13
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan korelasional dan jenis penelitian cross-sectional yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variable independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2003). Pendekatan cross-sectional ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan intensi dan self-efficacy pada pasien PJK untuk melakukan exercise. 4.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 4.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita PJK di wilayah Kecamatan M sebanyak 15 orang. 4.2.2 Sampel Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008). Peneliti menetapkan kriteria sampel sebagai berikut: 1. Kriteria Inklusi: 1) Penderita PJK yang bersedia menjadi responden untuk diteliti, dengan menandatangani surat persetujuan penelitian.

BAB IV (2003)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gio

Citation preview

Page 1: BAB IV (2003)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan PenelitianPenelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan rancangan penelitian yang

digunakan korelasional dan jenis penelitian cross-sectional yang menekankan waktu

pengukuran/observasi data variable independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat

(Nursalam, 2003). Pendekatan cross-sectional ini untuk mengetahui hubungan dukungan

keluarga dengan intensi dan self-efficacy pada pasien PJK untuk melakukan exercise.

4.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita PJK di wilayah Kecamatan M

sebanyak 15 orang.

4.2.2 SampelSampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai

subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008). Peneliti menetapkan kriteria sampel sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi:1) Penderita PJK yang bersedia menjadi responden untuk diteliti, dengan

menandatangani surat persetujuan penelitian.

2) Penderita PJK usia 51-60 tahun.

3) Penderita PJK yang mempunyai kemampuan ADL mandiri.

4) Penderita PJK yang tinggal serumah dengan keluarga

2. Kriteria Eksklusi:1) Penderita PJK yang menolak dijadikan responden2) Penderita PJK yang mempunyai kemampuan ADL tergantung total.

4.2.3 SamplingPenelitian ini menggunakan Nonprobability sampling (purposive sampling) yaitu

suatu tekhnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi (Nursalam, 2008).

Page 2: BAB IV (2003)

4.3. Variabel Penelitian dan Definisi OperasionalMenurut Soeparto,dkk dalam Nursalam (2008) variable adalah perilaku atau karakteristik

yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain).

4.3.1 Variabel Bebas (Independen)

Variable bebas dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga.

4.3.2 Variabel Tergantung (Dependen)

Variable tergantung dalam penelitian ini adalah self efficacy dan intensi pada klien

penyakit jantung coroner dalam melakukan exercise.

4.3.4 Definisi Operasional

No Variabel DefinisiOperasioal Parameter AlatUkur Skala Skor1. Variabel

Independen: Dukungan keluarga

Suatu tindakan keluarga yang diharapkan dapat memotifasi klien penyakit jantung koroner untuk melakukan exercise

1. Dukungan Emosional(1-4)2. Dukungan Penghargaan(5-8)3. Dukungan Informasional(9-18)4. Dukungan Instrumental(19-24)

Kuisioner Yenni (2011)

Ordinal Penilaian :Selalu = 4Sering = 3Jarang = 2Tidak pernah = 1

Penilaian derajat dukungan keluarga:Dukungan keluarga baik : >75%Dukungan keluarga sedang : 55-75%Dukungan keluarga kurang : <55%(Arikunto, 1998)

2. Variabel Dependen: 1. Self efficacy2. Intensi

1. Keyakinan seseorang untuk melakukan tindakan

2. Niat penderita PJK untuk melakukan exercise dalam kurun waktu 1 minggu ke depan dihitung mulai hari penelitian.

1. Konsumsi garam2. Penambahan

garam dan bahan penyedap lain saat makan

3. Konsumsi makanan asin dan makanan yang dikalengkan

4. Konsumsi buah dan sayur yang asin dan diawetkan

5. Konsumsi bahan penyedap dan aditif

6. Konsumsi camilan yang diolah dengan

Kuisioner Sembiring (2010)

Ordinal Penilaian kepatuhandiithipertensi:Ya = 2Tidak = 1

Penilaianderajatkepatuhandiitdanminumobat anti hipertensi:Patuh :T ≥ mean TTidakpatuh :T ≤ mean T(Azwar, 2008)

Page 3: BAB IV (2003)

soda kue atau garam dapur

7. Konsumsi lemak8. Masakan yang

dimasak keluarga

1. Niat untuk berpartisipasi dalam latihan

2. Keputusan untuk berpartisipasi dalam latihan

3. Rencana memulai latihan

4.

Kuesioner jin Yoo (2006)

Penilaian intensi exercise:Setuju = 2Tidak setuju = 1

Penilaian derajat intensi untuk melakukan exercise :Berniat :T ≥ mean TTidak berniat:T ≤ mean T(Azwar, 2008)

4.4. Instrumen Penelitian

4.5. Lokasi dan waktu PenelitianPenelitian dilakukan di kecamatan M bulan Desember 2013.

4.6. Prosedur Pengambilan Data

Peneliti melakukan permohonan pengumpulan data awal kepihak bagian akademik

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang selanjutnya surat penelitian tersebut akan

diproses oleh pihak Dinas Kesehatan Surabaya dan akan ditujukan (tembusan) ketempat

penelitian terkait yaitu Kecamatan M. Dari kecamatan M peneliti di arahkan untuk meneliti di

Puskesmas induk dan Puskesmas pembantu di wilayah tersebut. Peneliti datang ke Puskesmas

induk untuk bertemu dengan kepala Puskesmas pada bulan desember 2013, setelah itu peneliti

menjelaskan kepada kepala Puskesmas tentang maksud dan tujuan kedatangannya yaitu untuk

melakukan penelitian tentang hubungan dukungan keluarga terhadap intensi dan self-efficacy

pada penderita PJK untuk melakukan exercise, setelah kepala Puskesmas mengerti, peneliti

menanyakan dan meminta data penderita PJK, setelah mendapatkan data, peneliti mendatangi

rumah penderita PJK door to door, peneliti memilih kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan 10

Page 4: BAB IV (2003)

sampel penderita PJK dengan kemampuan ADL mandiri. Peneliti kemudian menjelaskan

maksud dan tujuan dari peneliti, jika penderita PJK telah mengerti, maka diberikan lembar

informed consent. Peneliti juga meminta izin jika penelitian akan diadakan dirumah responden,

karena terkait waktu yang tidak memungkinkan.

Peneliti kemudian meminta surat penelitian kepada pihak bagian akademik Fakultas

Keperawatan Universitas Airlangga yang selanjutnya surat penelitian tersebut ditujukan kepada

Kepala Bakesbang Pol & Linmas Surabaya dan akan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan

Surabaya, Kecamatan M dan Puskesmas induk serta Puskesmas pembantu di wilayah Kecamatan

M Surabaya. Setelah mendapat izin, peneliti kemudian mengunjungi satu persatu rumah dari

responden untuk memberikan kuesioner untuk diisi oleh responden. Selama pengisian kuesioner,

peneliti berada disamping responden sampai pengisian kuesioner selesai, jika ada yang tidak

dimengerti, peneliti akan memberikan penjelasan yang lebih detail. Responden yang tidak dapat

menulis dan atau membaca, peneliti akan mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan yang ada

dalam kuesioner. Peneliti kemudian mengumpulkan hasil kuesioner. Setelah semua data

terkumpul, peneliti melakukan tabulasi data dan pengolahan data menggunakan uji statistik.

Penelitian ini dilakukan sendiri oleh peneliti tanpa bantuan tim, penelitian dilakukan pada hari

sabtu dan minggu dari pagi sampai siang hari.

Page 5: BAB IV (2003)

4.7. Kerangka Operasi

Evaluation of behavior outcome

Behavior beliefPercaya outcome positif

Normative NormDukungan keluarga

perceived

ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR

FAKTOR PENGARUH LAIN:F. PERSONALPersonality traitsValuesEmotionintelligence

SUBJECTIVE NORMKeyakinan pasien bahwa keluarga mendukung exercise

PBCKeyakinan pasien memiliki kesempatan meakukan exercise

Control beliefPengalaman masa

lalu

Motivation to comply

SELF EFFICACYexercise

MOTIVASISkillkompetensi

STATUS PSIKOLOGISKetenangan dari keluargaCemastakut

Ajakan orang lain

Pengalaman orang lain, evaluasi diri

F. INFORMASIPengalamanPengetahunaEkspose media

Feedback eksternal

BEHAVIORPerilaku exercise

Harapan outcomes

INTENTIONBesar dan postif

F. SOSIALUsiaJenis kelaminpendidikan

Page 6: BAB IV (2003)

4.8. Cara Analisis Data4.8.1 Dukungan Keluarga

Setelah data yang diperlukan terkumpul, melalui angket atau kuesioner maka langkah

selanjutnya analisa data yaitu dengan melakukan tabulasi atau pengelompokan suatu

variabel yang diteliti dengan cara pemberian skor dan penelitian dimana jawaban 4 =

selalu, 3 = sering, 2 = jarang dan 1 = tidak pernah. Kemudian dari hasil responden yang

benar diberi skor, kemudian dibandingkan atau dibagi dengan skor tertinggi lalu

dikalikan 100%. Selanjutnya dicari masing-masing prosentase dengan rumus: 

Keterangan : N = Nilai yang didapatSp = Skor yang didapatSm = Skormaksimal

Setelah prosentase diketahui menurut Arikunto (2006) kemudian hasilnya dikelompokkan pada kriteria : >75% = Baik, 55-76% = Cukup, <55% = Kurang.

4.8.2 Intensi

Mengukur tingkat intensi digunakan instrumen intensi, bila responden

menjawab pernyataan Setuju diberi nilai 2 dan untuk pernyataan Tidak Setuju diberi

nilai 1. Kemudian diperhitungkan nilai skornya/nilai T meannya untuk menentukan

patuh dan tidak patuh, apabila T ≥ T mean data dikategorikan berniat, dan apabila T ≤

T mean data dikategorikan tidak berniat.

Rumus Skor T :

T = 50 + 10

Keterangan : x = Skor responden

Page 7: BAB IV (2003)

x = Rata-rata skor kelompoks = Standart deviasi skor kelompok

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan uji statistik korelasi Spearman’s

Rho dengan derajat kemaknaan atau tingkat signifikasi α = 0,05. Dari uji korelasi

spearman’s rho ditentukan harga koefisien korelasinya, kemudian dihubungkan

signifikasi antara kedua variabel ditentukan dengan membandingkan harga rho dengan

tabel kritis harga rho.

Dari hasil perbandingan akan ditentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak.

Apabila harga rho dihitung < nilai rho tabel, maka H1 diterima berarti ada hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen dan harga rho dihitung > nilai

rho tabel, maka H1 ditolak. Analisa data ini menggunakan bantuan piranti SPSS.

4.8.3 Self-efficacy

Page 8: BAB IV (2003)

4.9 Etik Penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, tidak boleh bertentangan

dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak pasien harus dilindungi (Nursalam,

2003). Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mendapat rekomendasi dari Fakultas

Keperawatan Universitas Airlangga serta permintaan ijin dari keluarga lansia penderita

hipertensi. Setelah mendapatkan ijin, peneliti mulai melakukan penelitian dengan

memperhatikan masalah etik penelitian yang meliputi:

4.9.1 Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent)

Lembar persetujuan diberikan sebelum penelitian dilaksanakan agar subjek

mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia menjadi responden,

maka subjek akan menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak maka

peniliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

4.9.2 Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan

nama pada lembar kuesioner. Lembar tersebut hanya tertulis kode tertentu.

4.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan subjek dijamin oleh peneliti dan

menghargai martabat dan hak responden akan hasil kuisioner.

4.10 Keterbatasan