16
20 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah Umum Perkembangan Organisasi Kecamatan Pondokgede merupakan kecamatan yang terletak di kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Pondokgede terbentuk pada tahun 1996, melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 Tentang Pembentukan Wilayah Kotamadya. Kecamatan Pondokgede terdiri dari beberapa kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Jatiwaringin yang merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan Pondokgede. 2. Kelurahan Jatibening. 3. Kelurahan Jatibening Baru. 4. Kelurahan Jaticempaka. 5. Kelurahan Jatimakmur. Kecamatan Pondokgede memiliki batas-batas wilayah, yaitu: 1. Sebelah Timur : Kecamatan Jati Asih dan Kecamatan Bekasi Selatan. 2. Sebelah Barat : Kelurahan Halim Perdana Kusumah Jakarta Timur. 3. Sebelah Utara : Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur. 4. Sebelah Selatan : Kecamatan Pondok Melati. Kecamatan Pondokgede memilik luas wilayah 1.592, 246 Ha. Dengan jumlah penduduk tahun 2018 sebanyak 275,657 jiwa. Saat ini Kecamatan Pondokgede di pimpin oleh H.Mardani S.E, M.Si. beliau sudah menjabat sebagai camat sejak bulan Desember 2016.

BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 Tentang Pembentukan Wilayah Kotamadya. Kecamatan Pondokgede terdiri dari beberapa

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

20

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah Umum Perkembangan Organisasi

Kecamatan Pondokgede merupakan kecamatan yang terletak di kota Bekasi,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Pondokgede terbentuk pada tahun 1996,

melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 Tentang

Pembentukan Wilayah Kotamadya.

Kecamatan Pondokgede terdiri dari beberapa kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Jatiwaringin yang merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan

Pondokgede.

2. Kelurahan Jatibening.

3. Kelurahan Jatibening Baru.

4. Kelurahan Jaticempaka.

5. Kelurahan Jatimakmur.

Kecamatan Pondokgede memiliki batas-batas wilayah, yaitu:

1. Sebelah Timur : Kecamatan Jati Asih dan Kecamatan Bekasi Selatan.

2. Sebelah Barat : Kelurahan Halim Perdana Kusumah Jakarta Timur.

3. Sebelah Utara : Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur.

4. Sebelah Selatan : Kecamatan Pondok Melati.

Kecamatan Pondokgede memilik luas wilayah 1.592, 246 Ha. Dengan jumlah

penduduk tahun 2018 sebanyak 275,657 jiwa. Saat ini Kecamatan Pondokgede di

pimpin oleh H.Mardani S.E, M.Si. beliau sudah menjabat sebagai camat sejak bulan

Desember 2016.

21

Untuk menselaraskan visi dan misi kota Bekasi maju, sejahtera, dan ihsan,

maka Kecamatan Pondokgede memiliki visi dan misi, yaitu:

Visi

Pondokgede semakin maju untuk mensejahterakan masyarakat yang bernuansa ihsan.

Misi

1. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik.

2. Mewujudkan Kecamatan Pondokgede bersih, tertib, aman, dan damai.

3. Memajukan wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3.2.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Sumber: Kantor Kecamatan Pondokgede

Gambar III.1 Struktur Organisasi Kecamatan Pondokgede

CAMAT

SEKRETARIS

KECAMATAN

SEKSI TATA

USAHA

SEKSI

KEUANGAN

SEKSI

PEMERINTAHAN

SEKSI

KETENTRAMAN

DAN KETERTIBAN

SEKSI

EKONOMI DAN

PEMBANGUNAN

SEKSI

KESEJAHTERAAN

SOSIAL

SEKSI

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

22

Tata Kerja

1. Camat

Mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam mengkoordinasikan

penyelenggaraan urusan pemerintahan di wilayah Kecamatan.

a. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi kependudukan

sesuai aturan yang berlaku.

b. Menetapkan visi dan misi kecamatan untuk mendukung visi dan misi daerah

serta kebijakan wali kota.

c. Memberikan fasilitas pendidikan dan pelatihan perjenjangan karir bagi staf

yang berpotensi.

d. Memberikan pembinaan administrasi pemerintahan di Kelurahan.

e. Melaksanakan pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) dan

menyusun standar pelayanan minimal (SPM) Kecamatan.

2. Sekretaris Kecamatan

Mempunyai tugas membantu Camat menyelenggarakan pelayanan teknis

administratif.

a. Mengisi buku induk pegawai.

b. Mengisi buku cuti.

c. Membuat absensi harian pegawai .

d. Mengkoordinasikan pengisian data monografi Kecamatan dan Kelurahan.

e. Melakukan pengelolaan arsip statis dan arsip dinamis di Kecamatan.

3. Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas membantu Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan

pelayanan pendataan rencana program, tata usaha serta rumah tangga dan

administrasi kepegawaian lingkup Kecamatan.

23

a. Menghimpun setiap konsep rekomendasi/ nota pertimbangan/ surat

keterangan dan/jasa pelayanan publik lainnya yang disampaiakan seksi terkait

sebagai bahan koreksi Sekretaris Camat sebelum ditandatangani oleh Camat.

b. Menghimpun bahan penyusunan mekanisme dan prosedur pelaksanaan

pelayanan perizinan dan non perizinan dari Seksi terkait mengacu kepada

peraturan yang berlaku.

c. Menyiapkan dan menyusun berkas kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,

pensiun, pengembangan, dan diklat pegawai, penerapan disiplin pegawai,

serta kesejahteraan pegawai.

d. Melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan administrasi kepegawaian,

pelaksanaan tata naskah dinas serta pengelolaan, pemeliharaan dan

inventarisasi aset-aset baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak di

Kelurahan.

4. Bagian Keuangan

Mempunyai tugas membantu Sekretaris Kecamatan dalam penatausahaan

keuangan, akuntansi, serta verifikasi pembekuan keuangan lingkup kecamatan.

a. Menghimpun dan mengolah data keuangan unit kerja di lingkungan

Kecamatan.

b. Melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan administrasi keuangan di

Kelurahan.

c. Menyiapkan dan menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran tahunan

Kecamatan.

d. Menyiapkan dan menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran belanja tidak

langsung dan anggaran belanja langsung Kecamatan.

5. Seksi Pemerintahan

24

Mempunyai tugas membantu Camat melaksanakan kewenangan Kecamatan di

bidang pemerintahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

a. Melakukan koordinasi, monitoring, dan evaluasi terkait pelaksanaan

pembentukan, pemekaran, penggabungan, dan penghapusan Kelurahan.

b. Mencatat dan menandatangani permohonan pengantar surat keterangan

pindah penduduk warga negara Indonesia antar Kecamatan dalam satu kota,

antar kota dalam satu provinsi, dan antar provinsi.

c. Mencatat dan menandatangani permohonan surat keterangan pindah

penduduk warga negara Indonesia ke luar negeri.

d. Melaksanakan fasilitas permasalahan dan pelaksanaan pendaftaran penduduk

dalam sistem administrasi kependudukan meliputi pengadaan dan perawatan

sarana penunjang operasional di wilayahnya.

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan

Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban umum sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

a. Menyiapkan bahan penerbitan surat izin keramaian.

b. Menyiapakan bahan rekomendasi untuk penerbitan izin undang-undang

gangguan oleh instansi terkait.

c. Melakukan koordinasi dalam rangka penegakan hukum dan penanggulangan

pencemaran, kerusakan lingkungan, dan pemulihan kualitas lingkungan.

d. Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan

pengendalian perizinan pembuangan limbah.

e. Melakukan pengawasan serta evaluasi pemasangan spanduk, poster,

selebaran/pamphlet dan umbul-umbul.

25

7. Seksi Ekonomi dan Pembangunan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan

Kecamatan dalam bidang ekonomi dan pembangunan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan monitoring pendataan terkait pengadaan

fasilitas pengadaan belajar pendidikan luar sekolah kepada perangkat daerah

terkait.

b. Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pemberian rekomendasi/

penerbitan izin di lingkup wilayah Kecamatan kepada perangkat daerah

terkait.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan, koordinasi, dan monitoring

terkait penyediaan sarana, dan prasarana kebersihan lingkungan kepada

perangkat daerah lain.

8. Seksi Kesejahteraan Sosial

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan

Kecamatan di bidang Kesejahteraan Sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

a. Membantu pelaksanaan kegiatan terkait pemantauan, pengendalian, dan

penilaian pelaksanan proses belajar mengajar dan manajamen sekolah mulai

dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

b. Membantu pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi penggunaan

sarana dan prasarana TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

c. Menyiapkan surat keterangan tidak mampu bagi warga yang membutuhkan

untuk ditandatangani oleh Camat.

9. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

26

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan kewenangan

Kecamatan di bidang pemberdayaan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

a. Mengevaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di

wilayah Kecamatan baik yang diselenggarakan oleh unit kerja pemerintah

atau swasta.

b. Melaksanakan penyelenggaraan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)

dan posyandu serta posyada di wilayah Kecamatan berkoordinasi dengan

perangkat daerah terkait.

c. Melaksanakan upaya-upaya peningkatan partisipasi masyarakat untuk ikut

serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum

musyawarah perencanaan pembangunan di Kelurahan dan Kecamatan .

3.1.3. Kegiatan Usaha

Kecamatan Pondokgede merupakan lembaga pemerintahan yang memiliki

kegiatan memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat, adapun kegiatan

pelayanan kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Pondokgede di bagi menjadi 5

bagian, yaitu:

1. Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa:

a. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).

b. Pembuatan Kartu Indonesia Anak (KIA).

c. Pembuatan Kartu Keluarga.

d. Pembuatan Akta Kelahiran.

e. Pembuatan Akta Kematian.

27

2. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Seksi Ketentraman dan Ketertiban memberikan pelayanan kepada masyarakat

berupa:

a. Pembuatan Surat Keterangan Domisili Usaha.

b. Pembuatan Surat Izin Reklame.

c. Pembuatan Surat Izin Gangguan.

d. Pembuatan Permohonan Surat Keterangan Catatan Kelakuan Baik.

3. Seksi Ekonomi dan Pembangunan

Seksi Ekonomi dan Pembangunan memberikan pelayanan kepada masyarakat

berupa:

a. Pembuatan Surat Izin Perdagangan Usaha.

b. Pembuatan Surat Izin Mendirikan Bangunan.

4. Seksi Kesejahteraan Sosial

Seksi Kesejahteraan Sosial memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa:

a. Pembuatan Surat Dispensasi Nikah.

b. Pembuatan Permohonan Surat Nikah.

c. Pembuatan Permohonan Surat Cerai.

d. Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu.

e. Pembuatan Surat Domisili Haji.

f. Pembuatan Surat Yayasan.

5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Pemberdayaan Masyarakat memberikan pelayanan kepada masyarakat

berupa:

a. Menyelenggarakan PKK.

b. Menyelenggarakan Posyandu.

28

3.2. Hasil Penelitian

Data penelitian tugas akhir di peroleh dari hasil wawancara penulis dengan

Ibu Marlina Lucinawati, S.T., M.Sc., M.S.E. selaku Sekretaris Kecamatan

Pondogede Bekasi. Pertanyaan yang diajukan ke narasumber, yaitu: bagaimana

pelaksanaan penilaian kinerja ASN, berapa kali penilaian kinerja ASN, siapa yang

menilai, tujuan dan manfaat di laksankannya penilaian kinerja ASN. Selain itu,

penulis juga menanyakan tentang metode penilaian kinerja ASN, Unsur penilaian

kinerja, kendala dalam melaksanakan penilaian kinerja dan bagaimana cara

mengatasi kendala tersebut.

3.2.1. Pelaksanaan Penilaian Kinerja

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pejabat Penilai (Kasie) Atasan Pejabat Penilai (Camat)

tidak

Mulai

Membuat

Capaian SKP

Laporan Hasil

Penilaian

Kinerja

Persetujuan

Pemberitahuan

Hasil Nilai

Pemberian

Nilai

Menetapkan SKP Menyusun

SKP

1

29

Gambar III.2 Flow Chart Pelaksanaan Penilaian kinerja

1. Tahap pertama Aparatur Sipil Negara menyusun formulir sasaran kerja pegawai

(SKP) yang berisi kegiatan tugas jabatan disertai target yang harus dicapai dalam

waktu satu tahun. Sasaran kerja pegawai di susun pada awal bulan Januari dan

ditetapkan oleh pejabat penilai paling lambat pada akhir januari.

2. Tahap kedua setelah sasaran kerja pegawai di tetapkan, Aparatur Sipil Negara

melaporkan capaian penilaian sasaran kerja pegawai kepada Pejabat Penilai.

3. Tahap ketiga Pejabat Penilai memberikan nilai sasaran kerja pegawai kepada

Aparatur Sipil Negara berdasarkan capaian laporan sasaran kerja pegawai dan

memberikan nilai perilaku kerja berdasarkan pengamatan terhadap perilaku kerja

Aparatur Sipil Negara yang dicatat dan dimasukan pada lembar penilaian kinerja.

4. Tahap keempat Aparatur Sipil Negara memberikan pernyataan dari hasil

penilaian kinerja, apakah setuju atau merasa keberatan atas hasil penilaian kinerja

Laporan

Penilaian di

tandatangani

Laporan Hasil

Penilaian Kinerja

Laporan

Penilaian di

tandatangani

Laporan

Penilaian di

tandatangani

Memberikan

Laporan Hasil

Penilaian Kinerja

Laporan Hasil

Penilaian Kinerja

Selesai

1

30

yang diberikan oleh Pejabat Penilai misalnya keberatan karena penghitungan

penilaian yang salah maka solusinya penilaian kinerja di kembalikan lagi kepada

pejabat penilai untuk di lakukan penghitungan ulang kembali . Jika setuju maka

laporan hasil penilaian di tandatangani.

5. Tahap kelima Pejabat Penilai menerima hasil penilaian kinerja dari Aparatur Sipil

Negara yang telah di tandatangani oleh ASN untuk di setujui dan ditandatangani.

Kemudian melaporkan hasil penilaian kinerja kepada atasan pejabat penilai.

6. Tahap keenam Atasan Pejabat Penilai menyetujui dan menandatangani hasil

penilaian menjadi laporan kinerja dan memberikannya kepada Aparatur Sipil

Negara.

3.2.2. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Pondokgede memiliki

unsur penilaian kinerja, yaitu:

1. Sasaran Kerja Pegawai

Sasaran kerja pegawai (SKP) merupakan sasaran kerja yang akan dicapai

oleh setiap Aparatur Sipil Negara dalam periode satu tahun. Sasaran kerja

pegawai di susun berdasarkan kegiatan tugas jabatan Aparatur Sipil Negara.

Setiap Aparatur Sipil Negara menyusun sasaran kerja pegawai setiap awal tahun

berdasarkan rencana kerja tahunan instansi. Sasaran kerja pegawai berisi kegiatan

tugas jabatan dan target yang akan dicapai dalam peridoe waktu penilaian yang

bersifat nyata dan dapat diukur.

Sasaran kerja pegawai terdiri dari aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya

sesuai dengan jenis kegiatan tugas jabatan pada masing-masing unit kerja

Aparatur Sipil Negara. Penilaian Sasaran kerja pegawai dilakukan dengan cara

31

membandingkan antara realisasi kerja dengan target. Unsur sasaran kerja pegawai

memiliki presentasi penilaian sebesar 60%. Untuk menghitung penilaian capaian

sasaran kinerja Aparatur Sipil Negara, akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Aspek Kuantitas :

Penilaian SKP (kuan) = Realisasi Kuantitas (RO) x 100%

Target Kuantitas (TO)

b. Aspek Kualitas :

Penilian SKP (Kual) = Relisasi Kualitas (RK) x 100%

Target Kualitas (TK)

c. Aspek Waktu

Rumus = 1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu x 100%

Target Waktu

d. Aspek Biaya

Rumus = 1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya x 100%

Target Biaya

Selain dari kegiatan tugas jabatan, Aparatur Sipil Negara juga diberikan

kesempatan untuk menambah nilai sasaran kerja pegawai melalui penilaian tugas

tambahan dan penilaian tugas kreativitas. Aparatur Sipil Negara yang diberikan

tugas lain oleh atasan langsungnya di luar dari kegiatan tugas jabatan sasaran

kerja pegawai maka akan diberikan nilai tugas tambahan. Contohnya pegawai

negeri sipil yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt), maka tugas-tugas

sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan. Berikut ada tabel yang akan

menjelaskan berapa nilai yang di berikan kepada Aparatur Sipil Negara yang

melaksanakan tugas tambahan.

32

Tabel III.1 Penilaian Tugas Tambahan

No Tugas Tambahan Nilai

1. Tugas tambahan dilakukan dalam setahun sebanyak 1-3 kali

kegiatan

1

2. Tugas tambahan dilakukan dalam setahun sebanyak 4-6 kali

kegiatan

2

3. Tugas tambahan dilakukan dalam setahun sebanyak 7

kegiatan atau lebih

3

Sumber: Perka BKN No.1 Tahun 2013

Sedangkan apabila Aparatur Sipil Negara pada tahun berjalan menemukan

sesuatu yang baru, maka akan diberikan nilai kreativitas sebagai berikut:

Tabel III.2 Penilaian Kreativitas

No Kreativitas Nilai

1. Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat

bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yang

ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat eselon II

3

2. Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat

bagi organisasinya dan dibuktikan dengan surat keterangan yang

ditandatangani oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

6

3. Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat

bagi negara dan dibuktikan dengan surat keterangan dari presiden

12

Sumber: Perka BKN No.1 Tahun 2013

2. Perilaku Kerja

Perilaku kerja Aparatur Sipil Negara memiliki presentasi penilaian sebesar

40%. Unsur perilaku kerja terdiri dari:

a. Orientasi pelayanan

Sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara dalam memberikan pelayanan

kepada yang dilayani.

33

b. Integritas

Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika dalam

berorganisasi.

c. Komitmen

Kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan untuk

mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas

daripada kepentingan diri sendiri.

d. Disiplin

Kesanggupan untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang

ditentukan dalam peraturan kedinasan yang apabila di langgar akan diberikan

hukuman disiplin.

e. Kerja sama

Kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan sekerjanya,

atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lainnya.

f. Kepemimpinan

Kemampuan untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain

yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.

Tabel III.3

Hasil Penilaian Aparatur Sipil Negara Kecamatan Pondokgede Tahun 2018.

No Nama Jabatan SKP Perilaku Nilai Predikat

1. Rosidah, SE Staf Ekbang 53.16 34.24 87.40 Baik

2. Achmad Fadilah Staf Trantibum 51.67 35.04 86.71 Baik

3. Winata Staf Tata Usaha 52.20 32.56 84.76 Baik

4. Nasep, M.Si Staf Pem.Masyarakat 52.20 32.00 84.20 Baik

5. Ivan Burhanudin, SE Staf Kesos 51.73 32.40 84.13 Baik

Sumber: Kantor Kecamatan Pondokgede

34

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa ke lima Aparatur Sipil Negara

mendapatkan nilai berpredikat baik. Aparatur Sipil Negara Rosidah, SE yang bekerja

di bagian staf Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) mendapatkan nilai tertinggi

dengan nilai sasaran kerja pegawai 53.16 dan perilaku kerja 34.24. Jadi total nilai

dari Rosidah, SE 87.40.

Nilai kerja Aparatur Sipil Negara dinyatakan dengan angka dan diberi

keterangan sebagai berikut :

Tabel III.4 Skor Penilaian Aparatur Sipil Negara

Nilai Kategori

91 - 100 Sangat baik

76 - 90 Baik

61 - 75 Cukup

51 - 60 Kurang

50 ke bawah Buruk

Sumber : Perka BKN No.1 Tahun 2013

3.2.3. Kendala dalam Penilaian Kinerja

Berdasarkan hasil riset, kendala yang terjadi dalam pelaksanaan penilaian

kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Pondokgede adalah:

1. Dalam melaksanakan penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara perlu memerlukan

banyak kelengkapan dokumen yang harus diserahkan, hal ini menyebabkan

Aparatur Sipil Negara sering lalai dalam melengkapi kelengkapan dokumen.

2. Dalam melaksanakan penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara, penyusunan

sasaran kerja pegawai menggunakan Microsoft excel, hal ini menyebabkan

Aparatur Sipil Negara kesulitan, karena tidak semua Aparatur Sipil Negara di

kantor Kecamatan Pondokgede di fasilitasi dengan komputer.

35

Untuk mengatasi kendala tersebut, maka cara yang dilakukan, yaitu:

1. Aparatur Sipil Negara harus lebih teliti dalam mempersiapkan kelengkapan

dokumen penilaian kinerja, agar tidak lalai saat mengumpulkan dokumen.

2. Aparatur Sipil Negara harus lebih berfikir kreatif dalam mengatasi kendala

fasilitas komputer yang kurang di kantor Kecamatan Pondokgede, dengan cara

menyusun sasaran kerja pegawai tidak harus di susun menggunakan komputer

kantor tapi bisa menggunakan komputer yang ada di luar kantor seperti warnet

atau bisa juga Aparatur Sipil Negara membeli komputer pribadi agar lebih

memudahkan dirinya dalam menyusun sasaran kerja pegawai.