Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Bank mitra niaga merupakan bank umum swasta yang didirikan pada tahun
1989 berdasarkan akta nomor 85 tanggal 5 juli 1989 dari notaris Benny Kristanto,
S.H dengan persetujuan prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No.
576/MK.13/1989. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C2.6829 HT.01.01 tahun 1989
tanggal 29 juli 1989.
Kepemilikan saham bank Mitraniaga telah mengalami beberapa kali
perubahan, kondisi yang terakhir tercatat dalam akta nomor 21 dari Notaris Esther
Setiawati Santosa, S.H pada tanggal 24 mei 2014. Dalam peningkatan modal, selama
tahun 2007 hingga tahun 2010, bank mitraniaga telah melakukan tambahan modal
secara bertahap dan total Rp. 108.400.000.000,- (Seratus Delapan Milyar Empat
Ratus Juta Rupiah). Sedangkan untuk penambahan modal yang paling terakhir
tercatat dalam akta notaris nomor 37 dari notaris Esther Setiawati Santosa, S.H pada
tanggal 25 januari 2012 menjadi Rp. 118.400.000.000,- (Seratus Delapan Belas
Milyar Empat Ratus Juta Rupiah).
Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan
pelayanan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian tetap terus
22
dilakukan. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang struktur pendidikannya
baik maka Bank Mitraniaga diharapkan senantiasa tumbuh dan berkembang tanpa
mengabaikan kualitas pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Selain itu untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan
usaha dan perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa keuangan, Bank
terus menyempurnakan sistem dan mekanisme pelayanan dengan pengelolaan yang
professional dan berintegritas tinggi.
Hingga akhir 2014, Bank Mitraniaga telah memiliki 13 (dua belas) jaringan
kantor tersebar di Jakarta dan Surabaya yang siap melayani nasabahnya dengan
layanan terbaik, yang terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat Operasional, 1 (satu) Kantor
Cabang, 8 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 3 (tiga) Kantor Kas. Dalam waktu
dekat penambahan jumlah jaringan kantor di daerah sekitar Jakarta dan luar Jakarta
akan segera dilaksanakan guna memperkokoh kegiatan usaha Bank.
Adapun visi dan misi dari Bank Mitraniaga adalah:
1. Visi Bank Mitraniaga
Menjadi bank umum yang sehat dan terpercaya sehingga dapat memberikan
kontribusi positif kepada stakeholder maupun nasabah.
2. Misi Bank Mitraniaga
a. Memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah dan dunia usaha
berdasarkan prinsip-prinsip GCG.
b. Meningkatkan produktifitas dan melayani dengan sepenuh hati.
23
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Struktur dan tata kerja organisasi dibagian divisi Finance dan Akunting pada
Bank Mitraniaga adalah sebagai berikut:
Gambar III. 1
Struktur Organisasi Divisi Finance dan Akunting
Sumber: Divisi Finance dan Akunting Bank Mitraniaga
Agar suatu perusahaan dapat terus berkembang, maka perusahaan tersebut
harus memiliki organisasi yang baik dan mengatur, agar perusahaan dapat bekerja
dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan, didalam penyususan
struktur organisasi harus memiliki penetapan yang jelas, sehingga masing-masing
24
personil dapat mengetahui tugas, tanggung jawab, kewajiban, serta wewenang yang
dimilikinya. Berikut uraian jabatan didivisi finance dan akunting pada PT. Bank
Mitraniaga Tbk,:
1. Divisi Finance dan Akunting
Fungsi : Membantu direktur operasional dalam mengkoordinasi kegiatan
pengelolaan data keuangan beserta data administrasinya, penyusunan laporan
keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan
keuangan.
Tugas pokok :
a. Terkendalinya kegiatan Akuntansi, Manajemen Keuangan, Sistem
Informasi Keuangan, dan Pelaporan Aspek Keuangan.
b. Terselenggaranya proses keuangan yang akuntabel.
c. Tersusunnya anggaran perusahaan sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh direksi.
d. Tersajinya laporan manajemen yang bermakna bagi direksi untuk
menyusun kebijakan.
e. Tersusunnya sistem informasi akuntansi dan keuangan yang up to date.
f. Terpenuhinya semua kewajiban dan pertanggung jawaban laporan
keuangan perusahaan kepada pihak yang berwenang.
g. Terlaksananya penyusunan RKAP yang benar, memadai, dan tepat
waktu.
25
h. Tersajinya perhitungan indikator-indikator keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
i. Sebagai konsultan penghitung dan penerapan ketentuan perpajakan yang
berlaku.
j. Tersedianya laporan analis dan evaluasi keuangan yang dibutuhkan
manajemen.
k. Terlaksananya proses pelaporan kepada pihak eksternal dibidang
keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kewenangan :
a. Mengusulkan perubahan atau penggeseran anggran kepada direksi.
b. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.
c. Meneliti dan merumuskan pola anggaran yang dilakukan.
d. Mengusulkan mata anggaran kepada manajemen.
e. Meneliti atau memeriksa dan mengusulkan perubahan kebijakan
akuntansi.
f. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan kepada pihak internal dan
eksternal.
g. Mengajukan perhitungan pembayaran seluruh kewajiban perpajakan
perusahaan dengan persetujuan Direksi.
h. Mengevaluasi dan mengajukan usulan kelayakan pembukaan cabang
kepada Direksi.
26
i. Sebagai koordinator dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan
keuangan.
j. Menyusun, mengevaluasi, dan merevisi Rencana Anggaran Unit Kerja
atau Cabang.
k. Menandatangani laporan analisis dan evaluasi keuangan Bank.
Hubungan kerja:
a. Atasan langsung:
- Direktur Operasional.
b. Bawahan langsung:
- Koordinator bagian akunting.
- Perencanaan dan Anggaran.
- Akunting.
- Arsip dan dokumentasi.
2. Koordinator Bagian Akunting
Fungsi : Sebagai aparat kantor pusat yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya sistem akuntansi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang
berlaku.
Kewenangan :
a. Melakukan akses kedalam sistem komputer bank sesuai dengan
kewenangan yang diberikan dalam suat tersendiri.
b. Memberikan override atau otorisasi atas transaksi pemindah bukuan aras
validasi yang dilakukan oleh staf dibawah supervisinya sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki.
27
c. Memeriksa dan menandatangani, voucer-voucer atas rekonsiliasi buku
besar atau berkenaan dengan bagiannya.
d. Menandatangani neraca.
Tugas Pokok :
a. Bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan membuat laporan intern
dan ekstern seperti Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Laporan
Berkala Bank Umum (LBBU), Laporan Harian Bank Umum (LHBU),
Laporan Cashflow, Laporan Publikasi, dan Laporan lainnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
laporan intern yang berkaitan dengan bagiannya.
c. Mengontrol pos-pos terbuka buku besar yang penting dan memerlukan
follow up sehingga dapat dipastikan tidak ada pos-pos yang terbuka
berkepanjangan.
d. Mengawasi terpelihara dan tersedianya data keuangan yang periode lalu
sehingga dapat diakses dengan cepat dan dimanfaatkan oleh semua pihak
yang memerlukannya.
e. Mengkoordinasi seluruh bawahannya sehingga menjadi suatu teamwork
yang kompak, efektif dan efisiensi dalam bekerja.
f. Bertanggung jawab untuk mengkoordinir, mengarahkan dan membina
bawahan serta merencanakan pendidikan training bagi mereka sehingga
kelancaran tugas didakan bagiannya terselenggara dengan lancar, efektif
dan efisien.
28
g. Memonitori perhitungan pembayaran PPh pasal 25 dengan benar dan
tepat.
h. Memonitori perhitungan dan pembayaran Asuransi Penjamin Dana Pihak
Ketiga kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan benar dan
tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung
sepanjang masih dalam lingkup fungsi dan tugas bagiannya.
j. Menghitung proyeksi Laba atau Rugi (bulanan)
3. Bagian Pelaporan atau PSAK
a. Mempersiapkan dan melaporkan LBU Bassel II dengan berkoordinasi
dengan unit-unit yang juga terlihat dalam laporan LBU Bassel II.
b. Mempersiapkan dan membuat laporan publikasi
c. Publikasi Bulanan, data diambil dari hasil email Bank Indonesia dan
dikirim kembali ke website Bank Indonesia
d. Publikasi Triwulan dipublikasikan ke media koran:
1. Publikasi posisi 31 Desember dilaporkan sampai dengan 30 April.
2. Publikasi posisi 31 Maret dilaporakan sampai dengan 31 Mei.
3. Publikasi posisi 30 Juni dilaporkan sampai dengan 31 Agustus
4. Publikasi posisi 30 September dilaporkan sampai dengan 30
November.
e. Menyusun dan melaporkan Publikasi LPS (bulanan).
f. Melakukan pembukuan, pengadministrasian dan pengecekan atas
penerapan ketentuan PSAK 50/55.
29
g. Ikut mempersiapkan Laporan Tahunan (annual report) dengan tim.
4. Bagian Akunting dan Rekonsiliasi
Tugas Pokok:
a. Menghitung, membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana
Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban LPS.
b. Pelaporan simpanan dan kewajiban LPS.
c. Perhitungan Bunga Antar Kantor (berikut perhitungan Premi Asuransi).
d. Laporan 10 Deposan Inti (Bulanan).
e. Laporan produk bank.
f. Menyampaikan Laporan Berkala Bank Umum (LBBU).
g. Laporan aktiva produktif (Bulanan).
h. Laporan likuiditas ke Bank Indonesia.
i. LHBU Form 403 (harian).
j. LHBU Form 405 (harian).
k. Rekonsiliasi Neraca dengan daftar retail (harian).
l. Rekonsiliasi Neraca dengan daftar Penempatan.
m. Rekonsiliasi Giro Bank Lain.
n. Print Out Neracaa KPO.
o. Print Out Neraca KC Surabaya.
p. Print Out Neraca Konsolidasi (harian).
q. Perhitungan LDR Harian (harian).
r. Rekonsiliasi RAK (harian).
s. Rekonsiliasi Saldo BI (harian).
30
t. Proses Akhir hari (harian).
u. Validasi voucher transaksi.
5. Bagian Pajak Administrasi dan Verifikasi
a. Menghitung dan menyusun Pajak Penghasilan Masa (Pph Pasal 25).
b. Mengitung dan menyusun Pph Badan Tahunan (Pasal 29).
c. Sebagai Consultant person penghitung pajak penghasilan Pasal 23 (4 ayat
2).
d. Sebagai Consultant person perhitungan pajak penghasilan Pasal 21.
e. Sebagai Consultant person perhitungan pajak atas Bunga Simpanan.
f. Sebagai Consultant person perhitungan pajak-pajak lainnya.
g. Menyampaikan Laporan Pajak Penghasilan Pasal 29.
h. Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25.
i. Mempelajari dan mengaplikasikan ketentuan perpajakan yang berlaku
sesuai dengan cakupan pekerjaan.
j. Verifikasi voucer transaksi harian.
k. Membuat laporan rata-rata tertimbang DPK dan Aktiva.
l. Membuat laporan mingguan Asset, Kredit, DPK.
m. Administrasi berkaitan dengan bagian treasury.
n. Menghitung Jumlah Giro Wajib Minimum yang harus dijaga.
o. Dokumentasi dan pengadministrasian surat masuk dan keluar.
6. Bagian Perencanaan dan Anggaran dan Sistem Informasi Manajemen.
a. Membuat Rencana Bisnis Bank Tahunan untuk pihak eksternal dan
internal.
31
b. Mengkoordinasi atau menyusun Anggaran Cabang.
c. Mengolah Anggaran cabang menjadi Laporan pencapaian Target
percabang setiap minggu.
d. Membuat laporan studi kelayakan prospek pembukaan cabang.
e. Membuat laporan pencapaian Target dan Realisasi tiap cabang.
f. Membuat Laporan Comperative Neraca, Biaya dan Pendapatan Gabungan
dan Cabang.
g. Menghitung rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.
h. Penyusunan Laporan Sistem Informasi Manajemen bulanan.
i. Laporan Posisi Keuangan Bank dan didistribusi ke Manajemen.
j. Menghitung dan membuat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) sesuai format atau ketentuan yang berlaku. Laporan:
1. KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko
Kredit.
2. KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko
Pasar.
3. KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko
Operasional.
k. Perhitungan rasio-rasio keuangan bulanan sesuai dengan ketentuan.
l. Menyampaikan laporan pencapaian realisasi bisnis (triwulan).
m. Comperative pendapatan dan biaya gabungan (bulanan).
n. Perhitungan cost of fund (COF) dan suku bunga dasar kredit.
o. Membuat laporan Interim OJK atau Bapepam dan bursa.
32
7. Bagian Dokumentasi dan Arsip
a. Filling Neraca KPO,KCP,KC,dan Gabungan
b. Filling Voucher Transaksi
c. Support data pembuatan laporan rata-rata tertimbang manual.
d. Support data dokumentasi.
e. Pembayaran pajak penghasilan pasal 25.
f. Arsip atas order dan file-file.
g. Dokumentasi laporan-laporan: Neraca, kertas kerja dan laporan intern dan
ekstern.
h. Support Vertifikasi Voucher transaksi.
i. Distribusi Neraca Gabungan ke Direksi dan Komisaris.
j. Filling Neraca Harian Kantor Pusat dan Cabang.
k. Filling Voucher Transaksi.
l. Membuat laporan mingguan Asset, Kredit, DPK.
m. Dokumentasi atas penyerahaan bukti-bukti transaksi (penyerahan neraca,
voucher transaksi dan laporan lainnya).
3.1.3. Kegiatan Usaha atau Operasi
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan dari didirikannya
Bank Mitraniaga adalah untuk melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan
ketentuan dalam perundang-undangan. Untuk mencapai maksud dan tujuannya
tersebut, maka Bank Mitraniaga sebagaimana diatur pada Pasal 3 ayat (2) Anggaran
Dasar dapat melaksakan kegiatan usaha sebagai berikut:
33
Kegiatan usaha utama:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikasi deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk
kepentingan atau atas perintah nasabahnya:
a. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa
berlakukanya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud.
b. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
tersebut.
c. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
e. Obligasi.
f. Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
g. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
34
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari , atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi,
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atau surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
11. Menyediakan pembiayaan dan melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip
Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat.
13. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
14. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain
dibidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal
ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga penyelesaian
dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan berdasarkan Prinsip Syariah dengan syarat
35
16. harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
17. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dan pengurus dana
pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana
pensiun yang berlaku.
Kegiatan Usaha Penunjang:
Melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertententangan
dengan perundang-undangan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam
rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik
semua maupun sebagian melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib
dicairkan secepatnya.
3.2. Hasil Penelitian
Data yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu data
laporan keuangan PT. Bank Mitra Niaga, Tbk yang terdiri dari laporan neraca dan
laporan laba rugi periode 2012 s/d 2014 yang akan dianalisa dengan cara
menggunakan rasio profitabilitas yang terdiri dari Gross Profit Margin, Net Profit
Margin,Return On Asset, Return On Equity .
3.2.1. Gross Profit Margin
Rasio ini digunakan untuk mengetahui presentase laba dari kegiatan usaha
murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya.
Rumus untuk mencari gross profit margin sebagai berikut:
36
����� ����� ���� =������ � � ���� – ������ � ���� ��
������ � � ���� × 100%
Perhitungan GPM Tahun 2012
����� ����� ���� = ��. 70.682.369.033 − ��. 62.763.956.867
��. 70.682.369.033× 100%
= 11,20%
Jadi, gross profit margin pada tahun 2012 adalah 11,20%
Perhitungan GPM Tahun 2013
����� ����� ���� = ��. 86.635.206.300 − ��. 71.938.502.544
��. 86.635.206.300 × 100%
= 16,96%
Jadi, gross profit margin pada tahun 2013 adalah 16,96%
Perhitungan GPM Tahun 2014
����� ����� ���� = ��. 145.552.787.969 − ��. 128.745.691.357
��. 145.552.787.969× 100%
= 11,54%
Jadi, gross profit margin pada tahun 2014 adalah 11,54%
Jadi menurut data diatas dapat dijadikan tabel seperti dibawah ini:
37
Tabel III.1
Data Rasio Gross Profit Margin PT. Bank Mitraniaga Tbk
Sumber: Olahan Data Penulis
Dari tabel III.1 diatas gross profit margin PT. Bank Mitraniaga, Tbk Jakarta
pada tahun 2012 sebesar 11,20% yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan
operasional mampu menghasilkan Rp.11,20 laba kotor. Pada tahun 2013 gross profit
margin sebesar 16,69%, yang mengalami kenaikan sebesar 5,76% dari tahun
sebelumnya. Gross profit margin sebesar 16,96% menunjukan bahwa setiap Rp. 100
pendapatan operasional mampu menghasilkan Rp. 16,96 laba kotor.
Pada tahun 2014 gross profit margin mengalami penurunan sebesar 5,42%
dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,54%. Gross profit margin sebesar 11,54%
menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan operasional mampu menghasilkan Rp.
11,54 laba kotor.
3.2.2. Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam
menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokok.
Rumus untuk mencari net profit margin adalah sebagai berikut:
Keterangan 2012 2013 2014
Operating Income Rp.70.682.369.033 Rp. 86.635.206.300 Rp. 145.552.787.969
Operating Expense Rp.62.763.956.867 Rp. 71.938.167.512 Rp.128.745.691.357
Operating Income Rp. 70.682.369.033 Rp.86.635.206.300 Rp. 145.552.787.969
Gross Profit Margin 11,20 % 16,96% 11,54%
38
'� ����� ���� = '� � ����
������ � � ���� × 100%
Tahun 2012
'� ����� ���� = ��. 3.789.813.634
��. 70.682.369.033× 100%
= 5,36%
Jadi, net profit margin pada tahun 2012 sebesar 5,36%
Tahun 2013
'� ����� ���� =��. 6.207.647.642
��. 86.635.206300 � 100%
= 7,16%
Jadi, net profit margin pada tahun 2013 sebesar 7,16%
Tahun 2014
'� ����� ���� = ��. 3.387.863.679
��. 145.552.787.969× 100%
= 2,32%
Jadi, net profit margin pada tahun 2014 adalah sebesar 2,32%
Dari data di atas dapat dijadikan tabel seperti dibawah ini
Tabel III.2
Data Rasio Net Profit Margin PT. Bank Mitraniaga Tbk,
Keterangan 2012 2013 2014
Net Income Rp. 3.789.813.634 Rp. 6.207.647.642 Rp. 3.387.863.679
Operating Income Rp. 70.682.369.033 Rp. 86.635.206.300 Rp. 145.552.787.969
Net Profit Margin 5,36% 7,16% 2,32%
Sumber:OlahanDataPenulis
39
Dari tabel III.2 diatas net profit margin PT. Bank Mitraniaga Tbk, Jakarta
pada tabun 2012 sebesar 5,36%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan
operasional mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 5,36 . Pada tahun 2013 net
profit margin mengalami kenaikan sebesar 1,8% dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar
7,16%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan operasional mampu
menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 7,16 . Pada tahun 2014 terlihat banyak
penurunan sebesar 5,14%, yaitu sebesar 2,32% yang menunjukan bahwa setiap Rp.
100 pendapatan operasional mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp.2,32.
3.2.3. Return On Asset
Return on Assets adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan
antara laba (setelah pajak) dengan total assets bank, rasio ini menunjukan tingkat
efiesiensi pengelolaan assets yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.
Rumus return on assets adalah sebagai berikut:
��(� � )���� = *�+� ,�+�-(� ��.�/
��� − ��� 0��- )���� � 100 %
Perhitungan ROA Tahun 2012
��(� � )���� = ��. 5.009.379.365
��. 1.048.147.568.346 � 100 %
= 0,47%
Jadi, ROA pada tahun 2012 adalah sebesar 0,47%
40
Perhitungan Tahun 2013
��(� � )���� = ��. 4.291.224.165
��. 1.285.156.785.339 � 100 %
= 0,33 %
Jadi, ROA pada tahun 2013 adalah sebesar 0,33%
Perhitungan Tahun 2014
��(� � )���� = ��. 8.824.713.219
��. 1.892.362.149.138 � 100 %
= 0,46%
Jadi, ROA pada tahun 2014 adalah sebesar 0,46%
Dari data diatas dapat dijadikan tabel seperti dibawah ini:
Tabel III.3
Data Rasio Retrun On Asset PT. Bank Mitraniaga Tbk,
Keterangan 2012 2013 2014
Laba Sebelum Pajak Rp. 5.009.379.365 Rp. 4.291.224.165 Rp. 8.824.713.219
Total Aset Rp. 1.048.147.568.346 Rp. 1.285.156.786.339 Rp. 1.892.362.149.138
Return On Assets 0,47% 0,33% 0,46%
Sumber: Data Olahan Penulis
Dari tabel III.4 diatas return on assets PT. Bank Mitraniaga Tbk, Jakarta
tahun 2012 sebesar 0,47%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang
dimiliki mampu menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp. 0,47. Pada tahun
2013 mengalami penurunan sebesar 0,14% yaitu sebesar 0,33%, yang menunjukan
bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu menghasilkan pendapatan
operasional sebesar Rp. 0,33. Pada tahun mengalami kenaikan sebesar 0,13% yaitu
41
sebesar 0,46%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu
menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp. 0,46.
3.2.4. Return On Equity
Return On Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan
antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank.
Rumus:
��(� � �1(�2 = *�+� ���-�ℎ ��.�/
�4�- � � (��� − ���) × 100 %
Perhitungan ROE 2012
��(� � �1(�2 = ��. 3.789.813.634
��. 118.400.000.000 × 100 %
= 3,20 %
Jadi, ROE pada tahun 2012 adalah sebesar 3,2%
Perhitungan ROE tahun 2013
��(� � �1(�2 = ��. 3.387.863.679
��. 162.900.000.000 × 100 %
= 2,00 %
Jadi, ROE pada tahun 2013 adalah sebesar %
Perhitungan ROE tahun 2014
��(� � �1(�2 = ��. 6.207.647.642
��. 162.900.000.000 × 100 %
= 3,81%
Jadi, ROE pada tahun 2014 adalah sebesar 3,17%
42
Adapun tabel dari perhitungan return on equity diatas:
Tabel III.4
Data Rasio Return On Equity PT. Bank Mitraniaga Tbk,
Keterangan 2012 2013 2014
Laba Setelah Pajak Rp. 3.789.813.634 Rp. 3.387.863.679 Rp. 6.207.647.642
Modal Inti Rp. 118.400.000.000 Rp. 162.900.000.000 Rp. 162.900.000.000
Return on Equity 3,20% 2,00% 3,81%
Sumber: Data Olahan Penulis
Dari tabel diatas ROE PT. Bank Mitraniaga Tbk, pada tahun 2012 adalah
sebesar 3,20% yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu
menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp. 3,20%. Pada tahun 2013
mengalami penurunan sebesar 1,2% yaitu sebesar 2,00% , yang menunjukan bahwa
setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu menghasilkan pendapatan operasional
yaitu sebesar Rp. 2,00. Sedangkan pada tahun 2014 mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya sebesar 1,81% yaitu sebesar 3,81%, yang menunjukan bahwa setiap Rp.
100 aktiva yang dimiliki mampu menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp.
3,81.
3.2.5. Data Perkembangan Rasio-Rasio Profitabilitas
Pada data profitabilitas ini disajikan besarnya rasio profitabilitas yaitu gross
profit margin, net profit margin, return on assets, return on equity secara keseluruhan
pada periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Selain itu pada data dibawah ini
dapat diketahui perkembangan profitabilitas Bank Mitraniaga, sehingga kenaikan dan
43
penurunan yang terjadi pada rasio profitabilitas dapat diketahui pada data ini.
Perkembangan rasio profitabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel III.5
Data Perkembangan Rasio Profitabilitas
PT. Bank Mitraniaga Tbk, Periode tahun 2012 sampai dengan 2014
Keterangan Tahun Rasio
Profitabilitas
Interval Standar Bank
Indonesia
Gross Profit
Margin
2012
2013
2014
11,20%
16,96%
11,54%
Mengalami Kenaikan
Sebesar 5,76%
Mengalami Penurunan
Sebesar 5,42%
Tidak Ada Batasan
Baku
Net Profit
Margin
2012
2013
2014
5,36%
7,16%
2,32%
Mengalami Kenaikan
Sebesar 1,8%
Mengalami Penuruanan
Sebesar 4,84%
1,5 % - 2%
Return On Assets
2012
2013
2014
0,47%
0,33%
0,46%
Mengalami Penurunan
Sebesar 0,14%
Mengalami Kenaikan
Sebesar 0,13%
0,5 % - 1,25 %
Return On
Equity
2012
2013
2014
3,20%
2,00%
3,81%
Mengalami Penurunan
Sebesar 1,2%
Mengalami Kenaikan
Sebesar 1,81%
5 % - 12,5 %
Sumber: Data Olahan Penulis
Pada tabel III.6 data perkembangan rasio-rasio profitabilitas, rasio laba kotor atau
gross profit margin mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebesar 5,76% dari tahun
44
2012, namun pada tahun 2014 gross profit margin mengalami penurunan sebesar
5,42% dari tahun sebelumnya menjadi 11,54%. Penurunan ini disebabkan karena
penurunan pendapatan bunga pada tahun 2014. Sedangkan untuk rasio laba bersih
atau net profit margin mengalami kenaikan sebesar 1,80% pada tahun 2013 dan
mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 sebesar 4,84%. Hal ini dikarenakan laba
operasional dan kenaikan laba bersih meningkat, sehingga membuat nilai net profit
margin naik pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2014 laba operasional dan laba
bersih tidak terlalu besar sehingga membuat nilai net profit margin rendah atau turun
dibandingkan tahun 2013. Walaupun net profit margin pada periode tahun 2012
sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi, akan tetapi posisi net profit margin
dikatan sehat karena diatas batas standar yang di berikan Bank Indonesia, yaitu 1,5%
sampai dengan 2%.
Untuk ROA Pada tahun 2012 sebesar 0,47 dan mengalami penurunan sebesar
0,14% menjadi 0,33% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan laba sebelum pajaknya
mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2014 ROA sebesar 0,46% dan
mengalami kenaikan sebesar 0,13% dari tahun 2013. Hal ini disebabkan karna pada
periode tahun 2014 laba sebelum pajak dan rata-rata total asetnya ditahun 2014
mengalami kenaikan. Walaupun ROA mengalami kenaikan dan penurunan disetiap
tahunnya, ROA Bank Mitraniaga tetap dikatakan sehat karena berada diatas batas
standar yang diberikan Bank Indonesia yaiu sebesar 0,5% sampai dengan 1,25%.
Sedangkan untuk rasio return on equity diatas menunjukan bahwa ROE
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012 sebesar 3,20% dan ROE pada tahun 2013
mengalami penurunan sebesar 1,2% menjadi 2,00%. Hal ini disebabkan karena
45
jumlah ekuitas mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2014 return on equity
mengalami kenaikan sebesar 1,81% yaitu sebesar 3,81%. Hal ini disebabkan karena
jumlah ekuitas mengalami kenaikan. Namun, semua presentase ROE Bank
Mitraniaga dari periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 belum memenuhi
ketentuan dari Bank Indonesia dimana ROE Bank Mitraniaga pada tahun 2012
sebesar 3,20%, tahun 2013 sebesar 2,00% dan tahun 2014 sebesar 3,81% yang
seharusnya standart minimum menurut surat edaran Bank Indonesia yaitu sebesar 5%
sampai dengan 12,5%. Hal ini disebabkan karena modal Bank Mitraniaga lebih besar
dibandingkan laba setelah pajaknya sehingga hal ini membuat ROE Bank Mitraniaga
masih dibawah standar minimum yang ditetapkan Bank Indonesia.
Berdasarkan hasil perhitungan data dari laporan keuangan dengan
menggunakan rasio profitabilitas dapat diketahui kondisi keuangan PT. Bank
Mitraniaga Tbk. Selain itu dari hasil perhitungan rasio profitabilitas dapat diketahui
kemampuan manajemen PT. Bank Mitraniaga Tbk, di dalam meningkatkan efisiensi
usahanya dari tahun ke tahun. Dari analisa dan pembahasan menunjukan bahwa
kinerja keuangan PT. Bank Mitraniaga Tbk, berdasarkan rasio profitabilitas
mengalami hasil yang berfluktuasi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.