56
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB Singosari Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang berdiri pada tahun 1976 berbentuk laboratorium semen beku yang berkejasama dengan pemerintah Belgia yang bertempat di Wonocolo Surabaya.Berdasarkan dalam surat keputusan Menteri Pertanian No.314/Kpts/Org/5/1978 pemerintah mengambil alih pengelolaan laboratorium dan tetapkan sebagai Cabang Balai Inseminasi Buatan Wonocolo, dan pada tahun 1982 pindah ke Singosari Malang dan ditetapkan oleh Direktur Jendral Peternakan sebagai Cabang Balai Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari bertugas pokok sebagai pengembang inseminasi buatan di Indonesia.Tahun 1988 status balai ditingkatkan menjadi Balai Inseminasi Buatan Singosari sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 193/Kpts/OT.212/2/1988 dan pada tahun 2004 dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 681/Kpts/OT.140/11/2004 meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, 20 km sebelah Utara kota Malang, Letak kantor BBIB Singosari sebelah barat dan selatan berbatasan dengan hutan, sebelah Utara berbatasan dengan kebun the Wonosari dan sebelah TImur berbatasan dengan Desa Toyomarto. BBIB Singoari memiliki ketinggian 800-1200 m diatas permukaan laut.Rataan suhu udara berkisar antara 16-22ºC, dengan kelembaban berkisar 70-90 % dan curah hujan 2.233mm/tahun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Keadaan Umum BBIB Singosari

Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang berdiri

pada tahun 1976 berbentuk laboratorium semen beku yang

berkejasama dengan pemerintah Belgia yang bertempat di

Wonocolo Surabaya.Berdasarkan dalam surat keputusan

Menteri Pertanian No.314/Kpts/Org/5/1978 pemerintah

mengambil alih pengelolaan laboratorium dan tetapkan

sebagai Cabang Balai Inseminasi Buatan Wonocolo, dan pada

tahun 1982 pindah ke Singosari Malang dan ditetapkan oleh

Direktur Jendral Peternakan sebagai Cabang Balai Inseminasi

Buatan Singosari. BBIB Singosari bertugas pokok sebagai

pengembang inseminasi buatan di Indonesia.Tahun 1988

status balai ditingkatkan menjadi Balai Inseminasi Buatan

Singosari sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian No.

193/Kpts/OT.212/2/1988 dan pada tahun 2004 dengan Surat

Keputusan Menteri Pertanian No. 681/Kpts/OT.140/11/2004

meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan

Singosari.

BBIB Singosari terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan

Singosari, Kabupaten Malang, 20 km sebelah Utara kota

Malang, Letak kantor BBIB Singosari sebelah barat dan

selatan berbatasan dengan hutan, sebelah Utara berbatasan

dengan kebun the Wonosari dan sebelah TImur berbatasan

dengan Desa Toyomarto. BBIB Singoari memiliki ketinggian

800-1200 m diatas permukaan laut.Rataan suhu udara berkisar

antara 16-22ºC, dengan kelembaban berkisar 70-90 % dan

curah hujan 2.233mm/tahun.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

38

Wilayah kerja BBIB Singosari bertepatan dengan

wilayah pertanian, peternakan, perkebunan dan wisata

lokal.Luas wilayah kerja BBIB Singosari Sebesar 67.7 Ha

yang diperuntukan sebagai sarana dan prasarana penunjang

pelayanan teknis pembibitan ternak. BBIB Singosari memiliki

tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan program, evaluasi dan laporan kegiatan

produksi, pemasaran dan pemantauan mutu semen

ternak unggul, serta pengembangan inseminasi buatan

2. Pelaksanaan produksi dan pemberian saran teknis

produksi semen ternak unggul

3. Pelaksanaan pengujian dan pemantauan mutu semen

ternak unggul

4. Pelaksanaan pengembangan inseminasi buatan dan

metoda produksi

5. Pelaksanaan pemeliharaan pejantan ternak unggul

6. Pelaksanaan perawatan kesehatan pejantan ternak

unggul

7. Pelaksanaan pengawasan dan penyediaan pakan ternak

unggul

8. Pelaksanaan pengujian keturunan dan peningkatan mutu

genetik pejantan ternak unggul

9. Pelaksanaan kerjasama dan optimalisasi pemanfataan

sumber daya

10. Pelaksanaan penyimpanan, pendistribusian dan

pemasaran hasil produksi

11. Pengelolaan prasarana dan sarana produksi

12. Pengelolaan infirmasi dan promosi produksi

13. Pengelolaan urusan tata usaha, rumah tangga dan

perlengkapan

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

39

Tugas pokok utama BBIB Singsosari adalah dalam

produksi dan pengembangan inseminasi buatan yang nantinya

akan disalurkan ke seluruh pelosok negeri melalui Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Timur dan BBIB Singosari

merupakan Badan Layanan Umum (BLU) pada sektor

peternakan.

BBIB Singosari memiliki jumlah populasi ternak

sebesar 257 jumlah ternak yang terdiri dari bergagai bangsa

yang diperuntukan sebagai penunjang produksi semen

beku.Ternak tersebut diperoleh berdasarkan pengadaan dan

seleksi secara langsung untuk sapi yang berasal dari luar

negeri dan membeli beberapa ternak unggul dari kontes ternak

lokal yang diselenggarakan di beberapa daerah

Indonesia.Rincian Populasi ternak dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rincian populasi ternak BBIB Singosari

Jenis Ternak Jumlah (ekor)

FH 24

Bali 53

Madura 6

Ongole 13

Brahman 15

Brangus 5

Angus 4

Simental 45

Limousin 70

Kambing PE 7

Kambing Boer 5

Kambing Saanen 3

Kambing Senduro 6

Kambing SDG 1

Sumber: Data Sekunder BBIB Singosari, 2017

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

40

1.2. Struktur Organisasi BBIB Singosari

Struktur organisasi BBIB Singosari menunjukan fungsi-

fungsi, personal, hubungan wewenang dan tanggung jawab

dalam suatu organisasi.BBIB Singosari membentuk struktur

organisasi sebagai penyedia wadah bagai mencapai tujuan

bersama agar terbina kerjasama yang bak didalamnya.Henry

(1983), struktur dasar sebuah organisasi adalah sebagai

berikut.

Gambar 3.Struktur dasar sebuah organisasi.Structure in five :

Designing Effective Organization

Setiap lima bagian dasar tersebut bisa mendominasi

sebuah organisasi. Pengaruh tersebut tergantung bagian mana

yang menjadi sebuah kunci kendali.Henry (1983) beragumen

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

41

dari lima dasar bagian organisasi tersebut memiliki denfinisi

sebagai berikut.

1. Operating core : Pegawai yang melaksanakan pekerjaan

dasar yang berhubungan dengan produksi produk dan

jasa

2. The strategic apex : Manajer tingkat atas yang bertugas

dengan keseluruhan tanggung jawab dalam sebuah

organisasi

3. The middle line : Manajer yang menjadi penghubung the

operation core dengan strategic apex

4. The technostructure : Penganalisis, yang bertanggung

jawab untuk membuat bentuk standarisasi dalam sebuah

organisasi

5. The support staf : Orang yang mengisi unit staf, yang

menyediakan pelayanan pendukung secara tidak

langsung dalam sebuah organisasi.

Struktur organisasi memperlihatkan pembagian tugas,

tanggung jawab dan pendelegasian wewenang dengan adanya

batas-batas keputusan yang dapat diambil alih oleh setiap

bagian.Struktur organisasi sektor publik cebderung kaku dan

masih banyak tumpang tindih antara tugas pokok dan fungsi

antar setiap bagian.Jal tersebut dinilai sangat kurang efektif

namun skruktur organisasi di sektor publik lebih kompleks

dibandingkan dengan sektir swasta. BBIB Singosari sebagai

publik sektor yang bergerak dalam BLU yang mana setiap

unit-unit dalam struktur organisasi tersebut saling terhubung

antar satu sama lain.Struktur organisasi BBIB Singosari dapat

dilihat pada Gambar 4.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

42

Gambar 4.Struktur organisasi BBIB Singosari

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

43

Kepengurusan BBIB Singosari dibentuk berdasarkan

keputusan dari pemerintah pusat Nomor

681/Kpts/OT.140/11/2004 yang dalam hal ini adalah kementerian

pertanian.Kepala balai memberikan wewenang kepada tiga kepala

bidang yang selaku sebagai middle line organisasi dan kepala

bidang memberikan wewenang kepada kepala seksi untuk

pelaksanaan manajerial teknis.Kepala balai juga memberikan

wewenang langsung kepada operational core yang dalam hal ini

terdiri dari kelompok jabatan fungsional dan laboratorium uji

mutu.

Kepala balai yang dalam hal ini memiliki wewenang posisi

tertinggi di balai memberikan kontrak kinerja kepada setiap

kepala bagian yang sebelumnya dibentuk dalam rapat Rencana

Strategis balai. Setiap kepala bagian yang menerima tugas

bertanggung jawab penuh atas tugas tersebut yang hasilnya nanti

akan dilaporkan kepada kepala balai.

1.3. Uraian Jabatan

1.3.1. Stategic Apex

Konteks strategic apex di BBIB Singosari adalah pada

kepala balai dan pemerintah pusat yang masih berhubungan

dengan BBIB Singosari.Bagian dasar dari strategic apex ini

sendiri membentuk kemampuan konseptual terhadap

perkembangan dan kemajuan organisasi.strategic apex memiliki

wewenang tertingi dalam segala regulasi dan justifikasi keputusan

organisasi.

Kepala balai merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam

balai.Kepala balai memiliki tugas pokok pelaksanakan produksi,

distribusi, pemasaran, dan pemantauan mutu semen ternak

unggul, serta pengembangan inseminasi buatan yang ada di BBIB

KEPALA BBIB

SINGOSARI

WAKIL MANAJEMEN

MUTU

DEPUTI WMM

BAGIAN UMUM

Subbagian

Program dan

Keuangan

Subbagian

Kepegawaian

dan Tata Usaha

Subbagian Rumah

Tangga dan

Perlengkapan

BIDANG PELAYANAN

TEKNIK

BIDANG PEMASARAN

DAN INFORMASI

Seksi Pemeliharaan

dan Peningkatan Mutu

Genetik Ternak

Seksi Produksi Semen

dan Pengembangan

Inseminasi Buatan

Seksi Pemasaran dan

Kerjasama

Seksi Informasi dan

Pemantauan Mutu Semen

Laboratorium Uji Mutu Kelompok Jabatan Fungsional

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

44

Singosari.Kepala balai memberikan koordinasi kepada setiap

jajaran organiasi dalam menjalankan tugas pokoknya, kepala

balai memberikan wewenang kepada setiap jajaran untuk

mencapai target yang sudah disepakati bersama.Kepala balai

memiliki tingkat jabatan ekselon 2 dalam kepemerintahan.

1.3.2. Middle Line

Posisi middle line pada BBIB Singosari adalah pada

jabatan kepala bagian umum, kepala bidang pelayanan teknik,

dan kepala bidang pemasaran dan informasi. Middle line berperan

dalam mengkomunikasikan perencanaan yang ada dalam

organisasi kepada para low level manager dan pegawai yang

lainnya dalam satu bagian kerja.

Kepala bagian umum mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan program, evaluasi dan laporan, pengelolaan

keuangan dan tata usaha, kepegaiawain, rumah tangga dan

perlengkapan.Kepala bagian umum memiliki tingkat jabatan

ekselon 3 dalam kepemerintahan.Kepala bidang pelayanan teknis

mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis

pemeliharaan ternak dan peningkatan mutu genetik ternak,

produksi semen ternak unggul, serta pengembangan inseminasi

buatan.Kepala bidang pemasaran dan informasi mempunyai tugas

melaksanakan kerja sama dan optimalisasi pemanfaatan sumber

daya, penyimpanan dan pendistribusian hasil produksi, serta

pengelolaan informasi, dan optimalisasi hasil produksi.

1.3.3. Technostructure

Posisi technostructure pada BBIB Singosari adalah deputi

Wakil Manajemen Mutu (WMM) deputi WMM selaku

technostructure memiliki tugas pokok sebagai pengawas kinerja

balai dengan segala konsep dan regulasi yang sudah ditetapkan

oleh organisasi seperti pedoman mutu, instruksi kerja, dan standar

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

45

operasional prosedur. Deputi WMM mendokumentasikan segala

bentuk tatanan kerja dalam organisasi agar dapat berjalan dengan

stabil.

1.3.4. Support staff

Support staff di BBIB Singosari meliputi subbagian

program dan keuangan, subbagian kepegawaian dan tata usaha,

subbagian rumah tangga dan perlengkapan. Posisi support

staffdalam organisasi BBIB Singosari sebagai penyedia layanan

dukungan secara tidak langsung dalam keberlangsungan

organisasi. Masing masing subbagian memiliki tugas pokok

masing masing yang menjadi pendukung dalam keutuhan sebuah

organisasi.

1.3.5. Operating Core

Operating core BBIB Singosari adalah para kelompok

jabatan fungsional yang secara langsung berkontribusi dalam

mendukung kinerja utama organisasi. Para operating core lebih

memiliki kemampuan teknis dalam pelaksanaan tugasnya

mengasilkan output yang diinginkan organisasi.

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional

pegawas bibit tenak, laboratorium uji mutu, medik veteriner,

paramedik veteriner, dan pengawas mutu pakan.Masing masing

kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang

pejabat fungsional selaku low level manager yang ditetapkan oleh

kepala.

1.4. Pengujian Mutu Semen di BBIB Singosari

1. Proses Pengujian Mutu Semen di BBIB

Ruang lingkup pendistribusian semen beku BBIB

Singosari untuk seluruh wilayah Indonesia, BBIB perlu menjamin

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

46

kualitas mutu semen beku hingga ke tangan konsumen hingga

pelosok negeri.BBIB Singosari melakukan pengujian mutu dalam

menjaga kualitas. Terdapat tiga tahapan pengujian mutu:

a. Makroskopis

Pengujian makroskopis dimulai ketika semen baru

masuk kedalam laboratorium kriteria dalam uji makroskpis adalah

memiliki warna Putih Susu (PS)/Putih Kuning (PK), memiliki bau

khas semen segar, dan memiliki konsistensi pekat dan memiliki

pH 6,2-6,8 serta semen steril dari benda asing.

b. Mikroskopis

Pengujian mikroskopis dilakukan untuk mengetahui

kualitas internal dari semen itu sendiri.Pengujian mikroskopis

dilakukan dengan menentukan standar motolitas massa min 70%

dan motilitas individu progresif, abnormalitas maks. 10%, dan

kondisi cairan semen steril dari benda asing.

c. Post Thawing Motility

Pengujian PTM dilakukan pasca freezing semen beku,

pengujian PTM dilakukan untuk mengetahui motilitas semen

setelah dibekukan. Pengujian dilakukan dengan cara mengambil

sampel straw semen lalu dilakukan thawing untuk diamati di

mikroskop. Kriteria PTM adalah min 45%.

2. Kebijakan Kualitas dan Pegawasan Mutu Semen beku

Kebijakan kualitas dan pengawasan mutu semen beku

sangat diperhatikan oleh BBIB Singosari karena semen beku yang

diproduksi berkaitan erat dengan keberhasilan kebuntingan pada

peternak demi mewujudkan penambahan populasi di Indonesia.

Kebijakan mutu tersebut sudah dibentuk mulai proses produksi,

distribusi hingga pemasaran semen beku ke koparasi ataupun

seluruh peternak yang ada di negeri. Pegawasan mutu dan teknik

pengambilan sampel sangat berpengaruh terhadap jaminan

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

47

kualitas produk yang dihasilkan BBIB Singosari, karena akan

memberikan kualitas yang terjaga hingga ke tangan konsumen.

Pengawasan mutu dapat dilakukan dengan cara pengujian dan

penerapan SOP yang baik di setiap lini usaha untuk mendapatkan

hasil produk semen beku yang berkualitas. Kualitas mutu yang

dilakukan di BBIB Singosari harus sesuai dengan serifiksasi ISO

4809 . 1: 2008 untuk sapi dan ISO 4809. 3: 2014 untuk kambing.

1.5. Pemasaran Hasil

BBIB Singosari adalah salah satu jenis unit pelayanan

teknis milik pemerintah BBIB Singosari memiliki pendapatan tapi

tidak mengutamakan keuntungan seperti perusahaan swasta karna

kepemilikan pemerintah bersifat benefit oriented bukan profit

oriented. Sektor pemasaran BBIB Singosari meliputi seluruh

pelosok negeri yang sebelumnya dikirim menuju Dinas

Peternakan Jawa Timur yang selanjutnya bisa didistribusikan ke

seluruh daerah di Indonesia.Harga yang ditentukan BBIB

Singosari kepada konsumen berdasarkan jenis ternak dan grade

yang digolongkan.Harga dan grade yang ditentukan oleh BBIB

Singosari dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

48

Tabel 6. Harga dan grade yang ditentukan oleh BBIB Singosari

Dalam Negeri Sexing Unsexsing

Sapi Potong/FH

Kelas B/Kambing

Rp. 7000,00 Rp. 36.000,00

Sapi FH Kelas A Rp. 8000,00 Rp. 40.000,00

Sapi Proven Sire Rp. 9000,00 Rp. 45.000,00

Sapi FH Elite Bull Rp. 12.000,00 Rp. 60.000,00

Ikan Rp. 15.000,00 -

Luar Negeri

Sapi Potong/FH

Kelas B/Kambing

Rp. 115.000,00 Rp. 30.000,00

Sapi FH Kelas A Rp. 150.000,00 Rp. 40.000,00

Sapi Proven Sire Rp. 155.000,00 Rp. 60.000,00

Sapi FH Elite Bull Rp. 165.000,00 Rp. 80.000,00

Sumber: Data Sekunder BBIB Singosari 2017

Setiap harinya BBIB Singosari mampu meproduksi semen

beku hingga 5000 straw/hari.Limousin dan Simental adalah straw

yang menjadi permintaan terbanyak di BBIB Singosari.Catatan

kualitas semen beku yang dihasilkan harus memenuhi standar

yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia.Produksi semen

beku di BBIB Singosari pada tahun 2014-2016 dapat dilihat pada

Tabel 7.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

49

Tabel 7.Produksi semen beku di BBIB Singosari pertahun pada

tahun 2014-2016

Tahun Produksi Straw

Semen

Beku/Tahun

(straw)

Pertumbuhan (%)

2014 2.904.788 -

2015 2.072.684 -28.6

2016 1.897.228 -9.24

Sumber: Data Sekunder BBIB Singosari, 2017

Berdasarkan pada Tabel 7 dapat diketahui rata-rata

produksi straw semen beku BBIB Singosari pertahun dari tiga

tahun terakhir yakni tahun 2014 produksi straw mencapai

2.804.788, tahun 2015 produksi straw mencapai 2.072.684 dan

tahun 2016 produksi straw mencapai 1.897.228 straw. Turunnya

produksi straw semen beku di BBIB Singosari sapi pejantan

unggul untuk di tampung memasuki umur tua/afkir serta

kurangnya realisasi untuk replacement stock baru dari

pemerintah, cuaca dan kondisi teknis lainnya bisa mempengaruhi

daya produksi semen sapi pejantan unggul.

BBIB Singosari memimiliki target pencapaian produksi

semen beku yang diberikan berdasarkan audit oleh pemerintah

pusat. Setiap tahunnya BBIB Singosari diberikan target untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelaksanaan lembaga

pemerintah. Target dan pencapaian produksi semen beku BBIB

Singosari dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

50

Tabel 8.Target dan pencapaianProduksi semen beku 2014-2016

Tahun Target Tercapai

2014 2.500.000 2.904.788

2015 2.200.000 2.072.684

2016 1.900.000 1.897.228

Sumber: Data Sekunder BBIB Singosari, 2017

Hasil dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa pencapaian

produksi semen beku dalam kurun waktu dua tahun terakhir tidak

tercapai.Hal ini bisa disebabkan oleh sumber daya yang dimiliki

BBIB Singosari berupa pejantan unggul sudah banyak yang afkir

sehingga ternak hanya dipelihara tanpa dapat memproduksi

semen.Realisasi pengadaan ternak baru dilakukan oleh

pemerintah pusat sehingga pelaksanaan tugas pokok BBIB

Singosari bergantung pada dukungan oleh pusat.

1.6. Deskriptif Responden

Karateristik responden perlu disajikan dalam peelitian ini

guna menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat

memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil

penelitian.Penyajian data deskriptif penelitian ini bertujuan agar

dapat dilihat profil dari data penelitian tersebut dan hubungan

antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Peneliti membagi

karateristik reponden menjadi 2 jenis yaitu:

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

51

Laki - laki 43% Perempuan

57%

1. Jenis Kelamin

Karateristik reponden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada Gambar 5 berikut:

Gambar 5. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin

Gambar 5. menunjukan bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah jenis kelamin perempuan presentase 57%

dengan jumlah 17 orang dari total reponden dan jenis kelamin

laki-laki presentase 43 dengan jumlah 13 orang dari total

responden. Hal ini disebabkan karena pegawai negeri sipil di

BBIB Singosari di dominasi perempuan dan pegawai kontrak

didominasi oleh laki-laki yang bersifat teknis lapangan di

kandang dan pendukung tata usaha lainnya.

1. Tingkat Pendidikan

Deskripsi responden dalam klasifikasi tingkat pendidikan,

peneliti membagi dalam 3 kategori, yaitu Diploma, Sarjana,

Magister, dan Doktor. Adapun data mengenai tingkat pendidikan

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

52

Diploma 14%

Sarjana(S1) 57%

Magister (S2) 25%

Doktor (S3) 4%

reponden yang diambil sebagai responden dapat dilihat pada

Gambar 6 berikut :

Gambar 6. Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

Gambar 6 menunjukan bahwa sebagian besar pegawai di

BBIB Singosari yang menjadi responden dalam penelitian adalah

pendidikan Sarjana sebanyak 14 orang atau 57% dari populasi

sampel. Pendidikan Magister sebanyak 7 orang atau 25 %,

pendidikan Diploma sebanyak 16 orang atau 14 %, dan

pendidikan doktor sebanyak 1 orang atau 4% dari populasi

sampel responden. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap

kualitas sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi

karna tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pola pikir dan

sifat kritis individu itu sendiri. Sesuai dengan pernyataan Rahmat

(1996) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki pendidikan

formal yang lebih tinggi akan memiliki motivasi yang lebih tinggi

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

53

serta wawasan yang lebih luas dalam menganalisa suatu

kejadian.Sehingga tingkat pendidikan dinilai berpengaruh

terhadap hasil penelitian.

a. Analisis Total Quality Management

i. Pilar Kepemimpinan

Kepemimpinan di BBIB Singosari ditentukan oleh pusat

melalui seleksi calon pimpinan dan pertimbangan oleh pimpinan

pusat. Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan bahwa dilakukan 4

indikator yaitu gaya kepempinan (X1.1), komunikasi pemimpin

(X1.2), pengawasan (X1.3), motivasi dan partisipasi pegawai

(X1.4). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9.Analisa Penerapan TQM Pilar Kepemimpinan

Indikator Penilaian Responden Rataan

Skor SB

(%)

B

(%)

TB

(%)

STB

(%)

Total

(%)

1. Gaya

Kepemimpinan

68,59 30.57 0 0 100 3.71

2. Komunikasi

pemimpin

65,0 35,0 0 0 100 3.65

3. Pengawasan

kinerja

80,0 20,0 0 0 100 3.80

4. Motivasi dan

partisipasi

pegawai

60,0 40,0 0 0 100 3.63

Hasil Akhir 3.68

(92 %)

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

54

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penerapan TQM

pilar kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 9. Penilaian

responden terhadap 4 indikator variabel yaitu indikator gaya

kepemimpinan diperoleh nilai rataan skor sebanyak 3.7 dengan

keterangan sangat baik. Mayoritas reponden memberikan nilai

sangat baik yaitu sebesar 68,59%. Hal ini dikarenakan responden

menilai pemimpin turut andil terhadap segala kegiatan di BBIB

Singosari Komunikasi pemimpin diperoleh rataan skor 3.6

dengan keterangan sangat baik.Mayoritas responden memberikan

nilai sangat baik yaitu sebesar 65%.Komunikasi pemimpin

dengan bawahan terjalin cukup baik, pemimpin

mengkomunikasikan perencanaan kepada seluruh

pegawai.Pengawasan diperoleh rataan skor 3.8 dengan keterangan

sangat baik.Mayoritas responden memberikan nilai sangat baik

yaitu sebesar 80 %.Hal ini dapat dinilai dengan sebagian besar

kegiatan di organisasi yang terawasi dengan baik oleh

pemimpin.Motivasi dan partisipasi pegawai diperoleh rataan skor

3.6 dengan keterangan sangat baik.Mayoritas responden

memberikan nilai sangat baik yaitu sebesar 60%.Pemimpin sering

menjadi panutan yang baik bagi karyawan serta dapat merangkul

karyawan dalam kegiatan organisasi.

a) Gaya kepemimpinan pemimpin di BBIB Singosari

Kepemimpinan di BBIB Singosari yang dalam hal ini

dipimpin oleh kepala balai ditentukan berdasarkan penilaian

kinerja dan pengalaman pegawai negeri sipil oleh pemerintah

pusat. Pemimpin dalam sebuah instansi pemerintah ditentukan

melalui proses seleksi dan pengkajian oleh pemerintah pusat yang

dalam hal ini adalah direktur perbibitan Kementrian Pertanian.

Kepemimpinan yang saat ini di jalankan di BBIB Singosari

memiliki gaya kepemimpinan yang aktif dan partisipatif kepada

pegawai nya hal ini dibuktikan dengan mayoritas bahwa

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

55

kepempinan di BBIB Singosari yang berkompeten dan acceptable

kepada para setiap bagian kerja

b) Komunikasi pemimpin

Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan kerja

yang stabil dan terkoordinasi dengan baik. pemengang kunci dari

sistem koordinasi organisasi yang baik adalah bagaimana

komunikasi pemimpin itu sendiri dalam sebuah organisasi.

Kepala balai memiliki jalinan komunikasi yang baik dengan para

pegawai di BBIB Singosari dengan dibuktikan penilaian yang

mayoritas mengatakan bahwa komunikasi pemimpin kepala balai

sangat baik yang membuat koordinasi pekerjaan di BBIB

Singosari dapat berjalan stabil dan teratur dengan baik serta

terjalinnya kekeluargaan dalam instansi BBIB Singosari tidak

terjadi sikap yang kaku dan dingin antara pegawai dan kepala

balai.

c) Pengawasan kinerja

Sebuah kegiatan yang ada dalam sebuah organiasi perlu

berjalan dengan teratur dan terawasi dengan baik.pengawasan

kinerja antar pemimpin dan setiap pegawai perlu dilakukan dalam

setiap organisasi. Mayoritas pegawai setuju bahwa pengawasan

kinerja oleh kepala balai dilakukan dengan sangat baik dengan

kepala balai hal itu dibuktikan dengan setiap kinerja yang dapat

teratur dan terarah sesuai tujuan organisasi di setiap bagian

masing-masing.

d) Motivasi dan partisipasi pegawai

Setiap pekerjaan pastinya akan menemui titik jenuh dan

kurangnya semangat dalam menjalani rutinitas kerja. Peran fungsi

kepala balai perlu bertindak aktif dalam memberikan motifasi dan

partisipasi kepada pegawai agar dapat meningkatkan kualitas

kinerja dan sumber daya manusia di organisasi itu

sendiri.Sebagain besar setuju dengan hal tersebut karena

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

56

pemimpin dinilai cukup baik dalam memberikan motivasi dan

memberikan pastisipasi aktif kepada pegawai agar kinerja dapat

terus berjalan optimal.

Kepemimpinan merupakan hal utama dalam sebuah

keberlangsungan organiasi karena kepemimpinan yang mengatur

arah kemana sebuah organiasi itu melaju. Kemampuan sumber

daya dalam organiasi yang hebat akan percuma jika sebuah

kepemimpinan dalam organisasi tersebut tidak mampu memacu

laju organisasi. Sistem birokrasi pemerintahan memungkinkan

pemimpin mendapatkan hak otonom dimana pemerintah pusat

memberikan wewenang kepada kepala balai untuk mengatur

BBIB Singosari itu sendiri.James (1994) mengatakan bahwa

kepemimpinan memegang peran penting dalam sebuah performa

organisasi hal itu ditujukan dalam Gambar7.

Gambar 7. Peranan Kepemimpinan dalam Total Quality

Sumber: James (1994)

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

57

Penilaian reponden menunjukan bahwa responden

memberikan penilain sangat baik terhadap 4 indikator

kepemimpinan dengan hasil rataan akhir 3.6 atau pencapaian

sebesar 92% dalam pilar kepemimpinan. Hal ini menunjukan

bahwa pilar kepemimpinan dalam analisa TQM di BBIB

Singosari tergolong sangat baik.

Tujuan dari kepemimpinan dalam manajemen kualitas

adalah untuk meningkatkan performansi manusia, mesin,

memperbaiki kualitas yang ada, meningkatkan ouput dari dan

produktivitas, serta secara simultan mampu menciptakan

kebanggan kerja bagi pekerja atau motivasi.

Kepemimpinan dalam manajemen kualitas bukan untuk

menemukan dan mencatat kegagalan yang dibuat pekerja serta

kemudian menghukum pekerja itu, tetapi untuk mengidentifikasi

dan kemudian menghilangkan penyebab kegagalan itu, serta

membantu pekerja agar mampu mengerjakan pekerjaan secara

lebih baik dan memperhatikan efektifitas (pencapaian tujuan) dan

efisiensi (penggunaan biaya) dalam setiap aktivitas yang

dilakukan

Kepemimpinan selaku decision makers memiliki autonomi

daripada pemangku kepentingan lain dalam hal dominasi dalam

lingkungan, teknologi, atau hal lain. Pemimpin bisa memilih

beberapa alternatif yang ada lama cakupan permasalahan yang

ada atau mereka bisa membuat keputusan baru.Seorang pemimpin

harus dapat melihat keuntungan dan ancaman terhadap kebijakan-

kebijakan yang di ambil. Sikap kepemimpinan dapat dalam 2

bentuk yaitu diantaranya kekuatan dan wewenang dimana jika

sifat kekuatan digunakan seutuhnya kepada pemimpin maka

seluruh kegiatan yang ada dalam organiasi diatur oleh pemimpin

seorang sendiri sedang kan sifat kepemimpinan berupa wewenang

mengartikan seorang pemimpin membentuk koalisi kepada

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

58

jajaran bawahan untuk mengatur laju organiasi tetap dalam

konteks keputusan tertinggi ada dalam pemimpin.

Gaspersz (1997) mengatakan pada dasarnya terdapat

delapan kunci tugas pemimpin untuk melaksanakan komitment

perbaikan kualitas terus menerus yaitu:

1. Menetapkan suatu dewan kualitas.

2. Menetapkan kebijaksanaan kualitas.

3. Menetapkan dan menyebarluaskan sasaran kualitas.

4. Memberikan dan menyiapkan sumber-sumber daya.

5. Memberikan dan menyiapkan pendidikan dan pelatihan

yang berorientasi pada pemecahan masalah-masalah

kualitas.

6. Menetapkan tim perbaikan kualitas yang bertanggung

jawab

Kepemimpinan yang baik memiliki sifat yang ‘terbuka’,

‘menginspirasi’,dan’rendah hati’. Pemimpin harus menjadi arah

acuan, mendapatkan kepercayan, dan berkontribusi dalam strategi

jangka panjang kerja dan dalam sudut pandang lain pemimpin

harus menjadi pendengar dan meningkatkan komunikasi dua arah

dengan baik. BBIB singosari memiliki sifat kepemimpinan

berupa wewenang dimana setiap keputusan organisasi ditentukan

oleh beberapa middle level dan low level manager bukan hanya

keputusan pemimpin tertinggi itu sendiri.

ii. Pilar Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis BBIB Singosari disebut

RenStra(Rencana Strategis) yang dibuat setiap tahunnya yang

berdasarkan target yang ditentukan oleh pusat dan justifying oleh

kemampuan sumber daya yang dimiliki BBIB Singosari.

Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan bahwa dilakukan 4

indikator yaitu kerangka kerja (X2.1), ukuran/standar terhadap

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

59

target (X2.2), pembuatan RenStra (X2.3), Komitment RenStra

(X2.4). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Analisa penerapan TQM Pilar Perencanaan Strategis

Indikator Penilaian Responden Rataan

Skor SB

(%)

B

(%)

TB

(%)

STB

(%)

Total

(%)

1. Kerangka

Kerja

50,0 50,0 0 0 100 3.50

2. Ukuran/stand

ar terhadap

target

36,66 63,3

3

0 0 100 3.36

3. Pembuatan

RenStra

61,66 38,3

3

0 0 100 3.61

4. Komitment

RenStra

30,0 50,0 20,0 0 100 3.06

Hasil Akhir 3.45

(86 %)

Sumber:Data Primer Diolah,2017

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penerapan TQM

pilar perencanaan strategis dapat dilihat pada Tabel 10. Penilaian

responden terhadap 4 indikator variabel yaitu indikator kerangka

kerja diperoleh nilai rataan skor sebanyak 3.5 dengan keterangan

sangat baik. Mayoritas reponden memberikan nilai sangat baik

yaitu sebesar 50%.Hal ini dikarenakan responden menilai

kerangka kerja di BBIB Singosari ada, mudah dikenali dan jelas

ukuran/standart terhadap target diperoleh rataan skor 3.3 dengan

keterangan baik. Mayoritas responden memberikan nilai baik

yaitu sebesar 63,33%. Ukuran terhadap target yang ditentukan

jelas dan bisa tercapai. Pembuatan RenStra diperoleh rataan skor

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

60

3.6 dengan keterangan sangat baik. Mayoritas responden

memberikan nilai sangat baik yaitu sebesar 61,66 %. Hal ini

dinilai reponden karena BBIB Singosari cukup memiliki

perencanaan strategis jangka panjang dan jangka pendek dengan

dibentuknya perencanaan strategis yang rutin dilakukan minimal

6 bulan sekali.Komitmen RenStra diperoleh rataan skor 3.0

dengan keterangan baik.Mayoritas responden memberikan nilai

sangat baik yaitu sebesar 50%.BBIB Singosari berkomitment

sebagian besar terhadap perencanaan strategis yang dibentuk

bersama.

a) Kerangka kerja

Dalam sebuah organiasi harus berkeja sama untuk

mencapai tujuan, perencanaan strategis melibatkan

pengembangan strategi untuk kelangsungan hidup dan

pertumbuhan jangka panjang organisasi tersebut. Setiap

pencapaian diperluakan sebuah tahapan yang jelas, kerangka

kerja perlu dibuat agar tidak terjadi ketidakpastian individu dalam

melaksanakan tugas nya di organisasi.BBIB Singosari telah

membuat kerangka kerja dengan baik hal ini bisa dilihat dengan

tersedianya setiap kerangka dan standar kerja di setiap divisi

usaha dengan penjelasan yang bisa dimengerti oleh setiap orang

di posisi tersebut.

b) Ukuran/standar terhadap target

Perencanaan yang baik memiliki arahan yang jelas terukur

dengan realistis, standar kompetensi terhadap target dapat disusun

berdasarkan analisis atas pengetahuan, keahlian, dan kemampuan

yang diperlukan secara tepat dalam rangka pelaksanaan tugas dan

fungsi kerja atau ukuran mutu untuk melakukan kegiatan kerja

tertentu. Sebuah ukuran / standar diperlukan kejelasan tahap

demi tahap agar setiap individu dalam organisasi dapat mengerti

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

61

sejauh mana pencapaian dalam karirnya. Hal ini diterapkan

dengan baik di BBIB Singosari meninjau dengan adanya

pelaksanaan sistem pengendalian internal yang dilakukan secara

rutin dimana dilakukan peninjauan terhapad pencapaian kinerja

yang dilakukan oleh organisasi itu senduri dan menilai hal hal

yang patut untuk ditingkatkan untuk pencapaian target yang lebih

baik.

c) Pembuatan rencana strategis

Sebuah organiasi harus berkeja sama untuk mencapai

tujuan, perencanaan strategis melibatkan pengembangan strategi

untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang

organisasi tersebut. Setiap pencapaian tujuan perlu ada sebuah

perencanaan yang mencakup definisi misi perusahaan, membuat

sasaran, membuat desain prtofolo dan mengembangkan rencana

fungsional. Hal ini diterapkan baik di BBIB Singosari meninjau

dari program yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dan

pembuatan perencanaan protofolio bisnis semen beku dan layanan

lainnya yang jelas

d) Komitment rencana strategis

Peran partisipatif setiap individu yang ada dalam organisasi

mempengaruhi bagaimana pencapaian tujuan organisasi

tersebut.Perencanaan strategis memberikan dasar dari

pengembangan perencanaan lanjutan di perusahaan.Komitment

setiap individu diperlukan agar setiap perencanaan yang

ditentukan dapat berjalan secara optimal. Komitment terhadap

rencana strategis yang ada di BBIB Singosari mendapat respon

cukup baik dikarenakan sebagian dari lini usaha yang ada di

BBIB Singosari sudah menjalankan perencanaan strategisnya dan

berkomitment terhadap rencana strategis untuk mencapai tujuan

dari perusahaan.

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

62

Penilaian reponden menunjukan bahwa responden

memberikan penilaian baik terhadap 4 indikator perencanaan

strategis dengan hasil rataan akhir 3.4 atau pencapaian sebesar

86% dalam pilar perencanaan strategis. Hal ini menunjukan

bahwa pilar perencanaan strategis dalam analisa TQM di BBIB

Singosari tergolong sangat baik.Strategi bisa di definisikan

sebagai dasar tujuan jangka panjang dan mata objek dari sebuah

persahaan, dan tentu saja perlu pengadopsian terhadap aksi dan

alokasi sumber daya untuk menghantarkan kepada tujuan

tersebut. Keputusan untuk meningkatkan volume aktifitas, untuk

mengatur jarak area produksi dan kantor, untuk meningkatkan

fungsi ekonomis yang baru. Sebuah aksi baru perlu dirancang

dan sumber daya perlu dialokasikan dalam mencapai tujuan

tertentu untuk memperoleh sebuah keuntungan dan

mempertahankan aktifitas sebuah perusahaan. Menurut Arnoldo

(1984) visi sebuah perusahaan adalah sebuah pernyataan

permanen yang diartikulasikan terhadap CEO nya, yang barus

menyangkut hal diantaranya:

1. Mengkomunikasikan ke setiap bagian dari organisasi

dalam rangka tujuan korporat, pandangan bisnis, dan

kepemimpinan yang kompetitif

2. Menjadi sebuah dasar kerangka dalam aturan hubungan

antara perusahaan dan pemangku kepentingan utama

(stakeholder): pegawai, pelanggan, pemegang saham,

penyedia bahan baku dan segala komunitas dalam

mengoprasikan sebuah usaha

3. Penyataan objek dari sebuah kemampuan perusahaan

dengan maksud mendapatkan pertumbuhan dan

keuntungan

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

63

Visi dan misi menjadi dasar sebuah perencanaan strategis

sebuah organisasi. Visi menjadi objek arahan utama dalam

mencapai tujuan kemana sebuah organisasi akan berjalan dan

perencanaan strategis menjadi jalur yang ditentukan oleh

organiasi untuk mencapai tujuan tersebut. Visi BBIB Singosari

adalah komersialisasi potensi singosari menuju pasar

internasional yang dalam artian BBIB Singosari memiliki sebuah

target pencapaian dalam perusahaan produksi isneminasi buatan

dan bertaraf internasional. Ketika sebuah perencanaan usaha telah

terbentuk maka perlu adanya pengukuran terhadap pencapaian

target tersebut agar sebuah target dapat terukur dan jelas untuk

dicapai. Maka dari itu Direktorat Jenderal Peternakan selaku

stakeholder dari BBIB Singosari memberikan target tersebut

dalam bentuk tugas pokok dan fungsi yang perlu dicapai oleh

BBIB Singosari. Pencapaian tugas pokok dan fungsi tersebut

perlu terserap hingga seluruh komponen organisasi.

Miles dan Snow (1978) mengidentifikasikan tiga jenis

strategi, prospectors, analyzer, dan defenders.Prospector secara

eksternal berorientasi untuk meningkatkan keuntungan dari

pembuatan produk baru dan penyaluran teknik pemasaran yang

inovatif.Analyzer mencoba meminimalisir resiko dan

meningkatkan keuntungan, strategi mereka adalah pindah

kedalam produk baru atau pasar baru setelah milhat

keberlangsungan yang menjamin dari Prospector yang sudah

jalankan.Defender secara internal berorientasi dan fokus dalam

memperbaiki pasar yang sudah ada dan meningkatkan operasional

yang efisien.

iii. Pilar Fokus Pada Pelanggan

Pelanggan atau konsumen dari BBIB Singosari terdapat 3

golongan yaitu koperasi, dinas dan swasta. Sistem pelayanan

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

64

kepada konsumen BBIB Singosari disebut layanan purna jual

yang bisa melalui transaksi langsung maupun e catalog.

Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan bahwa dilakukan 4

indikator yaitu informasi konsumen (X3.1), evaluasi konsumen

(X2.2), kualitas produk (X2.3), Komunikasi konsumen (X2.4).

Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Analisa Penerapan TQM Pilar Fokus Pada Pelanggan

Indikator Penilaian Responden Rataan

Skor SB

(%)

B

(%)

TB

(%)

STB

(%)

Total

(%)

1. Informasi

konsumen

38,33 58,33 3,33 0 100 3.35

2. Evaluasi

konsumen

30,0 61,11 8,88 0 100 3.21

3. Kualitas Produk 36,66 62,12 1,11 0 100 3.35

4. Komunikasi

konsumen

43,33 56,66 0 0 100 3.43

Hasil Akhir 3.31

(82 %)

Sumber:Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penerapan TQM

pilar fokus pada pelanggan dapat dilihat pada Tabel 11. Penilaian

responden terhadap 4 indikator variabel yaitu indikator informasi

pelanggan diperoleh nilai rataan skor sebanyak 3.35 dengan

keterangan sangat baik.Mayoritas reponden memberikan nilai

baik yaitu sebesar 58.33%..Evaluasi konsumen diperoleh rataan

skor 3.2 dengan keterangan baik. Mayoritas responden

memberikan nilai baik yaitu sebesar 61,11%.BBIB Singosari

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

65

melakukan survai evaluasi konsumen minimal 90 – 120 hari

sekali.BBIB Singosari menerima masukan dari konsumen berupa

angket kuesioner yang diberikan kepada konsumen dalam layanan

puna jual sebagai tolak ukur BBIB Singosari dalam kualitas

pelayanan mereka.Kualitas produk diperoleh rataan skor 3.35

dengan keterangan sangat baik. Mayoritas responden memberikan

nilai baik yaitu sebesar 62,12 %.Kualitas mutu menjadi hal yang

utama pada sebagian besar lini usaha organisasi dan menerapkan

SOP dengan baik.BBIB Singosari memiliki alur proses yang

menjamin kuaalitas mutu produknya. BBIB Singosari memiliki

standar mutu dan SNI dalam hasil produk akhir sebelum di

distribusikan kepada konsumen.Komunikasi konsumen diperoleh

rataan skor 3.4 dengan keterangan baik. Mayoritas responden

memberikan nilai baik yaitu sebesar 56,66%.Hal ini dapat

dikarenakan karena BBIB Singosari memiliki layanan teknis

kepada konsumen di lapang dan mengetahui kejadian di lapang

cukup baik.komunikasi dengan konsumen terjalin baik dan sedikit

komplain.

Penilaian reponden menunjukan bahwa responden

memberikan penilaian baik terhadap 4 indikator fokus pada

pelanggan dengan hasil rataan akhir 3.3 atau pencapaian sebesar

82% dalam pilar perencanaan strategis. Hal ini menunjukan

bahwa pilar perencanaan strategis dalam analisa TQM di BBIB

Singosari tergolong sangat baik.

a) Informasi konsumen

Fokus dari kualitas terletak pada kepuasan pealnggan, perlu

dipahami komponen-komponen yang berkaitan dengan kepuasan

pelanggan itu.Organisasi atau perusahaan perlu mengidentifikasi

jenis-jenis pelanggan yang ada dan dipahami ekspetasu atau

harapan pelanggan sebagai pra-syarat untuk peningkatan kualitas

dan pencapaian kepuasan total pelanggan.BBIB Singosari

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

66

memiliki konsumen yang cukup luas jangkauannya mulai dari

lokal sampai dengan mancanegara, BBIB Singosari dapat

memiliki informasi konsumen dan jenis jenis karateristik

konsumen dengan baik.hal ini dapat dilihat dengan sistem

pencatatan informasi yang dilakukan oleh bagian pemasaran dan

informasi mengenai data-data dan kebutuhan konsumen.

b) Evaluasi konsumen

Proses pembelajaran kebutuhan, keinginan, ekspetasi dan

tingkat kepuasan konsumen pada umumnya disebut sebagai

“mendengarkan suara pelanggan” (listening to the voice

customer). Evaluasi terhadap konsumen merupakan sebuah kunci

keberhasilan sebuah usaha pemasaran dengan mendengarkan

evaluasi yang diberikan oleh konsumen, perusahaan dapat menilai

seberapa jauh mereka mengerti akan kebutuhan konsumen yang

meraka dapat penuhi. BBIB Singosari merupakan sebuah instansi

pemerintah yang lebih mengutamakan benefit oriented dimana

manfaat yang diberikan kepada negara tetapi tidak juga

melupakan keuntungan. BBIB Singosari melaukan evaluasi

konsumen berupa kuesioner yang diberikan atau berupa

peninjauan langsung ke lokasi konsumen untuk menilai kualitas

produk mereka.

c) Kualitas produk

Kepuasan dari ekspektasi konsumen adalah kunci dari

keberhasilan usaha, kualitas produk merupakan dasar dari

mendapatkan kepuasan konsumen itu sendiri.BBIB Singosari

memiliki sistem kualitas ISO 9001 sebagai dasar kekuatan

kualitas produknya.Sistem ISO ini sendiri memiliki standar mutu

yang perlu dicapai oleh BBIB SIngosari baik mutu internal

maupun eksternal sebelum produk barang dan jasa diterima oleh

konsumen.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

67

d) Komunikasi konsumen

Sebuah komunikasi yang baik antar konsumen dan

pemasok dapat meningkatkan kepuasan dengan pelanggan,

dengan adanya komunikasi yang terjalin konsumen akan merasa

nyaman dan aman bertransaksi dengan perusahaan pemasok.

BBIB Singosari sendiri memiliki hubungan komunikasi yang baik

dengan pelanggannya hal ini berupa peninjauan kualitas produk

mereka yang dilakukan secara langsung selama minimal 1 tahun

sekali dan menerima semua kritik dan saran yang diterima oleh

bagian informasi untuk peningkatan mutu produk dan layanan

yang diberikan dalam organisasi.

Konsumen adalah semua orang yang menuntut kita (atau

perusahaan) untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan

karena itu akan memberikan pengaruh pada informasi

(performance) kita (atau perusahaan). Konsumen memegang

peranan penting dalam sebuah perusahaan yang berdasar ”profit

oriented” atau “benefit oriented” karena konsumen yang

menggunakan produk jasa yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Perlunya memahami kebutuhan konsumen dan penjaminan

kualitas mutu adalah kunci utama dalam kepuasan konsumen.

Hirschmann (1964) berpendapat bahwa ada beberapa faktor

penting yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas proses dan

pemangkasan biaya produksi yaitu:

1. Pembelajaran. performan tugas yang berulang

mengharuskan seseorang untuk melakukan pengembagan

dalam kualitas proses yang lebih efisien

2. Spesialisasi dan desain ulang tugas kerja. Meningkatkan

volume produksi menghantarkan untuk pembuatan divisi

pekerjaan yang memungkinkan spesialisasi dan

standarisasi menempati posisi untuk upaya peningkatan.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

68

3. Peningkatan produk dan proses. Ketika volume produksi

meningkat, banyak peluang yang dapat tersedia untuk

peningkatan kualitas produk dan prosesnya maka

peningkatan kualitas dinilai perlu.

4. Rasionalisasi sistem dan metode. Peningkatan kualitas

perlu menggunakan metode yang dapat diterapkan pada

setiap lini kerja. Sebuah metode yang rasionalis dapat

membuat pekerjaan menjadi lebih efektif.

Fokus pada pelanggan diperlukan dalam organisasi (tidak

terfokus hanya penggunaan teknologi komunikasi terbaru).Fokus

pada pelanggan menjadi hal yang vital untuk memberikan hasil

maksimum dari kesempatan untuk kontak langsung dengan

pelanggan.Para manajer juga perlu meyarankan membuat

kesepakatan yang tersedia antara pelanggan dengan pekerja yang

ada. Karena kepuasan pelanggan sangat bergantung pada persepsi

dan ekspetasi mereka, sebagai pemasok atau produsen perlu

mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dan

ekspetasi konsumen diantaranya:

1. “Kebutuhan dan keinginan” yang berkaitan dengan hal-

hal yang dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba

melakukan transaksi dengan produsen/pemasok produk

(perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan

keinginannya besar, harapan dan atau ekspetasi

pelanggan akan tinggi, demikian pula sebaliknya.

2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengkonsumsi

produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.

3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan

menceritakan kualitas produk yang akan dibeli oleh

pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

69

pelanggan terutama pada produk-produk yang dirasakan

beresiko tinggi.

4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga

mempengaruhi persepsi pelanggan. Orang-orang di

bagian penjualan dan periklanan sebaiknya tidak

melakukan kampanye yang berlebihan sehingga

meningkatkan ekspetasi dari pelanggan terhadap produk

itu sendiri.

BBIB Singosasri melakukan evaluasi konsumen dengan

menemui konsumen minimal 1 (satu) tahun sekali untuk

mengetahui kekurangan dan kebutuhan yang konsumen inginkan

dengan cara mendatangi langsung lokasi konsumen dan evaluasi

mutu produk layanan. Layanan tersebut bisa menjadi contoh

pendekatan organiasasi dengan eksternal organiasi dalam hal ini

adalah konsumen demi mencapai total kualitas manajemen dan

produk yang baik.

iv. Pilar Informasi dan Analisis

Informasi yang berada di BBIB Singosari berjalan melalui

sistem konvesional berupa berita acara maupun berupa media

elektronik seperti email dan sebagainya.Setiap kegiatan yang

dilakukan oleh BBIB Singosari terekam dan disebar kepada

seluruh individu yang memiliki hak untuk mendapatkannya.

Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan bahwa dilakukan 4

indikator yaitu Pengumpulan data (X4.1), kejelasan informasi

(X4.2), sistem penyebaran informasi (X4.3), pengolahan data

(X4.4). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

70

Tabel 12. Analisa Penerapan TQM Pilar Informasi dan Analisis

Indikator Penilaian Responden Rataan

Skor SB

(%)

B

(%)

TB

(%)

STB

(%)

Total

(%)

1. Pengumpulan

data

36,66 63,33 0 0 100 3.36

2. Kejelasan

informasi

40,0 60,0 0 0 100 3.40

3. Sistem

penyebaran

informasi

43,33 56,66 0 0 100 3.43

4. Kualitas

pengolahan

data

28,33 71,66 0 0 100 3.28

Hasil Akhir 3.36

(84 %)

Sumber:Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penerapan TQM

pilar informasi dan analisis dapat dilihat pada Tabel 12. Penilaian

responden terhadap 4 indikator variabel yaitu indikator

pengumpulan data diperoleh nilai rataan skor sebanyak 3.3

dengan keterangan sangat baik. Mayoritas reponden memberikan

nilai baik yaitu sebesar 63,33%. Pengumpulan data di BBIB

Singosari cepat, akurat dan terintegritas dengan setiap bagian

kerja yang lain.Kejelasan informasi diperoleh rataan skor 3.4

dengan keterangan sangat baik.Mayoritas responden memberikan

nilai baik yaitu sebesar 60%.Setiap informasi yang ada dalam

organisasi mudah dikenali, mudah dipahami, serta relevan di

tempat penggunaan informasi Hal ini diperkuat karena jarang

terjadinyanya miskomunikasi antar sub bagian kerja.Sistem

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

71

penyebaran informasi diperoleh rataan skor 3.45 dengan

keterangan sangat baik. Mayoritas responden memberikan nilai

sangat baik yaitu sebesar 56,66 %. Hal ini dinilai reponden karena

BBIB Singosari mimiliki sistem informasi elektronik baik itu

grup komunikasi media antar sub bagian ataupun penyebaran

informasi elektronik lain. Kualitas pengolahan data diperoleh

rataan skor 3.3 dengan keterangan baik. Mayoritas responden

memberikan nilai sangat baik yaitu sebesar 71,66%.Sistem

pengambilan dan penyebaran informasi sudah dapat melalui

elektronik, terintegritas, dan diterima oleh seluruh bagian utama

kerja.

a) Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dan informasi perlu menjadi

pertimbangan dalam kelancaran proses organisasi. Bagaimana

perusahaan memilih, mengumpulkan, menganalisa, dan mengatur

data informasi yang ada. BBIB Singosari memiliki metode

pengumpulan data yang baik dalam hal ini berupa mulai data

produksi hingga berita acara serah terima penjualan yang

terdokumentasi dengan baik sehingga menjadikan kualitas usaha

dapat berjalan dengan rapi dan transparan

b) Kejelasan informasi

Implementasi TQM yang baik memiliki komunikasi antar

internal organisasi dengan baik.Komunikasi yang tepat antara

struktural organisasi dan funggsional menjadikan sebuah

organisasi itu dapat hidup dan berkembang, perlu adanya

dokumentasi setiap data informasi serta memiliki kejelasan yang

dapat dimengerti oleh setiap individu dalam organisasi. Kejelasan

informasi itu sendiri menjadi kunci tehadap komunikasi dalam

organisasi agar seluruh orang yang berkontribusi dalam organisasi

atau perusahaan memilihi visi yang sama dan tidak adanya

kesalah pahaman . BBIB Singosari memiliki data informasi yang

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

72

jelas seperti Panduan Mutu (PM), Dokumen Prosedur (DP), dan

Instruksi Kerja (IK) yang tersedia di setiap lini proses sehingga

setiap pegawai mengerti dan jelas apa yang harus mereka

lakukan.

c) Sistem penyebaran informasi

Sistem informasi dan komunikasi berguna untuk mencatat,

memproses, dan melaporkan setiap transaksi yang ada dalam

perusahaan.Sistem penyebaran informasi yang baik menjadikan

organisasi bersifat transparat dan akuntabel. Hal ini digambarkan

oleh BBIB Singosari yang menyebarkan setiap informasi

kegiatannya melalui rapat anggota terbuka atau melalu berita

elektronik seperti email terhadap perkembangan dan perencanaan

yang akan dilakukan kedepan.

d) Kualitas pengolahan data

Sistem informasi dalam perusahaan memiliki peran sebagai

komunikator setiap lini usaha dan bagaimana sistem terseut

mengambil data, mengolah, menganalisa dan menyampaikan

menjadi hal dasar dalam penilaian. Kualitas pengolahan data yang

baik membuat tingkat resiko waktu tunggu antar saling proses dan

kesalahan proses menjadi minim. Hal ini dilakukan dengan baik

oleh BBIB Singosari karena setiap proses yang ada memiliki

dokumentasi data yang baik dan diolah dengan cepat dan teliti

sehingga waktu tunggu antar proses sangat pendek.

Penilaian reponden menunjukan bahwa responden

memberikan penilaian baik terhadap 4 indikator informasi dan

analisis dengan hasil rataan akhir 3.4 atau pencapaian sebesar

84% dalam pilar informasi dan analisis. Hal ini menunjukan

bahwa pilar informasi dan analisis dalam analisa TQM di BBIB

Singosari tergolong sangat baik.Informasi dan analisis sebuah

organisasi tidak lepas dari hubungan internal antara pegawai itu

sendiri.Hubungan internal yang dimaksud adalah komunikasi

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

73

pekerja dan informasi yang ada, bagaimana sebuah informasi

dapat mengalir dan meminimalisir kebingungan dalam

kerja.Penggunaan teknologi informasi dapat secara berlangsung

berpengaruh terhadap kinerja produksi antar bagian. Stephen

(1990) mengatakan bahwa konsep teknologi itu sendiri bisa

dimasukan kedalam beberapa kategori yaitu informasi, peralatan,

teknik, dan proses yang dibutuhkan dalam mengubah input

menjadi output. Teknologi terlihat sebagai bagaimana input

diubah menjadi output.

Sistem informasi di BBIB Singosari secara penuh sudah

terkoordinir dengan baik di internal ataupun eksternal

organiasasi.Penggunaan teknologi informasi seperti media

elektronik memudahkan kinerja BBIB Singosari.Setiap bagian

kerja dapat melaporkan kegiatannya ke pemerintah pusat melalui

berita acara elektronik.Konsumen mampu melaksanakan transaksi

dan pemilihan produk jasa melalui e catalog yang disediakan

BBIB Singosari memalui website yang dikelola. Setiap

perkembangan kinerja pegawai dapat terukur dengan rapi dan

BBIB Singosari melakukan Sistem Pengendalian Internal (SPI)

yang dilakukan setiap 3 bulan sekali demi mewujudkan kinerja

yang terarah di setiap lini kerja BBIB Singosari. Sistem pelaporan

BBIB Singosari bersifat akurat dan transparan terhadap publik,

pernyataan hal ini dapat diperkuat dengan tersedianya informasi

kinerja balai.

v. Pilar Manajemen Sumber Daya Manusia

BBIB Singosari memiliki 2 jenis pekerja yaitu pegawai

negeri sipil dan pegawai kontrak.Pegawai negeri sipil yang ada di

BBIB Singosari berdasarkan hasil seleksi tes calon PNS yang

dilakukan oleh negara dan ditempatkan di BBIB

Singosari.Struktural sumber Daya Manusia BBIB Singosari

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

74

dibedakan menjadi beberapa tingkat golongan PNS berdasarkan

pengalaman kerja dan tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil

penelitian, dijelaskan bahwa dilakukan 4 indikator yaitu

kesesuaian pekerjaan (X5.1), sistem penghargaan(X5.2),

pengembangan kualitas SDM (X5.3), komunikasi pegawai

(X5.4). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Analisa Penerapan TQM Pilar Manajemen Sumber

Daya Manusia

Indikator Penilaian Responden Rataan

Skor SB

(%)

B

(%)

TB

(%)

STB

(%)

Total

(%)

1. Kesesuaian

pekerjaan

38,8

8

60 1,1

1

0 100 3.37

2. Sistem

penghargaan

33.3

3

53.3

3

13.

33

0 100 3.20

3. Pengembang

an kualitas

SDM

53,3

3

46,6

6

0 0 100 3.53

4. Komunikasi

pegawai

30 65 5 0 100 3.25

Hasil Akhir 3.36

(84 %)

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penerapan TQM

pilar manajemen sumber daya manusia dapat dilihat pada Tabel

13. Penilaian responden terhadap 4 indikator variabel yaitu

indikator kesesuaian pekerjaan diperoleh nilai rataan skor

sebanyak 3.3 dengan keterangan sangat baik. Mayoritas reponden

memberikan nilai baik yaitu sebesar 60%.Pekerjaan yang diterima

oleh pegawai BBIB Singosari sesuai dengan latar belakang

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

75

pendidikan, sesuai kemampuan, dan tugas pokok fungsi yang

sesuai..Sistem penghargaan diperoleh rataan skor 3.2 dengan

keterangan sangat baik.Mayoritas responden memberikan nilai

baik yaitu sebesar 53.33%.sistem penghargaan diberikan kepada

kinerja karyawan yang baik minimal 6 bulan

sekali.Pengembangan kualitas SDM diperoleh rataan skor 3.5

dengan keterangan sangat baik. Mayoritas responden memberikan

nilai sangat baik yaitu sebesar 53,33 %. Hal ini disimpulkan

karena BBIB Singosari rutin melakukan pelatihan teknis dan non

teknis kepada segedap jajarannya serta studi banding dengan

instansi yang lain.Pegawai diberikan pelatian dan pengembangan

kualitas SDM minimal 1 tahun sekaliKomunikasi pegawai

diperoleh rataan skor 3.2 dengan keterangan sangat

baik.Mayoritas responden memberikan nilai baik yaitu sebesar

65%.Jarang terjadinya konflik dan kesalahan informasi antar

bagian kerja di BBIB Singosari.

a) Kesesuaian pekerjaan

Kesesuaian pekerjaan membangun sebuah lingkungan kerja

yang efektif dan suportif dan membuat setiap pekerja dapat

meningkatkan potensi diri dan organisasi.Kesesuaian pekerjaan

sesuai latar belakang dan kemampuan diperlukan dalam setiap

organisasi atau perusahaan yang mempunyai goals. BBIB

SIngosari merektur pegawai berdasarkan seleksi yang dilakukan

oleh pemerintah pusat yang nantinya akan ditempatkan sesuai

latar belakang dan kemampuan mereka sehingga setiap pegawai

yang ditempatkan akan belajar dan mengerti apa yang harus

mereka lakukan.

b) Sistem penghargaan

Mencapai sebuah tingkat diperlukan sebuah semangat dan

motivasi.Perlu adanya dorongan internal organisasi agar setiap

individu memiliki motivasi untuk meningkatkan potensi diri,

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

76

salah satunya adalah dengan memberikan sistem penghargaan

kepada setiap pegawai yang mendapatkan kinerja baik. Sistem

penghargaan diberikan oleh BBIB SIngosari secara periodik per

semester atau pertahun berupa setifikat atau berupa peningkatan

tunjangan hingga 150% dari gaji tetap hal ini membuat setiap

individu yang ada memiliki gambaran atau dorongan untuk hasil

tunjangan yang mereka dapatkan apabila mencapai kinerja yang

maksimal serta promosi jabatan.

c) Pengembangan kualitas SDM

Kualitas sumber daya manusia yang ada berhubungan

langsung dengan kualitas dari organisasi itu sendiri (Simamora

2006). Pengembangan kualitas sumber daya manusia dilakukan

oleh BBIB Singosari dengan melakukan pendidikan dan pelatihan

kepada pegawai secara bergilir untuk meningkatkan pengetahuan

dan pengalaman dalam bidang kerjanya

d) Komunikasi pegawai

Komunikasi yang baik menciptakan kesadaran dan

kebersamaan yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah

kerjasama kerja yang akan berdampak pada tujuan akhir yang

baik. setiap organisasi perlu saling bahu membahu dalam

menjalankan tugas. Komunikasi pegawai di BBIB Singosari

berjalan dengan baik, hal ini diyatakan dengan jarangnya terjadi

kesalahpahaman antar pegawai baik internal maupun eksternal

departemen sehingga menggangu proses bisni s yang berjalan di

BBIB Singosari

Penilaian reponden menunjukan bahwa responden

memberikan penilaian baik terhadap 4 indikator manajemen

sumber daya manusia dengan hasil rataan akhir 3.36 atau

pencapaian sebesar 84% dalam pilar manajemen sumber daya

manusia. Hal ini menunjukan bahwa pilar manajemen sumber

daya manusia dalam analisa TQM di BBIB Singosari tergolong

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

77

sangat baik.Sumber Daya Manusia BBIB Singosari tergolong

menjadi dua bagian yaitu pegawai negeri sipil dan tenaga

kontrak.Sumber SDM BBIB Singosari didapat dari tahapan

seleksi yang dilakukan oleh pusat untuk pegawai negeri sipil dan

BBIB Singosari itu sendiri untuk pegawai kontrak.Manajemen

SDM yang dilakukan BBIB Singosari berupa formalisasi kerja,

standarisasi kerja, dan spesialisasi pekerjaan.Formalisasi kerja

yang dimaksud adalah pembuatan standar operasional prosedur

(SOP). Standarisasi pekerjaan yang dimaksud adalah penerapan

standar ukuran dalam kerja baik itu dalam proses penjaminan

mutu ataupun proses produksi dan spesialisasi kerja yang

dimaksud adalah penggolongan kerja tertentu yang membutuhkan

kemampuan kerja khusus seperti collector, bull master,

danpengujian mutu semen. Peningkatan kualitas dan

pemberdayaan SDM yang dilakukan BBIB Singosari berupa

pendidikan dan latihan (diklat) yang umum dilakukan lembaga

pemerintahan.Diklat yang dilakukan bisa di dalam negeri ataupun

di luar negeri.

Konflik adalah kejadian yang terjadi di dalam sebuah

organiasi dimana ada bersikap oposisisi kepada individu yang

lainnya. Proses yang terjadi ketika salah satu pihak merasa puas

dan pihak yang lain merasa dirugikan. Secara umum konflik

organiasasi membawa konotasi negatif.Sebuah organiasasi yang

efektif pada dasarnya mengkoordinasikan grup divisi kerja untuk

mencapai tujuan umum organiasasi. Konflik perlu dihindari

dalam koordinasi dan kerjasama tim untuk mencapai tujuan

bersama. Stephen (1990) berargumen bahwa konflik juga dapat

meningkatkan kefektifan dalam sebuah organiasi dengan bersikap

kritis terhadap sebuah argumen dan memunculkan inovasi baru

yang dapat diterima seluruh pihak untuk kemajuan.

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

78

Hasil wawancara didapatkan bahwa konflik yang terjadi di

BBIB Singosari tergolong sangat minim.Hal itu terjadi karena

sifat kekeluargaan antara pegawai terjalin erat. Pegawai negeri

sipil yang bekerja di BBIB Singosari pada umumnya memiliki

masa jabatan diatas lima tahun dan memiliki sistem rolling

dengan tujuan untuk mendapatkan suasana baru lingkungan kerja

dan mengenal pegawai satu dengan yang lainnya. Lingkungan

kerja dan sosial di BBIB Singosari juga dapat mempengaruhi

tingkat kemunculan konflik. Suasana yang asri dan lingkungan

sosial yang ramah dapat membuat kerukunan dapat terjalin

dengan baik sehingga kualitas SDM pun tetap stabil berkembang.

vi. Pilar Manajemen Proses

Manajemen proses yang ada di BBIB Singosari sudah

mendapatkan standar ISO/IEC 17025:2008. Dalam sebuah

manajemen yang baik perlu adanya komitment dalam

pementukan standar kuaitas mutu dan konsistensi terhapat

kualitas mutu itu sendiri . Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan

bahwa dilakukan 4 indikator yaitu SOP kerja (X6.1), pengawasan

SOP (X6.2), sanksi pelanggaran SOP (X6.3), evaluasi berkala

(X6.4). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

79

Tabel 14.Analisa Penerapan TQM Pilar Manajemen Proses

Indikator Penilaian Responden Rataan

Skor SB

(%)

B

(%)

TB

(%)

STB

(%)

Total

(%)

1. SOP kerja 48,33 51,6

6

0 0 100 3.48

2. Pengawasan

SOP

36,66 60 3,33 0 100 3.33

3. Sanksi

pelanggaran

SOP

6,66 56,6

6

30 6,66 100 2.63

4. Evaluasi

peningkatan

kualitas proses

15 43 2 0 100 3.21

Hasil Akhir 3.22 (80

%)

Sumber:Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penerapan TQM

pilar manajemen proses dapat dilihat pada Tabel 14. Penilaian

responden terhadap 4 indikator variabel yaitu indikator SOP kerja

diperoleh nilai rataan skor sebanyak 3.4 dengan keterangan sangat

baik. Mayoritas reponden memberikan nilai baik yaitu sebesar

51,66%.Instruksi kerja yang ada kurang jelas, mudah dikenali,

dan tersedia di tempat kerjaPengawasan SOP diperoleh rataan

skor 3.3 dengan keterangan sangat baik.Mayoritas responden

memberikan nilai baik yaitu sebesar 60%.Pelanggaran mayor

terhadap SOP tidak pernah terjadi namun pelanggaran minor SOP

pernah terjadi seperti biosecurity atau alur pelayanan

konsumenSanksi pelanggaran SOP diperoleh rataan skor 2.6

dengan keterangan tidak baik. Mayoritas responden memberikan

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

80

nilai baik yaitu sebesar 56,66 %. Hal ini in bisa terjadi karena

kejadian yang ada di teknis lapang yang beragam menyebabkan

SOP bersifat flexibel.Pelanggaran SOP diberikan sanksi yang

kurang jelas, tidak tepat namun diberlakukan sanksi.Evaluasi

berkala diperoleh rataan skor 3.2 dengan keterangan sangat

baik.Mayoritas responden memberikan nilai baik yaitu sebesar

43%. Rapat evaluasi peningkatan kualitas proses kerja di BBIB

Singosari dilakukan minimal 3 bulan sekali dalam bentuk rapat

Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang dilakukan.

a) SOP kerja

Sebuah standar prosedur kerja dibentuk untuk

menyesuaikan pegawai dengan bidang yang akan dikerjakannya.

Serangkaian standar prosedur pekerjaan perlu dibuat dan

diterapkan oleh setiap pekerja agar pekerjaan dapat terlaksana

dengan baik serta tepat pada waktunya. SOP kerja menjadi hal

yang utama dalam manajemen proses di organisasi/perusahaan.

BBIB Singosari membuat SOP kerja di setiap lini usaha agar

setiap pekerja mengerti terhadap apa yang akan mereka lakukan

dalam lingkungan kerja. Penerapan SOP kerja di BBIB Singosari

dapat berjalan dengan baik.

b) Pengawasan SOP

Standar operasional prosedur (SOP) kerja menjadi acuan

utama dalam pekerjaan jika salah satu bagian kerja tidak

melaksanakan SOP dengan baik maka akan berdampak pada

kualitas dan keberlangsungan pekerjaan yang selanjutnya.

Pengawasan SOP dilakukan oleh pada manajer bagian agar semua

pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan aturan yang ada demi

sebuah kulitas manajemen proses yang baik.

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

81

c) Sanksi pelanggaran SOP

Sanksi terhadap pelanggaran perlu dibuat dalam aturan

kerja agar meminimalisir terjadinya kesalahan kerja.Sanksi

diberikan kepada pelanggan SOP agar pekerja dapat memahami

pentingnya aturan SOP dalam pelaksanaan kerja.Sanksi

pelanggaran dapat berupa mayor atau minor tergantung dari

kepentingan suatu peran pekerjaan terhadap kualitas dan atau

berdampak pada pekerjaan selanjutnya.Sanksi bagi pelanggaran

SOP di BBIB Singosari berjalan dengan kurang baik berdasarkan

hasil pengamatan kuesioner dan indepth interviewer. Hal ini bisa

saja terjadi di setiap organisasi manapun terutama di instasi

pemerintah karena organisasi bersifat benefit oriented dimana

organisasi hanya memberikan manfaat kepada produsen

(masyarakat) dan tidak mengutamakan profit yang dimana jika

pelanggaran SOP terus dilakukan akan mengancam

keberlangsungan organisasi tersebut.

d) Evaluasi peningkatan kualitas proses

Manajemen proses yang baik akan melakukan evaluasi dan

peningkatan kualitas proses yang ada. Evaluasi dan peningkatan

kualitas proses ini akan terus berjalan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektifitas kerja sebaik mungkin. Seorang manajer

akan memntuk sebuah tim dan agenda rapat untuk membuat

evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan selama ini. Hal ini

dilakukan dengan baik di BBIB Singosari dengan dibentuk tim

Sistem Pengendalian Internal (SPI) oleh BBIB SIngosari untuk

melakukan penilaian kinerja dan melakukan evaluasi terhadap

manajemen yang ada. Sistem Pengendalian Internal ini sendiri

dibentuk oleh kebijakan pemerintah pusat dengan PP No 60 tahun

2008 mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

(SPIP).Sistem ini memberikan kesempatan bagi setiap instansi

pemerintah untuk bergerak langsung terhadap evaluasi dan

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

82

peningkatan kualitas manajemen mereka.BBIB Singosari

melakukan rapat SPI selama 3 bulan sekali.

Penilaian reponden menunjukan bahwa responden

memberikan penilaian baik terhadap 4 indikator manajemen

proses dengan hasil rataan akhir 3.2 atau pencapaian sebesar 80%

dalam pilar manajemen proses. Hal ini menunjukan bahwa pilar

manajemen proses dalam analisa TQM di BBIB Singosari

tergolong baik.

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi,

mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai

tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan

sumber daya organisasi yang ada. Manajemen menginginkan

tujuan tercapai dengan efektif dan efisien.Dua kata tersebut

semakin penting sekarang ini.Prestasi manajer diukur dari

efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi, tidak

sekedar mencapai tujuan organisasi. Daft (2011) berpendapat

efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things

right), sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu dengan

benar (doing the things right). Hasil analisis data pada sub point

pilar manajemen proses menunjukan ada hal yang nampak

berbeda yaitu pada sub point pelanggaran pelanggaran SOP

mendapatkan keterangan tidak baik. Berdasarkan wawancara

mendalam dengan beberapa responden, hal ini bisa saja terjadi

karena kejadian di lapang yang menyebabkan seorang pegawai

harus bertindak secara alternatif untuk mengatasi sebuah

permasalahan yang ada di lapang seperti penanganan ternak yang

sulit dan hal lain yang berhubungan dengan penanganan makhluk

hidup. Pelanggaran SOP tersebut akan tetapi tentu saja tidak

dapat dilakukan secara berulang, perlu ada pengkajian ulang atas

SOP yang telah dibentuk bersama agar menguntungkan semua

pihak. Keputusan SOP tentunya bertujuan untuk menjaga kualitas

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

83

mutu produk di setiap alur proses yang ada. Perlu adanya

pemahaman lebih lanjut kepada segenap pegawai tentang

pentingnya penerapan SOP untuk kemajuan sebuah usaha.

Peningkatan prosedur kerja yang lebih baik perlu

diterapkan dalah organisasi.Setiap pekerjaan dan produk

membutuhkan spesikfikasi tertentu serperti membuat roadmap

kerja.Komunikasi yang baik dalam mendefinisikan layanan dan

produk. Proses manajemen baik dapat menentukan

keberlangsungan proses dengan peningkatan implementasi yang

unggul. Proses manajemen mencakup kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Kata proses

ditambahkan untuk mengartikan kegiatan yang dilakukan dengan

cara sistematis dan kegiatan tersebut dilakukan oleh manajer pada

semua tingkat. Proses manajemen yang dapat berjalan optimal

mengikuti sistematis masing masing kerangka tingkat, keempat

kerangka tingkat tersebut dapa dilihat pada Gambar 8.

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

84

Gambar 8. Proses Manajemen Untuk Bekerja Optimal

Hanafi (2008) menyatakan bahwa peran manajer

melakukan peran-peran (roles) tertentu.Manajer ditunjuk oleh

dewan komisaris yang dalam konteks ini adalah kepala balai

BBIB Singosari dan manajer tersebut memperoleh otoritas formal

dengan penunjukan tersebut.Manajer terlibat kegiatan hubungan

antar manusia (intrapersonal) dengan karyawan, manajer di

bawahnya, ataupun di atasnya. Manajer akan memperoleh

imformasi dari interaksi dan informasi tersebut digunakan untuk

pengambilan keputusan serta melakukan pengawasan terhadap

kebijakan yang ditentukan agar proses manajemen dapat berjalan

optimal.

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

85

Konsep dari manajemen proses berakitan dengan perbaikan

kualitas. Gabriel (1987) mengidentifikasi enam komponen yang

penting untuk manajemen proses, yaitu:

1. Kepemilikan (ownership) menugaskan taggung jawab

untuk desain, operasi, dan perbaikan proses.

2. Perencanaan (planning) menetapkan suatu pendekatan

terstruktur dan terdisiplin untuk mengerti,

mendefinisikan, dan mendokumentasikan semua

komponen utama dalam proses dan hubungan antar

komponen utama itu.

3. Pengendalian (control) menjamin efektifitas, dimana

semua output dapat diperkirakan dan konsisten dengan

ekspetasi pelanggan.

4. Pengukuran (mensurement) memetakan performasi

atribut terhadap kebutuhan pelanggan dan menetapkan

kriteria untuk akurasi, presisi, dan frekuensi perolahan

data.

5. Perbaikan atau peningkatan (improvement)

meningkatkan efektifitas daru proses melalui perbaikan-

perbaikan yang diidentifikasi secara tetap.

6. Optimisasi (optimization) meningkatkan efisiensi dan

produktifitas melalui perbaikan-perbaikan yang

diidentifitkasi secara tetap

4.8 Hasil Analisa Penerapan TQM

Berdasarkan hasil penelitian penerapan Total Quality

Management di BBIB Singosari malang dalam 6 pilar diperoleh

rata-rata presentase kriteria TQM yang dapat dilihat pada Gambar

9.

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

86

Gambar 9. Presentase Penerapan TQM di BBIB Singosari

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

87

Kriteria pencapaian TQM BBIB Singosari terletak pada

kriteria “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 84.6% dengan berada

dikisaran 81.25% - 100% secara kontinum kriteria pencapaian

TQM di BBIB Singosari dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10.Kriteria Pencapaian TQM di BBIB Singosari

Berdasarkan hasil pengamatan kriteria TQM di BBIB

Singosari Malang yang diperoleh, dari 6 pilar yang dimati yaitu

pilar kepemimpinan, pilar perencanaan strategis, pilar informasi

dan analisis, pilar manajemen sumber daya manusia, dan pilar

manajemen proses menunjukan kategori “Sangat Baik” yaitu

sebesar 84.6%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas manajemen

dapat berlangsung dengan baik di organisasi tersebut.BBIB

Singosari berkomitment dalam menerapkan kualitas manajemen

sesuai dengan ISO 17025:2008 dan berkosistensi dalam

penerapannya. Candrama (2011) mengatakan bahwa semakin

baik penerapan Total Quality Management , maka semakin baik

pula kinerja karyawannya. Sebuah organisasi yang baik ialah

yang mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam pondasi

pembangunnya.

Organisasi adalah koordinasi secara sadar dalam kehidupan

sosial, dengan batas yang dapat dikenali, fungsi-fungsi tersebut

relatif berbebntuk dalam kelanjutan untuk memperoleh atau

mencapai hasil tertentu.Koordinasi secara sadar yang dimaksud

adalah sebuah manajemen, dan kehidupan sosial yang dimaksud

adalah sekelompok orang yang berinteraksi dalam wadah

organisasi tersebut.Interaksi tersebut harus berjalan stabil dan

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

88

harmonis untuk membantu menyelesaikan sebuah pekerjaan yang

sulit dapat terselesaikan.

Orang yang berada dalam sebuah organisasi mempunyai

ikatan yang berlanjut yang dengan tujuan mencapai hasil tertentu

yang tidak bisa dikerjakan secara individu.Sebuah manajemen

berperan penting dalam perkembangan sebuah organisasi.Kualitas

manajemen sebuah organiasi dapat diukur dalam beberapa

metode manajemen, salah satunya adalah analisa Total Quality

Management.Tjiptono dan Diana (2001) menyatakan bahwa Total

Quality Management merupakan sebuah pendekatan dalam

menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing

organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungannya. Peran manajer dinilai

penting dalam pengawasan prosedur yang dijalankan organisasi

agar dapat berjalan secara optimal dalam manajemen proses

4.9 . Perbaikan Berkelanjutan

Perbaikan berkelanjutan adalah sebuah proses manajemen

yang bertujuan untuk peningkatan sistem manajemen untuk

memperoleh tingkat manajemen yang lebih efektif dan efisien.

Indikator kuesioner peningkatan berkelanjutan terdapat 4

indikator yaitu Menetapkan perbaikan (Y1), masukan dari

konsumen (Y2), Evaluasi berkala (Y3), perbaikan terknologi

(Y4). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 15

.

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

89

Tabel 15. Analisa penerapan TQM Perbaikan Berkelanjutan

Indikator Penilaian Responden Standar

Deviasi Setuju(%) Tidak

Setuju(%)

1. Menetapkan

skala

perbaikan

90 10 1.1

2. Masukan dari

konsumen

86.6 13.4 1.13

3. Evaluasi

berkala

80 20 1.24

4. Perbaikan

teknologi

83.3 16.7 1.16

Hasil Akhir (85 %)

Setuju

Sumber:Data Primer Diolah 2017

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penerapan TQM

perbaikan berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 15. Penilaian

responden terhadap 4 indikator variabel yaitu indikator

menetapkan perbaikan 90% responden setuju, masukan dari

konsumen 86.6% responden setuju, evaluasi berkala 80%

responden setuju, dan perbaikan teknologi 83.3% responden

setuju dengan hasil akhir indikator perbaikan berkelanjutan 85%

responden setuju dengan hal ini.

Sistem manajerial yang baik sangat mempengaruhi

kelanjutan hidup organisasi.Perbaikan berkelanjutan dari sebuah

organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu internal

dan eksternal.

1. Internal: Faktor internal yang mempengaruhi skala

perbaikan berkelanjutan diantaranya adalah sumber daya

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

90

yang dimiliki, motivasi dan kepuasan kerja, penggunaan

teknologi, kepemimpinan, tujuan organisasi, efektifitas

dan efisiensi kerja

2. Eksternal: Faktor eksternal yang mempengaruhi skala

perbaikan berkelanjutan diantaranya adalah pemeritah,

pesaing usaha, pelanggan, asosiasi usaha, dan suplier

bahan baku produksi.

4.10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.10.1 Uji Validitas

Bila probabilitas (sig) hasil bagi korelasi lebih kecil dari

0.05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak

valid.Ringkasan hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16.Hasil Uji Validitas Instrumen

No. item rhitung SD Keterangan

X1.1 0.66 0.66 Valid

X1.2 0.50 0.44 Valid

X1.3 0.66 0.40 Valid

X1.4 0.63 0.48 Valid

X2.1 0.73 0.49 Valid

X2.2 0.52 0.48 Valid

X.2.3 0.59 0.48 Valid

X2.4 0.66 0.77 Valid

X3.1 0.61 0.53 Valid

X3.2 0.60 0.55 Valid

X3.3 0.53 0.47 Valid

X3.4 0.76 0.50 Valid

X4.1 0.72 0.48 Valid

X4.2 0.64 0.49 Valid

X4.3 0.63 0.49 Valid

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

91

X4.4 0.56 0.44 Valid

X5.1 0.77 0.50 Valid

X5.2 0.69 0.65 Valid

X5.3 0.72 0.50 Valid

X5.4 0.52 0.54 Valid

X6.1 0.84 0.50 Valid

X6.2 0.82 0.54 Valid

X6.3 0.62 0.71 Valid

X6.4 0.66 0.46 Valid

Y1 0.50 0.30 Valid

Y2 0.59 0.34 Valid

Y3 0.76 0.40 Valid

Y4 0.68 0.37 Valid

Sumber: Data Primer Diolah 2017

Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel diatas diketahui

bahwa semua item pertanyaan pada analisa TQM memiliki rhitung>

rtabel dengan nilai signifikasi lebih kecil dari taraf nyata alpha 5%

(0.05) sehingga disimpulkan bahwa semua item pertanyaan

tersebut telah valid.

4.10.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan.Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel jika

memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0.6 atau lebih).Hasil

pengujian reabilitas terhadap semua variabel ditunjukan pada

Tabel 17.

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Keadaan Umum BBIB …repository.ub.ac.id/5705/5/BABIV.pdf · meningkat statusnya sebagai Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. BBIB Singosari terletak

92

Tabel 17. Hasil Uji Reliablitas Instrumen

Variabel

Penelitian

Cronbach’s Alpha Keterangan

X1 0.62 Reliabel

X2 0.66 Reliabel

X3 0.60 Reliabel

X4 0.64 Reliabel

X5 0.69 Reliabel

X6 0.75 Reliabel

Y 0.64 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah 2017

Instrumen dapat dikatakan reliabel, jika Alpha Cronbach

sama dengan atau diatas 0.6. berdasarkan tabel diatas diketahui

nilai alpha terhadap item item tersebut diatas 0.6. sehingga dapat

disimpulkan item-item tersebut telah reliable.