36
31 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Umum Kementerian Sosial RI 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kementerian Sosial RI Berdasarkan keputusan panitia persiapan kemerdekaan Republik Indonesia, tertanggal 19 Agustus 1945, Departemen Sosial RI merupakan salah satu departemen pemerintahan pada jaman itu. Menurut surat keputusan tersebut, tugas Departemen Sosial RI dinyatakan secara singkat dan sederhana, yaitu: “Urusan fakir miskin dan anak terlantar”. Pemerintah membangun kesejahteraan sosial untuk meniadakan kemiskinan dan keterlantaran, yang terutama disebabkan oleh penjajahan, yang menindas dan menghisap Bangsa Indonesia yang nyata-nyata tidak berusaha untuk membangun kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia, malah membiarkan rakyat Indonesia cukup hidup dengan segobang atau dua setengah sen sehari. Masa Awal Kemerdekaan Pimpinan tertinggi Departemen Sosial pada masa awal kemerdekaan dipercayakan pada Mr. Iwa Kusuma Sumantri yang pada waktu itu membawahi kurang lebih 30 orang pegawai untuk Bagian Perburuhan dan Bagian Sosial. Hampir semua pegawai tersebut kurang/tidak berpengetahuan dan berpengalaman cukup mendalam dalam bidang perburuhan dan bidang sosial. Departemen Sosial RI pada waktu itu berlokasi di Jalan Cemara no. 5 yang merupakan bekas Kantor Perburuhan di Jalan Agus Salim, sampai dating perintah untuk pindah ke Jogyakarta pada tanggal 10 Januari 1946. Kemudian datang perintah untuk bersiap-siap pindah ke Jogyakarta yang pada waktu itu menjadi Ibu

BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

31

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Kementerian Sosial RI

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kementerian Sosial RI

Berdasarkan keputusan panitia persiapan kemerdekaan Republik

Indonesia, tertanggal 19 Agustus 1945, Departemen Sosial RI merupakan salah

satu departemen pemerintahan pada jaman itu. Menurut surat keputusan tersebut,

tugas Departemen Sosial RI dinyatakan secara singkat dan sederhana, yaitu:

“Urusan fakir miskin dan anak terlantar”.

Pemerintah membangun kesejahteraan sosial untuk meniadakan

kemiskinan dan keterlantaran, yang terutama disebabkan oleh penjajahan, yang

menindas dan menghisap Bangsa Indonesia yang nyata-nyata tidak berusaha

untuk membangun kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia, malah membiarkan

rakyat Indonesia cukup hidup dengan segobang atau dua setengah sen sehari.

Masa Awal Kemerdekaan

Pimpinan tertinggi Departemen Sosial pada masa awal kemerdekaan

dipercayakan pada Mr. Iwa Kusuma Sumantri yang pada waktu itu membawahi

kurang lebih 30 orang pegawai untuk Bagian Perburuhan dan Bagian Sosial.

Hampir semua pegawai tersebut kurang/tidak berpengetahuan dan berpengalaman

cukup mendalam dalam bidang perburuhan dan bidang sosial.

Departemen Sosial RI pada waktu itu berlokasi di Jalan Cemara no. 5 yang

merupakan bekas Kantor Perburuhan di Jalan Agus Salim, sampai dating perintah

untuk pindah ke Jogyakarta pada tanggal 10 Januari 1946. Kemudian datang

perintah untuk bersiap-siap pindah ke Jogyakarta yang pada waktu itu menjadi Ibu

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

32

Kota Republik Indonesia. Perpindahan terlaksana malam hari tanggal 10

Januari 1946 dari stasiun kereta api Tanah Abang.

Sejak pemerintahan Republik Indonesia pindah kembali ke Jakarta,

Departemen Sosial RI pusat menempati kantor di Jalan Ir.Juanda 36 Jakarta Pusat,

dan mengalami perpindahan lokasi lagi ke Jalan Salemba Raya 28 Jakarta Pusat

sampai sekarang. Hingga saat ini telah tercatat 29 kali pergantian menteri sosial,

mulai dari Mr. Iwa Kusuma Sumantri, hingga Bachtiar Chamsyah.

Masa Pembubaran (Likuidasi)

Setelah berakhirnya pemerintahan orde baru, yang dilanjutkan

pemerintahan reformasi dan saat K.K Abdurahman Wahid ( yang biasa dikenal

dengan sebutan ‘Gus Dur’ terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia, secara

mengejutkan nomenklatur Departemen Sosial RI dihapus bersamaan dengan

Departemen Penerangan dari jajaran departemen yang ada dipemerintahaan

Indonesia.

Pada saat pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, DepartemenSosial

(KementerianSosial) dan Departemen Penerangan dibubarkan. Saat itu Presiden

Abdurrahman Wahid menggagas bahwa pelayanan kesejahteraan social cukup

dilakukan oleh masyarakat. Namun keadaan berkata lain, secara tidak diduga pula,

saat itu muncul berbagai masalah kesejahteraan sosial seperti bencana alam,

bencana sosial, populasi anak jalanan dan anak telantar semakin bertambah terus

jumlahnya, sehingga para mantan petinggi Kementerian Sosial pada waktu itu

menggagas untuk dibentuknya sebuah Badan yang berada langsung di bawah

Presiden, maka terbentuklah Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN).

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

33

Masa Penggabungan

Terbentuknya BKSN ini permasalahan tidak segera terentaskan, malah

yang terjadi serba kekurangan karena tidak berimbangnya populasi permasalahan

social dengan petugas yang dapat menjangkaunya dan kewenangan BKSN juga

sangat terbatas. Dengan pertimbangan seperti itu maka pada Kabinet Persatuan

Nasional,

Kementerian Sosial dimunculkan kembali tetapi digabung dengan

Departemen Kesehatan. Nomenklaturnya menjadi Departemen Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial. Gagasan penggabungan ini juga tidak memberikan solusi

permasalahan kesejahteraan social secara memadai, padahal populasi

permasalahan social semakin kompleks. Kemudian pada masa Kabinet Gotong

Royong, Kementerian Sosial difungsikan kembali untuk menyelenggarakan tugas-

tugas pembangunan di bidang kesejahteraan sosial.

Masa Sekarang

Departemen Sosial RI dibawah kepemimpinan Bapak Dr. (HC) Bachtiar

Chamsyah, S.E. tidak hanya menggarap persoalan-persoalan yang bersifat teknis

dan sebatas kelompok marginal, melainkan juga melibatkan peran serta

masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan

sosial.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Departemen Sosial

bertitik tolak pada upaya memikirkan dan menjadikan orang yang terlilit oleh

berbagai persoalan sosial dan mental agar mampu menolong dirinya sendiri

dengan meraih kesejahteraan hidupnya. Dengan berdasarkan Peraturan Menteri

Sosial RI Nomor: 82/HUK/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

34

Sosial, telah dilakukan dengan berbagai upaya dalam bentuk usaha Kesejahteraan

Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit

kerja lingkungan Departemen Sosial RI.

Visi

Kesejahteraan Sosial Oleh dan Untuk Semua

Misi

1. Meningkatkan kualitas hidup berdasarkan harkat dan martabat manusia

2. Mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan

kesejahteraan sosial

3. Mencegah, mengendalikan dan mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial

4. Mengembangkan sistem jaminan kesejahteraan sosial

5. Memperkuat ketahanan sosial masyarakat

3.1.2 Struktur dan Tata Kerja Biro Organisasi dan Kepegawaian

Struktur organisasi merupakan suatu susunan komponen-komponen atau

unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa

adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda

yang dikoordinasikan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukan mengenai

spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, seluran pemerintah maupun penyampaian

laporan.

Struktur organisasi merupakan suatu hal yang memiliki keterkaitan antara

pekerjaan dan tanggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi akan sangat

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

35

membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan wewenang dalam

pemberian tugas kepada bawahan dan juga bagi bawahan akan dapat lebih

berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karna uraian yang

jelas.

Adapun struktur organisasi Kementerian Sosial RI bagian biro organisasi

dan kepegawaian Jakarta Pusat, dapat dilihat pada gambar III.1 berikut ini.

Sumber: Biro Organisasi dan Kepegawaian, Kementerian Sosial RI

Gambar III.1

Struktur Organisasi

Berdasarkan struktur organisasi dari bagian biro organisasi dan

kepegawaian pada Kementerian Sosial RI, maka dapat dijelaskan tugas masing-

masing bagian dari biro organisasi dan kepegawaian, yaitu sebagai berikut:

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

36

1. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

a. Penyiapan bahan penataan organisasi.

b. Penyiapan bahan ketata laksanaan.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

1) Subbagian organisasi

a) Melakukan penyiapan bahan penataan organisasi.

b) Penyusunan analisis beban kerja organisasi.

c) Penyusunan uraian tugas.

d) Pengelolaan laporan harta kekayaan penyelenggara negara.

2) Subbagian tata laksana

a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan sistem.

b) Penyusunan prosedur

c) Penyusunan tata hubungan kerja organisasi.

3) Subbagian pemantauan, evaluasi dan pelaporan

a) Melakukan penyiapan bahan pemantauan.

b) Melakukan penyiapan bahan evaluasi.

c) Melakukan penyiapan laporan organisasi dan kepegawaian.

2. Bagian Perencanaan dan Formasi Pegawai

a. Penyiapan bahan analisis, formasi, peta jabatan, dan perencanaan

kebutuhan pegawai.

b. Penyiapan bahan penyusunan formasi dan pengadaan pegawai.

c. Penyiapan bahan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

1) Subbagian perencanaan pegawai

a) Melaksanakan penyiapan bahan analisis jabatan.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

37

b) Melaksanakan penyiapan bahan formasi dan peta jabatan.

c) Melaksanakan penyiapan susunan dan uraian jabatan.

2) Subbagian formasi dan pengadaan pegawai

a) Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan formasi dan

pengadaan pegawai.

3) Subbagian tata usaha biro

a) Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

3. Bagian Pengembangan Pegawai

a. Penyiapan bahan anaisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai.

b. Penyiapan bahan penegakan disiplin, penilaian kinerja, serta pemberian

penghargaan dan sanksi.

c. Penyiapan bahan pengembangan karir jabatan struktural, jabtan

nomenklatur atau istilah lainnya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

1) Subbagian kekebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai

a) Melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan pendidikan dan

pelatihan pegawai.

2) Subbagian disiplin, penilaian kinerja, dan penghargaan

a) Melakukan penyiapan bahan penegakan disiplin.

b) Melakukan penyiapan bahan penilaian kinerja.

c) Melakukan pemberian penghargaan dan sanksi.

3) Subbagian pengembangan karir

a) Melakukan penyiapan bahan pengembangan karir jabatan

struktural.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

38

b) Melakukan penyiapan bahan pengembangan karir jabatan

fungsional angka kredit.

c) Melakukan penyiapan bahan pengembangan karir jabatan

fungsional nonangka kredit

4. Bagian Mutasi Kepegawaian

a. Penyiapan bahan urusan kepangkatan, pengangkatan, dan pemindahan

pegawai.

b. Penyiapan bahan urusan pemberhentian dan pensiun pegawai.

c. Penyiapan bahan urusan pengelolaan data dan dokumentasi kepegawaian.

1) Subbagian pengangkatan dan pemindahan pegawai

a) Melakukan penyiapan bahan urusan kepangkatan.

b) Melakukan penyiapan bahan urusan pengangkatan.

c) Melakukan penyiapan bahan urusan pemindahan pegawai.

2) Subbagian pemberhentian pegawai

a) Melakukan penyiapan bahan urusan pemberhentian dan pensiun

pegawai.

3) Subbagian data dan dokumentasi

a) Melakukan penyiapan bahan pengelolaan data dan dokumentasi

pegawai.

3.1.3 Kegiatan Usaha

Dasar hukum dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian

Sosial RI adalah Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 82/HUK/2005 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial RI.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

39

Kementerian Sosial RI merupakan unsur pelaksana pemerintah yang

dipimpin oleh seorang menteri negara yaitu Menteri Sosial RI yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian Sosial membantu

tugas Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang

sosial. Oleh sebab itu, Kementerian Sosial RI menyelenggarakan beberapa

fungsinya, yakni:

1. Pelaksanaan urusan di bidang sosial.

2. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas serta pelayanan administrasi

Departemen.

3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan, pendidikan dan pelatihan

tertentu dalam rangka mendukung kebijakan di bidang social.

4. Pelaksanaan pengawasan fungsional.

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Kementerian Sosial mempunyai

kewenagan sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan di bidang sosial untuk mendukung pembangunan

secara makro.

2. Menetapkan pedoman untuk menentukan standar pelayanan minimal yang

wajib dilaksanakan oleh kabupaten atau kota di bidang sosial, penyusunan

rencana nasional secara makro di bidang sosial.

3. Menetapkan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga

profesional ahli serta persyaratan jabatan di bidang sosial.

4. Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah

yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan

supervisi di bidang sosial.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

40

5. Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan

atas nama negara di bidang sosial.

6. Menetapkan standar pemberian izin oleh daerah di bidang sosial.

7. Menanggulangi bencana yang berskala nasional di bidang sosial.

8. Menetapkan kebijakan sistem informasi nasional di bidang sosial.

9. Menyelesaikan perselisihan antar Provinsi di bidang sosial.

10. Mengatur sistem penganugerahan tanda kehormatan/jasa tingkat nasional.

11. Menyelenggarakan pelayanan sosial termasuk sistem jaminan dan rehabilitasi

sosial.

12. Menetapkan pedoman pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan

kejuangan serta nilai-nilai kesetiakawanan sosial.

13. Mengadakan pedoman akreditasi lembaga penyelenggaraan pelayanan

sosial.

14. Menetapkan pedoman pelayanan dan rehabilitasi serta bantuan sosial

dan perlindungan sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial.

15. Memelihara taman makam pahlawan nasional.

16. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yaitu:

a. Memberikan izin undian dan pengumpulan uang dan/atau barang di

tingkat nasional.

b. Memberikan rekomendasi pengangkatan anak lintas negara.

c. Memelihara makam pahlawan nasional.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

41

3.2 Data Responden

3.2.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai bagian biro organisasi dan

kepegawaian Kementerian Sosial RI Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini,

pengambilan sampel yang dilakukan adalah menggunakan metode probability

sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel. Untuk

menentukan ukuran sampel dapat ditentukan dengan rumus slovin sebagai

berikut:

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Populasi

e = Prosentasi kelonggaran ketidak terikatan karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih diinginkan.

dibulatkan 42

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

42

Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal yang harus

dipenuhi sebanyak 42 responden. Adapun teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah dengan simple random sampling, yaitu pengambilan sampel

secara acak sederhana.

3.2.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai bagian biro organisasi dan

kepegawaian Kementerian Sosial RI. Bagian biro organisasi dan kepegawaian

sebanyak 42 orang terpilih berdasarkan populasinya. Terdapat 4 (empat)

karakteristik responden yang dimasukan dalam penelitian ini yaitu meliputi jenis

kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan masa kerja.

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel III.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 24 57,1

Wanita 18 42,9

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Dari tabel III.1. diatas jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, terdiri

atas responden pria sebanyak 24 responden dengan presentase sebesar 57,1% dan

responden wanita sebanyak 18 responden dengan presentase 42,9%. Data pada

tabel III.1. menunjukan bahwa dari 42 orang responden, yang merupakan

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

43

responden terbanyak adalah responden dengan jenis kelamin pria dengan

presentase sebesar 57,1%.

2. Berdasarkan Umur

Tabel III.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

20 – 30 8 19,0

31 – 40 17 40,5

41 – 50 13 31,0

51 – 60 4 9,5

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Dari tabel III.2. dIatas jumlah responden berdasarkan usia, terdiri atas

responden berusia 20 – 30 tahun sebanyak 8 responden dengan presentase sebesar

19,0%. Responden berusia 31 – 40 tahun sebanyak 17 responden dengan

presentase 40,5%. Responden berusia 41 – 50 tahun sebanyak 13 responden

dengan presentase 31,0%. Dan responden berusia 51 – 60 tahun sebanyak 4

responden dengan presentase 9,5%. Data pada tabel III.2. menunjukan bahwa dari

42 responden, kebanyakan responden berada pada klasifikasi umur 31 – 40 tahun,

dengan jumlah presentase sebesar 40,5%. Dan klasifikasi umur 51 – 60 tahun

merupakan penyumbang responden terkecil, dengan presentase sebesar 9,5%.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

44

3. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel III.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

SLTA 7 16,7

D3 4 9,5

D4 1 2,4

S1 25 59,5

S2 5 11,9

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Dari tabel III.3. diatas jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan

terdiri atas responden yang berpendidikan SLTA sebanyak 7 responden dengan

presentase sebesar 16,7%. Responden yang berpendidikan D3 sebanyak 4

responden dengan presentase sebesar 9,5%. Responden yang berpendidikan D4

sebanyak 1 responden dengan presentase sebesar 2,4%. Responden yang

berpendidikan S1 sebanyak 25 responden dengan presentase sebesar 59,5%. Dan

responden yang berpendidikan S2 sebanyak 5 responden dengan presentase

sebesar 11,9%. Data pada tabel III.3. menunjukan bahwa dari 42 responden,

kebanyakan responden berada pada klasifikasi tingkat pendidikan S1, dengan

jumlah presentase sebesar 59,5%.

4. Berdasarkan Masa Kerja

Tabel III.4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

45

Masa Kerja Jumlah Persentase

< 5 tahun 1 2,4

6 – 10 tahun 19 45,2

11 – 15 tahun 9 21,4

> 15 tahun 13 31,0

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Dari tabel III.4. diatas jumlah responden berdasarkan masa kerja terdiri

atas responden yang bekerja < 5 tahun yaitu sebanyak 1 responden dengan

presentase sebesar 2,4. Responden yang bekerja antara 6 – 10 tahun sebanyak 19

responden dengan presentase sebesar 45,2. Responden yang bekerja antara 11 –

15 tahun sebanyak 9 responden dengan presentase sebesar 21,4 responden. Dan

responden yang bekerja > 15 tahun sebanyak 13 responden dengan presentase

sebesar 31,0. Data pada tabel III.4. menunjukan bahwa dari 42 responden,

kebanyakan responden berada pada klasifikasi masa kerja 6 – 10 tahun, dengan

jumlah presentase sebesar 45,2.

3.2.3 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Kuesioner dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan

dengan skor totalnya, hal ini menunjukan adanya dukungan kuesioner tersebut

dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Uji signifikansi dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung ( nilai pada Corrected item – Total Correlation

pada output Crombach’s alpha) dengan r tabel untuk degree og freedom (df) = n -

2 (n adalah jumlah sampel) dengan jumlah sampel (n) adalah 42 dan tingkat

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

46

signifikansi 0,10. Maka r tabel pada penelitian ini adalah: r (0,10 ; 42 – 2 = 40) =

0,2573

Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel, maka item atau pertanyaan dapat

dinyatakan valid. Dengan kata lain pertanyaan dikatakan valid apabila skor

pertanyaan memiliki korelasi yang positif dan signifikan dengan total variabel.

Tabel III.5.

Hasil Uji Validitas

Motivasi (X)

Item Correct Item-total

Correlation R tabel Keterangan

X1 0,535 0,2573 Valid

X2 0,643 0,2573 Valid

X3 0,717 0,2573 Valid

X4 0,462 0,2573 Valid

X5 0,619 0,2573 Valid

X6 0,372 0,2573 Valid

X7 0,595 0,2573 Valid

X8 0,486 0,2573 Valid

Prestasi Kerja (Y)

Item Correct Item-total

Correlation R tabel Keterangan

Y1 0,311 0,2573 Valid

Y2 0,377 0,2573 Valid

Y3 0,451 0,2573 Valid

Y4 0,517 0,2573 Valid

Y5 0,461 0,2573 Valid

Y6 0,595 0,2573 Valid

Y7 0,456 0,2573 Valid

Y8 0,401 0,2573 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Hasil uji validitas diatas menunjukan bahwa seluruh item pertanyaan

dalam kuesioner mempunyai Corrected item – Total Correlation > 0,2573, jadi

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

47

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan berjumlah 16 pertanyaan

variabel motivasi dan prestasi kerja dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Berikut adalah hasil perhitungan dari nilai interprestasi untuk instrumen

penelitian yang digunkan:

Tabel III.6.

Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s

Alpha

Interprestasi

Reliabilitas Keterangan

1 Motivasi (X) 0,822 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

2 Prestasi Kerja (Y) 0,744 0,60 – 0,80 Tinggi

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Hasil dari uji reliabilitas variabel Motivasi (X) adalah 0,822. Maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen penelitian pada setiap variabel dinyatakan sangat

tinggi. Dan variabel prestasi kerja (Y) adalah 0,744. Maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen penelitian pada setiap variabel dinyatakan tinggi.

3.2.4 Data Hasil Kuesioner Motivasi

Pada bagian ini, penulis akan menjabarkan hasil kuesioner berdasarkan

indikator dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Adapun tujuan dalam hal ini

agar mempermudah dalam membaca hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam

hal ini penulis membuat tabel distribusi dari hasil pengolahan data kuesioner

dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 22,0.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

48

Terdapat beberapa indikator variabel motivasi menurut teori Riduwan

(2013:45). Variabel motivasi diukur melalui tujuh indikator yaitu hormati

pegawai, fasilitas memadai, perlakukan pekerjaan, rasa ikut memiliki, disiplin

waktu kerja dan sifat kepemimpinan.

Hasil penilaian responden berdasarkan setiap tujuh indikator tersebut

digambarkan melalui tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel III.7.

Jawaban Responden Mengenai Saya Diakui Sebagai Pegawai Yang Layak

Dihormati Dan Dihargai

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 1 2,4%

Tidak Setuju 8 19,0%

Setuju 30 71,4%

Sangat Setuju 3 7,1%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.7. diketahui bahwa saya diakui sebagai pegawai yang

layak dihormati dan dihargai, sebesar 1 responden dengan peresentase 2,4%

menjawab sangat tidak setuju, 8 responden dengan peresentase 19,0% menjawab

tidak setuju, 30 responden dengan persentase 71,4% menjawab setuju, dan 3

responden dengan persentase 7,1% menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.7.

dapat disimpulkan bahwa pegawai setuju apabila saya diakui sebagai pegawai

yang layak dihormati dan dihargai.

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

49

Tabel III.8.

Jawaban Responden Mengenai Tempat Atau Ruangan Kerja Saya Dalam Keadaan

Baik

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 1 2,4%

Tidak Setuju 6 14,3%

Setuju 31 73,8%

Sangat Setuju 4 9,5%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.8. diketahui bahwa tempat atau ruangan kerja saya

dalam keadaan baik, sebesar 1 responden dengan peresentase 2,4% menjawab

sangat tidak setuju, 6 responden dengan peresentase 14,3% menjawab tidak

setuju, 31 responden dengan persentase 73,8% menjawab setuju, dan 4 responden

dengan persentase 9,5% menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.8. dapat

disimpulkan bahwa pegawai setuju apabila tempat atau ruangan kerja saya dalam

keadaan baik.

Tabel III.9.

Jawaban Responden Mengenai Pekerjaan Saya Dihargai Karena Atas Presentasi

Kerja Saya Yang Baik

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 1 2,4%

Tidak Setuju 1 2,4%

Setuju 37 88,1%

Sangat Setuju 3 7,1%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

50

Berdasarkan tabel III.9. diketahui bahwa pekerjaan saya dihargai karena

atas prestasi kerja saya yang baik, sebesar 1 responden dengan peresentase 2,4%

menjawab sangat tidak setuju, 1 responden dengan peresentase 2,4% menjawab

tidak setuju, 37 responden dengan persentase 88,1% menjawab setuju, dan 3

responden dengan persentase 7,1% menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.9.

dapat disimpulkan bahwa pegawai setuju apabila pekerjaan saya dihargai karena

atas prestasi kerja saya yang baik.

Tabel III.10.

Jawaban Responden Mengenai Saya Bekerja Keras Karna Ikut Terlibat Dalam

Melaksanakan Tanggung Jawab

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Setuju 35 83,3%

Sangat Setuju 7 16,7%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.10. diketahui bahwa saya bekerja keras karna ikut

terlibat dalam melaksanakan tanggung jawab, sebesar 35 responden dengan

peresentase 83,3% menjawab setuju, dan 7 responden dengan peresentase 16,7%

menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.10. dapat disimpulkan bahwa pegawai

setuju apabila saya bekerja keras karna ikut terlibat dalam melaksanakan tanggung

jawab.

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

51

Tabel III.11.

Jawaban Responden Mengenai Dalam Melakukan Pekerjaan Saya Usahakan

Untuk Bertindak Disiplin

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 1 2,4%

Setuju 32 76,2%

Sangat Setuju 9 21,4%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.11. diketahui bahwa dalam melakukan pekerjaan

saya usahakan untuk bertindak disiplin, sebesar 1 responden dengan peresentase

2,4% menjawab tidak setuju, 32 responden dengan peresentase 76,2% menjawab

setuju, dan 9 responden dengan persentase 21,4% menjawab sangat setuju. Dari

data tabel III.11. dapat disimpulkan bahwa pegawai setuju apabila dalam

melakukan pekerjaan saya usahakan untuk bertindak disiplin.

Tabel III.12.

Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Terhadap Pegawai Atau Pegawai

Menyenangkan Dan Baik

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 6 14,3%

Setuju 31 73,8%

Sangat Setuju 5 11,9%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

52

Berdasarkan tabel III.12. diketahui bahwa pimpinan terhadap pegawai atau

pegawai menyenangkan dan baik, sebesar 6 responden dengan peresentase 14,3%

menjawab tidak setuju, 31 responden dengan peresentase 73,8% menjawab setuju,

dan 5 responden dengan persentase 11,9% menjawab sangat setuju. Dari data

tabel III.12. dapat disimpulkan bahwa pegawai setuju apabila pimpinan terhadap

pegawai atau pegawai menyenangkan dan baik.

Tabel III.13.

Jawaban Responden Mengenai Saya Merasa Puas Dengan Upah Atau Gaji Yang

Diterima

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 1 2,4%

Tidak Setuju 12 28,6%

Setuju 25 59,5%

Sangat Setuju 4 9,5%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.13. diketahui bahwa saya merasa puas dengan upah

atau gaji yang diterima, sebesar 1 responden dengan peresentase 2,4% menjawab

sangat tidak setuju, 12 responden dengan peresentase 28,6% menjawab tidak

setuju, 25 responden dengan persentase 59,5% menjawab setuju, dan 4 responden

dengan persentase 9,5% menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.13. dapat

disimpulkan bahwa pegawai setuju apabila saya merasa puas dengan upah atau

gaji yang diterima.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

53

Tabel III.14.

Jawaban Responden Mengenai Saya Dipromosikan Oleh Pimpinan Untuk

Menjabat Atau Kenaikan Pangkat Jika Saya Bekerja Dengan Baik

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 1 2,4%

Tidak Setuju 5 11,9%

Setuju 28 66,7%

Sangat Setuju 8 19,0%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.14. diketahui bahwa saya dipromosikan oleh

pimpinan untuk menjabat atau kenaikan pangkat jika saya bekerja dengan rajin,

sebesar 1 responden dengan peresentase 2,4% menjawab sangat tidak setuju, 5

responden dengan peresentase 11,9% menjawab tidak setuju, 28 responden

dengan persentase 66,7% menjawab setuju, dan 8 responden dengan persentase

19,0% menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.14. dapat disimpulkan bahwa

pegawai setuju apabila saya dipromosikan oleh pimpinan untuk menjabat atau

kenaikan pangkat jika saya bekerja dengan rajin.

Berdasarkan data responden terhadap setiap tujuh indikator pada variabel

motivasi (X), maka dapat dijabarkan mengenai hasil rangkuman dari jawaban

responden variabel (X) pada tabel III.15. dibawah ini.

Tabel III.15.

Total Skor Variabel Motivasi (X)

No

Res.

Pertanyaan Total

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

1 3 3 3 3 3 3 3 3 24

2 3 3 3 3 3 3 3 3 24

Page 24: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

54

3 3 3 3 3 3 3 3 3 24

4 3 3 3 3 4 3 4 3 26

5 4 4 4 4 4 3 4 4 31

6 4 4 4 4 4 4 3 3 30

7 3 3 3 3 3 3 3 3 24

8 2 3 3 4 4 4 3 3 26

9 3 3 3 3 3 3 2 2 22

10 2 3 3 3 3 3 3 3 23

11 3 3 3 3 4 3 3 3 25

12 4 3 3 3 3 3 3 3 25

13 3 3 3 3 3 3 2 3 23

14 2 3 3 3 3 3 2 3 22

15 3 3 3 3 3 3 3 3 24

16 3 3 3 3 3 3 3 3 24

17 3 3 3 3 3 2 3 3 23

18 3 3 3 3 4 3 2 4 25

19 3 3 3 3 4 4 2 3 25

20 3 3 3 3 3 3 3 3 24

21 1 1 1 3 2 2 1 1 12

22 3 3 3 3 3 2 3 4 24

23 3 2 3 3 3 3 3 4 24

24 3 2 3 3 3 3 3 4 24

25 3 3 3 4 4 2 4 3 26

26 2 3 3 4 3 3 3 4 25

27 3 2 3 3 3 3 2 3 22

28 3 3 3 3 3 2 2 3 22

29 3 3 4 3 3 3 2 3 24

30 2 3 3 3 3 3 3 3 23

31 3 2 2 3 3 3 2 2 20

32 3 4 3 4 3 3 3 4 27

33 2 2 3 3 3 3 3 4 23

34 3 3 3 4 3 4 4 3 27

35 3 2 3 3 3 3 2 3 22

36 2 3 3 3 3 3 2 2 21

37 3 3 3 3 3 3 3 3 24

38 3 3 3 3 3 3 3 3 24

39 2 3 3 3 3 2 2 2 20

40 3 3 3 3 3 3 3 3 24

41 3 4 3 3 4 4 3 3 27

42 3 3 3 3 3 3 3 2 23

∑X 1002

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 25: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

55

3.2.5 Data Hasil Kuesioner Prestasi Kerja

Terdapat beberapa indikator variabel prestasi kerja menurut teori Riduwan

(2013:73-74). Variabel prestasi kerja diukur melalui tiga indikator yaitu kualitas

kerja, kuantitas kerja, konsistensi pegawai

Hasil penilaian responden berdasarkan setiap tiga indikator tersebut

digambarkan melalui tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel III.16.

Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Memberikan Kesempatan Untuk

Mengikuti Diklat

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 9 21,4%

Setuju 29 69,0

Sangat Setuju 4 9,5%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.16. diketahui bahwa pimpinan memberikan

kesempatan untuk mengikuti diklat, sebesar 9 responden dengan peresentase

21,4% menjawab tidak setuju, 29 responden dengan peresentase 69,0% menjawab

tidak setuju, dan 4 responden dengan persentase 9,5% menjawab sangat setuju.

Dari data tabel III.16. dapat disimpulkan bahwa pegawai setuju apabila pimpinan

memberikan kesempatan untuk mengikuti diklat.

Page 26: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

56

Tabel III.17.

Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Memberikan Kesempatan Mengikuti

Pelatihan Yang Menunjang Kerja

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 4 9,5%

Setuju 34 81,0%

Sangat Setuju 4 9,5%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.17. diketahui bahwa pimpinan memberikan

kesempatan mengikuti pelatihan yang menunjang kerja, sebesar 4 responden

dengan peresentase 9,5% menjawab tidak setuju, 34 responden dengan

peresentase 81,0% menjawab setuju, dan 4 responden dengan persentase 9,5%

menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.17. dapat disimpulkan bahwa pegawai

setuju apabila pimpinan memberikan kesempatan mengikuti pelatihan yang

menunjang kerja.

Tabel III.18.

Jawaban Responden Mengenai Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Saya Bekerja

Tepat Waktu

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 1 2,4%

Setuju 36 85,7%

Sangat Setuju 5 11,9%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 27: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

57

Berdasarkan tabel III.18. diketahui bahwa dalam meningkatkan prestasi

kerja, saya bekerja tepat waktu, sebesar 1 responden dengan peresentase 2,4%

menjawab tidak setuju, 36 responden dengan peresentase 85,7% menjawab setuju,

dan 5 responden dengan persentase 11,9% menjawab sangat setuju. Dari data

tabel III.18. dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan prestasi kerja, saya

bekerja tepat waktu.

Tabel III.19.

Jawaban Responden Mengenai Saya Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Ketelitian

Yang Tinggi

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 5 11,9%

Setuju 32 76,2%

Sangat Setuju 5 11,9%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.19. diketahui bahwa saya menyelesaikan pekerjaan

dengan ketelitian yang tinggi, sebesar 5 responden dengan peresentase 11,9%

menjawab tidak setuju, 32 responden dengan peresentase 76,2% menjawab setuju,

dan 5 responden dengan persentase 11,9% menjawab sangat setuju. Dari data

tabel III.19. dapat disimpulkan bahwa saya menyelesaikan pekerjaan dengan

ketelitian yang tinggi.

Page 28: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

58

Tabel III.20.

Jawaban Responden Mengenai Saya Trampil Dalam Melaksanakan Tugas Sesuai

Tugas Dan Fungsi

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 4 9,5%

Setuju 36 86,7%

Sangat Setuju 2 4,8%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.20. diketahui bahwa saya trampil dalam

melaksanakan tugas sesuai tugas dan fungsi, sebesar 4 responden dengan

peresentase 9,5% menjawab tidak setuju, 36 responden dengan peresentase 86,7%

menjawab setuju, dan 2 responden dengan persentase 4,8% menjawab sangat

setuju. Dari data tabel III.20. dapat disimpulkan bahwa saya trampil dalam

melaksanakan tugas sesuai tugas dan fungsi.

Tabel III.21.

Jawaban Responden Mengenai Saya Menyelesaikan Pekerjaan Secara Efektif Dan

Efisien

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 3 7,1%

Setuju 32 76,2%

Sangat Setuju 7 16,7%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 29: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

59

Berdasarkan tabel III.21. diketahui bahwa Saya menyelesaikan pekerjaan

secara efektif dan efisien, sebesar 3 responden dengan peresentase 7,1%

menjawab tidak setuju, 32 responden dengan peresentase 76,2% menjawab setuju,

dan 7 responden dengan persentase 16,7% menjawab sangat setuju. Dari data

tabel III.21. dapat disimpulkan bahwa saya menyelesaikan pekerjaan secara

efektif dan efisien.

Tabel III.22.

Jawaban Responden Mengenai Dalam Keadaan Dan Situasi Apapun Saya Siap

Melakukan Tugas Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 1 2,4%

Setuju 35 83,3%

Sangat Setuju 6 14,3%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.22. diketahui bahwa dalam keadaan dan situasi

apapun, saya siap melakukan tugas untuk meningkatkan produktivitas kerja,

sebesar 1 responden dengan peresentase 2,4% menjawab tidak setuju, 35

responden dengan peresentase 83,3% menjawab setuju, dan 6 responden dengan

persentase 14,3% menjawab sangat setuju. Dari data tabel III.22. dapat

disimpulkan bahwa dalam keadaan dan situasi apapun, saya siap melakukan tugas

untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Page 30: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

60

Tabel III.23.

Jawaban Responden Mengenai Saya Selalu Menjaga Kewibawaan Divisi Untuk

Meningkatkan Kerja Sama Antar Divisi Dan Instansi Lain

Kategori Frekuensi Persentase%

Sangat Tidak Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Setuju 35 83,3%

Sangat Setuju 7 16,7%

Total 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Berdasarkan tabel III.23. diketahui bahwa saya selalu menjaga

kewibawaan divisi untuk meningkatkan kerja sama antar divisi dan instansi lain,

sebesar 35 responden dengan peresentase 83,3% menjawab setuju, dan 7

responden dengan persentase 16,7% menjawab sangat setuju. Dari data tabel

III.23. dapat disimpulkan bahwa saya selalu menjaga kewibawaan divisi untuk

meningkatkan kerja sama antar divisi dan instansi lain.

Berdasarkan data responden terhadap setiap tiga indikator pada variabel

prestasi kerja (Y), maka dapat dijabarkan mengenai hasil rangkuman dari jawaban

responden variabel (Y) pada tabel III.24. dibawah ini.

Tabel III.24.

Skor Total Jawaban Prestasi Kerja (Y)

No

Res.

Pertanyaan Total

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8

1 3 3 3 3 2 3 3 3 23

2 3 3 3 3 3 3 3 3 24

3 3 3 3 3 3 3 3 3 24

4 4 3 4 3 3 4 4 4 29

5 3 3 3 3 3 3 3 3 24

6 3 3 3 3 3 3 3 3 24

Page 31: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

61

7 3 3 3 3 3 3 3 3 24

8 4 4 4 4 4 4 4 4 32

9 3 3 3 2 3 3 3 3 23

10 3 3 3 3 3 3 3 3 24

11 3 3 4 4 4 4 3 3 28

12 3 4 3 3 3 3 3 3 25

13 3 3 3 3 3 2 3 3 23

14 3 3 3 2 2 2 3 3 21

15 3 3 3 3 3 3 3 3 24

16 3 3 3 3 3 3 3 3 24

17 3 3 3 3 3 3 3 3 24

18 3 3 3 3 3 3 3 4 25

19 3 3 3 3 2 3 3 3 23

20 3 3 3 3 3 3 3 3 24

21 3 3 3 2 3 3 3 3 23

22 3 3 3 3 3 4 4 3 26

23 4 4 3 3 3 3 3 3 26

24 3 3 3 3 3 4 4 3 26

25 2 3 3 3 3 3 3 3 23

26 2 3 4 4 3 4 3 3 26

27 3 3 3 3 3 3 3 4 25

28 2 3 3 3 3 3 3 4 24

29 2 3 3 3 2 3 3 3 22

30 3 3 3 4 3 4 3 3 26

31 2 2 3 3 3 3 3 3 22

32 3 2 4 3 3 3 3 3 24

33 2 3 3 3 3 3 4 3 24

34 2 3 3 4 3 3 4 4 26

35 3 3 3 3 3 3 3 3 24

36 3 3 3 2 3 2 2 3 21

37 2 2 3 3 3 3 3 3 22

38 3 3 3 3 3 3 3 3 24

39 2 2 3 2 3 3 3 3 21

40 3 3 3 3 3 3 3 3 24

41 4 4 3 3 3 3 3 4 27

42 3 3 2 3 3 3 3 3 23

∑X 1021

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 32: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

62

3.2.6 Tabel Penolong

Dari data hasil kuesioner variabel motivasi (X) dan variabel prestasi kerja

(Y), maka dapat dijabarkan mengenai gabungan dari skor variabel motivasi (X)

dan variabel prestasi kerja (Y), pada tabel III.25. berikut ini.

Tabel III.25.

Tabel Penolong

No Res Motivasi

(X)

Prestasi

Kerja (Y) XY X2 Y2

1 24 23 552 576 529

2 24 24 576 576 576

3 24 24 576 576 576

4 26 29 754 676 841

5 31 24 744 961 576

6 30 24 720 900 576

7 24 24 576 576 576

8 26 32 832 676 1024

9 22 23 506 484 529

10 23 24 552 529 576

11 25 28 700 625 784

12 25 25 625 625 625

13 23 23 529 529 529

14 22 21 462 484 441

15 24 24 576 576 576

16 24 24 576 576 576

17 23 24 552 529 576

18 25 25 625 625 625

19 25 23 575 625 529

20 24 24 576 576 576

21 12 23 276 144 529

22 24 26 624 576 676

23 24 26 624 576 676

24 24 26 624 576 676

25 26 23 598 676 529

26 25 26 650 625 676

27 22 25 550 484 625

28 22 24 528 484 576

29 24 22 528 576 484

30 23 26 598 529 676

31 20 22 440 400 484

Page 33: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

63

32 27 24 648 729 576

33 23 24 552 529 576

34 27 26 702 729 676

35 22 24 528 484 576

36 21 21 441 441 441

37 24 22 528 576 484

38 24 24 576 576 576

39 20 21 420 400 441

40 24 24 576 576 576

41 27 27 729 729 729

42 23 23 529 529 529

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

3.3 Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja

3.3.1 Uji Koefisien Korelasi

Berikut ialah hasil pengolahan kuesioner terhadap dua variabel yang

diukur hubungannya yaitu variabel independen (motivasi) dengan variabel

dependen (prestasi kerja). Berikut adalah hasil dari analisi Korelasi Bivariat –

Person Correlation dan output-nya pada tabel III.26.

H0: Tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai tetap.

H1: Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai tetap.

Tabel III.26.

Correlations

X Y

Motivasi

Pearson Correlation 1 ,381*

Sig. (2-tailed) ,013

N 42 42

Prestasi Kerja

Pearson Correlation ,381* 1

Sig. (2-tailed) ,013

N 42 42

*Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 34: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

64

Dari tabel III.26. di atas dapat dijelaskan bahwa korelasi antara motivasi

dengan prestasi kerja didapat nilai koefisien sebesar 0,381. Maka dapat

disimpulkan bahwa antara motivasi terhadap prestasi kerja memiliki hubungan

yang tidak erat. Angka koefisien positif yang menunjukan hubungan positif, yaitu

jika motivasi meningkat maka prestasi kerja juga meningkat, dan jika motivasi

turun maka prestasi kerja juga akan menurun.

3.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Pada uji koefisien determinasi dapat diperoleh informasi tentang besarnya

pengaruh dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Kemudian

ialah hasil pengolahan kuesioner terhadap dua variabel yang diuji hubungannya

yaitu variabel independen (motivasi) dengan variabel dependen (prestasi kerja)

yang dapat dilihat pada tabel III.27. berikut ini.

H0: Tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai tetap.

H1: Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai tetap.

Tabel III.27.

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 26,531 1 26,531 6,784 ,013b

Residual 154,445 40 3,911

Total 182,976 41

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

b. Predictors: (Constant), Motivasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 35: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

65

Berdasarkan data tabel III.28. diatas, nilai F hitung adalah 6,784 dengan

tingkat signifikansi 0,10. Karena signifikansi (0,013) jauh lebih kecil dari 0,10.

Maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel prestasi kerja.

Tabel III.28.

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,381a ,145 ,124 1,978 ,145 6,784 1 40 ,013

a. Predictors: (Constant), Motivasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Dari tabel III.28. diatas dapat dijelaskan persentase pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0,145 artinya persentase

pengaruh variabel motivasi terhadap prestasi kerja sebesar 14,5%. Sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

3.3.3 Persamaan Regresi

H0: Tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai tetap.

H1: Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai tetap.

Tabel III.29.

Coefficients

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17,637 2,580 6,836 ,000

Motivasi ,280 ,107 ,381 2,605 ,013

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 22,0. Juni 2017

Page 36: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Sosial (UKS) melalui berbagai program. Program tersebut berada di setiap Unit kerja lingkungan Departemen Sosial RI. Visi Kesejahteraan

66

Dari tabel III.29. persamaan regresi untuk regresi linier sederhana sebagai

berikut:

Y = a + bX

Y = 17,637 + 0,280X

Arti dari angka-angka ini adalah:

1. Nilai konstanta (a) adalah 17,637, ini dapat diartikan jika motivasi nilainya

adalah 0, maka tingkat prestasi kerja nilainya 17,637.

2. Nilai koefisien regresi variabel motivasi (b) bernilai positif yaitu 0,280, ini

dapat diartikan bahwa setiap peningkatan prestasi kerja sebesar 1%, maka

tingkat motivasi sebesar 0,280.