Upload
widanjaya-made
View
45
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-experimental. Karena
masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen dan karena tidak adanya variabel kontrol (Sugiyono, 2010) dengan
menggunakan rancangan pre test post test without control group design. Pre test
post test without control group design adalah eksperimen yang dilaksanakan pada
satu kelompok.
Pretest Perlakuan Posttest
O1 -------------------------------------------X----------------------------------------O2
Gambar 4.1 Desain Penelitian
Keterangan :
O1 : nilai pretest (sebelum melakukan pelatihan jalan kaki)
O2 : nilai posttest (setelah melakukan pelatihan jalan kaki)
X : perlakuan pelatihan jalan kaki
44
45
B. Kerangka Kerja
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Jalan Kaki Terhadap Tehanan Darah Lansia Dengan
Hipertensi di desa Pererenan Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
PopulasiSemua Lansia yang mengikuti kegiatan jalan kaki 33 orang di Desa Pererenan
Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
SampelBerjumlah 30 orang dengan teknik
simple random sampling
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Pengukuran tekanan darah pre (sebelum diberikan pelatihan jalan kaki)
Pelatihan jalan kaki
pengukuran tekanan darah lansia post(setelah dilakukan pelatihan jalan kaki)
Analisis Penelitian
Penyajian hasil penelitian
46
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Pererenan Kecamatan Mengwi Kabupaten
Badung. Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu dari bulan Februari 2013-
Maret 2013
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang ada di Desa
Pererenan Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung berjumlah 33 orang. Dengan
kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
1) Umur diatas
2) Tekanan darah sistolik diatas 150-170 mmHg dan diastolik diatas 90-110
mmHg.
3) Mampu berjalan dengan normal tanpa menggunakan alat bantu berjalan
seperti tongkat atau alat bantu lainnya.
4) Mencapai Denyut Nadi Maksimal Pelatihan (DNM) dalam 8 kali pelatihan.
5) Kooperatif dan bersedia menjadi responden.
47
b. Kriteria eksklusi
1) Lansia dengan penyakit jantung (selain hipertensi), asma atau gangguan paru,
fraktur.
2) Lansia dengan gangguan jiwa (diamati dari prilaku dan gaya bicara).
2. Sampel penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu yang
dianggap mewakili populasinya (Sugiyono, 2007). Menghitung jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
=Besar Sampel
N=Besar Populasi
d =Tingkat Kesalahan (0,05)
Jumlah populasi yaitu lansia yang ada di Desa Pererenan Mengwi
Denpasar adalah sebanyak 33 orang. Dalam Wasis (2008) disebutkan bahwa
formula untuk mengetahui jumlah sampel minimal adalah dengan rumus Slovin,
yaitu:
48
30,48
30 orang
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut maka
besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 orang.
3. Teknik Sampling
Cara pengambilan sampel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
probability sampling (semua subjek dalam populasi mempunyai kesempatan
untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel) dan nonprobability sampling
(tidak semua subjek memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel) (Nursalam, 2008).
Penelitian ini menggunakan probability sampling tepatnya simple random
sampling. Pengambilan sampel sebanyak 30 orang yang diperoleh dengan cara
melakukan pengundian terhadap sampel yang telah diberikan nomor dari 1-33.
E. Jenis dan cara pengumpulan data
1. Jenis data yang dikumpulkan
Berdasarkan cara memperolehnya, data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data
yang secara langsung diperoleh dari objek penelitian (Riwidikdo, 2007), yaitu
hasil pengukuran tekanan darah lansia.
49
2. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan
data (Hidayat, 2009). Peneliti dalam penelitian ini melakukan langkah
pengumpulan data sebagai berikut :
a. Peneliti membawa surat ijin penelitian yang dipersiapkan oleh institusi kepada
Kesbanglinmas Provinsi untuk diteruskan ke Kesbanglinmas Kabupaten
Badung
b. Setelah surat ijin dikeluarkan oleh Kesbanglinmas Kabupaten Badung,
selanjutnya peneliti melakukan pendekatan kepada Kepala UPT. Puskesmas
mengwi II dan Pengelola di Desa Pererenan Kecamatan Mengwi Kabupaten
Badung.
c. Sosialisasi dengan peneliti pendamping tentang teknik dan pelaksanaan
penelitian dan mempersiapkan 2 orang pendamping peneliti dan 1 orang
istruktur dimana tugas pendamping peneliti ikut melakukan latihan jalan kaki
dan bertugas sebagai pengawas lansia dalam melalukan pelatihan jalan kaki.
d. Melakukan pendekatan terhadap sampel penelitian sesuai kriteria inklusi
dengan daftar nama lansia serta menentukan sampel sesuai dengan teknik
sampling yang digunakan. Setelah sampel diperoleh, dilakukan penyampaian
maksud dan tujuan peneliti kepada para lansia di Desa Pererenan Kecamatan
Mengwi Kabupaten Badung untuk kesediannya secara sukarela menjadi
responden dalam penelitian ini dengan menandatangani informed consent.
e. Melatih peneliti pendamping untuk menyelaraskan kecepatan dan
menyelaraskan gerakan pelatihan jalan kaki.
50
f. Mengukur tekanan darah dan DNM lansia sebelum melakukan jalan kaki.
g. Melakukan pelatihan jalan kaki selama 8 minggu dengan frekuensi 3 kali
seminggu dengan durasi sesuai dengan dosis latihan pada lampiran 11.
h. Mengukur tekanan darah dan DNM lansia setelah melakukan jalan kaki.
i. Peneliti mengumpulkan data yang telah didapat.
j. Melakukan tabulasi (mengelompokan data ke tabel) dan analisis data.
3. Instrumen pengumpul data
a. Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu stop watch, tensi meter,
stetoskop, checklist, jam tangan dengan detik dan lembar observasi.
b. Bahan penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah alat tulis dan lembar pengkajian.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik pengolahan data
Langkah-langkah dalam pengolahan data:
a. Editing
1) Dengan memeriksa kelengkapan jawaban responden
pada pedoman wawancara, memperjelas, apabila ditemukan kejanggalan
hasil observasi atau wawancara akan dilakukan klarifikasi.
2) Pengecekan logis
b. Coding
Angket yang sudah terkumpul diperiksa kelengkapannya, kemudian jawaban
responden diberi kode.
51
c. Entry
Kegiatan memasukkan data ke dalam program komputer untuk mencegah
risiko kehilangan data.
2. Teknik analisis data
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses analisis data
penelitian ini yaitu:
a. Analisis univariat
Deskripsi data tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan latihan kaki
dilakukan dengan menghitung nilai tendensi sentral data yaitu nilai rata-rata
(mean), nilai tengah (median), nilai modus (modus), nilai minimal, nilai maksimal
dan standar deviasi. Selanjutnya data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
b. Analisis bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas dan
variabel terikat. Dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan jalan kaki
dan tekanan darah (sistolik maupun diastolik) pada lansia dilakukan dengan uji
beda parametrik maupun non parametrik. Adapun ketentuan penggunaan uji beda
ini adalah sebagai berikut :
1) Penggunaan uji parametrik dengan paired sample
T-test
Uji ini dapat dilakukan apabila data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji
normalitas data dengan menggunakan uji saphiro wilk (jumlah sampel <50
52
orang), data disebut berdistribusi normal jika nilai p>0,05. Adapun
kesimpulan dari hasil uji ini adalah (Santoso, 2007) :
a) Ho ditolak atau ada pengaruh pelatihan jalan kaki dengan tekanan darah
(sistolik maupun diastolik) bila nilai p<0,05 atau t hitung > t tabel.
b) Ho diterima atau tidak ada pengaruhpe latihan jalan kaki dengan
tekanan darah bila nilai p>0,05 atau t hitung < t tabel (sistolik mupun
diastolik)
2) Penggunaan uji non parametrik wilcoxon
Uji ini dapat dilakukan apabila data dalam penelitian ini tidak berdistribusi
normal atau p<0,05 (hasil uji saphiro wilk). Adapun kesimpulan dari uji non
paramterik ini adalah sebagai berikut ::
a) Ho ditolak atau ada pengaruh latihan jalan kaki dengan tekanan darah
bila nilai p<0,05 atau Z hitung > Z tabel (sistolik atau diastolik).
b) Ho diterima atau tidak ada pengaruh latihan jalan kaki dengan tekanan
darah nilai p>0,05 atau Z hitung < Z tabel (sistolik atau diastolik).
3. Etika Penelitian
Untuk memperlancar penambilan data pada sampel penelitian, dilakukan
langkah – langkah sebagai berikut (Nursalam, 2008):
a. Prinsip manfaat
1) Bebas dari penderitaan
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan latihan jalan kaki tanpa
tanpa paksaan dan perlakuan ini telah banyak dilakukan oleh masyarakat dan
telah dipercaya tidak menimbulkan efek samping.
53
2) Bebas dari eksploitasi
Peneliti tidak melakukan eksploitasi terhadap subyek penelitian melainkan
hanya sebatas pengambilan data sesuai dengan variable yang diteliti dalam
penelitian ini yakni tekanan darah lansia.
3) Risiko (Benefit ratio)
Dalam penelitian ini, latihan dilakukan dengan mengajak lansia berjalan kaki
selama 30 menit setiap latihan, latihan dilakukan 3 kali seminggu dan selam 8
minggu. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama latihan diantaranya :
a) Subyek penelitian tidak diperkenan untuk memaksakan diri mengikuti
kegiatan dan berhak untuk menyudahi kegiatan apabila merasa tidak
sanggup atau kelelahan.
b) Latihan dihentikan apabila subyek merasa sesak, lemas atau mau pingsan
c) Selama latihan yaitu saat berjalan, 10 orang subyek penelitian akan
didampingi oleh satu orang peneliti pendamping yang merupakan
perawat dan telah dilatih untuk menjaga keselamatan dan kesehatan
subyek selama pelaksanaan penelitian.
b. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
1) Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full
disclosure)
Dalam penelitian ini, agar tidak terjadihal yang tidak diinginkan peneliti
melibatkan tim dari UPT. Puskesmas mengwi II untuk membantu kesehatan dan
keselamatan subyek penelitian selama penelitian berlangsung sehingga terhindar
dari bahaya atau risiko penelitian.
54
2) Informed Consent
Setelah ijin diberikan, maka selanjutnya adalah melakukan pengumpulan
sampel. Dalam menjaga etika penelitian, maka dalam penelitian ini menggunakan
informed consent melalui pemberian lembar permohonan dan penandatangan
lembar persetujuan jika yang bersangkutan bersedia menjadi responden.
Responden yang telah bersedia sebagai sampel dijamin kerahasian data yang
diberikan dengan tidak mencantumkan nama responden, tetapi hanya
mencantumkan inisial responden.
Informed consent merupakan lembar persetujuan untuk menjadi responden
yang diedarkan sebelum melakukan penelitian pada subyek. Jika subyek bersedia
diteliti maka subyek harus mencantumkan tandatangan pada lembar persetujuan
menjadi responden dengan terlebih dahulu membaca isinya dan jika subyek
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
hak-hak subyek.
c. Prinsip keadilan (right to justice)
1) Right to refuse
Bagi peserta yang tidak bersedia mengikuti penelitian, peserta berhak
menolak untuk berperan serta dalam penelitian atau mengundurkan diri dari
penelitian setiap saat tanpa adanya sanksi atau keharusan untuk membayar denda.
2) Anonimisty
55
Anonymisty artinya menjaga kerahasiaan identitas subyek. Peneliti tidak
mencantumkan nama subyek pada lembar observasi, tetapi hanya diberi kode
tertentu.
3) Confidentiality
Confidentiality berarti kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari
subyek dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Data yang diperoleh dari responden
hanya untuk dilaporkan atau disajikan dalam bentuk kelompok yang berhubungan
dengan penelitian.