Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
50
50
BAB III
STRATEGI POLITIK DAN SOSIAL PARTAI DEMOKRAT
PADA PEMENANGAN PEMILU 2004-2009 DI KABUPATEN
SRAGEN
Pemilu mempunyai beberapa fungsi yang tak bisa dipisahkan satu sama
lainnya. Pertama, sebagai sarana legitimasi politik. Fungsi legistimasi ini terutama
menjadi kebutuhan pemerintah dan sistem politik yang mewadahi format pemilu
yang berlaku. Melalui pemilu maka keabsahan pemerintah yang berkuasa dapat
ditegakkan, begitu pula program dan kebijakan yang dihasilkannya. Kedua, fungsi
perwakilan politik. Fungsi ini terutama menjadi kebutuhan rakyat, baik dalam
rangka mengevaluasi maupun mengontrol perilaku pemerintah dan program serta
kebijakan yang dihasilkannya. Pemilu dalam kaitan ini merupakan mekanisme
demokratis bagi rakyat untuk menentukan wakil-wakil yang dapat dipercaya yang
akan duduk dalam pemerintahan maupun lembaga legislatif. Ketiga, pemilu
sebagai mekanisme bagi pergantian atau sirkulasi elit penguasa. Keterkaitan
pemilu dengan sirkulasi elit didasarkan pada asumsi bahwa elit berasal dari dan
bertugas mewakili masyarakat luas. Keempat, sebagai sarana pendidikan politik
bagi rakyat. Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk pendidikan politik
bagi rakyat yang bersifat langsung, terbuka dan massal, yang diharapkan bisa
mencerdaskan pemahaman politik dan meningkatkan kesadaran masyarakat
mengenai demokrasi.1 Pada pemilu tahun 2004 dan 2009 Partai Demokrat
1 Syamsuddin Haris, “Menggugat Pemilihan Umum Orde Baru: Sebuah
Bunga Rampai”, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998), hlm 7-10
51
memanfaatkan momentum ini untuk mengikuti pesta demokrasi tersebut sebagai
langkah awal dalam pemilu serta mencapai kekuasaan politik sebagai tujuan akhir
partai.
Partai Demokrat adalah partai yang terhitung masih baru, namun partai
ini sangat mengejutkan lawan-lawan politiknya karena berhasil dalam pemilu.
Pada pemilu tahun 2004 dan 2009 adalah puncak kejayaan Partai Demokrat,
karena selain keberhasilannya dalam pemilu legislatif, Partai Demokrat juga
memenangkan pemilu presiden dan menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono
menjadi presiden dua periode.
Partai Demokrat bisa dikatakan sebagai partai kader, hal tersebut
merujuk pada Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) yang membutuhkan media untuk
berkomunikasi dan mensosialisasikan program-programnya yang telah terlaksana.
Bisa dilihat dimana program kerja di DPC Partai Demokrat Sragen yang
menggunakan program-program pro-rakyat dari Susilo Bambang Yudhoyono
untuk mempengaruhi para pemilihnya. Tujuannya adalah mengokohkan eksistensi
diri Partai Demokrat di dalam parlemen sehingga dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan melakukan perbaikan demi masa demi bangsa Indonesia.2
Mengingat begitu pentingnya kemenangan dalam pemilu bagi setiap
partai politik kontestan pemilu, maka dengan Partai Demokrat Kabupaten Sragen
melakukan berbagai upaya untuk dapat menjadi partai pemenang pemilu. Tanggal
5 April 2004 dan tanggal 9 April 2009 adalah pemilu kedua dan ketiga pada Era
2 Arya Wiraja M, Pelembagaan Partai Politik (Studi Kasus: Proses
Rekrutmen Calon Anggota DPRD Partai Demokrat di Kota Surabaya Tahun
2009), Jurnal Politik Muda, (Volume 2 No. 1, 2008), hlm 162
52
Reformasi. Untuk itu Partai Demokrat melakukan beberapa langkah strategi
politik maupun strategi sosial guna mempersiapkan diri dalam mengikuti pesta
demokrasi tersebut.
A. Strategi Politik Partai Demokrat Kabupaten Sragen Pada Pemilu
2004-2009
Dalam hal ini, strategi jelas diperlukan dalam rangka mewujudkan
tujuan-tujuan politik, kaitannya dengan strategi dalam upaya peningkatan suara
partai politik dalam pemilu. Strategi politik adalah strategi yang digunakan untuk
mewujudkan cita-cita politik. Strategi politik biasa digunakan dalam usaha
merebut atau mempertahankan kekuasaan, terutama saat pemilihan umum.
Strategi ini berkaitan dengan strategi kampanye, dengan tujuan untuk memperoleh
kekuasaan dan pengaruh sebanyak mungkin dengan cara meraih hasil (suara) yang
maksimal di pemilu, guna mendorong kebijakan-kebijakan yang dapat mengarah
pada perubahan masyarakat.3
Dengan demikian, strategi politik harus dibuat sesuai pada visi dan misi
dari partai politik, karena tanpa mengacu pada visi dan misi mustahil pengaruh
dan kekuasaan dapat diperoleh. Kemenangan dalam pemilu adalah hal yang harus
didapatkan bagi setiap partai politik. Maka, untuk memenangi pemilu, para
kontestasn partai politi harus saling bersaing satu sama lain dengan menerapkan
berbagai strategi politik yang jitu. Strategi politik yang dilakukan oleh partai
politik mempunyai sasaran terhadap masyarakat pemilih. Untuk menjaring para
pemilih maka diperlukan strategi politik dan sosial untuk mengoptimalkan
3 Peter Schroeder, Strategi Politik (terjemahan oleh Aviantie Agoesman),
(Jakarta: Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit, 2010), hlm 8
53
perolehan suara pemilu. Adapun langkah dan strategi politik dan sosial yang
dilakukan oleh DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen antara lain meliputi:
1. Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik adalah proses pembentukan-pembentukan sikap dan
orientasi politik mengenai suatu fenomena politik yang sedang dialami suatu
negara. Proses ini disampaikan melalui pendidikan politik. Sosialisasi yang
dilakukan oleh partai politik kepada masyarakat berupa pengenalan program-
program dari partai tersebut. Dengan demikian, diharapkan pada masyarakat dapat
memilih partai politik tersebut pada pemilihan umum.4
Sosialisasi politik disebut sebagai proses memasyarakatkan dan sebagai
salah satu fungsi dari partai politik. Hal ini dilakukan partai politik untuk
mendapatkan kemenangan dalam pemilihan umum, maka partai politik harus
memperoleh dukungan seluas mungkin. Peranan dari sosialisasi politik ini yang
kemudian dapat mengajak masyarakat pemilih untuk memilih dan mengetahui
eksistensi Partai Demokrat dalam kehidupan politik. Pada dasarnya sosialisasi
ditujukan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan proses untuk
pengenalan partai politik dan caleg. Beragam metode sosialisasi dapat dilakukan
guna mempengaruhi pilihan politik masyarakat.
Apabila dikaji realitas politik Partai Demokrat mulai dari awal berdirinya
dapat dikatakan Partai Demokrat sebagai salah satu partai politik yang layak
diperhitungkan karena keberhasilannya dalam pemilu dimana mampu
mendapatkan kursi parlemen di tingkat nasional maupun daerah walaupun Partai
4 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008), hlm: 407
54
Demokrat partai yang masih baru di dunia politik. Di tingkat daerah bisa dilihat di
Kabupaten Sragen dimana Partai Demokrat menunjukkan sebagai partai politik
yang mempunyai orientasi politik karena dapat meraih beberapa kursi di DPRD.
Akan tetapi, Partai Demokrat untuk mencapai keberhasilannya tidak mudah, dan
menemukan halangan. Halangannya adalah adanya kondisi masyarakat yang
cenderung tidak mengetahui adanya Partai Demokrat dalam pemilu yang
dikarenakan Partai Demokrat adalah partai baru, terlebih lagi pada pemilu 2004
Partai Demokrat masih sangat baru sehingga masyarakat kurang mengetahui
eksistensi Partai Demokrat. Jadi, untuk memperlihatkan eksistensi Partai
Demokrat dalam masyarakat maka diantisipasi dengan berbagai cara, salah
satunya dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat.
DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen menyadari apabila Partai
Demokrat adalah partai baru sehingga segera melakukan sosialisasi agar Partai
Demokrat dapat masuk ke dalam pikiran para pemilih di Kabupaten Sragen,
karena betapapun bagusnya suatu partai akan tetapi tidak mempunyai basis massa,
maka hal tersebut berpengaruh pada perolehan suara partai yang bersangkutan
pada saat pemilu. Segala macam upaya dilakukan DPC Partai Demokrat kepada
masyarakat untuk menyosialisasikan partainya, agar pemilih merasa terbiasa
dengan kehadiran Partai Demokrat di lingkungan masyarakat.
Langkah awal dari sosialisasi politik ini adalah dengan menyosialisasikan
dasar-dasar partai atau platform partai kepada masyarakat. Dalam hal ini Partai
Demokrat segera mengambil tindakan untuk melakukan sosialisasi platform, visi,
dan misi partai kepada masyarakat. Cara sosialisasinya oleh DPC Partai Demokrat
55
melalui pesan-pesan atau slogan politik yang menggunakan media-media seperti
brosur, spanduk, stiker, dan lain sebagainya. Dan slogan politik yang terkenal
pada Partai Demokrat, yaitu “Katakan Tidak Pada Korupsi”, “Lanjutkan!”,
“Berjuang Untuk Rakyat”.5 Selain sosialisasi menggunakan media, sosialisasi juga
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan dalam masyarakat.
Sosialisasi platform ini berguna sebagai landasan bagi pelaksanaan
program-program kerja yang telah disusun yang kemudian akan menarik perhatian
dari para pemilih, dari pemilih pemula hingga orang tua, karena program-program
yang ditawarkan oleh partai memberikan harapan adanya perubahan di dalam
masyarakat. Hal ini terlihat pada saat pemilu 2004-2009 Partai Demokrat berhasil
menarik minat pemilih. Dalam melakukan sosialisasi ini dengan program kerjanya
yang memprioritaskan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan program pro-
rakyat, dimana perjuangan untuk rakyat adalah tujuan utamanya.
Salah satu sosialisasi yang dilakukan Partai Demokrat yaitu dengan
melakukan pawai 1000 sepeda motor yang dilakukan di Dapil V, pada Senin, 15
Maret 2004. Pawai ini dilakukan untuk mengenalkan Partai Demokrat kepada
warga yang hasilnya mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat.6
Pada saat sosialisasi politik Partai Demokrat menyampaikan sosialisasi
visi misi partai kepada masyarakat dimana visi misi partai mencanangkan
program-program yang pro-rakyat dengan menanamkan nilai-nilai dan etika
politik yang baik di dalamnya.7
5 Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016
6 Solopos, 17 Maret 2004
7 Wawancara Joko Saptono, 12 April 2016
56
2. Rekrutmen Politik dan Kaderisasi
a. Rekrutmen Politik
Kebutuhan partai politik yang sangat besar akan pengkaderan adalah
untuk menjawab kebutuhan yang sangat mendasar bagi eksistensi partai dalam
jangka panjang. Pengkaderan dapat diartikan sebagai penyeleksian terhadap
individu ataupun sekelompok orang dalam penempatan jabatan politik dalam
sistem politik suatu negara. Pangkedaran berada dalam tataran tanggungjawab
untuk melahirkan kader-kader visioner yang memiliki kecerdasan berpolitik.
Begitu pula yang dilakukan oleh Partai Demokrat untuk mempertahankan
eksistensinya maka dilakukan sebuah rekrutmen politik.
Sebagai partai kader, hal yang dilakukan pertama kali oleh Partai
Demokrat adalah memperbanyak rekrutmen kader partai. Rekrutmen kader atau
rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan
seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam
sistem-sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya.8 Fungsi
rekrutmen politik sangat penting bagi keberlangsungan sebuah partai politik.
Strategi Partai Demokrat untuk merekrut kader adalah dengan melakukan
perekrutan dari elemen tokoh masyarakat yang mempunyai pengaruh di
daerahnya. Walaupun begitu Partai Demokrat tetap terbuka bagi setiap warga
negara untuk menjadi kadernya.9
8 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Widya
Pustaka Utama, 1992), hlm. 118 9 Wawancara dengan M. Kelik Hermawan, 8 April 2016
57
Tujuan dari rekrutmen politik adalah untuk mengisi jabatan politik
dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
politik. Untuk itu diperlukan kader yang memiliki kualitas yang mumpuni serta
melalui proses seleksi yang didasarkan pada latar belakang yang jelas. Proses
pelaksanaan rekrutmen dan kaderisasi pada akhirnya akan menghasilkan calon-
calon anggota legislatif yang kemudian menjadi wakil rakyat di dalam
pemerintahan. Proses ini merupakan proses penting yang dilakukan partai politik
manapun untuk melahirkan anggota legislatif yang mampu menjadi pelayan dan
pelindung masyarakat serta kepentingan masyarakat dapat diperjuangkan. Maka,
DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen memiliki kriteria dan syarat calon
legislatif, antara lain:10
1) Tokoh masyarakat
2) Mampu secara finansial
3) Mempunyai pengalaman
Sedangkan menurut petunjuk pelaksanaan tentang kriteria khusus calon
legislatif Partai Demokrat, yaitu:11
1. Memiliki prestasi
a. Menjadi/ pernah menjadi pengurus Partai Demokrat
1) Menjadi pengurus partai
2) Aktif dalam partai
3) Berkontribusi nyata dalam partai
10
Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016 11
Petunjuk Pelaksanaan Mekanisme Penjaringan Calon Legislatif,
Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2008
58
4) Mempunyai jaringan yang luas
b. Anggota legislatif
1) Aktif di lembaga legislatif secara berkesinambungan
2) Memperjuangkan aspirasi partai dan peduli terhadap partai
3) Peduli terhadap konstituen
c. Menduduki pimpinan organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan
d. Menduduki jabatan struktural PNS/ TNI/ POLRI
1) Kompetensi dalam birokrasi
2) Kompetensi dalam TNI/ POLRI
e. Menduduki jabatan di bidang usaha, profesi lainnya
1) Kompetensi dalam bidang usaha
2) Kompetensi dalam profesi
2. Memiliki dedikasi
a. Dedikasi pada bangsa dan negara, posisi dalam:
1) Politik (Eksekutif dan legislatif)
2) Birokrasi (PNS, TNI dan POLRI)
3) Profesi
b. Dedikasi pada Partai Demokrat
1) Posisi dalam kepengurusan
2) Tingkatan dalam kepengurusan
3) Masa bakti kepengurusan
Sistem rekrutmen bakal caleg dari Partai Demokrat dilaksanakan secara
internal. Rekrutmen dalam menentukan caleg dilakukan melalui beberapa
59
tahapan, mulai dari persiapan untuk membentuk Tim Penjaringan hingga
terdaftarnya caleg di KPUD Kabupaten Sragen. Tim Penjaringan ini mempunyai
tugas menjaring bakal calon legislatif internal yang mana Tim Penjaringan
mengakomodasi kader partai untuk menjadi caleg maupun eksternal partai yang
mana terbuka untuk umum dan menyusun kriteria calon legislatif.12
Rekrutmen
Partai Demokrat memiliki lima tahapan, yaitu: pada tahap persiapan, kegiatan
yang dilakukan DPC Partai Demokrat Sragen adalah membentuk tim untuk
menjaring bakal calon legislatif yang disebut Tim Penjaringan Anggota DPRD
tingkat I dan DPRD tingkat II.13
Tim ini kemudian memberikan sosialisasi kepada
setiap ranting untuk membuka pendaftaran bakal calon legislatif selama sebulan.
Sosialisasi pendaftaran pun disampaikan melalui mulut ke mulut, dari tingkat
DPC ke tingkat DPAC hingga tingkat ranting.14
Selanjutnya adalah tahap penjaringan, tahap ini mulai dilakukan
pembukaan rekrutmen bakal caleg. Pendaftaran dilakukan di sekretariat DPC
Partai Demokrat Sragen. Para bakal caleg diberikan formulir pendaftaran untuk
diisi yang dilanjutkan dengan mengembalikan formulir untuk dicek sebelum
diserahkan kepada Ketua DPC. Pada tahap penjaringan ini, DPC menerima
pendaftar dari semua kalangan masyarakat dari internal partai maupun eksternal
partai. Penjaringan bakal caleg terlihat seperti gambar di bawah ini:
12
Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016 13
Petunjuk Pelaksanaan Mekanisme Penjaringan Calon Legislatif,
Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2008 14
Wawancara dengan Joko Saptono, 12 April 2016
60
Setelah masa penjaringan selesai kemudian dilakukan seleksi.
Penyeleksian dilakukan pada berkas-berkas yang telah dikumpulkan oleh bakal
caleg. Berkas-berkas administrasi wajib dikumpulkan ketika mengembalikan
formulir kemudian diseleksi oleh tim penjaringan yang telah dibentuk oleh DPC
Partai Demokrat. Dalam seleksi berkas ini yang dilihat adalah ketokohan, dimana
dilihat seberapa besar pengaruh bakal caleg di dalam masyarakat. Setelah melihat
unsur ketokohan, dilanjutkan penilaian dari finansial, dimana dilihat berapa
banyak penghasilan yang diperoleh per bulan.15
Dalam perekrutan bakal caleg
Partai Demokrat hal terpenting adalah ketokohan dan finasial, karena masyarakat
Sragen dalam memilih akan melihat tokoh yang sudah dikenal masyarakat dan
mempunyai basis massa di daerah. Selain itu sebagai sebuah partai baru, Partai
Demokrat lebih mementingkan tentang bagaimana cara agar bisa mendapat
dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat maka ketokohan dianggap
sebagai suatu hal yang penting untuk meraih dukungan masyarakat. Kemudian
finasial dianggap penting karena seorang caleg haruslah mempunyai dana yang
cukup besar dalam mengadakan kampanye.16
Tahap terakhir dari dalam proses
perekrutan ini, yaitu pengumuman. Pengumuman dilakukan oleh Ketua DPC
Partai Demokrat secara langsung di kantor sekretariat DPC Partai Demokrat dan
dipilih 45 calon legislatif yang memenuhi syarat.17
15
Wawancara dengan M. Kelik Hermawan, 8 April 2016 16
Wawancara dengan M. Kelik Hermawan, 8 April 2016 17
Wawancara dengan Joko Saptono, 12 April 2016
61
b. Kaderisasi
Dalam partai memiliki kader-kader yang baik dan berkualitas adalah
kesempatan lebih besar untuk mengembangkan diri. Hal tersebut memperlihatkan
betapa pentingnya peran kader dalam sebuah partai politik, maka kualitas dan
kapabilitas seorang kader harus diutamakan sehingga dibentuklah kegiatan partai
politik dalam upaya membentuk kader-kader yang berkualitas untuk dipersiapkan
menjadi pengurus partai, bakal calon anggota legislatif, bakal calon kepala daerah
maupun calon presiden. Maka dari itu diperlukanlah suatu pendidikan politik
untuk meningkatkan kualitas dari para kader Demokrat. Pendidikan politik
termasuk dalam strategi politik karena dengan kader yang berkualitas akan
menghasilkan simpati dari masyarakat pemilih. Selain pendidikan politik terhadap
para kader Partai Demokrat Kabupaten Sragen juga mengadakan pendidikan
politik terhadap masyarakat.
Kaderisasi dalam Partai Demokrat merupakan proses pendidikan jangka
panjang untuk pengoptimalan potensi-potensi kader dengan cara mentransfer dan
menanamkan nilai-nilai tertentu, hingga nantinya akan melahirkan kader-kader
yang tangguh. Kaderisasi lebih bersifat sebagai proses “intervensi” dari partai
politik untuk meningkatkan kapasitas individual para anggotanya agar mampu
menjalankan fungsi partai. Selain itu, kaderisasi juga berarti penting bagi
tanggung jawab partai dalam melakukan pendidikan politik kepada publik.18
Partai Demokrat belum memiliki sistem kaderisasi yang terstruktur.
Alasannya adalah karena Partai Demokrat masih tergolong sebagai partai baru
18
Wawancara dengan Joko Saptono, 12 April 2016
62
sehingga belum memiliki Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang mengatur tentang
kaderisasi.19
Partai Demokrat memiliki program-program untuk pembinaan dan
internasionalisasi ideologi terhadap para kader-kader partai. Program pembinaan
tersebut dengan cara workshop dan sosialisasi pendidikan politik bagi para
kadernya. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan kader yang cerdas, santun
beretika dan handal. Program pembinaan tersebut dilakukan karena para kader
adalah roda partai dalam menjalankan tujuan-tujuan partai.20
Pada kaderisasi Partai Demokrat dilakukan salah satunya dengan
pendidikan politik. Saat pendidikan politik para kader dikumpulkan kemudian
diberi materi pendidikan. Materi dari pendidikan politik dari Partai Demokrat pun
yang berhubungan untuk kesejahteraan rakyat. Tema yang disampaikan pada
pendidikan politik berasal dari arahan Ketua Umum Partai Demokrat yang
kemudian disampaikan kepada para kader menjelang pemilu. Pendidikan politik
yang disampaikan, yaitu: “Berbenah, Maju, Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat”.
Isi materinya adalah tentang Kader Demokrat diminta tidak menghabiskan energi
positif untuk menyerang pihak lain, tetapi menghabiskan energi positif untuk
kembali ke khittah dan terus berbenah. Memperbaiki diri atau citra partai agar
elektabilitas tetap terangkat, berbenah dari diri sendiri dengan memberikan
pernyataan atau berkomentar secara santun. Kemudian konsolidasi di internal
Demokrat harus ditingkatkan agar selalu tercipta keharmonisan di dalam partai.
Selain itu materi yang disampaikan adalah tentang sasaran utama Partai Demokrat
19
Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016 20
Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016
63
adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dan tetap melanjutkan program pro-
rakyat karena terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat dan harus
dipertahankan. Dengan demikian, kehadiran kader Partai Demokrat dapat
memberi manfaat bagi masyarakat luas.21
Pendidikan politik Partai Demokrat didapatkan dari kegiatan pelatihan
pengurus partai, rapat-rapat konsolidasi, rapat-rapat kerja maupun kongres. Pada
kegiatan pelatihan-pelatihan internal partai, selalu ada pesan-pesan agar menjadi
wakil rakyat. Biasanya sumber pesan-pesan dan materi pendidikan politik tersebut
berasal dari arahan Ketua Umum Partai Demokrat.
Selain itu dalam rangka konsolidasi dan penguatan pemahaman politik
bagi para kader, Partai Demokrat Kabupaten Sragen mengadakan pendidikan
politik yang mengangkat tema “Berpolitik Santun” pada tahun 2008.22
Pendidikan
politik Partai Demokrat Kabupaten Sragen seperti gambar di bawah ini:
Kegiatan ini dihadiri para kader Partai Demokrat dari tingkat DPC
hingga tingkat Ranting. Inti dari pendidikan politik ini adalah mengajak semua
kader Partai Demokrat untuk senantiasa bersikap santun dalam berpolitik dan
menjadi tauladan di tengah-tengah masyarakat, karena Partai Demokrat dibangun
dengan etika, santun dalam bersikap dan cerdas dalam bertindak.23
21
Materi Pendidikan Politik Partai Demokrat Kabupaten Sragen,
Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2007 22
Materi Pendidikan Politik Partai Demokrat Kabupaten Sragen,
Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2007 23
Materi Pendidikan Politik Partai Demokrat Kabupaten Sragen,
Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2007
64
3. Konsolidasi
Adanya Partai Demokrat maka diperlukan suatu langkah-langkah untuk
pengembangan Partai Demokrat itu sendiri. Langkah yang perlu dilakukan untuk
pengembangan itu sendiri adalah konsolidasi. Konsolidasi diperlukan sebagai
upaya untuk mengumpulkan, membentuk dan menciptakan jaringan yang solid
serta untuk memelihara basis massa.
Konsolidasi partai menurut Partai Demokrat adalah segala usaha dan
kegiatan yang terencana dan terpadu yag dilaksanakan secara berdaya guna dan
berhasil guna untuk memperkuat apa yang telah dicapai dan mempersiapkan diri
dalam rangka usaha mencapai tujuan bersama.24
Konsolidasi terbagi menjadi dua,
yaitu konsolidasi internal dan konsolidasi eksternal. Konsolidasi internal dan
eksternal dilakukan sebagai sarana penguatan sebuah organisasi partai dan
simpatisan. Konsolidasi baik internal maupun eksternal adalah sesuatu yang
sangat penting dan menentukan bagi suatu organisasi. Konsolidasi bagi Partai
Demokrat diharapkan agar segala kegiatan dan aktifitas partai yang direncanakan
akan lebih terarah dan terpadu untuk memperkuat apa yang telah dicapai dan juga
mempersiapkan diri untuk maju lebih lanjut dalam rangka usaha pencapaian
tujuan partai.
Konsolidasi internal yang dilakukan sebuah partai merupakan sebuah
proses dimana proses penguatan internal menuju berjalannya mesin partai. Hal
tersebut kemudian diakomodir untuk bisa menguatkan serta menjalankan mesin
partai agar dapat menuju sebuah kemenangan dalam proses pemilu. Fokus pada
24
Program Umum Partai Demokrat Tahun 2005-2010, Koleksi Arsip
DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2005
65
konsolidasi dimaksudkan agar tetap terjadi komunikasi internal antara partai
dengan kadernya, dimana sebuah partai untuk memenuhi syarat agar dapat
menjadi peserta pada pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah adalah harus
memiliki sejumlah cabang partai pada tingkat kabupaten dan provinsi.25
Konsolidasi internal berfungsi untuk membahas dan mensosialisasikan
mengenai strategi kampanye yang akan digunakan. Partai Demokrat dalam
menghadapi penyelenggaraan pemilu selalu mengadakan konsolidasi internal
dengan cara terus meningkatkan koordinasi rapat-rapat rutin dengan bappilu
sehingga adanya hubungan timbal balik antar personal, mengintensifkan arus
komunikasi dua arah antar basis kader, mengembangkan kamampuan pertahanan
diri pada setiap kader, menertibkan administrasi serta meningkatkan evaluasi,
menerapkan sistem dimana setiap kegiatan rutin yang dilaksanakan harus
dilaporkan, membangun komunikasi dengan para kader di setiap wilayah dan
daerah, mengontrol dan mengawasi setiap kegiatan pada bidang masing-masing.
Konsolidasi eksternal dilakukan dengan mencari dukungan dari berbagai
organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi kepemudaan. Dukungan dari
organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan diperlukan untuk
mempengaruhi pemilih yang memilih wakil rakyat yang berdasarkan fatsun
(etika) politik sehingga diperlukan komunikasi dengan organisasi yang ada di
dalam masyarakat untuk merebut simpati dari masyarakat tersebut. Hal ini Partai
Demokrat Kabupaten Sragen mendapat dukungan dari Jaringan Nusantara (JN)26
.
25
Adman Mursal, “Political Marketing: Strategi Pemenangan Pemilu”,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2004), hlm. 11 26
Wawancara dengan M. Kelik Hermawan, 8 April 2016
66
Konsolidasi Partai Demokrat dilakukan melalui cara dengan perekrutan
dan mencari dukungan dari berbagai lapisan masyarakat untuk menjadi kader atau
menjadi simpatisan partai. Dalam hal ini Partai Demokrat masing-masing
pengurus partai menggunakan prinsip “SOPAN” (Satu Orang Delapan Orang)
yang mempunyai arti masing-masing dari setiap kader di tingkat daerah hingga
anak cabang harus mencari dukungan minimal delapan orang di setiap daerahnya
dan berumur 17 tahun keatas. Selanjutnya para kader harus menyiapkan formulir
pendaftaran anggota. Kemudian dibentuklah pengurus-pengurus di tingkat ranting.
Maka inilah tingkat yang paling dekat dan langsung berhubungan dengan
masyarakat di sekitarnya. Selain mencari dengan prinsip “SOPAN” dilakukanlah
pencarian dukungan dari organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan untuk
lebih dekat dengan para pemuda serta tokoh-tokoh masyarakat.
Konsolidasi juga dilakukan dengan cara menggelar rapat-rapat persiapan
sebelum dan selama masa kampanye berlangsung. Persiapan tersebut meliputi
penguatan jaringan-jaringan partai hingga ke pengurus kecamatan dan kelurahan,
persiapan saksi-saksi di tiap TPS, pemantauan perkembangan kompetitor di tiap
kelurahan, pencarian dan penganggaran dana kampanye, pemilihan media dan
teknik kampanye, serta penggalangan massa untuk kampanye. Kegiatan lainnya
adalah dengan mendukung setiap kelancaran kader atau anggota Partai Demokrat
yang berkecimpung dalam ormas, organisasi profesi dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) agar dapat berprestasi secara nyata dalam bidang profesi dan
pengabdian masyarakat. Kemudian Partai Demokrat Kabupaten Sragen juga
meningkatkan pendayagunaan sarana komunikasi sosial seperti internet sebagai
67
media menyebarluaskan program-program dan kegiatan kepada para kader dan
masyarakat luas, dan juga meningkatkan hubungan kerja sama efektif dengan
kalangan media massa dalam rangka meningkatkan opini masyarakat terhadap
Partai Demokrat dan sekaligus membantu dalam pelaksanaan program Partai
Demokrat Kabupaten Sragen.27
Keberadaan pengurus di tingkat kecamatan dianggap sebagai modal awal
suara bagi Partai Demokrat yang berperan aktif dan mensukseskan Partai
Demokrat dalam meraih suara konstituen. Hal yang menjadi tugas pengurus anak
cabang yang ada disetiap kecamatan di Kabupaten Sragen. Bentuk konsolidasi di
tingkat anak cabang ini, yaitu: konsolidasi internal dari seluruh komponen
pengurus anak cabang dan anak ranting serta semua kader Partai Demokrat
sebagai upaya pemenangan, melakukan sosialisasi caleg dari Partai Demokrat
kepada masyarakat, mengupayakan serangkaian pertemuan antara caleg dengan
masyarakat, menhawasi gerakan partai lain, pemetaan suara, memasang atribut
kampanye, baliho, spanduk yang berhubungan dengan Partai Demokrat dan caleg,
dan menetralisir berbagai isu yang mencoba mendiskreditkan Partai Demokrat
dengan black campaign (kampanye hitam).28
Sifat konsolidasi dari Partai Demokrat ini adalah seperti piramida,
sehingga koordinator pusat membawahi anggota-anggota di tingkat dibawahnya
yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sragen. Jadi, setiap tim sukses di
tingkat kabupaten memiliki beberapa tim sukses di tingkat kecamatan, dari tingkat
kecamatan ini ada beberapa anggota tim sukses yang terdapat di desa-desa dan
27
Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016 28
Wawancara dengan Joko Saptono, 13 April 2016
68
sampai tingkat anak ranting. Sehingga konsolidasi berjalan sesuai rencana dan
tujuan. Tujuan dari konsolidasi ini adalah mengoptimalisasikan human capital
DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen. Bisa dikatakan suatu partai politik tidak
akan berarti tanpa adanya anggota partai. Begitu pula dengan Partai Demokrat
yang memiliki kader-kader yang mendukung kemajuan Partai Demokrat tersebut.
Para kader ini yang membuat Partai Demokrat dikenal dan disukai masyarakat
Sragen sehingga tetap menjadi pilihan masyarakat. Para kader ini seperti Joko
Saptono, Mualim Sugiyono, Inggus Subaryoto, dan lain-lain. 29
4. Kampanye
Pada pemilihan umum tidak terlepas dari kegiatan kampanye. Kampanye
dan pemilu bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Kampanye adalah aktivitas komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi
orang lain agar ia memiliki wawasan, sikap dan perilaku sesuai dengan kehendak
atau keinginan penyebar atau pemberi informasi. Kampanye dalam kaitan ini
dilihat sebagai suatu aktivitas pengumpulan massa, parade, orasi politik,
pemasangan atribut partai dan pengiklanan partai.30 Pada Pasal 1 ayat 26 Undang-
Undang nomor 10 tahun 2008 tentang pemilihan umum DPR, DPD, DPRD yang
disebut kampanye adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih
dengan menawarkan visi, misi dan program peserta pemilu. Jadi, yang dimaksud
kampanye adalah suatu kegiatan untuk mengambil simpati serta mempengaruhi
29
Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016 30
Hafied Cangara, Komunikasi Politik Konsep Teori dan Strategi,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 223
69
masyarakat dengan cara menunjukkan keunggulan-keunggulan partai melalui visi,
misi, serta program kerjanya kepada masyarakat.
Kampanye merupakan salah satu agenda yang selalu menyertai pemilu.
Kampanye dilakukan sebelum pemilu dimulai. Kampanye dalam pemilu
dilakukan sebagai ajang untuk mensosialisasikan pada masyarakat lambang, visi,
misi, dan program kerja serta caleg yang akan duduk di parlemen. Kampanye
dapat dimanfaatkan untuk mengenal dan menilai seberapa besar partai memiliki
keberpihakan kepada kepentingan rakyat, sehingga masyarakat tertarik dan
memilih partai yang bersangkutan. Semua partai politik yang mengikuti pemilu
dapat dipastikan tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengikuti pemilu.
Kampanye politik sesungguhnya merupakan ajang manuver politik,
untuk menarik sebanyak mungkin pemilih dalam pemilu, sehingga bisa meraih
dukungan suara pemilih melalui interaksi intensif, dan dari partai politik kepada
publik dalam kurun waktu tertentu menjelang pemilihan umum (pemilu).
Selanjutnya dalam pelaksanaan agenda kampanye politik, setiap partai
memaparkan program-program kerja partai politiknya masing-masing, dengan
tujuan mempengaruhi opini publik sekaligus memobilisasi masyarakat agar
memberikan suara pada waktu pencoblosan.31
Menurut Lock dan Harris kampanye pemilu adalah periode yang
diberikan oleh panitia pemilu kepada semua kontestan, baik partai politik, maupun
perorangan untuk memaparkan program-program kerja dan mempengaruhi opini
publik sekaligus memobilisasi masyarakat agar memberikan suara kepada mereka.
31
Ibid., hlm 275
70
Kampanye dalam kaitan ini mengandung pengertian tidak hanya dilakukan
menjelang pemilu namun harus dilakukan terus menerus oleh partai politik.
Kampanye politik ini bisa dilihat dari aktivitas pengumpulan massa, parade, orasi
politik, pemasangan atribut partai dan pengiklanan partai.32
Kampanye merupakan salah satu cara Partai Demokrat untuk
memperoleh dukungan suara masyarakat. Berbagai macam kegiatan ditempuh
oleh Partai Demokrat untuk menjelaskan program-program perjuangan politiknya.
Usaha yang ditempuh oleh Partai Demokrat diusahakan dapat menarik sebanyak
mungkin simpati dari pemilih. Masa kampanye pemilu 2004 dan 2009 menurut
jadwal dari KPU berlangsung pada tanggal 11 Maret sampai 1 April 2004 dan
tanggal 12 Juli 2008 sampai 5 April 2009. Bentuk-bentuk kampanye yang
dilakukan Partai Demokrat pada pemilu 2004 dan 2009 di Kabupaten Sragen
secara umum, yaitu kampanye dialogis, pertemuan terbatas, melalui media
elektronik dan media cetak, penyebaran kepada masyarakat, pemasangan alat
peraga di tempat umum.33
Kampanye yang sering dilakukan oleh Partai Demokrat adalah kampanye
tertutup, hal ini dikarenakan kampanye tertutup lebih efisien juga lebih mengena
di masyarakat. Kampanye tertutup ini dilakukan oleh caleg dari Partai Demokrat
dengan melaksanakan kegiatan sosisalisasi dan mengunjungi para pemilih secara
langsung dari pintu ke pintu. Dengan melakukan hal itu harapannya akan
32
Firmanzah., Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas,
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), hlm 271 33
Wawancara dengan Heru Hernando, 20 April 2016
71
mendapat dukungan dari pemilih. Paling penting dalam setiap pelaksanaan
kampanye Partai Demokrat diharapkan memegang teguh prinsip santun. 34
Dalam proses kampanye tertutup, dilakukan pendekatan secara
kekeluargaan dengan masyarakat, melalui interaksi dan pergaulan sehari-hari.
Progres dari proses sosialisasi ini dengan diadakan acara pertemuan dengan
masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, diadakan diskusi-diskusi dan
perbincangan yang menyangkut tentang kebutuhan masyarakat dalam hal
pembangunan desa, seperti perbaikan jalan. Kemudian para caleg atau partau
berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan, untuk hal-hal yang
dianggap sangat penting sifatnya bagi masyarakat, dana pribadi dapat diberikan
untuk membantu kebutuhan warga, contohnya seperti yang dilakukan oleh Joko
Saptono yang berada di dapil dua, yaitu kecamatan Karang Malang, Ngrampal,
dan Kedawung yang memberikan bantuan untuk bedah rumah bagi rumah yang
tidak layak huni. Kemudian dengan mengadakan pemeriksaan dan pengobatan
kesehatan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu. Maka, melalui pendekatan
terhadap masyarakat seperti ini, para caleg dapat berbaur dan diterima dengan
terbuka oleh masyarakat.35
Dalam kampanye tertutup ini para caleg Partai Demokrat Sragen diberi
pengarahan oleh DPC untuk mekanisme kampanyenya. Para caleg diminta untuk
bekerja sama dengan para caleg dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten yang memiliki nomor urut yang sama. Kemudian bekerja sama dengan
menggalang kekuatan di daerah pemilihannya. Oleh DPC para caleg dihimbau
34
Wawancara dengan M. Kelik Hermawan, 8 April 2016 35
Wawancara dengan Joko Saptono, 13 April 2016
72
untuk melakukan sosialisasi atau kampanye tertutup dengan sistem terpusat di
satu daerah untuk satu caleg dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten.
Hal ini agar perolehan suara untuk caleg menjadi merata dan tidak saling bersaing
antara caleg satu dengan yang lainnya dalam satu partai. Salah satunya adalah
caleg DPR dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan (dapil) Jateng IV,
Adriana Venny Aryani yang memilih melakukan kampanye door to door dengan
cara melakukan kampanye simpatik dengan cara menanam seribu pohon. Aksi
penanaman seribu pohon dilakukan di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo,
tepatnya di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen pada Jumat, 27 Maret
2009. Kampanye dengan cara menanam pohon ini dipilih karena selama ini
wilayah Sragen selalu terkena dampak banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan
Solo.36
Strategi kampanye lainnya yang dilakukan oleh DPC Partai Demokrat
Kabupaten Sragen untuk menggalang dukungan dari masyarakat Kabupaten
Sragen dengan mengemas dan mengkomunikasikan figur partai, yaitu SBY. DPC
Partai Demokrat Kabupaten Sragen menggunakan figur SBY untuk menggaet
massa yang memiliki ketertarikan dengan pribadi dan visi misi politik SBY, dan
ini sama halnya dengan memanfaatkan daya tarik dari SBY untuk kepentingan
politis partai dalam pemilu 2004 dan 2009. Ketokohan SBY memiliki popularitas
dimasyarakat cukup tinggi dibandingkan dengan partai lain. Strategi
menggunakan figur partai yang dilakukan oleh DPC Partai Demokrat dengan
menggunakan SBY agar dapat menarik simpati masyarakat. DPC mengemas SBY
36
Solopos, 28 Maret 2009
73
dalam bentuk pemimpin yang benar-benar teguh membela kepentingan rakyat
berbeda dengan yang lain, anti korupsi serta figur yang menggambarkan sesosok
pemimpin yang tegas, lugas, dan cerdas, santun, gagah, dan mampu mengikat
pemilih masyarakat Indonesia. Kharisma tersebut melekat pada diri SBY dengan
kepribadiannya tersebut. Hal ini yang kemudian Partai Demokrat mengeksploitasi
SBY sebagai aset partai yang terus dipertahankan dan terungkap dengan jelas
pada pamphlet, poster, dan spanduk yang diedarkan oleh Bappilu DPC Partai
Demokrat Kabupaten Sragen untuk menarik massa. Dalam kampanye pemilu
2004 dan 2009, Partai Demokrat Kabupaten Sragen menyiapkan tenaga panitia
pemilu dan menyiapkan juru kampanye (jurkam) yang telah dibentuk oleh
bappilu. Selain membentuk juru kampanye bappilu menyiapkan pula fasilitas dan
perijinan kampanye.37
Selain dengan menggunakan figur SBY, pemasangan alat peraga di
tempat umum, dan kampanye tertutup DPC Partai Demokrat juga menggunakan
massa yang dimilikinya untuk menunjukkan eksistensinya dengan mengadakan
kampanye terbuka. Bentuk dari kampanye terbuka ini, yaitu pengerahan massa
untuk mengetahui visi misi para caleg dan partai. Disetiap kampanye terbuka,
massa dari partai akan dikerahkan untuk mendengarkan visi misi para caleg yang
disampaikan oleh jurkam, tentunya untuk menarik massa ditayangkan hiburan-
hiburan dalam kampanye ini. Kampanye terbuka ini diekspresikan kepada
masyarakat yang dikemas dalam bentuk yang teratur, tertib, rapi dan santun untuk
lebih menarik simpati dari masyarakat. Bentuk kampanye ini dengan pawai
37
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016
74
kendaraan bermotor yang dilakukan dengan rapi, santun, tetap mematuhi
peraturan lalu lintas sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas umum.38
Kampanye Partai Demokrat di Kabupaten Sragen juga dihadiri oleh
jurkam nasional dari Jakarta. Pada tanggal 23 Maret 2004 di Lapangan Kecamatan
Karang Malang jurkam nasional yang datang pada saat kampanye adalah Dr Yuke
A. Untuk menarik massa untuk mengikuti kampanye Partai Demokrat menggelar
atraksi reog.39
Sedangkan pada pemilu tahun 2009 Partai Demokrat mengakhiri
kampanyenya dengan menggelar orasi di lapangan Karangmalang pada hari
Minggu tanggal 5 April 2009. Pada kampanye terbuka ini sekitar 2.000-an
simpatisan Partai Demokrat yang datang berasal dari DPC Partai Demokrat di
Karanganyar dan Sragen. Kampanye terbuka ini Partai Demokrat menggelar orasi
dan memberi hiburan musik dari grup musik Kendedes.40
Partai Demokrat Kabupaten Sragen melakukan kampanye dengan
penyebaran alat peraga kampanye, seperti pamflet-pamflet, stiker dan poster yang
berisi tentang visi misi serta program dan agenda partai. Kampanye ini dilakukan
di tempat-tempat umum dan yang sudah ditentukan.
B. Strategi Sosial Partai Demokrat Kabupaten Sragen pada Pemilu
2004-2009
Partai Demokrat selalu melaksanakan komunikasi melalui pendekatan
langsung terhadap rakyat dengan terjun langsung ke lapangan. Di lapangan para
kader mendengarkan masukan, saran, dan aspirasi masyarakat. Selain
38
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016 39
Solopos, 24 April 2004 40
Solopos, 6 April 2009
75
mendengarkan masukan dan saran, Partai Demokrat pun melakukan aktivitas
langsung bersama masyarakat untuk mengenalkan program-program Partai
Demokrat dengan masyarakat. Dalam rangka menjaring suara atau pemilih dalam
masyarakat, Partai Demokrat melakukan strategi sosial ini yang bertujuan untuk
membangun kedekatan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat serta untuk
mengambil simpati dari masyarakat.
Strategi sosial adalah strategi yang digunakan untuk mendekatkan diri
kepada masyarakat. Hal ini digunakan untuk menarik dukungan dari masyarakat,
terutama pada saat adanya pemilu. Strategi sosial juga dianggap penting
disamping strategi politik, tanpa adanya strategi sosial, pendekatan terhadap
masyarakat agar dikenal akan sulit untuk diwujudkan. Pendekatan sosial juga
membantu memudahkan pemilih dalam mengidentifikasikan suatu partai politik,
sekaligus membedakannya dengan partai politik lainnya.
DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen memiliki strategi sosial yang
dilakukan untuk menarik dukungan dari masyarakat. Partai Demokrat berusaha
menjalankan strategi sosial dengan tujuan membantu kesejahteraan masyarakat.
Bentuk strategi sosial ini, yaitu:
1. Bakti Sosial
Bentuk bakti sosial ini dengan membantu masyarakat yang kurang
mampu di daerah-daerah, seperti di Tangen, Gesi, Miri, dan lain-lain.
Bentuk bantuannya adalah dengan memberikan sembako kepada setiap
keluarga. Bakti sosial ini lebih difokuskan di daerah-daerah yang
masyarakatnya secara ekonomi kurang mampu, sehingga lebih tepat
76
sasaran.41
Strategi Sosial dalam bentuk bakti sosial ini, Partai Demokrat
mendapat perolehan 1.498 suara di Tangen dan 3.686 suara di Kalijambe
pada pemilu tahun 2004, kemudian pada pemilu tahun 2009 bakti sosial
diadakan di Gesi dan Miri. Hasil perolehan di Gesi 1.448 suara dan di
Miri mendapat 2.374 suara yang mengalami peningkatan suara dari tahun
2004 yang hanya mendapat 1.494
2. Layanan Kesehatan Partai Demokrat
Layanan kesehatan ini ditunjukkan dengan kegiatan pengobatan gratis
yang diselenggarakan di daerah-daerah seperti Jenar, Plupuh, Kedawung,
dan Sambungmacan. Pengobatan gratis ini dilakukan untuk membantu
masyarakat juga diadakan penyuluhan kesehatan untuk edukasi
peningkatan kesadaran kesehatan kepada masyarakat, seperti penyuluhan
demam berdarah dan penyuluhan kesehatan anak.42
Layanan kesehatan
ini mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat, dimana kegiatan ini
pada tahun 2004 dilakukan di Jenar dan Plupuh dan tahun 2009
dilakukan di Kedawung dan Sambungmacan. Hasilnya pada pemilu
tahun 2004 Partai Demokrat mendapat 1.096 suara di Jenar dan 1.985
suara di Plupuh. Pada pemilu 2009 perolehan suara di Kedawung
mendapat 2.609 yang mengalami peningkatan dari tahun 2004, dan di
Sambungmacan 1.772 suara yang juga mengalami peningkatan suara
daripada tahun 2004 yang hanya mendapat 674 suara.
41
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016 42
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016
77
3. Donor Darah
Donor darah diselenggarakan bersamaan dengan bakti sosial dan
sosialisasi. Kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan dari partai
untuk kemanusiaan. Darah yang nanti terkumpul nantinya diharapkan
bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan. Ada sekitar 100 orang kader
yang mengikuti donor darah ini. Kemudian kegiatan lainnya diisi dengan
pemantapan kader.43
Kegiatan ini dilakukan pada tahun 2004 di daerah
Sragen Kota. Hasil yang diperoleh dengan kegiatan ini adalah perolehan
Partai Demokrat mendapat 2.114 suara dan termasuk perolehan suara
yang tertinggi di Kabupaten Sragen setelah Kalijambe, Gemolong, dan
Karangmalang
4. Rehab Rumah
Aksi sosial rehab rumah ini merupakan strategi yang dilakukan di desa
Guworejo yang dilakukan tahun 2009. Tindakan yang dilakukan adalah
dengan merehab rumah yang tidak layak huni di dalam suatu lingkungan
masyarakat walaupun aksi bantuan untuk bedah rumah ini tidak untuk
membedah rumah secara keseluruhan. Aksi sosial membedah rumah ini
sebenarnya cenderung untuk menunjukkan kepedulian Partai Demokrat
sosial dalam hal kesehatan rumah. Dengan adanya aksi sosial ini
diharapkan masyarakat tidak akan merasa canggung akan kehadiran
Partai Demokrat di tengah-tengah masyarakat di Kabupaten Sragen.44
Tindakan yang dilakukan Partai Demokrat ini mendapat apresiasi dengan
43
Solopos, 1 Maret 2004 44
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016
78
perolehan 4.243 suara dari masyarakat Kecamatan Karangmalang pada
pemilu tahun 2009 dan mengalami peningkatan suara dibandingkan
tahun 2004.
5. Jalan Santai
Agar semakin mendekatkan diri kepada masyarakat antara kader dan
masyarakat diadakan kegiatan jalan santai pada tahun 2004. DPC Partai
Demokrat mengadakan kegiatan jalan santai yang mengambil start dan
finish di kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen. Kegiatan jalan
santai sendiri diikuti oleh 300 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Hadiah utamanya disediakan sepeda, kompor gas, dan hadiah-hadiah
lainnya.45
Kegiatan ini berhasil mendekatkan para kader dengan
masyarakat luas sekaligus sebagai ajang sosialisasi dari Partai Demokrat
kepada masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor elektabilitas Partai
Demokrat pada pemilu tahun 2004.
6. Pembagian Bibit Tanaman
Aksi pembagian bibit tanaman ini dilakukan sebagai bagian dari
strategi sosial kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.
Partai Demokrat melakukan kampanye simpatik dengan cara pembagian
bibit tanaman di desa Puro, bibit tanaman dibagikan langsung kepada
masyarakat. Kegiatan ini dilakukan selain untuk menarik simpati
masyarakat juga dilakukan sebagai sosialisasi kesadaran pentingnya
45
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016
79
penanaman pohon terhadap kelestarian lingkungan.46
Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan perolehan suara pemilu 2009 di
Kecamatan Karangmalang yang pada pemilu tahun 2004 termasuk
mendapatkan perolehan suara yang cukup tinggi di Kabupaten Sragen
dengan perolehan 2.782 suara. Strategi ini dianggap dapat menarik
simpati masyarakat dan meningkatkan suara di Karangmalang yang
hasilnya pada pemilu 2009 ada peningkatan suara di kecamatan ini.
Bentuk dari strategi sosial yang dilakukan DPC Partai Demokrat di
Kabupaten Sragen diwujudkan dalam banyak bentuk selain yang disebutkan di
atas, seperti program-program penyuluhan kesehatan, bantuan air bersih, bantuan
perbaikan jalan, dan lain sebagainya yang dilakukan oleh para caleg khususnya
dan Partai Demokrat agar mendapatkan simpati dari masyarakat di daerah
pemilihan. Strategi sosial ini bertujuan untuk menggalang basis massa dalam
masyarakat. Dengan adanya pendekatan sosial ini maka Partai Demokrat memiliki
keuntungan yang berlipat ganda dalam menjaring suara masyarakat dalam
pemilu.47
C. Hasil Pemilu Legislatif Tahun 2004 dan 2009
Strategi politik dan sosial yang dilakukan oleh sebuah partai politik akan
memberikan pengaruh bagi perolehan suara dalam pemilu. Partai Demokrat yang
dikatakan baru dalam pemilu ternyata berhasil mempengaruhi tingkat perolehan
46
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016 47
Wawancara dengan Mualim, 24 April 2016
80
suara yang ada di nasional maupun di tingkat lokal daerah dalam hal ini adalah
Kabupaten Sragen
Perolehan suara Partai Demokrat 2004 dan 2009 dikatakan cukup tinggi
sebagai partai baru dengan mendapatkan urutan keempat pada pemilu 2004 dan
naik keurutan ketiga pada pemilu 2009. Pada pemilu legislatif 2009 Partai
Demokrat mengalami peningkatan suara dari total pemilih di Sragen. Dari
perolehan suara tersebut, Partai Demokrat berhasil mendudukkan empat orang
wakilnya pada pemilu legislatif 2004 dan tujuh orang wakilnya pada pemilu 2009
di DPRD Sragen. Bersama-sama dengan PDI-P dan Golkar, Partai Demokrat
ditempatkan sebagai lima partai besar dalam pemilu 2004 dan 2009. Untuk lebih
jelasnya lihat tabel berikut:
Tabel. 5
Perolehan Suara 10 Besar Partai Peserta Pemilu Legislatif Tahun
2004 di Kabupaten Sragen.
No Nama Partai Jumlah Suara
1. PDI-P 243.117
2. Partai Golkar 68.578
3. PAN 35.596
4. Partai Demokrat 30.238
5. PKS 27.736
6. PKB 20.851
7. PPP 13.181
8. PPDI 13.124
9. PNI-M 10.493
10. Partai Pelopor 7.674
Sumber: Koleksi Arsip KPUD Kabupaten Sragen Tahun 2009
81
Tabel. 6
Perolehan Suara 10 Besar Partai Peserta Pemilu Legislatif Tahun
2009 di Kabupaten Sragen.
No. Nama Partai Jumlah Suara
1. PDI-P 170.952
2. Partai Golkar 59.746
3. Partai Demokrat 46.942
4. PKB 35.557
5. PKS 31.037
6. PAN 27.257
7. Partai Peduli Rakyat
Nasional 15.926
8. Partai Gerindra 11.280
9. Partai Hanura 11.255
10. PPP 10.110
Sumber: Koleksi Arsip KPUD Kabupaten Sragen Tahun 2009
Tabel. 7
Hasil Perolehan Suara Partai Demokrat per Kecamatan di
Kabupaten Sragen Tahun 2004 dan 2009
No. Kecamatan Jumlah Suara
2004 2009
1. Sragen 2.114 6.589
2. Masaran 900 8.687
3. Sidoharjo 746 1.868
4. Karangmalang 2.782 4.243
5. Ngrampal 1.158 3.111
6. Kedawung 1.509 2.609
7. Kalijambe 3.686 1.960
8. Plupuh 1.985 1.425
9. Gemolong 3.439 1.994
10. Miri 1.494 2.374
11. Sumberlawang 1.049 1.946
12. Tanon 1.125 1.257
13. Gesi 1.575 1.448
14. Jenar 1.096 656
15. Mondokan 352 495
16. Sukodono 714 975
17. Tangen 1.498 735
18. Gondang 1.242 1.949
19. Sambirejo 1.100 849
20. Sambungmacan 674 1.772
Sumber: Koleksi Arsip KPUD Kabupaten Sragen Tahun 2004 dan 2009
82
Perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu 2004 berjumlah 30.238
atau 6,05% dari total pemilih di Sragen. Sedangkan pada pemilu 2009 Partai
Demokrat mendapat perolehan 46.942 suara dan mengalami peningkatan suara
seperti yang terlihat di tabel 5 dan 6. Partai Demokrat memang tidak memenangi
pemilu tetapi sudah menunjukkan keberhasilannya dalam pemilu dilihat dari
perolehan suaranya yang mampu bersaing dengan partai lama.
Berdasarkan tabel 7, 10 kecamatan yang memperoleh suara terbesar
Partai Demokrat di Kabupaten Sragen pada pemilu 2004 adalah Kecamatan
Kalijambe dengan 3.686 suara, diikuti Gemolong dengan 3.439 suara,
Karangmalang dengan 2.782 suara, keempat Sragen Kota dengan 2.114 suara,
kelima Plupuh dengan 1.985 suara, lalu Gesi dengan 1.575 suara, ketujuh
Kedawung dengan 1.509 suara, kemudian Tangen dengan 1.498 suara, Miri
dengan 1.494 suara, dan yang kesepuluh Gondang dengan 1.242 suara. Pada
pemilu 2009, 10 kecamatan yang memperoleh suara Partai Demokrat terbanyak,
yaitu: Masaran dengan 8.687 suara, kemudian Sragen Kota dengan 6.589 suara,
ketiga Karangmalang dengan 4.243 suara, keempat Ngrampal dengan 3.111 suara,
kelima Kedawung dengan 2.609 suara, lalu Miri dengan 2.374 suara, ketujuh
Gemolong dengan 1.994 suara. Kedelapan Kalijambe dengan 1.960 suara,
kesembilan Gondang dengan 1.949 suara, dan yang terakhir Sumberlawang
dengan 1.946 suara. Perolehan suara Partai Demokrat belum merata dan belum
terikat di suatu wilayah. Dapat dilihat pada pemilu 2004 Kecamatan Kalijambe
dan Gemolong adalah penghasil suara terbanyak di Kabupaten Sragen, akan tetapi
pada pemilu 2009 perolehan suara Partai Demokrat di dua kecamatan tersebut
83
mengalami peningkatan drastis. Kemudian pada pemilu 2009, peningkatan drastis
terjadi di Kecamatan Masaran yang pada pemilu 2004 mendapat 900 suara dan
saat pemilu 2009 mendapat perolehan 8.687suara.
Persebaran suara Partai Demokrat bisa dikatakan belum merata di daerah.
Perolehan suara pun didominasi oleh PDI-P dihampir semua kecamatan di
Kabupaten Sragen. Hal ini dapat dilihat dari peta politik dibawah ini:
84
Gambar. 2
Peta Politik Pemilu Legislatif Tahun 2004 Kabupaten Sragen
Keterangan
PDI-P
Partai Golkar
PAN
Partai Demokrat
85
Tabel. 8
Keterangan Peta Politik Pemilu Legislatif Tahun 2004 Kabupaten Sragen
Kecamatan
Partai
PDI-P Partai
Golkar PAN
Partai
Demokrat
Sragen 17.578 6.859 2.172 2.114
Masaran 19.486 4.657 6.356 900
Sidoharjo 16.261 3.462 2.154 746
Karangmalang 18.662 4.234 1.222 2.782
Ngrampal 12.993 2.158 554 1.158
Kedawung 20.049 4.042 1.243 1.509
Kalijambe 10.481 2.087 2.680 3.686
Plupuh 12.230 3.416 2.768 1.985
Gemolong 13.355 2.795 1.721 3.439
Miri 10.655 2.426 557 1.494
Sumberlawang 6.981 7.583 2.222 1.049
Tanon 14.417 2.434 5.440 1.125
Gesi 4.582 1.820 435 1.575
Jenar 7.995 1.865 648 1.096
Mondokan 7.448 3.638 341 352
Sukodono 5.575 5.592 749 714
Tangen 5.673 2.301 567 1.498
Gondang 13.841 3.310 1.592 1.242
Sambirejo 11.605 2.231 496 1.100
Sambungmacan 13.250 1.848 1.679 674
Sumber: Koleksi Arsip KPUD Kabupaten Sragen Tahun 2004
86
86
Gambar. 3
Peta Politik Pemilu Legislatif Tahun 2009 Kabupaten Sragen
Keterangan
PDI-P
Partai Golkar
PKB
Partai Demokrat
87
Tabel. 9
Keterangan Peta Politik Pemilu Legislatif Tahun 2009 Kabupaten Sragen
Sumber: Koleksi Arsip KPUD Kabupaten Sragen Tahun 2004
Kecamatan
Partai
PDI-P Partai
Golkar
Partai
Demokrat PKB
Sragen 10.332 5.978 6.589 1.621
Masaran 9.065 3.856 8.687 473
Sidoharjo 8.885 2.348 1.868 4.985
Karangmalang 14.693 4.127 4.243 942
Ngrampal 6.395 2.897 3.111 845
Kedawung 15.687 3.949 2.609 1.638
Kalijambe 8.430 2.618 1.960 1.723
Plupuh 12.642 4.325 1.425 628
Gemolong 10.962 2.925 1.994 2.995
Miri 9.546 1.890 2.374 327
Sumberlawang 12.626 3.045 1.946 1.048
Tanon 11.452 1.803 1.257 3.354
Gesi 2.875 1.578 1.448 2.467
Jenar 3.003 4.475 656 1.060
Mondokan 5.315 1.532 495 6.346
Sukodono 4.463 3.757 975 1.651
Tangen 3.619 1.582 735 2.760
Gondang 7.315 2.949 1.949 160
Sambirejo 6.149 1.765 849 111
Sambungmacan 7.498 2.347 1.772 423
88
Gambar diatas adalah peta politik Kabupaten Sragen untuk pemilu
legislatif tahun 2004 dan 2009. Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya
bahwa Kabupaten Sragen terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Utara Bengawan
Solo dan Selatan Bengawan Solo. Daerah Utara Bengawan Solo meliputi
Kalijambe, Plupuh, Gemolong, Miri, Sumberlawang, Tanon, Gesi, Jenar,
Mondokan, Sukodono, dan Tangen. Sedangkan Selatan Bengawan Solo meliputi
Kecamatan Sragen, Masaran, Sidoharjo, Karangmalang, Ngrampal, Kedawung,
Gondang, Sambirejo, dan Sambungmacan. Pembagian tersebut mempengaruhi
paham politik masyarakat di daerah tersebut.
Pada pemilu 2004 hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Sragen
dimenangkan oleh PDI-P kecuali Kecamatan Sumberlawang dan Kecamatan
Sukodono yang dimenangkan oleh Partai Golkar. Sedangkan partai yang
berpaham keagamaan seperti PAN hanya mampu berada di urutan kedua
dibeberapa wilayah seperti Masaran dan Tanon. Partai Demokrat pada pemilu
2004 merupakan partai baru mampu mengumpulkan suara terbanyak di daerah
Kalijambe dan Gemolong. Perolehan suara Partai Demokrat paling minim berada
di daerah Masaran, Sidoharjo, Mondokan, Sukodono, dan Sambungmacan karena
di daerah ini lebih didominasi oleh massa PDI-P dan Partai Golkar, kecuali
Kecamatan Masaran yang massanya terbelah antara PDI-P dengan PAN.
Perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu 2004 didominasi di daerah-daerah
Utara Bengawan Solo yang dilalui jalur transportasi Solo-Purwodadi yang
menjadikan daerah ini lebih terbuka terhadap partai-partai baru, kemudian
beberapa daerah Selatan Bengawan Solo seperti Kecamatan Karangmalang dan
89
Kecamatan Sragen Kota yang disebabkan oleh kampanye-kampanye yang
dilakukan Partai Demokrat lebih banyak berada di daerah ini.
Pada pemilu tahun 2009 peta politik Kabupaten Sragen mulai berubah
kembali, tetapi tetap didominasi oleh PDI-P. Pemilu tahun ini 18 kecamatan di
Sragen dimenangkan oleh PDI-P, Kecamatan Jenar dimenangkan oleh Partai
Golkar dan Kecamatan Mondokan dimenangkan oleh PKB. Partai Demokrat pada
pemilu tahun 2009 mengalami peningkatan suara dihampir semua kecamatan di
Sragen. Peningkatan paling tinggi berada di Kecamatan Masaran yang merupakan
basis massa dari PDI-P. Penurunan suara Partai Demokrat terjadi di daerah-daerah
Utara Bengawan Solo yang dilewati jalur transportasi Solo-Purwodadi, perolehan
suara Partai Demokrat mengalami penurunan yang tinggi dibandingkan pada
pemilu tahun 2004, begitu pula dengan PDI-P yang mengalami penurunan di
daerah ini. Di daerah ini partai-partai yang berbasis religius mendapatkan
perolehan suara yang stabil.
Melihat peta politik diatas dapat disimpulkan bahwa suara masyarakat
Sragen kurang terikat dengan partai-partai baru karena kurangnya pengaruh di
daerah. Kemudian hampir disemua wilayah Kabupaten Sragen lebih terikat pada
partai-partai lama yang mempunyai pengaruh di daerah seperti PDI-P dan Partai
Golkar. Sedangkan partai-partai yang berbasis religius seperti PAN, PKB, PPP,
dan lain-lain mempunyai massa yang stabil di wilayah Sragen sehingga bisa
dikatakan mereka tidak mempunyai pengaruh yang kuat disuatu wilayah tetapi
memiliki massa yang tetap dan tersebar di semua daerah. Politik aliran di
Kabupaten Sragen sudah tidak berlaku lagi karena suara masyarakat lebih terikat
90
pada pengaruh suatu partai di daerahnya tanpa melihat aliran politik partai
tersebut. Selain pengaruh partai yang kuat, tokoh masyarakat yang masuk dalam
suatu partai juga menjadi salah satu faktor pemilihan partai dari masyarakat.
Contohnya, seperti Joko Saptono dari Partai Demokrat yang mencalonkan di dapil
II untuk wilayah Karangmalang, Ngrampal, dan Kedawung yang mengalami
peningkatan suara, kemudian Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang merupakan
caleg dari PDI-P.
Persebaran suara Partai Demokrat bisa dikatakan belum merata pada
pemilu 2004 dan 2009 karena Partai Demokrat belum mengikat suara dari
masyarakat sehingga mengalami peningkatan dan penurunan di beberapa wilayah.
Pada tahun 2004 Partai Demokrat bisa dikatakan berhasil karena mampu
menjaring suara masyarakat di Kabupaten Sragen dan berhasil mendudukkan
wakilnya di dalam parlemen. Sedangkan pada tahun 2009 suara Partai Demokrat
mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan suara yang terjadi pada
Partai Demokrat terjadi karena masyarakat merasa Partai Demokrat mampu
membawa perubahan di dalam masyarakat pada periode sebelumnya sehingga
membuat masyarakat memilih partai ini. Penyebab penurunan suara ini
disebabkan persebaran kader Partai Demokrat yang kurang merata, kurangnya
tokoh masyarakat di dalam Partai Demokrat yang berada di daerah sehingga
masyarakat di daerah kurang respect terhadap para caleg yang ada di dapilnya,
kemudian adanya persaingan partai-partai baru dan partai lama yang mengikuti
pemilu sehingga masyarakat lebih terbuka lagi terhadap partai-partai lainnya dan
91
kurangnya sosialisasi juga sangat mempengaruhi perolehan suara Partai Demokrat
di Kabupaten Sragen.