Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
27
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan umum PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
3.1.1 Sejarah Perkembangan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) didirikan pada
tanggal 29 November 2012 dihadapan Notaris Hadijah, S.H., M.Kn. di Jakarta, yang
merupakan anak perusahaan kedua dari PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia dan
diresmikan opersionalnya pada tanggal 26 Februari 2013.
Perusahaan Askrindo Syariah bergerak dalam bidang usaha penjaminan
pembiayaan berbasis syariah yang pertama di Indonesia mendapatkan Rekor MURI,
dengan layanan produk penjaminan (Kafalah) seperti : Kafalah Pembiayaan, Kafalah
Transaksi Perdagangan, Kafalah Bank Garansi dan Surety.
Pada awalnya Askrindo Syariah mulai membuka kantor di Jakarta, kemudian pada
awal Maret 2013 menyusul dibuka kantor pemasaran di 5 (lima) kota yakni :
Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Banjarmasin dengan maksud untuk lebih
mendekatkan layanannya kepada mitra usaha. Berikutnya di bulan Juli 2014
menambah lagi 6 (enam) kantor pemasaran yakni di Pontianak, Makassar, Denpasar,
Malang, Tangerang dan Bekasi.
28
a. Maksud dan Tujuan Berdirinya Perusahaan
Maksud dan tujuan didirikannya perusahaan ini adalah turut serta melaksanakan dan
menunjang kebijakan dari program pemerintah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya penyelenggaraan usaha di bidang
penjaminan pembiayaan dalam prinsip syariah serta optimalisasi pemanfaatan sumber
daya perusahaan unruk menghasilkan data yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik
b. Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Pejaminan Pembiayaan berbasis syariah yang terkemuka
sebagai pendukung pengembangan ekonomi nasional dan berperan dalam pasar
global. Visi perusahaan tersebut mengandung makna bahwa Askrindo Syariah hanya
memberikan layanan penjaminan bagi mitra usaha yang juga menjalankan prinsip
syariah dalam berbisnis, Askrindo Syariah dilahirkan memiliki tujuan dan
mengemban amanah pemegang saham agar kelak menjadi perusahaan yang
terkemuka dibidangnya oleh karena itu harus dikelola secara profesional dan baik.
Perusahaan juga mempunyai keinginan kuat untuk berperan serta dalam membangun
bangsa dan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan taraf hidupnya serta
memberikan pengaruh dalam pengembangan ekonomi syariah tidak hanya ditingkat
nasional namun juga internasional.
29
c. Misi Perusahaan
Ada 5 (lima) Misi Askrindo Syariah yang disusun dalam rangka mencapai
Visi yaitu :
1. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi nasional
khususnya yang berbasis syariah.
2. Memberikan akses kemudahan kepada seluruh pemangku kepentingan bisnis
pembiayaan berbasis syariah.
3. Memberikan pelayanan penjaminan yang amanah dengan mengutamakan
prinsip kehati-hatian untuk dapat memberikan perlindungan finansial kepada
para pihak terkait.
4. Melakukan pengembangan layanan dan inovasi produk secara
berkesinambungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
5. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
profesionalisme dan integritas.
d. Nilai-nilai Budaya Perusahaan
1. Amanah
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran yang hakiki dalam menjalankan
tanggung jawab pekerjaan dan berprilaku secara terpuji.
2. Profesional
Kompeten dan unggul di bidangnya, berdedikasi tinggi, kreatif, disiplin,
berpikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
30
3. Inovasi
Berupaya secara maksimal dan selalu melakukan terobosan dalam
pelayanan.
e. Pemegang Saham
Terdapat duapihak yang memiliki saham PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah:
1. 99,99% dimiliki oleh PT Askrindo (Persero)
2. 0,01% YDKKA (Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Askrindo)
f. Mitra Regaransi dan Reasuradur
Di dalam menjalankan bisnis penjaminan, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah senantiasa bekerjasama dengan mitra reasuradur maupun regaransi sebagai
langkah memitigasi resiko yakni sebagai berikut:
1. PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia
2. PT Staco Mandiri
3. PT Asuransi Jiwa Al Amin
4. PT BNI Life
5. PT BUMIDA
6. PT Internasional Reasuransi Indonesia (Nasre)
31
3.1.2 Struktur dan Tata Kerja PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Sumber : PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Gambar III.1
Struktur Organisasi
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Sebagaimana yang tertuang dalam Board Manual PT Jaminan Pembiayaan
Askrindo Syariah maka pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Direksi, Dewan Komisaris mempunyai tugas dan atau kewajiban untuk :
a. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi terhadap suatu
permasalahan yang terjadi.
DEWAN
KOMISARIS
DEWAN PENGAWAS
SYARIAH
DIREKTUR
UTAMA
RUPS
DIREKTUR
OPERASIONAL
DIREKTUR
KEUANGAN
DIVISI
PEMASARAN
DIVISI
OPERASI
DIVISI
KEUANGAN
DAN UMUM
DIVISI
TI
DIVISI
SDM
DIVISI
SEKRETARIS
DIVISI
AUDIT INTERN
DIVISI
MANAJ.RESIKO
O
32
b. Memberikan pendapat atau arahan dalam rapat Dewan Komisaris dengan
Direksi atau rapat-rapat lain yang dihadiri oleh Dewan Komisaris.
c. Kunjungan ke kantor cabang tertentu dalam rangka memastikan pelaksanaan
operasional perusahaan seperti underwriting, pembayaran klaim, pemasaran,
sumber daya manusia keuangan dan aspek lainnya berjalan secara efektif.
Dewan Komisaris membawahi direktur utama, direktur operasional, dan direktur
keuangan atau direksi. Adapun ruang lingkup dan tugas Direksi:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan
sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan
pengesahan RUPS.
c. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang
Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaa piutang.
d. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh
RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan
menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit.
f. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan
Dewan Komisaris kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM.
33
Direksi dalam melakukan tugas dan kewajibannya di bantu oleh beberapa
divisi yaitu:
1. Divisi pemasaran
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang pemasaran asuransi
syariah, bagian ini di pimpin kepala divisi pemasaran. Adapun ruang lingkup dan
tugasnya yaitu:
a. Merencanakan dan melaksanakan pemasaran produk-produk perusahan ke
nasabah sesuai dengan target yang di tetapkan.
b. Melakukan pendekatan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik
dengan tertanggung, bank syariah, dan pihak-pihak yang terkait.
c. Meningkatkan pemasaran melalui berbagai media.
d. Memperkenalkan dan menawarkan produk-produk kafalah.
2. Divisi SDM
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang sumber daya manusia,
bagian ini di pimpin kepala divisi SDM. Adapun tugasnya yaitu:
a. Mengkordinasi perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai.
b. Mengkordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan
pengembangan pegawai
c. Menyelenggarakan system informasi SDM dalam suatu data base pegawai
d. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan
peralatan, invetaris dan fasilitas kantor.
e. Menyiapkan laporan kegiatan divisi secara benar dan tepat waktu.
34
3. Divisi Teknologi dan informasi
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang teknologi dan
informasi, bagian ini di pimpin kepala divisi TI. Adapun ruang lingkup dan tugasnya
yaitu:
a. Menilai inovasi teknologi baru dengan melakukan perbandingan, ujicoba
dan analisis untuk mendapatkan teknologi yang sesuai dengan proses bisnis
perusahaan.
b. Membuat usulan dan saran-saran penyesuaian program dan strategi di bidang
system dan teknologi informasi yang dipandang perlu dengan cara
menyampaikan hasil evaluasi dalam rangka pencapaian tujuan jangka
panjang.
c. Merencanakan manajemen sistem informasi dengan membuat strategi,
metodologi sistem informasi agar cepat diaplikasikan.
d. Mengelola penerapan teknologi baru menggunakan prinsip-prinsip
manajemen perubahan dengan cara sosialisasi yang terencana untuk
meminimalkan resistensi pengguna.
e. Menjaga dan memperhatikan Online System Application yang digunakan
oleh PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.
35
4. Divisi Sekretaris
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang sekretariat,.Adapun
Menyusun jadwal, membuat undangan dan mengatur pelaksanaan pertemuan/rapat
Direksi baik dengan pihak internal, eksternal Perusahaan dan pertemuan penting
lainnya.
a. Menyiapkan dan memastikan agenda Rapat Direksi, RADIKOM dan RUPS
Tahunan.
b. Memastikan bahwa agenda rapat sudah termasuk masalah-masalah yang
perlu mendapatkan perhatian dan atau keputusan serta masalah non-rutin
yang signifikan. Agenda rapat tersebut disampaikan bersamaan dengan
penyampaian undangan.
c. Menyampaikan Risalah Rapat kepada seluruh anggota Direksi paling lambat
7 (tujuh) hari setelah Rapat dilaksanakan.
d. Melakukan perbaikan atas risalah rapat Direksi (jika ada keberatan atau
usulan perbai kan) yang disampaikan Direksi
e. Mengatur dan memastikan Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
menghadiri RUPS.
5. Tugas Audit Intern
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang audit internal, bagian
ini di pimpin kepala divisi audit intern. Adapun tugasnya yaitu:
a. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian
akuntansi, keuangan serta operasi.
36
b. Meyakinkah apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijakan, rencana dan
prosedur yang di tetapkan.
a. Meyakinkan apakah kekayaan perusahaan dipertanggung jawabkan dengan
baik dan dijaga dengan aman dari segala resiko kerugian.
b. Meyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan caralainnya yang di
kembangkan dalam organisasi.
c. Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan.
6. Divisi Manajemen Resiko
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang manajemen resiko,
bagian ini di pimpin kepala divisi manajemen resiko. Adapun tugasnya yaitu:
a. Mendeteksi resiko sedini mungkin pada setiap aktivitas terkait dengan tugas,
wewenang dan tanggung jawab.
b. Melakukan pengukuran resiko dengan memperhitungkan besarnya dampak
dan peluang terjadinya resiko
c. Melakukan evaluasi terjadinya sumber dan penyebab terjadinya resiko
d. Melakukan pemantauan resiko secara terus menerus.
e. Melaporkan hasil identifikasi, pemantauan dan tindak lanjut pengendalian
resiko secara periodik setiap triwulan,semesterda tahun.
7. Divisi operasi
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang operasional, bagian ini
di pimpin kepala divisi operasi. Adapun ruang lingkup dan tugasnya yaitu:
a. Memangkas habis biaya-biaya operasi yang tidak menguntungkan
37
b. perusahaan.
c. Membuat pengembangan operasi dalam jangka panjang dan pendek.
d. Melaksanakan penerbitan dan poembuatan polis
e. Melakukan survey resiko pertanggungan maupun survey klaim.
f. Menganalisa hasil survey
g. Melaksanakan proses klaim
h. Membuat laporan produksi polis yang telah di input dalam sistem.
8. Divisi keuangan dan umum
Unit kerja yang melaksanakan kebijakan dalam bidang finance atau keuangan,
bagian ini di pimpin kepala divisi keuangan. Adapun tugasnya yaitu:
a. Melaksanakan penagihan piutang ujrah dan piutang lainnya.
b. Melakukan pencatatan transaksi keuangan perusahaan.
c. Memverifikasi pendapatan ujrah masuk sesuai dengan nomor polis dan
referensi dari bank-bank syariah dengan menggunakan online system
application Askrindo Syariah.
d. Mencatat pendapatan piutang ujrah yang telah di terima
e. Menyusun neraca dan perhitungan laba rugi
f. Menyusun laporan keuangan.
g. Menghitung
h. Menata usahakan administrasi kepegawaian.
i. Menyelenggarakan dokumentasi dan administrasi atau filling
38
3.1.3 Kegiatan Usaha
PT Jaminan Askrindo Pembiayaan Askrindo Syariah adalah lembaga milik
Negara yang bergerak dalam bidang penjaminan pembiayaan sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah dalam menjamin bank-bank syariah yang melakukan akad/perjanjian
yang di lakukan oleh setiap bank syariah dan melakukan usaha-usaha yang masih
berkaitan dengan kafalah (penjaminan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Adapun produk-produk yang dimiliki PT JaminanPembiayaan Askrindo
Syariah adalah sebagai berikut:
a. Kafalah Pembiayaan
Jasa Penjaminan Pembiayaan yang diberikan oleh kafil atau penjamin bagi
makful anhu atau nasabah dalam upaya memperoleh pembiayaan produktif
maupun konsumtif dari makful lahu (bank syariah ataupun lembaga keuangan
bukan bank), khususnya yang tidak memenuhi persyaratan teknis Bank Syariah
(kurang agunan).
b. Kafalah Transaksi Perdagangan
Jasa penjaminan transaksi Perdagangan yang diberikan oleh kafil yaitu dimana
pihak pertama yaitu penjamin memberikan jaminan kepada pihak kedua
penerima jaminan, terhadap kemungkinan gagalnya pembayaran sejumlah
piutang oleh terjamin sesuai dengan perjanjian berbasis syariah antara Penerima
Jaminan atau makful lahu dengan terjamin atau makful anhu akibat terjamin
mengalami penunggakan pembayaran yang berlarut-larut atau pembayaran
tersendat.
39
c. Kafalah Bank Garansi
Kafalah bank garansi adalah salah satu produk lini usaha suretyship berbasis
syariah yang memberikan jaminan kepada bank penerbit bank garansi atau
penerima jaminan atau makful lahuatas kemampuan terjamin atau makful Anhu
dalam melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian pokok antara terjamin dan
obligee.
3.2 Hasil Penelitian
3.2.1 Data Likuiditas dengan Current Ratio
Dari hasil penelitian dapat diketahui perhitungan likuiditas PT
Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah menggunakan current ratio dan data yang
diperoleh laporan dalam bentuk neraca.Hasil current ratio di dapat dari perbandingan
aktiva lancar dan utang lancar.Rasio ini digunakan untuk mengetahui presentase
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Adapun
perhitungan current ratio sebagai berikut:
Rumus menghitung Current Ratio :
Aktiva lancar
Current Ratio = X 100%
Utang lancar
Rp. 98.455.146.000
2013 = X 100%
Rp. 4.723.159.838
= 2084 %
Jadi current ratio pada tahun 2013 adalah 2084 %
40
Rp. 119.597.030.000
2014 = X 100%
Rp. 15.047.146.043
= 794 %
Jadi current ratio pada tahun 2014 adalah 794 %
Rp. 294.609.044.000
2015 = X 100%
Rp. 40.539.024.113
= 726 %
Jadi current ratio pada tahun 2015 adalah 726 %
Jadi menurut data diatas dapat di jadikan tabel seperti di bawah ini:
Tabel III.1
Data Rasio Likuiditas
TAHUN AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR CURRENT RATIO
2013 Rp. 98.455.146.000 Rp. 4.723.159.838 2084,58 %
2014 Rp. 119.597.030.000 Rp. 15.047.146.043 794,82 %
2015 Rp. 294.609.044.000 Rp. 40.539.024.113 726,72%
Sumber:Data Olahan Penulis
Dari tabel III.I dapat diketahui tingkat likuiditas dengan menggunakan current
ratio PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah dari tahun 2013 yaitu 2084,58%
yang artinya setiap Rp.1 hutang lancar dijamin oleh Rp.20 aktiva lancar. Pada tahun
2014 current ratio sebesar 794% artinya setiap Rp.1 hutang lancar di jamin
olehRp.7,9 aktiva lancar. Dan pada tahun 2015 current ratio sebesar 726 yang
41
Pembiayaan Askrindo Syariah masih mampu melunasi utang jangka pendeknya
kepada tertanggung ataupun pihak lainnya.
3.2.2 Data Tingkat Solvabilitas
Dari hasil peneletian dapat diketahui perhitungan tingkat solvabilitas
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah menggunakan rasio solvabilitas atau
leverage ratio dan data yang di peroleh dari laporan dalam bentuk neraca. Hasil rasio
solvabilitas didapat dari total kekayaan yang di perkenankan atau total aset dengan
total kewajiban. Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana utang dapat di
tutupi oleh aktiva. Adapun perhitungan rasio solvabilitas sebagai berikut:
Rumus menghitung rasio solvabilitas:
Total Aset
Rasio Solvabilitas = X 100%
Kewajiban
Rp. 105.447.373.670
2013 = X 100%
Rp. 4.723.159.838
= 2232 %
Jadi rasio solvabilitaspada tahun 2013 adalah 2232 %
Rp. 125.773.719.214
2014 = X 100%
Rp. 15.084.146.043
= 833%
Jadi rasio solvabilitaspada tahun 2014 adalah 833 .
42
Rp. 326.737.044.000
2015 = X 100%
Rp. 41.994.024.113
= 778 %
Jadi rasio solvabilitaspada tahun 2015 adalah 778 %
Jadi menurut data diatas dapat di jadikan tabel seperti di bawah ini:
Tabel III.2
Data Rasio Solvabilitas
Sumber:Data Olahan Penulis.
Dari tabel III.2 dapat di ketahui tingkat solvabilitas PT Jaminan Pembiayaan
Askrindo Syariah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 terbesar pada tahun
2013 yaitu 2232% yang artinya setiap Rp.1 hutang perusahaan dijamin oleh Rp.22
aktiva yang dimiliki perusahaan. Pada tahun sebesar 2014 yaitu 833% yang artinya
setiap Rp.1 hutang perusahaan dijamin oleh Rp.8,3 aktiva yang dimiliki perusahaan.
Dan pada tahun 2015 yaitu 778% yang artinya setiap Rp.1 hutang perusahaan dijamin
oleh Rp.7,7 aktiva yang dimiliki perusahaan. Jadi PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
Syariah mampu untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka panjang maupun
jangka pendek apabila perusahaan dibubarkan atau di likuidasi.
TAHUN TOTAL AKTIVA TOTAL UTANG SOLVABILITAS
2013 Rp. 105.447.373.670 Rp. 4.723.159.838 2.232 %
2014 Rp. 125.773.719.214 Rp. 15.084.146.043 833 %
2015 Rp. 326.737.044.000 Rp. 41.994.024.113 778 %
43
3.2.3 Data Perkembangan Likuiditas
Dari hasil perhitungan likuiditas dengan menggunakan current ratio dapat di
lihat perkembangan likuiditas yang dimiliki PT Jaminan Pembiayaan Askindo
Syariah periode 2013-2015 pada tabel III.3
Tabel III.3
Data Perkembangan Likuiditas
TAHUN LIKUIDITAS INTERVAL BATAS
LIKUIDITAS
2013 2.084,58 % - X > 150 %
2014 794,82 % Mengalami Penurunan
Sebesar 1289,76 % X > 150 %
2015 701,55 % Mengalami Penurunan
Sebesar 93,27 %
X > 150 %
Sumber:Data Olahan Penulis
Dari tabel III.4 dapat di lihat perkembangan likuiditas PT Jaminan
Pembiayaan Askindo Syariah, likuiditas pada tahun 2013 yaitu 2084,58% kemudian
mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2014 menjadi 794,82% dengan
selisih sebesar 1289,76% dari tahun 2013. Dan pada tahun 2015 terjadi penurunan
kembali menjadi 701,55% dengan selisih sebesar 93,27% dari tahun 2014. Hal ini di
sebabkan karena terjadinya kenaikan utang lancar setiap tahun yang lebih besar di
bandingkan dengan kenaikan aktiva lancar yang hanya mengalami sedikit kenaikan
setiap tahunnya. Walaupun likuiditas pada periode 2013 sampai dengan 2015
44
mengalami penurunan, akan tetapi dapat di katakan sehat karena masih diatas batas
standar yang di tentukan oleh pemerintah yaitu 150%.
Untuk mengetahui lebih jelas gambaran perkembangan likuiditas PT Jaminan
Pembiayaan Askindo Syariah. Dapat dilihat pada grafik berikut
2500%
2000%
1500%
1000%
500 %
2013 2014 2015
Grafik III.1 Perkembangan likuiditas
3.2.4 Data Perkembangan Solvabilitas
Dari hasil perhitungan solvabilitas dengan menggunakan rumus leverage ratio
atau rasio solvabilitas sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor PER-10/MBU/2014 dapat di lihat perkembangan solvabilitas yang dimiliki PT
Jaminan Pembiayaan Askindo Syariah periode 2013-2015 pada tabel III.4
45
Tabel III.4
Data Perkembangan Solvabilitas
Sumber:Data Olahan Penulis
Dari tabel III.4 dapat di lihat perkembangan solvabilitas PT Jaminan
Pembiayaan Askindo Syariah, solvabilitas terbesar pada tahun 2013 yaitu 2.232%
kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 835%
dengan selisih sebesar 1.397% dari tahun 2013. Dan pada tahun 2015 mengalami
penurunan kembali menjadi 779% dengan selisih sebesar 56% dari tahun 2014. Hal
ini dikarenakan bertambahnya total keseluruhan utang yang lebih besar dibandinkan
dengan total dari aktiva atau harta yang diperkenankan yang hanya mengalami sedikit
kenaikan. Walaupun solvabilitas pada periode 2013 sampai dengan 2015 mengalami
penurunan, akan tetapi dapat dikatakan sehat karena masih diatas batas standar yang
di tentukan oleh pemerintah yaitu 150%.
Untuk mengetahui lebih jelas gambaran perkembangan likuiditas PT Jaminan
Pembiayaan Askindo Syariah. Dapat dilihat pada grafik berikut
TAHUN SOLVABILITAS INTERVAL BATAS
SOLVABILITAS
2013 2.232 % - X > 150%
2014 835 %
Mengalami Penurunan
Sebesar 1.397% X > 150%
2015 779 %
Mengalami Penurunan
Sebesar 56% X > 150%