20
65 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga, deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru yang menjadi populasi sekaligus sebagai sampel penelitian. Hasil uji validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan, hasil pengukuran variabel, uji statistik melalui teknik analisis, dan uji hipotesis serta diskusi hasil penelitian. 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian Yayasan Pendidikan Eben Haezer adalah salah satu lembaga pendidikan yang berada di Kota Salatiga, yang dinaungi oleh Gereja Kristen Indonesia (GKI) Salatiga. YP Eben Haezer merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan yang cukup baik untuk masyarakat Kota Salatiga. YP Eben Haezer memiliki beberapa keistimewaan, yaitu lokasinya sangat strategis di tengah-tengah Kota Salatiga, sehingga memudahkan akses menuju ke yayasan ini. Selain itu, sarana dan prasarana yang dimilikinya sangat memadai untuk proses belajar mengajar. YP Eben Haezer memiliki guru-guru yang berkualitas dan berkompeten tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti dan berbagai prestasi yang diperoleh. YP Eben Haezer sendiri saat ini terdiri dari 4 sekolah dengan rincian 13 guru pada TK Kristen 03, 15 guru pada SD Kristen 03, 7 guru pada SD Kristen 04, dan 16 guru pada SMP Kristen 02, sehingga total guru berstatus tetap adalah 51. 51 guru berstatus tetap ini dinyatakan sebagai responden dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

  • Upload
    vucong

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi

tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga,

deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru yang menjadi populasi

sekaligus sebagai sampel penelitian. Hasil uji validitas dan reliabilitas alat

ukur yang digunakan, hasil pengukuran variabel, uji statistik melalui

teknik analisis, dan uji hipotesis serta diskusi hasil penelitian.

4.1 Deskripsi Tempat Penelitian

Yayasan Pendidikan Eben Haezer adalah salah satu lembaga pendidikan

yang berada di Kota Salatiga, yang dinaungi oleh Gereja Kristen Indonesia

(GKI) Salatiga. YP Eben Haezer merupakan lembaga pendidikan yang

memberikan pelayanan pendidikan yang cukup baik untuk masyarakat

Kota Salatiga.

YP Eben Haezer memiliki beberapa keistimewaan, yaitu lokasinya sangat

strategis di tengah-tengah Kota Salatiga, sehingga memudahkan akses

menuju ke yayasan ini. Selain itu, sarana dan prasarana yang dimilikinya

sangat memadai untuk proses belajar mengajar. YP Eben Haezer memiliki

guru-guru yang berkualitas dan berkompeten tinggi. Hal ini ditunjukkan

oleh pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti dan berbagai prestasi yang

diperoleh.

YP Eben Haezer sendiri saat ini terdiri dari 4 sekolah dengan rincian 13

guru pada TK Kristen 03, 15 guru pada SD Kristen 03, 7 guru pada SD

Kristen 04, dan 16 guru pada SMP Kristen 02, sehingga total guru

berstatus tetap adalah 51. 51 guru berstatus tetap ini dinyatakan sebagai

responden dalam penelitian ini.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

66

4.2 Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah guru-guru yang bekerja di sekolah-

sekolah yang berada di bawah naungan YP Eben Haezer Salatiga.

Terdapat karakteristik guru-guru yang berada di YP Eben Haezer yang

digambarkan sebagai berikut:

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Persentase Responden Berdasarkan Usia

No Usia Responden (tahun) Jumlah Persentase (%)

1 < 40 21 41.18 %

2 ≥ 40 30 58.82 %

Total 51 100 %

Tabel 4.1 menunjukkan gambaran responden berdasarkan usia, yang

diklasifikasikan dalam 2 kelompok usia. Responden pada penelitian ini

didominasi oleh guru dengan usia 40 tahun ke atas (58.82 %). Guru yang

termasuk dalam kelompok usia ini cenderung sudah memiliki banyak

pengalaman kerja. Kemudian diikuti oleh guru yang usianya berada di

bawah usia 40 tahun sebanyak 41.18 %.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 10 19.61 %

2 Perempuan 41 80.39 %

Total 51 100 %

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 51 guru yang menjadi responden penelitian

terdiri dari 10 laki-laki (19.61 %) dan 41 perempuan (80.39 %).

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

67

Responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan

dengan responden yang berjenis kelamin laki-laki.

4.3 Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian

Pendeskripsian data dan hasil penelitian diklasifikasikan melalui tabulasi

ke dalam bentuk diagram atau tabel untuk memberikan gambaran

deskriptif tentang motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen

organisasi. Pengklasifikasian ini dengan pengkategorian secara mutlak

melihat 5 pilihan jawaban yang ada pada skala.

4.3.1 Variabel Motivasi Kerja

Skala motivasi kerja yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja guru

di YP Eben Haezer yang menggambarkan seberapa besar motivasi kerja

yang dimiliki oleh para guru yang bekerja di yayasan tersebut. Dalam hal

ini, responden diminta untuk memberikan penilaian atau memberikan

tanggapan sejauh mana tingkat motivasi kerja dari responden. Skala

motivasi kerja terdiri dari 22 aitem pernyataan yang valid. Skor total data

motivasi kerja yang diperoleh masing-masing responden diklasifikasikan

dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat

rendah dengan menentukan interval tingkat motivasi kerja dengan cara:

≈ 18

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya motivasi kerja guru YP

Eben Haezer dikategorikan pada tabel di bawah ini.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

68

Tabel 4.3

Deskripsi Pengukuran Mutlak Variabel Motivasi Kerja Guru

Kategori Interval Frekuensi

responden

Frekuensi dalam

%

Sangat rendah 22 ≤ x < 40 2 3.9 %

Rendah 40 ≤ x < 58 45 88.3 %

Cukup 58 ≤ x < 76 4 7.8 %

Tinggi 76 ≤ x < 94 - -

Sangat tinggi 94 ≤ x ≤ 110 - -

Minimum 35

Maximum 64

Mean 48.59

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi

kerja guru YP Eben Haezer adalah 48.59 dan motivasi kerja guru

sebanyak 45 orang (88.3 %) berada pada kategori yang rendah.

4.3.2 Variabel Kepuasan Kerja

Skala kepuasan kerja yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja

guru di YP Eben Haezer yang menggambarkan seberapa besar kepuasan

kerja yang dimiliki oleh para guru. Dalam hal ini, responden diminta

untuk memberikan penilaian atau memberikan tanggapan sejauh mana

tingkat kepuasan kerja dari responden. Skala kepuasan kerja ini terdiri dari

20 aitem pernyataan yang valid. Skor total data kepuasan kerja yang

diperoleh masing-masing responden diklasifikasikan dalam 5 kategori

yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah dengan

menentukan interval tingkat kepuasan kerja dengan cara:

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

69

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya kepuasan kerja guru

YP Eben Haezer dikategorikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Deskripsi Pengukuran Mutlak Variabel Kepuasan Kerja Guru

Kategori Interval Frekuensi

responden

Frekuensi dalam

%

Sangat rendah 20 ≤ x < 36 6 11.8 %

Rendah 36 ≤ x < 51 38 74.5 %

Cukup 52 ≤ x < 68 7 13.7 %

Tinggi 68 ≤ x < 84 - -

Sangat tinggi 84 ≤ x ≤ 100 - -

Minimum 27

Maximum 66

Mean 43.14

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor

kepuasan kerja guru YP Eben Haezer adalah 43.14 dan kepuasan kerja 38

orang guru berada pada kategori rendah (74.5 %).

4.3.3 Variabel Komitmen Organisasi

Skala komitmen organisasi yang digunakan untuk mengukur komitmen

organisasi guru di YP Eben Haezer yang menggambarkan seberapa besar

komitmen organisasi yang dimiliki oleh para guru yang bekerja di yayasan

tersebut. Dalam hal ini, responden diminta untuk memberikan penilaian

atau memberikan tanggapan sejauh mana komitmen organisasi yang

dimiliki responden. Skala komitmen organisasi terdiri dari 24 aitem

pernyataan yang valid. Skor total data komitmen organisasi yang diperoleh

masing-masing responden diklasifikasikan dalam 5 kategori yaitu sangat

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

70

tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah dengan menentukan

interval tingkat komitmen organisasi dengan cara:

≈ 19

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya komitmen guru YP

Eben Haezer dikategorikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5

Deskripsi Pengukuran Mutlak Variabel Komitmen Organisasi Guru

Kategori Interval Frekuensi

responden

Frekuensi dalam

%

Sangat rendah 24 ≤ x < 43 5 9.8 %

Rendah 43 ≤ x < 62 24 47.1 %

Cukup 62 ≤ x < 81 22 43.1 %

Tinggi 81 ≤ x < 100 - -

Sangat tinggi 100 ≤ x ≤ 120 - -

Minimum 32

Maximum 75

Mean 57.18

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor

komitmen organisasi guru YP Eben Haezer adalah 57.18 dan sebesar 24

orang memiliki komitmen organisasi dalam kategori rendah (47.1 %).

4.4 Hasil Uji Statistik Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan

uji Homogeneity of Variance (ANOVA).

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

71

4.4.1 Uji Normalitas Korelasi Multivariat

Pengujian normalitas untuk mengetahui kenormalan distribusi skor

masing-masing variabel menggunakan Kolmogorov-Smirnov (SPSS

17.00). Data dinyatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi di

atas nilai alpha (ρ>0.05).

Ho : populasi data tidak berdistribusi normal.

Ha : populasi data berdistribusi normal.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov)

Residual for Komitmen

N 51

Normal Parametersa,,b

Mean .0000

Std. Deviation 10.56164

Most Extreme

Differences

Absolute .139

Positive .061

Negative -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .992

Asymp. Sig. (2-tailed) .279

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 4.6 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.279. Nilai signifikansi

tersebut jika dilihat 0.279>0.05 atau (ρ>0.05) maka Ho ditolak, artinya

data ini dinyatakan berdistribusi normal. Setelah data terdistribusi normal,

selanjutnya dilakukan uji korelasi.

Sebelum diuji korelasi, maka digunakan pengklasifikasian motivasi kerja

dan kepuasan kerja menggunakan pengkategorian relatif dengan 3 kategori

yaitu, rendah, sedang, dan tinggi.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

72

a. Variabel Motivasi Kerja

Skor total data motivasi kerja yang diperoleh masing-masing responden

diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan

menentukan interval tingkat motivasi kerja dengan cara:

≈ 10

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya motivasi kerja guru YP

Eben Haezer dikategorikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7

Deskripsi Pengukuran Variabel Motivasi Kerja Guru

Kategori Interval Frekuensi

responden Frekuensi dalam %

Rendah 35 ≤ x < 45 11 21.5%

Sedang 45 ≤ x < 55 34 66.7%

Tinggi 55 ≤ x ≤ 64 6 11.8%

Minimum 35

Maximum 64

b. Variabel Motivasi Kerja

Skor total data kepuasan kerja yang diperoleh masing-masing responden

diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan

menentukan interval tingkat kepuasan kerja dengan cara:

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

73

Dengan demikian, gambaran tinggi atau rendahnya kepuasan kerja guru

YP Eben Haezer dikategorikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8

Deskripsi Pengukuran Variabel Kepuasan Kerja Guru

Kategori Interval Frekuensi

responden

Frekuensi dalam

%

Rendah 27 ≤ x < 40 15 29.4%

Sedang 40 ≤ x < 53 30 58.8%

Tinggi 53 ≤ x ≤ 66 6 11.8%

Minimum 27

Maximum 66

4.4.2 Uji Homogeneity of Variance untuk Analysis of Variance

(ANOVA)

Uji Homogeneity of Variance yakni variabel dependent harus memiliki

varian sama dalam setiap kategori variabel independen (Ghozali, 2009).

Kriteria pengujian ini dilihat dari Levene’s test of homogeneity of variance

menggunakan SPSS 17.00, apabila hasil yang diperoleh (ρ>0.05). Hasil uji

Homogeneity of Variance dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Uji Homogeneity of Variance

(Levene’s test of homogeneity of variance)

Dependent Variable:Komitmen

F df1 df2 Sig.

1.752 11 39 .098

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable

is equal across groups.

a. Design: Intercept + Motivasi + Kepuasan + Usia + Motivasi *

Kepuasan + Motivasi * Usia + Kepuasan * Usia + Motivasi * Kepuasan *

Usia

Dari Tabel 4.9, diperoleh nilai Lavene’s test sebesar 0.098 (ρ>0.05), maka

data tersebut dinyatakan homogen atau memiliki varian yang sama.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

74

Dengan demikian asumsi homogeneity of variance terpenuhi untuk

melanjutkan Two way anova.

4.5 Hasil Uji Hipotesis

4.5.1 Analisis Korelasi Multivariat

Hubungan antara ketiga variabel dianalisa melalui analisa korelasi dengan

melihat nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi berganda (r) adalah

indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur hubungan antar

variabel.

Pengujian Hipotesis 1

Ho: tidak ada hubungan signifikan motivasi kerja guru dan kepuasan

kerja guru dengan komitmen organisasi guru di Yayasan

Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga.

Ha: ada hubungan signifikan motivasi kerja guru dan kepuasan kerja

guru dengan komitmen organisasi guru di Yayasan Pendidikan

Eben Haezer GKI Salatiga.

Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan

dengan melihat nilai koefisien korelasi yang dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Koefisien Korelasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .541a .293 .247 9.163

a. Predictors: (Constant), Usia, Kepuasan, Motivasi

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

75

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1631.547 3 543.849 6.478 .001a

Residual 3945.864 47 83.955

Total 5577.412 50

a. Predictors: (Constant), Usia, Kepuasan, Motivasi

b. Dependent Variable: Komitmen

Jika dilihat pada Tabel 4.10 di atas, diperoleh nilai signifikansi sebesar

0.001 (ρ<0.05) dan nilai (r) = 0.541 maka dapat dikatakan bahwa ada

hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dan kepuasan

kerja guru dengan komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer Salatiga.

Hasil dari nilai koefisien korelasi jika dilihat dari pedoman yang dibuat

oleh Sugiyono (2007) tersebut termasuk ke dalam kategori sedang.

Dari nilai signifikansi 0.001 (ρ<0.05) hipotesis pertama Ho ditolak, maka

Ha diterima, dengan demikian menunjukkan bahwa ada hubungan antara

motivasi kerja guru dan kepuasan kerja guru dengan komitmen organisasi

guru di YP Eben Haezer Salatiga, meskipun hubungan yang dimiliki

berada pada kategori sedang.

Pengujian Hipotesis 2

Ho: tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi kerja guru dan usia

guru dengan komitmen organisasi guru di Yayasan Pendidikan

Eben Haezer GKI Salatiga.

Ha: ada pengaruh interaksi antara motivasi kerja guru dan usia guru

dengan komitmen organisasi guru di Yayasan Pendidikan Eben

Haezer GKI Salatiga.

Hasil pengaruh interaksi antara motivasi kerja guru dan usia guru dengan

komitmen organisasi ditunjukkan pada Tabel 4.11.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

76

Tabel 4.11

Hasil Uji Two Ways Anova

Pengaruh Interaksi Motivasi Kerja dan Usia

Dengan Komitmen Organisasi

Dependent Variable:Komitmen

Source

Type III

Sum of

squares

Df Mean

Square F Sig.

Corrected Model 2216.303a 11 201.482 2.338 .025

Intercept 67053.901 1 67053.901 778.047 .000

Motivasi 28.640 2 14.320 .166 .848

Kepuasan 1189.758 2 594.879 6.903 .003

Usia 259.755 1 259.755 3.014 .090

Motivasi * Kepuasan 108.400 2 54.200 .629 .538

Motivasi * Usia 234.128 2 117.064 1.358 .269

Kepuasan * Usia 162.879 2 81.440 .945 .397

Motivasi * Kepuasan * Usia .000 0 . . .

Error 3361.109 39 86.182

Total 172304.000 51

Corrected Total 5577.412 50

a. R Squared = .397 (Adjusted R Squared = .227)

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil interaksi antara

motivasi kerja guru dan usia guru dengan komitmen organisasi dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.269 (ρ>0.05), nilai ini menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi kerja guru dan usia dengan

komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer Salatiga. Pola interaksi dari

motivasi kerja dan usia guru dengan komitmen organisasi guru dapat

dilihat dari Gambar 4.1.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

77

Gambar 4.1

Pola Interaksi Motivasi Kerja dan Usia dengan Komitmen Organisasi

Dari Gambar 4.1 di atas, garis berwarna biru (angka 1) menunjukkan usia

< 40 tahun, sedangkan garis yang berwarna hijau (angka 2) menunjukkan

usia ≥ 40 tahun. Sehingga berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi kerja dan usia terhadap

komitmen organisasi. Jika ada pengaruh interaksi akan nampak jika

motivasi pada guru-guru dengan usia < 40 tahun meningkat, komitmen

organisasi juga akan meningkat, namun jika motivasi guru-guru dengan

usia ≥ 40 tahun meningkat, komitmen organisasi menurun. Sedangkan

sebaliknya jika tidak ada pengaruh interaksi, meningkatnya motivasi yang

dimiliki oleh guru-guru, komitmen organisasi juga akan meningkat,

namun peningkatan ini tidak dipengaruhi oleh usia guru. Hal ini diperkuat

dari nilai signifikansi 0.269 (ρ>0.05) maka Ho diterima, artinya bahwa

tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi kerja dan usia dengan

komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer Salatiga.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

78

Pengujian Hipotesis 3

Ho: tidak ada pengaruh interaksi antara kepuasan kerja guru dan usia

guru dengan komitmen organisasi guru di Yayasan Pendidikan

Eben Haezer GKI Salatiga.

Ha: ada pengaruh interaksi antara kepuasan kerja guru dan usia guru

dengan komitmen organisasi guru di Yayasan Pendidikan Eben

Haezer GKI Salatiga.

Hasil pengaruh interaksi antara kepuasan kerja guru dan usia guru dengan

komitmen organisasi ditunjukkan pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Uji Two Ways Anova

Pengaruh Interaksi Kepuasan Kerja dan Usia

Dengan Komitmen Organisasi

Dependent Variable:Komitmen

Source

Type III

Sum of

squares

Df Mean

Square F Sig.

Corrected Model 2216.303a 11 201.482 2.338 .025

Intercept 67053.901 1 67053.901 778.047 .000

Motivasi 28.640 2 14.320 .166 .848

Kepuasan 1189.758 2 594.879 6.903 .003

Usia 259.755 1 259.755 3.014 .090

Motivasi * Kepuasan 108.400 2 54.200 .629 .538

Motivasi * Usia 234.128 2 117.064 1.358 .269

Kepuasan * Usia 162.879 2 81.440 .945 .397

Motivasi * Kepuasan * Usia .000 0 . . .

Error 3361.109 39 86.182

Total 172304.000 51

Corrected Total 5577.412 50

a. R Squared = .397 (Adjusted R Squared = .227)

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil interaksi antara

kepuasan kerja guru dan usia guru dengan komitmen organisasi dengan

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

79

tingkat signifikansi sebesar 0.397 (ρ>0.05), nilai ini menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh interaksi antara kepuasan kerja guru dan usia dengan

komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer Salatiga. Pola interaksi dari

kepuasan kerja dan usia guru dengan komitmen organisasi guru dapat

dilihat dari Gambar 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2

Pola Interaksi Kepuasan Kerja dan Usia dengan Komitmen Organisasi

Dari Gambar 4.2 di atas, garis berwarna biru (angka 1) menunjukkan

usia < 40 tahun, sedangkan garis yang berwarna hijau (angka 2)

menunjukkan usia ≥ 40 tahun. Sehingga berdasarkan Gambar 4.2

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara kepuasan kerja

dan usia terhadap komitmen organisasi guru. JIka ada pengaruh interaksi

akan nampak jika kepuasan kerja pada guru-guru dengan usia < 40 tahun

meningkat, komitmen organisasi juga akan meningkat, namun jika

kepuasan kerja guru-guru dengan usia ≥ 40 tahun meningkat, komitmen

organisasi menurun. Sedangkan sebaliknya jika tidak ada pengaruh

interaksi, meningkatnya kepuasan kerja yang dimiliki oleh guru-guru,

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

80

komitmen organisasi juga akan meningkat, namun peningkatan ini tidak

dipengaruhi oleh usia guru.

4.5.2 Uji Beda t-test (independent sampel t-test)

Untuk mengetahui perbedaan komitmen organisasi guru ditinjau dari usia

guru dapat dilakukan dengan menggunakan uji beda t-test atau

independent sampel t-test, apabila nilai signifikansi yang diperoleh

(ρ<0.05).

Pengujian Hipotesis 4

Ho: tidak ada perbedaan komitmen organisasi guru ditinjau dari usia

guru di Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga.

Ha: ada perbedaan komitmen organisasi guru ditinjau dari usia guru di

Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga.

Hasil perbedaan komitmen organisasi guru ditinjau dari usia guru

ditunjukkan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13

Hasil uji t-test (independent sampel t-test)

Pengaruh Interaksi Kepuasan Kerja dan Usia

Dengan Komitmen Organisasi

Usia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Komitmen 1 (<40) 21 59.19 8.060 1.759

2 (≥40) 30 55.77 11.939 2.180

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

81

Berdasarkan tabel hasil uji t-test di atas, maka nilai signifikansi yang

diperoleh ialah 0.227 (ρ>0.05) maka Ho diterima, artinya bahwa tidak

terdapat perbedaan komitmen organisasi guru ditinjau dari usia guru dan

tidak signifikan (ρ>0.05).

4.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka hasil uji

tersebut dapat dilihat pada pembahasan sebagai berikut:

Hipotesis pertama, ada hubungan signifikan motivasi kerja guru dan

kepuasan kerja guru dengan komitmen organisasi guru di Yayasan

Pendidikan Eben Haezer Salatiga. Berdasarkan hasil uji statistik

ditemukan bahwa nilai (r)=0.541 dengan nilai signifikansi 0.001 (ρ<0.05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara

motivasi kerja guru dan kepuasan kerja guru dengan komitmen organisasi

guru di YP Eben Haezer Salatiga. Hubungan antara motivasi kerja dan

kepuasan kerja dengan komitmen organisasi guru ini dapat disebabkan

oleh pertama, guru-guru di YP Eben Haezer mempunyai motivasi kerja

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Diffe-

rence

Std.

Error

Differe

nce

Ko-

mit-

men

Equal

variances

assumed

4.353 .042 1.143 49 .259 3.424 2.996

Equal

variances

not assumed

1.222 48.961 .227 3.424 2.801

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

82

untuk berprestasi yang bisa diandalkan ketika bekerja. Guru-guru yang

menunjukkan motivasi berprestasi akan mendapatkan kesempatan

menunjukkan kinerja yang dimiliki, sehingga guru pun akan memperoleh

kepuasan kerja dari pekerjaan yang dihasilkannya. Dengan adanya

kepuasan kerja tersebut, maka guru akan lebih berkomitmen pada

pekerjaannya. Kedua, guru-guru YP Eben Haezer memahami pentingnya

motivasi bagi mereka, karena dengan adanya motivasi yang tinggi, guru

akan mendapatkan pengakuan baik dari rekan kerja maupun dari atasan.

Pengakuan yang diperoleh ini menimbulkan kepuasan bagi guru.

Kepuasan kerja akan berpengaruh kepada guru untuk berkomitmen pada

pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Alhaji

& Fauziah (2011) yang menyatakan bahwa motivasi kerja dan kepuasan

kerja menjadi variabel pengendali komitmen organisasi. Hasil penelitian

ini juga diperkuat dengan penelitian Tania & Sutanto (2013) yang

menemukan bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif

dan signifikan bersama-sama terhadap komitmen organisasi karyawan,

serta Tella et al (2007) dan Warsi et al (2009) yang juga menemukan

bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja secara keseluruhan berkorelasi

dengan komitmen organisasi.

Hipotesis kedua, tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi kerja guru

dan usia guru dengan komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer GKI

Salatiga. Apabila melihat dari hasil uji statistik yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0.269 (ρ>0.05). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi kerja

guru dan usia guru dengan komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer

GKI Salatiga. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak ada

pengaruh interaksi antara motivasi kerja guru dan usia guru dengan

komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer GKI Salatiga, guru-guru

YP Eben Haezer baik yang berusia < 40 tahun, maupun yang berusia ≥ 40

tahun menganggap bahwa motivasi merupakan veriabel yang penting bagi

pekerjaan mereka, sehingga mereka pun memilih komitmen yang sama

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

83

dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Hasil penelitian ini

bertolak belakang dengan hasil penelitian Animasahun & Oludemi (2013)

yang menemukan bahwa usia dan motivasi berkorelasi dengan komitmen

organisasi karyawan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika

motivasi yang dimiliki oleh guru-guru di YP Eben Haezer dilihat dari

usianya tidak akan berpengaruh pada tingkat komitmen organisasi yang

dimiliki.

Hipotesis ketiga, tidak ada pengaruh interaksi antara kepuasan kerja guru

dan usia guru dengan komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer GKI

Salatiga. Berdasarkan hasil uji statistik, ditemukan bahwa nilai

signifikansi sebesar 0.397 (ρ>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada pengaruh interaksi antara kepuasan kerja guru dan usia guru

dengan komitmen organisasi guru di YP Eben Haezer GKI Salatiga.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kepuasan kerja

bagi para guru-guru YP Eben Haezer, baik yang berusia < 40 tahun,

maupun yang berusia ≥ 40 tahun menunjang komitmen organisasi mereka.

Kepuasan kerja menjadi hal yang dibutuhkan bagi guru untuk

berkomitmen pada organisasi. Hasil penemuan ini berbeda dengan

penemuan oleh Winarta (2008) yang menemukan bahwa kepuasan kerja

dan usia berpengaruh pada komitmen organisasi. Meskipun hasil

penelitian Winarta tersebut tidak sejalan dengan hasil penemuan penulis,

namun memberikan gambaran yang menunjukkan bahwa guru-guru di YP

Eben Haezer telah memiliki rasa puas yang sama dalam bekerja bila

ditinjau dari tingkat usia mereka dalam mencapai komitmen organisasi.

Dengan demikian, hasil penelitian yang ditemukan serta melihat dari

penelitian sebelumnya semakin menguatkan bahwa antara tingkat

kepuasan kerja guru dan usia guru yang menjadi responden penelitian

tidak memiliki pengaruh interaksi yang signifikan dengan komitmen

organisasi.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9279/4/T2_832012001_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan

84

Hipotesis keempat, tidak ada perbedaan komitmen organisasi ditinjau dari

usia guru di YP Eben Haezer GKI Salatiga. Jika dilihat dari hasil uji

statistik yang sudah dilakukan dan diketahui bahwa nilai signifikansi pada

uji t-test ialah sebesar 0.227 (ρ>0.05), maka disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan komitmen organisasi jika ditinjau dari usia guru serta

nilai tersebut menunjukkan jika tidak signifikan. Dengan demikian, maka

pertama, usia guru tidak menentukan tingkat komitmen organisasi, baik

guru yang berusia < 40 tahun maupun guru yang berusia ≥ 40 tahun.

Mereka menganggap komitmen organisasi merupakan hal yang penting

dalam melaksanakan tugas mereka. Kedua, mereka memiliki komitmen

organisasi yang sama dan cukup tinggi dalam mewujudkan tugas

pelayanan mereka di lingkungan sekolah YP Eben Haezer Salatiga baik

yang berusia < 40 tahun maupun guru yang berusia ≥ 40 tahun. Hasil

penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang ditemukan

oleh Wang (2007), Yucel & Bektas (2012), serta Butucha (2013) yang

menemukan bahwa usia dapat membedakan komitmen organisasi

karyawan meskipun pengaruhnya hanya kecil. Namun hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Garipağaoğlu (2013) yang menyatakan

bahwa tidak ada perbedaan komitmen organisasi guru jika ditinjau dari

usia. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta melihat dari

penelitian yang terdahulu, maka diketahui bahwa tidak ada perbedaan

komitmen organisasi guru-guru yang berkerja di Yayasan Pendidikan

Eben Haezer jika ditinjau dari usia guru-guru tersebut. Sehingga baik guru

yang berusia < 40 tahun maupun guru yang berusia ≥ 40 tahun memiliki

rata-rata komitmen organisasi yang hampir sama. Dengan demikian

tingkat komitmen organisasi guru-guru di YP Eben Haezer tidak dapat

dibedakan jika melihat dari usia para guru. Meskipun persentase jumlah

guru yang berusia di atas 40 tahun lebih banyak dibandingkan guru yang

berusia di bawah 40 tahun, tidak memberikan perbedaan pada tingkat

komitmen organisasi. Faktor usia bukanlah faktor yang dapat menentukan

keputusan seorang karyawan terutama dalam hal menentukan komitmen

organisasi seorang karyawan.