25
Dayu Ibnu Kardono, 2015 PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dikarenakan bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil pemotretan, dan analisis dokumen, catatan lapangan disusun di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Menurut McNiff (dalam Jalil, 2014, hlm. 5) yaitu “sebuah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan pendidik (guru) itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan hasil belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya”. Sedangkan pengertian PTK menurut Yusnandar & Nur’aeni (2014, hlm. 7) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional”. Model PTK menggambarkan adanya empat yakni sebagai berikut : (a) Menyusun rancangan tindakan. (b) Pelaksanaan tindakan. (c) Pengamatan. (d) Refleksi. Bentuk penelitian ini berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif suatu implementasi rancangan pembelajaran. Refleksi tersebut dilakukan pada kinerja guru dan peserta didik serta interaksi antara guru dan peserta didik dalam konteks kealamiahan situasi dan kondisi kelas. Penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada problema yang diangkat dan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Jadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/17102/6/S_BHS A_KDSERANG_1101273_Chapter3.pdfMenurut McNiff (dalam Jalil, 2014, hlm. 5) yaitu “sebuah

Embed Size (px)

Citation preview

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif dikarenakan bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari

hasil pengamatan, hasil pemotretan, dan analisis dokumen, catatan

lapangan disusun di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk

angka-angka.

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

model PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Menurut McNiff (dalam Jalil,

2014, hlm. 5) yaitu “sebuah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan

pendidik (guru) itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah,

meningkatkan hasil belajar, pengembangan keahlian mengajar dan

sebagainya”. Sedangkan pengertian PTK menurut Yusnandar & Nur’aeni

(2014, hlm. 7) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau

meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih

professional”.

Model PTK menggambarkan adanya empat yakni sebagai berikut : (a)

Menyusun rancangan tindakan. (b) Pelaksanaan tindakan. (c) Pengamatan.

(d) Refleksi.

Bentuk penelitian ini berusaha merefleksikan secara kritis dan

kolaboratif suatu implementasi rancangan pembelajaran. Refleksi tersebut

dilakukan pada kinerja guru dan peserta didik serta interaksi antara guru

dan peserta didik dalam konteks kealamiahan situasi dan kondisi kelas.

Penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada problema yang diangkat

dan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Jadi

20

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tindakan kelas akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal

memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan

produk pembelajaran yang dihadapi di kelas. Kemudian dari persoalan

yang dihadapi, guru menyadari pentingnya pemecahan persoalan tersebut

secara professional.

Secara umum, PTK dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki

kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berikut ini 5 tujuan

dilaksanakannya PTK menurut Jalil (2014, hlm. 8).

1) Memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

2) Memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di kelas

maupun di luar kelas.

3) Meningkatkan kualitas pelayanan profesional guru dalam

pembelajaran.

4) Mengembangkan keterampilan guru untuk berfikir kritis dalam

memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

5) Mendorong budaya meneliti di kalangan guru.

Dari pengertian di atas jelas bahwa dasar utama penelitian tindakan

kelas adalah untuk perbaikan. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan

berbagai tindakan alternatif dalam mecahkan berbagai masalah yang ada di

kelas.

B. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Drangong 1 Kecamatan

Taktakan Kota Serang. SD tersebut dipilih karena masih jauhnya KKM

pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam membuat karangan deskripsi.

Hal ini selaras dengan apa yang dikemukakan oleh guru kelas V yang

diperoleh dari hasil wawancara sebelum kegiatan pra siklus. Dari 39

peserta didik di kelas tersebut, hanya 7 peserta didik yang mencapai KKM

dan sebanyak 32 peserta didik masih belum mencapai KKM yang

21

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditentukan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di

tempat tesebut.

Sementara itu subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V

sejumlah 39 orang dengan rincian 18 peserta didik laki-laki dan 21 peserta

didik perempuan. Dengan beberapa pertimbangan bahwa kelas tersebut

belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model

picture and picture pada pembelajaran menulis karangan deskripsi, bahkan

cenderung bersifat konvensional, penugasan, ceramah, dan tanya jawab.

Waktu penelitian dilakukan yaitu pada tanggal 5 Februari 2015 sampai

dengan tanggal 25 Mei 2015.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sebuah rencana atau garis besar tentang

bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan variabel yang

diteliti. Dalam penelitian ini, mengembangkan penelitian tindakan yang

menggunakan siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan ke

arah peningkatan serta perbaikan proses pembelajaran.

Desain Penelitian tindakan kelas ini yaitu model Kemmis dan Mc.

Taggart (dalam Yusnandar & Nur’aeni, 2014, hlm. 24) dilaksanakan

melalui proses pengkajian yang terdiri dari 4 tahap, berfokus pada kegiatan

pokok, yaitu: Planning, acting, observing, reflecting yang disajikan dalam

bagan berikut:

22

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Bagan Siklus Pelaksanaan Model Kemmis dan Taggart

(dalam Jalil, 2014, hlm. 11)

Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas

seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:

1. Planning (Perencanaan)

Planning mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan

masalah dan analisis penyebab masalah. Dalam pengidentifikasian

masalah ada beberapa langkah-langkah yang perlu diikuti dengan

seksama sebagai cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

SIKLUS 2 Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

PRA SIKLUS

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan SIKLUS 1

Dan seterusnya…

23

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan PTK. masalah tersebut dibawah kewenangan seorang guru

untuk memecahkan. Masalah harus problematik (artinya, masalah

tersebut perlu dipecahkan). Masalah harus memberi manfaat yang

jelas, artinya pemecahan masalah tersebut akan memberi manfaat yang

jelas atau nyata.

2. Acting (Pelaksanaan)

Acting dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah, guru

harus megambil peran dalam pemberdayaan siswa sehingga mereka

menjadi agent of change bagi diri dan kelas. Untuk mengurangi

kemungkinan tejadinya kelemahan dalam pelaksanaan perlu dilakukan

secara maksimal, adar pelaksanaan tindakan tidak mengalami

kesulitan. Untuk itu, perubahan/perbaikan yang muncul dan

kekurangan atau kelemahan yang dilakukan guru pelaksana tindakan

harus disikapi secara positif tentang apa yang akan disampaikan oleh

teman sejawat demi perbaikan pembelajaran yang dilakukan

3. Observing (Pengamatan)

Kegiatan observasi atau kegiatan pengamatan (pengambilan data)

untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai reflektif.

Dalam fase ini guru mengolah data yang didapatkan untuk kemudian

direfleksikan pada siklus terakhir PTK.

4. Reflecting (Refleksi)

Reflecting adalah tahapan terahir pada jenis penelitian tindakan

kelas sebagai perenungan dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan

sebelumnya. Dalam setiap siklus pelaksanaan kegiatan tindakan

difokuskan pada interaksi guru dengan peserta didik.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini mengkaji mengenai model picture and picture

sebagai variabel dan keterampilan menulis karangan deskripsi peserta

24

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik kelas V SDN Drangong 1 kota serang. Kedua variabel tersebut

dioprasionalkan untuk pengumpulan data. Definisi operasionalnya adalah

sebagai berikut :

1. Model Picture and picture

Suprijono (dalam Huda, 2014, hlm. 236) picture and picture

merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai

media pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas model picture and picture dalam

penelitian ini didefiisikan sebagai model pembelajaran yang dalam

pengajarannya mengguanakan media gambar sebagai penunjang

ketercapaian indikator pembelajaran.

2. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Menurut Tompkins (dalam Zainurrahman 2013, hlm. 45)

menyebutkan bahwa tulisan deskriptif adalah tulisan yang seolah-

seolah “melukis sebuah gambar dengan menggunakan kata-kata”.

Dengan kata lain, tulisan deskripsi digunakan oleh penulis untuk

menggambarkan sebuah keadaan atau situasi, karakter objek secara

komperhensif, dengan mengandalkan kosa kata.

Jadi, menulis karangan deskripsi dalam penelitian ini

diidentifikasikan sebagai karangan yang bertujuan menggambarkan

sesuatu secara mendetail sehingga membuat seakan-akan pembaca

melihat, merasakan, mendengar, dan menghayati seperti yang

dilihatnya.

E. Teknik Pengumpul Data

Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai

berikut:

1. Observasi

25

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan

pembelajaran yang dicapai oleh guru maupun peserta didik. Observasi

yang dilakukan termasuk ke dalam observasi langsung. Dengan

menggunakan pencatatan data berupa skala nilai (Rating scale). Zuriah

(2013, hal. 123) Rating scale yaitu pencatatan data yang dilakukan

hampir sama dengan checklist, perbedaannya terletak pada kategorisasi

gejala yang dicatat. Di dalam rating scale tidak sekedar terdapat nama

objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki, namun juga

tercantum kolom-kolom yang menunjukan tingkatan atau jenjang

setiap gejala tersebut. Penjenjangan dapat dengan skala 3,5,7 misalnya

: baik, sedang, buruk (skala 3), sangat baik, baik, sedang, buruk, dan

sangat buruk (skala 5), dan luar biasa, sangat baik, baik, sedang, buruk,

sangat buruk, luar biasa buruk (skala 7). Karena itu kecermatan atau

sikap kritis observer, dalam hal ini sangat diperlukan.

Sementara itu jenis observasi yang dilakukan termasuk dalam

observasi partisipan yakni observasi di mana observer berperan serta

ikut ambil bagian dalam kehidupan subjek yang diobservasi.

2. Wawancara

Zuriah (2013, hlm. 129) wawancara merupakan metode

pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara

peneliti dengan subjek atau responden.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses

mendapatkan keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dan yang diwawancara. Wawancara

dilakukan kepada guru terkait masalah yang sedang diteliti, data yang

berhasil dikumpulkan berguna sebagai penunjang penelitian

selanjutnya.

26

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tes

Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu

“seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang

dengan maksud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi

penetapan skor angka”. Tes merupakan suatu alat yang digunakan

untuk mengukur sesuatu. Adapun tes dalam penelitian ini dilaksanakan

setiap akhir pembelajaran atau pada saat pemberian evaluasi. Tes

dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri Drangong 1. Tes yang

diberikan kepada peserta didik kelas V SD Negeri Drangong 1 berupa

tes uraian dalam bentuk tulisan atau karangan deskripsi yang harus

diselesaikan oleh peserta didik. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk

mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh peserta didik setelah

kegiatan pemberian tindakan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian kualitatif, seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2013, hlm. 305) “ yang menjadi instrument atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri”. Dalam penelitian ini ada beberapa instrumen

yang di gunakan yaitu lembar observasi kegiatan pembelajaran guru,

lembar observasi aktivitas pembelajaran peserta didik dan tes keterampilan

menulis karangan deskripsi. Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu untuk

mendapatkan peserta didik dengan memperhatikan peningkatan

keterampilan menulis karangan deskripsi.

1. Observasi

Observasi diperlukan untuk mengamati kegiatan belajar mengajar

peserta didik secara keseluruhan. Alat yang digunakan dalam

27

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengamatan ini yaitu lembar observasi dengan alat bantu dalam

menganalisis setiap siklus guna perbaikan dalam siklus selanjutnya.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Guru dalam

Menulis Karangan Deskripsi Kelas V dengan Model Picture and

picture

No ASPEK INDIKATOR NOMOR

ITEM

1

Persiapan guru

memulai

kegiatan

pembelajaran

1. Kemampuan menyiapkan rencana

pembelajaran

2. Kemampuan menyampaikan garis besar

materi pelajaran

3. Kemampuan menyampaikan ruang lingkup

materi

4. Kemampuan menyampaikan lama

pembelajaran

1

2

3

4

2

Kemampuan

guru

mengelola

kelas

1. Mengkondisikan peserta didik

2. Mengabsen peserta didik

3. Menyiapkan media picture and picture

4. Membimbing peserta didik

5

6

7

8

3

Kemampuan

mengelola

waktu

pelajaran

1. Memulai pelajaran tepat waktu

2. Memberikan batas waktu dalam

pembelajaran

3. Menggunakan waktu secara efisien

9

10

11

28

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Melakukan pembelajaran sesuai rencana

12

4 Memberikan

apersepsi

1. Kemampuan memotivasi peserta didik untuk

mengemukakan pengetahuan awalnya

tentang konsep yang akan dibahas

2. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan konsep

3. Mendorong peserta didik untuk

mengkomunikasikan

4. Mengilustrasikan pemahaman tentang konsep

yang akan dibahas

13

14

15

16

5 Menyampaikan

materi

1. Menyampaikan materi dengan baik

2. Menjelaskan karangan deskripsi dengan

media picture and picture

3. Membimbing peserta didik

4. Mengamati dan membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan

17

18

19

20

6

Perhatian guru

terhadap

peserta didik

1. Memusatkan perhatian pada peserta didik

secara menyeluruh

2. Menghargai perbedaan pendapat peserta

didik

3. Menghargai perbedaan untuk memberi

penjelasan

4. Menumbuhkan motivasi peserta didik

21

22

23

24

29

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Pengembangan

aplikasi

1. Memberikan tugas menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan picture and

picture

2. Membimbing peserta didik dalam membuat

karangan deskripsi

3. Memberikan penguatan pemahaman konsep

4. Memberi motivasi pada peserta didik untuk

giat belajar

25

26

27

28

8

Kemampuan

guru menutup

pelajaran

1. Bersama peserta didik membuat kesimpulan

2. Bersama peserta didik membuat rangkuman

3. Memberikan motivasi peserta didik untuk

belajar

4. Berpesan pada peserta didik untuk

mengulang pelajaran dirumah yang telah

disampaikan di kelas

29

30

31

32

Kategori penilaian setiap aspek :

1. Kurang

2. Cukup

3. Baik

4. Sangat Baik

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Peserta Didik

Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Kelas V Dengan

Model Picture and picture

No Tahap Aspek Indikator Nomor

Item

1 Mengurutkan gambar 1. Partisipasi

2. Keterlibatan

1. Siswa berani maju ke

depan kelas

1

30

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Keaktifan 2. siswa mengamati gambar

dengan seksama

3. siswa mengurutkan

gambar yang disajikan

guru sesuai dengan

urutan cerita

2

3

2 Melakukan diskusi 1. Partisipasi

2. Keterlibatan

3. Keaktifan

1. Siswa mengikuti diskusi

dengan baik

2. Siswa mampu

menganalisis gambar

3. Siswa mampu

mengemukakan

pendapatnya masing-

masing

4

5

6

3 Mempresentasikan

hasil diskusi

1. Partisipasi

2. Keterlibatan

3. Keaktifan

1. Siswa mampu

mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas

2. Siswa membacakan hasil

diskusi terkait gambar

yang telah didiskusikan

3. Setiap kelompok

memberikan tanggapan

terkait hasil diskusi

kelompok lain yang telah

dipaparkan

7

8

9

4 Membuat karangan

deskripsi berdasarkan

gambar yang telah

didiskusikan

1. Partisipasi

2. Keterlibatan

3. Keaktifan

1. Siswa Mempersiapkan

alat tulis untuk menulis

karangan

2. Siswa mampu

menentukan tema dan

ide pokok karangan

3. Siswa mampu membuat

karangan secara

sistematis berdasarkan

gambar dengan

memperhatikan tanda

baca, huruf kapital, dan

EYD

10

11

12

Kategori penilaian setiap aspek :

1. Kurang

2. Cukup

3. Baik

31

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Sangat Baik

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data terkait masalah

yang akan diteliti. Adapun pedoman wawancara dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara Guru

Pelaksanan wawancara

Hari :

Waktu :

Data narasumber

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

Status :

Pekerjaan :

Golongan :

Agama :

Alamat :

No Pertanyaan Jawaban

32

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden

1 Apakah materi menulis karangan deskripsi merupakan

materi yang sulit diajarkan kepada peserta didik?

2 Ketika pembelajaran berlangsung, apakah peserta didik

mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi?

3 Apa factor yang menyebabkan peserta didik sulit dalam

menulis karangan deskripsi?

4 Media seperti apa yang ditetapkan pada saat

menyampaikan materi menulis karangan deskripsi?

5 Bagaimana hasil yang diperoleh peserta didik dalam

menulis karangan deskripsi?

3. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis peserta didik.

Bentuk tes yang dilakukan adalah tes menulis karangan deskripsi dengan

kriteria penilaian berdasarkan unsur keterampilan. Adapun lembar

penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4

Format Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media

Picture and picture

No Aspek yang dinilai Indikator Nomor

Item

1. kesesuaian isi karangan

dengan gambar

1. Ketepatan memberi

judul pada karangan

2. Membuat ide yang ada

dalam gambar

3. Keruntutan gambar

yang satu dengan

1

2

3

33

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambar yang lainnya.

2. ketepatan penggunaan

EYD

1. Penggunaan kata ganti

–ku, kau-, -mu, dan

nya-

2. Penulisan kata dasar

3. Penggunaan kata depan

di, ke, dan dari

4

5

6

3. Ketepatan penggunaan

diksi atau pemilihan

kata

1. penggunaan kata umum

dan kata khusus

2. penggunaan kata baku

dan non baku

3. penghematan kata

7

8

9

4. Penggunaan tanda baca 1. penggunaan tanda titik

(.)

2. Penggunaan tanda

koma (,)

3. Penggunaan tanda seru

(!), dan tanda Tanya (?)

10

11

12

5. Penulisan huruf kapital 1. penulisan huruf kapital

pada awal kalimat,

setelah tanda titik

2. penulisan huruf apital

pada nama orang dan

singkatan

3. penulisan huruf kapital

pada nama unsur-unsur

diri geografi

13

14

15

Kategori penilaian setiap aspek :

1. Sesuai ( nilai 20 )

34

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kurang Sesuai ( nilai 15 )

3. Tidak Sesuai ( nilai 10 )

G. Analisis Data

a. Observasi

Untuk mengetahui proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan deskrispsi peserta didik yang dilakukan oleh

guru/peneliti, observer menuliskan hasil temuan dari pengamatannya

pada lembar observasi yang telah disediakan dan hasilnya akan

dideskripsikan ulang peneliti.

Analisis data hasil observasi menggunakan gejala pusat (Sudjana,

1996:47). Tahapan teknik analisis data menggunakan ukuran gejala

pusat adalah sebagai berikut :

a. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel dengan

rumus : skor maksimal ideal = jumlah skor x skor tertinggi

b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel dengan

rumus : skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah

c. Mencari rentang skor ideal yang dieproleh sampel dengan rumus :

rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal

d. Mencari interval skor dengan rumus : interval skor = rentang skor

Dari langkah-langkah di atas kemudian didaptkan kategorisasi

sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kategorisasi Rentang Skor

Tingkatan Kategori Rentang

Kurang Kurang resilien x < skor minimal ideal +

1.interval

Cukup Cukup resilien Skor minimal ideal + 1.interval

35

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

< x < skor minimal ideal +

2.interval

Baik Resilien x > skor minimal ideal

+2.interval

Keterangan rentang skor pedoman observasi guru:

X ≤ 16 = Kurang

16 ≤ X ≤ 24 = Cukup

X > 24 = Baik

Keterangan rentang skor pedoman observasi peserta didik:

X ≤ 24 = Kurang

24 ≤ X ≤ 36 = Cukup

X > 48 = Baik

b. Tes

Pada pengolahan data hasil tes yang dipakai yaitu berupa data nilai.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis nilai, yaitu nilai

masing-masing peserta didik dan nilai rata-rata kelas. Pada nilai

masing-masing peserta didik jika jumlah aspek yang dinilai 5, maka

setiap aspek yang dinilai dan sesuai mempunyai jumlah skor maksimal

20. Jika aspek yang dinilai kurang sesuai maka mempunyai skor

maksimal 15. Dan jika aspek yang dinilai tidak sesuai maka mempunyai

skor maksimal 10. Maka jumlah skor dapat dihitung dengan

menjumlahkan semua aspek yang dinilai, dan dirumuskan sebagai

berikut :

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟

36

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai rata-rata kelas dapat diperoleh dari nilai seluruh peserta didik

di bagi jumlah seluruh peserta didik. Secara singkat nilai rata-rata siklus

1 dan 2 dapat dihitung dengan rumus :

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

Presentase ketuntasan klasikal pada masing-masing siklus dapat

diperoleh dari jumlah peserta didik yang tuntas dibagi jumlah seluruh

peserta didik. Secara singkat ketuntasan klsikal pra siklus, siklus 1, dan

2 dapat dihitung dengan rumus :

𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑥 100%

Kriteria penilaian :

85 - 100% : sangat baik

65 - 84% : baik

55 - 64% : cukup

0 - 54% : kurang

H. Indikator Keberhasilan

Penerapan model picture and picture untuk meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik kelas V SDN

Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun Ajaran 2014/2015

dikatakan berhasil jika memenuhi indikator sebagai berikut :

1. Aktivitas guru dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan

model picture and picture mendapatkan kriteria minimal “baik”.

2. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi

dengan model picture and picture mendapatkan kriteria minimal

“baik”.

3. 80% dari seluruh peserta didik mengalami ketuntasan belajar

individual.

37

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut: (1)

Perencanaan (planning), (b) Tindakan (action), (c) Observasi dan (d)

melakukan refleksi (reflecting). Dan seterusnya sampai perbaikan atau

peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Prosedur

yang diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1. Pra siklus

a. Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses

pembelajaran (aktivitas guru dan peserta didik). Observasi

diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan

peneliti

b. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh dari tindakan pra siklus melalui

pengamatan dan hasil kemampuan menulis deskripsi peserta didik

kemudian dianalisis. siswa belum mampu membuat karangan

deskripsi secara maksimal. langkah perbaikan dari proses

pembelajaran pada siklus 1.

2. Siklus 1

Siklus 1 dalam PTK ini terdiri atas rencana, tindakan, observasi,

dan refleksi sebagai berikut.

a. Rencana

Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahuin

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa

berdasarkan langkah-langkah model picture and picture.

1) Membuat rencana pembelajaran menulis karangan deskripsi

berdasarkan langkah-langkah model picture and picture.

2) Menyiapkan media gambar

38

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Membuat instrument yang digunakan dalam PTK siklus 1

4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tindakan

1) Mengajak semua siswa berdo’a.

2) Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.

3) Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

4) Guru mempersilahkan siswa untuk izin ke kamar kecil.

5) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang apa itu

karangan?

6) Guru menjelaskan pengertian karangan dan macam-macam

karangan.

7) Guru menjelaskan karangan deskripsi.

8) Guru memberikan contoh karangan deskripsi.

9) Guru membagi siswa kedalam 8 kelompok.

10) Guru menyiapkan media picture and picture.

11) Siswa berdiskusi tentang gambar yang terdapat di papan tulis

dengan tema kecelakaan.

12) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang gambar di

papan tulis.

13) Guru dan siswa menyimpulkan isi gambar.

14) Guru memberikan evaluasi berupa tes menulis karangan

deskripsi sesuai dengan isi gambar yang telah didiskusikan.

15) Guru membimbing siswa untuk selalu memperhatikan aspek

penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan EYD yang baik dan

benar.

16) Guru meminta tiga orang siswa untuk membaca karangan yang

telah dibuatnya.

17) Guru member umpan balik terhadap karangan ketiga orang

tersebut.

39

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18) Guru dan siswa bersama-sama mengidentifikasikan kesulitan

dan hambatan yang ditemui ketika menulis karangan deskripsi.

19) Guru memaparkan cara-cara mengatasi kesulitan ketika dan

hambatan tersebut.

20) Guru memotivasi siswa untuk berlatih menulis karangan

deskripsi.

21) Guru menutup kegiatan belajar mengajar.

c. Observasi

1) Menilai aktivitas guru.

2) Menilai aktivitas peserta didik.

3) Menilai keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik.

d. Refleksi

Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil apabila

memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

1) Aktivitas guru dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi

dengan model picture and picture mendapatkan kriteria minimal

“baik”.

2) Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menulis karangan

deskripsi dengan model picture and picture mendapatkan

kriteria minimal “baik”.

3) 80% dari seluruh peserta didik mengalami ketuntasan belajar

individual.

3. Siklus 2

Seperti halnya siklus 1, siklus 2 pun terdiri atas, rencana, tindakan,

observasi, dan, refleksi.

a. Rencana

40

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim peneliti membuat rencana pembelajaran untuk siklus 2

berdasarkan refleksi siklus 1. Selain itu menyusun instrumen yang

digunakan dalam siklus 2.

b. Tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran menulis karangan deskripsi

berdasarkan langkah-langkah model picture and picture sesuai

rencana yang telah disusun berdasarkan hasil refleksi siklus 1.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Mengajak semua siswa berdo’a.

2) Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.

3) Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

4) Guru mempersilahkan siswa untuk izin ke kamar kecil.

5) Guru bersama siswa membaca surat an-nas, al-falaq, al-ikhlas.

6) Guru melakukan simulasi kata bos.

7) Guru menjelaskan kembali penggunaan huruf kapital, tanda

baca, dan EYD yang baik dan benar.

8) Guru dan siswa melakukan Tanya jawab terkait penggunaan

huruf capital, tanda baca, dan EYD.

9) Guru membagi siswa kedalam 10 kelompok.

10) Guru menyiapkan media picture and picture.

11) Siswa mengurutkan gambar berseri.

12) Siswa berdiskusi tentang gambar berseri yang terdapat di papan

tulis dengan tema pencopetan.

13) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

14) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang gambar di

papan tulis.

15) Guru dan siswa menyimpulkan isi gambar.

16) Guru memberikan evaluasi berupa tes menulis karangan

deskripsi sesuai dengan isi gambar yang telah didiskusikan.

41

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17) Guru membimbing siswa untuk selalu memperhatikan aspek

penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan EYD yang baik dan

benar.

18) Guru meminta tiga orang siswa untuk membaca karangan yang

telah dibuatnya.

19) Guru memberi umpan balik terhadap karangan ketiga orang

tersebut.

20) Guru dan siswa bersama-sama mengidentifikasikan kesulitan

dan hambatan yang ditemui ketika menulis karangan deskripsi.

21) Guru memaparkan cara-cara mengatasi kesulitan ketika dan

hambatan tersebut.

22) Guru memotivasi siswa untuk berlatih menulis karangan

deskripsi.

23) Guru menutup kegiatan belajar mengajar.

c. Observasi

Tim peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan

terhadap aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi berdasarkan langkah-langkah model

picture and picture.

d. Refleksi

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus 2

dan menyusun rencana siklus 2.

4. Siklus 3

Siklus 3 merupakan putaran ketiga dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan model picture and picture yang menempuh

tahapa sama dengan siklus 1 dan siklus 2, yakni sebagai berikut.

a. Rencana

42

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim peneliti membuat rencana pembelajaran menulis karangan

deskripsi berdasarkan langkah-langkah model picture and picture.

Selain itu juga membuat instrument yang digunakan pada siklus 3.

b. Tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran menulis karangan deskripsi

berdasarkan langkah-langkah model picture and picture dengan

rencana pembelajaran hasil refleksi siklus 2.

c. Observasi

Tim peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan

terhadap aktivitas guru dan siswa berdasarkan langkah-langkah

model picture and picture.

d. Refleksi

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus 3

dan menganalisis hasilnya untuk membuat kesimpulan atas

pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi berdasarkan

langkah-langkah model picture and picture.

J. Validitas dan Reabilitas Penelitian

Validitas dan reabilitas bertujuan untuk mengetahui keabsahan data

penelitian yang telah diperoleh. Adapun uji keabsahan data yang dilakukan

dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013) adalah :

1. Validitas

a. Meningkatkan ketekunan berati melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

43

Dayu Ibnu Kardono, 2015

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti

dan sistematis.

b. Member check yaitu proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data yang mempunyai tujuan untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data.

2. Reabilitas

Reabilitas dalam penelitian yaitu dengan cara melakukan audit oleh

pembimbing selama proses penelitian terhadap aktivitas peneliti.