Upload
dhea-chita
View
243
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab dyry sirup
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang Masalah
Kebutuhan suatu produk obat dari masyarakat setiap tahunnya semakin
meningkat. Peningkatan ini menimbulkan banyak jenis obat-obatan, Karena
kondisi perekonomian yang tidak tsabil, dibutuhkan suatu obat yang berkhasiat
(efektif) dengan harga yang terjangkau untuk segala lapisan masyarakat.
Banyaknya jenis obat yang beredar dipasaran memiliki karakteristik dan
kualitas yang beragam. Obat-obat ini diproduksi untuk menghasilkan suatu
formulasi yang memiliki persyaratan mutu atau kualitas yang baik dalam hal
keaman, efektifitas, acceptabilitas, dan stabilitas dari produk obat yang
diproduksi. Untuk menghasilkan suatu formulasi yang baik perlu dilakukan
seleksi atas bahan obat, sehingga nantinya obat yang dihasilkan memiliki mutu
terapi obat yang rasional, antara lain : the right amount, of right medicine, to the
right suspending form, given at the right time, to the right patients
Infeksi adalah suatu mekanisme penyerangan oleh mikroorganisme.
Infeksi merupakan penyakit yang umumnya menyerang masyarakat, dan anak-
anak pada umumnya. Anak-anak lebih rentan terkena infeksi anak-anak menjadi
rentan sekali terhadap penyakit ini karena daya tahan tubuh yang kurang. Saat
infeksi biasanya badan terasa lemas dan lesu sehingga dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari.
Beberapa obat antibiotika secara selektif mempengaruhi sintesis
dinding sel bakteri. Hal ini unik terhadap bakteri, karena struktur tersebut tidak
dijumpai pada sel mamalia. Sturktur ini berupa ikatan silang peptida sehingga
membentuk peptidoglokan dinding sel. Untuk membuat obat ini efektif secara
maksimal, obat tersebut membutuhkan mikro-organisme yang berprofesi secara
aktif, obat-obat tersebut sedikit atau tifak mempunyai efek pada bakteri yang
tidak tumbuh.
1
Banyaknya obat antibiotika yang beredar di pasaran (khususnya obat
infeksi pada anak-anak) membuat kita sebagai farmasis, merancang dan
membuat berbagai macam obat antibiotik yang ampuh mengobati infeksi dan
gejalanya dengan kualitas tinggi dan dengan harga terjangkau, terutama untuk
kalangan menengah kebawah.
II. Perumusan Masalah
Bagaimana merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenui
spesifikasi persyaratan mutu, yaitu aman, efektif, stabil (secara fisika, kimia,
mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima
III. Tujuan
Agar dapat merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenui
semua spesifikasi mutu yaitu aman, efekif, stabil (secara fisika, kimia
mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima.
IV. Manfaat
Dengan dibuatnya obat infeksi, diharapkan mampu membantu masyarakat
dalam mengobati berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi
mikroba. Dan juga dihrapkan penelitian ini, bermanfaat bagi penelitian yang
selanjutnya di dunia kefarmasian.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. INFEKSI
Pengertian Infeksi
Infeksi adalah suatu mekanisme penyerangan oleh
mikroorganisme, dimana mikroorganisme yang menyerang tubuh manusia
dapat dari golongan gram-positif dan gram-negatif. Hal itu dapat
menyebabkan berbagai penyakit tergantung pada tempat menyerangnya
mikroba tersebut. Beberapa penyakit yang dapat terjadi antara lain demam,
batuk, radang dan lain-lain. Dengan adanya obat (antibiotik), juga formulasi
yang baik dapat membantu proses penyembuhan pasien.
Penyebab Infeksi
Infeksi pada bayi dan anak-anak umumnya disebabkan oleh infeksi
bakteri. Infeksi akibat infeksi peradangan saluran cerna, batuk dan demam.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri akan sembuh jika diberi antibiotika
dan sampai pada ambang batas.
Salah satu infeksi bakteri yang paling sering ditemukan pada anak
adalah infeksi saluran kemih (ISK). Umumnya tidak disertai gejala lain
alias hanya infeksi. Resiko paling besar dimiliki bayi yang berusia di bawah
6 bulan.
Infeksi yang lebih serius seperti pneumonia atau meningitis
(radang selaput otak) juga dapat menimbulkan gejala infeksi. Dari bayi > 3
bulan dan anak 1 – 3 tahun dengan infeksi > 39 C, hanya sekitar 2% saja
yang bakterinya sudah memasuki peredaran darah (bakteremia). Pada
golongan usia ini, program imunisasi HiB berhasil menurunkan resiko
meningitis bakterial secara signifikan.
3
Usia yang menuntut kewaspadaan tinggi orangtua dan dokter
adalah usia < 3 bulan. Bayi harus menjalani pemeriksaan yang lebih teliti
karena 10 %-nya dapat mengalami infeksi bakteri yang serius, dan salah
satunya adalah meningitis.
Walaupun sebagian besar penyebab infeksi adalah infeksi virus,
data menunjukkan bahwa justru sebagian besar tenaga medis
mendiagnosisnya sebagai infeksi bakteri. Ini menyebabkan pemberian
antibiotik yang salah sasaran.
Pengobatan Infeksi
Terapi infeksi pertama kali hendaknya ditujukan pada mencari dan
mengobati penyebabnya (terapi causatif), misalnya antibiotika pada infeksi
bakterial. Kemudian, baru diberi pendekatan simptomatis guna menurunkan
panas. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam seleksi obat-obatan
(antibiotik):
- Terapi empirik sebelum identitas organisme
Secara ideal, antibiotik yang digunakan untuk mengobati
infeksi diseleksi setelah organism diidentifikasi dan sensitifitas terhadap
obat diketahui. Tetapi untuk pasien dengan sakit berat membutuhkan
terapi empirik yaitu pemberian obat sesegera mungkin yang dapat
melawan mikroorganisme gram positif dan gram negatif.
- Identifikasi dan sensitivitas organisme
Karakteristik organisme merupakan sentral dari seleksi obat
yang sesuai. Penilaian yang cepat terhadap organisme kadang-kadang
dapat segera diketahui berdasarkan perbedaan pengecatan.
- Efek tempat infeksi dalam terapi
Kadar antibiotika yang adekuat harus mencapai tempat infeksi
untuk mengeradikasi secara efektif mikroorganisme yang mengifasi.
- Keamanan antimikroba
Banyak ntibiotika, seperti penisillin, meruakan obat yang
kurang toksik karena obat tersebut mempengaruhi pertumbuhan mikro-
organisme.
- Faktor pasien
4
Status pasien berpengaruh daalm menseleksi antibiotik yang
akan digunakan. Misal: status imun pasien, ginjal dan hati harus
diperhatikan, perfusi yang jelek, kehamilan (pada wanita), laktasi pada
wanita yang menyusui) dan umur.
- Biaya pengobatan
Seringkali beberapa obat menunjukkan efektifitas yang mirip
dalam mengobati infeksi, tetapi harganya berfariasi.
II. ANTIBIOTIK
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dalam konsentrasi kecil dapat menghambat atau
membunuh mikroorganisme lain secara selektif.
Antibiotika berbeda dengan antimikroba, antibiotika dapat
digunakan sebagai antimikroba, sedangkan antimikroba tidak dapat
digunakan sebagai antibiotika.
Penggolongan Antibiotika
Penggolongan antibiotika berdasarkan perbedaan struktur kimia
yang dibagi dalam 9 golongan, yaitu:
1. Antibiotika b-laktam
Struktur cincin heteroatom yang mengandung 3 atom C & 1
atom N. Berasal dari: Penicillium chrysogenum merupakan sumber
senyawa 6-APA (prekursor penisilin lainnya).
Antibiotika b-Laktam terdiri dari: Penisilin dan turunannya;
Sefalosporin dan turunannya; Monobaktam; Karbapenem; Inhibitor b-
laktamase.
2. Makrolida
Karakteristik antibiotika makrolida: cincin makrolakton yang
berikatan glikosida dengan 1 gula atau lebih. Berasal dari: isolat kultur
Streptomyces erytheus (sekarang Saccharopolyspora erytheus).
5
Resistensi: permeabilitas membran beberapa strain (Staphylococci dan
gram positif lainnya), indikasi harus dipilih dengan tepat.
Antibiotika makrolida terdiri dari: Eritromisin, Klaritromisin
dan Azitromisi.
3. Tetrasiklin
Tahun 1948 Duggar mengisolasi klortetrasiklin dari
Streptomyces aureofaciens. Tahun 1950 disolasi oksitetrasiklin dari
Streptomyces rimosus. Tahun 1953 tetrasiklin ditemukan pada
campuran antibiotika dalam kultur Streptomyces aureofaciens.
Spektrum luas, aktif terhadap gram positif dan gram negatif
bakteri, riketsia, virus-virus besar dan amoeba usus. Antibiotika
golongan tetrasiklin terdiri dari: Klortetrasiklin, Tetrasiklin,
Oksitetrasiklin, Demeklosiklin, Doksisiklin, Metasiklin, Minosiklin.
4. Aminoglikosida
Streptomycin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida
pertama. Biosintesis antibiotik aminoglikosida lainnya berasal dari
komponen streptomisin.
Antibiotika aminoglikosida terdiri dari: Streptomycin,
Kanamycin, Neomycin, Gentamycin, Tobramycin, Amikacin,
Netilmicin dan Spectinomycin.
5. Antibiotika Polipeptida
Merupakan antibiotik yang terdiri dari D-asam amino maupun
L-asam amino. Biosintesis mengikuti biosintesis untuk polipeptida
pada bakteri. Spektrum dominan terhadap gram positif, kecuali
polymyxin B (untuk gram negatif).
Antibiotika polipeptida terdiri dari: Polymeric B, Colistin,
Bacitracin, Vancomycin, Teichoplanin.
6. Linkosamida
Lincomycin diproduksi oleh Streptomyces lincolnesis.
Clindamycin (7-kloro-7-deoksilincomycin) merupakan hasil sintesis
derivat lincomycin. Antibiotika linkosamida adalah Linkomysin dan
Clindamycin.
Spektrum pada gram positif termasuk pneumococci,
staphylococci, dan streptococci, kecuali Enterococcus faecalis; bakteri
6
anaerob (baik gram negatif maupun gram positif). Resistensi
berlangsung lambat, umumnya karena resistensi multiple. Absorbsi
lincomycin dipengaruhi makanan, tapi clindamycin tidak .
7. Kloramfenikol
Tahun 1947 Burkholder mengisolasi kloramfenikol dari kultur
Streptomyces venezuelae dari sampel tanah di Caracas, Venezuela.
Merupakan antibiotik dengan spektrum luas yang pertama kali
ditemukan. Aktivitas terhadap bakteri gram negatif dan gram positif,
riketsia patogen dan beberapa virus.
8. Rifamisin
Merupakan hasil semisintesis dari rifamisin B, metabolit dari
Streptomyces mediterranei. Mekenisme aksi menghambat aktivitas
RNA yang tergantung DNA. Spektum luas terhadap gram positif dan
beberapa gram negatif. Antibiotika rifamisin adalah Rifampin dan
Refabutin.
9. Antibiotika minor
Diproduksi oleh Streptomyces niveus dan S. spheroids.
Biosintesis tidak lazim yang melibatkan kerangka derivat dari jalur
metabolisme asam amino, asetat, dan karbohidrat. Spektrum: dominan
pada gram positif.
Antibiotika minor terdiri dari: Novobiosin, Cycloserine,
Capreomycin dan Mupirocin.
7
III. PENISILLIN DAN TURUNANNYA
Penisillin adalah antibiotika dengan efektifitas paling luas dan
toksisitas terkecil; reaksi utama yang tidak diingankan dari penisillin yaitu
hipersensitivitas. Anggota dari grup obat ini berbeda satu sama lain dalam
subtituen R yang diikat oleh sisa 6-asam aminopenisilanat. Sifat rantai samping
ini mempengaruhi spectrum antimikrobanya, stabilitas terhadap asam lambung,
dan keretanan terhadap degradasi enzim (b-Laktamase).
Gambar 1: Struktur antibiotika b-Laktam.
Mekanisme kerja penisillin adalah mempengaruhi langkah akhir
sintesis dinding sel bakteri sehingga membrane kurang stabil secara osmotik.
Keberhasilan penisillin menyebabkan kematian sel berkaitan dengan ukurannya,
hanya efektif terhadap organisme yang tumbuh secara cepat dan mensintesis
peptidoglikan dinding sel. Konsekuensinya, obat ini tidak efektif terhadap
organisme yang tidak mempunyai struktur ini seperti mikrobakteria, protozoa,
jamur dan virus.
Turunan Penisillin
Turunan penisillin merupakan senyawa bakterisidal dengan indeks
terapeutik tinggi, bekerja lebih besar pada fase perbanyakan diri, sering
digunakan sebagai obat pilihan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi
oleh bakteri tertentun. Efek samping penggunaan penisillin adalah alergi (1
– 8%) akibat penisillin yang mengisolasi protein tertentu dalam tubuh,
gangguan saluran cerna, hematologis dan gangguan keseimbangan
elektrolit. (KMO 2, halaman 115)
8
Gambar 2: Biosintesis penisillin
Spektrum antibiotik beberapa penisillin ditentukan sebagian oleh
kemampuannya melintasi peptidoglikan dinding sel bakteri dan bagaimana
mencapai penisillin pengikat protein yang berlokasi di ruang periplasmik.
Turunan dari penisilin berupa penisillin alami, penisillin antistafilokokus,
penisillin spektrum luas (amino penisilin), penisillin antipseudomonas dan
penisillin dan aminoglikosida.
Amoxicillin merupakan turunan dari p-hidroksi ampisilin. Stabil
terhadap asam lambung, absorpsi peroral lebih besar dibanding dengan
ampisilin. Adanya gangguan pada pencernaan lebih kecil dibanding dengan
ampisilin. Inaktivasi oleh penisilinase. Aktivitas antibakteri sama seperti
ampisilin, yaitu: aktif terhadap sebagian besar bakteri yang sensitif terhadap
penisilin G, juga beberapa bakteri gram negatif lebih besar dibanding penisilin
G. Aktif juga terhadap bakteri non penisilinase: Haemophilus influenzae,
Salmonella sp., Shigella sp., Proteus mirabilis & E. coli
9
IV. DRY SYRUP (SIRUP KERING)
Pengertian Dry Syrup
Dry syrup atau sirup kering atau suspensi kering
Merupakan preparat serbuk kering dimasudkan untuk disuspensikan dalam
cairan, yang dengan penggojokan tertera cairan pembawa (biasanya air
murni) menghasilkan bentuk suspense yang cocok untuk diberikan (Ansel,
halaman 354).
Alasan Pembuatan
Pembuatan sirup kering ditujukan untuk bahan aktif yang memiliki
kestabilan dalam pelarut air terbatas (misal: antibiotik).
Persyaratan Pembuatan
- Campuran serbuk atau granul berupa campuran yang homogen
(mengandung masing-masing bahan dengan konsentrasi yang seragam),
sehingga dosis tetap untuk setiap pemberian obat.
- Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara cepar dan
sempurna dalam medium pembawa air.
- Suspensi yang sudah direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan
kembali dan dituang oleh pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan
sama.
- Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa dan aroma yang
menarik.
Pengemasan dan Penyimpanan
- Dikemas dalam wadah dengan mulut kecil dan memiliki sisa ruang
udara untuk pengocokkan.
- Disimpan dalam wadah rapat, terlindung dari pendinginan dan panas
serta cahaya berlebih.
- Dalam kemasan disertai ‘KOCOK DAHULU’ untuk menjamin
distribusi yang homogen dari partikel padat dalam suspensi sehingga
didapat sediaan yang homogen pada saat digunakan.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
I. Pemilihan Bahan Aktif
Bahan Aktif
Efek Utama Efek Samping indikasiKontra indikasi
Spesifikasi
Amoxi
cillin
Antibiotic
(derivate
penicillin)
Kulit
kemerahan,
mual,
muntah,
diare.
Kejadiannya
lebih rendah
dari
ampisilin.
Infeksi kulit,
jaringan
lunak, saluran
nafas bagian
bawah;
saluran kemih
yang
disebabkan
oleh
staphylococcu
s,
streptococcus,
H.influensa,
E. coli,
Proteous
mirabili yang
menghasilkan
non
penisilinase,
infeksi
anogenital dan
uretral
gonococcus
non
komplikasi;
otentis media.
Hipersensiti
fitas
Hati-hati
pada
penderita
ginjal.
Oral
IM
IV
11
Jadi bahan aktif yang terpilih Amoxicillin, alasannya:
Tahan terhadap asam lambung, sehinga adsorbs tidak terganggu,
Absorbsi di saluran cerna lebih cepat dan sangat baik yaitu dosisnya 3 x 250 –
500 mg/hari, dibandingkan dengan penicillin,
Dapat diminum dengan atau tanpa makan,
Terdistribusi merata dalam cairan tubuh dan jaringan,
Umumnya jarang menimbulkan efek samping berat,
Memiliki sifat bakterisida ,
Aktif terhadap kuman gram positif dan gram negative
II. PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
Karekteristik Fisika Karekteristik KimiaKeterangan
KhususKesetaraan : 1 g amoksisilin
setara dengan 1,15 g amoksisilin
trihidrat
Kelarutan : 1 dalam 400 bagian
air; 1 dalam 1000 bagian
alkohol; 1 dalam 200 bagian etil
alkohol; praktis tidak larut dalam
CHCl3, eter, CCl4, campuran
munyak 0,3% larut dalam air
pH : 3,8 – 5,5 Digunakan
secara oral,
injeksi IV, IM.
Dapat diberikan
dalam bentuk
tablet, suspensi
kapsul, injeksi.
Tahan terhadap pemanasan Pka : 2,8
Sulit terbasahi oleh air
Bentuk sediaan yang dipilih adalah dry sirup, alasannya:
Karena bahan obat ini secara kimia tidak stabil dalam media air jika
disimpan dalam jangka waktu lama.
Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam
suspensi konvensional, yaitu degradasi bahan aktif, perubahan viskositas,
inkompatibilitas bahan, cacking, polimorfi.
Mengurangi bobot dari masing-masing botol karena di dalam sediaan tidak
mengandung air sehingga akan mengurangi biaya pengiriman.
Sediaan dalam bentuk kering lebih tahan terhadap perubahan temperatur dan
lebih stabil dalam pendistribusian.
12
III. PERSYARATAN MUTU
a. Dapat Diterima
Mempunyai estetika, penampilan, bentuk yang baik serta menarik
sehingga menciptakan rasa nyaman pada saat penggunaan (USP XII, p.
1346 – 1347).
Jadi bahan aktif yang terpilih Amoxicillin, alasannya:
Bahan ini dipilih karena amoxicillin termasuk dalam antibiotik derivate
penisilin spektrum luas.
Absorbsi di saluran cerna sangat baik yaitu 3x 250-500 mg/hari
Dapat diminum dengan atau tanpa makan
Terdistribusi merata dalam cairan tubuh dan jaringan
Umumnya jarang menimbulkan efek samping berat
b. Aman
Aman artinya sediaan yang kita buat harus aman secara fisilogis
maupun psikologis, dan dapat meminimalisir suatu efek samping sehingga
tidak lebih toksik dari bahan aktif yang belum diformulasi. Bahan sediaan
farmasi merupakan suatu senyawa kimia yang mempunyai karakteristik
fisika, kimia yang berhubungan dengan efek farmakologis, perubahan sedikit
saja pada karakteristik tersebut dapat menyebabkan perubahan
farmakokinetik, farmakodinamik suatu senyawa
Sediaan dalam taraf aman bila kadar bahan aktif dalam batas yang
telah ditetapkan:
Amokisilin Natrium mengandung tidak kurang dari 85% dan tidak lebih
dari 100,5% C6H18N3NaO5S, dihitung sebagai anhidrat (FI IV,halaman
99)
Larutan oral suspensi mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak
lebih dari 120,0% C6H18N3O5S dari jumlah yang tertera pada etiket
13
c. Efektif
Efektif dapat diartikan sebagai dalam jumlah kecil mempunyai efek
yang optimal. Jumlah atau dosis pemakaian sekali pakai, sehari dan selama
pengobatan (1 kurun waktu) harus mampu untuk mencapai reseptor dan
memiliki efek yang dikehendaki
Sediaan efektif adalah sediaan bila digunakan menurut aturan yang
disarankan dengan aturan pakai menghasilkan efek farmakologi yang
optimal untuk tiap – tiap bentuk sediaan dengan efek samping yang minimal
(USP XII, halaman 34)
d. Stabilitas Fisika
Sifat – sifat fisika seperti organoleptis, keseragaman, kelarutan dan
viskositas tidak berubah (USP XII, halaman 1703)
BJ > 1 g/mL.
e. Stabilitas Kimia
Secara kimia inert sehingga tidak menimbulkan perubahan warna,
pH dan bentuk sediaan (USP XII, halaman 1703).
Sediaan dibuat pada pH 6 – 9 diharapkan tidak mengalami
perubahan potensi.
f. Stabilitas Mikrobiologi
Tidak ditemukan pertumbuhan mikroorganisme selama waktu
edar. Jika mengandung preservatif harus tetap efektif selama waktu edar
Mikroorganisme yang tidak boleh ditemukan pada sediaan :
Salmonella spp, E. Coli, Entrobacter spp., P. aeruginosa, Clostridium
spp., Candida albicans (Lachman, halaman 468).
14
g. Stabilitas Toksikologi
Pada penyimpanan maupun pemakaian tidak boleh ada kenaikan
toksisitas (USP XXII, halaman 1703).
h. Stabilitas Farmakologi
Selama penyimpanan dan pemakaian efek terapeutiknya harus
tetap sama (USP XII, halaman 1703).
i. Organoleptis
Serbuk atau hablur putih; tidak berbau; rasa pahit.
IV. TAKARAN ZAT AKTIF
a. Dosis amoksisilin
Dosis untuk anak-anak (Martindel)
- 3 bln – 1 thn = 60 – 120 mg (tdk untuk bayi)
- 1 thn – 6 thn = 120 – 250 mg
- 6 thn – 12 thn = 500 mg, digunakan 3 – 4 kali/hari
Untuk anak 6-12 tahun= 150-300 mg/kali, maksimal= 1,2 gr/hari
1-6 tahun= 60-120 mg/kal, maksimal= 4 x sehari
(Farmakologi dan Terapi Edisi 4,fakultas farmasi,UI)
British Nasional Formulation
3 bulan - 1 tahun = 60-120 mg
1 tahun - 5 tahun = 120-250 mg
6 tahun – 12 tahun = 250-500 mg
Maksimal pemakaian 4 kali sehari.
15
Dosis untuk anak-anak (FI)
Umur Dosis Sekali (mg) Dosis Sehari (mg)
6 – 12 bln 50 200
1 – 5 thn 50 – 100 200 – 400
5 – 10 thn 100 – 200 400 – 800
> 10 thn 250 1.000
Dosis dalam ISO berdasarkan Berat Badan
Umur
Berat
Badan
(kg)
Dosis Anak
thd Dosis
Dewasa(%)
Dosis
Sekali
(mg)
Dosis
Sehari
(mg)
6 – 12 bulan 7,3 – 8,2 20 100 400
1 – 5 tahun 8,1 – 14,4 33 165 660
5 – 10 tahun 14,5 – 23,9 50 200 1000
> 10 tahun 24 – 43,3 75 375 1500
b. Perhitungan Takaran/Dosis persatuan Takaran Terkecil
Komposisi formula
Untuk dosis anak-anak (FI)
Tiap 1 sendok teh mengandung 125 mg parasetamol (125 mg/5mL)
Pemakaian : 6 – 12 bulan = ½ sendok teh
1 – 5 tahun = ½ - 1 sendok teh
5 – 10 tahun = 1- 1 ½ sendok teh
> 10 tahun = 2 sendok teh
Takaran untuk Usia-Usia tertentu
- 6 – 12 bulan = Empat kali sehari ½ sendok teh
- 1 – 5 tahun = Empat kali sehari ½ - 1 sendok teh
- 5 – 10 tahun = Empat kali sehari 1- 1 ½ sendok teh
- > 10 tahun = Empat kali sehari 2 sendok teh
c. Volume Takaran
16
- ½ sendok teh = 2,5 mL
- 1 sendok teh = 5 mL
- ½ sendok teh = 7,5 mL
- sendok teh = 10 mL
Kemasan
Lama pengobatan 3 hari
1 hari = 4 x 1 – 2 sdt = 20 – 40 mL
3 hari = 3 x (20 – 40 mL) = 60 – 120 mL
Kemasan terkecil = 60 mL
Jumlah perkemasan
Tiap kemasan : 60 mL
Tiap 5 mL mengandung 125 mg Amoxicillin
Tiap kemasan mengandung 1500 mg Amoxicillin
Persyaratan bentuk sediaan
Amoxicillin oral suspensi
Sediaan mengandung amosisilin 90 – 100%
pH larutan 5 – 5,5
Mengandung 1 atau lebih dapar, pewarna, aroma, pengawet, pemanis,
suspending agent
17
V. PENYUSUNAN FORMULA SEDIAAN (PER SATUAN TERKECIL DAN
PER SATUAN KEMASAN)
a. Formulasi Larutan
Formulasi
Bahan Fungsi Bahan % (w/v) 60 ml 469,65 ml
Amoxicillin Bahan aktif 2,5 % 1,5 g 11,92 g
PGA Suspending agent 6 % 3,6 g 28,61 g
Sodium sakarin Pemanis 0,3 % 0,18 g 1,43 g
Natrium benzoat Pengawet 0,2 % 0,12 g 0,95 g
Asam sitrat Dapar 0,45 % 0,27 g 2,15 g
NaOH Dapar 0,2 % 0,118 g 0,94 g
Essense strawberry Perasa 0,83 % 0,5 g 3,97 g
Carmin Pewarna 0,16 % 0,006 g 0,047 g
Aquadest Pembawa 87,98 % 52,79 g 419,63 g
b. Bahan Bantuan Formula
Amoxicillin
Absorbsi amoxicillin di saluran cerna lebih baik dari pada
ampisillin. Dengan dosis oral yang sama, Amoxcicillin mencapai kadar
yang sama dalam darah yang tingginya kira-kira dua kali lebih tinggi dari
pada yang di capai oleh Ampisillin, sedang masa paruh eliminasi kedua
obat ini hamper sama. Penyerapan Ampisillin terhambat oleh adanya
makanan di lambung, sedang Amoxcicillin tidak. Distribusi Amoxcicillin
secara garis besar sama dengan Ampisillin, dimana Ampisillin didistribusi
luas di dalam tubuh dan pengikatannya oleh protein plasma hanya 2%.
Ampisillin yang masuk ke dalam empedu mengalami sirkulasi entero
gepatik, tetapi yang diekskresi bersama tinja jumlahnya cukup tinggi.
Penetrasi ke CSS dapat mencapai kadar yang efektif pada keadaan
peradangan meningen. Pada bronchitis atau pneumonomia, Ampisillin
disekresi ke dalam skutum sekitar 10% kadar serum. Bila diberikan sesaat
sebelum persalinan, dalam 1 jam kadar darah fetus menyamai kadar darah
18
seluruhnya. Pada bayi premature dan neunatus, pemberian Ampisillin
menghasilkan kadar darah yang lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam
darah.
c. Bahan Tambahan
Untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi, maka
diperlukan bahan-bahan tambahan dalam formula diantaranya adalah
pengawet, pemanis, pewarna, suspending agent. Bahan-bahan tambahan
yang digunakan sebagai berikut :
Suspending agent
PGA
- Alasan pemilihan : zat tambahan yang berfungsi sebagai suspending agent untuk menurunkan tegangan permukaan, memperkecil sudut kontak, meningkatkan viskositas.
- Penggunaan PGA dalam sediaan : 5 – 10 %Sering dikombinasi dengan tragacant.(HB of Exipient, hal 1)
Pemanis
Sodium siklamat
Alasan pemilihan :
- Supaya tidak terbentuk cake pada tutup botol yang terjadi pada
pemanis sukrosa (kristal pada tutup botol).
- Lebih praktis.
- pH = 5,5 – 7,5 (masuk dalam rentang pH sediaan sirup kering).
- Dapat larut dalam air 1:5 pada suhu 20oC.
(Excipient : 563) :
19
- Pemeriaan : putih, tak berbau, kristal atauserbuk kristal dengan rasa
manis.
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam benzena, kloroform dan eter ;
dalam 1:250 etanol (95%) P ; dalam 1:25 propilenglikol; dalam 1:5
air dan dalam 1:2 air pada suhu 45oC.
- BM 179,23
- Titik lebur 169 – 170°C
- Fungsi: pemanis
- Persyaratan : tidak boleh lebih dari 0,5 % w/v
- Konsentrasi = 0,17 % w/v (Exipient: 563)
Dapar
Dapar sitrat = Asam sitrat dan NaOH
Alasan pemilihan :
- Untuk menentukan pH sediaan yang akan dibuat.
- Menjaga agar sediaan tersebut mempunyai pH yang konstan atau
stabil selama penyimpanan
Alasan digunakan pH = 6 :
Untuk menghindari iritasi pada pasien yang menderita penyakit asam
lambung (pH lambung terlalu asam), sebab jika pH sediaan terlalu
asam maka akan meningkatkan keasaman pada lambung.
Dapar sitrat :
C6H8O7 + Na → C6H7O6Na
C6H7O6Na + Na → C6H7O5Na + NO2 → C6H6O5Na2
C6H6O5Na2 + Na → C6H5O6NO3
pka1 = 3,3
pka2 = 4,77
pka3 = 5,19
dipakai pH = 6, pka3 = 5,19 ; kadar total = 0,1N
pH = -log [H+] = 6
log [H+] = -6
[H+] = 1.10-6
20
pka3 = 5,19
-log ka = 5,19
ka = 6,456.10-6
[H+]= ka [asam] ÷ [garam]
Misal, [asam] = → [garam] = 0,1 –
[H+] = ka [asam] ÷ [garam]
1.10-6 = 6,456.10-6 [asam] ÷ [garam]
1.10-6 ÷ 6,456.10-6 = [asam] ÷ [garam]
0,154 gram = [asam] ÷ [garam]
0,154 gram = ÷ (0,1 – )
= 0,154 gram x (0,1 – )
= 0,0154 gram – 0,154 gram
1,154 gram = 0,0154 gram
= 0,0154 g ÷ 1,154 g
= 0,0134
[Na sitrat] = (0,1 – 0,0134)mL
= 0,0866 mL
= 0,0866 x 1,19 gram/L
= 0,103054 gram/L
[As. Sitrat] = 0,0134 mL
= 0,0134 x 1,542 gram/L
= 0,02068 gram/L
Untuk 60 ml :
[As. Sitrat] → 1000 mL = 60 mL
0,02068 g/L
1000 = 1,2408
= 1,2408.10-3 gram
=1,2408 mg
[Na sitrat] → [NaOH] + [As. Sitrat]
Jadi [NaOH] = 0,0866 x 40 gram/L
= 3,464 gram/L
21
1000 = 60
3,464
= 0,2078 g
= 207,8 mg
[As. Sitrat] = 0,0866 x 15 gram
= 13,0828 gram/L
Untuk 60 ml → 1000 = 60
13,6828
= 0,8209 gram
= 820,9 mg
Penimbangan :
Asam sitrat = 1,2408 mg + 820,9 mg
= 822,1048 mg
= 0,822 gram
NaOH = 207,8 mg
= 0,2078 gram
Pengawet
Natrium benzoat
Alasan pemilihan: Karena pemakaiannya lebih efisien, yaitu
dalam pemakaiannya tidak perlu bahan pendukung (bahan pengawet)
lainnya untuk memaksimalkan efek yang ditimbulkan
- Pemerian: butiran atau serbuk hablur; putih; tidak berbau atau hampir
tidak berbau.
- BM 144,11
- Kelarutan: larut dalam kurang lebih 350 bagian air, dalam kurang
lebih 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian kloroform P dan
dalam 3 bagian eter P.
- Jarak lebur 121 sampai 124
- Penyimpanan dalam wadah tertutup baik
22
Perasa
Essense strawberry
Karena sediaan suspense kering yang ditujukan untuk anak-
anak, maka digunakan perasa untuk menutupi rasa dan aroma yang
tidak enak (pahit) dari Amoxicillin. Perasa yang digunakan adalah
strawberry, karena lebih disukai oleh anak-anak.
Pewarna
Carmin
Digunakan carmin karena kelarutan 1 dalam ± 15 bagian air.
Karena perasa yang digunakan dalam formulasi adalah strawberry,
sehingga untuk meningkatkan acceptabilitas dari suatu sediaan, maka
digunakan pewarna merah.
d. Perhitungan ADI
1. Amoksisilin
125 mg ∞ 5 ml
x ∞ 60 ml
x = 1500 mg = 1,5 gram
2. PGA (5-10%) 6 %
6/100 × 60 ml = 3,6 gram
3. Na sakarin (0,0075-0,6%) 0,3 %
0,3/100 × 60 ml = 0,18 gram = 180 mg
- ADI= 2,5 mg/kg BB
- Dalam formula dibutuhkan 180 mg dalam 60 ml
5 ml/ 60 ml × 180 mg = 15 mg
- 6-12 tahun = (20 kg-40 kg) × 2,5 mg = 50 mg-100 mg
23
>12 tahun = (40 kg-60 kg) × 2,5 mg = 100 mg-150 mg
- takaran sendok :
½ takar = 3 × (2,5/60) ml × 180 mg = 22,5 mg
1 takar = 3 × (5/60) ml × 180 mg = 45 mg
1 ½ takar = 3 × (7,5/100) ml × 180 mg = 67,5 mg
2 takar = 3 × (10/60) ml × 180 mg = 90 mg
4. Natrium benzoat (0,02-0,5 %) 0,2 %
0,2/100 × 60 ml = 0,12 gram = 120 mg
- ADI = 5 mg/kg BB
- Dalam formula dibutuhkan 120 mg dalam 60 ml
5 ml/60 ml × 120 mg = 10 mg
- 6-12 tahun = (20 kg- 40 kg) × 5 mg = 100 mg- 200 mg
>12 tahun = (40 kg-60 kg) × 5 mg = 200 mg- 300 mg
- takaran sendok:
½ takar = 3 × (2,5/60) ml × 120 mg = 15 mg
1 takar = 3 × (5/60) ml × 120 mg = 30 mg
1 ½ takar = 3 × (7,5/60) ml × 120 mg = 45 mg
2 takar = 3 × (10/60) ml × 120 mg = 60 mg
5. Asam sitrat 0,27 gram
0,27 gram/60 ml × 100 % = 0,45 %
Dalam formula dibutuhkan 270 mg dalam 60 ml
(5 ml/60 ml) × 270 mg = 22,5 mg
6. NaOH 0,118 gram
0,118/60 × 100 % = 0,197 % = 0,20 %
24
e. Perhitungan Dapar
Dapar sitrat :
pH = 6
pKa1 = 3,15
pKa2 = 4,78
pKa3 = 6,4
pH = - log [H+]
[H+] = 10-6
pKa = - log [Ka]
[Ka] = 10-6,4 = 3,98 × 10-7
pH = pKa + log [G]/[A]
6 = 6,4 + log [G]/[A]
[G]/[A] = 0,398
[G] = 0,398 [A]
ß = 2,303 C [H3O] Ka/(Ka+[H3O]2)
0,01 = 2,303 C (10-6)(3,98×10-7)/([10-6]+[3,98×10-3]2)
0,01 = 2,303 C (3,98×10-13)/(1,39×10-6)2
0,01 = 2,303 C (3,98×10-13)/(1,95×10-12)
0,01 = 0,47 C
C = 0,0213
C = [G] + [A]
0,0213 = 0,398 [A] + [A]
[A] = 0,015
[G] = 0,0063
H3 sitrat + NaOH NaH2 sitrat + H2O
0,0213 0,0213
0,0213 0,0213 0,0213
‒ ‒ 0,0213
25
NaH2 sitrat + NaOH NaH2 sitrat + H2O
0,0213 0,0213
0,0213 0,0213 0,0213
‒ ‒ 0,0213
Na2H sitrat + NaOH Na3 sitrat + H2O
0,0213 0,0063
0,0063 0,0063 0,0063
0,015 ‒ 0,0063
Penimbangan :
m as.sitrat = M×Mr×V
= 0,0213×210,14×60
= 268,56 MG
= 0,27 gram
m NaOH = (ʒM)×Mr×V
= (0,0213+0,0213+0,0063)×40×60
= 0,118 gram
Spesifikasi yang diinginkan
Sediaan dalam bentuk suspensi
Bentuk sediaan : dry sirup yang sudah direkonstitusi
Kadar bahan aktif : 125 mg / 5 mL
pH sediaan : 5 – 5,5
Rasa : Manis
Warna : merah muda
Aroma : Strawberry
Sediaan dalam bentuk kering
Bentuk sediaan : dry sirup
Kadar bahan aktif : 125 mg / 5ml
pH sediaan : 3,8-5,5
Rasa : manis
Warna : merah muda
Aroma : strawberry
26
Ukuran partikel : 1-50 mikron
VI. PENYUSUNAN CARA PEMBUATAN
a. Penyususunan Cara Pembuatan Formula
1. Setarakan botol 60 ml.2. Pembuatan bahan pengikat
a) Siapkan mortirb) Timbang PGA 3,6 gram, masukkan dalam mortir.c) Tambahakan (a) dengan air 2 mL aduk ad homogen.
3. Pembuatan dapara) Siapkan beaker glassb) Timbang asam sitrat 0,27 gram, masukkan dalam (a)c) Timbang NaOH 0,118 gram, masukkan dalam (b) aduk ad homogen.
4. Timbang sakarin 0,18 gram, masukkan dalam mortar.5. Timbang Na benzoate 0,12 gram, masukkan dalam no. 4 aduk ad homogeny.6. Tambahkan no.2 ke no.5 aduk ad homogen.7. Tambahkan no.3 ke no. 6 aduk ad homogen.8. Tambahkan perasa strawberry 0,5 gram pada no. 7 aduk ad homogen.9. Tambahkan pewarna carmin 0,006 gram pada no.8, aduk ad terbentuk masa
granul.10. Ayak campuran no. 9 pada ayakan no.8011. Oven campuran no. 10 pada suhu 60oC selama 15 menit.12. Timbang amoxicillin 1,5 gram, masukkan dalam campuran granul yang telah
di oven.13. Masukkan dalam botol yang telah ditara.14. Tambahkan Aquadest ad 60 mL, Kocok ad terdispersi dengan sempurna.
27
b. Tahap Peracikan
No. Cara kerja Teori Hasil
1. Setarakan botol 60 ml2. Timbang PGA 3,6 gram,
masukkan dalam mortir3. Tambahakan (2) dengan air 2
mL aduk ad homogenCampuran homogen
Campuran homogen
4. Timbang asam sitrat 0,27 gram, masukkan dalam beaker glass
5. Timbang NaOH 0,118 gram, masukkan dalam (4) aduk ad homogen.
Campuran homogen
Campuran homogen
6. Timbang sakarin 0,18 gram, masukkan dalam mortar lain.
7. Timbang Na benzoate 0,12 gram, masukkan dalam no. 6 aduk ad homogen.
Campuran homogen
Campuran homogen
8. Tambahkan (3) ke (7), aduk ad homoen
Campuran homogen
Campuran homogen
9. Tambahkan (5) ke (8) aduk ad homogen.
Campuran homogen
Campuran homogen
10. Tambahkan perasa strawberry 0,5 gram pada no. 9 aduk ad homogen.
Campuran homogen
Campuran homogen
11. Tambahkan carmin pada no.10, aduk ad homogen
Massa granul Massa granul
12. Ayak pada ayakan no. 1113. Oven pada suhu 60oC selama 15
menit.Granul Granul
14. Timbang amoxicillin 1,5 gram masukkan pada no. 13
Campuran granul Serbuk
Campuran granul serbuk
15. Masukkan dalam botol
16. Tambahkan Aquadest ad 60 mL.Kocok ad terdispersi sempurna.
Campuran homogen
Campuran homogen
28
IV. MERANCANG TES AKHIR UNTUK MENGETAHUI BAHWA
SEDIAAN LAYAK EDAR / TIDAK
a. Organoleptis
- Bentuk
- Warna
- Bau
- Rasa
- Penampilan
b. Tes pH
Alat : pH meter
1. Ambil beberapa mL sirup yang sudah jadi
2. Tes pH dengan pH meter
3. Jika pH terlalu asam tambahkan basa ad. pH normal
4. Jika pH terlalu basa tambahkan asam ad. pH normal
c. Tes Berat Jenis
Alat : Piknometer
1. Timbang piknometer kosong
2. Isi piknometer dengan larutan sampai tanda batas
3. Timbang 2 kali
4. Ulangi 3 kali
5. Hitung berat jenis dengan rumus ρ = m/v
6. Lakukan pada aquades sebagai pembanding.
29
d. Tes Viskositas
Kekentalan ditetapkan dengan viskometer Oswald secara tidak langsung
menggunakan cairan pembanding yang telah diketahui, dihitung dengan
rumus:
η cairan = η air (t air x d air) / (t cairan x d cairan)
η air adalah kekentalan air pada suhu penetapan, t air adalah waktu alir dalam
detik, t cairan adalah waktu alir cairan dalam detik, d air adalah bobot per ml
air dalam gram per ml, d cairan adalah bobot per ml cairan dalam gram per
ml.
Caranya adalah:
1. Posisikan viskometer dengan tegak pada tiang penyangga dan dijepit
dengan penjepit
2. Pipet cairan 3 mL dan masukan ke dalam pipa lengan viskometer yang
lebar
3. Hisap cairan di didalam viskometer dengan karet penghisap melewati
batas pipa kapiler
4. Nyalakan stopwatch pada saat meniskus menyinggung batas atas dan
hentikan pada saat menyinggung batas bawah kapiler pada viskometer
5. Catat waktu yang diperlukan untuk melewati dua batas tersebut
30
e. Penetapan kadar
Alat : Spektrofotometer UV – VIS
1. Preparasi standar
Dibuat standar parasetamol dalam NaOH 0,01M tertentu dengan
konsentrasi 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm dan 12 ppm
2. Preparasi Sampel
a. Ditimbang secara seksama sejumlah sampel tertentu sampel
sehingga mengandung 25 mg ( replikasi ) 2 kali, masukan labu
ukur 100 mL
b. (a) diambil NaOH 0,01 M sampai tanda batas, kocok ad. homogen
c. ambil (b) 1 mL masukan labu ukur 25 mL, Tambahkan NaoH
0,01M sampaitanda batas
d. Periksa konsentrasi sampel dengan spektrofotometer UV – VIS
pada panjang gelombang 257 nm
e. Hitung kadar parasetamol dalam sirup parasetamol
f. Uji stabilitas
Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu obat untuk terurai
setengahnya dari konsentarasi mula-mula. Penentuan waktu paro ini
berdasarkan orde reaksi masing-masing reaksi yang terjadi pada molekul
obat.
Reaksi orde 0 : t(1/2) = a/2k
1 : t(1/2) = 0,693/k
2 : t(1/2) = 1/a.k
3 : t(1/2) = 3/2.a2.k
dimana t(1/2) : waktu paro
a : konsentrasi obat yang terurai
k : konstanta laju peruraian
31
Untuk menentukan orde reaksi,terdapat dua metode yang digunakan yaitu
1) Metode substitusi
Data yang terkumpul dari hasil pengamatan disubstitusikan dalam
bentuk integral dari persamaan berbagai orde reaksi. Jika harga k
konstan dalam beberapa variasi percobaan, maka reaksi dianggap
berjalan sesuai dengan orde tersebut.
2) Metode grafik
Log konsentrsi
Jika konsentrasi diplot terhadap t dan didapat garis lurus, reaksinya
adalah orde 0.
Reaksi dikatakan orde 1 bila log (a - x) terhadap t menghasilkan garis
lurus
orde 2 bila 1/(a - x) terhadap t menghasilkan garis
lurus
orde 3 bila 1/(a - x) 2 terhadap t menghasilkan garis
lurus
g. Bobot cairan
Uji ini dilakukan dengan menimbang satu milli larutan uji. Setelah itu
diketahui beratnya yang dihitung sebagai berat per ml larutan.
32
Waktu (t)
Kemiringan = k/2,303
h. Uji sifat Alir dan Sudut Diam
Rangkaikan alat uji (corong, alas, statif)
Atur gerak dasar corong dengan alas 10 cm
Timbang 100 gram serbuk
Tutup dasar corong dan letakkan serbuk pada corong
Buka penutup dasar corong dan jalankan pencatat waktu
Hentikan pencatat waktu saat semua serbuk telah melewati corong
Hitung tangen sudut diam
Tangent sudut diam = tinggi (h) ÷ jari-jari (r)
33
V. PEMBUATAN ETIKET DAN LEAFLET
No.Informasi yang
Harus DicantumkanEtiket
Kemasan
Luar
Bros
ur
Strip/
Blister
Catch
Cover
Amp
ul/
Vial
1 Nama obat jadi √ √ √ √ √ √
2 Bobot netto/ vol./ isi √ √ √ √ - √
3 Komposisi obat √ √ √ - √ √
4 Nama industri
Farmasi√ √ √ √ √ √
5 Alamat industri
Farmasi√ √ √ √ √ √
6 Nomor pendaftaran √ √ √ √ √ √
7 Nomor batch √ √ - - √ √
8 Tanggal kadaluarsa √ √ - √ - √
9 Dosis * * √ √ √ -
10 Cara penggunaan - - √ √ √ -
11 Cara kerja/
Farmakologi- - √ - - -
12 Indikasi * * √ - √ -
13 Kontraindikasi * * √ - √ -
14 Efek samping - * √ - √ -
15 Interaksi obat - - √ - √ -
16 Peringatan/ perhatian √ - √ -
17 Cara penyimpanan √ √ √ - √ √
18 Tanda peringantan
OBT√ √ √ - √ -
19 Harus dengan resep
dikter (Obat Keras)√ √ √ √ √ √
20 Lingkaran tanda
khusus obat kesar/
bebas/ OBT
√ √ - - √ -
34
KOMPOSISI :Tiap 1 sendok teh (5 ml) mengandung Amoksisilin 125 mg yang setara dengan 143,75 mg Amoksisilin trihidrat
ATURAN PAKAI : Anak-anak (6-12 thn) ½ sendok takarDewasa (>12 thn) 1 sendok takar sirup 3 kali sehari
DOSIS: 3 – 4 kali sehari, dapat diulang setiap 6 jam. Lama penggunaan selama 3 hari
KETERANGAN LENGKAP LIHAT
BROSUR
Diproduksi oleh : PT.
CAPCUS FARMA
Jember-Indonesia
RANCANG WADAH SEKUNDER
35
®
AMOXICILLIN
DRY SYRUP
Strawberry Flavour
Netto 60 mL
K