Upload
lamkhuong
View
217
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Aktivitas Kondisi Awal
Berdasarkan observasi kondisi awal yang diakukan di SMA Negeri 2
Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran akuntansi
yang ada di kelas XI IPS-1 yang siswanya berjumlah 32, bahwa aktivitas siswa
dalam mengikuti mata pelajaran ekonomi akuntansi rendah. Guru masih
menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional, yaitu dengan
menggunakan metode ceramah dan latihan atau penugasan..
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh hasil aktivitas belajar kondisi
awal seperti yang tersaji dalam table berikut:
Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Kondisi Awal
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Melakukan Posting Dari Jurnal ke
Buku Besar Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
Nomor Tingkat
Aktivitas Skor (x)
jumlah
siswa(fi) fi(x)
Prosentase
%
1 Tidak Aktif 1 13 13 40,63%
2 Cukup Aktif 2 11 22 34,37%
3 Aktif 3 5 15 15,63%
4 Sangat Aktif 4 3 12 9,37%
Jumlah 32 62 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Kondisi Awal
menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran belum sesuai
dengan yang diharapkan. Hal ini terbukti hanya 5 siswa yang aktif (15,63%) dan
38
3 siswa sangat aktif (9,37%). Sedangkan siswa cukup aktif ada 11 siswa
(34,37%) dan 13 siswa (40,63%) tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran. Jika
digambarkan dengan grafik nampak sebagai berikut.
Grafik 4.1 Aktivitas Siswa Kondisi Awal
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Melakukan Posting Dari Jurnal ke
Buku Besar Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
4.1.2 Hasil Belajar Kondisi Awal
Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian pada
Kompetensi Dasar, Melakukan posting dari jurnal ke buku besar. Siswa diberi
ulangan harian terdiri dari 15 soal dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui
pemahaman konsep yang telah diberikan guru. Nilai ulangan harian ini kemudian
dianalisis untuk mengetahui hasil belajar pada kondisi awal sebelum dilakukan
penelitian. Rendahnya hasil ulangan siswa disajikan dalam Tabel 4.2 berikut ini.
Tidak Aktif Kurang Aktif Aktif Sangat Aktif
40,63%34,37%
15,63%9,37%
Prosentase Aktivitas Siswa
jumlah siswa (fi)
39
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Melakukan Posting dari Jurnal ke
Buku Besar Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
Tabel 4.2 menunjukkan ulangan harian kondisi awal kompetensi dasar
melakukan posting dari jurnal ke buku besar kelas XI IPS-1 menunjukkan nilai
rata-rata kelas 55,66 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 20 (lihat lampiran
8). Sebaran ketuntasan siswa adalah siswa tuntas 8 siswa dengan prosentase 25%
dan tidak tuntas 24 siswa dengan persentase 75%. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil belajar kompetensi dasar melakukan posting dari jurnal ke buku besar masih
rendah karena sebagaian besar siswa belum mencapai KKM yang yang diterapkan
sebesar 70.
Sedangkan jika disajikan dalam bentuk grafik akan nampak seperti di
bawah ini.
No Frek ( F ) Prosentase
% Keterangan
1 8 25% Tuntas
2 24 75% Tidak Tuntas
32 siswa 100% Rt = 55,66
40
Grafik 4.2 Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Melakukan Posting Dari Jurnal ke
Buku Besar Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
4.2 Deskripsi Tahapan Siklus 1 dan 2
Penelitian Tindakan dilakukan dua siklus dan setiap siklus mempunyai
tahapan. Tahapan tersebut dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian
dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya.
Tuntas Tidak Tuntas
25%
75%
Hasil Belajar Kondisi Awal
Presentase Ketuntasan
41
Tabel 4.4
Tahapan Siklus 1 Terhadap 32 Siswa Kelas XI IPS-1 Semester 2 Tahun
Pelajaran 2011/2012 SMA Negeri 2 Salatiga
Tahapan Siklus 1
Kegiatan
Perencanaan 1. Identifikasi masalah penelitian tindakan
2. Penyelesaian masalah dengan metode yang sesuai
3. Pemilihaan metode pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray.
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada Kompetensi Dasar Ikhtisar Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa, beserta soal esay untuk bahan diskusi
kelompok dan soal pilihan ganda untuk evaluasi siklus 1,
Kunci jawaban soal esay dan pilihan ganda, kriterian
penilaian (Lihat lampiran 1)
5. Membuat kokart untuk indentitas siswa setiap kelompok
1 sampai 8:
[(A1,B1,C1,D1),(A2,B2,C2,D2),(A3,B3,C3,C4)(A4,B4,
C4,D4),(A5,B5,C5,D5),(A6,B6,C6,D6),(A7,B7,C7,D),
(A8,B8,C8,D8)]
6. Membuat Format angket tanggapan siswa pada siklus 1
(lihat lampiran 6)
7. Membuat lembar wawancara untuk peserta didik pada
siklus 1 (lihat lampiran 5)
8. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi yang terdiri
dari:
- Lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjang
pelaksanaan pembelajaran dengan metode
pembelajaran kooperatif tipe TS-TS. Lembar
pengamatan ini digunakan untuk mengukur sejauh
mana interaksi dan antusias siswa. (Lampiran 3)
- Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan
untuk mengetahui aktivitas guru selama
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stay.(Lihat lampiran 4)
- Lembar analisis aktivitas siswa saat diskusi (Lihat
lampiran 7)
Tindakan 1. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1 yang telah
disusun dengan metode kooperatif tipe Two Stay Two
Stray pada Kompetensi Dasar ikhtisar siklus akuntansi
perusahaan jasa.
2. Melaksanakan test pada akhir pertemuan siklus 1
3. Memberikan lembar angket dan lembar wawancara
untuk diisi siswa.
42
4. Memberikan lembaran-lembaran observasinya untuk
diisi guru sebagai pengamat.
Observasi 1. Pengisian lembar observasi oleh pengamat
2. Mengoreksi hasil belajar peserta didik
3. Menilai aktivitas siswa pada saat diskusi kelompok dan
pertukaran kelompok.
4. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua
proses yang terjadi dalam tindakan pembelajaran,
mencatat respon siswa, serta menskorkan lembar angket
penilaian aktivitas peserta didik dan lembar wawancara.
Refleksi Penulis, guru observer, dan guru mata pelajaran
mengadakan evaluasi pelaksanaan pembelajaran,
merumuskan dan mengidentifikasi masalah pada
pelaksanaan tindakan dan respon peserta didik pada siklus.
Setelah dilakukan refleksi dapat disimpulkan bahwa:
1. Diskusi kelompok, penugasan, pertukaran antar
kelompok untuk mendapatkan dan membagikan hasil
diskusi dengan kelompok dapat dilaksanakan peserta
didik dengan baik, hal ini ditandai ada peningkatan
aktivitas belajar yang meliputi perhatian, bertanya,
menjawab, dan menyimpulkan. Meskipun aktivitas
belajar meningkat secara signifikan, namun belum
optimal.
2. Pada saat diskusi kelompok siswa dengan serius
memahami materi dan pada saat pertukaran kelompok
suasana menjadi ramai, siswa sangat antusias
menyampaikan materi yang telah didiskusikan dengan
kelompoknya ke kelompok lain dan kelompok lain juga
menanggapi dengan serius dengan kata lain tanya jawab
antar siswa menjadi aktif. Meskipun ruang kelas ramai
tetapi siswa mempunyai aktivitas sehingga siswa tidak
ada yang jenuh/ mengantuk.
3. Hasil lembar wawancara, 30 dari 32 siswa menyukai
pembelajaran metode kooperatif tipe Two Stay Two
Stray (TS-TS). (lampiran 11)
4. Hasil dari angket siklus 1 yang diisi oleh siswa, terdapat
rata-rata jawaban siswa “Ya” 27,8 siswa dan 4,8 siswa
yang menjawab “Tidak”.(Lihat lampiran 12)
5. Hasil belajar pada siklus 1 pada kompetensi dasar
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa dengan metode
kooperatif tipe Two Stay Two Stray, terdapat 24 siswa
dari 32 siswa yang belum tuntas. (Lihat lampiran 9)
43
Tabel 4.5
Tahapan Siklus 2 Terhadap 32 Siswa Kelas XI IPS-1 Semester 2 Tahun
Pelajaran 2011/2012 SMA Negeri 2 Salatiga
Tahapan Siklus 2
Kegiatan
Perencanaan Tindakan yang dilakukan pada siklus 2 masih sama dengan
siklus 1 meliputi:
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
perbaikan. Membuat soal esay dan soal pilihan ganda,
kunci jawaban dan intrumen penilaian (lampiran 15).
2. Angket tanggapan siswa (lampiran 20), dan lembar
wawancara (lampiran 19), lembar observasi aktivitas
siswa (lampiran 17), serta lembar observasi aktivitas
guru (lampiran 18).
Perbedaan antara perencanaan pada siklus 1 dan siklus 2
adalah materi yang disajikan. Materi siklus 1 adalah
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa, sedangkan siklus
2 tentang laporan keuangan siklus akuntansi perusahaan
jasa. Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP) pada siklus
kedua merupakan perbaikan dari refkleksi yang diperoleh
pada siklus 1.
Tindakan 1. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 2 yang
telah disusun dengan metode kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray pada kompetensi dasar tahap laporan
keuangan siklus akuntansi perusahaan jasa,
merupakan RPP perbaikan dari siklus 1.
2. Melaksanakan test pada akhir pertemuan siklus 2
3. Memberikan lembar angket dan lembar wawancara
untuk diisi siswa.
4. Memberikan lembaran-lembaran observasinya untuk
diisi guru sebagai pengamat.
Observasi 1. Pengisian lembar observasi oleh pengamat (Lihat
lampiran 16,18)
2. Mengoreksi hasil belajar peserta didik
3. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua
proses yang terjadi dalam tindakan pembelajaran,
mencatat respon siswa, serta menskorkan lembar
angket penilaian aktivitas peserta didik dan lembar
wawancara.
Refleksi 1. Hasil belajar siswa secara kelompok berjalan dengan
baik dan menghasilkan nilai yang memuaskan sesuai
dengan indikator ketuntansan.
2. Hasil wawancara dari 32 siswa menunjukan 31 dar 32
siswa menyukai pembelajaran dengan mengunakan
44
metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
3. Hasil dari angket pada siklus 2 yang telah diisi oleh
siswa tedapat 13 siswa yang beraktifitas baik dan 19
siswa yang beraktifas sangat baik.
4. Metode pertukaran kelompok mendapatkan hasil yang
memuaskan karena siswa menjadi lebih berani untuk
bertanya dan menjawab sehingga aktivitas siswa
meningkat dan hasil juga meningkat.
5. Hasil dari test siklus 2, menunjukan 31 siswa
memenuhi ketuntasan nilai minimal, meskipun belum
mencapai maksimal. Hal tersebut menunjukan bahwa
siklus 2 sudah lebih baik dari pada siklus 1.
4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1
4.3.1 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di SMA Negeri 2 Salatiga
pada siklus 1 dapat berjalan dengan baik. Penggunaan metode kooperatif tipe Two
Stay Two Stray meningkatkan aktivitas belajar siswa yang meliputi: perhatian,
bertanya, menjawab, dan menanggapi, serta hasil belajar siswa kelas XI IPS-1.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa
aktivitas yang dilakukan siswa ada peningkatan jika dibandingkan dengan pra
siklus atau kondisi awal. Pada pertemuan pertama ketika guru mulai membentuk
kelompok siswa masih terlihat belum ada kemajuan, namun pada saat mulai
pertukaran kelompok beberapa kelompok sudah terlihat aktif mereka secara tidak
langsung telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh kelompok
lain, mereka juga menghargai pendapat orang lain. Pada saat pembelajaran hampir
selesai, guru telah menyimpulkan dan beberapa siswa mulai mengajukan pendapat
dan bertanya kepada guru. Aktivitas siswa dari pertemuan pertama sampai
pertemuan terakhir telah mengalami peningkatan, meskipun ada beberapa siswa
45
yang masih belum memperlihatkan antusiasnya. Aktivitas siswa dapat disajikan
dalam Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Ikhtisaran Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
Berdasarkan hasil pengamatan siklus 1 menunjukan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray siswa yang tidak
aktif mengalami penurunan jika dibanding dengan kondisi awal dari 40,62%
menjadi 0%, siswa cukup aktif adalah 9,37% sedangkan siswa aktif mengalami
peningkatan yang pada awalnya 15,63% menjadi 52,25%. Siswa sangat aktif juga
mengalami peningkatan yang pada awalnya 9,37% menjadi 34,38%. Keaktifan
siswa pada siklus 1, disajikan dalam bentuk Grafik 4.3 berikut ini
No Tingkat
aktivitas siswa
Skor
(x)
Pra Sikus Siklus 1
f % F %
1 Tidak aktif 1 13 40,62% 0 0%
2 cukup aktif 2 11 34,38% 3 9,37%
3 Aktif 3 5 15,63% 18 52,25%
4 Sangat aktif 4 3 9,37% 11 34,38%
Jumlah 32 100% 32 100%
46
Grafik 4.3 Aktivitas Siswa Siklus 1
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
4.3.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Pada akhir pembelajaran siklus 1 dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray, diadakan ulangan harian untuk mengetahui
hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar ikhtisaran siklus akuntansi perusahaan
jasa. Berdasarkan hasil ulangan harian dapat diperoleh hasil belajar siswa pada
siklus 1 disajikan pada Tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus 1
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Ikhtisaran Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 SMA Negeri 2
Salatiga
0%
20%
40%
60%
Tidak Aktif Cukup Aktif
Aktif Sangat Aktif
0%9,37%
52,25%
34,37%
Jumlah Siswa (x)
No
Pra Sikus
Keterangan
Siklus 1
Keterangan Frek
(f) %
Frek
(f) %
1 8 25% Tuntas 23 71,88% Tuntas
2 24 75% Tidak tuntas 9 28,12% Tidak Tuntas
32
siswa 100% Rt = 55,66
32
siswa 100% Rt = 74,09
47
Hasil belajar siklus 1 ada peningkatan jika dibandingkan dengan
kondisi awal Sebelum diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray, terlihat pada tebel 4.7 menunjukan ada 8 (25%)siswa yang telah
mencapai KKM, dengan nilai terendah 20 dan tertinggi 80 (lihat lampiran 9) yang
mempunyai nilai rata-rata kelas 55,66. Setelah diterapkan metode kooperatif tipe
Two Stay Two Stray, pada siklus 1 jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan
minimal meningkat menjadi 23 siswa (71,88%) siswa yang mencapai KKM,
dengan nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 93 yang mempunyai nilai rata-rata 74,
(lihat lampiran 9). Hasil belajar siswa telah meningkat, hal ini dkarenakan siswa
merasa ada kebebasan dalam proses belajar mengajar, mereka bebas untuk
menjawab pertanyaan, menangapi, dan bertanya sesuai dengan metode kooperatif
tipe Two Stay Two Stray. Hasil ulangan harian pada siklus 1 dapat dilihat dalam
Grafik 4.4 berikut.
Grafik 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus 1
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Tahap Pengikhtisaran Siklus
Akuntansi Perusahaan Jasa SMA Negeri 2 Salatiga Semester 2
Tahun Pelajaran 2011/2012
Tuntas Tidak Tuntas
71,88%
28,12%
Hasil Belajar Siklus 1
Jumlah siswa (x)
48
4.3.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dalam Proses
Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray
Hasil observasi aktivitas belajar peserta didik pada siklus 1 (lihat
lampiran 13). Pada kegiatan presentasi materi Ada empat puluh satu sampai
dengan enam puluh persen (41%-60%) siswa menyimak dan menjawab apresiasi
guru, penjelasan materi, mencatat materi yang penting serta menjawab
pertanyaan. Sedangkan memperhatikan motivasi yang diberikan guru,
memperhatikan penjelasan langkah-langkah Two Stay Two Stray, penjelasan
mengenai tujuan pembelajaran ada enam puluh satu sampai dengan delapan puluh
persen (61%-80%) pada mata pelajaran ekonomi akuntansi mengenai materi
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa.
Pada tahap diskusi kelompok terdapat enam puluh satu sampai dengan
delapan puluh persen (61%-80%) siswa melaksanakan kegiatan memperhatikan
penjelasan mengenai lembar kerja kelompok, mengerjakan tugas kelompok,
diskusi dan berkerjasama dalam kelompok, mempersiapkan diri untuk bertamu
dan menjadi tuan rumah. Sedangkan kegiatan duduk dengan kelompok masing-
masing, menerima siswa lain menjadi rekan kerja kelompok, serta membangun
kerjasama dalam kelompok, terlihat empat puluh satu sampai dengan enam puluh
persen (41%-60%) telah terlaksana.
Pada tahap pertukaran kelompok terdapat enam puluh satu sampai
dengan delapan puluh persen (61%-80%) siswa telah melakukan kegiatan sebagai
tuan rumah dan membagikan hasil pada kelompok lain, berperan sebagai tamu
dan bertanya mengenai materi yang dibahan dalam kelompoknya, kembali
49
kekelompok masing-masing dan menyampaikan hasil yang didapatkan pada
kelompoknya, setiap kelompok membuat kesimpulan. Sedangkan pada kegiatan
mencatat informasi materi dari kelompok lain telah terlaksana emapat puluh satu
sampai dengan enam puluh persen (41%-60%), dan pada kegiatan guru dan siswa
membuat kesimpulan mengenai materi ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
telah terlaksana delapan puluh satu sampai dengan seratus persen (81%-100%).
4.3.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Kooperatif
Two Stay Two Stray
Hasil observasi aktivitas guru (lihat lampiran 14) digunakan untuk
mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran. Pada pertemuan siklus 1
ada delapan puluh satu sampai dengan seratus persen (81%-100%) guru telah
melakukan kondisi awal pelajaran dengan baik, seperti mengecek kehadiran siswa
dan menyampaikan tujuan pembelajaran secara garis besar, sedangkan memberi
apresiasi, memberi motivasi,mengingat materi sebelumnya dan menggali materi
yang akan diajarkan kepada siswa, guru telah mencapai keterlaksanaan aktivitas
enam puluh satu sampai dengan delapan puluh persen(61%-80%). Pada kegiatan
inti guru telah mencapai aktivitas keterlaksanaan rata-rata pada setiap kali
pertemuan (81-100%) dan pada kegiatan akhir guru merefleksi kembali materi
yang belum dipahami siswa, memberi umpan balik positif, serta merefleksi materi
yang dibahas guru telah mencapai aktivitas keterlaksanaan, delapan puluh satu
sampai dengan seratus persen (81%-100%).
50
4.3.5 Hasil Wawancara Terhadap Siswa Siklus 1
Berdasarkan lembar wawancara (lihat lampiran 5) yang dilakukan
kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran model Two Stay two Stay two
stray, Hasil wawancara (lihat lampiran 11) yang menyatakan bahwa 30 dari 32
siswa (97,5%) menjawab “Ya” atau dikatakan senang dengan pembelajaran
mengunakan metode kooperatif tipe Two Stray Two Stray pada pelajaran
ekonomi akuntansi. Ada 29 siswa dari 32 siswa (90,6%) yang lebih mudah
memahami materi jika dilakukan diskusi kelompok pembelajaran. Peryaataan
ketiga semua siswa (100%) menyukai cara belajar dengan membagikan informasi
kepada teman lain. Peryataan ke empat dijawab oleh semua siswa (100%) artinya
mereka suka menjelaskan materi kepada teman lain yang kesulitan. Peryataan ke
lima ada 30 siswa dari 32 (93,75%) siswa yang menjawab suka dengan
pembelajaran pertukaran kelompok. Pernyataan ke enam semua siswa (100%)
menjawab setuju dengan adanya pembelajaran pertukaran kelompok. Pernyataan
ketuju dan ke delapan ada 31 siswa dari 32 siswa (96,8%) menjawab setujuh jika
pembelajaran ekonomi akuntansi dilakukan dengan metode kooperatif tipe Two
Stay Two Stray dan lebih mudah mempelajari materi.
4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2
4.4.1 Hasil Aktivitas Siswa Siklus 2
Siklus 2 pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Two Stay
Two Stray atau disebut juga dengan dua tamu dua tinggal (tuan rumah) lebih
berjalan lancar jika dibandingkan dengan pembelajaran siklus I. Siswa lebih
antusias dan senang dengan pembelajaran dengan tipe TS-TS. Pada siklus 2 ketika
51
diskusi dan pertukaran kelompok sebagian besar siswa menjawab pertanyaan,
mengajukan pendapat serta menghargai kelompok lain. Aktivitas belajar siswa
disajikan dalam Tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Pelaporan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
Berdasarkan Tebel 4.8 dapat dijelaskan bahwa aktifitas siswa dalam
proses belajar mengajar telah meningkat. Perubahan dari siklus 1 ke siklus 2
Siswa yang beraktivitas cukup telah mengalami penurunan dari 9,37% menjadi
0%. Jumlah siswa aktif juga mengalami peningkatan dari 52,25% pada siklus 1
menjadi, 53,12% pada siklus 2 dan siswa sanagat aktif mengalami peningkatan
dari 34,38% pada siklus 1 menjadi 46,88% pada siklus 2. Jika digambarkan
dengan grafik nampak sebagai berikut ini
No
Tingkat
aktivitas
siswa
Skor
(x)
Pra Sikus Siklus 1 Siklus 2
f % f % F %
1 Tidak aktif 1 13 40,62% 0 0% 0 0%
2 cukup aktif 2 11 34,38% 3 9,37% 0 0%
3 Aktif 3 5 15,63% 18 52,25% 17 53,12%
4 Sangat aktif 4 3 9,37% 11 34,38% 20 46,88%
Jumlah 32 100% 32 100% 32 100%
52
Grafik 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Pelaporan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
4.4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 2
Hasil belajar siswa pada siklus 2 telah meningkat dengan baik
dibandingkan dengan siklus 1. Hasil belajar siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.9
berikut:
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siklus 2
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Tahap Pelaporan Keuangan Siklus
Akuntansi Perusahaan Jasa SMA Negeri 2 Salatiga Semester 2 Tahun
Pelajaran 2011/2012
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa Siswa yang tuntas mencapai 31 siswa
(96,78%), dan yang tidak tuntas hanya 1 siswa (3,13%). Nilai terendah siswa
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Tidak Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
0% 0%
53,12%46,88%
Jumlah siswa
No
Sikus 1
Keterangan
Siklus 2
Keterangan Frek
(f) %
Frek
(f) %
1 23 71,88% Tuntas 31 96,87% Tuntas
2 9 28,12% Tidak tuntas 1 3,13% Tidak Tuntas
32
siswa 100% Rt = 55,66
32
siswa 100% Rt = 84,66
53
adalah 67 dan nilai tertinggi adalah 93 (lihat lampiran 23). Rata-rata hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dari 75,72 menjadi 79,84. Jika disajikan dalam
bentuk grafik akan terlihat seperti pada grafik 4.6 di bawah ini.
Grafik 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus 2
di Kelas XI IPS-1 Kompetensi Dasar Pelaporan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
4.4.3 Observasi Tentang Aktivitas Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran
Kooperatif Two Stay Two Stray (Siklus 2)
Hasil observasi aktivitas belajar peserta didik pada siklus 2 (lampiran
24). Pada kegiatan presentasi materi Ada delapan puluh satu sampai dengan
seratus persen (81%-100%) siswa menyimak dan menjawab apresiasi guru,
memperhatikan motivasi yang diberikan guru, memperhatikan penjelasan
langkah-langkah Two Stay Two Stray, sedangkan kegiatan memperhatikan
penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, menyimak penjelasan materi, mencatat
materi yang penting serta menjawab pertanyaan, ada enam puluh satu sampai
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Tuntas Tidak Tuntas
96,87%
3,13%
Jumlah Siswa
54
dengan delapan puluh persen (61%-80%) pada mata pelajaran ekonomi akuntansi
mengenai materi ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa.
Pada tahap diskusi kelompok terdapat enam puluh satu sampai dengan
delapan puluh persen (81%-100%) siswa melaksanakan kegiatan memperhatikan
penjelasan mengenai lembar kerja kelompok, kegiatan duduk dengan kelompok
masing-masing, mengerjakan tugas kelompok, diskusi dan berkerjasama dalam
kelompok, mempersiapkan diri untuk bertamu dan menjadi tuan rumah, serta
membangun kerjasama dalam kelompok. Sedangkan menerima siswa lain menjadi
rekan kerja kelompok, terlihat delapan puluh satu sampai dengan seratus persen
(81%-100%) telah terlaksana.
Pada tahap pertukaran kelompok terdapat delapan puluh satu sampai
dengan seratus persen (81%-100%) siswa telah melakukan kegiatan sebagai tuan
rumah dan membagikan hasil pada kelompok lain, berperan sebagai tamu dan
bertanya mengenai materi yang dibahan dalam kelompoknya, setiap kelompok
membuat kesimpulan, pada kegiatan guru dan siswa membuat kesimpulan
mengenai materi ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa, serta bertanya dan
menjawab pada saat pertukaran kelompok. Sedangkan pada kegiatan mencatat
informasi materi dari kelompok lain, kembali kekelompok masing-masing dan
menyampaikan hasil yang didapatkan pada kelompoknya, telah terlaksana enam
puluh satu sampai dengan delapan puluh persen (61%-80%).
4.4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Kooperatif
Two Stay Two Stray (siklus 2)
55
Hasil observasi Siklus 2 ( lihat lampiran 25) guru menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang dilengkapi dengan metode kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TS-TS). Pertemuan pertama sampai pertemuan terakir guru
memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
serta menggali materi yang akan dipelajari siswa, guru telah mencapai aktivitas
keterlaksanaan (81%-100%). Motivasi yang diberikan guru sudah baik dibuktikan
dengan antusias siswa dalam menjawab pertanyaan serta mengajukan pendapat.
Guru membimbing siswa dan mengorganisasikan kegiatan dalam
kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Kegiatan guru memberi
arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegiatan dalam lembar kerja siswa
sudah baik, guru juga sudah secara optimal memantau secara langsung pada setiap
kelompok, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang tidak bekerja sama dalam
kegiatan kelompok. Aktivitas keterlaksanaan Guru pada kegiantan inti terlihat
sekitar (61%-100%) pada saat mengatur jalannya pertukaran kelompok, siswa
terlihat antusias menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat serta menghargai
pendapat orang lain.
4.4.5 Hasil wawancara Siklus 2
Berdasarkan lembar wawancara (lihat lampiran 18) yang dilakukan
kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Salatiga setelah mengikuti
pembelajaran model Two Stay two Stray, maka Hasil wawancara (lihat lampiran
26) diperoleh bahwa 31 dari 32 siswa (96,8%) menjawab “Ya” atau dikatakan
senang dengan pembelajaran mengunakan metode kooperatif tipe Two Stray Two
Stray pada pelajaran ekonomi akuntansi. Ada 31 siswa dari 32 siswa (96,8%)
56
yang lebih mudah memahami materi jika dilakukan diskusi kelompok
pembelajaran. Peryataan ketiga semua siswa (100%) menyukai cara belajar
dengan membagikan informasi kepada teman lain. Peryataan ke empat dijawab
oleh semua siswa (100%) artinya mereka suka menjelaskan materi kepada teman
lain yang kesulitan. Peryataan ke lima ada 30 siswa dari 32 (93,75%) siswa yang
menjawab suka dengan pembelajaran pertukaran kelompok. Pernyataan ke enam
semua siswa (100%) menjawab setuju dengan adanya pembelajaran pertukaran
kelompok. Pernyataan ketuju dan ada 31 siswa dari 32 siswa (96,8%) menjawab
setuju jika pembelajaran ekonomi akuntansi selanjutnya dilakukan dengan metode
kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
4.5 Pembahasan
Permasalahan yang diresahkan oleh guru adalah awal dari perlunya
dilakukan penelitian tindakan kelas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar Ekonomi Akuntansi. Rendahnya
aktivitas meliputi menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat dan menghargai
pendapat orang lain, sedangkan aktivitas belajar sangat mempengaruhi hasil
belajar yang diperoleh siswa. Penerapan motode ceramah dan tugas dirasa kurang
maksimal, karena hasil yang diperoleh siswa rendah. Pembelajaran yang
selanjutnya menggunakan metode yang akan meningkatkan aktivitas yang
meliputi menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat, dan menghargai pendapat
orang lain. Metode yang diterapkan adalah metode kooperatif dimana melalui
metode kooperatif, siswa tidak hanya belajar dan menerima apa yang disajikan
oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan dapat juga belajar dari siswa
57
lainnya dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk pembelajaran siswa lain.
“Menirut Rusman, Pembelajan kooperatif (cooperatif learning) merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat atau enam orang
dengan struktur kolompok yang bersifat hoterogen”32
Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus yang terdiri dari dua
kompetensi dasar. Siklus satu dan dan dilaksanakan dengan metode kooperatif
tipe Two Stay Two Stray. Menurut Anita lie “Struktur Dua Tinggal Dua Tamu/
Two Stay Two Stray memberikan kesempatan kepada kelompok untuk
membagikan hasil dan informasi dengn kelompok lain”33
dengan kompetensi
dasar ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa, sedangkan siklus dua dilaksanakan
dengan metode yang sama dengan kompetensi dasar laporan keuangan siklus
akuntansi perusahaan jasa.
Metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah salah satu metode
yang dilakukan secara berkelompok. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok,
setiap kelompok teriri dari 4 siswa. Setiap kelompok mendapat tugas mempelajari
materi yang diajarkan serta menyelesaikan tugas kelompok. Dua siswa dari setiap
anggota kelompok bertamu kekelompok lain untuk mendapatkan informasi dan
dua siswa yang tersisa bertugas sebagai tuan rumah dan berkewajiban
menyampaikan informasi yang telah dibahas sebelumnya didalam kelompoknya.
Setelah selesai siswa kembali dalam kelompok masing-masing dan setiap siswa
membuat kesimpulan kemudian dipresentasikan di dalam kelas.
32
Rusman, hal. 208 33
Anita Lie, . 60
58
Menurut Soejadi dalam Teti Sobari yang dikutip oleh Rusman, “Teori
yang mendasari pembelajaran kooperatif adalah Teori Kontruktivisme. Pada
dasarnyapendekatan teori kontruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan
dimana siswa harus secara individual menemukan dan mentranformasikan
informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yanng ada dan
merevisinya bila perlu.”34
Setiap siklus yang dilakukan di kelas XI IPS-1 telah
berjalan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan motode kooperatif
tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi.
“Menurut Widi Raharja Aktivitas adalah kegiatan jasmani dan rohani manusia
untuk melakukan sesuatu dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Dalam
mengajar guru harus berupaya agar siswa benar-benar ada keaktifan dalam
mengikuti belajar mengajar baik keaktifan secara jasmani seperti melakukan
praktek/percobaan, berlatih dan sebagainya, dan keaktifan secara rohani seperti:
mengamati, memecahkan persoalan, mengambil kesimpulan dan sebagainya.”35
Berdasarkan observasi pada kodisi awal, yaitu saat guru mengajar
kompetensi dasar melakukan posting dari jurnal ke buku besar menggunakan
metode ceramah dan penugasan. Keaktifan siswa jauh dari yang diharapkan hal
ini terbukti hanya beberapa siswa yang aktif. Siswa yang sangat aktif hanya 3
siswa, aktif 5 siswa dan yang cukup aktif 11 siswa, serta yang tidak aktif 13 siswa.
Keaktifan siswa ditunjukkan dengan adanya perhatian kepada mata pelajaran dan
34
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme guru,
(Rajawali Pers: Jakarta, 2010), hal.201 35
Widi Raharja, Sekitar Strategi belajar Mengajar dan Ketrampilan Mengajar,
(Fakultas Ekonomi : Salatiga, 2002). Hal. 12.
59
guru, sesekali mencatat hal-hal yang mereka anggap penting, mereka bertanya
apabila kurang mengerti tentang pelajaran yang mereka ikuti, menjawab saat
diberi pertanyaan dan membuat kesimpulan. Kondisi siswa yang kurang aktif
sangat berdampak pada hasil ulangan yang diperoleh masih sangat rendah yaitu
rata-rata kelas hanya 55,66, Artinya masih jauh dari KKM yang ditetapkan oleh
guru sebesar 70.
Hasil belajar pada penelitian kondisi awal, jika dibandingkan dengan
kondisi siklus 1 dengan pembelajaran yang dilengkapi dengan metode kooperatif
tipe Two Stay Two Stray hasil belajar siswa meningkat dari 24 (75%) siswa yang
tidak tuntas menjadi 7 (25%) siswa, artinya ada kenaikan 17 (53,12%) siswa
terlihat dalam table 4.7, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari
55,66 menjadi 74,09. Peningkatan yang sangat signifikan ini tejadi karena
didalam pembelajaran dilakukan dengan metode yang baru dari biasanya. Proses
pembelajaran ini menuntut setiap siswa untuk memperhatikan materi,
mendengarkan penjelasan guru, berdiskusi, membagikan informasi, mencari
informasi, serta menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Meskipun
keaktifan dan hasil belajar meningkat, namun belum 100% siswa memenuhi
KKM.
Hasil penelitian antara siklus 1 ke siklus 2 keaktifan dan hasil belajar
siswa meningkat tidak terlalu signifikan apabila dibandingkan dengan kondisi pra
siklus ke siklus 1, karena di dalam pembelajaran siklus 2 digunakan metode yang
sama dengan siklus 1 yaitu metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray, terlihat
hampir semua siswa sudah aktif didalam mengikuti pelajaran dengan diskusi.
60
Mereka sangat antusias saat mulai pertukaran kelompok. Keaktifan siswa ini
berdampak pada hasil belajar yang menunjukan rata-rata antara siklus 1 dan siklus
2 yaitu dari 74,09 menjadi 84,66.
Jika dibandingkan antara kondisi pratindakan dengan kondisi siklus 2
baik tentang keaktifan maupun rata-rata hasil belajar. Keaktifan siswa ada
peningkatan yang sangat signifikan (lihat tabel 4.1 dan 4.8). Demikaian juga
dengan rata-rata hasil belajar yaitu dari 9 (28,13%) siswa yang tuntas menjadi 31
(96,88%) dengan hasil rata-rata belajar pada pratindakan 55,66 menjadi 84,66,
berarti dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif
tipe Two Stay Two Stray mampu meningkatkan keaktifan dan rata-rata hasil
belajar siswa. Keaktifan siswa pada kondisi awal, Siklus 1, dan Siklus 2 dapat
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.10 Perbandingan Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal, Siklus 1 dan
Siklus 2 di Kelas XI IPS 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
Kategori
Aktivitas Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Tidak Aktif 40,63% 0% 0%
Cukup Aktif 34,37% 9,38% 0%
Aktif 15,62% 52,25% 53,12%
Sangat aktif 9,38% 34,37% 46,88%
Keaktifan siswa kondisi awal, Siklus 1, dan Siklus 2 juga dapat
disajikan dalam grafik 4.7 berikut ini.
Grafik 4.7 Perbandingan Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal, Siklus 1 dan
61
Siklus 2 di Kelas XI IPS 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
Hasil belajar kondisi Awal, Siklus 1, Siklus 2 dapat juga disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus 1
dan Siklus 2 di Kelas XI IPS 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012
SMA Negeri 2 Salatiga
Aspek Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Siswa
Tuntas 25% 71,87% 96,88%
Siswa Tidak
Tuntas 75% 28,13% 3,12%
Grafik Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2 dapat
disajikan pada gambar di bawah ini.
Grafik 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siswa pada Kondisi Awal,
Siklus 1 dan Siklus 2 di Kelas XI IPS 1 Semester 2
Tahun Pelajaran 2011/2012SMA Negeri 2 Salatiga
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Tidak Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
40,63%34,37%
15,62%9,38%
0%
9,38%
52,25%
34,37%
0% 0%
53,12%46,88%
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
62
4.6 Hasil Tindakan
Berdasarkan metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray, yang
dimaksud aktivitas belajar ikhtisar dan laporan keuangan siklus akuntansi
perusahaan jasa dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar ikhtisar dan laporan
keuangan melalui diskusi dan kerja kelompok, sehingga siswa berani
mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan serta mengahargai
pendapat orang lain.
Hasil penelitian diperoleh keaktifan belajar siswa dari kondisi awal,
siklus 1, dan siklus 2 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami kenaikan. Pada kondisi awal,
dikategorikan kurang aktif 13 siswa atau 40,62%, cukup aktif 11 siswa atau
34,37%, sedangkan aktif dan sangat aktif ada 5 dan 3 siswa atau 25%. Kemudian
setelah tindakan pertama kategori kurang aktif menjadi 0%, siswa cukup aktif
menjadi 3 siswa atau 9,37%,sedangkan siswa aktif ada 18 siswa atau 52,25% dan
11 siswa atau 34,38% dikategorikan sangat aktif. Pada siklus ke dua terjadi
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
25%
71,87%
96,88%
75%
28,13%
3,12%
Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas
63
perubahan bahwa ada 0% siswa kurang aktif dan cukup aktif, sedangkan siswa
aktif mengalami kenaikan menjadi 53,12% dan siswa sangat aktif menjadi
46,88%.
Hasil penelitian yang telah dilakukan secara empirik dapat dibuktikan
bahwa melalui penerapan metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat
meningkatkan aktivitas yang meliputi, perhatian, bertanya, menjawab,
menanggapi. Selain aktivitas juga meningkatkan hasil belajar pada kompetensi
dasar ikhtisar dan laporan keuangan siklus akuntansi perusahaan jasa, bagi siswa
kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga pada semester 2 tahun pelajaran 2011-
2012.