25
21 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bank mitra niaga merupakan bank umum swasta yang didirikan pada tahun 1989 berdasarkan akta nomor 85 tanggal 5 juli 1989 dari notaris Benny Kristanto, S.H dengan persetujuan prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No. 576/MK.13/1989. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C2.6829 HT.01.01 tahun 1989 tanggal 29 juli 1989. Kepemilikan saham bank Mitraniaga telah mengalami beberapa kali perubahan, kondisi yang terakhir tercatat dalam akta nomor 21 dari Notaris Esther Setiawati Santosa, S.H pada tanggal 24 mei 2014. Dalam peningkatan modal, selama tahun 2007 hingga tahun 2010, bank mitraniaga telah melakukan tambahan modal secara bertahap dan total Rp. 108.400.000.000,- (Seratus Delapan Milyar Empat Ratus Juta Rupiah). Sedangkan untuk penambahan modal yang paling terakhir tercatat dalam akta notaris nomor 37 dari notaris Esther Setiawati Santosa, S.H pada tanggal 25 januari 2012 menjadi Rp. 118.400.000.000,- (Seratus Delapan Belas Milyar Empat Ratus Juta Rupiah). Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian tetap terus

BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Bank mitra niaga merupakan bank umum swasta yang didirikan pada tahun

1989 berdasarkan akta nomor 85 tanggal 5 juli 1989 dari notaris Benny Kristanto,

S.H dengan persetujuan prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No.

576/MK.13/1989. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C2.6829 HT.01.01 tahun 1989

tanggal 29 juli 1989.

Kepemilikan saham bank Mitraniaga telah mengalami beberapa kali

perubahan, kondisi yang terakhir tercatat dalam akta nomor 21 dari Notaris Esther

Setiawati Santosa, S.H pada tanggal 24 mei 2014. Dalam peningkatan modal, selama

tahun 2007 hingga tahun 2010, bank mitraniaga telah melakukan tambahan modal

secara bertahap dan total Rp. 108.400.000.000,- (Seratus Delapan Milyar Empat

Ratus Juta Rupiah). Sedangkan untuk penambahan modal yang paling terakhir

tercatat dalam akta notaris nomor 37 dari notaris Esther Setiawati Santosa, S.H pada

tanggal 25 januari 2012 menjadi Rp. 118.400.000.000,- (Seratus Delapan Belas

Milyar Empat Ratus Juta Rupiah).

Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan

pelayanan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian tetap terus

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

22

dilakukan. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang struktur pendidikannya

baik maka Bank Mitraniaga diharapkan senantiasa tumbuh dan berkembang tanpa

mengabaikan kualitas pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Selain itu untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan

usaha dan perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa keuangan, Bank

terus menyempurnakan sistem dan mekanisme pelayanan dengan pengelolaan yang

professional dan berintegritas tinggi.

Hingga akhir 2014, Bank Mitraniaga telah memiliki 13 (dua belas) jaringan

kantor tersebar di Jakarta dan Surabaya yang siap melayani nasabahnya dengan

layanan terbaik, yang terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat Operasional, 1 (satu) Kantor

Cabang, 8 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 3 (tiga) Kantor Kas. Dalam waktu

dekat penambahan jumlah jaringan kantor di daerah sekitar Jakarta dan luar Jakarta

akan segera dilaksanakan guna memperkokoh kegiatan usaha Bank.

Adapun visi dan misi dari Bank Mitraniaga adalah:

1. Visi Bank Mitraniaga

Menjadi bank umum yang sehat dan terpercaya sehingga dapat memberikan

kontribusi positif kepada stakeholder maupun nasabah.

2. Misi Bank Mitraniaga

a. Memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah dan dunia usaha

berdasarkan prinsip-prinsip GCG.

b. Meningkatkan produktifitas dan melayani dengan sepenuh hati.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

23

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur dan tata kerja organisasi dibagian divisi Finance dan Akunting pada

Bank Mitraniaga adalah sebagai berikut:

Gambar III. 1

Struktur Organisasi Divisi Finance dan Akunting

Sumber: Divisi Finance dan Akunting Bank Mitraniaga

Agar suatu perusahaan dapat terus berkembang, maka perusahaan tersebut

harus memiliki organisasi yang baik dan mengatur, agar perusahaan dapat bekerja

dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan, didalam penyususan

struktur organisasi harus memiliki penetapan yang jelas, sehingga masing-masing

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

24

personil dapat mengetahui tugas, tanggung jawab, kewajiban, serta wewenang yang

dimilikinya. Berikut uraian jabatan didivisi finance dan akunting pada PT. Bank

Mitraniaga Tbk,:

1. Divisi Finance dan Akunting

Fungsi : Membantu direktur operasional dalam mengkoordinasi kegiatan

pengelolaan data keuangan beserta data administrasinya, penyusunan laporan

keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

keuangan.

Tugas pokok :

a. Terkendalinya kegiatan Akuntansi, Manajemen Keuangan, Sistem

Informasi Keuangan, dan Pelaporan Aspek Keuangan.

b. Terselenggaranya proses keuangan yang akuntabel.

c. Tersusunnya anggaran perusahaan sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan oleh direksi.

d. Tersajinya laporan manajemen yang bermakna bagi direksi untuk

menyusun kebijakan.

e. Tersusunnya sistem informasi akuntansi dan keuangan yang up to date.

f. Terpenuhinya semua kewajiban dan pertanggung jawaban laporan

keuangan perusahaan kepada pihak yang berwenang.

g. Terlaksananya penyusunan RKAP yang benar, memadai, dan tepat

waktu.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

25

h. Tersajinya perhitungan indikator-indikator keuangan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

i. Sebagai konsultan penghitung dan penerapan ketentuan perpajakan yang

berlaku.

j. Tersedianya laporan analis dan evaluasi keuangan yang dibutuhkan

manajemen.

k. Terlaksananya proses pelaporan kepada pihak eksternal dibidang

keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kewenangan :

a. Mengusulkan perubahan atau penggeseran anggran kepada direksi.

b. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.

c. Meneliti dan merumuskan pola anggaran yang dilakukan.

d. Mengusulkan mata anggaran kepada manajemen.

e. Meneliti atau memeriksa dan mengusulkan perubahan kebijakan

akuntansi.

f. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan kepada pihak internal dan

eksternal.

g. Mengajukan perhitungan pembayaran seluruh kewajiban perpajakan

perusahaan dengan persetujuan Direksi.

h. Mengevaluasi dan mengajukan usulan kelayakan pembukaan cabang

kepada Direksi.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

26

i. Sebagai koordinator dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan

keuangan.

j. Menyusun, mengevaluasi, dan merevisi Rencana Anggaran Unit Kerja

atau Cabang.

k. Menandatangani laporan analisis dan evaluasi keuangan Bank.

Hubungan kerja:

a. Atasan langsung:

- Direktur Operasional.

b. Bawahan langsung:

- Koordinator bagian akunting.

- Perencanaan dan Anggaran.

- Akunting.

- Arsip dan dokumentasi.

2. Koordinator Bagian Akunting

Fungsi : Sebagai aparat kantor pusat yang bertanggung jawab atas

terselenggaranya sistem akuntansi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang

berlaku.

Kewenangan :

a. Melakukan akses kedalam sistem komputer bank sesuai dengan

kewenangan yang diberikan dalam suat tersendiri.

b. Memberikan override atau otorisasi atas transaksi pemindah bukuan aras

validasi yang dilakukan oleh staf dibawah supervisinya sesuai dengan

kewenangan yang dimiliki.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

27

c. Memeriksa dan menandatangani, voucer-voucer atas rekonsiliasi buku

besar atau berkenaan dengan bagiannya.

d. Menandatangani neraca.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan membuat laporan intern

dan ekstern seperti Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Laporan

Berkala Bank Umum (LBBU), Laporan Harian Bank Umum (LHBU),

Laporan Cashflow, Laporan Publikasi, dan Laporan lainnya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah

laporan intern yang berkaitan dengan bagiannya.

c. Mengontrol pos-pos terbuka buku besar yang penting dan memerlukan

follow up sehingga dapat dipastikan tidak ada pos-pos yang terbuka

berkepanjangan.

d. Mengawasi terpelihara dan tersedianya data keuangan yang periode lalu

sehingga dapat diakses dengan cepat dan dimanfaatkan oleh semua pihak

yang memerlukannya.

e. Mengkoordinasi seluruh bawahannya sehingga menjadi suatu teamwork

yang kompak, efektif dan efisiensi dalam bekerja.

f. Bertanggung jawab untuk mengkoordinir, mengarahkan dan membina

bawahan serta merencanakan pendidikan training bagi mereka sehingga

kelancaran tugas didakan bagiannya terselenggara dengan lancar, efektif

dan efisien.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

28

g. Memonitori perhitungan pembayaran PPh pasal 25 dengan benar dan

tepat.

h. Memonitori perhitungan dan pembayaran Asuransi Penjamin Dana Pihak

Ketiga kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan benar dan

tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung

sepanjang masih dalam lingkup fungsi dan tugas bagiannya.

j. Menghitung proyeksi Laba atau Rugi (bulanan)

3. Bagian Pelaporan atau PSAK

a. Mempersiapkan dan melaporkan LBU Bassel II dengan berkoordinasi

dengan unit-unit yang juga terlihat dalam laporan LBU Bassel II.

b. Mempersiapkan dan membuat laporan publikasi

c. Publikasi Bulanan, data diambil dari hasil email Bank Indonesia dan

dikirim kembali ke website Bank Indonesia

d. Publikasi Triwulan dipublikasikan ke media koran:

1. Publikasi posisi 31 Desember dilaporkan sampai dengan 30 April.

2. Publikasi posisi 31 Maret dilaporakan sampai dengan 31 Mei.

3. Publikasi posisi 30 Juni dilaporkan sampai dengan 31 Agustus

4. Publikasi posisi 30 September dilaporkan sampai dengan 30

November.

e. Menyusun dan melaporkan Publikasi LPS (bulanan).

f. Melakukan pembukuan, pengadministrasian dan pengecekan atas

penerapan ketentuan PSAK 50/55.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

29

g. Ikut mempersiapkan Laporan Tahunan (annual report) dengan tim.

4. Bagian Akunting dan Rekonsiliasi

Tugas Pokok:

a. Menghitung, membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana

Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban LPS.

b. Pelaporan simpanan dan kewajiban LPS.

c. Perhitungan Bunga Antar Kantor (berikut perhitungan Premi Asuransi).

d. Laporan 10 Deposan Inti (Bulanan).

e. Laporan produk bank.

f. Menyampaikan Laporan Berkala Bank Umum (LBBU).

g. Laporan aktiva produktif (Bulanan).

h. Laporan likuiditas ke Bank Indonesia.

i. LHBU Form 403 (harian).

j. LHBU Form 405 (harian).

k. Rekonsiliasi Neraca dengan daftar retail (harian).

l. Rekonsiliasi Neraca dengan daftar Penempatan.

m. Rekonsiliasi Giro Bank Lain.

n. Print Out Neracaa KPO.

o. Print Out Neraca KC Surabaya.

p. Print Out Neraca Konsolidasi (harian).

q. Perhitungan LDR Harian (harian).

r. Rekonsiliasi RAK (harian).

s. Rekonsiliasi Saldo BI (harian).

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

30

t. Proses Akhir hari (harian).

u. Validasi voucher transaksi.

5. Bagian Pajak Administrasi dan Verifikasi

a. Menghitung dan menyusun Pajak Penghasilan Masa (Pph Pasal 25).

b. Mengitung dan menyusun Pph Badan Tahunan (Pasal 29).

c. Sebagai Consultant person penghitung pajak penghasilan Pasal 23 (4 ayat

2).

d. Sebagai Consultant person perhitungan pajak penghasilan Pasal 21.

e. Sebagai Consultant person perhitungan pajak atas Bunga Simpanan.

f. Sebagai Consultant person perhitungan pajak-pajak lainnya.

g. Menyampaikan Laporan Pajak Penghasilan Pasal 29.

h. Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25.

i. Mempelajari dan mengaplikasikan ketentuan perpajakan yang berlaku

sesuai dengan cakupan pekerjaan.

j. Verifikasi voucer transaksi harian.

k. Membuat laporan rata-rata tertimbang DPK dan Aktiva.

l. Membuat laporan mingguan Asset, Kredit, DPK.

m. Administrasi berkaitan dengan bagian treasury.

n. Menghitung Jumlah Giro Wajib Minimum yang harus dijaga.

o. Dokumentasi dan pengadministrasian surat masuk dan keluar.

6. Bagian Perencanaan dan Anggaran dan Sistem Informasi Manajemen.

a. Membuat Rencana Bisnis Bank Tahunan untuk pihak eksternal dan

internal.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

31

b. Mengkoordinasi atau menyusun Anggaran Cabang.

c. Mengolah Anggaran cabang menjadi Laporan pencapaian Target

percabang setiap minggu.

d. Membuat laporan studi kelayakan prospek pembukaan cabang.

e. Membuat laporan pencapaian Target dan Realisasi tiap cabang.

f. Membuat Laporan Comperative Neraca, Biaya dan Pendapatan Gabungan

dan Cabang.

g. Menghitung rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.

h. Penyusunan Laporan Sistem Informasi Manajemen bulanan.

i. Laporan Posisi Keuangan Bank dan didistribusi ke Manajemen.

j. Menghitung dan membuat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) sesuai format atau ketentuan yang berlaku. Laporan:

1. KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko

Kredit.

2. KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko

Pasar.

3. KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko

Operasional.

k. Perhitungan rasio-rasio keuangan bulanan sesuai dengan ketentuan.

l. Menyampaikan laporan pencapaian realisasi bisnis (triwulan).

m. Comperative pendapatan dan biaya gabungan (bulanan).

n. Perhitungan cost of fund (COF) dan suku bunga dasar kredit.

o. Membuat laporan Interim OJK atau Bapepam dan bursa.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

32

7. Bagian Dokumentasi dan Arsip

a. Filling Neraca KPO,KCP,KC,dan Gabungan

b. Filling Voucher Transaksi

c. Support data pembuatan laporan rata-rata tertimbang manual.

d. Support data dokumentasi.

e. Pembayaran pajak penghasilan pasal 25.

f. Arsip atas order dan file-file.

g. Dokumentasi laporan-laporan: Neraca, kertas kerja dan laporan intern dan

ekstern.

h. Support Vertifikasi Voucher transaksi.

i. Distribusi Neraca Gabungan ke Direksi dan Komisaris.

j. Filling Neraca Harian Kantor Pusat dan Cabang.

k. Filling Voucher Transaksi.

l. Membuat laporan mingguan Asset, Kredit, DPK.

m. Dokumentasi atas penyerahaan bukti-bukti transaksi (penyerahan neraca,

voucher transaksi dan laporan lainnya).

3.1.3. Kegiatan Usaha atau Operasi

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan dari didirikannya

Bank Mitraniaga adalah untuk melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan

ketentuan dalam perundang-undangan. Untuk mencapai maksud dan tujuannya

tersebut, maka Bank Mitraniaga sebagaimana diatur pada Pasal 3 ayat (2) Anggaran

Dasar dapat melaksakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

33

Kegiatan usaha utama:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikasi deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit.

3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

4. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk

kepentingan atau atas perintah nasabahnya:

a. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa

berlakukanya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan

surat-surat dimaksud.

b. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat

tersebut.

c. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.

d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

e. Obligasi.

f. Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

g. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

34

6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari , atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi,

maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atau surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu

kontrak.

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

11. Menyediakan pembiayaan dan melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip

Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali

amanat.

13. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

14. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain

dibidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal

ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga penyelesaian

dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat

kegagalan kredit atau kegagalan berdasarkan Prinsip Syariah dengan syarat

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

35

16. harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

17. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dan pengurus dana

pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana

pensiun yang berlaku.

Kegiatan Usaha Penunjang:

Melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertententangan

dengan perundang-undangan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam

rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik

semua maupun sebagian melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak

memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib

dicairkan secepatnya.

3.2. Hasil Penelitian

Data yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu data

laporan keuangan PT. Bank Mitra Niaga, Tbk yang terdiri dari laporan neraca dan

laporan laba rugi periode 2012 s/d 2014 yang akan dianalisa dengan cara

menggunakan rasio profitabilitas yang terdiri dari Gross Profit Margin, Net Profit

Margin,Return On Asset, Return On Equity .

3.2.1. Gross Profit Margin

Rasio ini digunakan untuk mengetahui presentase laba dari kegiatan usaha

murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya.

Rumus untuk mencari gross profit margin sebagai berikut:

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

36

����� ����� ���� =������ � � ���� – ������ � ���� ��

������ � � ���� × 100%

Perhitungan GPM Tahun 2012

����� ����� ���� = ��. 70.682.369.033 − ��. 62.763.956.867

��. 70.682.369.033× 100%

= 11,20%

Jadi, gross profit margin pada tahun 2012 adalah 11,20%

Perhitungan GPM Tahun 2013

����� ����� ���� = ��. 86.635.206.300 − ��. 71.938.502.544

��. 86.635.206.300 × 100%

= 16,96%

Jadi, gross profit margin pada tahun 2013 adalah 16,96%

Perhitungan GPM Tahun 2014

����� ����� ���� = ��. 145.552.787.969 − ��. 128.745.691.357

��. 145.552.787.969× 100%

= 11,54%

Jadi, gross profit margin pada tahun 2014 adalah 11,54%

Jadi menurut data diatas dapat dijadikan tabel seperti dibawah ini:

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

37

Tabel III.1

Data Rasio Gross Profit Margin PT. Bank Mitraniaga Tbk

Sumber: Olahan Data Penulis

Dari tabel III.1 diatas gross profit margin PT. Bank Mitraniaga, Tbk Jakarta

pada tahun 2012 sebesar 11,20% yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan

operasional mampu menghasilkan Rp.11,20 laba kotor. Pada tahun 2013 gross profit

margin sebesar 16,69%, yang mengalami kenaikan sebesar 5,76% dari tahun

sebelumnya. Gross profit margin sebesar 16,96% menunjukan bahwa setiap Rp. 100

pendapatan operasional mampu menghasilkan Rp. 16,96 laba kotor.

Pada tahun 2014 gross profit margin mengalami penurunan sebesar 5,42%

dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,54%. Gross profit margin sebesar 11,54%

menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan operasional mampu menghasilkan Rp.

11,54 laba kotor.

3.2.2. Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam

menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokok.

Rumus untuk mencari net profit margin adalah sebagai berikut:

Keterangan 2012 2013 2014

Operating Income Rp.70.682.369.033 Rp. 86.635.206.300 Rp. 145.552.787.969

Operating Expense Rp.62.763.956.867 Rp. 71.938.167.512 Rp.128.745.691.357

Operating Income Rp. 70.682.369.033 Rp.86.635.206.300 Rp. 145.552.787.969

Gross Profit Margin 11,20 % 16,96% 11,54%

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

38

'� ����� ���� = '� � ����

������ � � ���� × 100%

Tahun 2012

'� ����� ���� = ��. 3.789.813.634

��. 70.682.369.033× 100%

= 5,36%

Jadi, net profit margin pada tahun 2012 sebesar 5,36%

Tahun 2013

'� ����� ���� =��. 6.207.647.642

��. 86.635.206300 � 100%

= 7,16%

Jadi, net profit margin pada tahun 2013 sebesar 7,16%

Tahun 2014

'� ����� ���� = ��. 3.387.863.679

��. 145.552.787.969× 100%

= 2,32%

Jadi, net profit margin pada tahun 2014 adalah sebesar 2,32%

Dari data di atas dapat dijadikan tabel seperti dibawah ini

Tabel III.2

Data Rasio Net Profit Margin PT. Bank Mitraniaga Tbk,

Keterangan 2012 2013 2014

Net Income Rp. 3.789.813.634 Rp. 6.207.647.642 Rp. 3.387.863.679

Operating Income Rp. 70.682.369.033 Rp. 86.635.206.300 Rp. 145.552.787.969

Net Profit Margin 5,36% 7,16% 2,32%

Sumber:OlahanDataPenulis

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

39

Dari tabel III.2 diatas net profit margin PT. Bank Mitraniaga Tbk, Jakarta

pada tabun 2012 sebesar 5,36%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan

operasional mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 5,36 . Pada tahun 2013 net

profit margin mengalami kenaikan sebesar 1,8% dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar

7,16%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 pendapatan operasional mampu

menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 7,16 . Pada tahun 2014 terlihat banyak

penurunan sebesar 5,14%, yaitu sebesar 2,32% yang menunjukan bahwa setiap Rp.

100 pendapatan operasional mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp.2,32.

3.2.3. Return On Asset

Return on Assets adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan

antara laba (setelah pajak) dengan total assets bank, rasio ini menunjukan tingkat

efiesiensi pengelolaan assets yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.

Rumus return on assets adalah sebagai berikut:

��(� � )���� = *�+� ,�+�-(� ��.�/

��� − ��� 0��- )���� � 100 %

Perhitungan ROA Tahun 2012

��(� � )���� = ��. 5.009.379.365

��. 1.048.147.568.346 � 100 %

= 0,47%

Jadi, ROA pada tahun 2012 adalah sebesar 0,47%

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

40

Perhitungan Tahun 2013

��(� � )���� = ��. 4.291.224.165

��. 1.285.156.785.339 � 100 %

= 0,33 %

Jadi, ROA pada tahun 2013 adalah sebesar 0,33%

Perhitungan Tahun 2014

��(� � )���� = ��. 8.824.713.219

��. 1.892.362.149.138 � 100 %

= 0,46%

Jadi, ROA pada tahun 2014 adalah sebesar 0,46%

Dari data diatas dapat dijadikan tabel seperti dibawah ini:

Tabel III.3

Data Rasio Retrun On Asset PT. Bank Mitraniaga Tbk,

Keterangan 2012 2013 2014

Laba Sebelum Pajak Rp. 5.009.379.365 Rp. 4.291.224.165 Rp. 8.824.713.219

Total Aset Rp. 1.048.147.568.346 Rp. 1.285.156.786.339 Rp. 1.892.362.149.138

Return On Assets 0,47% 0,33% 0,46%

Sumber: Data Olahan Penulis

Dari tabel III.4 diatas return on assets PT. Bank Mitraniaga Tbk, Jakarta

tahun 2012 sebesar 0,47%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang

dimiliki mampu menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp. 0,47. Pada tahun

2013 mengalami penurunan sebesar 0,14% yaitu sebesar 0,33%, yang menunjukan

bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu menghasilkan pendapatan

operasional sebesar Rp. 0,33. Pada tahun mengalami kenaikan sebesar 0,13% yaitu

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

41

sebesar 0,46%, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu

menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp. 0,46.

3.2.4. Return On Equity

Return On Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan

antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank.

Rumus:

��(� � �1(�2 = *�+� ���-�ℎ ��.�/

�4�- � � (��� − ���) × 100 %

Perhitungan ROE 2012

��(� � �1(�2 = ��. 3.789.813.634

��. 118.400.000.000 × 100 %

= 3,20 %

Jadi, ROE pada tahun 2012 adalah sebesar 3,2%

Perhitungan ROE tahun 2013

��(� � �1(�2 = ��. 3.387.863.679

��. 162.900.000.000 × 100 %

= 2,00 %

Jadi, ROE pada tahun 2013 adalah sebesar %

Perhitungan ROE tahun 2014

��(� � �1(�2 = ��. 6.207.647.642

��. 162.900.000.000 × 100 %

= 3,81%

Jadi, ROE pada tahun 2014 adalah sebesar 3,17%

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

42

Adapun tabel dari perhitungan return on equity diatas:

Tabel III.4

Data Rasio Return On Equity PT. Bank Mitraniaga Tbk,

Keterangan 2012 2013 2014

Laba Setelah Pajak Rp. 3.789.813.634 Rp. 3.387.863.679 Rp. 6.207.647.642

Modal Inti Rp. 118.400.000.000 Rp. 162.900.000.000 Rp. 162.900.000.000

Return on Equity 3,20% 2,00% 3,81%

Sumber: Data Olahan Penulis

Dari tabel diatas ROE PT. Bank Mitraniaga Tbk, pada tahun 2012 adalah

sebesar 3,20% yang menunjukan bahwa setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu

menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp. 3,20%. Pada tahun 2013

mengalami penurunan sebesar 1,2% yaitu sebesar 2,00% , yang menunjukan bahwa

setiap Rp. 100 aktiva yang dimiliki mampu menghasilkan pendapatan operasional

yaitu sebesar Rp. 2,00. Sedangkan pada tahun 2014 mengalami kenaikan dari tahun

sebelumnya sebesar 1,81% yaitu sebesar 3,81%, yang menunjukan bahwa setiap Rp.

100 aktiva yang dimiliki mampu menghasilkan pendapatan operasional sebesar Rp.

3,81.

3.2.5. Data Perkembangan Rasio-Rasio Profitabilitas

Pada data profitabilitas ini disajikan besarnya rasio profitabilitas yaitu gross

profit margin, net profit margin, return on assets, return on equity secara keseluruhan

pada periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Selain itu pada data dibawah ini

dapat diketahui perkembangan profitabilitas Bank Mitraniaga, sehingga kenaikan dan

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

43

penurunan yang terjadi pada rasio profitabilitas dapat diketahui pada data ini.

Perkembangan rasio profitabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel III.5

Data Perkembangan Rasio Profitabilitas

PT. Bank Mitraniaga Tbk, Periode tahun 2012 sampai dengan 2014

Keterangan Tahun Rasio

Profitabilitas

Interval Standar Bank

Indonesia

Gross Profit

Margin

2012

2013

2014

11,20%

16,96%

11,54%

Mengalami Kenaikan

Sebesar 5,76%

Mengalami Penurunan

Sebesar 5,42%

Tidak Ada Batasan

Baku

Net Profit

Margin

2012

2013

2014

5,36%

7,16%

2,32%

Mengalami Kenaikan

Sebesar 1,8%

Mengalami Penuruanan

Sebesar 4,84%

1,5 % - 2%

Return On Assets

2012

2013

2014

0,47%

0,33%

0,46%

Mengalami Penurunan

Sebesar 0,14%

Mengalami Kenaikan

Sebesar 0,13%

0,5 % - 1,25 %

Return On

Equity

2012

2013

2014

3,20%

2,00%

3,81%

Mengalami Penurunan

Sebesar 1,2%

Mengalami Kenaikan

Sebesar 1,81%

5 % - 12,5 %

Sumber: Data Olahan Penulis

Pada tabel III.6 data perkembangan rasio-rasio profitabilitas, rasio laba kotor atau

gross profit margin mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebesar 5,76% dari tahun

Page 24: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

44

2012, namun pada tahun 2014 gross profit margin mengalami penurunan sebesar

5,42% dari tahun sebelumnya menjadi 11,54%. Penurunan ini disebabkan karena

penurunan pendapatan bunga pada tahun 2014. Sedangkan untuk rasio laba bersih

atau net profit margin mengalami kenaikan sebesar 1,80% pada tahun 2013 dan

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 sebesar 4,84%. Hal ini dikarenakan laba

operasional dan kenaikan laba bersih meningkat, sehingga membuat nilai net profit

margin naik pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2014 laba operasional dan laba

bersih tidak terlalu besar sehingga membuat nilai net profit margin rendah atau turun

dibandingkan tahun 2013. Walaupun net profit margin pada periode tahun 2012

sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi, akan tetapi posisi net profit margin

dikatan sehat karena diatas batas standar yang di berikan Bank Indonesia, yaitu 1,5%

sampai dengan 2%.

Untuk ROA Pada tahun 2012 sebesar 0,47 dan mengalami penurunan sebesar

0,14% menjadi 0,33% pada tahun 2013. Hal ini disebabkan laba sebelum pajaknya

mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2014 ROA sebesar 0,46% dan

mengalami kenaikan sebesar 0,13% dari tahun 2013. Hal ini disebabkan karna pada

periode tahun 2014 laba sebelum pajak dan rata-rata total asetnya ditahun 2014

mengalami kenaikan. Walaupun ROA mengalami kenaikan dan penurunan disetiap

tahunnya, ROA Bank Mitraniaga tetap dikatakan sehat karena berada diatas batas

standar yang diberikan Bank Indonesia yaiu sebesar 0,5% sampai dengan 1,25%.

Sedangkan untuk rasio return on equity diatas menunjukan bahwa ROE

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012 sebesar 3,20% dan ROE pada tahun 2013

mengalami penurunan sebesar 1,2% menjadi 2,00%. Hal ini disebabkan karena

Page 25: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban

45

jumlah ekuitas mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2014 return on equity

mengalami kenaikan sebesar 1,81% yaitu sebesar 3,81%. Hal ini disebabkan karena

jumlah ekuitas mengalami kenaikan. Namun, semua presentase ROE Bank

Mitraniaga dari periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 belum memenuhi

ketentuan dari Bank Indonesia dimana ROE Bank Mitraniaga pada tahun 2012

sebesar 3,20%, tahun 2013 sebesar 2,00% dan tahun 2014 sebesar 3,81% yang

seharusnya standart minimum menurut surat edaran Bank Indonesia yaitu sebesar 5%

sampai dengan 12,5%. Hal ini disebabkan karena modal Bank Mitraniaga lebih besar

dibandingkan laba setelah pajaknya sehingga hal ini membuat ROE Bank Mitraniaga

masih dibawah standar minimum yang ditetapkan Bank Indonesia.

Berdasarkan hasil perhitungan data dari laporan keuangan dengan

menggunakan rasio profitabilitas dapat diketahui kondisi keuangan PT. Bank

Mitraniaga Tbk. Selain itu dari hasil perhitungan rasio profitabilitas dapat diketahui

kemampuan manajemen PT. Bank Mitraniaga Tbk, di dalam meningkatkan efisiensi

usahanya dari tahun ke tahun. Dari analisa dan pembahasan menunjukan bahwa

kinerja keuangan PT. Bank Mitraniaga Tbk, berdasarkan rasio profitabilitas

mengalami hasil yang berfluktuasi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.