36
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-1 BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI Pengkajian secara lebih mendalam terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan batubara Koptam Rukun Sentosa sangat diperlukan karena upaya ini akan memudahkan dalam menyusun rencana pengelolaan serta pemantauan lingkungannya. Pengkajian tersebut juga akan memudahkan dalam mengetahui pengaruh secara langsung antara komponen kegiatan yang akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidup. Adapun sumber dampak yang nantinya akan menyebabkan perubahan kualitas maupun kuantitas lingkungan adalah tahapan rencana kegiatan pertambangan batubara Koptam Rukun Sentosa yang dibagi menjadi 4 tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut : A. Pra Konstruksi 1. Pembebasan Lahan 2. Penerimaan Tenaga Kerja 3. Mobilisasi Peralatan B. Konstruksi 1. Pembangunan Jalan Tambang 2. Pembangunan Fasilitas Penunjang C. Operasi 1. Pembersihan Lahan 2. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Pucuk 3. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup 4. Penambangan Batubara 5. Pengangkutan Batubara 6. Penimbunan Batubara 7. Pemuatan dan Pengapalan Batubara 8. Operasional Bengkel dan Genset 9. Corporate Social Responsibility (CSR) D. Pasca Operasi 1. Rasionalisasi Tenaga Kerja 2. Demobilisasi Peralatan 3. Reklamasi dan Revegetasi Lahan 4. Pengembalian lahan

BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dampak Lingkungan yang TImbul

Citation preview

Page 1: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-1

BAB IV

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Pengkajian secara lebih mendalam terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari

kegiatan pertambangan batubara Koptam Rukun Sentosa sangat diperlukan karena

upaya ini akan memudahkan dalam menyusun rencana pengelolaan serta

pemantauan lingkungannya. Pengkajian tersebut juga akan memudahkan dalam

mengetahui pengaruh secara langsung antara komponen kegiatan yang akan

menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidup.

Adapun sumber dampak yang nantinya akan menyebabkan perubahan kualitas

maupun kuantitas lingkungan adalah tahapan rencana kegiatan pertambangan

batubara Koptam Rukun Sentosa yang dibagi menjadi 4 tahapan kegiatan, yaitu

sebagai berikut :

A. Pra Konstruksi

1. Pembebasan Lahan

2. Penerimaan Tenaga Kerja

3. Mobilisasi Peralatan

B. Konstruksi

1. Pembangunan Jalan Tambang

2. Pembangunan Fasilitas Penunjang

C. Operasi

1. Pembersihan Lahan

2. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Pucuk

3. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup

4. Penambangan Batubara

5. Pengangkutan Batubara

6. Penimbunan Batubara

7. Pemuatan dan Pengapalan Batubara

8. Operasional Bengkel dan Genset

9. Corporate Social Responsibility (CSR)

D. Pasca Operasi

1. Rasionalisasi Tenaga Kerja

2. Demobilisasi Peralatan

3. Reklamasi dan Revegetasi Lahan

4. Pengembalian lahan

Page 2: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-2

Dampak lingkungan yang akan terjadi merupakan komponen lingkungan yang akan

terkena dampak sebagai akibat adanya kegiatan penambangan batubara Koptam

Rukun Sentosa . Adapun dampak lingkungan tersebut adalah sebagai berikut :

A. Fisik Kimia

1) Kualitas Udara Ambien

2) Peningkatan Laju Erosi

3) Menurunnya Kesuburan Tanah

4) Menurunnya Kualitas Air Permukaan

5) Peningkatan Intensitas Kebisingan

6) Terganggunya Stabilitas Lahan

B. Biologi

1) Penurunan Jumlah Vegetasi

2) Habitat satwa Liar

C. Sosekbudkesmas

1) Munculnya sikap dan Persepsi Masyarakat

2) Munculnya Konflik Sosial

3) Terciptanya Lapangan Pekerjaan

4) Terciptanya Lapangan Usaha

5) Peningkatan Pendapatan Masyarakat

6) Gangguan Lalu Lintas Darat

7) Gangguan Keselamatan Masyarakat

8) Gangguan Kesehatan Masyarakat

9) Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat (K3)

10) Perubahan Fungsi Lahan

Dalam menilai dampak yang akan terjadi dan seberapa besar pengaruhnya terhadap

perubahan kualitas dan kuantitas lingkungan, maka acuan yang digunakan adalah

keadaan umum rencana lokasi proyek (BAB III). Prakiraan besaran dampak

dilakukan secara kuantitatif ditentukan dengan metoda formal yaitu menggunakan

rumus matematik, sedangkan secara kualitatif ditentukan dengan metoda informal

yaitu menggunakan analogi, baku mutu lingkungan dan penilaian pakar

(proffesional judgement). Adapun prakiraan dampak yang akan terjadi akibat dari

kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada uraian berikut ini.

Page 3: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-3

4.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1. Pembebasan Lahan

Kegiatan pembebasan lahan diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak

lingkungan terhadap konflik sosial dan fungsi lahan.

A. Konflik Sosial

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan terhadap konflik sosial akibat dari pelaksanaan

pembebasan lahan adalah potensi munculnya konflik sosial masyarakat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan

adalah kemungkinan adanya ketidaksesuaian nilai penggantian tanam

tumbuh.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap konflik sosial adalah munculnya pertikaian

antar anggota Koperasi dengan pemrakarsa.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap pembebasan lahan, maka dampak yang akan

muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap konflik sosial berpotensi mempengaruhi

kelangsungan rencana proyek.

B. Fungsi Lahan

1. Dampak Penting

Dampak lingkungan hidup terhadap fungsi lahan akibat dari kegiatan

pembebasan lahan prakonstruksi adalah terjadinya pengalihan fungsi lahan

menjadi areal kegiatan tambang.

2. Sumber dampak Penting

Sumber dampak terhadap fungsi lahan adalah penyerahan lahan proyek

kepada pemrakarsa dan dimanfaatkan sebagai areal kegiatan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap fungsi lahan adalah perubahan fungsi lahan

sebagai areal kegiatan tambang.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap fungsi lahan dari milik warga masyarakat

menjadi areal kegiatan tambang, maka dampak yang akan muncul termasuk

kategori negatif.

Page 4: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-4

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap fungsi lahan akibat kegiatan pengalihan

fungsi lahan bersifat selama berlangsungnya kegiatan, namun dampak ini

berpotensi mencapai intensitas terburuk yaitu fungsi lahan tidak bisa

kembali kepada fungsi lahan sebelumnya.

2. Penerimaan Tenaga Kerja

Kegiatan penerimaan tenaga kerja diprakirakan berpotensi menimbulkan

dampak lingkungan terhadap Sikap dan Persepsi Masyarakat, Lapangan

Pekerjaan ,Lapangan Usaha dan Pendapatan Masyarakat.

A. Sikap dan Persepsi Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah

terbentuknya sikap dan persepsi masyarakat setempat terhadap Koptam

Rukun Sentosa.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah

penerimaan tenaga kerja dari warga setempat.

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan persentase masyarakat yang

mendukung usaha/kegiatan pertambangan batubara Koptam Rukun

Sentosa.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan munculnya sikap dan persepsi masyarakat akibat

penerimaan tenaga kerja maka bobot dampak kegiatan ini termasuk

positif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat akan berlangsung selama

kegiatan penambangan namun berlangsung singkat bilamana Koptam

Rukun Sentosa tidak melaksanakan kegiatan penerimaan tenaga kerja ini

sesuai dengan komitmen dan prioritas penerimaan tenaga kerja.

B. Lapangan Pekerjaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan akibat dari

kegiatan penerimaan tenaga kerja adalah terciptanya lapangan pekerjaan

bagi masyarakat sekitar.

Page 5: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-5

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah adanya

penerimaan tenaga kerja yang berasal dari penduduk sekitar.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah jumlah dan

proporsi tenaga kerja yang berasal dari penduduk sekitar proyek.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap kondisi lingkungan sekitar lokasi tambang,

intensitas aktivitas para pekerja dan lama berlangsungnya dampak maka

dampak yang akan muncul terhadap lapangan pekerjaan termasuk

kategori positif

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap lapangan pekerjaan akan berlangsung lama selama

beroperasinya penambangan batubara serta berpotensi menimbulkan

dampak lanjutan berupa terbentuknya sikap dan persepsi positif

masyarakat terhadap keberadaan dan kelangsungan operasional proyek.

C. Lapangan Usaha

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan usaha adalah terciptanya

peluang usaha masyarakat sekitar proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap lapangan usaha pada kegiatan penambangan

batubara adalah komponen pekerjaan konstruksi yang dimitrakan kepada

pelaku usaha dari masyarakat setempat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan usaha masyarakat adalah jenis

dan volume kegiatan pembangunan yang dimitrakan dengan pelaku

usaha setempat.

4. Bobot Dampak

Terciptanya lapangan usaha yang bersifat sementara dan berpotensi

menimbulkan dampak lanjutan terhadap peningkatan pendapatan

masyarakat, maka dampak yang akan muncul terhadap lapangan usaha

termasuk kategori positif sedang.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap lapangan usaha bersifat sementara, selama

berlangsungnya kegiatan penambangan batubara, namun berpotensi

Page 6: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-6

menimbulkan dampak lanjutan berupa meningkatnya pendapatan

masyarakat di sekitar lokasi proyek.

D. Pendapatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat adalah

terjadinya peningkatan pendapatan penduduk lokal yang direkrut

menjadi pekerja pada aktivitas tambang batubara

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat adalah akibat

kegiatan penerimaan tenaga kerja dan terbukanya lapangan usaha bagi

masyarakat.

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah tingkat

pendapatan masyarakat berdasarkan Upah Minimum Kabupaten (UMK)

Kutai Kartanegara.

4. Bobot Dampak

Peningkatan pendapatan masyarakat bersifat sementara, maka dampak

yang akan muncul terhadap pendapatan masyarakat termasuk kategori

positif sedang

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap pendapatan masyarakat bersifat sementara,

selama berlangsungnya kegiatan penambangan batubara

.

3. Mobilisasi Peralatan dan Material

Kegiatan mobilisasi peralatan dan material diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap Lalulintas darat, Keselamatan

Masyarakat dan Kesehatan dan Kesekamatan Masyarakat

A. Lalulintas darat

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lalulintas darat akibat dari kegiatan

mobilisasi peralatan dan material adalah munculnya gangguan kelancaran

lalulintas darat pada lokasi kegiatan proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap gangguan lalulintas darat pada kegiatan

mobilisasi peralatan dan material adalah manuver kedatangan dan

keberangkatan unit pengangkut alat berat ke lokasi proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Page 7: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-7

Tolok ukur dampak terhadap lalulintas darat adalah intensitas dan

frekuensi gangguan jalan darat pada zona kegiatan proyek.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terganggunya lalulintas darat

yang membahayakan masyarakat, maka bobot dampak terhadap lalulintas

darat akibat kegiatan mobilisasi peralatan adalah termasuk kategori

negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap lalulintas darat akibat kegiatan mobilisasi

peralatan selama berlangsungnya kegiatan mobilisasi peralatan.

B. Keselamatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat adalah munculnya

gangguan terhadap keselamatan masyarakat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap gangguan keselamatan masyarakat

adalah munculnya resiko keselamatan jiwa masyarakat yang beraktivitas di

sekitar lokasi kegiatan proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak keselamatan masyarakat adalah frekuensi dan

intensitas terjadinya kecelakaan lalulintas.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap mobilisasi peralatan dan material, maka

dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat akibat kegiatan

mobilisasi peralatan dan material bersifat sementara, yaitu selama

berlangsungnya kegiatan mobilisasi peralatan dan material, namun dampak

ini berpotensi mencapai intensitas terburuk yaitu terjadinya gangguan

kesehatan yang membahayakan keselamatan transportasi.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan pada

kegiatan mobilisasi peralatan.

Page 8: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-8

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

kegiatan ini adalah munculnya resiko keselamatan dan kesehatan jiwa

pekerja yang beraktivitas di lokasi kegiatan proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah frekuensi dan intensitas gangguan keselamatan

dan kesehatan yang terjadi terhadap pekerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan ini

adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat dampak

Dampak lingkungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada

kegiatan ini bersifat sementara, namun dampak ini berpotensi mencapai

intensitas terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja yang menimbulkan

korban jiwa.

4.2. TAHAP KONSTRUKSI

1. Pembangunan Jalan Tambang

Kegiatan pembangunan jalan tambang batubara diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap Kualitas Udara Ambient, Laju erosi,

Stabilitas lahan, Vegetasi , Habitat satwa liar dan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

A. Laju Erosi

1.Jenis Dampak

Dampak penting terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi

pada bukaan lahan untuk jalan tambang.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan laju erosi adalah hilangnya

vegetasi penutup tanah yang merupakan pengikat partikel-partikel tanah.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun

2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa

(ambang kritis erosi sebesar 9 ton/ha/tahun).

Page 9: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-9

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap pembangunan jalan tambang batubara, maka

dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Peningkatan laju erosi tanah akibat kegiatan pembangunan jalan tambang

berpotensi menimbulkan dampak turunan terhadap terbentuknya alur

permukaan tanah yang . mengakibatkan stabilitas lahan.

B. Kualitas udara ambien

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan

pembangunan jalan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas udara

ambien di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang

dihasilkan selama berlangsungnya pembangunan jalan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien

melebihi baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP

No 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya penurunan kualitas

udara yang membahayakan kesehatan masyarakat, maka bobot dampak

terhadap kualitas udara akibat kegiatan pembangunan jalan tambang

adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap kualitas udara akan berlangsung lama serta berpotensi

menyebar luas mengikuti arah hembusan angin.

C. Stabilitas lahan

1. Jenis Dampak Penting

Dampak lingkungan hidup terhadap stabilitas lahan pada kegiatan

pembangunan jalan tambang adalah terbentuknya bidang lahan labil dari

bidang urugan di tepi pemadatan badan jalan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap stabilitas lahan pada kegiatan ini adalah proses

pemadatan tanah untuk membentuk jalan tambang.

Page 10: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-10

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap stabilitas lahan adalah terjadinya longsoran

tanah urugan di tepi pemadatan badan jalan.

4. Bobot Dampak

Memperhatikan besarnya luasan bukaan lahan yang menjadi sumber

dampak, maka dampak yang akan muncul terhadap stabilitas lahan

termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap stabilitas lahan memiliki kecenderungan

bersifat kumulatif di mana material sedimen akan terakumulasi pada lahan

sebagai badan jalan dan dampak akan berlangsung secara terus-menerus.

D. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi

penutup tanah pada bukaan lahan jalan tambang.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat

pembuatan jalan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada

lokasi proyek.

4. Bobot Dampak

Hilangnya vegetasi penutup tanah secara permanen serta potensi

munculnya dampak lanjutan terhadap erosi pada bukaan lahan jalan

tambang, maka dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap vegetasi akan berlangsung lama serta

berpotensi menimbulkan implikasi buruk berupa terjadinya peningkatan

laju erosi.

E. Satwa Liar

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap satwa liar adalah hilangnya habitat

satwa liar di areal tambang batubara.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap satwa liar adalah merupakan dampak lanjutan

degredasi vegetasi kegiatan pembersihan lahan saat pembuatan jalan

tambang yang menyebabkan hilangnya habitat satwa liar.

Page 11: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-11

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap satwa liar adalah jumlah dan jenis satwa liar

pada areal tambang batubara yang termasuk dalam aspek biologi.

4. Bobot Dampak

Migrasi satwa liar akibat kegiatan bukaan lahan jalan tambang, maka

dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap satwa liar akan berlangsung lama serta

berpotensi menimbulkan implikasi buruk berupa migrasi satwa liar ke

lokasi sekitar tambang.

F. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat

kerja.

2.Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

kegiatan ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan

pembuatan jalan tambang yang menimbulkan resiko kecelakaan kerja.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah frekuensi dan intensitas gangguan keselamatan

dan kesehatan yang terjadi terhadap pekerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

pembangunan jalan tambang adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat dampak

Dampak lingkungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada

kegiatan ini bersifat sementara, namun dampak ini berpotensi mencapai

intensitas terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja yang menimbulkan

korban jiwa.

2. Pembangunan Fasilitas Penunjang

Kegiatan pembangunan fasilitas penunjang diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap erosi, vegetasi, Lapangan usaha,

Pendapatan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 12: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-12

A. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi

pada bukaan lahan untuk pembangunan fasilitas penunjang .

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan laju erosi adalah hilangnya

vegetasi penutup tanah yang merupakan pengikat partikel-partikel tanah.

3. Tolok Ukur Dampak

Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000 Tentang Pengendalian

Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (ambang kritis erosi sebesar 9

ton/ha/tahun).

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap pembangunan fasilitas penunjang, maka

dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Peningkatan laju erosi tanah akibat kegiatan pembangunan fasilitas

penunjang berpotensi menimbulkan dampak turunan terhadap stabilitas

lahan.

B. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi

penutup tanah pada bukaan areal pembangunan fasilitas penunjang.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat

pembangunan fasilitas penunjang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada

lokasi proyek.

4. Bobot Dampak

Hilangnya vegetasi penutup tanah secara permanen serta potensi

munculnya dampak lanjutan terhadap erosi pada bukaan areal

pembangunan fasilitas penunjang, maka dampak yang akan muncul

termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap vegetasi akan berlangsung lama serta

berpotensi menimbulkan implikasi buruk berupa terjadinya peningkatan

laju erosi.

Page 13: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-13

C. Lapangan Usaha

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan usaha adalah terciptanya

peluang usaha masyarakat sekitar proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap lapangan usaha pada kegiatan pembangunan

fasilitas penunjang adalah komponen pekerjaan konstruksi yang

dimitrakan kepada pelaku usaha dari masyarakat setempat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan usaha masyarakat adalah jenis dan

volume kegiatan pembangunan yang dimitrakan dengan pelaku usaha

setempat.

4. Bobot Dampak

Terciptanya lapangan usaha yang bersifat sementara dan berpotensi

menimbulkan dampak lanjutan terhadap peningkatan pendapatan

masyarakat, maka dampak yang akan muncul terhadap lapangan usaha

termasuk kategori positif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap lapangan usaha bersifat sementara, selama

berlangsungnya kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

D. Pendapatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat adalah

terjadinya peningkatan pendapatan penduduk lokal yang direkrut menjadi

pekerja pada aktivitas pembangunan fasilitas penunjang

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat adalah akibat

kegiatan penerimaan tenaga kerja dan terbukanya lapangan usaha bagi

masyarakat.

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah tingkat

pendapatan masyarakat berdasarkan Upah Minimum Kabupaten (UMK)

Kutai Kartanegara.

4. Bobot Dampak

Peningkatan pendapatan masyarakat bersifat sementara, maka dampak

yang akan muncul terhadap pendapatan masyarakat termasuk kategori

positif.

Page 14: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-14

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap pendapatan masyarakat bersifat sementara,

selama berlangsungnya kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pembangunan fasilitas

penunjang adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan

akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Beberapa sumber dampak utama terhadap K3 pada kegiatan ini adalah :

a) Potensi kecelakaan kerja akibat terjatuhnya pekerja dari ketinggian

bangunan.

b) Resiko kecelakaan kerja akibat sengatan listrk saat pengoperasian

peralatan las.

c) Kecelakaan kerja akibat tertimpa material bangunan.

d) Kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat konstruksi.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas

kecelakaan kerja yang terjadi.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

pembangunan fasilitas penunjang adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap K3 bersifat negatif dan berpotensi mencapai intensitas

yang terburuk, yaitu terjadinya kecelakaan akibat kerja yang

membahayakan keselamatan jiwa pekerja.

4.3. TAHAP OPERASI

1. Pembersihan Lahan

Kegiatan pembersihan lahan diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak

lingkungan terhadap erosi, vegetasi, Satwa Liar dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja.

Page 15: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-15

A. Erosi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi

akibat pembersihan lahan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan laju erosi adalah hilangnya

vegetasi penutup tanah yang merupakan pengikat partikel-partikel tanah.

3. Tolok Ukur Dampak

Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000 Tentang Pengendalian

Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (ambang kritis erosi sebesar 9

ton/ha/tahun).

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap pembersihan lahan, maka dampak yang akan

muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Peningkatan laju erosi tanah akibat kegiatan pembersihan lahan berpotensi

menimbulkan dampak turunan terhadap stabilitas lahan.

B. Habitat Satwa Liar

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap habitat satwa liar pada kegiatan pembersihan

lahan adalah migrasi satwa liar di sekitar areal proyek

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap migrasi satwa liar pada kegiatan

pembersihan lahan merupakan dampak lanjutan akibat hilangnya vegetasi

alami penutup pada bukaan lahan yang dibersihkan

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap migrasi satwa liar adalah jumlah dan jenis

satwa liar yang bermigrasi dari lokasi tambang

4. Bobot Dampak

Dampak terhadap habitat satwa liar akibat kegiatan pembersihan lahan

termasuk kategori negatif

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap habitat satwa liar akan berlangsung lama

serta berpotensi menimbulkan implikasi buruk berupa migrasi satwa liar ke

tempat lain yang tidak terganggu di sekitar lokasi proyek.

Page 16: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-16

C. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi

penutup tanah pada lahan yang dibersihkan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada

lokasi proyek.

4. Bobot Dampak

Hilangnya vegetasi penutup tanah secara permanen serta potensi

munculnya dampak lanjutan terhadap erosi pada lahan yang dibersihkan,

maka dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif sedang.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap vegetasi akan berlangsung lama serta

berpotensi menimbulkan implikasi buruk berupa terjadinya peningkatan

laju erosi.

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat

kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

kegiatan ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan

pembersihan lahan menimbulkan resiko kecelakaan kerja.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah frekuensi dan intensitas gangguan keselamatan

dan kesehatan yang terjadi terhadap pekerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

pembersihan lahan adalah termasuk kategori negatif.

Page 17: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-17

5. Sifat dampak

Dampak lingkungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja(K3) pada

kegiatan ini bersifat sementara, namun dampak ini berpotensi mencapai

intensitas terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja yang menimbulkan

korban jiwa.

2. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Pucuk

Kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah, erosi, kualitas

udara ambient.

A. Kesuburan Tanah

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kesuburan tanah pada kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk adalah terjadinya degradasi kesuburan tanah

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terjadinya degradasi kesuburan tanah akibat dari

kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan pada pemulihan kondisi kesuburan

tanah mengacu kepada harkat kesuburan tanah berdasarkan kriteria

tingkat kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1983

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap kesuburan tanah akibat pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk, maka dampak yang akan muncul termasuk

kategori negatif sedang

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah akibat pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk akan berlangsung lama dan memerlukan waktu

cukup lama untuk mengembalikan kondisi kesuburan tanah.

B. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi

pada pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan laju erosi adalah hilangnya

vegetasi penutup tanah yang merupakan pengikat partikel-partikel tanah.

Page 18: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-18

3. Tolok Ukur Dampak

Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000 Tentang Pengendalian

Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (ambang kritis erosi sebesar

9 ton/ha/tahun).

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap laju erosi akibat pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk, maka dampak yang akan muncul termasuk

kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Peningkatan laju erosi tanah akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan

tanah pucuk berpotensi menimbulkan dampak turunan terhadap stabilitas

lahan.

C. Kualitas udara ambien

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah pucuk adalah terjadinya penurunan

kualitas udara ambien di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang

dihasilkan selama berlangsungnya pengupasan dan penimbunan tanah

pucuk.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien

melebihi baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP

No 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya penurunan kualitas

udara yang membahayakan kesehatan masyarakat, maka bobot dampak

terhadap kualitas udara akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah

pucuk adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap kualitas udara akan berlangsung lama serta berpotensi

menyebar luas mengikuti arah hembusan angin.

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat kerja.

Page 19: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-19

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

kegiatan ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah pucuk menimbulkan resiko kecelakaan

kerja.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah frekuensi dan intensitas gangguan keselamatan

dan kesehatan yang terjadi terhadap pekerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah pucuk adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat dampak

Dampak lingkungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada

kegiatan ini bersifat sementara, namun dampak ini berpotensi mencapai

intensitas terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja dan penurunan

kesehatan pekerja yang berakibat kepada kematian.

3. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup

Kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap erosi, kualitas udara ambient dan

Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat.

A. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi

pada bukaan lahan pengupasan dan penimbunan tanah penutup.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan laju erosi adalah hilangnya

vegetasi penutup tanah yang merupakan pengikat partikel-partikel tanah.

3. Tolok Ukur Dampak

Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000 Tentang Pengendalian

Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (ambang kritis erosi sebesar

9 ton/ha/tahun).

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap pengupasan dan penimbunan tanah penutup,

maka dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif.

Page 20: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-20

5. Sifat Dampak

Peningkatan laju erosi tanah akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan

tanah penutup berpotensi menimbulkan dampak turunan terhadap

stabilitas lahan.

B. Kualitas udara ambien

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah penutup adalah terjadinya penurunan

kualitas udara ambien di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang

dihasilkan selama berlangsungnya pengupasan dan,penimbunan tanah

penutup.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien

melebihi baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP

No 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. .

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya penurunan

kualitas udara yang membahayakan kesehatan masyarakat, maka bobot

dampak terhadap kualitas udara akibat kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah penutup adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap kualitas udara akan berlangsung lama serta berpotensi

menyebar luas mengikuti arah hembusan angin.

C. Stabilitas Lahan

1. Jenis Dampak Penting

Dampak lingkungan hidup terhadap stabilitas lahan pada kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah penutup adalah terbentuknya bidang

lahan labil dari bidang bukaan lahan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap stabilitas lahan pada kegiatan ini adalah proses

penimbunan pada pengupasan tanah penutup.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap stabilitas lahan adalah terjadinya longsoran

tanah timbunan

Page 21: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-21

4. Bobot Dampak

Memperhatikan besarnya luasan bukaan lahan yang menjadi sumber

dampak, maka dampak yang akan muncul terhadap stabilitas lahan

termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap stabilitas lahan memiliki kecenderungan

bersifat kumulatif di mana material sedimen akan terakumulasi pada

lahan dan dampak akan berlangsung secara terus-menerus.

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat

kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

kegiatan ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah penutup menimbulkan resiko

kecelakaan kerja.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah frekuensi dan intensitas gangguan

keselamatan dan kesehatan yang terjadi terhadap pekerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah penutup adalah termasuk kategori

negatif.

5. Sifat dampak

Dampak lingkungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja(K3) pada

kegiatan ini bersifat sementara, namun dampak ini berpotensi mencapai

intensitas terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja yang menimbulkan

korban jiwa.

4. Penambangan Batubara

Kegiatan penambangan batubara diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak

lingkungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

A. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Page 22: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-22

Dampak penting terhadap kualitas air permukaan pada kegiatan

penambangan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap penurunan kualitas air akibat air asam

tambang yang menyebar melalui media air pada penambangan batubara.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah berdasarkan Kep Men LH No.113 Tahun 2003

Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Penambangan

Batubara.

4. Bobot Dampak

Dampak terhadap kualitas air permukaan akibat kegiatan penambangan

batubara termasuk kategori negatif sedang.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kualitas air akibat dari penambangan batubara

akan berlangsung lama serta akan menyebar melalui media air.

B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan penambangan batubara

adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat

kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

kegiatan ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan

penambangan batubara menimbulkan resiko kecelakaan kerja

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas

kecelakaan kerja yang terjadi.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

penambangan batubara adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap K3 bersifat negatif dan berpotensi mencapai intensitas

yang terburuk, yaitu terjadinya kecelakaan akibat kerja yang

membahayakan keselamatan jiwa pekerja.

Page 23: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-23

5. Pengangkutan Batubara

Kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile diprakirakan

berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Kualitas Udara Ambient,

Lalulintas darat, Kesehatan masyarakat, Keselamatan Masyarakat dan

Kesehatan dan Keselamatan kerja.

A. Kualitas Udara Ambien

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kualitas udara pada kegiatan pengangkutan

batubara adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambien.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap kualitas udara adalah peningkatan

kadar debu akibat dari gesekan roda kendaraan dengan permukaan jalan.

3. Tolok Ukur Dampak

a. Kandungan debu di udara sebesar 0,23 mg/m3

(Baku Mutu Udara

Ambient) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999

Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

b. Nilai ambang batas debu di tempat kerja sebesar 3 mg/m3

berdasarkan

SK MENAKER Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas

Debu di Tempat Kerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya penurunan

kualitas udara yang membahayakan kesehatan masyarakat, maka bobot

dampak terhadap kualitas udara akibat kegiatan pengangkutan batubara

dari areal penambangan ke stockpile adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap kualitas udara akan berlangsung selama kegiatan

pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile serta berpotensi

menyebar luas mengikuti arah hembusan angin.

B. Lalulintas Darat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lalulintas darat adalah munculnya gangguan

lalulintas darat pada ruas jalan dan perpotongan jalan angkut batubara

dengan jalan umum pada kegiatan pengangkutan batubara dari areal

tambang ke stockpile.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat

perlintasan berulang-ulang unit pengangkut batubara (dump truck) di

ruas jalan saat berlangsungnya kegiatan pengangkutan batubara.

Page 24: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-24

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak dari adanya gangguan lalulintas umum adalah

tingkat kemacetan kendaraan pada ruas jalan yang dilalui dari adanya

pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

4. Bobot Dampak

Dampak terhadap lalulintas darat akibat kegiatan pengangkutan batubara

dari areal tambang ke stockpile termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap lalulintas darat akibat dari pengangkutan

batubara dari areal tambang ke stockpile akan berlangsung selama

pengangkutan batubara

C. Kesehatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan

pengangkutan batubara dari stockpile kepelabuhan khusus batubara

adalah munculnya resiko gangguan kesehatan penduduk setempat yang

beraktivitas di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap kesehatan masyarakat merupakan

dampak lanjutan akibat dari penurunan kualitas udara ambien dan

penurunan kualitas air.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah adanya

penderita silikosis kronis yang diderita penduduk kampung di sekitar

kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap pengangkutan batubara dari areal tambang

ke stockpile, maka dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat akibat pengangkutan

batubara dari areal tambang ke stockpike bersifat sementara, yaitu

selama berlangsungnya kegiatan, namun dampak ini berpotensi

mencapai intensitas terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan yang

membahayakan keselamatan transportasi.

D. Keselamatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat adalah munculnya

gangguan terhadap keselamatan masyarakat.

Page 25: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-25

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap gangguan keselamatan masyarakat

adalah munculnya resiko keselamatan jiwa masyarakat yang beraktivitas

di sekitar lokasi kegiatan proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak keselamatan masyarakat adalah frekuensi dan

intensitas terjadinya kecelakaan lalulintas.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap pengangkutan batubara dari areal tambang

ke stockpile, maka dampak yang akan muncul termasuk kategori negatif

sedang.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat akibat kegiatan

pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile bersifat

sementara, yaitu selama berlangsungnya kegiatan berlangsung, namun

dampak ini berpotensi mencapai intensitas terburuk yaitu terjadinya

gangguan kesehatan yang membahayakan keselamatan transportasi.

E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pengangkutan batubara

dari areal tambang ke stockpile adalah munculnya resiko gangguan

kesehatan dan kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Beberapa sumber dampak utama terhadap K3 pada kegiatan ini adalah :

a) Kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat konstruksi.

b) Kecelakaan kerja akibat pengangkutan batubara

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas

kecelakaan kerja yang terjadi.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

pengangkutan batubara adalah termasuk kategori negatif sedang.

Page 26: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-26

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap K3 bersifat negatif dan berpotensi mencapai intensitas

yang terburuk, yaitu terjadinya kecelakaan akibat kerja yang

membahayakan keselamatan jiwa pekerja.

6. Penimbunan Batubara

Kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap Kualitas udara ambient, kualitas air

permukaan, Kebisingan, dan Kesehatan dan Keselamatan kerja.

A. Kualitas udara ambien

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap penurunan kualitas udara adalah terjadinya

penurunan kualitas udara ambien (peningkatan debu) di sekitar lokasi

proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak yang menimbulkan dampak penurunan kualitas udara

ambient adalah tebaran debu halus batubara yang dihasilkan saat proses

penimbunan dan pemuatan batubara ke alat pengangkut.

3. Tolok Ukur Dampak

a. Kandungan debu di udara sebesar 0,23 mg/m3

(Baku Mutu Udara

Ambient) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999

Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

b. Nilai ambang batas debu di tempat kerja sebesar 3 mg/m3

berdasarkan SK MENAKER Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai

Ambang Batas Debu di Tempat Kerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya penurunan

kualitas udara yang membahayakan kesehatan masyarakat, maka bobot

dampak terhadap kualitas udara akibat kegiatan pengolahan dan

penimbunan batubara adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap kualitas udara akan berlangsung lama serta berpotensi

menyebar luas mengikuti arah hembusan angin.

B. Kualitas air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kualitas air pada kegiatan penimbunan batubara

adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar areal lokasi

proyek.

Page 27: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-27

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap kualitas air mengakibatkan

terbentuknya air asam tambang yang berasal dari timbunan batubara.

3. Tolok Ukur Dampak

a. SK MEN-LH No. 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan pertambangan batubara.

b. PP RI Nomor 82 Tahun 2001 (kelas I dan II) Tentang Pemantauan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

4. Bobot Dampak

Suplai material pencemar dari kegiatan pengolahan dan penimbunan

batubara akan berlangsung secara terus-menerus setiap terjadi hujan dan

akan menyebar tidak terkendali melalui media air, sehingga dampak

terhadap kualitas air permukaan termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kualitas air akibat dari pengolahan dan

penimbunan batubara akan berlangsung lama serta akan menyebar

melalui media air.

C. Kebisingan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kebisingan pada kegiatan penimbunan

batubara adalah peningkatan kebisingan disekitar areal proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kebisingan merupakan akibat suara

yang ditimbulkan oleh peralatan pemuatan batubara.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah Baku mutu kebisingan di lingkungan kerja

SK. MENAKER No. 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 dB (A).

4. Bobot Dampak

Memperhatikan sifat penyebaran dampak dan lama dampak berlangsung,

maka dampak yang akan muncul terhadap tingkat kebisingan termasuk

kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kebisingan akibat dari penimbunan

batubara akan berlangsung selama kegiatan berlangsung.

Page 28: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-28

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pengolahan dan

penimbunan batubara adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Beberapa sumber dampak utama terhadap K3 pada kegiatan ini

kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat dan paparan debu selama

kegiatan berlangsung.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas

kecelakaan kerja yang terjadi, dan jumlah pekerja yang menderita sakit

terutama ISPA.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

penimbunan batubara adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap K3 bersifat negatif dan berpotensi mencapai intensitas

yang terburuk, yaitu terjadinya kecelakaan akibat kerja yang

membahayakan keselamatan jiwa pekerja.

7. Pemuatan dan Pengapalan Batubara

Kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap Kualitas air permukaan.

A. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kualitas air permukaan pada kegiatan pemuatan

dan pengapalan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air

permukaan di sekitar areal lokasi kegiatan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap kualitas air adalah ceceran butiran

lembut batubara dan oli dari ponton yang jatuh dan memasuki badan

perairan.

3. Tolok Ukur Dampak

a. SK MEN-LH No. 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Bagi Usaha dan atau Kegiatan pertambangan batubara.

Page 29: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-29

b. PP RI Nomor 82 Tahun 2001 (kelas I dan II) Tentang Pemantauan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

4. Bobot Dampak

Memperhatikan sifat penyebaran dampak dan lama dampak berlangsung,

amka dampak yang akan muncul terhadap kualitas air permukaan termasuk

kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kualitas air akibat dari pengolahan dan

penimbunan batubara akan berlangsung lama serta akan menyebar melalui

media air.

8. Operasional Bengkel dan Genset

Kegiatan operasional genset diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak

lingkungan terhadap Kebisingan dan Keselamatan dan kesehatan kerja.

A. Kebisingan

1. Dampak Penting

Dampak penting terhadap kebisingan pada kegiatan aktivitas bengkel dan

genset adalah peningkatan kebisingan disekitar areal genset.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kebisingan merupakan akibat suara

yang ditimbulkan oleh mesin genset.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah Baku mutu kebisingan di lingkungan kerja

SK. MENAKER No. 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 dB (A).

4. Bobot Dampak

Memperhatikan sifat penyebaran dampak dan lama dampak berlangsung,

maka dampak yang akan muncul terhadap tingkat kebisingan termasuk

kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kebisingan akibat dari operasional genset

akan berlangsung selama kegiatan

B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan operasional genset adalah

munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat kerja.

Page 30: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-30

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat:

a. Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah kecelakaan

kerja akibat pengoperasian genset.

b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di

lingkungan kerja.

c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan

saat pengoperasian alat berat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas

kecelakaan kerja yang terjadi serta kebisingan.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

operasional genset adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap K3 bersifat negatif dan berpotensi mencapai intensitas

yang terburuk, yaitu terjadinya kecelakaan akibat kerja yang

membahayakan keselamatan jiwa pekerja.

9. Corporate Social Responsibility (CSR)

Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) diprakirakan berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat.

A. Sikap dan Persepsi Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah

terbentuknya sikap dan persepsi yang bersifat positif pada masyarakat

setempat terhadap pemrakarsa

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah

pemberian bantuan pada masyarakat baik dalam bidang pendidikan, sosial

maupun ekonomi

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan persentase masyarakat yang

mendukung usaha/kegiatan pertambangan batubara

Page 31: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-31

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan munculnuya sikap dan persepsi masyarakat akibat

progam CSR maka bobot dampak kediatan ini termasuk positif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat akan berlangsung selama

kegiatan penambangan tetapi bisa berdampak singkat bilamana program

CSR tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan.

4.4. TAHAP PASCA OPERASI

1. Rasionalisasi Tenaga Kerja

Kegiatan rasionalisasi tenaga kerja diprakirakan berpotensi menimbulkan

dampak lingkungan terhadap Lapangan pekerjaan

A. Lapangan Pekerjaan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lapangan kerja pada kegiatan rasionalisasi

tenaga kerja adalah hilangnya lapangan pekerjaan bagi penduduk di

sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap hilangnya lapangan kerja akibat adanya

PHK (pemutusan hubungan tenaga kerja).

3. Tolok Ukur Dampak

a. Jumlah tenaga kerja lokal yang terkena pemutusan hubungan kerja.

b. Besarnya pesangon yang diberikan kepada tenaga kerja lokal yang

terkena pemutusan hubungan kerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap jumlah tenaga yang terkena PHK dan lama

berlangsungnya dampak maka dampak yang akan muncul terhadap

lapangan pekerjaan termasuk kategori negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak terhadap lapangan pekerjaan akan berlangsung lama apabila

tidak memiliki alternatif pekerjaan lain tetapi bisa berdampak singkat

apabila tenaga kerja yang terkena PHK memiliki skill untuk pekerjaan

lain.

2. Demobilisasi Peralatan

Kegiatan demobilisasi peralatan diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak

lingkungan terhadap Lalulintas darat dan Keselamatan masyarakat.

Page 32: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-32

A. Lalulintas Darat

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lalulintas darat akibat dari kegiatan

demobilisasi peralatan adalah munculnya gangguan kelancaran lalulintas

darat pada lokasi di sekitar kegiatan proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap gangguan lalulintas darat pada kegiatan ini

adalah pergerakan unit trailer saat demobilisasi peralatan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah intensitas dan frekuensi gangguan jalan darat

pada zona kegiatan demobilisasi peralatan.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terganggunya lalulintas darat

yang membahayakan masyarakat, maka bobot dampak terhadap lalulintas

darat akibat kegiatan demobilisasi peralatan adalah termasuk kategori

negatif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap lalulintas darat akibat kegiatan demobilisasi

peralatan selama berlangsungnya kegiatan demobilisasi peralatan.

B. Keselamatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap keselamatan masyarakat akibat dari

kegiatan demobilisasi peralatan adalah munculnya resiko keselamatan

jiwa masyarakat yang berlalulintas di jalan darat sekitar lokasi kegiatan

proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap keselamatan masyarakat adalah pergerakan unit

trailer yang melintasi jalan darat yang sering dilalui masyarakat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap keselamatan masyarakat adalah terjadinya

kecelakan lalulintas darat yang membahayakan keselamatan jiwa

masyarakat.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap keselamatan masyarakat, maka dampak yang

akan muncul termasuk kategori negatif.

Page 33: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-33

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat akibat kegiatan

demobilisasi peralatan bersifat sementara, yaitu selama berlangsungnya

kegiatan demobilisasi, namun dampak ini berpotensi mencapai intensitas

terburuk yaitu terjadinya kecelakaan.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah munculnya resiko keselamatan saat kegiatan demobilisasi

peralatan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

kegiatan ini adalah munculnya resiko keselamatan dan kesehatan jiwa

pekerja yang beraktivitas di lokasi kegiatan proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah frekuensi dan intensitas gangguan

keselamatan dan kesehatan yang terjadi terhadap pekerja.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan prakiraan adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

yang membahayakan keselamatan jiwa pekerja serta potensi munculnya

gangguan kesehatan yang bersifat kronis terhadap pekerja, maka bobot

dampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akibat kegiatan

demobilisasi peralatan adalah termasuk kategori negatif.

5. Sifat dampak

Dampak lingkungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja(K3) pada

kegiatan ini bersifat sementara, namun dampak ini berpotensi mencapai

intensitas terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja yang menimbulkan

korban jiwa.

3. Reklamasi Dan Revegetasi Lahan

Kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan diprakirakan berpotensi menimbulkan

dampak lingkungan terhadap Kesuburan Tanah, Stabilitas Lahan, Vegetasi,

Habitat Satwa Liar, Lapangan Usaha dan Pendapatan Masyarakat .

A. Kesuburan Tanah

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kesuburan tanah pada reklamasi dan revegetasi

lahan adalah terjadinya perbaikan kesuburan tanah di sekitar tapak proyek.

Page 34: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-34

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap perbaikan kondisi kesuburan akibat dari

kegiatan reklamasi dan revegetasi

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan pada pemulihan kondisi kesuburan

tanah mengacu kepada harkat kesuburan tanah berdasarkan kriteria tingkat

kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1983.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap kesuburan tanah akibat reklamasi dan

revegetasi lahan, maka dampak yang akan muncul termasuk kategori

positif

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah akibat reklamasi dan

revegetasi lahan akan berlangsung lama karena memerlukan waktu cukup

lama untuk mengembalikan fungsi lahan sebagaimana kondisi awal.

B. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya perbaikan

vegetasi pada bukaan lahan bekas tambang batubara.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap perbaikan vegetasi akibat kegiatan

reklamasi dan revegetasi.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah populasi dan tingkat pertumbuhan tanaman.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap vegetasi akibat reklamasi dan revegetasi

lahan, maka dampak yang akan muncul termasuk kategori positif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap vegetasi akan berlangsung lama karena

memerlukan waktu cukup lama untuk mengembalikan kondisi awal.

C. Habitat Satwa Liar

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap habitat satwa liar pada kegiatan reklamasi dan

revegetasi lahan adalah kembalinya satwa liar yang sebelumnya bermigrasi

ke sekitar areal proyek ke areal bukaan bekas tambang yang telah

mengalami perbaikan vegetasi.

Page 35: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-35

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap migrasi satwa liar pada kegiatan

pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak lanjutan akibat

perbaikan vegetasi alami penutup pada bukaan lahan bekas tambang.

3. Tolok ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap migrasi satwa liar adalah jumlah dan jenis

satwa liar yang bermigrasi kembali ke lokasi bukaan lahan bekas tambang

4. Bobot Dampak

Dampak terhadap habitat satwa liar akibat kegiatan pembersihan lahan

termasuk kategori positif

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap habitat satwa liar akan berlangsung lama

karena memerlukan waktu cukup lama untuk mengembalikan kondisi awal

yang terganggu di lokasi proyek.

D. Lapangan Usaha

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan usaha adalah terciptanya

peluang usaha masyarakat sekitar proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap lapangan usaha pada kegiatan reklamasi dan

revegetasi lahan adalah komponen pekerjaan konstruksi yang dimitrakan

kepada pelaku usaha dari masyarakat setempat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan usaha masyarakat adalah jenis dan

volume kegiatan pembangunan yang dimitrakan dengan pelaku usaha

setempat.

4. Bobot Dampak

Terciptanya lapangan usaha yang bersifat sementara dan berpotensi

menimbulkan dampak lanjutan terhadap peningkatan pendapatan

masyarakat, maka dampak yang akan muncul terhadap lapangan usaha

termasuk kategori positif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap lapangan usaha bersifat sementara, selama

berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

4. Pengembalian Lahan

Kegiatan pengembalian lahan diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak

lingkungan terhadap Fungsi lahan.

Page 36: BAB IV Dampak Lingkungan yang Timbul

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI I V-36

A. Fungsi Lahan

1. Dampak Penting

Dampak lingkungan hidup terhadap fungsi lahan akibat dari kegiatan

pengembalian lahan pasca operasi adalah terjadinya pengalihan fungsi

lahan menjadi fasilitas publik.

2. Sumber dampak Penting

Sumber dampak terhadap fungsi lahan adalah penyerahan lahan proyek

kepada pemerintah dan dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan

perekonomian masyarakat setempat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap fungsi lahan adalah perubahan fungsi lahan

sebagai fasilitas publik dan perekonomian masyarakat.

4. Bobot Dampak

Berdasarkan kajian terhadap fungsi lahan dari areal penambangan menjadi

fasilitas publik, maka dampak yang akan muncul termasuk kategori positif.

5. Sifat Dampak

Dampak lingkungan terhadap fungsi lahan akibat kegiatan pengalihan

fungsi lahan bersifat selama berlangsungnya kegiatan, namun dampak ini

berpotensi mencapai intensitas terburuk yaitu fungsi lahan tidak bisa

kembali kepada fungsi lahan sebelumnya.