Upload
rose-iwe
View
104
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
revisi skripsi
Citation preview
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional
analitikal dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor–faktor risiko dengan efek,
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (Notoatmojo, 2010).
B.Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.
2. Waktu Penelitian
C. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh lanjut usia (berusia lebih dari 60
tahun) yang menghuni Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta, berjumlah 94
orang.
D. Sampel
1. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi
(Arikunto, 2010). Sampel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu lansia di
Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta yang sesuai dengan kriteria
inklusi.
38
39
2. Teknik pengambilan sampel
Arikunto (2010) mengatakan bahwa sampling adalah suatu proses
yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari
suatu populasi. Adapun metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan cara exhaustive sampling. Exhaustive sampling yaitu skema
pencuplikan dimana peneliti mengambil semua subjek dari populasi
sumber sebagai sampel untuk diteliti (Bhisma, 2006).
E. Kriteria Retriksi
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek penelitian
yang layak untuk dilakukan penelitian, kriteria inklusi dalam penelitian ini
meliputi :
a. Dapat berkomunikasi secara verbal.
b. Lansia berumur 60–80 Tahun.
c. Selama periode pengambilan data tinggal di Panti Wredha Dharma
Bhakti Surakarta.
d. Bersedia menjadi responden.
e. Beragama Islam.
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang tidak memenuhi kriteria :
40
a. Pada kuesioner LMMPI menjawab “tidak” lebih dari 10.
b. Yang menyandang gangguan jiwa berat.
c. Yang berada di ruang isolasi.
d. Yang mengalami gangguan kognitif (demensia).
e. Menderita penyakit kronis yang berat.
f. Yang mengalami gangguan panca indera.
F. Variabel penelitian
1. Variabel bebas (independent)
Adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variabel terikat (Notoatmodjo, 2010). Jadi variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi variabel terikat, variabel bebas dalam penelitian ini
adalah tingkat religiusitas.
2. Variabel terikat (dependent)
Adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah tingkat depresi pada lansia.
3. Variabel penganggu (confounding)
Variabel penganggu (Confounding) adalah variabel yang menganggu
terhadap hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent
(Notoatmodjo, 2010). Variabel penganggu dalam penelitian ini yaitu:
a. Faktor kekecewaan.
b. Faktor terperangkap.
c. Faktor penolakan.
41
d. Faktor kurang percaya diri.
e. Faktor kehilangan
G.Definisi Operasional
1. Tingkat Depresi : derajat gangguan perasaan yang berlangsung cukup
lama, disertai perubahan suasana hati, pemikiran yang negatif, hilangnya
minat, gairah dan aktivitas sehari–hari, yang diperoleh dari responden
melalui pengukuran dengan skala depresi geriatrik. Semakin tinggi nilai
skala yang diperoleh menunjukkan tingkat depresi yang semakin berat.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah interval.
2. Tingkat Religiusitas : hal-hal yang dinilai menurut aspek agama yang
terkait dengan kehidupan manusia sehari-hari yang bukan hanya terjadi
ketika seseorang melakukan ibadah ritual saja, melainkan juga ketika
melakukan aktivitas lainnya sehari-hari. Religiusitas ini akan diukur dalam
dimensi amal (pengamalan) yang menggunakan skala pengukuran interval.
3. Lanjut Usia : seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun atau lebih
yang didasarkan identitas responden yang tertulis pada KTP atau catatan
medik.
4. Panti Wredha : suatu institusi hunian bersama dari para lansia yang secara
fisik/kesehatan masih mandiri, akan tetapi mempunyai keterbatasan sosial
ekonomi.
5. L-MMPI : Skala L-MMPI (Lie Minnesota Multhiphasic Personality
Inventory) merupakan skala untuk menilai kejujuran dalam menjawab
instrumen yang diberikan. Berisi 15 butir pernyataan. Bila jawaban "tidak"
42
lebih dari atau sama dengan 10 pernyataan maka responden dinyatakan
invalid dan dikeluarkan dari sampel penelitian.
H. Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan–
pertanyaan tertutup. Kuesioner terdiri dari instrumen Data diri, L-MMPI,
religiusitas, dan derajat depresi. Pengumpulan data dilakukan oleh surveyor
yang sudah dilatih dengan membacakan pertanyaan dan mengisikan jawaban
yang diberikan oleh responden.
1. Instrumen Data Diri
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui status responden secara lengkap
dan terjaga kerahasiaannya. Kuesioner ini berisikan pernyataan bahwa
kesediaan menjadi subjek dalam penelitian tanpa suatu paksaan dari pihak
manapun. Dan bersedia menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya.
2. Instrumen kuesioner L-MMPI
Skala L-MMPI (Lie Minnesota Multhiphasic Personality Inventory)
merupakan skala untuk menilai kejujuran dalam menjawab instrumen yang
diberikan. Berisi 15 butir pernyataan. Bila jawaban "tidak" lebih dari atau
sama dengan 10 pernyataan maka responden dinyatakan invalid dan
dikeluarkan dari sampel penelitian (Iskandar, 2008).
3. Instrumen kuesioner religiuistas
Sesungguhnya sejauh mana tingkat religiusitas seseorang itu hanya Allah
saja yang mengetahui. Namun demikian, setidaknya alat ukur (skala) dapat
dijadikan pedoman untuk mengukur religiusitas seseorang. Para pakar
43
(Hunt, 1968; King et al, 1972; Hatta Syanchron, 1998) telah mencoba
untuk mengetahui religiusitas sesorang dengan membuat alat ukur atau
skala dimensi religi (Hawari, 2002). Hawari membuat alat ukur (skala)
dimensi religi bagi seseorang yang beragama Islam, butir–butir ("item)
skala dimensi religi versi Hawari merujuk pada ajaran agama Islam
berdasarkan kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadist. Adapun penilaiannya
dengan angka dari 1 hingga 5. Nilai angka 1 artinya keyakinan dan
pelaksanaan baik sekali, sedangkan nilai angka 5 artinya keyakinan dan
pelaksanaan kurang sekali. Sedangkan nilai angka 2, 3, dan 4 berada
diantara 1 dan 5 (Hawari, 2009). Adapun cara penilaiannya sebagai
berikut:
Skor 39–78 = baik sekali
Skor 79–117 = baik
Skor 118–156 = kurang baik
Skor 157–195 = kurang sekali
4. Instrumen kuesioner tingkat depresi
Derajat depresi diukur dengan menggunakan Geriatric Depression Scale
(GDS). Skala depresi geriatrik terdiri dari 15 item pertanyaan tertutup
yang harus dijawab oleh responden dengan alternatif 2 (dua) jawaban,
yaitu “ya” dan “tidak”. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1, dan
jawaban yang salah diberi nilai 0. Rentang skor berkisar dari 0–15. Cara
penilaiannya sebagai berikut:
Skor 0–4 : tidak ada gejala depresi
44
Skor 5–8 : gejala depresi ringan
Skor 9–12: gejala depresi sedang
Skor 13–15 : gejala depresi berat (Greenberg, 2007)
I. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan cara mendatangi responden yang
tinggal di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta sesuai dengan kriteria
inklusi. Mengisi data diri (bagi responden yang masih bisa membaca dan
menulis) dan menanyakan sekaligus mengisikan data diri (bagi responden
yang tidak bisa membaca dan menulis). Membacakan kuesioner L-MMPI (Lie
Minessota Multiphasic Personality Invetory), kuesioner religiusitas, GDS
(Geriatric Depression Scale) kepada responden. Data yang diperoleh nantinya
diseleksi berdasarkan L-MMPI, yaitu bila responden menjawab “tidak “ dalam
skala L-MMPI lebih dari 10 dianggap gugur , sehingga tidak diikutkan dalam
analisa lebih lanjut. Kemudian dengan bantuan kuesioner religiusitas untuk
mengetahui tingkat religiusitas lansia, dan kuesioner GDS untuk menentukan
tingkat depresi.
45
J. Skema Penelitian
K. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Pada
penelitian ini analisis data akan dilakukan dengan regresi linier ganda. Analisis
regresi mreupakan suatu model yang berguna untuk menganalisis hubungan
sistematis yang terjadi antara variabel dependen Y dan sebuah atau lebih variabel
independen X. Seluruh data yang diperoleh akan diolah menggunakan sistem
komputerisasi dengan program SPSS 17.
Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta
Data diri dan LMMPI
Skor LMMPI >10 Skor LMMPI <10
Tidak diteliti Sampel
Kuesioner religiusitas
Kuesioner GDS
Analisis data
46
L. Pelaksanaan Penelitian
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian
Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag
s
Sep Nov
Penyusunan
Proposal
Ujian Proposal
Perbaikan Proposal
Pengumpulan Data
Pengolahan dan
analisis data
Penyusunan Skripsi
Ujian Skripsi
Perbaikan Skripsi