28
55 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Pada bab IV ini akan dilakukan analisa dan pembahasan performansi jaringan Jembatan Timbang online di Jawa Timur menggunakan Radio Link. Analisa yang dilakukan meliputi pengukuran packet loss, delay, jitter dan throughput jaringan serta kualitas dari hasil perbandingan antara rekaman video monitoring JT (Jembatan Timbang) di Operation Room (sebagai pusat monitoring seluruh JT se Jawa Timur) dengan hasil rekaman di lokasi JT. Pada pengukuran delay, jitter, throughput dan packet loss dilakukan dengan mengubah perameter interval waktu ujicoba yang juga berpengaruh pada jumlah paket yang dikirimkan. Waktu ujicoba tersebut di bagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu ujicoba pertama pada jam 08.00 – 13.00 WIB, ujicoba kedua pada jam 13.00 – 17.00 WIB sedangkan untuk ujicoba yang ketiga di atas jam 17.00 WIB. Masing- masing ujicoba diambil 6 (enam) kali data atau paket pengamatan. Ujicoba dilakukan saat mulai melakukan koneksi sampai saat mengakhiri koneksi tersebut. 4.2 Pengukuran pada ujicoba antara Jembatan Timbang Trosobo dengan Operation Room Setelah dilakukan pengukuran pada koneksi yang terjadi antara operation room pada cleint 1 yang memiliki IP. 172.19.25.11 dengan Jembatan Timbang Trosobo pada client 1 yang memiliki IP. 172.19.25.50 didapatkan hasil analisa delay, jitter, throughput dan packet loss dan pembahasannya sebagai berikut : 4.2.1 Pengukuran Delay Delay yang diukur pada pengukuran ini merupakan selisih waktu saat paket mulai dikirimkan dari Jembatan Timbang hingga diterima oleh Operation Room sebagai pusat pengendalian dan monitoring seluruh JT se Jawa Timur . Perhitungan delay ini diperoleh dari data yang dicapture oleh perangkat lunak Wireshark. Delay yang didapatkan dalam pengukuran ini adalah delay saat sudah terjadi koneksi / sedang terjadi komunikasi.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN filemenggunakan Radio Link. Analisa yang dilakukan meliputi pengukuran packet loss, ... Dari pengukuran berdasarkan analisa data dari wireshark rata-rata

  • Upload
    dangnhu

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

55

BAB IVANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 UmumPada bab IV ini akan dilakukan analisa dan pembahasan

performansi jaringan Jembatan Timbang online di Jawa Timurmenggunakan Radio Link. Analisa yang dilakukan meliputi pengukuranpacket loss, delay, jitter dan throughput jaringan serta kualitas dari hasilperbandingan antara rekaman video monitoring JT (Jembatan Timbang)di Operation Room (sebagai pusat monitoring seluruh JT se JawaTimur) dengan hasil rekaman di lokasi JT.

Pada pengukuran delay, jitter, throughput dan packet lossdilakukan dengan mengubah perameter interval waktu ujicoba yang jugaberpengaruh pada jumlah paket yang dikirimkan. Waktu ujicobatersebut di bagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu ujicoba pertama pada jam08.00 – 13.00 WIB, ujicoba kedua pada jam 13.00 – 17.00 WIBsedangkan untuk ujicoba yang ketiga di atas jam 17.00 WIB. Masing-masing ujicoba diambil 6 (enam) kali data atau paket pengamatan.Ujicoba dilakukan saat mulai melakukan koneksi sampai saatmengakhiri koneksi tersebut.

4.2 Pengukuran pada ujicoba antara Jembatan TimbangTrosobo dengan Operation RoomSetelah dilakukan pengukuran pada koneksi yang terjadi antara

operation room pada cleint 1 yang memiliki IP. 172.19.25.11 denganJembatan Timbang Trosobo pada client 1 yang memiliki IP.172.19.25.50 didapatkan hasil analisa delay, jitter, throughput danpacket loss dan pembahasannya sebagai berikut :

4.2.1 Pengukuran Delay Delay yang diukur pada pengukuran ini merupakan selisih

waktu saat paket mulai dikirimkan dari Jembatan Timbang hinggaditerima oleh Operation Room sebagai pusat pengendalian danmonitoring seluruh JT se Jawa Timur . Perhitungan delay ini diperolehdari data yang dicapture oleh perangkat lunak Wireshark. Delay yangdidapatkan dalam pengukuran ini adalah delay saat sudah terjadi koneksi/ sedang terjadi komunikasi.

56

Dari pengukuran berdasarkan analisa data dari wireshark rata-ratadelay didapatkan statistik :

Hasil pengukuran rata-rata delay pada ujicoba pertama

Tabel 4.1 Rata-rata delay ujicoba pertama dari JT Trosobo ke Operation Room

WAKTU (s) ASAL TUJUAN RATA-RATADELAY (ms)

10:09:27.265755 s/d10:11:43.486950

JTTrosobo

OperationRoom 0.002146

10:18:53.714988 s/d10:20:53.177435

JTTrosobo

OperationRoom 0.005344

10:25:16.318097 s/d10:27:25.441668

JTTrosobo

OperationRoom 0.005561

10:36:11.500913 s/d10:38:12.271725

JTTrosobo

OperationRoom 0.005653

10:46:59.344748 s/d10:48:45.582469

JTTrosobo

OperationRoom 0.005270

Dari tabel 4.1 maka dapat diketahui bahwa ujicoba dimulai waktupengamatan antara jam 10:09:27.265755 WIB sampai dengan jam10:48:45.582469 WIB bervariasi dengan nilai rata-rata delay 0.0047948ms. Perolehan nilai rata-rata delay dari software packet analyzer yakniWireshark, yaitu membandingkan waktu pengamatan antara kedatanganpaket pertama dengan paket kedua dan seterusnya sampai pada paketkeenam, sehingga diperoleh rata-rata delay seperti pada tabel 4.1 di atas.Pada waktu pengamatan antara jam 10:09:27.265755 WIB sampaidengan jam 10:11:43.486950 WIB nilai rata-rata delaynya terendahyaitu 0.002146 ms jika dibandingkan dengan waktu pengamatan lainnyasedangkan pada pengamatan antara jam 10:36:11.500913 WIB sampaidengan jam 10:38:12.271725 WIB nilai rata-rata delaynya tertinggiyaitu 0.005653 ms. Dari rata-rata delay yang dihasilkan antara waktu pengamatan10:09:27.265755 WIB sampai dengan 10:48:45.582469 WIB sangatkecil maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara JembatanTimbang Trosobo dengan Operation Room sangat bagus.

57

Hasil pengukuran rata-rata delay pada ujicoba kedua

Tabel 4.2 Rata-rata delay ujicoba kedua dari JT Trosobo ke Operation Room

WAKTU (s) ASAL TUJUAN RATA-RATADELAY (ms)

13:10:55.607339 s/d13:13:04.934326

JTTrosobo

OperationRoom 0.005797

13:29:14.196944 s/d13:31:08.889987

JTTrosobo

OperationRoom 0.005385

13:42:28.659292 s/d13:44:31.547335

JTTrosobo

OperationRoom 0.004198

13:54:17.347912 s/d13:56:14.957474

JTTrosobo

OperationRoom 0.006359

13:58:59.064991 s/d14:00:53.562697

JTTrosobo

OperationRoom 0.004255

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata delay padaujicoba kedua dimulai waktu pengamatan antara jam 13:10:55.607339WIB sampai dengan jam 14:00:53.562697 WIB juga bervariasi dengannilai rata-rata delay 0.0051988 ms. Nilai rata-rata delay terendah padawaktu pengamatan 13:44:31.547335 WIB sampai dengan13:42:28.659292 WIB yaitu bernilai 0.004198 ms sedangkan padawaktu pengamatan 13:56:14.957474 WIB sampai dengan13:54:17.347912 WIB niali rata-rata delaynya tertinggi yaitu 0.006359ms. Pada ujicoba kedua ini cara perolehan nilai rata-rata delay yangdihasilkan sama dengan ujicoba pertama.

Hasil pengukuran rata-rata delay pada ujicoba ketiga

Tabel 4.3 Rata-rata delay ujicoba ketiga dari JT Trosobo ke Operation Room

WAKTU (s) ASAL TUJUAN RATA-RATADELAY (ms)

17:27:27.950248 s/d17:29:29.713581

JTTrosobo

OperationRoom 0.002103

17:39:55.657826 s/d17:41:52.982444

JTTrosobo

OperationRoom 0.003813

58

Lanjutan Tabel 4.3 Pengukuran rata-rata delay pada ujicoba ketiga

WAKTU (s) ASAL TUJUANRATA-RATA

DELAY (ms)17:52:54.095993 s/d17:54:54.005603

JTTrosobo

OperationRoom 0.006617

17:59:19.563336 s/d18:01:34.080943

JTTrosobo

OperationRoom 0.004337

18:12:06.647055 s/d18:14:07.264060

JTTrosobo

OperationRoom 0.006955

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa ujicoba ketiga ini untukmemperoleh nilai rata-rata delay caranya sama dengan ujicoba pertamadan kedua. Dari tabel di atas ujicoba dilakukan mulai dari waktupengamatan 17:27:27.950248 WIB sampai dengan 18:14:07.264060WIB dengan nilai rata-rata delaynya adalah 0.004765 ms. Nilai rata-ratadelay yang terendah yaitu 0.002103 ms pada waktu pengamatan17:27:27.950248 WIB sampai dengan 17:29:29.713581 WIB.Sedangkan pada waktu pengamatan 18:12:06.647055 WIB sampaidengan 18:14:07.264060 WIB mempunyai nilai rata-rata delay tertinggiyaitu 0.006955 ms.

4.2.2 Perbandingan Rata-Rata Delay Pada Ketiga Ujicoba Dari perolehan data-data di atas maka rata-rata delay dariwaktu awal pengamatan sampai akhir pengamatan pada ujicoba pertama,kedua dan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafik seperti di bawahini :

Pe rbandingan Rata-Rata D e lay

0.004765

0.0051988

0.0047948

0.00450.00460.00470.00480.0049

0.0050.0051

0.00520.0053

1 2 3

Ujicoba

Gambar 4.1 Grafik perbandingan rata-rata delay ujicoba pertama,kedua dan ketiga

59

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata delay dari waktuawal pengamatan sampai akhir pengamatan pada ujicoba pertama, keduadan ketiga tidak teratur. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yangmempengaruhi delay, mulai dari jarak, waktu pengamatan, trafikjaringan dan lain – lain. Sehingga delay yang disebabkan tidak teratur.Akan tetapi nilai rata-rata delay tersebut mempunyai nilai sangat kecil,maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara Jembatan TimbangTrosobo dengan Operation Room sangat bagus.

4.2.3 Pengukuran Jitter Jitter adalah variasi inter-paket delay, yaitu perbedaan inter-

paket delay dari tiap-tiap paket yang diterima. Jitter dapat menyebabkandata loss terutama pada kecepatan transmisi yang tinggi.

Berikut ini analisa jitter yang terjadi saat melakukankomunikasi. Dari pengukuran berdasarkan analisa data dari wiresharkdidapatkan statistik :

Hasil pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba pertama

Tabel 4.4 Rata-rata jitter ujicoba pertama dari JT Trosobo ke Operation Room

WAKTU (s) ASAL TUJUAN RATA-RATAJITTER (ms)

10:09:27.265755 s/d10:11:43.486950

JTTrosobo

OperationRoom 0.002675

10:18:53.714988 s/d10:20:53.177435

JTTrosobo

OperationRoom

0.009439

10:25:16.318097 s/d10:27:25.441668

JTTrosobo

OperationRoom

0.010224

10:36:11.500913 s/d10:38:12.271725

JTTrosobo

OperationRoom

0.009685

10:46:59.344748 s/d10:48:45.582469

JTTrosobo

OperationRoom

0.009032

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata jitter dariwaktu pengamatan 10:09:27.265755 WIB sampai dengan

60

10:48:45.582469 WIB mempunyai nilai rata-rata jitter yang bervariasi.Adapun nilai rata-rata jitter pada ujicoba pertama sebesar 0.008211 ms.Dari data di atas nilai rata-rata jitter yang tertinggi yaitu 0.010224 mspada waktu pengamatan dari 10:25:16.318097 WIB sampai dengan10:27:25.441668 WIB, sedangkan dari waktu pengamatan10:09:27.265755 WIB sampai dengan 10:11:43.486950 WIBmempunyai nilai rata-rata jitter terendah yaitu 0.002675 ms.

Hasil pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua

Tabel 4.5 Rata-rata jitter ujicoba kedua dari JT Trosobo ke Operation Room

WAKTU (s) ASAL TUJUAN RATA-RATAJITTER (ms)

13:10:55.607339 s/d13:13:04.934326

JTTrosobo

OperationRoom 0.003523

13:29:14.196944 s/d13:31:08.889987

JTTrosobo

OperationRoom

0.009556

13:42:28.659292 s/d13:44:31.547335

JTTrosobo

OperationRoom

0.007596

13:54:17.347912 s/d13:56:14.957474

JTTrosobo

OperationRoom

0.011044

13:58:59.064991 s/d14:00:53.562697

JTTrosobo

OperationRoom

0.007023

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata jitter padaujicoba kedua bervareasi. Adapun dari waktu pengamatan13:10:55.607339 WIB sampai dengan 14:00:53.562697 WIBmempunyai nilai rata-rata jitter sebesar 0.007748 ms. Pada ujicobakedua ini nilai rata-rata jitter terendah yaitu 0.003523 ms dari waktupengamatan 13:10:55.607339 WIB sampai dengan 13:13:04.934326WIB, sedangkan dari waktu pengamatan 13:54:17.347912 WIB sampaidengan 13:56:14.957474 WIB nilai rata-rata jitternya tertinggi yaitu0.011044 ms.

Hasil pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba ketiga

61

Tabel 4.6 Rata-rata jitter ujicoba ketiga dari JT Trosobo ke Operation Room

WAKTU (ms) ASAL TUJUAN RATA-RATAJITTER (MS)

17:27:27.950248 s/d17:29:29.713581

JTTrosobo

OperationRoom 0.002663

17:39:55.657826 s/d17:41:52.982444

JTTrosobo

OperationRoom 0.005332

17:52:54.095993 s/d17:54:54.005603

JTTrosobo

OperationRoom 0.010873

17:59:19.563336 s/d18:01:34.080943

JTTrosobo

OperationRoom 0.005565

18:12:06.647055 s/d18:14:07.264060

JTTrosobo

OperationRoom 0.009015

Dari tabel 4.6 maka dapat diketahui bahwa pada percobaanujicoba ketiga ini rata-rata jitter juga bervariasi dengan nilai yangtertinggi pada waktu percobaan dari jam 17:52:54.095993 WIB sampaidengan jam 17:54:54.005603 WIB yaitu 0.010873 ms. Sedangkan nilairata-rata jitter terendah pada waktu percobaan dari jam 17:27:27.950248WIB sampai dengan 17:29:29.713581 WIB yaitu 0.002663 ms. Adapunnilai rata-rata jitter pada ujicoba ketiga dari awal sampai akhir waktupengamatan pada percobaan ujicoba ketiga yaitu 0.006689 ms.

4.2.4 Perbandingan Rata-Rata JitterDari perolehan data-data di atas maka rata-rata jitter dari waktu

awal pengamatan sampai akhir pengamatan pada ujicoba pertama, keduadan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafik seperti di bawah ini :

Perbandingan Rata-Rata Jitter

0.008211 0.0077480.006689

0

0.002

0.004

0.006

0.008

0.01

1 2 3Ujicoba

Gambar 4.2 Grafik perbendingan rata-rata jitter ujicoba pertama, keduadan ketiga

62

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa grafik nilai rata-rata jitter dari ujicobapertama sampai ujicoba ketiga dimulai dari waktu pengamatan dari jam13:10:55.607339 WIB sampai dengan jam 18:14:07.264060 WIBsemakin menurun, akan tetapi nilai rata-rata jitter dari ketiga percobaantidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dikarenakan padaujicoba pertama, kedua dan ketiga waktu kedatangan antar paketpertama dengan paket selanjutnya selisihnya tidak terlalu besar,sehingga menghasilkan perbandingan grafik yang hampir sama. Dari perolehan nilai rata-rata delay dan jitter pada percobaanpertama, kedua dan ketiga di atas, maka dapat diperoleh perbandingangrafik seperti di bawah ini :

Gambar 4.3 Grafik perbendingan rata-rata delay dan jitterujicoba pertama, kedua dan ketiga

Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata delaytertinggi terletak pada ujicoba kedua, hal ini terjadi karena waktu antarkedatangan paket pertama dengan paket selanjutnya selisihnya lebihbesar jika dibandingkan dengan ujicoba pertama dan ketiga. Sedangkannilai rata-rata jitter tertinggi terletak pada ujicoba pertama, hal initerjadi karena selisih antara delay pertama dengan delay berikutnya lebihbesar jika dibandingkan dengan ujicoba kedua dan ketiga. Sehinggadapat disimpulkan bahwa besar kecilnya nilai delay akan mempengaruhibesar kecilnya nilai jitter, karena jitter itu sendiri merupakan variasiinter-paket delay, yaitu perbedaan inter-paket delay dari tiap-tiap paketyang diterima.

Perbandingan Rata-Rata Delay & Jitter

00.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.009

1 2 3

Ujicoba

ms Delay

Jitter

63

4.2.5 Pengukuran Throughput Pengukuran throughput pada tugas akhir ini dilakukan dengancara penagamatan saat pengiriman paket dari sisi pengirim dalam hal iniJembatan Timbang Trosobo ke sisi penerima yaitu operation roomdengan menggunakan perangkat lunak wireshark. Perolehan throughputdari software tersebut dapat diperoleh dengan cara membandingkanwaktu awal pengamatan sampai akhir waktu pengamatan dari seluruhpaket yang dikirimkan dari Jembatan Timbang Trosobo ke OperationRoom.Berikut ini adalah besarnya throughputh berdasarkan analisa data dariwireshark yang didapatkan saat pengiriman paket.

Hasil pengukuran throughput pada ujicoba pertama dengan waktupengamatan dari jam 10:09:27.265755 WIB sampai jam10:48:45.582469WIB.

Tabel 4.7 Nilai Throughput ujicoba pertama dari JT Trosobo ke Operation Room

Hasil pengukuran throughput pada ujicoba kedua dengan waktupengamatan dari jam 13:10:55.607339 WIB sampai jam14:00:53.562697 WIB.

Tabel 4.8 Nilai Throughput ujicoba kedua dari JT Trosobo ke Operation Room

Packets Bytes TxPackets

TxBytes

RxPackets

RxBytes Kbps

133844 110796924 53079 4323024 80765 106473900 6106.445798133805 110798762 53042 4325538 80763 106473224 6963.185610133820 110676050 53054 4202270 80766 106473780 6442.095737133803 110798654 53040 4325430 80763 106473224 6887.608427133815 110556368 53047 4081680 80768 106474688 7829.926058

Rata-Rata 6845.852326

Packets Bytes TxPackets

TxBytes

RxPackets

RxBytes Kbps

133811 110674638 53048 4201414 80763 106473224 6431.929497133807 110913906 53042 4440562 80765 106473344 7252.602061133810 110914078 53046 4440794 80764 106473284 6768.946034133806 110913872 53043 4440648 80763 106473224 7072.741777133805 110674346 53042 4201122 80763 106473224 7264.967060

Rata-Rata 6958.237286

64

Hasil pengukuran throughput pada ujicoba ketiga dengan waktupengamatan dari jam 17:27:27.950248 WIB sampai jam 18:14:07.26406WIB.

Tabel 4.9 Nilai Throughput ujicoba pertama dari JT Trosobo ke Operation Room

Packets Bytes TxPackets

TxBytes

RxPackets

RxBytes Kbps

133808 110674540 53045 4201316 80763 106473224 6831.465943

133806 110674396 53041 4201052 80765 106473344 7089.927197

133810 110674600 53047 4201376 80763 106473224 6937.075873

133804 110554920 53040 4081328 80764 106473592 6183.762528

133804 110913722 53040 4440438 80764 106473284 6896.395175Rata-Rata 6787.725343

4.2.6 Perbandingan Rata-Rata Throughput Pada Ketiga UjicobaDari perolehan data-data di atas maka rata-rata throughput dari

ujicoba pertama, kedua dan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafikseperti di bawah ini :

Perbandingan Rata-Rata Throughput

6845.852326

6958.237286

6787.725343

6700

6750

6800

6850

6900

6950

7000

1 2 3

Ujicoba

Thro

ughp

ut (

Kbp

s)

Gambar 4.4 Grafik perbendingan rata-rata throughput ujicoba pertama,kedua dan ketiga

Dari gambar 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa grafk nilai rata-rata throughput yang dihasilkan menunjukkan perbedaan yang signifikanantara ujicoba pertama, kedua dan ketiga. Hal ini terjadi karenapenggunaan sebuah saluran secara bersamaan oleh semua JembatanTimbang yang ada pada saat pengiriman data ke Operation Room akanmenyebabkan cepat tidaknya paket data yang sampai. Dari data di atas

65

ujicoba kedua nilai rata-rata throughput tertinggi yaitu 69858.237286Kbps jika dibandingkan dengan ujicoba pertama yaitu 6845.852326Kbps dan ujicoba ketiga yaitu 6787.725343 Kbps.

4.2.7 Pengukuran Paket Loss Berikut ini adalah besarnya paket loss berdasarkan analisa datadari wireshark yang didapatkan saat pengiriman paket dari JT Trosoboke Operation Room.Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba pertama

Tabel 4.10 Paket Loss ujicoba pertama dari JT Trosobo ke Operation Room

No ASAL TUJUAN PAKET PAKETLOSS

1 JT Trosobo Operation Room 133811 02 JT Trosobo Operation Room 133807 03 JT Trosobo Operation Room 133810 04 JT Trosobo Operation Room 133806 05 JT Trosobo Operation Room 133805 0

Dari tabel 4.10 hasil pengukuran paket loss pada ujicoba pertamadilakukan dengan waktu pengamatan dari jam 10:09:27.265755 WIBsampai jam 10:48:45.582469WIB. Dari tabel di atas dapat diketahuibahwa paket loss bernilai 0, ini menandakan bahwa semua paket yangdikirimkan dari JT Trosobo ke Operation Room terkirim dengansempurna sehingga komunikasi antar keduanya berlangsung dengan baiktanpa ada data yang hilang.

Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba kedua

Tabel 4.11 Paket Loss ujicoba kedua dari JT Trosobo ke Operation Room

No ASAL TUJUAN PAKET PAKETLOSS

1 JT Trosobo Operation Room 133844 02 JT Trosobo Operation Room 133805 03 JT Trosobo Operation Room 133820 04 JT Trosobo Operation Room 133803 05 JT Trosobo Operation Room 133815 0

66

Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba kedua yangditunjukkan pada tabel 4.11 dilakukan dengan waktu pengamatan darijam 13:10:55.607339 WIB sampai jam 14:00:53.562697 WIB. Daritabel di atas dapat diketahui bahwa paket loss bernilai 0, ini menandakanbahwa semua paket yang dikirimkan dari JT Trosobo ke OperationRoom terkirim dengan sempurna sehingga komunikasi antar keduanyaberlangsung dengan baik tanpa ada data yang hilang.Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba ketiga

Tabel 4.12 Paket Loss ujicoba ketiga dari JT Trosobo ke Operation Room

No ASAL TUJUAN PAKET PAKETLOSS

1 JT Trosobo Operation Room 133808 02 JT Trosobo Operation Room 133806 03 JT Trosobo Operation Room 133810 04 JT Trosobo Operation Room 133804 05 JT Trosobo Operation Room 133804 0

Pada pengukuran paket loss di ujicoba ketiga yang ditunjukkanpada tabel 4.12 semua paket terkirim dengan sempurna tanpa ada datayang hilang, karena pada tabel di atas terlihat bahwa nilai daripada paketlossnya adalah 0. Sehingga komunikasi keduanya berjalan dengan baik.

4.2.8 Perbandingan Paket Loss Pada Ketiga UjicobaDari perolehan tabel-tabel di atas maka paket loss dari ujicoba

pertama, kedua dan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafik sepertidi bawah ini :

Perbandingan Paket Loss

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1 2 3Ujicoba

Pak

et Lo

ss

Gambar 4.5 Grafik perbendingan paket loss ujicoba pertama,kedua dan ketiga

67

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa nilai dari pada paket loss daripada ujicoba pertama, ujicoba kedua dan ujicoba ketiga nilainya adalah0. Hal ini terjadi karena jaringan radio link yang digunakan padaJembatan Timbang adalah point to point sehingga disebut jugaConnection Oriented yaitu Suatu jenis komunikasi antar unit dalamjaringan yang transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebihdahulu. Sehingga komunikasi antara Jembatan Timbang Trosobo denganOperation Room dapat berlangsung dengan sangat baik tanpa ada datayang hilang.

4.3 Pengukuran pada ujicoba antara Jembatan TimbangTrowulan dengan Operation Room

Pada dasarnya cara pengukuran pada ujicoba antara JembatanTimbang Trowulan dengan Operation Room adalah sama dengan carapengukuran pada ujicoba antara Jembatan Timbang Trosobo denganOperation Room. Setelah dilakukan pengukuran pada koneksi yangterjadi antara operation room pada cleint 1 yang memiliki IP.172.19.25.11 dengan Jembatan Timbang Trowulan pada client 1 yangmemiliki IP. 172.19.25.60 didapatkan hasil analisa delay, jitter,throughput dan packet loss dan pembahasannya sebagai berikut :

4.3.1 Pengukuran Delay Dari pengukuran berdasarkan analisa data dari wireshark rata-ratadelay didapatkan statistik :

Hasil pengukuran rata-rata delay pada ujicoba pertama

Tabel 4.13 Rata-rata delay ujicoba pertama dari JT Trowulan ke Operation Room

WAKTU ASAL TUJUAN RATA-RATADELAY (ms)

10:29:53.806646 s/d10:32:01.671291

JTTrowulan

OperationRoom 0.009141

10:40:41.495089 s/d10:42:54.523063

JTTrowulan

OperationRoom 0.008138

10:53:45.663014 s/d10:56:31.791861

JTTrowulan

OperationRoom 0.008341

68

Lanjutan tabel 4.13 Rata-rata delay pada ujicoba pertama dari JTTrowulan ke Operation Room

WAKTU ASAL TUJUANRATA-RATADELAY (ms)

11:02:26.747499 s/d11:04:31.685775

JTTrowulan

OperationRoom 0.007271

11:07:15.605613 s/d11:09:24.709976

JTTrowulan

OperationRoom 0.009613

Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pada ujicoba pertamanilai rata-rata delay dari waktu pengamatan 10:29:53.806646 WIBsampai dengan 11:09:24.709976 WIB mempunyai nilai rata-rata delayyang bervariasi. Adapun nilai rata-rata delay pada ujicoba pertamasebesar 0.008501ms. Dari data di atas nilai rata-rata delay yang tertinggiyaitu 0.009613 ms terjadi pada waktu pengamatan dari 11:07:15.605613WIB sampai dengan 11:09:24.709976 WIB, sedangkan dari waktupengamatan 11:02:26.747499 WIB sampai dengan 11:04:31.685775WIB mempunyai nilai rata-rata delay terendah yaitu 0.007271 ms.

Hasil pengukuran rata-rata delay pada ujicoba kedua

Tabel 4.14 Rata-rata delay ujicoba kedua dari JT Trowulan ke Operation Room

WAKTU ASAL TUJUAN RATA-RATADELAY (ms)

13:49:55.179579 s/d13:52:33.687213

JTTrowulan

OperationRoom 0.093023

14:13:20.016902 s/d14:15:52.098251

JTTrowulan

OperationRoom 0.010877

14:29:59.336983 s/d14:33:18.302714

JTTrowulan

OperationRoom 0.050688

15:05:53.493453 s/d15:08:44.790764

JTTrowulan

OperationRoom 0.010536

15:21:49.194915 s/d15:24:45.472235

JTTrowulan

OperationRoom 0.011638

69

Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa waktu pengamatan padaujicoba pertama dimulai dari 13:49:55.179579 WIB sampai dengan15:24:45.472235 WIB dengan nilai rata-rata delaynya adalah 0.0353524ms. Nilai rata-rata delay yang terendah yaitu 0.010536 ms terjadi padawaktu pengamatan 15:05:53.493453 WIB sampai dengan15:08:44.790764 WIB. Sedangkan pada waktu pengamatan13:49:55.179579 WIB sampai dengan 13:52:33.687213 WIBmempunyai nilai rata-rata delay tertinggi yaitu 0.093023 ms.

Hasil pengukuran rata-rata delay pada ujicoba ketiga

Tabel 4.15 Rata-rata delay ujicoba ketiga dari JT Trowulan ke Operation Room

WAKTU ASAL TUJUAN RATA-RATADELAY (ms)

17:21:03.694408 s/d17:24:09.853609

JTTrowulan

OperationRoom 0.015953

17:31:53.297942 s/d17:34:54.480627

JTTrowulan

OperationRoom 0.015371

17:47:28.981717 s/d17:50:17.908566

JTTrowulan

OperationRoom 0.015716

18:05:13.228554 s/d18:08:55.315451

JTTrowulan

OperationRoom 0.047291

18:18:48.020006 s/d18:23:13.048916

JTTrowulan

OperationRoom 0.011007

Dari tabel 4.15 ujicoba ketiga dilakukan mulai dari waktupengamatan pada jam 17:21:03.694408 WIB sampai jam18:23:13.048916 WIB dengan nilai rata-rata delaynya adalah 0.021068ms. Nilai rata-rata delay yang terendah yaitu 0.011007 ms terjadi padawaktu pengamatan 18:18:48.020006 WIB sampai dengan18:23:13.048916 WIB. Sedangkan pada waktu pengamatan18:05:13.228554 WIB sampai dengan 18:08:55.315451 WIBmempunyai nilai rata-rata delay tertinggi yaitu 0.047291 ms.

4.3.2 Perbandingan Rata-Rata Delay Pada Ketiga Ujicoba Dari perolehan data-data di atas maka rata-rata delay dariwaktu awal pengamatan sampai akhir pengamatan pada ujicoba pertama,

70

kedua dan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafik seperti di bawahini :

Perbandingan Rata-Rata Delay

0.008501

0.035352

0.021068

00.0050.01

0.0150.02

0.0250.03

0.0350.04

1 2 3

Ujicoba

Del

ay (m

s)

Gambar 4.6 Grafik perbendingan delay ujicoba pertama,kedua dan ketiga

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa perbandingan rata-rata delaymenunjukkan perbandingan yang signifikan. Hal ini disebabkan karenabanyak faktor yang mempengaruhi delay, mulai dari jarak, waktupengamatan, trafik jaringan dan lain – lain. Sehingga delay yangdisebabkan tidak teratur. Pada ujicoba kedua seperti ditunjukkan padagabar 4.6 di atas, bahwa nilai rata-rata delaynya tertinggi yaitu0.0353524 ms, sedangkan nilai terendah pada ujicoba pertama yaitu0.008501 ms. Akan tetapi nilai rata-rata delay dari semua ujicobamempunyai nilai kurang dari 1 (satu), maka dapat disimpulkan bahwakomunikasi antara Jembatan Timbang Trowulan dengan OperationRoom sangat bagus.

4.3.3 Pengukuran Jitter Berikut ini analisa jitter pada ujicoba pertama, kedua dan ketiga

yang terjadi saat melakukan komunikasi. Dari pengukuran berdasarkananalisa data dari wireshark didapatkan statistik :

Hasil pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba pertama seperti terlihatpada tabel di bawah ini .

71

Tabel 4.16 Rata-rata jitter ujicoba pertama dari JT Trowulan ke Operation Room

WAKTU ASAL TUJUAN RATA-RATAJITTER (ms)

10:29:53.806646 s/d10:32:01.671291

JTTrowulan

OperationRoom 0.015573

10:40:41.495089 s/d10:42:54.523063

JTTrowulan

OperationRoom 0.012883

10:53:45.663014 s/d10:56:31.791861

JTTrowulan

OperationRoom 0.013021

11:02:26.747499 s/d11:04:31.685775

JTTrowulan

OperationRoom 0.010406

11:07:15.605613 s/d11:09:24.709976

JTTrowulan

OperationRoom 0.009295

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa pada percobaan ujicobapertama ini rata-rata jitter bervariasi dengan nilai yang tertinggi padawaktu percobaan dari jam 10:29:53.806646 WIB sampai dengan jam10:32:01.671291 WIB yaitu 0.015573 ms. Sedangkan nilai rata-ratajitter terendah pada waktu percobaan dari jam 11:07:15.605613 WIBsampai dengan 11:09:24.709976 WIB yaitu 0.009295 ms. Adapun nilairata-rata jitter pada ujicoba pertama dari awal sampai akhir waktupengamatan pada percobaan ujicoba pertama yaitu 0.012236 ms.

Hasil pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba kedua

Tabel 4.17 Rata-rata jitter ujicoba kedua dari JT Trowulan ke Operation Room

WAKTU ASAL TUJUAN RATA-RATAJITTER (ms)

13:49:55.179579 s/d13:52:33.687213

JTTrowulan

OperationRoom 0.075805

14:13:20.016902 s/d14:15:52.098251

JTTrowulan

OperationRoom 0.013579

14:29:59.336983 s/d14:33:18.302714

JTTrowulan

OperationRoom 0.051726

15:05:53.493453 s/d15:08:44.790764

JTTrowulan

OperationRoom 0.013856

15:21:49.194915 s/d15:24:45.472235

JTTrowulan

OperationRoom 0.016158

72

Dari tabel 4.17 ujicoba kedua dilakukan mulai dari waktupengamatan 13:49:55.179579 WIB sampai dengan 15:24:45.472235WIB dengan nilai rata-rata jitternya adalah 0.034225 ms. Nilai rata-ratajitter yang terendah yaitu 0.013579 ms terjadi pada waktu pengamatan14:13:20.016902 WIB sampai dengan 14:15:52.098251 WIB.Sedangkan pada waktu pengamatan 13:49:55.179579 WIB sampaidengan 13:52:33.687213 WIB mempunyai nilai rata-rata jitter tertinggiyaitu 0.075805 ms.

Hasil pengukuran rata-rata jitter pada ujicoba ketiga

Tabel 4.18 Rata-rata jitter ujicoba ketiga dari JT Trowulan ke Operation Room

WAKTU ASAL TUJUAN RATA-RATAJITTER (ms)

17:21:03.694408 s/d17:24:09.853609

JTTrowulan

OperationRoom 0.017235

17:31:53.297942 s/d17:34:54.480627

JTTrowulan

OperationRoom 0.016410

17:47:28.981717 s/d17:50:17.908566

JTTrowulan

OperationRoom 0.013907

18:05:13.228554 s/d18:08:55.315451

JTTrowulan

OperationRoom 0.042992

18:18:48.020006 s/d18:23:13.048916

JTTrowulan

OperationRoom 0.013871

Dari tabel 4.18 ujicoba ketiga dilakukan mulai dari waktupengamatan 17:21:03.694408 WIB sampai dengan 18:23:13.048916WIB dengan nilai rata-rata jitternya adalah 0.020883 ms. Nilai rata-ratajitter yang terendah yaitu 0.013871 ms terjadi pada waktu pengamatan18:18:48.020006 WIB sampai dengan 18:23:13.048916 WIB.Sedangkan pada waktu pengamatan 18:05:13.228554 WIB sampaidengan 18:08:55.315451 WIB mempunyai nilai rata-rata delay tertinggiyaitu 0.042992 ms.

4.3.4 Perbandingan Jitter Pada Ketiga Ujicoba Dari perolehan data-data di atas maka rata-rata jitter dari waktuawal pengamatan sampai akhir pengamatan pada ujicoba pertama, keduadan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafik seperti di bawah ini :

73

Perbandingan Rata-Rata Jitter

0.012236

0.034225

0.020883

0

0.005

0.01

0.015

0.02

0.025

0.03

0.035

0.04

1 2 3

Ujicoba

Jitte

r (m

s)

Gambar 4.7 Grafik perbendingan Jitter ujicoba pertama,kedua dan ketiga

Gambar 4.7 menunjukkan perbandingan nilai dari rata-ratajitter dari ujicoba pertama, kedua dan ketiga yang dimulai dari waktupengamatan dari jam 10:29:53.806646 WIB sampai dengan jam18:23:13.048916 WIB. Dari grafik di atas perbandingan nilai rata-ratajitter menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara ketigaujicoba. Nilai rata-rata jitter pada ujicoba kedua menunjukkan kenaikannilai yang cukup besar yaitu 0.034225 ms jika dibandingkan denganujicoba pertama (0.012236 ms) dan ujicoba ketiga (0.020883 ms), hal initerjadi karena rata-rata delay pada ujicoba kedua sangat besar sehinggabesar kecilnya nilai rata-rata delay juga akan mempengaruhi besarkecilnya nilai rata-rata pada jitter.

4.3.5 Pengukuran Throughput Berikut ini adalah besarnya throughputh pada ujicoba pertama,kedua dan ketiga berdasarkan analisa data dari wireshark yangdidapatkan saat pengiriman paket.

Pada tabel 4.19 merupakan hasil pengukuran throughput pada ujicobapertama dengan waktu pengamatan dari jam 10:29:53.806646 WIBsampai jam 11:09:24.709976 WIB.

74

Tabel 4.19 Nilai Throughput ujicoba pertama dari JT Trowulan ke Operation Room

Pada tabel 4.20 merupakan hasil pengukuran throughput pada ujicobakedua dengan waktu pengamatan dari jam 13:49:55.179579 WIB sampaijam 15:24:45.472235 WIB.

Tabel 4.20 Nilai Throughput ujicoba kedua dari JT Trowulan ke Operation Room

Packets Bytes

Tx

Packets

Tx

Bytes

Rx

Packets

Rx

Bytes Kbps

133887 110801477 53041 4321869 80846 106479608 5248.150619133880 110921003 53046 4442459 80834 106478544 3922.379921133962 110932506 53122 4451466 80840 106481040 4181.037211133914 110929616 53068 4448672 80846 106480944 4856.365638133948 110698985 53107 4213597 80841 106485388 4719.365451

Rata-Rata 4585.459768

Pada tabel 4.21 merupakan hasil pengukuran throughput pada ujicobaketiga dengan waktu pengamatan dari jam 17:21:03.694408 WIBsampai jam 18:23:13.048916 WIB.

Tabel 4.21 Nilai Throughput ujicoba ketiga dari JT Trowulan ke Operation Room

Packets BytesTx

Packets Tx BytesRx

PacketsRx

Bytes Kbps

133977 110941041 53135 4457449 80842 106483592 4468.772202

133952 110697842 53102 4213280 80850 106484562 4591.557083

133940 110713829 53089 4231151 80851 106482678 4924.592667

134218 111010032 53358 4505628 80860 106504404 3746.576982

134385 110982374 53492 4463588 80893 106518786 3139.951848Rata-Rata 4174.290156

Packets BytesTx

PacketsTx

BytesRx

PacketsRx

Bytes Kbps133802 110784744 53031 4311188 80771 106473556 6505.509449133818 110905482 53050 4432088 80768 106473394 6266.772142133854 110907608 53091 4434484 80763 106473124 5007.085141133818 111145942 53053 4671804 80765 106474138 6657.921253133812 110785508 53047 4312276 80765 106473232 6443.021023

Rata-Rata 6176.061802

75

4.3.6 Perbandingan Throughput Pada Ketiga UjicobaDari perolehan data di atas maka rata-rata throughput dari

ujicoba pertama, kedua dan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafikseperti di bawah ini :

Perbandingan Rata-Rata Throughput

6176.061802

4585.459768 4174.290156

01000200030004000500060007000

1 2 3

ujicoba

Thro

ughp

ut (K

bps)

Gambar 4.8 Grafik perbendingan throughput ujicoba pertama, kedua dan ketiga

Dari gambar 4.8 terlihat bahwa perbandingan nilai rata-ratathroughput pada ujicoba pertama lebih tinggi yaitu 6176.061802 Kbpsjika dibandingkan dengan ujicoba kedua (4585.459768 Kbps) dan ketiga(4174.290156 Kbps). Hal ini disebabkan karena pada ujicoba pertamadelay antar paket rendah, sehingga akan menyebabkan kedatangan antarpaket lebih cepat. Dengan kata lain apabila sebuah saluran digunakansecara bersamaan oleh Jembatan Timbang lainnya untuk mengirimkandata ke Operation Room akan menyebabkan besar kecilnya throughput.

4.3.7 Pengukuran Paket Loss Berikut ini adalah besarnya paket loss berdasarkan analisa datadari wireshark yang didapatkan saat pengiriman paket dari JT Trowulanke Operation Room.Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba pertama

Tabel 4.22 Paket Loss ujicoba pertama dari JT Trowulan ke Operation Room

No ASAL TUJUAN PAKET PAKETLOSS

1 JT Trosobo Operation Room 133802 02 JT Trosobo Operation Room 133818 03 JT Trosobo Operation Room 133854 04 JT Trosobo Operation Room 133818 05 JT Trosobo Operation Room 133812 0

76

Dari tabel 4.22 hasil pengukuran paket loss pada ujicobapertama dilakukan dengan waktu pengamatan dari jam 10:29:53.806646WIB sampai jam 11:09:24.709976 WIB. Dari tabel di atas dapatdiketahui bahwa paket loss bernilai 0, ini menandakan bahwa semuapaket yang dikirimkan dari JT Trowulan ke Operation Room terkirimdengan sempurna sehingga komunikasi antar keduanya berlangsungdengan baik tanpa ada data yang hilang.

Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba kedua

Tabel 4.23 Paket Loss ujicoba kedua dari JT Trowulan ke Operation Room

No ASAL TUJUAN PAKET PAKETLOSS

1 JT Trosobo Operation Room 133887 02 JT Trosobo Operation Room 133880 03 JT Trosobo Operation Room 133962 04 JT Trosobo Operation Room 133914 05 JT Trosobo Operation Room 133948 0

Pada pengukuran paket loss di ujicoba kedua dengan waktupengamatan dari jam 13:49:55.179579 WIB sampai jam15:24:45.472235 WIB. Pada tabel 4.12 di atas semua paket terkirimdengan sempurna tanpa ada data yang hilang, karena pada tabel tersebutterlihat bahwa nilai daripada paket lossnya adalah 0. Sehinggakomunikasi keduanya berjalan dengan baik.

Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba ketiga

Tabel 4.24 Paket Loss ujicoba ketiga dari JT Trowulan ke Operation Room

No ASAL TUJUAN PAKET PAKETLOSS

1 JT Trosobo Operation Room 133977 02 JT Trosobo Operation Room 133952 03 JT Trosobo Operation Room 133940 04 JT Trosobo Operation Room 134218 05 JT Trosobo Operation Room 134385 0

77

Hasil pengukuran paket loss pada ujicoba ketiga yangditunjukkan pada tabel 4.11 dilakukan dengan waktu pengamatan darijam 17:21:03.694408 WIB sampai jam 18:23:13.048916 WIB. Daritabel di atas dapat diketahui bahwa paket loss bernilai 0, ini menandakanbahwa semua paket yang dikirimkan dari JT Trowulan ke OperationRoom terkirim dengan sempurna sehingga komunikasi antar keduanyaberlangsung dengan baik tanpa ada data yang hilang.

4.3.8 Perbandingan Paket Loss Pada Ketiga Ujicoba Dari perolehan tabel-tabel di atas maka paket loss dari ujicoba

pertama, kedua dan ketiga dapat diperoleh perbandingan grafik sepertidi bawah ini :

Perbandingan Paket Loss

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1 2 3Ujicoba

Pake

t Los

s

Gambar 4.9 Grafik perbendingan paket loss ujicoba pertama,kedua dan ketiga

Pada gambar 4.9 terlihat bahwa nilai dari pada paket loss daripada ujicoba pertama, ujicoba kedua dan ujicoba ketiga nilainya adalah0. Hal ini terjadi karena jaringan radio link yang digunakan padaJembatan Timbang adalah point to point sehingga disebut jugaConnection Oriented yaitu Suatu jenis komunikasi antar unit dalamjaringan yang transmisinya dilakukan pembentukan koneksi terlebihdahulu. Sehingga komunikasi antara Jembatan Timbang Trowulandengan Operation Room dapat berlangsung dengan sangat baik tanpaada data yang hilang. Dari perolehan nilai rata-rata delay dan jitter pada percobaanpertama, kedua dan ketiga di atas, maka dapat diperoleh perbandingangrafik seperti di bawah ini :

78

Perbandingan Rata-Rata Delay & Jitter

00.0050.01

0.0150.02

0.0250.03

0.0350.04

1 2 3

Ujicoba

ms Delay

Jitter

Gambar 4.10 Grafik perbendingan rata-rata delay & jitterujicoba pertama, kedua dan ketiga

Pada gambar 4.10 diketahui perbandingan rata-rata delay danjitter, dimana semakin banyak paket informasi yang lewat dalam sebuahjaringan akan mempengaruhi besar kecilnya delay dan jitter. Dari grafikdi atas nilai rata-rata jitter dan delay antara ujicoba menunjukkanperbedaan yang sangat signifikan, nilai tertinggi berada pada ujicoba kedua, hal ini terjadi karena pada saat ujicoba kedua yang dimulai denganwaktu pengamatan mulai dari jam 13:49:55.179579 WIB sampai jam15:24:45.472235 WIB merupakan jam-jam sibuk, ditambah denganpenggunaan sebuah jalur komunikasi secara bersamaan. Karena paketdata yang akan dikirim dari Jembatan Timbang Trowulan ke OperationRoom melewati Jembatan Timbang Trosobo dan ditambah paket datadari Jembatan Timbang lain sehingga banyak paket yang antri untuksampai ke Operation Room dan hal ini akan mengakibatkan besarnyadelay dan jitter.

4.4 Perbandingan Kualitas Gambar Monitoring antara Jembatan Timbang Trowulan dan Trosobo

Pada perencanaan ini, dilakukan uji MOS untuk mengetahuikualitas hasil rekaman gambar monitoring di lokasi Jembatan TimbangTrowulan dan Trosobo dengan hasil rekaman di Operation Roommelalui jaringan radio link yang telah dibangun. MOS tersebutmelibatkan 5 orang responden yang akan memberikan penilian secarasubyektif dengan kategori penilaian pada MOS tersebut adalah 6 skala,dengan angka 1.0-2.6 untuk kualitas tidak direkomendasikan dan angka4.3-5.0 sebagai kualitas sangat memuaskan, seperti telah dijelaskan dibab II pada tabel 2.1

79

Adapun cara untuk merekam hasil gambar monitoring JembatanTimbang dengan memakai software Camtasia Studio 4 yang sudahdijelaskan dalam bab III. Hasil rekaman gambar monitoring di masing-masing lokasi baikdi Jembatan Timbang Trosobo dan Jembatan Timbang Trowulan denganhasil rekaman di Operation Room melalui jaringan radio link dapatdilihat pada hasil rekaman di bawah ini.Berikut hasil rekaman Jembatan Timbang Trosobo dan JembatanTimbang Trowulan dengan hasil rekaman di Operation Room melaluijaringan radio link.§ Jembatan Timbang Trosobo.

Hasil Rekaman JT Trosobo pada Lokasi Jembatan Timbang

Gambar 4.11 Hasil Rekaman JT Trosobo pada Lokasi Jembatan Timbang

Pada gambar 4.11 merupakan hasil rekaman monitoringJembatan Timbang Trosobo yang direkam di Lokasi Jembatan Timbang.

Hasil Rekaman JT Trosobo di Operation Room melalui radio link

Gambar 4.12 Hasil Rekaman JT Trosobo di Operation Room melalui radio link

80

Pada gambar 4.12 merupakan hasil rekaman JembatanTimbang Trosobo yang direkam di Operation Room melalui radio link.Dari gambar 4.11 dan 4.12 maka didapatkan hasil MOS yang dilakukanoleh 5 orang responden terhadap kualitas hasil rekaman gambarmonitoring Jembatan Timbang Trosobo di atas:

Tabel 4.25 Hasil penilaian responden pada Jembatan Timbang Trosobo

LokasiNamaResponden JT

TrosoboOperation

RoomAam 4 2.5

Angga 4 3Arif 3.5 2.5

Robby 3.5 3Zainul 4.5 2.5

Rata-Rata 3.9 2.7

Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa kualitas yangdihasilkan dari hasil rekaman gambar monitoring Jembatan TimbangTrosobo pada lokasi JT Trosobo rata-rata responden memberikanpenilaian pada range 3,5 sampai 4 MOS. Sehingga didapatkan rata-ratapenilaian responden secara keseluruhan sebesar 3.9 MOS dari nilaitersebut dapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan adalah “Baik”.Hal ini disebabkan hasil rekaman tersebut dilakukan pada jaringan lokaldi Jembatan Timbang Trosobo. Sedangkan hasil rekaman gambarmonitoring Jembatan Timbang Trosobo di Operation Room melaluiradio link rata-rata responden memberikan penilaian pada range 2,5sampai 3 MOS. Sehingga didapatkan rata-rata penilaian respondensecara keseluruhan sebesar 2.7 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakankualitas gambar yang dihasilkan adalah “Buruk”, hal ini bisa disebabkankarena banyak faktor yang mempengaruhi hasil rekaman melalui radiolink/wireless, diantaranya jarak, cuaca, waktu, dan propagasinyasehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.Adapun hasil perolehan rekaman terhadap Jembatan Timbang Trowulanseperti terlihat pada gambar di bawah ini :

81

§ Jembatan Timbang Trowulan.Hasil Rekaman JT Trowulan pada Lokasi Jembatan Timbang

Gambar 4.13 Hasil Rekaman JT Trowulan pada Lokasi Jembatan Timbang

Pada gambar 4.13 merupakan hasil rekaman JembatanTimbang Trowulan yang direkam di Lokasi Jembatan Timbang.

Hasil Rekaman JT Trowulan di Operation Room melalui radio link

Gambar 4.14 Hasil Rekaman JT Trowulan di Operation Room melaluiradio link

Pada gambar 4.14 merupakan hasil rekaman JembatanTimbang Trowulan yang direkam di Operation Room melalui radio link.

Dari gambar 4.13 dan 4.14 maka didapatkan hasil MOS yangdilakukan oleh 5 orang responden terhadap kualitas hasil rekamangambar monitoring Jembatan Timbang Trowulan di atas.

82

Adapun hasil perolehan MOS seperti terlihat pada tabel 4.13 di bawahini

Tabel 4.26 Hasil penilaian responden pada Jembatan Timbang Trowulan

LokasiNamaResponden JT

TrowulanOperation

RoomAam 4 3

Angga 4 3

Arif 3 3

Robby 4.5 3

Zainul 4.5 2.5

Rata-Rata 4 2.9

Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa kualitas yangdihasilkan dari hasil rekaman gambar monitoring Jembatan TimbangTrowulan pada lokasi JT Trowulan rata-rata responden memberikanpenilaian pada range 3 sampai 4.5 MOS. Sehingga didapatkan rata-ratapenilaian responden secara keseluruhan sebesar 4 MOS dari nilaitersebut dapat dikatakan kualitas gambar yang dihasilkan adalah “Baik”.Hal ini disebabkan hasil rekaman tersebut dilakukan pada jaringan lokaldi Jembatan Timbang Trowulan. Sedangkan hasil rekaman gambarmonitoring Jembatan Timbang Trowulan di Operation Room melaluiradio link rata-rata responden memberikan penilaian pada range 2,5sampai 3 MOS. Sehingga didapatkan rata-rata penilaian respondensecara keseluruhan sebesar 2.9 MOS dari nilai tersebut dapat dikatakankualitas gambar yang dihasilkan adalah “Buruk”, hal ini bisa disebabkankarena banyak faktor yang mempengaruhi hasil rekaman melalui radiolink/wireless, diantaranya jarak, cuaca, waktu, dan propagasinyasehingga ketajaman gambarnya menjadi menurun.