39
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, berupa kondisi geografis daerah penelitian, kondisi socsial daerah penelitian, eksistensi kawasan wisata Danau Lido, pendapat masyarakat mengenai eksistensi kawasan wisata Danau Lido, serta diskusi dan pembahasan. Kondisi geografis daerah penelitian mencakup di dalamnya letak dan lokasi, iklim, penggunaan lahan daerah penelitian. Kondisi sosial daerah penelitian membahas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk, komposisis penduduk berdasarkan jenis kelamin dan sex ratio, komposisi penduduk berdasarkan tingkat usia, komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian, komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. Selain itu, eksistensi kawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi yang termasuk di dalamnya atraksi yang dapat dilihat di Danau Lido, aktivitas yang dapat dilakukan di Danau Lido, sesuatu yang dapat dibeli, fasilitas wisata, aksesibilitas, profil wisatawan, dan identitas penduduk. A. Kondisi Geografis Daerah Penelitian 1. Letak dan Luas Danau Lido berjarak kurang lebih 21 km dari Kota Bogor atau 65 km dari Jakarta, Kawasan ini Secara Astronomis terletak pada garis lintang

BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang telah

dilakukan, berupa kondisi geografis daerah penelitian, kondisi socsial daerah

penelitian, eksistensi kawasan wisata Danau Lido, pendapat masyarakat

mengenai eksistensi kawasan wisata Danau Lido, serta diskusi dan

pembahasan.

Kondisi geografis daerah penelitian mencakup di dalamnya letak dan

lokasi, iklim, penggunaan lahan daerah penelitian. Kondisi sosial daerah

penelitian membahas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk, komposisis

penduduk berdasarkan jenis kelamin dan sex ratio, komposisi penduduk

berdasarkan tingkat usia, komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian,

komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. Selain itu, eksistensi

kawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido,

dan unsur-unsur atraksi yang termasuk di dalamnya atraksi yang dapat dilihat

di Danau Lido, aktivitas yang dapat dilakukan di Danau Lido, sesuatu yang

dapat dibeli, fasilitas wisata, aksesibilitas, profil wisatawan, dan identitas

penduduk.

A. Kondisi Geografis Daerah Penelitian

1. Letak dan Luas

Danau Lido berjarak kurang lebih 21 km dari Kota Bogor atau 65 km

dari Jakarta, Kawasan ini Secara Astronomis terletak pada garis lintang

Page 2: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

38

06044’00”–06045’30”LS dan garis bujur 105048’00”-105049’30”BT. Tempat

ini letaknya di pinggir Jalan Raya Sukabumi Bogor, tepatnya di Desa Wates

Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Jalur Sukabumi-Bogor

merupakan akses penghubung transportasi utama bagi mobilitas wisatawan

yang akan mengunjungi objek wisata Danau Lido. Bagi yang akan bepergian

ke Sukabumi ataupun ke Bogor pasti melewati jalur kawasan wisata ini.

Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara : Desa Ciburuy

Sebelah timur : Kecamatan Caringin

Sebelah barat : Desa Cigombong

Sebelah selatan : Desa Benda

Danau Lido sendiri terletak diantara Gunung Salak dan Gunung Gede

Pangrango pada ketinggian ± 650 meter di atas permukaan laut, dengan luas

36,1 hektar yang memiliki hawa sejuk dan panorama yang indah. Danau lido

akan menjadi tempat wisata yang strategis karena letaknya yang berada

langsung dipinggir jalan utama.

2. Iklim

Iklim merupakan keadaan rata-rata kondisi atmosfer dalam jangka

waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas, sangat berpengaruh terhadap

karakter objek wisata dan kegiatan wisata. Unsur-unsur iklim dikawasan wisata

Lido memiliki Kelembaban udara ±40% dengan suhu rata-rata 26o C dan curah

Page 3: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

39

hujan rata-rata 3.500 mm hingga 4.000 mm per-tahun pada ketinggian ± 650

meter di atas permukaan laut.

Page 4: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

40

Berdasarkan klasifikasi iklim sistem Junghuhn dalam Rafi’i (1995:

194-195), Junghuhn telah membagi zonefikasi iklim daerah tropis khususnya

untuk Pulau Jawa kedalam lima zone iklim berdasarkan ketinggian.

Berdasarkan kklasifikasi iklim sistem Junghuhn, Danau Lido yang memiliki

unsur-unsur iklim seperti yang telah disebutkan di atas, termasuk kedalam zone

panas. Kondisi ini relatif karena Danau Lido terletak di daerah dataran rendah.

Namun, karena memiliki panorama alam dan berhawa lebih sejuk dari wilayah

seperti Jakarta, Bekasi dan sekitarnya, sehingga Danau Lido tetap menjadi

alternatif tempat berwisata dan berlibur bagi wisatawan.

3. Penggunaan lahan

Secara garis besar, penggunaan lahan di daerah penelitian berdasarkan

data monografi desa Wates Jaya tahun 2008, dibedakan atas pemukiman

penduduk, tegalan, lahan pertanian, lahan perkebunan, hutan, tanah kosong,

dan semak belukar.

Page 5: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

41

Page 6: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

42

B. Kondisi Sosial Daerah Penelitian

1. Jumlah dan kepadatan penduduk

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi Desa Wates Jaya

tahun 2008, penduduk Desa Wates Jaya pada tahun 2008 berjumlah 7.292 jiwa.

Penggolongan kepadatan penduduk menurut Marsidi (1990: 60) dibagi menjadi

empat kelompok. Desa Wates Jaya yang mempunyai jumlah penduduk 7.292

jiwa dengan luas wilayah desa 1.014 hektar, termasuk kedalam kelompok desa

kurang padat, yaitu dengan kepadatan penduduk 7 jiwa/hektar.

2. Komposisi Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Ratio

Berdasarkan data dari monografi Desa Wates Jaya tahun 2008, jumlah

penduduk laki-laki di desa ini adalah 3.758 jiwa, sedangkan penduduk

perempuan di desa ini adalah 3.534 jiwa. Adapun pengelompokkan penduduk

berdasarkan jenis kelamin di Desa Wates Jaya, dapat dilihat pada tabel 4.1 di

bawah ini:

Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Desa wates Jaya berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2008 No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase(%) 1. Laki-laki 3.758 51,5 2. Perempuan 3.534 48,5

Jumlah 7.292 100 Data Monografi Desa Wates Jaya Tahun 2008

Dari data di atas dapat diketahui bahwa Sex Ratio Desa Wates Jaya

yaitu terdapat 106 penduduk laki-laki tiap 100 penduduk perempuan. Sehingga

dapat diartikan bahwa penduduk laki-laki ini merupakan potensi sumber daya

manusia yang dapat dikembangkan sebagai pendukung perkembangan daerah.

Page 7: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

3. Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Usia

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi desa Wates Jaya tahun

2008, penduduk usia sekolah (5-9 tahun) mendominasi di desa Wates Jaya.

Disusul kemudian oleh penduduk usia produktif (10-41 tahun), penduduk usia ini

mempunyai produktivitas kerja. Komposisi penduduk berdasarkan mata

pencaharian usia dapat dilihat pada tabel 4. 2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Desa Wates Jaya Berdasarkan Tingkat Usia

Tahun 2008 No Usia Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. 0-4 tahun 729 10 2. 5-9 tahun 1.062 14,6 3. 10-14 tahun 763 10,5 4. 15-19 tahun 747 10,2 5. 20-24 tahun 541 7,4 6. 25-29 tahun 380 5,2 7. 30-34 tahun 473 6,5 8. 35-39 tahun 424 5,8 9. 40-44 tahun 468 6,4

10. 45-49 tahun 426 5,9 11. 50-54 tahun 396 5,4 12. >55 tahun 880 12,1

Jumlah 7.292 100 Data Monografi Desa Wates Jaya Tahun 2008

4. Komposisi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

Berdasarkan data monografi desa Wates Jaya tahun 2008 komposisi

penduduk berdasarkan mata pencaharian di desa Wates Jaya didominasi oleh

karyawan baik itu karyawan pemerintah maupun karyawan swasta. Selain itu

pengrajin industri rumah tangga dan buruh tani di posisi selanjutnya yang

Page 8: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

44

mendominasi mata pencaharian di Desa Wates Jaya. Komposisi

penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 4. 3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Desa Wates Jaya Berdasarkan Mata

Pencaharian Tahun 2008

No Mata pencaharian Jumlah (jiwa)

Persentase (%)

1. Petani 40 6 2. Buruh tani 150 23 3. PNS 55 8 4. Pengrajin industri rumah tangga 165 25 5. Pedagang keliling 30 5 6. Peternak 10 1 7. Karyawan 180 27 8. TNI/POLRI 15 2 9. Pensiunan 20 3

Jumlah 665 100 Data Monografi Desa Wates Jaya Tahun 2008

Hampir setengahnya penduduk Desa Wates Jaya bermata pencaharian

karyawan. Hal ini dikarenakan terdapat pabrik-pabrik swasta di Desa tetangga

sehingga banyak penduduk yang menggantungkan hidupnya di sektor industri.

5. Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber daya manusia yang berkualitas dapat ditentukan melalui

pendidikan karena melalui pendidikan manusia dapat menyerap informasi dan

pengetahuan yang lebih banyak. Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi

merupakan potensi sumber daya yang potensial dalam mengelola sumberdaya

alam yang ada agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Berdasarkan data dari monografi Desa Wates Jaya tahun 2008, tingkat

pendidikan penduduk Desa Wates Jaya dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai

berikut.

Page 9: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

45

Tabel 4.4 Komposisi Pnduduk Desa Wates Jaya Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2008 No. Tingkat pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Belum sekolah 630 17 2. Tamat SD 730 20 3. Tamat SMP 767 21 4. Tamat SMA 592 16 5. Tamat Diploma 141 4 6. Tamat Sarjana 70 2 7. Tidak Sekolah 107 3 8. Tidak Tamat Sekolah 651 17

Jumlah 3.688 100

Data Monografi Desa Wates Jaya Tahun 2008

Berdasarkan tabel di atas sapat diketahui bahwa penduduk Desa Wates

Jaya sebagian kecil tamat SMP. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Desa

Wates Jaya masih rendah, sehingga akan menjadi hambatan dalam pengembangan

pariwisata. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia harus

dilakukan oleh pemerintah terutama melalui pendidikan.

C. Keberadaan Objek Wisata Danau Lido

1. Sejarah Singkat Danau Lido

Danau Lido memiliki nilai sejarah karena keberadaannya sudah ada sejak

zaman kolonialisme Belanda. Ketika itu pada tahun 1800-an, saat Belanda

membangun Jalan Raya Bogor-Sukabumi, mereka mencari tempat untuk

peristirahatan para petinggi pengawas pembangunan jalan dan pemilik

perkebunan. Sekitar 1898 tahun, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van De

Bosch memanfaatkan daerah tersebut menjadi danau, yang dibuat secara

Page 10: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

46

manual oleh masyarakat sekitar dengan menggunakan bahan-bahan seperti

ijuk, batu, dan pasir sebagai pondasi. Teknik pengerjaannya menggunakan sistem

pacen yang dikerjakan silih berganti siang malam.

Danau Lido sendiri adalah danau yang letaknya di lembah Cijeruk dan

Cigombong. Danau Lido merupakan danau buatan yang mendapat masukan air

dari beberapa aliran sungai, seperti: Ci Letuh, Ci Keting, Pereng dan rembesan-

rembesan air dari areal perkebunan Pondok Gede, Cigombong, Bogor. Lokasi

tersebut awalnya berupa daerah genangan atau rawa yang banyak ditumbuhi

alang-alang dan tumbuhan.

Kawasan ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1940 setelah Ratu

Wilhelmina datang dan beristirahat di Lido pada tahun yang sama. Selanjutnya

danau tersebut dimanfaatkan oleh Van De Bosch untuk memenuhi kebutuhan air

area Perkebunan Maskapai Cultur Pondok Gedeh yang luasnya sekitar 3.500

hektar di kaki Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak. Pada tahun 1942-1944

daerah tersebut dikuasai oleh Jepang kemudian terjadi pengambil alih kekuasaan

oleh komite nasional Indonesia Pada tahun 1945-1946 dan digunakan sebagai

markas TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Pada saat proklamasi 17 agustus 1946,

Lido sempat berganti nama menjadi Lido Megawati yang digunakan sebagai

tempat peristirahatan Bung Karno. Selanjutnya Lido mengalami berbagai

pergantian kepemilikan. Pada tahun 1993, kawasan ini di kembangkan oleh PT.

PAP (Perkembangan Agrowisata Prima).

2. Unsur-unsur Atraksi Wisata

Suatu objek wisata harus memperhatikan potensi wisata dan unsur

Page 11: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

47

unsur yang berkenaan dengan lokasinya harus terpenuhi. Unsur-unsur yang

dimaksud adalah what to see (apa yang dapat dilihat), what to do (apa yang dapat

dilakukan), what to buy (apa yang dapat dibeli sebagai oleh-oleh/cinderamata).

a. Atraksi Wisata yang dapat dilihat (What to see) di Danau Lido

Atraksi wisata merupakan salah satu unsur utama wisatawan melakukan

kegiatan wisata. Dalam melakukan kegiatan wisata wisatawan tentunya

memerlukan sesuatu yang baru di tempat wisata yang dikunjunginya.

Untuk dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan atraksi itu harus

dalam keadaan baik dan menarik untuk dilihat sehingga wisatawan merasa betah

di lokasi wisata yang dikunjunginya.

Adapun atraksi wisata yang terdapat di objek wisata Danau Lido meliputi

panorama alam, keindahan danau, peninggalan sejarah berupa meriam perang,

serta panggung hiburan/taman parahyangan

Gambar 4.3

Panorama alam dan keindahan Danau Lido

b. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan (What to do) di Danau Lido

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan wisatawan di Danau Lido memiliki

peranan yang sangat penting karena semakin banyak dan beranekaragam aktivitas

Page 12: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

48

yang dapat dilakukan di tempat wisata, maka wisatawan akan semakin lama

tinggal di objek wisata.

Adapun aktivitas wisata yang dapat dilakukan di objek wisata Danau

Lido dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5 Aktivitas Wisata yang dapat Dilakukan Wisatawan selama Berada

di Lokasi Objek wisata No. Atraksi Wisata Frekuensi Persentase (%) 1. Menikmati pemandangan 53 53,0 2. Berjalan-jalan 34 34,0 3. Memancing 1 1,0 4. Berperahu 12 12,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang dapat

dilakukan di objek wisata Danau Lido cukup beragam. Aktivitas yang dapat

dilakukan wisatawan dapat berupa menikmati pemandangan, berjalan-jalan,

memancing, dan berperahu. Selain itu ada kegiatan baru yang hanya ada pada

saat libur akhir pecan atau libur panjang yaitu flying fox melintasi danau.

Dari data tersebut sebagian besar aktivitas yang dilakukan wisatawan

adalah menikmati pemandangan. Hal ini dikarenakan Danau Lido memiliki

keindahan alam yang tidak kalah indah dengan objek wisata lain yang ada di

Indonesia.

c. Sesuatu yang dapat dibeli (What to buy) di Sekitar Danau Lido

Wisatawan akan sangat bangga dan berkesan apabila memiliki barang

atau oleh-oleh dari tempat yang dikunjunginya. Oleh-oleh tersebut dapat berupa

cinderamata, souvenir, maupun makanan khas daerah setempat.

Page 13: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

49

Tabel 4.6 Keragaman Cinderamata Yang Dapat Diperoleh Wisatawan

No. Kriteria Frekuensi Persentase (%) 1. Sangat Beragam 1 1,0 2. Beragam 1 1,0 3. Cukup Beragam 4 4,0 4. Kurang Beragam 71 71,0 5. Tidak Beragam 24 24,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

cinderamata di lokasi objek wisata Danau Lido kurang beragam. Hal ini akan

mengecewakan bagi wisatawan yang ingin membawa cinderamata dari objek

wisata Danau Lido karena tidak tersedianya keberagaman cinderamata khas

Danau Lido. Hal tersebut perlu mendapat perhatian pihak pengelola agar lebih

memperhatikan masalah oleh-oleh khas/cinderamata Danau Lido.

Gambar 4.4

Cinderamata di Danau Lido

Jenis cinderamata yang terdapat di Danau Lido berupa gelang tangan,

boneka, tas handphone dan lain-lain. Namun sayangnya cinderamata tersebut

bukan merupakan cinderamata khas Danau Lido, cinderamata tersebut dapat

ditemukan di objek wisata lainnya selain Danau Lido. Selain souvenir dan

Page 14: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

50

cinderamata yang menjadi oleh-oleh, makanan daerah setempat pun menjadi

pilihan lainnya sebagai oleh-oleh.

Tabel 4.7 Kekhasan Makanan Yang Dapat Diperoleh Wisatawan

No. Kriteria Frekuensi Persentase(%) 1. Sangat Khas 3 3,0 2. Khas 26 26,0 3. Cukup Khas 54 54,0 4. Kurang Khas 17 17,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar makanan

yang berada di sekitar lokasi objek wisata Danau Lido cukup khas dan diminati

oleh wisatawan.

Gambar 4.5 Makanan khas yang ada di objek wisata Danau Lido

Page 15: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi
Page 16: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

52

d. Fasilitas Wisata

Fasilitas wisata merupakan suatu syarat berkembangnya objek wisata.

Fasilitas wisata yang berupa sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan

wisata sangat diperlukan oleh wisatawan guna memenuhi kebutuhan wisatawan

selama mereka mengunjungi tempat wisata, sehingga wisatawan akan merasa

nyaman dan betah tinggal lebih lama di tempat wisata. Fasilitas tersebut haruslah

memenuhi semua kebutuhan wisatawan. Selain dapat memenuhi kebutuhan

wisatawan, fasilitas wisatapun harus dijaga kualitasnya seperti kebersihan dan

tingkat pencapaiannya,

Adapun sarana dan prasarana pariwisata yang terdapat di objek wisata

Danau Lido sebagai berikut:

1. Sarana Akomodasi

Sarana akomodasi merupakan sarana pokok dalam kegiatan wisata.

Sarana akomodasi yang terdapat di dalam kolasi danau Lido adalah Cottage dan

Hotel Lido Lake.

Tabel 4.8 Sarana Akomodasi

di Sekitar Objek Wisata Danau Lido No Jenis Penginapan Frekuensi Persentase (%) 1. Hotel 1 6,7 2. Cottage 14 93,3

Jumlah 15 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan tabel di atas, sarana akomodasi Cottage yang hampir

seluruhnya dapat kita jumpai di dalam lokasi Danau Lido. Selain itu Cottage ini

pun memiliki nilai sejarah karena keberadaanya sudah ada sejak zaman

penjajahan Belanda dan pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno Cottage

Page 17: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

53

ini sering digunakan oleh Presiden Soekarno jika sedang berkunjung ke daerah

Bogor.

Gambar 4.6 Sarana Akomodasi (Hotel Lido Lake dan Cottage) di Objek Wisata Danau

Lido

2. Sarana Catering

Untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman wisatawan, tersedia

restoran di dalam lokasi objek wisata. Terdapat juga kios-kios makanan dan

minuman yang menawarkan berbagai macam makanan baik makanan berat

maupun ringan. Selain itu, terdapat pula restoran dan rumah makan yang berada di

luar lokasi objek wisata. Adapun sarana catering yang terdapat di sekitar objek

wisata Danau Lido sebagai berikut:

Tabel 4.9 Sarana Catering

di Sekitar Objek Wisata Danau Lido No. Jenis Sarana Catering Frekuensi Persentase (%) 1. Restoran 1 4,8 2. Rumah Makan 10 47,6 3. Kios di dalam Objek Wisata 10 47,6

Jumlah 21 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Page 18: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

54

Walaupun pihak pengelola telah menyediakan sarana catering di dalam lokasi

objek wisata, akan tetapi sebagian besar wisatawan lebih menyukai untuk

membawa makanan sendiri.

Gambar 4.7

Sarana Catering di Objek Wisata Danau Lido

3. Sarana Olahraga

Sarana olahraga merupakan sarana pelengkap dalam kegiatan wisata.

Keberadaannya dapat menjadi nilai tambah suatu objek wisata. Selain menikmati

keindahan alamnya, wisatawan juga dapat melakukan aktivitas lain yang

berhubungan dengan olahraga. Di dalam lokasi ini terdapat sarana olahraga

berupa kolam renang dan lapangan tenis. Keberadaan sarana olahraga ini harus

diperhayikan oleh pengelola sebagai daya tarik tambahan di dalam objek wisata

Danau Lido.

Page 19: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

55

Gambar 4.8 Sarana Olahraga di Danau Lido

4. Sarana Hiburan

Sama halnya dengan sarana olahraga, sarana hiburan pun menjadi sarana

pelengkap dalam kegiatan wisata. Sarana hiburan yang terdapat di objek wisata

Danau Lido adalah berupa panggung hiburan/taman parahyangan yang dapat

digunakan untuk pementasan ataupun pagelaran musik, baik musik pop maupun

dangdut. Sejauh ini setiap minggunya khususnya hari minggu sering diadakan

pementasan musik dangdut yang diadakan oleh pihak pengelola. Namun, jika ada

pengunjung yang ingin mengadakan pagelaran pangelola pun menyewakan tempat

tersebut. Hal ini perlu ditingkatkan agar wisatawan tidak merasa bosan di tempat

wisata.

Gambar 4.9

Sarana Hiburan Di Objek Wisata Danau Lido

Page 20: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

56

5. Sarana Kebersihan

Sarana kebersihan merupakan sarana yang cukup penting dalam

kenyamanan dan kelangsungan kegiatan wisata. Sarana kebersihan yang terdapat

di objek wisata Danau Lido berupa tempat sampah yang berjumlah ±10 buah yang

ditempatkan dibeberapa titik keramaian hal ini untuk memudahkan wisatawan

dalam membuang sampah sehingga tidak ada sampah yang berserakan dan

mengganggu kenyamanan wisatawan.

Gambar 4.10

Sarana Kebersihan Di Objek Wisata Danau Lido

6. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan merupakan salah satu sarana penting yang harus ada

di setiap objek wisata, karena wisatawan tetap tidak ingin meninggalkan

kewajibannya dalam beribadah meski sedang berwisata. Oleh sebab itu sarana

peribadatan harus menjadi perhatian dari pihak pengelola dalam

pengembangannya. Sarana peribadatan yang terdapat di Danau Lido adalah satu

buah mushola yang akan selalu penuh pada saat banyak pengunjung.

Page 21: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

57

Gambar 4.11

Sarana Peribadatan di Objek Wisata Danau Lido

7. Sarana Toilet Umum

Sarana Toilet Umum yang terdapat di objek wisata Danau Lido

berjumlah 2 buah. Sarana ini amat penting untuk kenyamanan wisatawan selama

berada di lokasi objek wisata. Letak toilet ini sendiri sudah cukup strategis di

dalam lokasi.

Gambar 4.12

Sarana Toilet di Objek Wisata Danau Lido

8. Sarana Parkir

Sarana parkir di Danau Lido dibagi menjadi dua, yaitu parkir mobil dan

parkir motor sehingga tertib dalam pengaturan dan penempatannya. Area parkir di

objek wisata Danau lido cukup luas sehingga dapat menampung puluhan mobil

roda empat maupun bus.

Page 22: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

58

Gambar 4.13 Sarana Parkir di Objek Wisata Danau Lido

9. Fasilitas Keamanan

Fasilitas keamanan diperlukan ada disetiap objek wisata sebagai langkah

pengamanan jika sesuatu hal buruk terjadi seperti, pencurian. Fasilitas keamanan

yang terdapat di objek wisata Danau Lido berjumlah dua buah. Penempatan

fasilitas keamanan tersebut ditempatkan di depan pintu masuk menuju lokasi

objek wisata.

Gambar 4.14

Fasilitas Keamanan Yang Terdapat Di Objek Wisata Danau Lido

e. Aksesibilitas

Dalam melakukan suatu perjalanan wisata, wisatawan pasti menghendaki

kenyaman dan kemudahan dalam menjangkau lokasi wisata, kemudahan dan

kenyamanan ini ditentukan oleh faktor-faktor seperti, kondisi jalan, alat

Page 23: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

59

transportasi yang digunakan, waktu tempuh, biaya perjalanan dan tingkat

pencapaian.

1. Kondisi Jalan

Tabel 4.10 Kondisi Jalan Menuju Lokasi Objek Wisata

No. Kondisi Jalan Frekuensi Persentase (%) 1. Sangat Baik 4 4,0 2. Baik 73 73,0 3. Cukup Baik 23 23,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kondisi jalan

baik, dan sebagian kecil kondisi jalan cukup baik. Hal ini dikarenakan ada

sebagian jalan yang berlubang karena sering dilalui juga oleh truk-truk pabrik dan

truk pasir.

Tabel 4.11 Tingkat Pencapaian Menuju Lokasi Objek Wisata

No. Tingkat Pencapaian Frekuensi Persentase (%) 1. Sangat Mudah 15 15,0 2. Mudah 72 72,0 3. Cukup Mudah 13 13,0

Jumlah 100 100 Sumber: hasil Penelitian 2010

Tingkat pencapaian wisatawan menuju lokasi objek wisata sebagian

besar merasa mudah. Hal ini dikarenakan letak Danau Lido yang berada tepat di

pinngir jalan utama yang menghubungkan Kota Sukabumi dan Bogor.

2. Alat Transportasi

Transportasi merupakan alat yang digunakan untuk berpindah dari satu

tempat ke tempat lainnya. Dalam hal ini transportasi digunakan oleh wisatawan

untuk mencapai lokasi objek wisata. Transportasi dapat mempermudah wisatawan

Page 24: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

60

untuk melakukan kegiatan wisata. Jenis dari alat transportasi ini dapat berupa

mobil, motor, bus, sepeda, dan sebagainya.

Terdapat beberapa alat transportasi yang dapat digunakan untuk

mencapai lokasi objek wisata Danau Lido. Wisatawan dapat menggunakan

kendaraan pribadi, baik kendaraan roda dua maupun roda empat, serta kendaraan

carteran. Selain itu wisatawan dapat pula menggunakan angkutan umum, karena

lokasinya yang strategis wisatawan akan dengan mudah menemukan kendaraan

umum.

Tabel 4.12 Kendaraan yang Digunakan Untuk Mencapai Lokasi Objek

Wisata No. Jenis Kendaraan Frekuensi Persentasi (%) 1. Tidak menggunakan kendaraan 2 2,0 2. Kendaraan Pribadi 60 60,0 3. Kendaraan Umum 25 25,0 4. Kendaraan Rombongan/Carteran 13 13,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar wisatawan

menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai objek wisata. Hal tersebut

menurut wisatawan dikarenakan dengan menggunakan kendaraan pribadi

perjalanan akan lebih nyaman. Dan hampir setengahnya wisatawan menggunakan

kendaraan umum.

Page 25: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

61

Tabel 4.13 Waktu Tempuh Menuju Lokasi Objek Wisata

No. Waktu Tempuh Frekuensi Persentase (%) 1. <1jam 24 24,0 2. 2-3 jam 59 59,0 3. 4-6 jam 14 14,0 4. >6 jam 3 3,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Waktu tempuh wisatawan menuju lokasi objek wisata sebagian besar 2-3

jam perjalanan. Hal ini berkaitan dengan asal wisatawan yang bertempat tinggal di

luar Bogor seperti Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya. Sedangkan sebagian kecil

waktu yang ditempuh wisatawan < 1 jam, tentu saja hal ini dikarenakan pula oleh

asal wisatawan yang berdekatan dengan lokasi wisata.

3. Biaya Perjalanan

Biaya perjalanan perlu direncanakan sejak awal agar kita tidak repot

diakhirnya. Selain itu dengan mempersiapkan biaya perjalanan wisatawan pun

berarti sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

Tabel 4.14 Biaya Perjalanan yang dikeluarkan Untuk Mencapai lokasi

Objek wisata No. Biaya Perjalanan Frekuensi Persentase (%) 1. <Rp. 100.000 38 38,0 2. Rp.100.000-Rp.300.000 50 50,0 3. >Rp. 300.000 12 12,0

Jumlah 100 100 Sumber: hasil Penelitian 2010

Biaya perjalanan yang dikeluarkan wisatawan setengahnya mengeluarkan

biaya berkisar antara Rp. 100.000-Rp. 300.000. Hal ini dikarenakan wisatawan

banyak yang menggunakan kendaraan pribadi dan berasal dari luar Bogor.

Page 26: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

62

f. Profil Wisatawan

Wisatawan merupakan orang yang melakukan kegiatan wisata.

Wisatawan berpengaruh terhadap berkembangnya suatu objek wisata, karena

wisatawan merupakan sasaran utama suatu objek wisata. Jika wisatawan tidak

merasakan kepuasan terhadap suatu objek wisata, maka objek wisata tersebut akan

mengalami suatu kemunduran dan cepat atau lambat akan ditinggalkan oleh

wisatawan. Agar wisatawan merasa puas maka diperlukan adanya perkembangan.

Berdasarkan penelitian pada fasilitas, aktivitas, dan daya tarik objek

wisata, pada hakekatnya ditunjukkan agar menjadi daya tarik bagi wisatawan agar

datang mengunjungi objek wisata, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

perkembangan objek wisata. Data penelitian yang diambil dari wisatawan secara

garis besaar adalah identitas wisatawan dan kesan wisatawan terhadap Objek

Wisata Danau Lido.

1. Identitas Wisatawan

Pertanyaan yang diajukan terdiri dari pertanyaan mengenai asal

wisatawan, jenis kelamin, tingkat pendapatan, mata pencaharian wisatawan, dan

tingkat pendidikan.

Tabel 4.15 Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Danau

Lido No. Asal Wisatawan Frekuensi Persentase(%) 1. Bogor 25 25,0 2. Luar Kota Bogor 16 16,0 3. Luar Provinsi Jawa Barat 55 55,0 4. Luar Pulau Jawa 4 4,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Page 27: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

63

Berdasarkan penelitian, daerah asal wisatawan yang mengunjungi objek

wisata Danau Lido sebagian besar berasal dari luar provinsi Jawa Barat, terutama

dari Jakarta, Bekasi, Depok dan sekitarnya, karena jarak yang ditempuh hanya

berkisar antara 50-65 KM. Sedangkan hampir setengahnya wisatawan yang

berasal dari Bogor. Hal ini dikarenakan lokasi wisata dengan daerah asal

wisatawan. Sehingga faktor jarak berpengaruh dalam pemilihan lokasi wisata bagi

wisatawan.

Tabel 4.16 Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin yang Berkunjung ke

Objek Wisata Danau Lido No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) 1. Laki-laki 54 54,0 2. Perempuan 46 46,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan yang

berkunjung ke Objek Wisata Danau Lido berdasarkan jenis kelamin sebagian

besar adalah laki-laki dan hampir setengahnya adalah perempuan Hal ini

dikarenakan laki-laki lebih membutuhkan rekreasi setelah disibukkan oleh

pekerjaan.

Tabel 4.17 Wisatawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan yang

Berkunjung ke Objek Wisata Danau Lido No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 1. Tamat SD 0 0 2. Tamat SMP 4 4,0 3. Tamat SMA 65 65,0 4. Tamat Perguruan Tinggi 31 31,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Page 28: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

64

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

wisatawan berada pada kelompok yang memiliki pendidikan tamat SMA,

kemudian hampir setengahnya perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

kebutuhan pariwisata akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendidikan,

karena pengetahuan akan wisata berbeda bagi setiap orangnya.

Tabel 4.18 Wisatawan Berdasarkan Jenis Pekerjaan yang Berkunjung

ke Objek Wisata danau lido No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) 1. PNS/TNI//POLRI 13 13,0 2. Pegawai swasta 40 40,0 3. Wiraswasta 47 47,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian wisatawan yang berkunjung ke Objek

Wisata Danau Lido berdasarkan pekerjaan hampir setengahnya adalah wiraswasta.

Hal ini dikarenakan intensitas dan jam kerja dari tiap-tiap pekerjaan berbeda-beda.

Dan dari ketiga jenis pekerjaan diatas, yang memiliki banyak waktu luang

sehingga dapat lebih melakukan kegiatan wisata ke Danau Lido adalah

wiraswasta. Mereka memanfaatkan libur sekolah dan libur akhir pekan untuk

datang mengunjungi Danau Lido.

Tabel 4.19 Wisatawan Berdasarkan Pendapatan yang Berkunjung ke

Objek wisata Danau Lido No. Pendapatan Frekuensi Persentase (%) 1. Rp. 100.000-Rp. 300.000 1 1,0 2. Rp. 400.000-Rp. 1000.000 39 19,0 3. Rp. 1000.000-Rp. 5000.000 60 60,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Page 29: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

65

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

wisatawan berpendapatan Rp. 1000.000-Rp. 5000.000. Hal tersebut berkaitan pula

dengan jenis pekerjaan dari wisatawan yang berkunjung ke Danau Lido.

Pendapatan wisatawan dapat mempengaruhi lokasi objek wisata dan jenis wisata

apa yang akan dilakukan oleh wisatawan.

2. Kesan mengenai Objek Wisata Yang Dikunjungi

Tabel 4.20 Wisatawan Berdasarkan Tujuan Kunjungan ke Lokasi Objek

Wisata Danau lido No. Tujuan Kunjungan Frekuensi Persentase(%) 1. Bersenang-senang/rekreasi 95 95,0 2. Olahraga 5 5,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Rekreasi menjadi pilihan hampir seluruhnya tujuan wisatawan datang

mengunjungi Danau Lido. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena bersenang-senang

atau rekreasi dapat melepas penat dan lelah wisatawan dari rutinitas sehari-hari.

Oleh karena itu, Danau Lido harus dikemas sedemikian rupa agar wisatawan

dapat lebih merasa senang dan puas di lokasi wisata.

Tabel 4.21 Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Lokasi

OBjek Wisata Danau Lido No. Frekuensi Kunjungan Frekuensi Persentase (%) 1. 1 kali 13 13,0 2. 2-5 kali 75 75,0 3. >5 kali 12 12,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Page 30: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

66

Frekuensi kunjungan wisatawan hampir seluruhnya telah berkunjung 2-5

kali. Hal ini menunjukkan bahwa Objek Wisata Danau Lido merupakan salah satu

alternatif pilihan tempat berlibur wisatawan, terlihat dari frekuensi kunjungan

wisatawan yang berulang. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa Objek

Wisata Danau Lido menarik dan menjadi favorit untuk dikunjungi karena

memberikan suasana baru bagi wisatawan.

Tabel 4.22 Wisatawan Berdasarkan Lamanya Tinggal di Lokasi Objek

Wisata Danau Lido No. Lama Kunjungan Frekuensi Persentase (%) 1. <1 jam 3 3,0 2. 2-4 jam 74 74,0 3. 6 jam 17 17,0 4. Sehari dan tidak bermalam 4 4,0 5. Sehari dan bermalam 2 2,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Lama tinggal wisatawan sebagian besar berkisar antara 2-4 jam. Hal ini

karena banyak aktivitas yang dilakukan wisatawan didalam Objek wisata Danau

Lido seperti menikmati pemandangan, jalan-jalan disekitar danau, berperahu,

memancing di danau, dan lain sebagainya.

Tabel 4.23 Wisatawan Berdasarkan Waktu Kunjungan ke Lokasi Objek Wisata

Danau Lido No. Waktu Kunjungan Frekuensi Persentase (%) 1. Libur Sekolah 18 18,0 2. Libur Akhir Minggu 22 22,0 3. Libur Cuti 1 1,0 4. Tidak Tentu 59 59,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Page 31: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

67

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar waktu

kunjungan wisatawan adalah tidak tentu dan sebagian kecil wisatawan yang

datang pada libur akhir minggu. Puncak kunjungan wisatawan terjadi pada saat

hari libur, terutama libur sekolah, libur akhir minggu, dan terutama libur hari raya

(Idul Fitri, Idul Adha dan Natal).

Tabel 4.24 Pendapat Wisatawan Mengenai Kelengkapan Fasilitas Yang Ada di Objek

Wisata Danau Lido No. Kelengkapan Fasilitas Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Lengkap 7 7,0 2. Lengkap 37 37.0 3. Cukup Lengkap 46 46,0 4. Kurang Lengkap 10 10,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hampir setengahnya

wisatawan berpendapat cukup lengkap untuk fasilitas yang terdapat di lokasi

Objek Wisata. Untuk meningkatkan kelengkapan fasilitas Danau Lido harus lebih

menjaga yang telah ada dan menambah yang belum ada agar fasilitas penunjang

wisata dapat lebih terpenuhi.

Tabel 4.25 Pendapat Wisatawan Mengenai Keamanan Lokasi Objek Wisata

Danau Lido No. Keamanan Frekuensi Persentase (%) 1. Sangat Aman 10 10,0 2. Aman 66 66,0 3. Cukup Aman 24 24,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa sebagian besar

wisatawan berpendapat aman mengenai lokasi Objek Wisata Danau Lido. Hal ini

Page 32: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

68

dibuktikan dengan wisatawan tidak pernah merasa kehilangan harta benda selama

berada di lokasi Objek Wisata. Selain itu terdapat petugas keamanan di lokasi

objek wisata, sehingga keamanan akan lebih terjamin.

Tabel 4.26 Pendapat wisatawan Mengenai Perkembangan Objek Wisata

Danau Lido No. Pendapat wisatawan Frekuensi Persentase (%) 1. Mengalami Perkembangan 93 93,0 2. Tidak Mengalami Perkembangan 7 7,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Menurut wisatawan hampir seluruhnya Objek Wisata Danau Lido

mengalami perkembangan, dan hanya sebagian kecil wisatawan yang berpendapat

bahwa Objek Wisata Danau Lido tidak mengalami perkembangan. Pendapat

tersebut dikemukakan oleh wisatawan yang telah berkunjung lebih dari satu kali.

Tabel 4.27 Pendapat Wisatawan Mengenai Aspek Yang Mengalami

Perkembangan di Objek Wisata Danau Lido No. Aspek Yang Berkembang Frekuensi Persentase(%) 1. Fasilitas 75 75,0 2. Kegiatan yang dapat dilakukan 18 18,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hampir seluruhnya

wisatawan berpendapat bahwa aspek yang berkembang dari Objek Wisata Danau

lido adalah fasilitas Objek Wisata, dan sebagian kecil wisatawan berpendapat

kegiatan yang dapat dilakukan merupakan aspek yang berkembang di Objek

WIsata Danau Lido. Hal ini perlu ditingkatkan untuk dapat lebih banyak menarik

minat wisatawan untuk datang ke Objek Wisata Danau Lido

Page 33: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

69

Tabel 4. 28 Pemenuhan Kepuasan Wisatawan

No. Kriteria Frekuensi Persentase (%) 1. Sangat Puas 11 11,0 2. Puas 73 73,0 3. Cukup Puas 16 16,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa sebagian besar

wisatawan merasa puas terhadap Objek Wisata Danau Lido. Kepuasan tersebut

dapat berasal dari panorama alam dan kegiatan yang dapat dilakukan di lokasi

Objek Wisata Danau Lido.

Tabel 4.29 Niat Wisatawan Untuk Berkunjung Kembali

Ke Lokasi Objek Wisata No. Kriteria Frekuensi Persentase (%) 1. Ya 96 96,0 2. Tidak 4 4,0

Jumlah 100 100 Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hampir seluruhnya

wisatawan memiliki keinginan untuk kembali ke lokasi Objek Wisata, dasn hanya

sebagian kecil saja wisatawan yang tidak memiliki keinginan untuk kembali ke

lokasi Objek Wisata. Hal ini mengartikan bahwa Objek Wisata Danau Lido

memberikan kesan terhadap wisatawan, sehingga wisatawan ingin berkunjung

kembali ke Danau Lido.

Page 34: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

70

g. Identitas Penduduk

Tabel 4.30 Identitas Penduduk

No. Kriteria Jumlah % A. 1. 2.

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

82 8

91,1 8,9

B. 1. 2. 3. 4. 5.

Usia 20-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun 60 tahun

8 38 25 15 4

8,9 42,2 27,8 16,7 4.4

C 1. 2. 3. 4..

Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Sarjana

24 31 33 2

26,7 34,4 36,7 2,2

D. 1. 2.

Asal kelahiran Asli Pendatang

76 14

84,4 15,6

E. 1. 2. 3. 4. 5.

Mata Pencaharian Pokok PNS/TNI/POLRI Pegawai Swasta Wiraswasta Petani Lain-lain

1 23 29 3 34

1,1 25,6 32,2 3,3 37,8

F. 1. 2. 3. 4.

Pendapatan Pokok <Rp. 500.000 Rp.500.000-Rp. 1.000.000 Rp.1000.000-Rp. 5000.000 >Rp. 5000.000

13 53 23 1

14,4 58,9 25,6 1,1

Sumber: hasil Penelitian 2010

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa hampir seluruhnya

responden di lapangan adalah laki-laki, dan sebagian kecil responden adalah

perempuan. Hal ini dikarenakan pangambilan data pada saat dilapangan berpusat

kepada kepala keluarga yang sebagian besar adalah laki-laki. Hampir setengahnya

Page 35: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

71

responden termasuk kedalam usia produktif yaitu 31-40 tahun. Usia tersebut

sangat produktif untuk menghasilkan sesuatu guna memenuhi kebutuhan hidup.

Hampir setengahnya responden berada pada kelompok yang memiliki

pendidikan tamat SMA, kemudian tamat SMP sebesar. Hal ini dikarenakan

responden menganggap pendidikan sangat penting untuk memajukan kehidupan.

Hampir seluruhnya responden adalah asli penduduk setempat, dan sebagian kecil

merupakan penduduk pendatang. Sedangkan, hampir setengahnya responden

bermata pencaharian lain-lain. Yang dimaksud lain-lain adalah buruh, baik itu

buruh tani maupun buruh bangunan dan tukang ojeg.

Sebagian besar responden mempunyai tingkat pendapatan Rp. 500.0000-

Rp. 1000.0000, dan hampir setengahnya responden mempunyai tingkat

pendapatan Rp. 1000.000-Rp. 5000.000. Hal ini berkaitan erat dengan jenis

pekerjaan responden, pendapatan buruh setiap bulannya rata-rata sebesar

Rp.500.000. sedangkan responden yang berpenghasilan antara Rp.1000.000-

Rp.5000.000 memiliki mata pencaharian sebagai PNS, TNI, POLRI dan

wiraswasta.

h. Usaha Pengembangan

Pada awal pembuatannya objek wisata Danau Lido hanya digunakan

sebagai tempat peristirahatan penjajah Belanda. Sampai pada akhirnya Danau

Lido dikelola oleh PT. PAP, banyak pengembangan-pengembangan yang

dilakukan oleh PT. PAP pada saat itu diantaranya pembangunan hotel, arena

bermain, wisata air, kolam renang, restoran, tempat bermain golf, dan air strip.

Page 36: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

72

Beberapa tahun terakhir pihak pengelola lebih menekankan

pengembangan dalam bidang kegiatan wisata seperti flying fox, Bazar Ramadhan,

festival musik, dan acara kembang api pada saat tahun baru, dan pengembangan

pada bidang promosi.

Untuk selanjutnya, tepatnya tahun 2011 pihak pengelola akan melakukan

pengembangan yang lebih besar lagi, yaitu pembangunan sarana bermain seperti

taman bermain Dufan yang terletak di Jakarta dan waterboom

D. Pendapat Masyarakat Mengenai Eksistensi Kawasan Wisata Danau Lido

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mengenai pendapat

masyarakat mengenai keberadaan Objek Wisata Danau Lido. Keberadaan Objek

Wisata Danau Lido menurut pendapat wisatawan dapat memberikan keuntungan

maupun kerugian. Keuntungan yang dipeoleh masyarakat dari adanya kawasan

objek wisata Danau Lido adalah memberikan pendapatan tambahan, hal ini

dikarenakan penduduk memanfaatkan objek wisata Danau Lido sebagai tempat

untuk mendapatkan pendapatan tambahan selain dari pendapatan pokok sehari-

hari penduduk. Pendapatan tersebut didapat dengan cara membuka kios-kios

makanan dan minuman, kios cinderamata, pendayung rakit bambu, dan

sebagainya.

Sedangkan sebagian kecil penduduk menyatakan kondisi jalan semakin

baik, hal ini ditunjang dengan semakin berkembangnya objek wisata Danau Lido

pihak pengelola pun semakin memperbaiki kondisi jalan menuju lokasi objek

wisata, lapangan pekerjaan baru dan pembangunan yang semakin meningkat.

Page 37: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

73

Selain itu adanya lapangan pekerjaan baru memberi peluang terhadap masyarakat

setempat untuk bekerja di kawasan objek wisata ini.

Selain memberikan keuntungan, keberadaan objek wisata Danau Lido juga

memberikan kerugian bagi masyarakat, diantarannya, penduduk berpendapat

sering dijadikan sebagai tempat berkumpulnya muda-mudi sebagai kerugian yang

paling dikhawatirkan. Hal ini dikarenakan tempat yang memadai dan kurangnya

pengawasan dari pihak pengelola sering dijadikan tempat berkumpul muda-mudi

untuk melakukan kegiatan yang tidak bertanggung jawab seperti mabuk-mabukan,

balapan liar, melakukan tindakan asusila, dan sebagainya. Hampir setengahnya

berpendapat keberadaan Danau Lido memberikan kerugian terhadap kemacetan

lalu lintas. Hal ini dikarenakan lokasi Danau Lido yang berada tepat dipinggir

jalan raya yang menghubungkan antara kota Bogor dan Sukabumi, sehingga

sering terjadi kemacetan di jalan ini setiap akhir pekan.

E. Diskusi dan Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil penelitian, lokasi objek wisata Danau Lido berjarak 21

Km dari Kota Bogor dan 65 Km dari Kota Jakarta. Tempat ini terletak dipinggir

jalan raya utama yang menghubungkan Kota Bogor dan Sukabumi, tepatnya di

Desa Wates Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor.

Kondisi iklim di suatu tempat akan memperngaruhi kegiatan yang akan

dilakukan di tempat tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi iklim

di objek wisata Danau Lido memiliki ciri-ciri kelembaban udara ±40 % dengan

suhu rata-rata 260 C dan curah hujan rata-rata 3500-4000 mm pertahun pada

Page 38: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

74

ketinggian ±650 mdpl. Berdasarkan klasifikasi tipe iklim Junghuhn yang

membagi iklim ke dalam lima tipe iklim berdasarkan ketinggian tempat, maka tipe

iklim lokasi objek wisata Danau Lido termasuk kedalam tipe iklim zone panas.

Sedangkan untuk penggunaan lahan di Desa Wates Jaya sebagian besar dibedakan

menjadi pemukiman penduduk, tegalan, lahan pertanian, lahan perkebunan, hutan,

tanah kosong, dan semak belukar.

Atraksi wisata yang ada di objek wisata Danau Lido dapat dibedakan

menjadi atraksi yang dapat dilihat (what to see) seperti panorama alam, keindahan

danau, peninggalan sejarah, dan panggung hiburan. Aktivitas yang dapat

dilakukan (what to do) seperti menikmati pemandangan, jalan-jalan, memancing,

dan berperahu. Sesuatu yang dapat dibeli (something to buy) seperti oleh-oleh

berupa cinderamata dan makanan khas yang ada di sekitar lokasi objek wisata.

Sarana dan prasarana wisata yang terdapat di objek wisata Danau Lido

dapat dibedakan menjadi sarana akomodasi, sarana catering, sarana olahraga,

sarana hiburan, sarana kebersihan, sarana peribadatan, sarana toilet umum, area

parkir dan fasilitas keamanan.

Keberadaan lokasi objek wisata Danau Lido telah memberikan

keuntungan dan kerugian bagi masyarakat. keuntungan dari adanya lokasi objek

wisata ini adalah kondisi jalan yang semakin baik, memberikan mata pencaharian

dan pendapatan tambahan kepada penduduk. Sedangkan kerugian yang

ditimbulkan antara lain sering dijadikan tempat berkumpulnya muda-mudi, dan

kemacetan lalu lintas.

Page 39: BAB IV - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0607504_chapter4(1).pdfkawasan wisata Danau Lido membahas mengenai sejarh singkat Danau Lido, dan unsur-unsur atraksi

75

Berdasarkan hal tersebut diatas dan berdasarkan teori yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka objek wisata Danau Lido telah memenuhi syarat-

syarat darii berkembangnya suatu objek wisata seperti atraksi wisata yang dapat

dilihat (what to see), aktivitas wisata yang dapat dilakukan (what to do), sesuatu

yang dapat dibeli (something to buy), aksesibiltas menuju lokasi objek wisata

(how to arrive), dan tempat tinggal sementara untuk wisatawan (how to stay).

Berdasarkan teori yang ada sarana dan prasarana wisata merupakan hal yang

mutlak ada di suatu lokasi objek wisata, dan Danau Lido sebagian besar telah

memenuhi akan keberadaan sarana dan prasarana tersebut.