26
BAB I PENDAHULUAN Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen portland, air dan udara dengan komposisi sebagai berikut : 1. Semen portland = 15 % 2. Agregat kasar dan aagreagat halus = 75 % 3. Air = 8 % 4. Udara = 3 % Beton mampu menahan gaya tekan tetapi tidak mampu untuk menaha gaya tarik. Klasifikasi beton adalah : - Beton ringan ( 1200 – 2000 kg / m 3 - Beton kerikil ( 2300 – 2400 kg / m 3 - Beton berat ( 2500 kg / m 3 - Beton bertulang - Beton tak bertulang beton prategang - Beton pracetak Bahan – bahan beton adalah terdiri : 1. Semen Portland 2. Agregat halus dan agregat kasar 3. Air 4. Baja batang tulangan 1

BAB Ijh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pedoman hggggg

Citation preview

Page 1: BAB Ijh

BAB I

PENDAHULUAN

Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus,

agregat kasar, semen portland, air dan udara dengan komposisi sebagai berikut :

1. Semen portland = 15 %

2. Agregat kasar dan aagreagat halus = 75 %

3. Air = 8 %

4. Udara = 3 %

Beton mampu menahan gaya tekan tetapi tidak mampu untuk menaha gaya

tarik. Klasifikasi beton adalah :

- Beton ringan ( 1200 – 2000 kg / m3

- Beton kerikil ( 2300 – 2400 kg / m3

- Beton berat ( 2500 kg / m3

- Beton bertulang

- Beton tak bertulang beton prategang

- Beton pracetak

Bahan – bahan beton adalah terdiri :

1. Semen Portland

2. Agregat halus dan agregat kasar

3. Air

4. Baja batang tulangan

5. Bahan pembantu lainnya

Keuntungan dari beton adalah :

a. Bisa dibuat dalam segala bentuk konstrusi

b. Mampu memikul bahan yang berat

c. Tahan terhadap parameter yang tinggi

d. Biaya pemeliharaan yang kecil

1

Page 2: BAB Ijh

e. Tahan gempa

f. Tahan karat

Kerugian dari beton adalah :

a. Bentuk yang telah dibuat sulit untuk di ubah

b. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi

c. Berat sendiri yang besar

d. Daya pantul suara yang besar

2

Page 3: BAB Ijh

BAB II

DASAR TEORI

Alat-alat pembantu kerja beton berfungsi mempermudah dan mempercepat

pekerjaan agar lebih efisin. Alat – alat kerja beton terdiri dari :

a. Mesin gergaji belah

Digunakan menggergaji kayu sjajar dengan arah serat kayu

b. Mesin gergaji potong

Digunakan untuk menggergaji tengah lurus arah serat kayu

c. Mesin kelam

Digunakan untuk mengetam kayu agar permukaan menjadi lurus dan rata

d. Penggaris / pinsil

Digunakan untuk menggores / memberi tanda

e. Palu kayu

Digunakan untuk pemukul dalam kontruksi beton

f. Siku

Digunakan sebagai alat pengukur kesikuan suatu kontruksi beton

g. Meteran

Digunakan sebagai alat pengukur luas suatu kontruksi

h. Tang

Digunakan sebagai alat penjepit / pemotong kawat dalam kontruksi beton

i. Kakatua

Digunakan sebagai alat bantu penjepit / pemotong kawat dalam kontruksi

beton

Bahan – bahan yang umum digunakan dalam kerja beton terdiri dari :

a. Kayu

Sebagai bekisting sebagai pembuatan beton deking

b. Kawat

Sebagai alat ikat/pengikat

3

Page 4: BAB Ijh

c. Besi

Sebagai tulangan dalam kontruksi beton

d. Semen

Sebagai alat pengikat

e. Pasir

f. Kerikil

g. Air

4

Page 5: BAB Ijh

BAB III

MEMBUAT BETON DEKING/TAHU

3.1 Tujuan Umum

- Untuk melindungi tulangan dari pengaruh bahan kimia, fisika serta

menjaga keawetan beton.

3.2 Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa diharapkan terampil dalam :

- Menggunakan peralatan pada praktek membuat beton tahu

- Mengerti maksud pembuatan beton deking.

- Mampu membuat beton deking sesuai dengan prosedur kerja.

3.3 Petunjuk

- Beton deking dibuat dengan ukuran 5 x 5 cm

- Usahakan agar dalam campuran agregat sehomogen mungkin

- Pelajarilah lembaran kerja dengan seksama.

- Ikutilah penunjuk dan instruktur

3.4 Alat-alat dan Bahan

- Sekop - Semen

- Cangkul - Pasir

- Kayu pemadat - Air

- Palu - Plastik

- Ruskam - Kawat 10 mm

- Gunting kawat panjang 20-25 cm

- Ember

3.5 Keselamatan Kerja

- Hati-hati dan pusatkan perhatian pada pekerjaan.

- Pergunakanlah alat sesuai dengan fungsinya.

5

Page 6: BAB Ijh

- Pakailah pakaian dengan lengkap.

3.6 Langkah Kerja

a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

b. Periksa ukuran bekisting dan beri tanda sesuai dengan ukuran beton

deking dengan ukuran bekisting 60 cm x 60 cm.

c. Letakkan bekisting di atas plastik.

d. Siapkan kawat ikat tulangan dengan ukuran antara 20-25 cm.

e. Lakukan pengayakan pada pasir.

f. Campuran pasir dan semen dengan perbandingan 2 : 1 hingga homogen.

g. Adukan yang telah siap lalu dituang pada cetakan ukruan 60 cm x 60 cm

dengan ketebalan 2,5 cm.

h. Ratakan permukaan beton.

i. Biarkan 5 menit, hingga genangan air tidak nampak di atas permukaan

adukan.

j. Bentuklah menjadi potongan 5 x 5 cm.

k. Masukkan kawat ke dalam potongan-potongan semen ¾ bagian tebalnya.

l. Biarkan adukan mengeras ( 1 hari) lalu buka bekisting dan pisahkan

beton-beton tersebut.

6

Page 7: BAB Ijh

Gambar Beton Tahu

Tampak Atas

Detail

7

Page 8: BAB Ijh

BAB IV

MEMBUAT BETON KOLOM

4.1 Tujuan umum

- Untuk tulangan penahan pada suatu konstruksi agar dapat menjaga

konstruksi dari pengaruh cuaca.

Misalnya : angin, gempa dll.

4.2 Tujuan khusus

Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa diharapkan terampil dalam :

- Menggunakan peralatan pada praktek membuat beton kolom.

- Mengerti maksud pembuatan beton kolom.

- Mampu membuat beton kolom sesuai prosedur kerja.

4.3 Petunjuk

- Beton kolom dibuat dengan ukuran 10 x 10 cm dengan jarak 15 cm.

- Usahakan agar dalam mengikat kawat dengan ikatan yang baik/sesuai

dengan prosedur kerja.

- Digunakan besi beton dengan ukuran diameter 10 mm sebanyak 4

batang.

- Pelajarilah lembaran kerja dengan seksama.

- Ikutilah petunjuk instruktur.

4.4 Alat-alat dan Bahan

- Tang

- Kakatua

- Siku

- Klem

- Kawat

- Besi 10 mm

- Palu

8

Page 9: BAB Ijh

4.5 Keselamatan Kerja

- Hati-hati dan pusatkan perhatian pada pekerjaan.

- Pergunakanlah alat sesuai dengan fungsinya.

- Pakailah pakaian dengan lengkap.

4.6 Langkah Kerja

a. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan.

b. Bengkokkan ujung besi 10 mm berbentuk L pada keempat ujungnya

dengan cara dibending.

c. Buat besi behel dengan ukuran 10 cm x 10 cm (sebanyak 14 buah)

d. Siapkan kawat ikat sekitar 20 – 25 cm untuk pengikat antara besi beton

dan behel.

e. Jarak antara bekel yang satu dengan yang lain adalah 15 cm.

f. Lalu ikat besi dan kawat satu persatu hingga erat dan tidak bergeser.

g. Usahakan agar kesikuannya terjaga.

Pemotongan dan Bengkokkan

- Kait Penuh

- Kait Miring Sengkang

9

Page 10: BAB Ijh

- Kait Tegak / Lurus

Pembengkokan Besi Bekel

10

Page 11: BAB Ijh

BAB V

MEMBUAT PLAT KEBUN

5.1 Tujuan umum

- Sebagai pelindung/penutup saluran-saluran agar lebih terjaga.

5.2 Tujuan khusus

Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa diharapkan terampil dalam :

- Menggunakan peralatan pada praktek membuat plat kebun.

- Mengerti maksud pembuatan plat kebun.

- Mampu membuat plat kebun sesuai dengan prosedur kerja.

5.3 Petunjuk

- Plat kebun dibuat dengan ukuran kayu bekisting 120 cm x 40 cm dengan

tinggi 5 cm.

- Menggunakan kayu bekisting berbentuk trapesium dengan ukuran :

Panjang atas 20 cm

Panjang bawah 15,5 cm

Tinggi trapesium 2 cm

- Usahakan agar campuran semen, pasir, air dan kerikil sesuai dengan

takaran dengan cara menghitung volume terlebih dahulu.

- Untuk tulangan menggunakan besi 10 mm

Dengan ukuran 110 sebanyak 3 batang.

Dengan ukuran 30 sebanyak 4 batang.

5.4 Alat-alat dan Bahan

- Sekop - Paku

- Ayakan - Air

- Jolang - Semen

- Ember - Ruskam

- Sendok semen - Kawat

11

Page 12: BAB Ijh

- Siku - Tang

- Meteran - Kakatua

- Penggaris - Besi tulangan 10 mm

- Cangkul - Beton tahu ( 5 buah)

- Pasir

5.5 Keselamatan Kerja

- Pusatkan perhatian pada pekerjaan.

- Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya.

- Pakailah pakaian dengan lengkap.

5.6 Langkah Kerja

a. Menentukan volume bekisting terlebih dahulu :

Panjang : 20 cm

Lebar : 40 cm

Tinggi : 5 cm

Panjang atas trapesium : 20 cm

Panjang bawah trapesium : 5,5 cm

Tinggi trapesium : 2 cm

Menggunakan 3 batang besi tulangan diameter 10 mm ukuran 110

cm.

Menggunakan 4 batang besi tulangan diameter 10 mm ukuran 30

cm

Perhitungan :

Volume Bahan

= Volume Acuan – ( Vol. Trapesium + Vol. Beton Tahu + Vol. Besi )

12

Page 13: BAB Ijh

Volume Acuan

= P x L x T

= 120cm x 40cm x 50cm

= 24.000 cm3

Volume Trapesium

= x L x T

= x 5 cm x 2 cm x 2 buah

= 355 cm3

Volume Beton Tahu

= P x L x T

= 5 cm x 5 cm x 2,5 cm x 3 Batang

= 375 cm3

Volume Besi

Besi I = 1/4 d2 x P

= 1/4 3,14 (1)2 x 110 cm x 3 Batang

= 259,05 cm3

Besi II = 1/4 d2xP

= 1/4 3,14 (1)2 x 30 cm x 4 Batang

= 94,2 cm3

Volume Besi Total = 259,05 + 94,2

= 353,25 cm3

Volume Bahan

13

20 cm + 15 cm

2

a + b

2

Page 14: BAB Ijh

= 24.000 – (355 + 375 + 353,25)

= 24.000 – 1083,25

= 22916,75 cm3

= 22,91675 liter

Maka, Volume Bahan adalah :

= 22,91675 liter x Faktor Gembur (1,85)

= 42,3959 liter

Jadi, perbandingan semen, pasir, kerikil dan air adalah :

Volume Semen (PC)

= 1/6 x 42,3959 liter

= 7,06598 liter

Volume Pasir (PS)

= 2/6 x 42,3959 liter

= 14,13196 liter

Volume Kerikil (PK)

= 3/6 x 42,3959 liter

= 21,19795 liter

Volume Air

= Fas (0,7) x Volume Semen

= 0,7 x 7,06598

= 4,946186 liter

Kontrol :

14

Page 15: BAB Ijh

Hasil Volume Bahan = PC + PS + PK

42,2959 = 7,06598+14,13196+21,19795

42,3959 = 42,3959

0 = 0

(OKE)

b. Campurkan pasir, semen, air dan kerikil sesuai dengan takaran yang telah

dihitung/ditentukan.

c. Aduklah campuran secara merata dan tuangkan ke dalam bekisting lalu

diratakan.

d. Tunggu hingga 1 hari lalu buka bekisting tersebut.

BAB VI

15

Page 16: BAB Ijh

MEMBUAT MEJA TAMAN

6.1 Tujuan Umum

- Sebagai hiasan/meja taman.

6.2 Tujuan Khusus

Akhir praktek mahasiswa diharapkan agar :

- Mampu membuat meja taman dengan terampil

- Mengerti maksud pembuatan meja taman

- Mengetahui alat-alat yang dipergunakan dalam pembuatan meja taman

6.3 Petunjuk

- Meja taman dibuaty menyerupai trapesium dengan ukuran 150 cm x 60

cm x 75 cm.

- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 70 cm sebanyak 5 batang

- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 112 cm sebanyak 1 batang

- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 82 cm sebanyak 1 batang

- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 66 cm sebanyak 1 batang

- Usahakan agar campuran air, pasir, semen dan kerikil sesuai dengan

takaran volume benda

6.4 Alat-alat dan Bahan

- Sekop – Air

- Cangkul - Semen

- Meteran - Kerikil

- Sendok semen - Pasir

- Ruskam - Besi beton 10 mm

- Ember - Kawat ikat

- Jolang - Beton tahu (8 buah)

16

Page 17: BAB Ijh

a + b

2

a + b

2

6.5 Keselamatan Kerja

- Pusatkan perhatian pada pekerjaan

- Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya

- Pakailah pakaian dengan lengkap

6.6 Langkah Kerja

a. Menentukan volume bekisting terlebih dahulu.

Panjang atas = 150 cm

Panjang bawah = 64 cm

Tinggi atas = 75 cm

Tinggi bawah = 5 cm

Volume Acuan

= x P x T (trapesium)

Volume Bahan

= Volume Acuan – (Vol. Besi + Vol. Beton Tahu)

Volume Acuan

= x P x T

= x 5 cm x 75 cm

= 40125 cm3

17

150 cm + 64 cm

2

Page 18: BAB Ijh

Volume Besi

Besi I = 1/4 d2 x P x 5 batang Besi II = 1/4 d2 x P x 1 batang

= 1/4 (3,14) (1)2 x 70 cm x 5 batang = 1/4 (3,14) (1)2 x 112 cm x

1 batang

= 274,75 cm3 = 87,92cm3

BesiIII = 1/4 d2 x P x 1 batang BesiIV = 1/4 d2 x P x 1 batang

= 1/4 (3,14) (1)2 x 98 cm x 1 batang = 1/4 (3,14) (1)2 x 66 cm x

1 batang

= 76,93 cm3 = 91,81 cm3

Volume Besi Total = 556,18 cm3

Volume Beton Tahu

= P x L x T

= 5 cm x 5 cm x 2,5 cm x 8 buah

= 500 cm3

Jadi, Volume Bahan adalah :

= 40125 – (556,18 + 500)

= 40125 – 1056,18

= 3906882 cm3

= 39,06882 liter

Volume Bahan

= 39,06882 x Faktor Gembur (1,85)

= 72,277 liter

Volume Semen (PC)

= 1/6 x 72,277 liter

= 12,046 liter

Volume Pasir (PS)

18

Page 19: BAB Ijh

= 2/6 x 72,277 liter

= 24,092 liter

Volume Kerikil (PK)

= 3/6 x 72,277 liter

= 36,139 liter

Volume Air

= Fas (0,7) x Volume Semen

= 0,7 x 12,046

= 8,432 liter

Kontrol :

Volume Bahan = PC + PS + PK

72,277 = (12,046 + 24,092 + 36,139)

72,277 = 72,277

0 = 0

(OKE)

b. Campurkan pasir, semen, air dan kerikil sesuai dengan takaran yang telah

dihitung.

c. Aduklah campuran secara merata dan tuangkan ke dalam bekisting lalu

diratakan.

d. Tunggu hingga (1 hari) lalu buka bekisting tersebut.

BAB VII

19

Page 20: BAB Ijh

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Setelah melaskanakan praktek kerja bengkel konstruksi beton selama 9

hari, maka penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :

1. Dapat mengenal alat-alat dan mesin-mesin yang ada di bengkel sipil.

2. Mengetahui cara pembuatan beton deking dan kegunaannya pada

konstruksi beton.

3. Mengetahui cara membuat beton kolom dan kegunaannya pada konstruksi

beton.

4. Mengetahui cara membuat plat kebun, kegunaannya dan cara perhitungan

volume dengan benar.

5. Mengetahui cara membuat meja taman, kegunaannya dan cara perhitungan

volume dengan benar.

6. Dengan adanya mesin-mesin praktek di bengkel dapat meningkatkan

keterampilan, mutu dan kualitas mahasiswa dalam hal praktek kerja beton.

7. Dalam praktek beton sebaiknya praktek dilakukan dengan teliti, cermat

dan tanggung jawab.

7.2 Saran

Setelah melakukan praktek kerja bengkel beton selama 9 hari maka ada

beberapa saran yang ingin penulis sampaikan diantaranya adalah :

1. Dalam praktek kerja beton sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.

2. Utamakan keselamatan kerja dan memakai pakaian dengan lengkap.

3. Dalam praktek beton sebaiknya alat dan bahan mencukupi (jumlahnya

tidak terbatas) agar praktek berjalan dengan lancar dan efisien.

4. Dalam praktek kerja beton sebaiknya setiap pekerjaan diawasi oleh

instruktur.

20