan 4 siswa

8) Guru menjelaskan bahwa waktu yang disediakan adalah 105 menit.

Dengan rincian 15 menit untuk kegiatan awal termasuk apersepsi, 75

menit untuk kegiatan inti yaitu melakukan permainan jual beli

sekaligus mengerjakan LKS yang telah disediakan, dan 15 menit

untuk kegiatan akhir yaitu menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

56

9) Guru memberikan LKS kepada seluruh siswa

10) Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk bekerja secara

kelompok ketika melakukan permainan jual beli dan mendiskusikan/

membahas hasil pekerjaan mereka dalam LKS setelah mendapat

pengarahan dari guru

11) Guru menjelaskan aturan pengisian LKS dengan cara melakukan

permainan jual beli, yaitu baik posisi siswa yang menjadi penjual

ataupun sebagai pembeli dengan posisinya masing-masing sesuai

dalam kelompoknya

12) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang uang

sekaligus memperkenalkan uang logam yang berlaku sekarang di

Indonesia, yaitu Rp.100,00 (seratus rupiah), Rp.200,00 (dua ratus

rupiah), Rp.500,00 (lima ratus rupiah), dan Rp.1.000,00 (seribu

rupiah)

13) Kemudian Guru memperkenalkan uang kertas yang berlaku sekarang

di Indonesia, yaitu Rp.1.000,00 (seribu rupiah), Rp.2.000 (dua ribu

rupiah), Rp.5.000,00 (lima ribu rupiah), Rp.10.000,00 (sepuluh ribu

rupiah), Rp.20.000,00 (dua puluh ribu rupiah), Rp.50.000,00 (lima

puluh ribu rupiah), Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah)

b. Kegiatan Inti

1) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang kaitan materi soal

cerita yang melibatkan uang yang sebelumnya guru memperkenalkan

uang pada kegiatan awal di apersepsi

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

57

2) Siswa menyebutkan berbagai nilai mata uang logam dan kertas dari

yang terkecil sampai yang terbesar

3) Guru menjelaskan kesetaraan nilai uang dari berbagai satuan uang

lainnya

4) Siswa menyebutkan dan menentukan kesetaraan nilai uang dari

berbagai satuan uang lainnya

5) Guru menjelaskan cara menaksir jumlah harga dari sekelompok

barang yang bisa dibeli atau dijual sehari-hari

6) Siswa dapat menaksir jumlah harga dari sekelompok barang yang bisa

dibeli atau dijual sehari-hari (sesuai contoh daftar barang dan harga

yang disediakan guru)

7) Siswa menyimak aturan permainan jual beli dari guru

8) Sebelum permaian jual beli dimulai setiap siswa diberi modal barang

berupa peralatan tulis dan masing-masing siswa juga diperbolehkan

untuk mengeluarkan peralatan tulis yang mereka miliki sebagai modal

barang yang akan dijual dalam permainan jual beli

9) Kemudian setiap siswa diberikan modal uang, dengan berbagai

pecahan nilai mata uang sebagai alat tukar yang akan digunakan

dalam permainan jual beli yaitu 1 lembar pecahan seratus ribu rupiah,

1 lembar pecahan lima puluh ribu rupiah, 1 lembar pecahan dua puluh

ribu rupiah, 5 lembar pecahan sepuluh ribu rupiah, 5 lembar pecahan

lima ribu rupiah, 5 lembar pecahan dua ribu rupiah, 5 lembar

pecahan seribu rupiah, 5 keping pecahan lima ratus rupiah, 5 keping

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

58

pecahan lima ratus rupiah, 5 keping pecahan dua ratus rupiah, 5

keping pecahan seratus rupiah

10) Guru menjelaskan cara permainan jual beli dan menyuruh beberapa

siswa ke depan untuk melakukan contoh permainan jual beli dari

contoh soal cerita matematika yang disediakan guru

11) Siswa bersama kelompoknya masing-masing memperhatikannya

dengan seksama

12) Guru memberikan LKS dalam bentuk soal cerita kepada masing-

masing kelompok

13) Siswa bersama kelompoknya masing-masing menyelesaikan soal

cerita matematika dengan melakukan permainan jual beli yaitu, dari

setiap kelompoknya yang berjumlah 4 siswa, satu siswa

memposisikan diri sebagai penjual dan 3 siswa lainnya memposisikan

sebagai pembeli dan bila perlu posisi penjual dan pembeli dapat

bergantian posisi.

14) Guru mengawasi jalannya permainan jual beli

15) Setelah selesai semua kelompok mengumpulkan jawaban

c. Kegiatan Akhir

1) Siswa dan guru membahas hasil diskusi kelompok secara bersama-

sama

2) Siswa menyusun kesimpulan berdasarkan hasil diskusi dan pertanyaan

bimbingan dari guru

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

59

3. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas siswa dan mencatat hal-hal

unik atau temuan-temuan selama pembelajaran menggunakan format catatan

lapangan, selain itu peneliti juga meminta bantuan tiga orang observer untuk

mengamati kinerja guru, aktivitas siswa dalam penerapan permainan jual beli

melalui format indikator keberhasilan proses pembelajaran materi soal cerita yang

melibatkan uang. Observasi tersebut dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah lembar observasi

kinerja guru dan aktivitas siswa, serta format indikator keberhasilan proses

pembelajaran dengan menggunakan permainan jual beli.

Observasi ini dilakukan dengan tujuan mengumpulkan data dan merekam

peristiwa baik itu kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung serta hambatan-hambatan yang dialami siswa. Hasil

observasi tersebut bisa dijadikan sumber informasi dan bahan kajian untuk

mengukur keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari

tindakan penelitian. Refleksi mencakup kegiatan analisis, interprestasi, dan

eksplansi terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan

informasi yang didapat dibandingkan dengan teori atau hasil penelitian yang

relevan. Hasil yang sudah dianalisis, kemudian melalui proses refleksi akan

ditarik sebuah kesimpulan.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

60

Tahap analisis dan refleksi dapat memberikan sebuah gambaran yang jelas

mengenai hasil tindakan yang telah dilakukan dalam pembelajaran soal cerita

matematika yang melibatkan uang. Hasil analisis dan refleksi bermanfaat bagi

peneliti dalam melakukan tindakan berikutnya yakni sebagai umpan balik.

Dengan kegiatan refleksi ini, semua unsur dalam penelitian terjalin dan

terkoordinasi dengan baik yaitu antara peneliti dan praktisi, sehingga semua yang

terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh bahan masukan yang berharga

untuk meningkatkan profesionalismenya berkaitan dengan tugas mengajar di

kelas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan analisis dan refleksi dijadikan sumber

bagi tindakan selanjutnya, yaitu dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan,

atau meninggalkan hal-hal yang kurang baik dalam proses pembelajaran sehingga

kualitas proses dan hasil pembelajaran pada materi soal cerita matematika yang

melibatkan uang dengan permainan jual beli pada siswa kelas III SDN 2 Guwa

Lor meningkat.

Kegiatan refleksi dalam penelitian ini adalah :

a) Mengecek data yang terkumpul dari lembar observasi (Kinerja guru dan

aktivitas) dalam pembelajaran materi soal cerita matematika yang melibatkan

uang menggunakan permainan jual beli. Setelah itu, data hasil dari observasi

tersebut dikumpulkan dan dianalisis serta diinterpretasi. Hasil dari analisis dan

interpretasi, data tersebut dijadikan patokan berhasil atau tidaknya tindakan

yang telah dilaksanakan.

b) Mendiskusikan langkah selanjutnya dari data yang diperoleh dengan ahli

(dosen, guru, dan atau teman sejawat yang melaksanakan PTK).

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

61

c) Penyusunan kembali RPP dengan perbaikan yang mengacu pada hasil analisis

tindakan sebelumnya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data,

yaitu berupa lembar observasi, lembar wawancara, tes, dokumentasi dan catatan

lapangan. Instumen dapat dilakukan selama proses dan di akhir pembelajaran

dengan tujuan untuk mengetahui dan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa,

dengan mengetahui dan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa pekerjaan

yang dilakukan hasilnya akan lebih baik.

“Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjan dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 1997 : 136).

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah :

1. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap kinerja guru dan aktivitas

siswa, mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi. “Observasi adalah

pengamatan langsung terhadap suatu objek” (Arikunto, 1997 : 136). Objek yang

dimaksud adalah kinerja guru dan aktivitas siswa serta proses pembelajaran secara

keseluruhan. Observer pertama mengamati kinerja guru dan dituangkan ke dalam

lembar observasi kinerja guru yang mengamati kinerja guru mulai dari persiapan,

pelaksanaan, sampai evaluasi. Observer kedua mengamati aktivitas siswa seperti

ketepatan, kerjasama, partisipasi, motivasi dan sikap sportif siswa saat melakukan

permainan. Observer ketiga mengamati proses penerapan permainan jual beli

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

62

yang dituangkan dalam format indikator keberhasilan proses pembelajaran

permainan jual jual beli.

Observasi digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa.

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Format observasi

dapat terlampir.

2. Lembar wawancara

Wawancara adalah kegiatan dialog antara pewawancara dan yang

diwawancarai dengan tujuan untuk memperoleh informasi. Arikunto, (1997 : 132)

mengemukakan bahwa “wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(interviewee)”. Wawancara tersebut dilakukan terhadap observer dan siswa di

akhir kegiatan, yaitu tentang pembelajaran matematika pada materi soal cerita

matematika yang melibatkan uang dengan menerapkan permainan jual beli.

Wawancara yang dilakukan mengacu pada lembar wawancara sebagai instrumen

agar pertanyaan yang diajukan dalam wawancara terarah dan sesuai tujuan.

Format wawancara dapat terlampir.

3. Tes

Tes adalah latihan soal, baik soal berupa pertanyaan lisan ataupun tulis

dengan tujuan untuk mengukur kemampuan siswa. “Tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau

kelompok” (Arikunto, 1997 : 127). Dalam penelitian ini dilakukan tes tes tulis

yaitu tes pada akhir pembelajaran, dengan alat berupa soal untuk mengetahui

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

63

peningkatan pemahaman siswa pada materi soal cerita matematika yang

melibatkan uang dengan menerapkan permainan jual beli Format tes dapat

terlampir.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data tertulis, tercetak, dan terekam sebagai bukti atau

keterangan. Menurut Arikunto (1997 : 135). “Dokumentasi adalah sesuatu yang

tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan”

Pada instrumen ini peneliti mencari data dalam bentuk foto dalam melakukan

permainan jual beli dan diskusi. Dokumentasi dilakukan selama proses

pembelajaran.

5. Catatan Lapangan

Catatan lapangan dilakukan selama proses pembelajaran, yaitu untuk

memperoleh data tentang kinerja guru dan aktivitas siswa kelas III SD Negeri 2

Guwa Lor dalam pembelajaran matematika pada materi soal cerita yang

melibatkan uang dengan menerapkan permainan jual beli. Catatan lapangan ini

dirancang dan dibuat sendiri oleh peneliti dan digunakan pada setiap proses

pembelajaran berlangsung.

Data hasil catatan lapangan diolah dengan cara dianalisis kemudian

dideskripsikan menjadi berupa penjelasan atau pembahasan. Teknik pengolahan

data hasil catatan lapangan tidak dibuatkan lebih rinci, karena catatan lapangan

digunakan untuk memperkuat data hasil dari observasi kinerja guru maupun

aktivitas siswa selama pembelajaran. Alat pengumpul data pada catatan lapangan

yaitu menggunakan lembar catatan lapangan.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

64

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya

penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data yang diperoleh

dalam penelitian tindakan kelas ini berasal dari hasil wawancara, observasi, dan

tes hasil belajar yang dilakukan terhadap siswa kelas III SDN 2 Guwa Lor

Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon berupa data proses dan data hasil belajar

siswa.

1. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

observasi, teknik wawancara, tes, dan teknik hasil belajar. Data yang diperoleh

dengan teknik-teknik diatas dikumpulkan secara bertahap dari setiap

pembelajaran. Data yang diperoleh akan disatukan, dirangkum kemudian

dianalisis kemudian disimpulkan. Data yang diperoleh dari berbagai instrumen

seperti observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil belajar, kemudian

dikumpulkan dan dibagi ke dalam data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data kualitatif

Pengolahan data bersifat kualitatif adalah data yang diperoleh

dikategorikan dan klasifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya kemudian

ditafsirkan dan disajikan secara sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan

kegiatan penelitian.

Data kualitatif diperoleh dari observasi, wawancara, dan catatan lapangan.

Data kualitatif dari hasil observasi pada pembelajaran soal cerita matematika yang

melibatkan uang berupa kinerja guru dan aktivitas siswa. Data kulitatif hasil

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

65

wawancara berasal dari keterangan-keterangan yang didapat dari siswa dan guru.

Data kualitatif catatan lapangan berdasarkan temuan-temuan atau kejadian selama

pembelajaran soal cerita matematika yang melibatkan uang dengan penerapan

permainan jual beli.

b. Data kuantitatif

Data kuntitatif diperoleh dari instrumen tes hasil belajar. Tes hasil belajar

ini berupa soal isian 10 nomor dan soal cerita yang berjumlah 5 nomor sebagai

data awal setelah pelaksanaan tindakan. Setiap soal isian mempunyai skor 10

sehingga skor akhir menjadi 100 dan soal cerita mempunyai skor 20 sehingga skor

akhir menjadi 100. Untuk menentukan kelulusan dengan cara menentukan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

Proses pengolahan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan

membuat abstraksi yaitu merangkumnya menjadi intisari yang terjaga

kebenarannya. Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorisasikan, kemudian

disajikan, dimaknai, dan terakhir diperiksa keabsahannya.

1) Teknik Pengolahan data proses

Data proses diolah dengan memberikan penilaian terhadap aspek yang

terdapat pada lembar observasi kinerja guru, aktivitas siswa, catatan lapangan dan

wawancara. Data proses diperoleh dari pelaksanaan tindakan yang diperlukan

untuk mengetahui gambaran penerapan permainan jual beli yang berupa deskripsi

proses pembelajaran dalam menyelesaikan soal cerita matematika.

a) Observasi kinerja guru

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

66

Data hasil observasi terhadap kinerja guru diolah dengan teknik penskoran

yang berpedoman pada deskriptor penskoran yang kemudian ditentukan jumlah

skor serta diprosentasikan (%) terhadap aspek yang diamati selanjutnya

dibandingkan dengan target yang harus dicapai kemudian dideskripsikan.

Kinerja guru yang diamati terdiri dari perencanaan, pelaksanaan yang

terdiri dari kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan akhir

dan evaluasi. Perencanaan terdiri dari 8 aspek yang diamati, dan pelaksanaan

terdiri dari 30 aspek yang diamati. Untuk masing-masing aspek memiliki 4

deskriptor. Kemunculan keempat descriptor ini dimasukan ke dalam penskoran.

Skor berkisar antara 0-4. Setiap skor yang diperoleh pada semua aspek yang ada

dalam perencanaan dipersentasikan untuk diisi di dalam kolom daya capai

indikator. Jumlah skor pada perencanaan dipersentasikan terhadap skor ideal

setiap aspek yaitu 16, dengan cara sebagai berikut :

Persentase = Jumlah skor yang diperoleh X 100%

skor ideal

Selanjutnya menghitung jumlah skor pada aspek pelaksanaan dan evaluasi

yang kemudian dipersentasikan seperti cara di atas hanya bedanya terletak pada

skor ideal saja. Skor ideal untuk kegiatan awal pembelajaran adalah 32, kegiatan

inti pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran 120, serta evaluasi mempunyai

skor ideal 60.

Langkah berikutnya ialah menentukan jumlah dan persentase masing-

masing skor. Jumlah untuk skor 4, diperoleh dengan cara menjumlahkan setiap

skor 4 yang diperoleh. Selanjutnya dipersentasikan dengan skor idealnya.

Begitu pula untuk skor 3, 2, 1, dan 0 hanya bedanya skor ideal masing-masing

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

67

skor berbeda. Skor 3 mempunyai skor 45, skor 2 memiliki skor ideal 30, skor 1

memiliki skor ideal 15 dan skor 0 tentu saja skor idealnya juga 0.

Setelah itu menentukan jumlah skor dan persentase keseluruhan. Cara

perhitungan persentase sebagai berikut :

Persentase = Jumlah skor yang diperoleh X 100%

skor ideal

Target kinerja guru yang dicapai dalam penelitian ini adalah 90% untuk

aspek yang diamati.

b) Observasi aktivitas siswa

Data hasil aktivitas siswa diolah dengan teknik penskoran. Aspek yang

diamati terdiri dari 4 aspek. Setiap aspek memiliki 4 indikator yang harus muncul

sehingga setiap aspek menyajikan skor antara 0-4. Jumlah skor yang didapat siswa

kemusian dijumlahkan dan dipersentasikan dengan skor ideal yaitu 16. Persentase

yang diperoleh kemudian diinterpretasikan ke dalam kategori sebagai berikut :

81% - 100% : Baik

41% - 80% : Cukup

0% - 40% : Kurang

Selanjutnya menghitung jumlah dan persentase dari murid yang

mendapatkan kriteria B (baik), C (cukup), dan K (kurang) yang dipersentasikan

terhadap jumlah siswa.

Target aktivitas siswa yang dicapai dalam penelitian ini adalah 90% untuk

aspek yang diamati.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

68

2. Teknik pengolahan data hasil

Data hasil belajar diperoleh melalui tes tulis. Dalam mengolah data hasil

belajar, terlebih dahulu harus menetukan aspek-aspek yang akan dinilai. Aspek-

aspek yang dinilai mengacu pada indikator materi soal cerita matematika yang

melibatkan uang, yaitu menyebutkan nilai mata uang rupiah dari yang terkecil

sampai yang terbesar yang berlaku sekarang dengan benar, menentukan

kesetaraan nilai uang dengan berbagai satuan uang lainnya, menentukan jumlah

harga dari sekelompok barang yang bisa dibeli atau dijual sehari-hari,

menyelesaikan soal cerita yang melibatkan nilai uang. Penilaian mengacu pada

pedoman penskoran. Sedangkan batas kelulusan skor didasarkan pada KKM yang

telah ditetapkan diawal tahun pelajaran., seperti terlihat dalam tabel di bawah ini :

Rentangan batas ketuntasan disesuaikan dengan KKM yang telah

ditentukan oleh guru wali kelas III SDN 2 Guwa Lor adalah 65. Siswa yang

mendapat skor 65 atau lebih atau lebih dikatakan siswa itu tuntas. Siswa yang

mendapat skor kurang dari 65 dikatakan tidak tuntas.

Langkah selanjutnya menghitung berapa siswa yang tuntas dan tidak

tuntas. Dengan demikian, akan diketahui aspek mana yang belum dicapai siswa

sehingga peneliti dapat menentukan tindakan selanjutnya.

Berikut ini dijelaskan deskriptor KKM, yaitu :

a. Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap kompetensi dasar/ indikator

yang harus dicapai oleh siswa. Jika tingkat kompleksitas tinggi, skor yang

dicantumkan rendah, begitu juga sebaiknya. Tingkat kompleksitas tinggi,

jika dalam pelaksanaannya menuntut.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

69

1) SDM

(a) Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa.

(b) Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

2) Waktu

Cukup lama karena perlu pengulangan

3) Penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi

b. Daya Dukung

Yaitu ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana pendidikan yang sangat

dibutuhkan termasuk media pembelajaran, biaya, manajemen sekolah dan

kepeduliaan stakeholders sekolah. Jika daya dukung tinggi, skor yang

dicantumkan tinggi, begitu juga sebaliknya.

c. Intake Siswa

Intake siswa adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa secara keseluruhan

pada tahun sebelumnya.

3. Teknik analis data

Analisis data yang digunakan bersifat kualitatif. Data yang diperoleh

dikategorikan dan klasifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya kemudian

ditafsirkan dan disajikan secara sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan

kegiatan penelitian.

Untuk menganalisis data, hasil tindakan yang dilakukan peneliti bersama

guru sebagai praktikan disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah

dilakukan serta jenis perilaku yang telah dilakukan guru dan para siswa beserta

dampak yang ditimbulkannya.

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

70

Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan

mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data

tersebut direduksi dengan jalan membuat abstraksi yaitu dengan merangkumnya

menjadi intisari yang terjaga kebenarannya. Selanjutnya, data tersebut disusun dan

kategorisasikan, disajikan, dimaknai, disimpulkan, dan diperiksa keabsahannya.

F. Validasi Data (untuk penelitian tindakan)

Validasi dilakukan untuk menguji derajat kebenaran penelitian tindakan

kelas yang dilakukan. Validasi data dalam penelitian ini merujuk pendapat

Hopkins (wiriaatmadja, 2008 : 168) yaitu “menempuh langkah member check,

audit trail, expert opinion, dan triangulasi.

1. Member Check

Member Check, yakni meninjau kembali keterangan-keterangan atau

informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara, dengan cara

mengkonfirmasikan dengan guru maupun siswa melaui kegiatan reflektif-

kolaboratif pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Syamsudin dan

Damaianti (2006 : 242) mengemukakan bahwa “Member Check adalah

memeriksa kembali keterangan atau informasi data yang diperoleh selama

observasi atau wawancara, apakah keterangan/ informasi itu tidak berubah

atau ajeg”. Dalam penelitian ini, Member Check dilakukan dengan meninjau

kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperolah selama

observasi atau wawancara, dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru

maupun siswa melalui kegiatan reflektif-kolaboratif pada setiap akhir kegiatan

pembelajaran. Pada kesempatan ini peneliti mengemukakan hasil temuan

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

71

sementara untuk memperoleh tanggapan, sanggahan atau informasi tambahan

baik dari guru maupun siswa, sehingga terjaring data yang benar dan memiliki

derajat validasi yang tinggi.

2. Audit Trail

Audit trail yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data

dengan mendiskusikannya dengan guru, pembimbing, peneliti senior dan

teman-teman peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan

validasi yang tinggi. Audit Trail dilakukan untuk memvalidasi penelitian

tindakan kelas dalam pembelajaran materi soal cerita matematika yang

melibatkan nilai uang dengan permainan jual beli. Kegiatan audit trail

mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dngan cara

mendiskusikan dengan pembimbing dan teman sejawat yang memiliki

kemahiran berkaitan dengan PTK yang dilakukan.

3. Expert Opinion

Expert Opinion, dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan

peneliti kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga

validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. “Expert Opinion

dilakukan dengan mengecek validasi data dengan pakar profesional untuk

memberikan pendapat atau arahan terhadap permasalahan maupun langkah-

langkah penelitian yang telah dilakukan”. (Syamsudin dan Damaianti, 2006 :

242). Pakar profesional dalam penelitian ini adalah pembimbing atau dosen

mata kuliah matematika. Arahan atau pendapat dari pakar profesional tersebut

akan memberikan validasi penelitian dan meningkatkan derajat kepercayaan.

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/5098/5/s_pgsd_kelas_1106964_chapter3.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

72

4. Triangulasi

Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti, dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh sumber lain yakni guru dan

siswa. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal.

“Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran dengan membandingkan dengan

orang lain” (Syamsudin dan Damaianti, 2006 : 242). Triangulasi dalam

penelitian ini dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang

guru, sudut pandang siswa, dan sudut pandang observer (teman sejawat).

Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal.

Peneliti melakukan kegiatan kolaboratif dengan guru, siswa, dan observer

melalui kegiatan wawancara untuk memperoleh data yang valid.