22
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036 STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-1 BAB III RENCANA PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN Hasil analisis terhadap perekonomian di Kawasan Suthomadansih diketahui sektor pertanian dan sektor pariwisata yang termasuk dalam sektor unggulan. Untuk memaksimalkan potensi tersebut maka disusun beberapa rencana pengembangan. Rencana pengembangan sektor unggulan didasarkan pada analisis terhadap kondisi kawasan yang ada. Berikut ini rencana pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata. 3.1 Rencana Pengembangan Sektor Pertanian Kawasan Suthomadansih merupakan kawasan yang memiliki keunggulan disektor pertanian. Komoditas pertanian yang ada di Kawasan Suthomadansih berupa tanaman pangan dan palawija, holtikultura, perkebunan, dan peternakan. Untuk mempermudah pengembangan komoditas unggulan maka dibuat rencana zonasi pengembangan komoditas unggulan. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang ada, maka perlu adanya pengembangan pertanian mulai dari proses pra produksi petanian, produksi, serta pasca produksi. 3.1.1 Rencana Zonasi Komoditas Unggulan Rencana zonasi kawasan berdasar komoditas unggulan digunakan untuk mempermudah pengembangan komoditas unggulan dimasing-masing wilayah di Kawasan Suthomadansih. Rencana zonasi komoditas unggulan dibuat berdasarkan jenis komoditas pertanian unggulan yang memiliki tingkat produktifitas tinggi untuk dikembangkan. Berikut ini rencana zonasi komoditas unggulan pertanian Kawasan Suthomadansih. Tabel 3.1 Rencana Zonasi Komoditas Unggulan No Komoditas Unggulan Lokasi 1 Tanaman Pangan dan Palawija (Padi dan Ubi Jalar) Desa Bangsri, Dayu, Doplang, Gerdu, Gondang Manis, Harjosari, Karang, Karangpandan, Ngemplak, Salam, Tohkuning, Dawung, Gantiwarno, Girilayu, Karangbangun, Koripan, Matesih, Ngadiluwih, Pablengan, Plosorejo 2 Tanaman Holtikultura (Sawi, Cabe, Wortel, Pisang, Rambutan, Bawang Putih, Nangka, Terong, Pepaya, Mangga, Alpukat, Jambu Biji, Manggis) Desa Gondosuli, Kelurahan Kalisoro, Kelurahan Blumbang, Kelurahan Tawangmangu, Desa Berjo, Desa Tengklik, Desa Gumeng, Desa Kemuning 3 Tanaman Perkebunan (Jahe, Kunir, Cengkeh, Kelapa, Kopi, Tembakau) Desa Ngargoyoso, Desa Dukuh, Desa Nglegok, Desa Jatirejo, Desa Puntukrejo Sumber : Tim Studio Perencanaan Wilayah Kab. Karanganyar,2015 Pembagian zonasi diatas disesuaikan dengan kondisi fisik dasar kawasan seperti kesesuaian lahan dan juga tingkat produktifitas hasil pertanian yang dihasilkan selama ini. Untuk tanaman pangan dan palawija cocok dikembangkan pada daerah dataran rendah yaitu di Kecamatan Matesih dan Kecamatan Karangpandan. Jenis komoditas unggulan untuk tanaman pangan dan palawija berdasarkan hasil analisis berupa padi dan ubi jalar. Sedangkan untuk tanaman holtikultura unggulan berupa sawi, cabe,

Bab III Rencana Sektor Unggulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sutomadansih Subosukowonosraten

Citation preview

Page 1: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-1

BAB III

RENCANA PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN

Hasil analisis terhadap perekonomian di Kawasan Suthomadansih diketahui

sektor pertanian dan sektor pariwisata yang termasuk dalam sektor unggulan. Untuk

memaksimalkan potensi tersebut maka disusun beberapa rencana pengembangan.

Rencana pengembangan sektor unggulan didasarkan pada analisis terhadap kondisi

kawasan yang ada. Berikut ini rencana pengembangan sektor pertanian dan sektor

pariwisata.

3.1 Rencana Pengembangan Sektor Pertanian

Kawasan Suthomadansih merupakan kawasan yang memiliki keunggulan disektor

pertanian. Komoditas pertanian yang ada di Kawasan Suthomadansih berupa tanaman

pangan dan palawija, holtikultura, perkebunan, dan peternakan. Untuk mempermudah

pengembangan komoditas unggulan maka dibuat rencana zonasi pengembangan

komoditas unggulan. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil

pertanian yang ada, maka perlu adanya pengembangan pertanian mulai dari proses pra

produksi petanian, produksi, serta pasca produksi.

3.1.1 Rencana Zonasi Komoditas Unggulan

Rencana zonasi kawasan berdasar komoditas unggulan digunakan untuk

mempermudah pengembangan komoditas unggulan dimasing-masing wilayah di

Kawasan Suthomadansih. Rencana zonasi komoditas unggulan dibuat berdasarkan jenis

komoditas pertanian unggulan yang memiliki tingkat produktifitas tinggi untuk

dikembangkan. Berikut ini rencana zonasi komoditas unggulan pertanian Kawasan

Suthomadansih.

Tabel 3.1 Rencana Zonasi Komoditas Unggulan No Komoditas Unggulan Lokasi

1

Tanaman Pangan dan Palawija (Padi dan

Ubi Jalar)

Desa Bangsri, Dayu, Doplang, Gerdu, Gondang

Manis, Harjosari, Karang, Karangpandan,

Ngemplak, Salam, Tohkuning, Dawung,

Gantiwarno, Girilayu, Karangbangun, Koripan,

Matesih, Ngadiluwih, Pablengan, Plosorejo

2

Tanaman Holtikultura (Sawi, Cabe,

Wortel, Pisang, Rambutan, Bawang Putih,

Nangka, Terong, Pepaya, Mangga,

Alpukat, Jambu Biji, Manggis)

Desa Gondosuli, Kelurahan Kalisoro, Kelurahan

Blumbang, Kelurahan Tawangmangu, Desa Berjo,

Desa Tengklik, Desa Gumeng, Desa Kemuning

3 Tanaman Perkebunan (Jahe, Kunir,

Cengkeh, Kelapa, Kopi, Tembakau)

Desa Ngargoyoso, Desa Dukuh, Desa Nglegok,

Desa Jatirejo, Desa Puntukrejo

Sumber : Tim Studio Perencanaan Wilayah Kab. Karanganyar,2015

Pembagian zonasi diatas disesuaikan dengan kondisi fisik dasar kawasan seperti

kesesuaian lahan dan juga tingkat produktifitas hasil pertanian yang dihasilkan selama

ini. Untuk tanaman pangan dan palawija cocok dikembangkan pada daerah dataran

rendah yaitu di Kecamatan Matesih dan Kecamatan Karangpandan. Jenis komoditas

unggulan untuk tanaman pangan dan palawija berdasarkan hasil analisis berupa padi

dan ubi jalar. Sedangkan untuk tanaman holtikultura unggulan berupa sawi, cabe,

Page 2: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-2

wortel, pisang, rambutan, bawang putih, nangka, terong, pepaya, mangga, alpukat,

jambu biji, dan manggis cocok dikembangkan pada daerah dataran tinggi yang memiliki

iklim rendah atau daerah dingin yaitu di Kecamatan Tawangmangu. Untuk tanaman

perkebunan unggulan seperti jahe, kunir, cengkeh, kelapa, kopi, dan tembakau cocok

dikembangkan didaerah Ngargoyoso. Berikut ini peta zonasi komoditas unggulan

Kawasan Suthomadansih Kabupaten Karanganyar :

Page 3: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-3

Peta zonasi komoditas unggulan

Page 4: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-4

3.1.2 Rencana Sub Sistem Pra Produksi Pertanian

Rencana pra produksi pertanian merupakan rencana pengembangan pertanian

sebelum memulai kegiatan pertanian. Rencana tersebut antara lain perencanaan

pembenihan, pemupukan, dan perencanaan pengadaan mesin atau alat-alat pertanian

serta rencana pemberdayaan petani.

Di Kawasan Suthomadansih sendiri sudah terdapat 1 buah tempat benih

pertanian resmi dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang berada di Kecamatan

Karangpandan serta 1 buah tempat benih milik Balai Benih Tanaman Pangan dan

Holtikultura (B2TPH) yaitu KBH Tejomantri di Kecamatan Tawangmangu. Keberadaan

dua tempat benih tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan benih petani. Oleh

karena itu, untuk mempermudah petani dalam rangka mendapatkan benih tanaman,

perlu dibangun balai pembenihan tanaman di kecamatan-kecamatan lain yang belum

terjangkau oleh kedua tempat benih tersebut, yaitu Kecamatan Ngargoyoso dan

Matesih. Keberadaan balai pembenihan tanaman ini diharapkan akan mengatasi

kesulitan petani dalam mendapatkan benih serta mampu dihasilkan benih tanaman yang

mempunyai kualitas lebih baik.

Perencanaan penyediaan pembenihan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan

fungsi toko alat pertanian dan Koperasi Unit Desa yang ada di wilayah tersebut,

terutama pada aspek distribusi barang ke petani. Sehingga untuk wilayah desa yang

lokasinya jauh dari ibukota kecamatan, pengadaan benih dapat diperoleh dari toko-toko

pertanian serta KUD yang ada di wilayah tersebut.

Untuk menunjang rencana sub sistem pra produksi, dibutuhkan pula

perencanaan sarana penyediaan pemupukan. Mekanisme pengedaran pupuk bersubsidi

dari pemerintah sampai ke masyarakat adalah sebagai berikut.

Distributor dalam hal ini adalah perusahaan yang telah menjalin kerjasama

dalam penyediaan pupuk bersubsidi di Kawasan Suthomadansih, yaitu PT Gunung

Subur dan PT Tani Subur. Selanjutnya, pupuk-pupuk yang telah diproduksi tersebut

disalurkan ke toko-toko pupuk bersubsidi yang tersebar di tiap-tiap kecamatan. Untuk

menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi, perlu dilakukan penambahan jumlah toko

pupuk bersubsidi di Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso, dan Matesih. Selain itu

dilakukan pula penambahan kuantitas persediaan pupuk yang didistribusikan ke tiap

toko pupuk agar dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Berikut ini merupakan rincian

rencana penambahan toko pupuk bersubsidi Kawasan Suthomadansih.

Page 5: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-5

Tabel 3.2 Rencana Penambahan Toko Pupuk Bersubsidi Kawasan Suthomadansih No Kecamatan Existing Penambahan Lokasi Keterangan

1 Matesih

Terdapat 2 di

Desa

Gantiwarno

dan Desa

Plosorejo

2 Koripan

Pablengan

Lahan pertanian luas

sehingga membutuhkan

tambahan toko pupuk

bersubsidi

2 Tawangmangu

Terdapat 3 :

Plumbon

Sepanjang

Tawangmangu

2 Bandardawung

Blumbang

Toko pupuk yang ada

belum menjangkau

sampai ke ujung barat

dan timur sehingga perlu

penambahan

3 Ngargoyoso

Terdapat 2 :

Ngargoyoso

Berjo

3

Dukuh

Kemuning

Puntukrejo

Lahan pertanian luas

sehingga membutuhkan

tambahan toko pupuk

bersubsidi

4 Karangpandan

Terdapat 9 :

Dayu

Toh Kuning

Harjosari

Ngemplak

Bangsri

Salam

Gondangmanis

Karangpandan

Karang

- -

Toko pupuk yang ada

sudah mencukupi

kebutuhan petani

Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar

Selain perencanaan sarana penyediaan pembenihan dan pemupukan,

perencanaan sarana penyediaan mesin dan alat-alat pertanian diperlukan dalam

menunjang efisiensi proses produksi pertanian. Perencanaan tersebut dilakukan dengan

mendistribusikan mesin dan alat-alat pertanian melalui toko-toko pertanian yang ada di

Kawasan Suthomadansih. Pengembangan toko pertanian juga diperlukan dalam

penyediaan mesin dan alat pertanian, juga sekaligus dapat digunakan sebagai wadah

dalam penyediaan pupuk bersubsidi di kawasan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Selain itu penyediaan mesin dan alat pertanian dapat dilakukan dengan pihak

pemerintah atau swasta karena biayanya yang cukup mahal. Berikut ini merupakan

rincian rencana penambahan toko alat pertanian Kawasan Suthomadansih.

Tabel 3.3 Rencana Penambahan Toko Alat Pertanian Kawasan Suthomadansih

No Kecamatan Lokasi Penambahan Lokasi Keterangan

1 Matesih

Terdapat 3:

Gantiwarno

Plosorejo

Matesih

2 Koripan

Pablengan

Lahan pertanian luas

sehingga membutuhkan

toko alat pertanian

tambahan, disatukan dengan

toko pupuk

2 Tawangmangu

Terdapat 3 :

Plumbon

Sepanjang

Tawangmangu

2 Bandardawung

Blumbang

Toko pupuk yang ada belum

menjangkau sampai ke

ujung barat dan timur

sehingga perlu penambahan,

disatukan dengan toko

pupuk

Page 6: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-6

3 Ngargoyoso

Terdapat 4 :

Ngargoyoso

Berjo

Kemuning

Puntukrejo

2

Dukuh

Kemuning

Puntukrejo

Lahan pertanian luas

sehingga membutuhkan

toko alat pertanian

tambahan, disatukan dengan

toko pupuk

4 Karangpandan

Terdapat 10 :

Dayu

Toh Kuning

Harjosari

Ngemplak

Bangsri

Salam

Gondangmanis

Karangpandan

Karang

Domplang

- -

Toko alat pertanian yang

ada sudah mencukupi

kebutuhan petani

Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar

Rencana pemberdayaan petani bertujuan untuk meningkatkan kualitas petani

dengan memberikan pengetahuan atau informasi terkait pengolahan lahan pertanian.

Kawasan Suthomadansih memiliki penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani

sekitar 53% namun memiliki produktivitas yang kecil yaitu sekitar 4,8 juta pertahun.

Sehingga untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, maka perlu adanya

peningkatan kompetensi petani dalam hal mengolah lahan pertanian.

Berikut ini rencana pengembangan pertanan sub sistem pra produksi Kawasan

Suthomadansih.

Tabel 3.4 Rencana Pegembangan Pra Produksi Pertanian di Kawasan Suthomadansih

Aspek Kondisi Rencana Program

Benih • Terdapat 1 tempat benih

milik pemerintah

Kabupaten Karanganyar di

Kecamatan Karangpandan

dan 1 tempat benih milik

Balai Benih Tanaman

Pangan dan Holtikultura

(B2TPH) di Kecamatan

Tawangmangu

• 2 tempat benih yang ada

belum mampu mencukupi

kebutuhan benih petani

Pengembangan balai

pembenihan dalam

mendukung penyediaan

benih tanaman

Pembangunan Balai

benih tanaman di

Kecamatan Matesih dan

Ngargoyoso

Pengoptimalan fungsi

tempat benih yang ada di

Kec Tawangmangu dan

Karangpandan

Penyediaan benih

berkualitas dan

terjangkau melalui balai

pembenihan tanaman di

semua Balai Benih di

Kecamatan

tawangmangu dan

karangpandan

Pengoptimalan fungsi

Koperasi Unit Desa dalam

penyediaan benih tanaman

Penyediaan benih

tanaman pada Koperasi

Unit Desa di seluruh

Kawasan

Suthomadansih

Pengoptimalan fungsi

toko-toko pertanian dalam

penyediaan benih tanaman

Penyediaan benih

tanaman pada toko-toko

pertanian di Kawasan

Suthomadansih

Page 7: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-7

Pupuk

• Terdapat 2 toko pupuk

bersubsidi di Kecamatan

Matesih (Desa Gantiwarno

dan Plosorejo)

• Terdapat 3 toko pupuk

bersubsidi di Kecamatan

Tawangmangu (Desa

Plumbon, Sepanjang, dan

Tawangmangu)

• Terdapat 2 toko pupuk

bersubsidi di Kec.

Ngargoyoso (Desa

Ngargoyoso dan Berjo)

• Terdapat 9 toko pupuk

bersubsidi di Kec

Karangpandan (Desa Dayu,

Toh Kuning, Harjosari,

Ngemplak, Bangsri, Salam,

Gondangmanis,

Karangpandan, Karang)

• Lahan pertanian luas dan

masih membutuhkan

tambahan toko pupuk

bersubsidi

• Pengembangan toko

pupuk dalam mendukung

penyediaan pupuk

bersubsidi

• Peningkatan kuantitas

pupuk bersubsidi

• Penambahan jumlah

toko pupuk

bersubsidi

Kecamatan

Tawangmangu

(Desa Pablengan,

Bandardawung,

Blumbang),

Ngargoyoso

(Kemuning,

Puntukrejo), dan

Matesih (Koripan,

Dukuh)

• Penambahan jumlah

persediaan pupuk

bersubsidi di tiap

toko pupuk di

Kawasan

Suthomadansih

Mesin dan

alat

pertanian

Rata-rata petani di Kawasan

Suthomadansih mash

menggunakan alat pertanian

tradisional dalam mengolah

lahan pertanian

Pengembangan toko

pertanian dalam

mendukung penyediaan

mesin dan alat pertanian

Penambahan jumlah

toko pertanian di

Kecamatan

Tawangmangu,

Matesih, dan

Ngargoyoso

Pengusahaan alat-alat

pertanian modern dengan

kerjasama pemerintah atau

swasta untuk memudahkan

dalam proses pengolahan

tanah dan tanaman

Pemberian bantuan alat-

alat modern kepada

petani untuk mengolah

tanah dan tanaman di

Kawasan

Suthomadansih

SDM Petani • Jumlah petani

Suthomadansih tergolong

sedang yaitu 53%

• Tenaga kerja usia

produktif tergolong

tinggi yaitu 85

• Produktivitas kecil (4,8

juta pertahun)

Peningkatan kompetensi

petani dalam mengolah

lahan pertanian melalui

pemberdayaan petani

Pengadaan FGD petani

melalui perwakilan

gapoktan dengan

pemerintah dan swasta

dalam menemukan

potensi dan

permasalahan dalam

bidang pertanian

Pelatihan pengolahan

lahan pertanian secara

intensifikasi

Pembekalan petani

dalam usaha

meningkatkan mutu

daripada jumlah produk

pertanian

Page 8: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-8

Peningkatan kompetensi

penyuluh melalui

bantuan pendidikan

sekolah tinggi

penyuluhan pertanian

Sumber : Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar

3.1.3 Rencana Sub Sistem Produksi

Pengembangan sub sistem produksi merupakan kegiatan yang menggunakan

barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan produk pertanian. Tujuan pada

rencana sub sitem ini adalah untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas hasil

pertanian. Pengembangan sub sistem ini melalui aspek metode pengolahan tanah,

teknologi pengolahan tanah, serta sistem irigasi.

Bentuk rencana pengolahan tanah yaitu menggunakan intensifikasi lahan

pertanian. Intensifikasi lahan pertanian merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan perhatian yang sudah ada. Meskipun

dari hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan lahan petani 0,11 ha

dibawah standar kepemilikan lahan yaitu 0,5 Ha, namun hal ini tidak dapat dilakukan

dengan ekstensifikasi pertanian/memperluas lahan pertanian karena lahan yang ada

masuk dalam kawasan lindung sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk budidaya

pertanian. Agar para petani menerapkan metode ini, maka harus ada penyuluhan/

pemberian informasi mengenai intensifikasi lahan pertanian.

Rencana pengolahan tanah dapat dilakukan dengan pengenalan teknologi

pengolahan tanah yang efektif dan efisien, serta memperhatikan daya dukung

lingkungan sekitarnya. Rata-rata petani masih menggunakan alat-alat tradisional dalam

mengolah lahan pertanian sehingga proses untuk mencapai produk pertanian cukup

lama. Pengenalan teknologi kepada petani dapat dilakukan dengan cara pemberian

informasi dan penyuluhan lewat lembaga-lembaga yang ada seperti Gaboktani dan Balai

Penyuluh Pertanian (BPP).

Perencanaan pada aspek irigasi berupa pengoptimalan fungsi dan kinerja

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang ada pada setiap kecamatan. Hal ini

bertujuan untuk menjaga dan mengatur ketersediaan air irigasi.

Tabel 3.5 Rencana Pengembangan Produksi Pertanian di Kawasan Suthomadansih Aspek Rencana Program Lokasi

Metode

Pengolahan

Lahan

Peningkatan kualitas dan

kuantitas produk pertanian

pertanian dengan

intensifikasi lahan pertanian

Penyuluhan dan pemberian

informasi ke petani terkait

metode intensifikasi lahan

pertanian

Kawasan

Suthomadansih

sesuai dengan

komoditas masing-

masing.

Teknologi

Pengolahan

tanah

Penerapan teknologi

pegolahan tanah yang

efektif, efisien, dan

memperhatikan daya dukung

lingkungan dan sekitarnya

pemberian informasi dan

penyuluhan lewat lembaga-

lembaga yang ada seperti

Gaboktani dan Balai Penyuluh

Pertanian (BPP).

Kawasan

Suthomadansih

Irigasi

Pengoptimalan fungsi dan

kinerja Perkumpulan Petani

Pemakai Air (P3A) dalam

Pengoptimalan fungsi dan

kinerja Perkumpulan Petani

Pemakai Air (P3A) dalam

Kawasan

Suthomadansih

Page 9: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-9

pengembangan jaringan

irigasi

mengatur ketersediaan air

pada lahan pertanian

Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar

3.1.4 Rencana Sub Sistem Pasca Produksi

Rencana pada sub sistem pasca produksi merupakan rencana pengembangan

pada pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Rencana yang dikembangkan adalah

pengembangan industri kecil atau home industri, pengadaan teknologi, pemasaran hasil

produksi, serta peningkatan SDM masyarakat.

Pengembangan industri kecil berupa home industri pengolahan hasil pertanian.

Di Kawasan Suthomadansih sendiri sudah terdapat beberapa home industri pengolahan

hasil pertanian berupa home industri keripik ketela, keripik pisang, jamu instan, tempe,

dll , namun jumlahnya masih minin serta teknologi yang digunakan dalam proses

produksi masih tradisional. Untuk mendukung berkembangnya home industri perlu

diupayakan pengadaan teknologi pengolahan hasil pertanian tepat guna dan mempunyai

efisiensi yang besar.

Selain mengembangkan industri yang sudah ada, terdapat peluang untuk

mengembangkan home industri baru khususnya holtikultura yang merupakan komoditas

unggulan kawasan. Pengembangan home industri baru ini dilakukan dengan cara

pemberian informasi dan pengetahuan kepada masyarakat terkait inovasi pengolahan

hasil pertanian, pengadaan teknologi pengolahan, pengadaan pemodalan, pembentukan

jaringan pemasaran.

Rencana aspek pemasaran hasil pertanian berupa perencanaan sarana dan

prasarana pemasaran. Rencana sarana pemasaran hasil pertanian berupa pasar dan

tempat wisata. Dari hasil analisis, sarana pemasaran berupa pasar yang dimiliki oleh

Kawasan Suthoadansih masih mampu mencukup kebutuhan sampai dengan tahun 2030

sehingga tidak diperlukan adanya rencana pembangunan sarana yang baru namun lebih

meningkatkan kualitas pasar. Selain itu, Kawasan Suthomadansih juga sudah didukung

oleh pasar agribisnis di Kecamatan Tawangmangu yang tentunya mendukung proses

pemasaran hasil pertanian yang ada. Selain itu, perlu adanya rencana pemasaran ke

pasar-pasar diluar kawasan baik tingkat kabupaten atau kota serta pemasaran pada

objek-objek wisata yang ada mengingat Kawasan Suthomadansih juga memiliki potensi

wisata yang banyak. Selain sarana pemasaran, perlu adanya rencana terkait

pengembangan transportasi untuk menujang pemasaran hasil pertanian.

Tabel 3.6 Rencana Pengembangan Pasca Produksi Pertanian di Kawasan Suthomadansih Aspek Kondisi Rencana Program

Home

Industri

hasil

pertanian

Sudah terdapat beberapa home

industri pengolahan hasil

pertanian berupa home industri

keripik ketela, keripik pisang,

jamu instan, tempe, dll ,

namun jumlahnya masih minin

serta teknologi yang

digunakan dalam proses

produksi masih tradisional

Pengembangan

home industri yang

sudah ada

Pengembangan industri yang

sudah ada dengan pengadaan

teknologi pengolahan hasil

pertanian di Kawasan

Suthomadansih

Pengembangan

home indutri baru

khusunya

holtikultura yang

belum

Pemberian informasi dan

pelatihan kepada masyarakat

terkait inovasi pengolahan

hasil pertanian

Page 10: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-10

Terdapat peluang untuk

mengembangkan home

industri baru khususnya

holtikultura yang merupakan

komoditas unggulan kawasan

dikembangkan

Pemasaran hasil

industri

Penyusunan rencana

strategis pemasaran hasil

pertanian

Pemasaran

Hasil

Pertanian

• sarana pemasaran berupa pasar

yang dimiliki oleh Kawasan

Suthoadansih masih mampu

mencukup kebutuhan sampai

dengan tahun 2030 sehingga

tidak diperlukan adanya

rencana pembangunan sarana

yang baru namun lebih

meningkatkan kualitas pasar

• Terdapat pasar lokal dan pasar

agribisnis

• Terdapat pasar diluar kawasan

yang menjadi tujuan

pemasaran

• Peluang pemasaran hasil

pertanian dengan

pengembangan agrowisata

Pengoptimalan

sarana pemasaran

hasil pertanian

dikawasan

Peningkatan kualitas pasar

dalam proses pemasaran

hasil pertanian di Pasar

Tawangmangu, Pasar

Matesih, Pasar

Karangpandan Pasar

Ngargoyoso

Pemasaran hasil

pertanian ke tempat

wisata

Bekerja sama dengan

seluruh pengelola wisata

untuk memasarkan hasil

pertanian ke tempat wisata

di Suthomadansih

Mengoptimalkan

kinerja Dinas

Pariwisata dan

Dinas Disperindag

dalam memasarkan

hasil pertanian ke

luar kawasan

Bekerja sama dengan Dinas

Pariwisata dan Dinas

Disperindag dalam

memasarkan hasil pertanian

ke luar kawasan

Sarana dan

Prasarana

Transportasi

Pemasaran

• Terdapat sub terminal

agropolitan yang belum

digunakan secara maksimal

sebagai terminal barang

• Terdapat jaringan jalan dengan

kondisi rusak berat, terutama

di jalan lokal dan jalan lokal

desa menuju tempat

pemasaran

• Perlu adanya perbaikan

kualitas jaringan utama untuk

proses pemasaran hasil

pertanian

Pengoptimalan

Fungsi Sub

Terminal

Agropolitan sebagai

terminal barang

Perbaikan Sub Terminal

Agropolitan di Desa

Plumbon, Kecamatan

Tawangmangu

Peningkatan

Kualitas Jaringan

Jalan Lokal Desa

dan Jalan utama di

Kawasan

Suthomadansih

Perbaikan Jaringan Jalan

Lokal Desa di

Suthomadansih

Perbaikan Jaringan Jalan

utama

SDM Petani • Jumlah Pendudk Usia

Bersekolah Tinggi

• Belum ada produk olahan

yang diunggulkan

• Produktivitas petani kecil (4,8

juta pertahun)

• Teknologi pertanian yang

digunakan masih bersifat

konvesiional

• Produktivitas kecil (4,8 juta

pertahun)

• Masyarakat belum memiliki

pengetahuan dan ketrampilan

dalam mengemas produk

Rencana

Pengembangan

Kompetensi

Penduduk Petani

Melalui

Pendidikan

Berbasis

Agropolitan

Pengadaan SMK

Agropolitan disetiap

Kecamatan

Pemberian Insentif pada

siswa SMK agropolitan

Rencana

Pengembangan

Industri Rumah

Tangga yang

berbasis produk

olahan hasil

pertanian

Pemberian ketrampilan

dalam mengelola,

manajemen dan packaging

produk olahan pertanian

kepada pelaku industri

rumah tangga

Pemberian bantuan berupa

peminjaman modal

pengembangan industri

rumah tangga

Melakukan kerjasama

dengan pihak perguruan

Page 11: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-11

tinggi dan atau swasta dalam

mengembangkan teknologi

tepat guna sesuai dengan

hasil pertanian

Suthomadansih

Pelatihan pengolahan hasil

pertanian menggunakan

teknologi tepat guna untuk

menciptakan produk inovasi

unggulan

Pengembangan

kompetensi petani

dalam

memasarkan

produk

Pelatihan manajemen,

pemasaran dan packaging

produk pertanian maupun

produk olahan

Perlindungan produk olahan

domestik dengan pemberian

insentif untuk pelaku dan

penjual produk olahan

domestik

Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar

Page 12: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-12

PETA RENCANA PENAMBAHAN SARANA PERTANIAN

Page 13: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-13

3.2 Rencana Pengembangan Sektor Pariwisata

Potensi pariwisata di kawasan Suthomadansih sangat banyak baik dari potensi

wisata alam, buatan maupun wisata budaya yang ada di kawasan. Sehingga

pengembangan pariwisata di kawasan dibuat dalam sisiem klaster wisata, dimana

klaster tersebut didasarkan pada faktor kedekatan antar obyek wisata. Berikut

merupakan peta klaster wisata di Kawasan Suthomadansih.

Gambar 3.1 Peta Cluster Wisata Kawasan Suthomadansih

Sumber : Rencana Tim Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Karanganyar

3.2.1 Rencana Pengembangan Klaster Wisata 1

Untuk menentukan rencana pengembangan klaster wisata 1, harus diidentifikasi

dulu kebutuhan pengembangan berdasarkan hasil analisis pengembangan pariwisata

yang ada di klaster 1.

a. Atraksi

Atraksi wisata di Kawasan Wisata Klaster 1 didominasi wisata budaya berupa

tempat ziarah, serta wisata alam berupa sumber air. Menurut strategi pengembangan

kawasan yaitu mengembangakan potensi agropolitan, maka di kawasan pariwisata

klaster 1 direncanakan ada pengembangan agrowisata di Desa Matesih, Kecamatan

Matesih. Yaitu berupa pengembangan agrowisata buah berupa durian, pisang dan

rambutan.

Page 14: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-14

b. Amenitas

Tabel 3.7 Rencana Pengembangan Amenitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 1

Hasil Analisis Kebutuhan

Pengembangan

Rencana

Pengembangan

Program Lokasi

Belum terdapat

penginapan,

sarana perbankan,

dan pos keamanan

Penyediaan sarana

perbankan, dan pos

keamanan

Rencana Penyediaan

amenitas wisata di

kawasan wisata

klaster 1

Penyediaan

Sub TIC

Desa Doplang,

Kec.

Karangpandan

Penyediaan

ATM Center

Desa Koripan,

Kec.Matesih

Belum terdapat

Tourist

Information

Center dan klinik

kesehatan

Penyediaan TIC Penyediaan

Pos

Keamanan

Desa Ngeblak,

Kec.

Tawangmangu

& Desa Salam,

Kec.

Karangpandan

Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015

c. Aksesibilitas

Tabel 3.8 Rencana Pengembangan Aksesibilitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 1

Hasil Analisis Kebutuhan

Pengembangan

Rencana

Pengembangan

Program Lokasi

akses menuju objek wisata

merupakan jalan lokal.

Terdapat angkutan umum

menuju ke lokasi wisata di

klaster 1 ini, seperti bus

umum dan ojek.

Mengintegrasikan

antar obyek

wisata

Rencana

pengembangan

jalur wisata sebagai

rangkaian destinasi

wisata

Pengembang

an jalur

wisata

klaster 1

Kec.

Karangpandan,

Matesih & Kec.

Tawangamangu

(Desa

Bandardawo,

Karanglo,

Ngeblak)

Sudah terdapat terminal

sebagai tempat transit,

namun antar objek wisata

belum terhubung.

Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015

Berdasarkan tabel-tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa rencana-rencana

pengembangan wisata di klaster 1 sebagai berikut:

Rencana penyediaan amenitas wisata

Rencana penyediaan amenitas wisata yang dimaksud disini adalah amenitas wisata

yang melayani semua obyek di klaster wisata 1, yaitu amenitas yang berupa, Sub

TIC, Fasilitas Perbankan (ATM Center), dan Pos Keamanan

Rencana pengembangan jalur wisata

Yang dimaksud jalur wisata disini adalah prasarana jalan yang menghubungkan

antar obyek wisata dalam satu klaster wisata yang disatukan dalam satu paket

perjalanan wisata dapat dengan menggunakan beragam moda trasportasi umum,

seperti angkutan umum ataupun ojek.

Page 15: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-15

Peta rencana klaster 1

Page 16: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-16

3.2.2 Rencana Pengembangan klaster wisata 2

a. Atraksi

Atraksi wisata di Kawasan Wisata Klaster 2 bervariasi antara wisata alam, budaya,

maupun buatan. Sama halnya seperti klaster wisata 1, di klaster wisata 2 juga

terdapat rencana pengembangan agrowisata berupa tanaman holtikultura berupa

sayuran yang akan dikembangkan di kelurahan Blumbang, Kecamatan

Tawangmangu.

b. Amenitas

Tabel 3.9 Rencana Pengembangan Amenitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 2

Hasil Analisis Kebutuhan

Pengembangan

Rencana

Pengembangan

Program Lokasi

Sudah terdapat

penginapan, kios

cenderamata, pos

keamanan, tempat

ibadah, rumah

makan, klinik

kesehatan, namun

persebarannya

belum merata

Pemerataan

amenitas wisata

dengan penyediaan

amenitas di lokasi

obyek yang belum

tersedia (Situs

Menggung)

Rencana

Penambahan

amenitas wisata

di kawasan

wisata klaster 2

Penyediaan

Sub TIC

Kel. Tawangmangu,

Kec Tawangmangu

Penyediaan

ATM Center

Kel. Tawangmangu,

Kec Tawangmangu

Penyediaan

Pos Keamanan

Kel Kalisoro &

Desa Gondosuli,

Kec Tawangmangu

Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015

c. Aksesibilitas

Tabel 3.10 Rencana Pengembangan Aksesibilitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 2

Hasil Analisis Kebutuhan

Pengembangan

Rencana

Pengembangan

Program Lokasi

Beberapa objek

telah terhubung

sebagai rangkaian

destinasi wisata,

seperti Grojogan

Sewu dan Taman

Balekambang.

Mengintegrasikan

seluruh obyek

wisata yang ada

Rencana

pengembangan

jalur wisata

sebagai rangkaian

destinasi wisata

Pengembangan

jalur wisata

klaster 2

Kel Kalisoro &

Tawangamangu,

Desa Gondosuli&

Blumbang, Kec

Tawangmangu

Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015

Berdasarkan tabel-tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa rencana-rencana

pengembangan wisata di klaster 2 sebagai berikut:

Rencana penambahan amenitas wisata

Rencana penyediaan amenitas wisata yang dimaksud disini adalah amenitas wisata

yang melayani semua obyek di klaster wisata 2, yaitu amenitas yang berupa, Sub

TIC, Fasilitas Perbankan (ATM Center), dan Pos Keamanan. Untuk penyediaan

amenitas per obyek wisata menjadi bagian dari tanggung jawab pengelola masing-

masing obyek wisata.

Rencana pengembangan jalur wisata

Sama seperti di klaster 1, di klaster 2 juga di kembangkan jalur wisata yang

menghubungkan antar obyek wisata klaster wisata 2 yang disatukan dalam satu

paket perjalanan wisata dapat dengan menggunakan beragam moda trasportasi

umum, seperti angkutan umum, ojek ataupun kuda untuk mencapai obyek yang

tidak bisa diakses oleh kendaraan.

Page 17: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-17

Peta rencana klaster 2

Page 18: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-18

3.2.3 Rencana Pengembangan klaster wisata 3

a. Atraksi

Atraksi wisata di Kawasan Wisata Klaster 3 terdiri atas wisata alam yang terdiri dari air

terjun dan telaga, serta wisata budaya yang terdiri dari peninggalan purbakala. Untuk

klaster wisata 3 juga terdapat rencana pengembangan agrowisata di Desa Girimulyo,

Kecamatan Ngargoyoso yaitu berupa agrowisata buah jambu merah.

b. Amenitas

Tabel 3.11 Rencana Pengembangan Amenitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 3

Hasil Analisis Kebutuhan

Pengembangan

Rencana

Pengembangan

Program Lokasi

Sudah terdapat penginapan,

kios cenderamata, pos

keamanan, tempat ibadah,

namun persebarannya belum

merata

Pemerataan amenitas

wisata dengan

penyediaan amenitas di

lokasi obyek yang

belum tersedia (Telaga

Madirda & Tahura) Rencana

Penyediaan

amenitas wisata

di kawasan

wisata klaster 3

Penyediaan

Sub TIC

Desa

Puntukrejo,

Kec.

ngargoyoso

Belum terdapat sarana

perbankan dan klinik kesehatan

di sekitar objek wisata

Penyediaan sarana

perbankan dan pos

keamanan

Penyediaan

ATM Center

Desa

Puntukrejo,

Kec.

ngargoyoso

Terdapat 1 Tourist Information

Center di Candi Sukuh dan ada

rencana pembangunan TIC baru

di bekas STA

Pembangunan TIC

baru

Penyediaan

Pos

Keamanan

Desa Berjo

&

Ngargoyoso

, Kec

Ngargoyoso

Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015

c. Aksesibilitas

Tabel 3.12 Rencana Pengembangan Aksesibilitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 3

Hasil Analisis Kebutuhan

Pengembangan

Rencana

Pengembangan

Program Lokasi

Kondisi akses menuju Telaga

Mandirda kurang baik (becek). Perbaikan jalan

menuju obyek

wisata telaga

madirda

Rencana

perbaikan

kualitas jalan

yang menjadi

akses menuju

obyek wisata

Perbaikan

Jalan akses

menuju

telaga

madirda

Desa Berjo,

Kec

Ngargoyoso

Terdapat angkutan umum menuju ke

lokasi wisata, seperti bus umum,

minibus, dan ojek. Selain itu, juga

sudah terdapat terminal sebagai

tempat transit, namun belum

terhubung sebagai rangkaian

destinasi wisata.

Mengintegrasik

an seluruh

obyek wisata

yang ada

Rencana

pengembangan

jalur wisata

sebagai

rangkaian

destinasi wisata

Pengemba

ngan jalur

wisata

klaster 3

Desa

Puntukrejo,

Ngargoyoso,

Berjo,

Kemuning,

Girimulyo, Kec

Ngargoyoso &

Desa Gumeng,

Kec. Jenawi

Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015

Berdasarkan tabel-tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa rencana-rencana

pengembangan wisata di klaster 3 sebagai berikut:

Rencana penambahan amenitas wisata

Rencana penyediaan amenitas wisata yang dimaksud disini adalah amenitas wisata yang

melayani semua obyek di klaster wisata 2, yaitu amenitas yang berupa, Sub TIC,

Page 19: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-19

Fasilitas Perbankan (ATM Center), dan Pos Keamanan. Untuk penyediaan amenitas per

obyek wisata menjadi bagian dari tanggung jawab pengelola masing-masing obyek

wisata.

Rencana perbaikan kualitas jalan

Perbaikan kualitas jalan yang dimaksud disini adalah perbaikan jalan menuju obyek

wisata Telaga Madirda, yang kondisi eksistingnya dapat dikatakan sangat buruk.

Rencana pengembangan jalur wisata

Sama seperti di klaster 1 dan 2 , di klaster 3 juga di kembangkan jalur wisata yang

menghubungkan antar obyek wisata klaster wisata 3 yang disatukan dalam satu paket

perjalanan wisata. Juga dapat dengan menggunakan beragam moda trasportasi umum,

seperti angkutan umum ataupun ojek.

Page 20: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-20

Peta rencana klaster 3

Page 21: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-21

3.2.4 Rencana Integrasi Antar Klaster Wisata

Selain dibahas rencana pengembangan wisata per klaster, selanjutnya perlu dikaji

pula rencana untuk mengintegrasikan antar klaster wisata. Berikut merupakan rencana

pengintegrasian antar klaster di kawasan:

a. Rencana Penyediaan Pusat TIC

Pusat TIC berfungsi sebagai pusat informasi wisata kawasan Suthomadansih dan

penyedia paket destinasi wisata. Rencana pembangunan Pusat TIC ini berada di

Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan.

b. Rencana Penyediaan Terminal Wisata

Terminal wisata disini berfungsi sebagai penyedia jasa angkutan umum untuk

setiap destinasi paket wisata. Umumnya berupa moda angkutan umum dan ojek.

Rencana pembangunannya berada di dekat Pusat TIC yaitu di Desa Karangpandan,

Kecamatan Karangpandan.

c. Rencana Pengembangan jalur wisata penghubung antar klaster

Jalur wisata penghubung antar klaster berupa jalan utama dan jalan lokal kawasan.

Tidak hanya menghubungkan antar klaster, jalur ini juga menghubungkan dengan

wilayah di sekitar Kawasan Suthomadansih.

d. Lalu sistem pengelolaan wisatanya yaitu Community Based Tourism, dimana

masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan wisata di Kawasan

Suthomadansih. Berikut merupakan rincian dari pengelolaan wisata di kawasan:

Tabel 3.13 Bentuk Partisipasi masyarakat dalam Community Based Tourism

Variabel Bentuk Partisipasi Masyarakat

Klaster 1 Agrowisata dikelola penuh oleh masyarakat lokal

Obyek wisata selain agrowisata pengelolaannya kerjasama antara pihak

pengelola (Pemerintah atau swasta) dengan masyarakat

Masyarakat diizinkan untuk melakukan aktivitas ekonomi di kawasan

wisata, seperti mendirikan penginapan, restoran, kios, toko souvenir, dll.

Klaster 2

Klaster 3

Terminal wisata Dikelola oleh pemerintah

Penyedia jasa angkutan (angkot dan ojek) oleh masyarakat lokal kawasan

TIC dan Sub TIC Kerjasama antara dinas pariwisata dengan masyarakat lokal yang

mengetahui seluk beluk pariwisata di kawasan dan sekitar kawasan

Pos Keamanan Di jaga secara kerjasama antar masyarakat lokal dan pihak kepolisian

Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015

Page 22: Bab III Rencana Sektor Unggulan

LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH

KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-22

Peta rencana pngembangan pariwisata