Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah Umum Perkembangan Organisasi
Kecamatan Pondokgede merupakan kecamatan yang terletak di kota Bekasi,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Pondokgede terbentuk pada tahun 1996,
melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 Tentang
Pembentukan Wilayah Kotamadya.
Kecamatan Pondokgede terdiri dari beberapa kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Jatiwaringin yang merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan
Pondokgede.
2. Kelurahan Jatibening.
3. Kelurahan Jatibening Baru.
4. Kelurahan Jaticempaka.
5. Kelurahan Jatimakmur.
Kecamatan Pondokgede memiliki batas-batas wilayah, yaitu:
1. Sebelah Timur : Kecamatan Jati Asih dan Kecamatan Bekasi Selatan.
2. Sebelah Barat : Kelurahan Halim Perdana Kusumah Jakarta Timur.
3. Sebelah Utara : Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur.
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Pondok Melati.
Kecamatan Pondokgede memilik luas wilayah 1.592, 246 Ha. Dengan jumlah
penduduk tahun 2018 sebanyak 275,657 jiwa. Saat ini Kecamatan Pondokgede di
pimpin oleh H.Mardani S.E, M.Si. beliau sudah menjabat sebagai camat sejak bulan
Desember 2016.
21
Untuk menselaraskan visi dan misi kota Bekasi maju, sejahtera, dan ihsan,
maka Kecamatan Pondokgede memiliki visi dan misi, yaitu:
Visi
Pondokgede semakin maju untuk mensejahterakan masyarakat yang bernuansa ihsan.
Misi
1. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik.
2. Mewujudkan Kecamatan Pondokgede bersih, tertib, aman, dan damai.
3. Memajukan wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.2.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Sumber: Kantor Kecamatan Pondokgede
Gambar III.1 Struktur Organisasi Kecamatan Pondokgede
CAMAT
SEKRETARIS
KECAMATAN
SEKSI TATA
USAHA
SEKSI
KEUANGAN
SEKSI
PEMERINTAHAN
SEKSI
KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN
SEKSI
EKONOMI DAN
PEMBANGUNAN
SEKSI
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
22
Tata Kerja
1. Camat
Mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan pemerintahan di wilayah Kecamatan.
a. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi kependudukan
sesuai aturan yang berlaku.
b. Menetapkan visi dan misi kecamatan untuk mendukung visi dan misi daerah
serta kebijakan wali kota.
c. Memberikan fasilitas pendidikan dan pelatihan perjenjangan karir bagi staf
yang berpotensi.
d. Memberikan pembinaan administrasi pemerintahan di Kelurahan.
e. Melaksanakan pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) dan
menyusun standar pelayanan minimal (SPM) Kecamatan.
2. Sekretaris Kecamatan
Mempunyai tugas membantu Camat menyelenggarakan pelayanan teknis
administratif.
a. Mengisi buku induk pegawai.
b. Mengisi buku cuti.
c. Membuat absensi harian pegawai .
d. Mengkoordinasikan pengisian data monografi Kecamatan dan Kelurahan.
e. Melakukan pengelolaan arsip statis dan arsip dinamis di Kecamatan.
3. Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas membantu Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan
pelayanan pendataan rencana program, tata usaha serta rumah tangga dan
administrasi kepegawaian lingkup Kecamatan.
23
a. Menghimpun setiap konsep rekomendasi/ nota pertimbangan/ surat
keterangan dan/jasa pelayanan publik lainnya yang disampaiakan seksi terkait
sebagai bahan koreksi Sekretaris Camat sebelum ditandatangani oleh Camat.
b. Menghimpun bahan penyusunan mekanisme dan prosedur pelaksanaan
pelayanan perizinan dan non perizinan dari Seksi terkait mengacu kepada
peraturan yang berlaku.
c. Menyiapkan dan menyusun berkas kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
pensiun, pengembangan, dan diklat pegawai, penerapan disiplin pegawai,
serta kesejahteraan pegawai.
d. Melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan administrasi kepegawaian,
pelaksanaan tata naskah dinas serta pengelolaan, pemeliharaan dan
inventarisasi aset-aset baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak di
Kelurahan.
4. Bagian Keuangan
Mempunyai tugas membantu Sekretaris Kecamatan dalam penatausahaan
keuangan, akuntansi, serta verifikasi pembekuan keuangan lingkup kecamatan.
a. Menghimpun dan mengolah data keuangan unit kerja di lingkungan
Kecamatan.
b. Melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan administrasi keuangan di
Kelurahan.
c. Menyiapkan dan menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran tahunan
Kecamatan.
d. Menyiapkan dan menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran belanja tidak
langsung dan anggaran belanja langsung Kecamatan.
5. Seksi Pemerintahan
24
Mempunyai tugas membantu Camat melaksanakan kewenangan Kecamatan di
bidang pemerintahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
a. Melakukan koordinasi, monitoring, dan evaluasi terkait pelaksanaan
pembentukan, pemekaran, penggabungan, dan penghapusan Kelurahan.
b. Mencatat dan menandatangani permohonan pengantar surat keterangan
pindah penduduk warga negara Indonesia antar Kecamatan dalam satu kota,
antar kota dalam satu provinsi, dan antar provinsi.
c. Mencatat dan menandatangani permohonan surat keterangan pindah
penduduk warga negara Indonesia ke luar negeri.
d. Melaksanakan fasilitas permasalahan dan pelaksanaan pendaftaran penduduk
dalam sistem administrasi kependudukan meliputi pengadaan dan perawatan
sarana penunjang operasional di wilayahnya.
6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan
Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban umum sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
a. Menyiapkan bahan penerbitan surat izin keramaian.
b. Menyiapakan bahan rekomendasi untuk penerbitan izin undang-undang
gangguan oleh instansi terkait.
c. Melakukan koordinasi dalam rangka penegakan hukum dan penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan, dan pemulihan kualitas lingkungan.
d. Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian perizinan pembuangan limbah.
e. Melakukan pengawasan serta evaluasi pemasangan spanduk, poster,
selebaran/pamphlet dan umbul-umbul.
25
7. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan
Kecamatan dalam bidang ekonomi dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan monitoring pendataan terkait pengadaan
fasilitas pengadaan belajar pendidikan luar sekolah kepada perangkat daerah
terkait.
b. Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pemberian rekomendasi/
penerbitan izin di lingkup wilayah Kecamatan kepada perangkat daerah
terkait.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan, koordinasi, dan monitoring
terkait penyediaan sarana, dan prasarana kebersihan lingkungan kepada
perangkat daerah lain.
8. Seksi Kesejahteraan Sosial
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan
Kecamatan di bidang Kesejahteraan Sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
a. Membantu pelaksanaan kegiatan terkait pemantauan, pengendalian, dan
penilaian pelaksanan proses belajar mengajar dan manajamen sekolah mulai
dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.
b. Membantu pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi penggunaan
sarana dan prasarana TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.
c. Menyiapkan surat keterangan tidak mampu bagi warga yang membutuhkan
untuk ditandatangani oleh Camat.
9. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
26
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan
Kecamatan di bidang pemberdayaan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
a. Mengevaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di
wilayah Kecamatan baik yang diselenggarakan oleh unit kerja pemerintah
atau swasta.
b. Melaksanakan penyelenggaraan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)
dan posyandu serta posyada di wilayah Kecamatan berkoordinasi dengan
perangkat daerah terkait.
c. Melaksanakan upaya-upaya peningkatan partisipasi masyarakat untuk ikut
serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum
musyawarah perencanaan pembangunan di Kelurahan dan Kecamatan .
3.1.3. Kegiatan Usaha
Kecamatan Pondokgede merupakan lembaga pemerintahan yang memiliki
kegiatan memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat, adapun kegiatan
pelayanan kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Pondokgede di bagi menjadi 5
bagian, yaitu:
1. Seksi Pemerintahan
Seksi Pemerintahan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa:
a. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).
b. Pembuatan Kartu Indonesia Anak (KIA).
c. Pembuatan Kartu Keluarga.
d. Pembuatan Akta Kelahiran.
e. Pembuatan Akta Kematian.
27
2. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Seksi Ketentraman dan Ketertiban memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa:
a. Pembuatan Surat Keterangan Domisili Usaha.
b. Pembuatan Surat Izin Reklame.
c. Pembuatan Surat Izin Gangguan.
d. Pembuatan Permohonan Surat Keterangan Catatan Kelakuan Baik.
3. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
Seksi Ekonomi dan Pembangunan memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa:
a. Pembuatan Surat Izin Perdagangan Usaha.
b. Pembuatan Surat Izin Mendirikan Bangunan.
4. Seksi Kesejahteraan Sosial
Seksi Kesejahteraan Sosial memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa:
a. Pembuatan Surat Dispensasi Nikah.
b. Pembuatan Permohonan Surat Nikah.
c. Pembuatan Permohonan Surat Cerai.
d. Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu.
e. Pembuatan Surat Domisili Haji.
f. Pembuatan Surat Yayasan.
5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Pemberdayaan Masyarakat memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa:
a. Menyelenggarakan PKK.
b. Menyelenggarakan Posyandu.
28
3.2. Hasil Penelitian
Data penelitian tugas akhir di peroleh dari hasil wawancara penulis dengan
Ibu Marlina Lucinawati, S.T., M.Sc., M.S.E. selaku Sekretaris Kecamatan
Pondogede Bekasi. Pertanyaan yang diajukan ke narasumber, yaitu: bagaimana
pelaksanaan penilaian kinerja ASN, berapa kali penilaian kinerja ASN, siapa yang
menilai, tujuan dan manfaat di laksankannya penilaian kinerja ASN. Selain itu,
penulis juga menanyakan tentang metode penilaian kinerja ASN, Unsur penilaian
kinerja, kendala dalam melaksanakan penilaian kinerja dan bagaimana cara
mengatasi kendala tersebut.
3.2.1. Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Aparatur Sipil Negara (ASN) Pejabat Penilai (Kasie) Atasan Pejabat Penilai (Camat)
tidak
Mulai
Membuat
Capaian SKP
Laporan Hasil
Penilaian
Kinerja
Persetujuan
Pemberitahuan
Hasil Nilai
Pemberian
Nilai
Menetapkan SKP Menyusun
SKP
1
29
Gambar III.2 Flow Chart Pelaksanaan Penilaian kinerja
1. Tahap pertama Aparatur Sipil Negara menyusun formulir sasaran kerja pegawai
(SKP) yang berisi kegiatan tugas jabatan disertai target yang harus dicapai dalam
waktu satu tahun. Sasaran kerja pegawai di susun pada awal bulan Januari dan
ditetapkan oleh pejabat penilai paling lambat pada akhir januari.
2. Tahap kedua setelah sasaran kerja pegawai di tetapkan, Aparatur Sipil Negara
melaporkan capaian penilaian sasaran kerja pegawai kepada Pejabat Penilai.
3. Tahap ketiga Pejabat Penilai memberikan nilai sasaran kerja pegawai kepada
Aparatur Sipil Negara berdasarkan capaian laporan sasaran kerja pegawai dan
memberikan nilai perilaku kerja berdasarkan pengamatan terhadap perilaku kerja
Aparatur Sipil Negara yang dicatat dan dimasukan pada lembar penilaian kinerja.
4. Tahap keempat Aparatur Sipil Negara memberikan pernyataan dari hasil
penilaian kinerja, apakah setuju atau merasa keberatan atas hasil penilaian kinerja
Laporan
Penilaian di
tandatangani
Laporan Hasil
Penilaian Kinerja
Laporan
Penilaian di
tandatangani
Laporan
Penilaian di
tandatangani
Memberikan
Laporan Hasil
Penilaian Kinerja
Laporan Hasil
Penilaian Kinerja
Selesai
1
30
yang diberikan oleh Pejabat Penilai misalnya keberatan karena penghitungan
penilaian yang salah maka solusinya penilaian kinerja di kembalikan lagi kepada
pejabat penilai untuk di lakukan penghitungan ulang kembali . Jika setuju maka
laporan hasil penilaian di tandatangani.
5. Tahap kelima Pejabat Penilai menerima hasil penilaian kinerja dari Aparatur Sipil
Negara yang telah di tandatangani oleh ASN untuk di setujui dan ditandatangani.
Kemudian melaporkan hasil penilaian kinerja kepada atasan pejabat penilai.
6. Tahap keenam Atasan Pejabat Penilai menyetujui dan menandatangani hasil
penilaian menjadi laporan kinerja dan memberikannya kepada Aparatur Sipil
Negara.
3.2.2. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Pondokgede memiliki
unsur penilaian kinerja, yaitu:
1. Sasaran Kerja Pegawai
Sasaran kerja pegawai (SKP) merupakan sasaran kerja yang akan dicapai
oleh setiap Aparatur Sipil Negara dalam periode satu tahun. Sasaran kerja
pegawai di susun berdasarkan kegiatan tugas jabatan Aparatur Sipil Negara.
Setiap Aparatur Sipil Negara menyusun sasaran kerja pegawai setiap awal tahun
berdasarkan rencana kerja tahunan instansi. Sasaran kerja pegawai berisi kegiatan
tugas jabatan dan target yang akan dicapai dalam peridoe waktu penilaian yang
bersifat nyata dan dapat diukur.
Sasaran kerja pegawai terdiri dari aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya
sesuai dengan jenis kegiatan tugas jabatan pada masing-masing unit kerja
Aparatur Sipil Negara. Penilaian Sasaran kerja pegawai dilakukan dengan cara
31
membandingkan antara realisasi kerja dengan target. Unsur sasaran kerja pegawai
memiliki presentasi penilaian sebesar 60%. Untuk menghitung penilaian capaian
sasaran kinerja Aparatur Sipil Negara, akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Aspek Kuantitas :
Penilaian SKP (kuan) = Realisasi Kuantitas (RO) x 100%
Target Kuantitas (TO)
b. Aspek Kualitas :
Penilian SKP (Kual) = Relisasi Kualitas (RK) x 100%
Target Kualitas (TK)
c. Aspek Waktu
Rumus = 1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu x 100%
Target Waktu
d. Aspek Biaya
Rumus = 1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya x 100%
Target Biaya
Selain dari kegiatan tugas jabatan, Aparatur Sipil Negara juga diberikan
kesempatan untuk menambah nilai sasaran kerja pegawai melalui penilaian tugas
tambahan dan penilaian tugas kreativitas. Aparatur Sipil Negara yang diberikan
tugas lain oleh atasan langsungnya di luar dari kegiatan tugas jabatan sasaran
kerja pegawai maka akan diberikan nilai tugas tambahan. Contohnya pegawai
negeri sipil yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt), maka tugas-tugas
sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan. Berikut ada tabel yang akan
menjelaskan berapa nilai yang di berikan kepada Aparatur Sipil Negara yang
melaksanakan tugas tambahan.
32
Tabel III.1 Penilaian Tugas Tambahan
No Tugas Tambahan Nilai
1. Tugas tambahan dilakukan dalam setahun sebanyak 1-3 kali
kegiatan
1
2. Tugas tambahan dilakukan dalam setahun sebanyak 4-6 kali
kegiatan
2
3. Tugas tambahan dilakukan dalam setahun sebanyak 7
kegiatan atau lebih
3
Sumber: Perka BKN No.1 Tahun 2013
Sedangkan apabila Aparatur Sipil Negara pada tahun berjalan menemukan
sesuatu yang baru, maka akan diberikan nilai kreativitas sebagai berikut:
Tabel III.2 Penilaian Kreativitas
No Kreativitas Nilai
1. Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat
bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yang
ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat eselon II
3
2. Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat
bagi organisasinya dan dibuktikan dengan surat keterangan yang
ditandatangani oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
6
3. Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat
bagi negara dan dibuktikan dengan surat keterangan dari presiden
12
Sumber: Perka BKN No.1 Tahun 2013
2. Perilaku Kerja
Perilaku kerja Aparatur Sipil Negara memiliki presentasi penilaian sebesar
40%. Unsur perilaku kerja terdiri dari:
a. Orientasi pelayanan
Sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara dalam memberikan pelayanan
kepada yang dilayani.
33
b. Integritas
Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika dalam
berorganisasi.
c. Komitmen
Kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas
daripada kepentingan diri sendiri.
d. Disiplin
Kesanggupan untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan kedinasan yang apabila di langgar akan diberikan
hukuman disiplin.
e. Kerja sama
Kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan sekerjanya,
atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lainnya.
f. Kepemimpinan
Kemampuan untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain
yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.
Tabel III.3
Hasil Penilaian Aparatur Sipil Negara Kecamatan Pondokgede Tahun 2018.
No Nama Jabatan SKP Perilaku Nilai Predikat
1. Rosidah, SE Staf Ekbang 53.16 34.24 87.40 Baik
2. Achmad Fadilah Staf Trantibum 51.67 35.04 86.71 Baik
3. Winata Staf Tata Usaha 52.20 32.56 84.76 Baik
4. Nasep, M.Si Staf Pem.Masyarakat 52.20 32.00 84.20 Baik
5. Ivan Burhanudin, SE Staf Kesos 51.73 32.40 84.13 Baik
Sumber: Kantor Kecamatan Pondokgede
34
Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa ke lima Aparatur Sipil Negara
mendapatkan nilai berpredikat baik. Aparatur Sipil Negara Rosidah, SE yang bekerja
di bagian staf Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) mendapatkan nilai tertinggi
dengan nilai sasaran kerja pegawai 53.16 dan perilaku kerja 34.24. Jadi total nilai
dari Rosidah, SE 87.40.
Nilai kerja Aparatur Sipil Negara dinyatakan dengan angka dan diberi
keterangan sebagai berikut :
Tabel III.4 Skor Penilaian Aparatur Sipil Negara
Nilai Kategori
91 - 100 Sangat baik
76 - 90 Baik
61 - 75 Cukup
51 - 60 Kurang
50 ke bawah Buruk
Sumber : Perka BKN No.1 Tahun 2013
3.2.3. Kendala dalam Penilaian Kinerja
Berdasarkan hasil riset, kendala yang terjadi dalam pelaksanaan penilaian
kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Pondokgede adalah:
1. Dalam melaksanakan penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara perlu memerlukan
banyak kelengkapan dokumen yang harus diserahkan, hal ini menyebabkan
Aparatur Sipil Negara sering lalai dalam melengkapi kelengkapan dokumen.
2. Dalam melaksanakan penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara, penyusunan
sasaran kerja pegawai menggunakan Microsoft excel, hal ini menyebabkan
Aparatur Sipil Negara kesulitan, karena tidak semua Aparatur Sipil Negara di
kantor Kecamatan Pondokgede di fasilitasi dengan komputer.
35
Untuk mengatasi kendala tersebut, maka cara yang dilakukan, yaitu:
1. Aparatur Sipil Negara harus lebih teliti dalam mempersiapkan kelengkapan
dokumen penilaian kinerja, agar tidak lalai saat mengumpulkan dokumen.
2. Aparatur Sipil Negara harus lebih berfikir kreatif dalam mengatasi kendala
fasilitas komputer yang kurang di kantor Kecamatan Pondokgede, dengan cara
menyusun sasaran kerja pegawai tidak harus di susun menggunakan komputer
kantor tapi bisa menggunakan komputer yang ada di luar kantor seperti warnet
atau bisa juga Aparatur Sipil Negara membeli komputer pribadi agar lebih
memudahkan dirinya dalam menyusun sasaran kerja pegawai.