BAB I
PENDAHULUAN
Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus,
agregat kasar, semen portland, air dan udara dengan komposisi sebagai berikut :
1. Semen portland = 15 %
2. Agregat kasar dan aagreagat halus = 75 %
3. Air = 8 %
4. Udara = 3 %
Beton mampu menahan gaya tekan tetapi tidak mampu untuk menaha gaya
tarik. Klasifikasi beton adalah :
- Beton ringan ( 1200 – 2000 kg / m3
- Beton kerikil ( 2300 – 2400 kg / m3
- Beton berat ( 2500 kg / m3
- Beton bertulang
- Beton tak bertulang beton prategang
- Beton pracetak
Bahan – bahan beton adalah terdiri :
1. Semen Portland
2. Agregat halus dan agregat kasar
3. Air
4. Baja batang tulangan
5. Bahan pembantu lainnya
Keuntungan dari beton adalah :
a. Bisa dibuat dalam segala bentuk konstrusi
b. Mampu memikul bahan yang berat
c. Tahan terhadap parameter yang tinggi
d. Biaya pemeliharaan yang kecil
1
e. Tahan gempa
f. Tahan karat
Kerugian dari beton adalah :
a. Bentuk yang telah dibuat sulit untuk di ubah
b. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
c. Berat sendiri yang besar
d. Daya pantul suara yang besar
2
BAB II
DASAR TEORI
Alat-alat pembantu kerja beton berfungsi mempermudah dan mempercepat
pekerjaan agar lebih efisin. Alat – alat kerja beton terdiri dari :
a. Mesin gergaji belah
Digunakan menggergaji kayu sjajar dengan arah serat kayu
b. Mesin gergaji potong
Digunakan untuk menggergaji tengah lurus arah serat kayu
c. Mesin kelam
Digunakan untuk mengetam kayu agar permukaan menjadi lurus dan rata
d. Penggaris / pinsil
Digunakan untuk menggores / memberi tanda
e. Palu kayu
Digunakan untuk pemukul dalam kontruksi beton
f. Siku
Digunakan sebagai alat pengukur kesikuan suatu kontruksi beton
g. Meteran
Digunakan sebagai alat pengukur luas suatu kontruksi
h. Tang
Digunakan sebagai alat penjepit / pemotong kawat dalam kontruksi beton
i. Kakatua
Digunakan sebagai alat bantu penjepit / pemotong kawat dalam kontruksi
beton
Bahan – bahan yang umum digunakan dalam kerja beton terdiri dari :
a. Kayu
Sebagai bekisting sebagai pembuatan beton deking
b. Kawat
Sebagai alat ikat/pengikat
3
c. Besi
Sebagai tulangan dalam kontruksi beton
d. Semen
Sebagai alat pengikat
e. Pasir
f. Kerikil
g. Air
4
BAB III
MEMBUAT BETON DEKING/TAHU
3.1 Tujuan Umum
- Untuk melindungi tulangan dari pengaruh bahan kimia, fisika serta
menjaga keawetan beton.
3.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
- Menggunakan peralatan pada praktek membuat beton tahu
- Mengerti maksud pembuatan beton deking.
- Mampu membuat beton deking sesuai dengan prosedur kerja.
3.3 Petunjuk
- Beton deking dibuat dengan ukuran 5 x 5 cm
- Usahakan agar dalam campuran agregat sehomogen mungkin
- Pelajarilah lembaran kerja dengan seksama.
- Ikutilah penunjuk dan instruktur
3.4 Alat-alat dan Bahan
- Sekop - Semen
- Cangkul - Pasir
- Kayu pemadat - Air
- Palu - Plastik
- Ruskam - Kawat 10 mm
- Gunting kawat panjang 20-25 cm
- Ember
3.5 Keselamatan Kerja
- Hati-hati dan pusatkan perhatian pada pekerjaan.
- Pergunakanlah alat sesuai dengan fungsinya.
5
- Pakailah pakaian dengan lengkap.
3.6 Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Periksa ukuran bekisting dan beri tanda sesuai dengan ukuran beton
deking dengan ukuran bekisting 60 cm x 60 cm.
c. Letakkan bekisting di atas plastik.
d. Siapkan kawat ikat tulangan dengan ukuran antara 20-25 cm.
e. Lakukan pengayakan pada pasir.
f. Campuran pasir dan semen dengan perbandingan 2 : 1 hingga homogen.
g. Adukan yang telah siap lalu dituang pada cetakan ukruan 60 cm x 60 cm
dengan ketebalan 2,5 cm.
h. Ratakan permukaan beton.
i. Biarkan 5 menit, hingga genangan air tidak nampak di atas permukaan
adukan.
j. Bentuklah menjadi potongan 5 x 5 cm.
k. Masukkan kawat ke dalam potongan-potongan semen ¾ bagian tebalnya.
l. Biarkan adukan mengeras ( 1 hari) lalu buka bekisting dan pisahkan
beton-beton tersebut.
6
Gambar Beton Tahu
Tampak Atas
Detail
7
BAB IV
MEMBUAT BETON KOLOM
4.1 Tujuan umum
- Untuk tulangan penahan pada suatu konstruksi agar dapat menjaga
konstruksi dari pengaruh cuaca.
Misalnya : angin, gempa dll.
4.2 Tujuan khusus
Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
- Menggunakan peralatan pada praktek membuat beton kolom.
- Mengerti maksud pembuatan beton kolom.
- Mampu membuat beton kolom sesuai prosedur kerja.
4.3 Petunjuk
- Beton kolom dibuat dengan ukuran 10 x 10 cm dengan jarak 15 cm.
- Usahakan agar dalam mengikat kawat dengan ikatan yang baik/sesuai
dengan prosedur kerja.
- Digunakan besi beton dengan ukuran diameter 10 mm sebanyak 4
batang.
- Pelajarilah lembaran kerja dengan seksama.
- Ikutilah petunjuk instruktur.
4.4 Alat-alat dan Bahan
- Tang
- Kakatua
- Siku
- Klem
- Kawat
- Besi 10 mm
- Palu
8
4.5 Keselamatan Kerja
- Hati-hati dan pusatkan perhatian pada pekerjaan.
- Pergunakanlah alat sesuai dengan fungsinya.
- Pakailah pakaian dengan lengkap.
4.6 Langkah Kerja
a. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan.
b. Bengkokkan ujung besi 10 mm berbentuk L pada keempat ujungnya
dengan cara dibending.
c. Buat besi behel dengan ukuran 10 cm x 10 cm (sebanyak 14 buah)
d. Siapkan kawat ikat sekitar 20 – 25 cm untuk pengikat antara besi beton
dan behel.
e. Jarak antara bekel yang satu dengan yang lain adalah 15 cm.
f. Lalu ikat besi dan kawat satu persatu hingga erat dan tidak bergeser.
g. Usahakan agar kesikuannya terjaga.
Pemotongan dan Bengkokkan
- Kait Penuh
- Kait Miring Sengkang
9
- Kait Tegak / Lurus
Pembengkokan Besi Bekel
10
BAB V
MEMBUAT PLAT KEBUN
5.1 Tujuan umum
- Sebagai pelindung/penutup saluran-saluran agar lebih terjaga.
5.2 Tujuan khusus
Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
- Menggunakan peralatan pada praktek membuat plat kebun.
- Mengerti maksud pembuatan plat kebun.
- Mampu membuat plat kebun sesuai dengan prosedur kerja.
5.3 Petunjuk
- Plat kebun dibuat dengan ukuran kayu bekisting 120 cm x 40 cm dengan
tinggi 5 cm.
- Menggunakan kayu bekisting berbentuk trapesium dengan ukuran :
Panjang atas 20 cm
Panjang bawah 15,5 cm
Tinggi trapesium 2 cm
- Usahakan agar campuran semen, pasir, air dan kerikil sesuai dengan
takaran dengan cara menghitung volume terlebih dahulu.
- Untuk tulangan menggunakan besi 10 mm
Dengan ukuran 110 sebanyak 3 batang.
Dengan ukuran 30 sebanyak 4 batang.
5.4 Alat-alat dan Bahan
- Sekop - Paku
- Ayakan - Air
- Jolang - Semen
- Ember - Ruskam
- Sendok semen - Kawat
11
- Siku - Tang
- Meteran - Kakatua
- Penggaris - Besi tulangan 10 mm
- Cangkul - Beton tahu ( 5 buah)
- Pasir
5.5 Keselamatan Kerja
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
- Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya.
- Pakailah pakaian dengan lengkap.
5.6 Langkah Kerja
a. Menentukan volume bekisting terlebih dahulu :
Panjang : 20 cm
Lebar : 40 cm
Tinggi : 5 cm
Panjang atas trapesium : 20 cm
Panjang bawah trapesium : 5,5 cm
Tinggi trapesium : 2 cm
Menggunakan 3 batang besi tulangan diameter 10 mm ukuran 110
cm.
Menggunakan 4 batang besi tulangan diameter 10 mm ukuran 30
cm
Perhitungan :
Volume Bahan
= Volume Acuan – ( Vol. Trapesium + Vol. Beton Tahu + Vol. Besi )
12
Volume Acuan
= P x L x T
= 120cm x 40cm x 50cm
= 24.000 cm3
Volume Trapesium
= x L x T
= x 5 cm x 2 cm x 2 buah
= 355 cm3
Volume Beton Tahu
= P x L x T
= 5 cm x 5 cm x 2,5 cm x 3 Batang
= 375 cm3
Volume Besi
Besi I = 1/4 d2 x P
= 1/4 3,14 (1)2 x 110 cm x 3 Batang
= 259,05 cm3
Besi II = 1/4 d2xP
= 1/4 3,14 (1)2 x 30 cm x 4 Batang
= 94,2 cm3
Volume Besi Total = 259,05 + 94,2
= 353,25 cm3
Volume Bahan
13
20 cm + 15 cm
2
a + b
2
= 24.000 – (355 + 375 + 353,25)
= 24.000 – 1083,25
= 22916,75 cm3
= 22,91675 liter
Maka, Volume Bahan adalah :
= 22,91675 liter x Faktor Gembur (1,85)
= 42,3959 liter
Jadi, perbandingan semen, pasir, kerikil dan air adalah :
Volume Semen (PC)
= 1/6 x 42,3959 liter
= 7,06598 liter
Volume Pasir (PS)
= 2/6 x 42,3959 liter
= 14,13196 liter
Volume Kerikil (PK)
= 3/6 x 42,3959 liter
= 21,19795 liter
Volume Air
= Fas (0,7) x Volume Semen
= 0,7 x 7,06598
= 4,946186 liter
Kontrol :
14
Hasil Volume Bahan = PC + PS + PK
42,2959 = 7,06598+14,13196+21,19795
42,3959 = 42,3959
0 = 0
(OKE)
b. Campurkan pasir, semen, air dan kerikil sesuai dengan takaran yang telah
dihitung/ditentukan.
c. Aduklah campuran secara merata dan tuangkan ke dalam bekisting lalu
diratakan.
d. Tunggu hingga 1 hari lalu buka bekisting tersebut.
BAB VI
15
MEMBUAT MEJA TAMAN
6.1 Tujuan Umum
- Sebagai hiasan/meja taman.
6.2 Tujuan Khusus
Akhir praktek mahasiswa diharapkan agar :
- Mampu membuat meja taman dengan terampil
- Mengerti maksud pembuatan meja taman
- Mengetahui alat-alat yang dipergunakan dalam pembuatan meja taman
6.3 Petunjuk
- Meja taman dibuaty menyerupai trapesium dengan ukuran 150 cm x 60
cm x 75 cm.
- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 70 cm sebanyak 5 batang
- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 112 cm sebanyak 1 batang
- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 82 cm sebanyak 1 batang
- Menggunakan besi tulangan 10 mm ukuran 66 cm sebanyak 1 batang
- Usahakan agar campuran air, pasir, semen dan kerikil sesuai dengan
takaran volume benda
6.4 Alat-alat dan Bahan
- Sekop – Air
- Cangkul - Semen
- Meteran - Kerikil
- Sendok semen - Pasir
- Ruskam - Besi beton 10 mm
- Ember - Kawat ikat
- Jolang - Beton tahu (8 buah)
16
a + b
2
a + b
2
6.5 Keselamatan Kerja
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan
- Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
- Pakailah pakaian dengan lengkap
6.6 Langkah Kerja
a. Menentukan volume bekisting terlebih dahulu.
Panjang atas = 150 cm
Panjang bawah = 64 cm
Tinggi atas = 75 cm
Tinggi bawah = 5 cm
Volume Acuan
= x P x T (trapesium)
Volume Bahan
= Volume Acuan – (Vol. Besi + Vol. Beton Tahu)
Volume Acuan
= x P x T
= x 5 cm x 75 cm
= 40125 cm3
17
150 cm + 64 cm
2
Volume Besi
Besi I = 1/4 d2 x P x 5 batang Besi II = 1/4 d2 x P x 1 batang
= 1/4 (3,14) (1)2 x 70 cm x 5 batang = 1/4 (3,14) (1)2 x 112 cm x
1 batang
= 274,75 cm3 = 87,92cm3
BesiIII = 1/4 d2 x P x 1 batang BesiIV = 1/4 d2 x P x 1 batang
= 1/4 (3,14) (1)2 x 98 cm x 1 batang = 1/4 (3,14) (1)2 x 66 cm x
1 batang
= 76,93 cm3 = 91,81 cm3
Volume Besi Total = 556,18 cm3
Volume Beton Tahu
= P x L x T
= 5 cm x 5 cm x 2,5 cm x 8 buah
= 500 cm3
Jadi, Volume Bahan adalah :
= 40125 – (556,18 + 500)
= 40125 – 1056,18
= 3906882 cm3
= 39,06882 liter
Volume Bahan
= 39,06882 x Faktor Gembur (1,85)
= 72,277 liter
Volume Semen (PC)
= 1/6 x 72,277 liter
= 12,046 liter
Volume Pasir (PS)
18
= 2/6 x 72,277 liter
= 24,092 liter
Volume Kerikil (PK)
= 3/6 x 72,277 liter
= 36,139 liter
Volume Air
= Fas (0,7) x Volume Semen
= 0,7 x 12,046
= 8,432 liter
Kontrol :
Volume Bahan = PC + PS + PK
72,277 = (12,046 + 24,092 + 36,139)
72,277 = 72,277
0 = 0
(OKE)
b. Campurkan pasir, semen, air dan kerikil sesuai dengan takaran yang telah
dihitung.
c. Aduklah campuran secara merata dan tuangkan ke dalam bekisting lalu
diratakan.
d. Tunggu hingga (1 hari) lalu buka bekisting tersebut.
BAB VII
19
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Setelah melaskanakan praktek kerja bengkel konstruksi beton selama 9
hari, maka penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :
1. Dapat mengenal alat-alat dan mesin-mesin yang ada di bengkel sipil.
2. Mengetahui cara pembuatan beton deking dan kegunaannya pada
konstruksi beton.
3. Mengetahui cara membuat beton kolom dan kegunaannya pada konstruksi
beton.
4. Mengetahui cara membuat plat kebun, kegunaannya dan cara perhitungan
volume dengan benar.
5. Mengetahui cara membuat meja taman, kegunaannya dan cara perhitungan
volume dengan benar.
6. Dengan adanya mesin-mesin praktek di bengkel dapat meningkatkan
keterampilan, mutu dan kualitas mahasiswa dalam hal praktek kerja beton.
7. Dalam praktek beton sebaiknya praktek dilakukan dengan teliti, cermat
dan tanggung jawab.
7.2 Saran
Setelah melakukan praktek kerja bengkel beton selama 9 hari maka ada
beberapa saran yang ingin penulis sampaikan diantaranya adalah :
1. Dalam praktek kerja beton sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.
2. Utamakan keselamatan kerja dan memakai pakaian dengan lengkap.
3. Dalam praktek beton sebaiknya alat dan bahan mencukupi (jumlahnya
tidak terbatas) agar praktek berjalan dengan lancar dan efisien.
4. Dalam praktek kerja beton sebaiknya setiap pekerjaan diawasi oleh
instruktur.
20