44
67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian yaitu reliabilitas, uji daya diskriminasi aitem, kategorisasi skor, uji asumsi klasik, uji hipotesis serta pembahasannya. 4.1. Deskripsi Tempat Penelitian Asrama Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang merupakan asrama mahasiswa yang digunakan sebagai salah satu locus pembinaan dan pembentukan para calon pendeta selain pembinaan secara akademis melalui aktivitas perkuliahan. Asrama teologi bertempat di lokasi yang sama dengan area kampus Fakultas Teologi yang bertempat di jalan Adi Sucipto nomor 147 Oesapa-Kupang, Nusa Tenggara Timur. Asrama Teologi telah berdiri sejak 1971 ditangani dan dikelola secara khusus oleh pengurus asrama serta Chaplain/ Pendeta Mahasiswa). 4.2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dari tanggal 1 Oktober hingga 5 Oktober 2016. Dalam pelaksanaannya penulis sendiri membagikan skala psikologi kepada responden setelah berkoordinasi dengan pihak fakultas dan pengurus asrama. Penyebaran dan pengisian skala dilakukan bertahap karena harus disesuaikan dengan waktu di sela-sela perkuliahan dan jadwal kegiatan di asrama yaitu pada tanggal 3 Oktober 2016 untuk angkatan II dan pada tanggal 5 Oktober 2016 untuk angkatan I dan III.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

  • Upload
    vuduong

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

67

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian yaitu

reliabilitas, uji daya diskriminasi aitem, kategorisasi skor, uji asumsi

klasik, uji hipotesis serta pembahasannya.

4.1. Deskripsi Tempat Penelitian

Asrama Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana

(UKAW) Kupang merupakan asrama mahasiswa yang digunakan sebagai

salah satu locus pembinaan dan pembentukan para calon pendeta selain

pembinaan secara akademis melalui aktivitas perkuliahan. Asrama teologi

bertempat di lokasi yang sama dengan area kampus Fakultas Teologi yang

bertempat di jalan Adi Sucipto nomor 147 Oesapa-Kupang, Nusa

Tenggara Timur. Asrama Teologi telah berdiri sejak 1971 ditangani dan

dikelola secara khusus oleh pengurus asrama serta Chaplain/ Pendeta

Mahasiswa).

4.2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dari tanggal 1 Oktober hingga

5 Oktober 2016. Dalam pelaksanaannya penulis sendiri membagikan skala

psikologi kepada responden setelah berkoordinasi dengan pihak fakultas

dan pengurus asrama. Penyebaran dan pengisian skala dilakukan bertahap

karena harus disesuaikan dengan waktu di sela-sela perkuliahan dan

jadwal kegiatan di asrama yaitu pada tanggal 3 Oktober 2016 untuk

angkatan II dan pada tanggal 5 Oktober 2016 untuk angkatan I dan III.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

68

4.3. Deskripsi Responden Penelitian

Responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan

mahasiswa teologi tingkat I, II, dan III yang berdomisili di asrama dengan

jumlah responden 104 orang. Deskripsi responden dijelaskan jenis

kelamin dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Karakteristik Mahasiswa Teologi UKAW

menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

26

78

25 %

75 %

Total 104 100%

Berdasarkan deskripsi Tabel 4.1. terlihat bahwa dominasi jumlah

perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki.

Selanjutnya karakteristik responden menurut usia ditunjukkan

dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Karakteristik Mahasiswa Teologi UKAW menurut Usia JK Usia (tahun) %

18 19 20 21

Laki-laki

Perempuan

6

[ 23,1 %]

33

[42,3 %]

13

[ 50 %]

29

[37,2 %]

3

[ 11,5 %]

11

[14,1 %]

4

[15,4 %]

5

[6,4 %]

26

[100 %]

78

[100 %]

Total 39

[37,5 %]

42

[40,4 5]

14

[13,5]

9

[8,6 %]

104

[100 %]

Berdasarkan Tabel 4.2. terlihat bahwa kategori usia 18 dan 19 tahun baik

untuk mahasiswa laki-laki maupun perempuan berjumlah lebih banyak

dari pada kategori usia lainnya.

Selanjutnya karakteristik responden menurut tahun angkatan

ditunjukkan dalam Tabel 4.3.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

69

Tabel 4.3.Karakteristik Mahasiswa Teologi UKAW

menurut Tahun Angkatan

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa teologi yang tinggal di

asrama didominasi oleh mahasiswa angkatan 2016-2017 dibandingkan dua

angkatan lainnya.

4.4. Hasil Daya Diskriminasi Aitem dan Uji Reliabiltas

4.4.1. Daya Diskriminasi Aitem

Seleksi aitem dilakukan mengunakan program SPSS versi 16.0

dengan standar indeks diskriminasi aitem yaitu 0,30. Hasil yang

ditunjukkan pada kolom corrected item-total correlation untuk jumlah

aitem yang lolos ialah 37 aitem skala Identitas Diri dengan rentang nilai

antara 0,329-0,687, 32 aitem skala Kualitas Pertemanan dengan rentang

nilai antara 0,390-0,781 dan 32 aitem skala Iklim Sosial dengan rentang

nilai antara 0,310-0,749. Dengan demikian aitem-aitem pada ketiga skala

psikologi memenuhi syarat dan dapat digunakan dalam penelitian.

4.4.2. Uji Reliabilitas

Demikian halnya menentukan daya diskriminasi aitem, maka

pengujian reliabilitas pun dilakukan menggunakan SPSS versi 16.0.

Tahun Angkatan Jenis Kelamin Jumlah

(%) Laki-laki Perempuan

2014 – 2015

2015 – 2016

2016 – 2017

2

[4%]

11

[10%]

13

[10%]

3

[6%]

26

[20%]

49

[50%]

5

[10%]

37

[30%]

62

[60%]

Jumlah 26

[24%]

78

[76%]

104

[100%]

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

70

4.4.2.1. Skala Identitas Diri (ID)

Pada uji coba (try out)dengan32 orang subjek, hasil pada statistik

reliabilitas skala Identitas Diri menunjukkan besaran koefisien reliabilitas

yaitu 0,938 dengan 37 aitem. Selanjutnya pada penelitian dengan 104

orang subjek, koefisien reliabilitas untuk skala Identitas Diri adalah

sebesar 0,925 dengan 36 aitem.

4.4.2.2.SkalaKualitas Pertemanan (KP)

Pada Uji coba (try out)dengan32 orang subjek, hasil pada statistik

reliabilitas skala Skala Pertemanan menunjukkan besaran koefisien

reliabilitas yaitu 0,943 dengan 32 aitem. Selanjutnya pada penelitian

dengan 104 orang subjek, skala Kualitas Pertemanan menunjukkan

besaran koefisien reliabilitas sebesar 0,925 dengan 31 aitem.

4.4.2.3.Skala Iklim Sosial

Pada Uji coba (try out)dengan32 orang subjek, besaran koefisien

reliabilitas yang ditunjukkan pada statistik reliabilitas skala Iklim Sosial

yaitu 0,924 dengan 32 aitem. Selanjutnya pada penelitian dengan 104

orang subjek, koefisien reliabilitas skala Iklim Sosial ialah sebesar 0,913

dengan 31 aitem.

4.5. Kategorisasi Skor

Kategorisasi skor peubah penelitan bertujuan agar data penelitian

dapat dilihat dengan lebih baik untuk pengujian statistik selanjutnya.

Deskripsi peubah penelitian yaitu Kualitas Pertemanan (KP), Iklim Sosial

(IS), dan Identitas Diri (ID) dilihat berdasarkan jenis kelamin responden.

4.5.1. Kategoriasi Skor Kualitas Pertemanan (KP)

Adapun deskripsi skor peubah Kualitas Pertemanan (KP) dengan

32 aitem memiliki skor yang berada di antara nilai skor terendah 97

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

71

hingga tertinggi 160 yang dikategorisasikan dalam kategori Sangat Tinggi

(ST), Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR) dalam

Tabel 4.4. sebagai berikut.

Tabel 4.4.Deskripsi Kategorisasi Skor Peubah Kualitas Pertemanan

Interval Laki-laki Perempuan

f % f %

ST

T

S

R

SR

148 – 160

135 – 147

122 – 134

109– 121

96 – 108

5

10

9

1

1

19 %

38 %

35 %

4 %

4 %

17

25

26

8

2

22 %

32 %

33 %

10 %

3 %

Total 26 100 % 78 100 %

Rataan

SD

Maksimum

Minimum

119,5

12,61

160

97

120,2

15,457

154

110

Tabel 4.4. memperlihatkan skor Kualitas Pertemanan (KP)

mahasiswa Teologi yang tinggal di asrama memiliki kategori yang

berbeda-beda. Secara umum KP laki-laki dan perempuan tergolong sedang

sampai sangat tinggi. Rataan skor KP untuk mahasiswa laki-laki 119,5

sedangkan KP mahasiswa perempuan tergolongkan sedang juga dengan

rataan 120,2.

4.5.2. Kategorisasi Skor Iklim Sosial (IS)

Adapun deskripsi skor peubah Iklim Sosial (IS) dengan 32 aitem

memiliki skor yang berada di antara nilai skor terendah 95 hingga

tertinggi 158 yang dikategorisasikan dalam kategori Sangat Tinggi (ST),

Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR) (Tabel 4.5.).

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

72

Tabel 4.5.DeskripsiKategorisasi Skor Peubah Iklim Sosial Interval Laki-laki Perempuan

f % f %

ST

T

S

R

SR

146 – 158

133 – 145

120 – 132

107 – 119

94 – 106

11

8

5

2

0

42 %

31 %

19 %

8 %

0 %

29

30

13

5

1

37 %

39 %

17 %

6 %

1 %

Total 26 100 % 78 100 %

Rataan

SD

Maksimum

Minimum

112,012

12,688

157

110

112,844

18,434

158

95

Tabel 4.5. memperlihatkan skor Iklim Sosial (IS) mahasiswa

Teologi yang tinggal di asrama memiliki kategori yang berbeda-beda.

Secara umum IS laki-laki dan perempuan tergolong sedang sampai sangat

tinggi. Rataan skor IS untuk mahasiswa laki-laki 112,012 sedangkan KP

mahasiswa perempuan tergolongkan sedang juga dengan rataan 112,844.

4.5.3. Kategorisasi Skor Identitas Diri (Y)

Adapun deskripsi skor peubah Identitas Diri (ID) dengan 37 aitem

memiliki skor yang berada di antara nilai skor terendah 96 hingga

tertinggi 185 yang dikategorisasikan dalam kategori Sangat Tinggi (ST),

Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR) dalam Tabel

4.6. sebagai berikut.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

73

Tabel 4.6. Deskripsi Kategorisasi Skor Peubah Identitas Diri

Interval Laki-laki Perempuan

f % f %

ST

T

S

R

SR

168 – 185

150 – 167

132 – 149

114 – 131

96 – 113

7

14

4

1

0

27 %

54 %

15 %

4 %

0 %

29

30

17

1

1

37 %

39 %

22 %

1 %

1 %

Total 26 100 % 78 100 %

Rataan

SD

Maksimum

Minimum

121,816

13,68

185

130

120,898

12,61

184

96

Tabel 4.6. memperlihatkan skor Identitas Diri (ID) mahasiswa

Teologi yang tinggal di asrama memiliki kategori yang berbeda-beda.

Secara umum ID laki-laki dan perempuan tergolong dari sedang sampai

sangat tinggi. Rataan skor ID untuk mahasiswa laki-laki 121,816

sedangkan KP mahasiswa perempuan tergolongkan sedang juga dengan

rataan 120,898.

4.6. Uji Asumsi Klasik

4.6.1. Uji Normalitas

Menguji Normalitas skor bertujuan untuk melihat apakah suatu

populasi berdistribusi atau tersebar normal atau tidak. Normalitas populasi

terlihat dari nilai p pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

bernilai > 0,05. Normalitas pun dapat terlihat dari grafik Normal P-plot

apabila penyebaran titik-titik searah dengan garis diagonal. Untuk seluruh

rmahasiswa yang menjadi responden penelitian, hasil uji normalitas

peubah gayut Identitas Diri (ID) dapat ditunjukkan dengan tabel KS di

bawah ini.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

74

Tabel 4.7. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh

Tunggal seluruh Mahasiswa Residual

IdentitasDiri

N 104

Parameter Normala Rerata

Simpangan Baku

160,38

14,553

Perbedaan Paling Ekstrim Absolut

Positif

Negatif

0,094

0,050

-0,094

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-ekor)

a. Uji Sebaran adalah Normal.

0,959

0,316

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

untuk peubah gayut mahasiswa sebesar 0,959 dengan signifikansi sebesar

0,316 yang tentunya memiliki nilai lebih besar dari 0,05. Dengan

demikian disimpulkan bahwa data tersebar dengan normal.

Sedangkan hasil uji normalitas peubah gayut ID khusus untuk

mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan dapat dijelaskan dalam

Tabel 4.8.dan grafik P-Plot sebagai berikut.

Tabel 4.8. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh

TunggalMahasiswa Laki-laki& Mahasiswa Perempuan

Residual

IdentitasDiri

Laki-laki

Residual

Identitasdiri

Perempuan

N 26 78

Parameter Normala Rerata

Simpangan

Baku

160,42

13,456

160,36

14,984

Perbedaan Paling

Ekstrim

Absolut

Positif

Negatif

0,102

0,070

-0,102

0,108

0,062

-0,108

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-ekor)

a. Uji Sebaran adalah Normal.

0,520

0,950

0,951

0,326

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

75

Tabel 4.8. memperlihatkan nilai Kolmogorov-Smirnov untuk

peubah gayut mahasiswa laki-laki sebesar 0,520 dengan signifikasi

sebesar 0,950 (p>0,05). Nilai Kolmogorov-Smirnov untuk peubah gayut

mahasiswa perempuandiperlihatkan sebesar 0,951 dengan signifikansi

sebesar 0,326 (p>0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan

bahwa data tersebar dengan normal, hal ini ditunjukkan sama dengan

Gambar 4.1 (mahasiswa laki-laki). dan Gambar 4.2. (mahasiswa

perempuan) yang memperlihatkan sebaran titik menyebar merata dan

sesuai garis diagonal sebagai berikut.

Gambar4.1. Gambaran P-Plot peubah gayut Identitas Diri (ID) Laki-

laki

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

76

Gambar 4.2. Gambaran P-Plot peubah gayut Identitas Diri (ID)

perempuan

4.6.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah tak gayut. Pengujian

multikolinearitas ditunjukkan oelha nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Disimpulkan bahwa Multikolinieritas terjadi jika nilai

tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10. Oleh karena itu, pada pengujian

multikolinearitas ini akan diuji berdasarkan dan dibedakan menurut jenis

kelamin. Berikut dapat dijelaskan masing-masing dalam Tabel 4.9., Tabel

4.10. dan Tabel 4.11.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

77

Tabel 4.9. Uji Multikolinearitas seluruh Mahasiswa Koefisien

a

Model KoefisienTak Terbakukan

Koefisien Terbakukan

t

Sig.

Statistik Kolineritas

B Kesalahan

Baku Beta Toleransi VIF

1 (Konstanta) 9,747 6,187 1,575 0,118

KP -0,224 0,092 -0,204 -2,425 0,017 0,199 5,013

IS 1,294 0,099 1,104 13,137 0,000 0,199 5,013 a. Peubah Gayut:

IdentitasDiri

Dari Tabel 4.9. hasil uji multikolinieritas untuk mahasiswa ditunjukkan

oleh nilai toleransi dan nilai VIF kedua peubah tak gayut KP dan IS adalah

0,199>0,10 dan 5,013<10 sehingga hal ini berarti tidak terjadi

multikolinieritas.

Sedangkan uji multikolinieritas peubah gayut yaitu Identitas Diri

(ID) mahasiswa laki-laki ditunjukan dalam Tabel 4.10. sebagai berikut.

Tabel 4.10.Uji Multikolinearitas Mahasiswa Laki-laki

Koefisiena

Model KoefisienTak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

t

Sig.

Statistik

Kolineritas

B Kesalahan

Baku Beta Toleransi VIF

1 (Konstanta) 20,252 15,120 1,339 0,194

KP -0,116 0,225 -0,128 -0,516 0,610 0,139 7,170

IS 1,113 0,273 1,013 4,079 0,000 0,139 7,170 a. Peubah Gayut:

IdentitasDiri

Dari Tabel 4.10.diperoleh nilai toleransi dan nilai VIF kedua peubah tak

gayut KP dan IS adalah 0,139>0,10 dan 7,170<10 sehingga berdasarkan

hasil ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

78

Sedangkan hasil uji multikolinieritas untuk mahasiswa perempuan

ditunjukkan pada Tabel 4.12. sebagai berikut.

Tabel 4.11.Uji Multikolinearitas Mahasiswa Perempuan Koefisien

a

Model KoefisienTak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

t

Sig.

Statistik

Kolineritas

B Kesalahan Baku

Beta Toleransi VIF

1 (Konstanta) 7,334 6,598 1,054 0,295

KP -0,236 0,104 -0,201 -2,275 0,026 0,214 4,664

IS 1,324 0,106 1,109 12,520 0,000 0,214 4,664 a. Peubah Gayut:

IdentitasDiri

Dari Tabel 4.11. hasil uji multikolinieritas untuk mahasiswa

perempuanditunjukkan oleh nilai tolerance dan nilai VIF kedua peubah tak

gayut KP dan IS adalah 0,214>0,10 dan 4,664<10 sehingga hal ini berarti

tidak terjadi multikolinearitas.

4.6.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamanaan varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk melihat

heteroskedastisitas ialah melihat diagram pencar (scatter plot), yaitu

apabila titik-titik menyebar secara acak diatas dan di bawah sumbu Y

maka disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Berikut gambaran hasil uji heteroskedastisitas peubah gayut pada

seluruh responden mahasiswa dalam Gambar 4.3. di bawah ini.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

79

Peubah Gayut: Identitas Diri

Gambar 4.3.Diagram Pencar(Scatter Plot)Peubah Gayut Mahasiswa

Keterangan: (Gambar 4.3.) 1. Garis lajur vertikal: Regresi residual

terstudentisasi; 2. Garis lajur horisontal: Regrasi nilai prediksi terbakukan.

Keterengan yang sama juga untuk Gambar 4.4. dan Gambar 4.5.

Gambar 4.3. memperlihatkan titik-titik yang menyebar dan tidak

membentuk suatu pola tertentu. Hal ini berarti tidak terjadi

heterokedastisitas. Hal yang sama yang ditunjukkan untuk hasil uji

heteroskedastisitas peubah gayut untuk mahasiswa laki-laki ditunjukkan

dalam Gambar 4.4. kemudian untuk mahasiswa perempuan pada Gambar

4.5. berikut.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

80

Peubah Gayut: Identitas Diri

Gambar 4.4.Scatter Plot Peubah Gayut Mahasiswa Laki-laki

Peubah Gayut: Identitas Diri

Gambar 4.5.Scatter Plot Peubah Gayut Mahasiswa Perempuan

4.6.4. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan

linear secara signifikan antara setiap peubah tak gayut pada peubah gayut.

Setiap peubah penelitian dikatakan memiliki hubungan linear jika

koefisien linearitasnya bernilai kurang dari 0,05. Berikut akan ditunjukkan

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

81

hasil uji linearitas masing-masing peubah tak gayut terhadap peubah gayut

dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin.

4.6.4.1.Uji Linearitas peubah Identitas Diri (ID) dan Kualitas

Pertemanan (KP)

Pertama dilakukan pengujian terhadap ID dan KP, demikian hasil

yang dapat disajikan pada Tabel 4.12. berikut.

Tabel. 4.12. Daftar Sidik Ragam Lineritas ID dan KP

Mahasiswa Laki-laki

db JK KT F Sig.

ID *

KP

AntaraKelo

mpok

(Gabungan)

Linearitas

Simpangan

Linieritas

(21)

1

20

4

3.967,179

2.982,123

9.85,056

559,167

188,913

2.982,123

49,253

139,792

1,351

21,333

0,352

0,425

0,010

0,948

Dalam Kelompok

Total 25 4.526,346

Keterangan: ID: Identitas Diri; KP: Kualitas Pertemanan; db: derajat bebas; JK: Jumlah

Kuadrat; KT: Kuadrat Tengah. Keterangan juga berlaku untuk Tabel 4.12.

Tabel 4.12. terlihat koefisien linearitas ID dan KP laki-laki 0,010

lebih kecil dari 0,05 dan simpangan linieritas menunjukkan nilai

0,948>0,05. Berpatokan dari hal ini, maka dapat dinyatakan kesimpulan

terdapat linieritas antara ID dan KP pada mahasiswa laki-laki.

Selanjutnya Tabel 4.13. memperlihatkan hasil uji ID dan KP pada

mahasiswa perempuan yaitu sebagai berikut.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

82

Tabel. 4.13. Daftar Sidik Ragam Lineritas ID dan KP

Mahasiswa Perempuan

db JK KT F Sig.

ID *

KP

AntaraKelo

mpok

(Gabungan)

Linearitas

Simpangan

Linearitas

(41)

1

40

36

14.205,982

10.551,327

3.654,655

3.081,967

346,487

10.551,327

91,366

85,610

4,047

123,249

1,067

0,000

0,000

0,423

Dalam Kelompok

Total 77 17.287,949

Tabel 4.13. koefisien linearitas ID dan KP perempuan yang terlihat

pada tabel adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan simpangan linieritas

menunjukkan nilai 0,423>0,05. Berdasarkan hasil, ini dapat ditarik

kesimpulan terdapat linearitas antara ID dan KP pada mahasiswa

perempuan.

4.6.4.2.Uji Linearitas peubah Identitas Diri (ID) dan Iklim Sosial (IS)

Berikut dilakukan pengujian terhadap Y dan X2, demikian hasil

yang dapat disajikan pada Tabel 4.14. berikut.

Tabel. 4.14. Daftar Sidik Ragam Lineritas ID dan IS

Mahasiswa Laki-laki

db JK KT F Sig.

ID *

IS

AntaraKelo

mpok

(Gabungan)

Linearitas

Simpangan

Linearitas

(21)

1

20

4

4.311,179

3.619,932

691,247

215,167

205,294

3.619,932

34,562

53,792

3,816

67,295

0,643

0,101

0,001

0,776

Dalam Kelompok

Total 25 4.526,346

Keterangan: ID: Identitas Diri; IS: Iklim Sosial; db: derajat bebas; JK: Jumlah Kuadrat;

KT: Kuadrat Tengah. Keterangan juga berlaku untuk Tabel 4.14.

Tabel 4.14. koefisien linearitas ID dan IS laki-laki yang terlihat

pada tabel adalah 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan simpangan linearitas

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

83

menunjukkan nilai 0,776>0,05. Berdasarkan hal ini maka dapat diketahui

kesimpulan bahwa terdapat linieritas antara ID dan IS pada mahasiswa

laki-laki.

Berikut hasil uji linearitas peubah IS terhadap ID untuk mahasiswa

perempuan dapat dilihat dalam Tabel 4.15. sebagai berikut.

Tabel. 4.15. Daftar Sidik Ragam Lineritas ID dan IS

Mahasiswa Perempuan

db JK KT F Sig.

ID *

IS

AntaraKelo

mpok

(Gabungan)

Linearitas

Simpangan

Linearitas

35

1

34

42

16.565,815

14.957,472

1.608,343

215,167

473,309

14.957,472

47,304

17,194

27,528

869,942

2,751

0,000

0,000

0,001

Dalam Kelompok

Total 77 17.287,949

Tabel 4.15. koefisien linearitas ID dan IS perempuan yang terlihat

pada tabel adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan simpangan linearitas

menunjukkan nilai 0,001 di mana adalah lebih lebih kecil dari 0,05. Hal

ini dapat menyatakan kesimpulan terdapat linearitas antara ID dan IS pada

mahasiswa perempuan.

4.7. Uji Hipotesis

Untuk hipotesis pertama,Kualitas Pertemanan dan Iklim Sosial

sebagai prediktor Identitas Diri remaja akhir mahasiswa teologi yang

tinggal di asrama teologi UKAW Kupang. Dengan demikian dapat

dilakukan dalam tiga cara sebagai berikut.

4.7.1. Uji Signifikansi Nilai F

Uji signifikasi nilai F atau pengujian untuk mengetahui pengaruh

simultan peubah tak gayut terhadap peubah gayut, dalam hal ini X1 dan X2

terhadap Y. Dalam hal ini untuk mengetahui besaran pengaruh KP dan IS

secara simultan sebagai prediktor terhadap ID mahasiswa teologi yang

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

84

tinggal di asrama teologi UKAW Kupang. Berikut hasil uji yang

ditunjukan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.16. Daftar Sidik Ragam Uji Signifikansi Nilai F

seluruh Mahasiswa

Model db JK KT F Sig.

1 Regresi

Residu

2

101

18.710,671

3.103,704

9.355,355

30,730

304,439 0,000a

Total 103 21.814,375

a. Prediktor: (Konstanta), IklimSosial, KualitasPertemanan

b. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Tabel 4.16. diperoleh nilai Fhitung sebesar 304,439 dengan nilai

probabilitas (sig)=0,000 yang adalah lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian hal berarti secara bersama-sama (simultan) KP dan IS

berpengaruh terhadap ID mahasiswa yang tinggal di asrama Fakultas

Teologi UKAW. Hasil uji nilai signifikasi F menunjukkan bahwa hipotesis

pertama diterima.

Jika KP dan IS secara simultan memberi pengaruh terhadap ID

seluruh mahasiswa yang menjadi responden penelitian, maka berikut hasil

peubah KP dan IS terhadap ID mahasiswa laki-laki yang ditunjukkan

dalam tabel 4.17. sebagai berikut.

Tabel 4.17. Daftar Sidik Ragam Uji Signifikansi Nilai F

Mahasiswa Laki-laki

Model db JK KT F Sig.

1 Regresi

Residu

2

23

3.630,324

896,022

1.815,162

38,957

46,593 0,000a

Total 25 4.526,346

a. Prediktor: (Konstanta), IklimSosial, KualitasPertemanan

b. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

85

Keterangan Tabel 4.17. : db: derajat bebas; JK: Jumlah Kuadrat; KT: Kuadrat Tengah.

Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel 4.16.

Tabel 4.17. diperoleh nilai Fhitung sebesar 46,593 dengan nilai

probabilitas (sig)=0,000 yang adalah lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian hal berarti secara bersama-sama (simultan) KP dan IS

berpengaruh terhadap ID Laki-laki.

Selanjutnya, akan dilihat hasil peubah KP dan IS terhadap ID

mahasiswa perempuan yang ditunjukkan dalam Tabel 4.18. sebagai

berikut.

Tabel 4.18. Daftar Sidik Ragam Uji Signifikansi Nilai F

Mahasiswa Perempuan

Model db JK KT F Sig.

1 Regresi

Residu

2

75

15.107,882

2.180,067

7.553,941

29,068

259,975 0,000a

Total 77 17.287,949

a. Prediktor: (Konstanta), IklimSosial, KualitasPertemanan

b. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Tabel 4.18. diperoleh nilai Fhitung sebesar 259,875 dengan nilai

probabilitas (sig)=0,000 yang lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini berarti

secara bersama-sama (simultan) KP dan IS berpengaruh terhadap ID

perempuan.

4.7.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi atau analisis nilai R2bertujuan untuk

melihat seberapa besar kontribusi simultan kedua peubah tak gayut

terhadap peubah gayut. Dalam hal ini untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan KP dan IS secara bersama terhadap ID mahasiswa teologi

yang tinggal di asrama teologi UKAW Kupang yang akan ditunjukkan

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

86

dalam tabel sebagai berikut. Besaran sumbangan koefisien determinasi

seluruh responden mahasiswa terlihat dalam Tabel 4.19. berikut.

Tabel 4.19. Uji Koefisien Determinasi

seluruh Mahasiswa

Model R R

Kuadrat

R Kuadrat

Terkorelasi

Kesalahan Tafsiran

1 0,926a 0,858 0,855 5,543

a. Prediktor: (Konstanta), IklimSosial, KualitasPertemanan

b. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Tabel 4.19. menujukkan bahwa nilai R atau nilai koefisien korelasi

adalah sebesar 0,926. Hal ini menunjukkan bahwa KP dan IS memiliki

korelasi simultan terhadap ID mahasiswa yang tinggal di asrama Fakultas

Teologi UKAW. Selanjutnya nilai R2yang menunjuk koefisien determinasi

memperlihatkan angka sebesar 0,858, hal ini berarti sumbangan pengaruh

KP dan IS secara simultan terhadap ID mahasiswa sebesar 85,8% yang

sisanya 14,2% dipengaruhi oleh faktor atau peubah lain di luar penelitian

ini. Jika Tabel 4.19. menunjukkan besaran sumbangan pengaruh KP dan

IS terhadap ID total reponden, maka pada mahasiswa laki-laki dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.20. di bawah ini.

Tabel 4.20. Uji Koefisien Determinasi

Mahasiswa Laki-laki

Model R R

Kuadrat

R Kuadrat

Terkorelasi

Kesalahan Tafsiran

1 0,896a 0,802 0,785 6,242

a. Prediktor: (Konstanta), IklimSosial, KualitasPertemanan

b. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Nilai R atau nilai koefisien korelasi yang ditunjukkan dari Tabel

4.20. adalah sebesar 0,896 hal ini menyatakan bahwa KP dan IS memiliki

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

87

korelasi simultan terhadap ID mahasiswa laki-laki. Selanjutnya nilai

R2yang menunjuk koefisien determinasi memperlihatkan angka sebesar

0,802, hal ini berarti sumbangan pengaruh KP dan IS secara simultan

terhadap ID mahasiswa laki-laki sebesar 80,2% yang sisanya 19,8%

dipengaruhi oleh faktor atau peubah lain di luar penelitian ini.

Selanjutnya besaran sumbangan koefisien determinasi mahasiswa

perempuan akan ditunjukkan dalam Tabel 4.21. sebagai berikut.

Tabel 4.21. Uji Koefisien Determinasi

Mahasiswa Perempuan

Model R R

Kuadrat

R Kuadrat

Terkorelasi

Kesalahan Tafsiran

1 0,935a 0,874 0,871 5,391

a. Prediktor: (Konstanta), IklimSosial, KualitasPertemanan

b. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Tabel 4.21. menujukkan bahwa nilai R atau nilai koefisien korelasi

adalah sebesar 0,935. Hal ini menunjukkan bahwa KP dan IS memiliki

korelasi simultan terhadap ID mahasiswa perempuan. Selanjutnya nilai

R2yang menunjuk koefisien determinasi memperlihatkan angka sebesar

0,874, hal ini berarti sumbangan pengaruh KP dan IS secara simultan

terhadap ID mahasiswa perempuan sebesar 87,4% yang sisanya 12,6%

dipengaruhi oleh faktor atau peubah lain di luar penelitian ini.

4.7.3. Sumbangan Efektif Prediktor

Sumbangan efektif prediktor bertujuan untuk melihat dan

mengetahui seberapa besar sumbangan efektif dari masing-masing peubah

tak gayut terhadap peubah gayut. Dengan demikian sumbangan efektif

masing-masing peubah tak gayut terhadap peubah gayut dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

SE = nilai β x Koefisien korelasi x 100%

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

88

Keterangan: SE; Sumbangan Efektif; nilai β: nilai yang terbakukan

(standarisasi); Koefisien korelasi: nilai masing-masing peubah

tak gayut dan peubah gayut.

Sumbangan efektif total masing-masing peubah tak gayut seluruh

responden dapat ditunjukkan sebagai berikut dalam Tabel 4.22.

Tabel 4.22. Sumbangan Efektif Prediktor terhadap ID Mahasiswa

Teologi yang Tinggal di Asrama

Peubah Tak Gayut %

Kualitas Pertemanan (KP)

Iklim Sosial (IS)

-15,8%

101,6%

Total 85,8%

Berdasarkan Tabel 4.22. terlihat bahwa sumbangan efektif peubah

Iklim sosial memberi sumbangan efektif lebih besar terhadap Identitas

Diri sebesar 101,6% (β: 1,294) dibandingkan peubah Kualitas Pertemanan

yang memiliki besaran sumbangan efektif adalah sebesar -15,2% (β: -

0,224).Dengan demikian, total sumbangan efektif masing-masing peubah

gayut adalah sebesar 85,8% dengan sisa 14,2% dipengaruhi oleh faktor

atau peubah lain di luar penelitian.

4.7.3.1.Sumbangan Efektif Prediktor Mahasiswa Laki-laki

Gambaran besaran sumbangan efektif masing-masing peubah tak

gayut mahasiswa laki-lakiyang ditunjukkan dalam Tabel 4.23. sebagai

berikut.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

89

Tabel 4.23.Sumbangan Efektif Prediktor terhadap ID

Mahasiswa Laki-laki

Peubah Tak Gayut %

Kualitas Pertemanan (KP)

Iklim Sosial (IS)

-10,4%

90,6%

Total 80,2%

Tabel 4.23. menunjukkan sumbangan efektif peubah Iklim sosial

memberi sumbangan efektif lebih besar terhadap Identitas Diri mahasiswa

laki-laki sebesar 90,6% (β: 1,113) dibandingkan peubah Kualitas

Pertemanan yang memiliki besaran sumbangan efektif adalah sebesar -

10,4% (β: -0, 116) , dengan demikian, total sumbangan efektif masing-

masing peubah gayut adalah sebesar 80,2% dengan sisa 19,8%

dipengaruhi oleh faktor atau peubah lain di luar penelitian.

Berikut diuraikan besaran dimensi IS terhadap ID mahasiswa laki-

laki dapat djelaskan dalam Tabel 4.24. sebagai berikut:

Tabel 4.24. Dimensi Iklim Sosial (IS)

Dimensi IS %

Hubungan Antar Pribadi (HAP)

Perkembangan Pribadi (PP)

Perkembangan Intelektual (PI)

Perubahan & Pemeliharaan sistem (PPs)

3,1 %

22,3 %

12,7%

19,6%

Total 57,7 %

Tabel 4.24. memperlihatkan sumbangan efektif tiap dimensi Iklim

Sosial terhadap Identitas Diri mahasiswa laki-laki, dimensi perkembangan

pribadi memberi sumbangan terbesar yaitu sebesar 22,3% (β: 0,447) dan

dimensi perubahan & pemeliharaan sistem yaitu sebesar 19,6 % (β: 0,284)

diikuti dimensi perkembangan intelektual sebesar 12,7% (β: 0,221).

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

90

4.7.3.2.Sumbangan Efektif Prediktor Mahasiswa Perempuan

Gambaran besar sumbangan efektif peubah tak gayut mahasiswa

perempuan dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.25. berikut.

Tabel 4.25.Sumbangan Efektif Prediktor terhadap ID

Mahasiswa Perempuan

Peubah Tak Gayut %

Kualitas Pertemanan (KP)

Iklim Sosial (IS)

-15,7%

103,1%

Total 87,4%

Tabel 4.25. memperlihatkan bahwa sumbangan efektif peubah

Iklim sosial memberi sumbangan efektif lebih besar terhadap Identitas

Diri mahasiswa perempuan sebesar 103,1% (β: 1,324) dibandingkan

peubah Kualitas Pertemanan yang memiliki besaran sumbangan efektif

adalah sebesar -15,7% (β: -0,236, oleh karena itu total sumbangan efektif

masing-masing peubah gayut adalah sebesar 87,4% dengan sisa 12,6%

dipengaruhi oleh faktor atau peubah lain di luar penelitian.

Berikut diuraikan besaran dimensi KP terhadap ID mahasiswa

perempuan dapat dijelaskan dalam Tabel 4.26. sebagai berikut:

Tabel 4.26. Dimensi Kualitas Pertemanan (KP)

Dimensi KP %

Pertukaran Keakraban (PK)

Resolusi Konflik(RK)

Persahabatan & Rekreasi (PR)

Memberi petunjuk & Membimbing (MM)

Keterbukaan & Kepedulian (KK)

Konflik& Kemarahan (KKm)

15,7 %

24,7 %

10 %

-3,2 %

-4,8 %

21 %

Total 63,4 %

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

91

Tabel 4.26. terlihat sumbangan efektif tiap dimensi Kualitas

Pertemanan terhadap Identitas Diri mahasiswa perempuan, dimensi

resolusi konflik memberi sumbangan terbesar yaitu sebesar 24,7 % (β:

0,444) dan dimensi konflik & kemarahan yaitu sebesar 21 % (β: 0,270),

diikuti dimensi pertukaran keakraban sebesar 15,7% ((β: 0,223).

Selanjutnya besaran dimensi IS terhadap ID mahasiswa perempuan

dapat dijelaskan dalam Tabel 4.27. sebagai berikut.

Tabel 4.27. Dimensi Iklim Sosial (IS)

Dimensi IS %

Hubungan Antar Pribadi (HAP)

Perkembangan Pribadi (PP)

Perkembangan Intelektual (PI)

Perubahan & Pemeliharaan sistem (PPs)

13 %

32,8 %

4,6 %

23,6 %

Total 74 %

Tabel 4.27. terlihat sumbangan efektif tiap dimensi Iklim Sosial

terhadap Identitas Diri mahasiswa perempuan, dimensi perkembangan

pribadi memberi sumbangan terbesar yaitu sebesar 32,8 % (β: 0,476) dan

dimensi perubahan & pemeliharaan sistem yaitu sebesar 23,6 % (β:

0,354), diikuti dimensi hubungan antar pribad sebesar 13% (β: 0,168).

4.7.4. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh peubah tak gayut

masing-masing (parsial) terhadap peubah gayut. Hal ini dilakukan dengan

melihat besaran nilai t pada tabel koefisien.Dalam hal ini untuk

mengetahui besaran pengaruh Kualitas Pertemanan (KP) dan Iklim Sosial

(IS) secara parsial terhadap Identitas Diri (ID) mahasiswa teologi yang

tinggal di asrama teologi UKAW Kupang. Berikut dapat dijelaskan dalam

Tabel 4.28. di bawah ini.

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

92

Tabel 4.28. menunjukkan secara parsial, KP terhadap ID memiliki

nilai thitung sebesar -2,425 dengan signifikansi 0,017 di mana nilai

singnifikasinya adalah lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut

makasecara parsialKP berpengaruh terhadap ID mahasiswa. Sedangkan

untuk IS terhadap ID, nilai thitungyang ditunjukkan tabel sebesar 13,137

dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menyatakan bahwa

IS secara parsial berpengaruh terhadap ID mahasiswa.

Berdasarkan hasil Tabel 4.28. diperoleh persamaan regresi linear

sebagai berikut: Y= 9,747-0,224 + 1,294.

Interpretasi persamaan regresi linear adalah sebagai berikut:

1. Konstanta adalah derajat nilai konstan peubah tak gayut terhadap

peubah gayut, dalam hal ini IS terhadap ID. Jika dianggap konstan,

maka nilai ID mahasiswa sebesar 9,747.

2. Koefisien regresi KP per satuannya memberi penambahan secara

negatif terhadap ID mahasiswa atau per satu satuan KP

mengakibatkan ID mahasiswa berkurang sebesar 0,224 satuan.

3. Koefisien regresi IS per satuannya memberi penambahan satu

satuan atau satu tingkatan IS terhadap ID mahasiswa sebesar 1,294

satuan juga.

Tabel 4.28.Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai t

Model Koefisien Tak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

t

Sig. B Kesalahan

Baku Beta

1 (Konstanta) 9,747 6,187 1,575 0,118

KP

IS

-0,224

1,294

0,092

0,099

-0,204

1,104

-2,425

13,137

0,017

0,000

a. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

93

Jika hasil uji t untuk seluruh responden mahasiswa adalah seperti

diatas maka berikut hasil uji t peubah KP dan IS terhadap Y ditunjukkan

dalam tabel 4.29. di bawah ini untuk mahasiswa laki-laki.

Tabel 4.29. Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai t

Mahasiswa Laki-Laki Model Koefisien Tak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

t

Sig. B Kesalahan

Baku Beta

1 (Konstanta) 20,252 15,120 1,339 0,194

KP

IS

-0,116

1,113

0,225

0,273

-0,128

1,013

-0,516

4,079

0,610

0,000

a. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Tabel 4.29. menunjukkan secara parsial, KP terhadap ID memiliki

nilai thitung sebesar -0,516 dengan signifikansi 0,610 di mana nilai

singnifikasinya adalah lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut

makasecara parsialKP tidak berpengaruh terhadap ID laki-laki. Sedangkan

untuk IS terhadap ID, nilai thitungyang ditunjukkan tabel sebesar 4,079

dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menyatakan bahwa

IS secara parsial berpengaruh terhadap ID laki-laki.

Berdasarkan hasil Tabel 4.29. diperoleh persamaan regresi linear

sebagai berikut: Y= 20,252 + 1,113

Interpretasi persamaan regresi linear adalah sebagai berikut:

1. Konstanta adalah derajat nilai konstan peubah tak gayut terhadap

peubah gayut, dalam hal ini IS terhadap ID. Jika dianggap konstan,

maka nilai ID mahasiswa laki-laki sebesar 20,252.

2. Koefisien regresi IS per satuannya memberi penambahan satu

satuan atau satu tingkatan IS terhadap ID laki-laki sebesar 1,113

satuan juga.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

94

Selanjutnya hasil uji regresi nilai t untuk mahasiswa perempuan

dapat terlihat dalam Tabel 4.30. sebagai berikut.

Tabel 4.30.Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi

Nilai tMahasiswa Perempuan Model Koefisien Tak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

t

Sig. B Kesalahan

Baku Beta

1 (Konstanta) 7,334 6,958 1,054 0,295

KP

IS

-0,236

1,324

0,104

0,106

-0,201

1,109

-2,275

12,520

0,026

0,000

a. Peubah Gayut: IdentitasDiri

Tabel 4.30. menunjukkan secara parsial, KP terhadap ID memiliki

nilai thitung sebesar -2,275 dengan signifikansi 0,026 di mana nilai

singnifikasinya adalah lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut

makasecara parsialKPberpengaruh terhadap ID perempuan. Sedangkan

untuk IS terhadap ID, nilai thitungyang ditunjukkan tabel sebesar 12,520

dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menyatakan bahwa

IS secara parsial berpengaruh terhadap ID perempuan.

Persamaan regresi linear uji t berdasarkan hasil tabel 4.30. dapat diperoleh

sebagai berikut: Y= 7,334-0,236 + 1,324

Interpretasi persamaan regresi linear adalah sebagai berikut:

1. Konstanta adalah derajat nilai konstan peubah tak gayut terhadap

peubah gayut, dalam hal ini IS terhadap ID. Jika dianggap konstan,

maka nilai ID mahasiswa perempuan sebesar 7,334.

2. Koefisien regresi KP per satuannya memberi penambahan secara

negatif terhadap ID mahasiswa perempuan atau per satu satuan KP

mengakibatkan ID mahasiswa berkurang sebesar 0,236.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

95

3. Koefisien regresi IS per satuannya memberi penambahan satu

satuan atau satu tingkatan IS terhadap ID perempuan sebesar 1,324

satuan juga.

4.7.5. Uji Beda t-Tes untuk peubah demografis Jenis Kelamin

Untuk hipotesis kedua, ada perbedaan signifikan Identitas Diri

mahasiswa teologi yang tinggal di asrama ditinjau dari Jenis Kelamin.

Dengan demikian akan ditunjukan gambaran statistik deskriptif peubah

gayut yakni Identitas Diri berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam

Tabel 4.31., selanjutnya hasil uji beda t-tes dalam Tabel 4.32. sebagai

berikut.

Tabel 4.31. Deskripsi Statistik Peubah Identitas Diri

Jenis

Kelamin

Jumlah Rataan Simpangan

Baku

Kesalahan

Tafsir

ID 1=Laki-laki

2=Perempuan

26

78

160,42

136,31

13,456

12,770

2,639

1,446

Selanjutnya hasil uji beda t-tes adalah sebagai berikut dalam Tabel 4.32. di

bawah ini.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

96

Tabel 4.32. Hasil Uji Beda t-Tes Contoh Peubah Bebas

Uji Levene untuk

Kesetaraan Varian

t-Tes untuk Kesetaraan

Rataan

F Sig. t db Sig. (2-

tailed)

ID varians yang sama

diasumsikan

varians yang sama tidak

diasumsikan

0,051 0,823 8,229

8,014

102

41,063

0000

0,000

Berdasarkan Tabel 4.32. terlihat bahwa hasil uji sampel peubah bebas

diperoleh nilai thitung= 8,229 >ttabel1,659 dengan signifikansi sebesar

0,000<0,05. Artinya ada perbedaan signifikan Identitas Diri ditinjau dari

Jenis Kelamin. Dengan demikian hipotesis kedua diterima.

4.8. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji hipotesis yakni analisis regresi berganda

menggunakan SPSS version 16.0. dan interpretasi terhadap hasil uji

hipotesis tersebut berkaitan dengan uji signifikansi nilai F, uji t, uji

koefiseien determinasi (R2) serta sumbangan efektif prediktor yaitu

masing-masing peubah tak gayut, dan sumbangan efektif dimensi masing-

masing peubah tak gayut, dan nilai uji beda t-tes maka demikian dapat

dilihat ringkasan hasil uji hipotesis dalam Tabel 4.33. berikut.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

97

Tabel 4.33. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Mahasiswa Mahasiswi

Y =

R =

R2=

20,252 + 1,113X2

0,896

0,802 (80,2%)

7,334 -0,236X1 +

1,324X2

0, 935

0,874 (87,4%)

Sumbangan Efektif:

X1 :Kualitas Pertemanan

(KP)

X2 :IklimSosial (IS)

-10,4 %

90,6 %

-15,7 %

103,1 %

Dimensi KP:

1. Pertukaran Keakraban

(PK

2. Resolusi Konflik (RK)

3. Persahabatan & Rekreasi

(PR)

4. Memberi petunjuk

& Membimbing (MM)

5. Keterbukaan &

Kepedulian (KK)

6. Konflik & Kemarahan

(KKm)

--

15,7 %

24,7 %

10 %

-3,2 %

-4,8 %

21 %

Dimensi IS:

1. Hubungan AntarPribadi

(HAP)

2. Perkembangan Pribadi

(PP)

3. Perkembangan

Intelektual (PI)

4. Perubahan &

Pemeliharaan sistem

(PPs)

3,1 %

22,3 %

12,7 %

19,6 %

13 %

32,8 %

4,6 %

23,6 %

Uji Beda T-test

t=8,229 > 1,659 dengan signifikansi sebesar

0,000<0,05.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

98

4.9. Pembahasan Hasil

4.9.1. Kualitas Pertemanan dan Iklim Sosial secara simultan

merupakan prediktor terhadap Identitas Diri (ID) mahasiswa

Teologi yang tinggal di asrama Fakultas Teologi UKAW

Kupang

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, maka hasil

penelitian dijelaskan sebagai berikut. Secara Simultan, hasil yang

ditunjukan dalam tabel daftar sidik ragam untuk signifikansi nilai F yang

ditunjukkan oleh nilai Fhitung(Tabel 4.17.) yaitu 304,439 dengan

signifikansi 0,000 (p<0,05), selanjutnya besar pengaruh kedua peubah tak

gayut tersebut ditunjukkan oleh besaran nilai R2 (Tabel 4.20.) sebesar

0,858 atau sebesar 85,8%. Hal ini menyatakan bahwa Kualitas

Pertemanan dan Iklim Sosial dalam hal ini asrama bagi mahasiswa

memberi pengaruh yang signifikan terhadap Identitas Diri mahasiswa,

dengan demikian KP dan IS secara simultan merupakan prediktor terhadap

Identitas Diri (ID) mahasiswa teologi yang tinggal di asrama Fakultas

Teologi UKAW Kupang. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian

Pittman & Richmond (2008) bahwa pengaruh kualitas persahabatan dan

perubahan rasa memiliki terhadap lingkungan sekolah (universitas) yang

dapat juga disejajarkan dengan lingkungan asrama dengan R2= 0,49

(p<0,001) dengan jenis kelamin dan status minoritas mahasiswa sebagai

variabel kontrol.

Secara parsial, dalam uji signifikansi nilai t untuk seluruh

mahasiswa Teologi yang tinggal di asrama pun menunjukkan bahwa

Kualitas Pertemanan (t= -2,425, p=0,017<0,05) dan Iklim Sosial (t=

13,137, p=0,000<0,05) (Tabel 4.26.) secara parsial berpengaruh terhadap

ID mahasiswa. Namun jika dihitung secara terpisah menurut jenis

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

99

kelamin, maka hanya Iklim Sosial saja yang berpengaruh parsial terhadap

Identitas Diri mahasiswa laki-laki (t= 4,079, p=0,000<0,05) (Tabel 4.27.) ,

sedangkan Kualitas Pertemanan (t= -2,275, p=0,026<0,05) dan Iklim

Sosial (t= 12,520, p=0,000<0,05) secara parsial berpengaruh terhadap

Identitas Diri mahasiswa perempuan (Tabel 4.28.).

Berkenaan dengan Kualitas Pertemanan yang ditemukan memberi

pengaruh signifikan terhadap Identitas Diri remaja akhir dalam hal ini

Mahasiswa Teologi sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Rassart et.al. (2102) (R2=0,18; p=0,001<0,05) di mana Kualitas

Pertemanan berhubungan positif dengan membuat komitmen positif dan

negatif untuk eksplorasi identitas remaja. Meskipun ada catatan yang

ditunjukkan oleh Rassart et.al. bahwa kulitas hubungan pertemanan

perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki (F (1,427) = 13,49,

p <0,001, = 0,03; F (1,427) = 8,31, p <0,01, = 0,02), namun kuatnya

hubungan pertemanan mengidentifikasi kuatnya komitmen remaja untuk

bereksplorasi. Rekan atau teman menyediakan kesempatan untuk remaja

menemukan banyak hal di luar dirinya, menimba banyak pengalaman dan

sambil menyeleksi dan menyusun komitmen identitas dirinya. Dengan

demikian, pembentukan identitas remaja dapat ditingkatkan dengan

meningkatkan kualitas hubungan dengan teman sebaya mereka.

Kualitas Pertemanan mampu menjadi prediktor yang signifikan

terhadap Identitas Diri mahasiswa Teologi yang tinggal di asrama. Hal ini

tentu menegaskan hal yang berbeda pada pembuktian yang sama dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jones et.al (2014). Di mana

Jones et.al. dalam penelitiannya menemukan bahwa baik tidaknya

karakteristik suatu hubungan pertemanan tidak dapat dikatakan mampu

memprediksi perkembangan identitas.

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

100

Pengaruh dukungan yang pertemanan remaja positif dan serta ada

penerimaan dikaitkan dengan hasil perkembangan positif bagi remaja itu

sendiri (Brown & Klute, 2003; Laible, et.al., 2004). Teman yang lebih

akrab lebih mendukung daripada teman-teman sebaya (Furman &

Buhrmester, 1992), diperkirakan meningkatkan keterampilan sosial (social

identity) remaja dan kompetensi sosial serta harga diri (Collins &

Steinberg, 2006). Meskipun banyak penelitian telah difokuskan pada siswa

sekolah menengah pertama dan siswa mengengah atas, beberapa peneliti

telah meneliti persahabatan selama masa remaja akhir yaitu pada

mahasiswa. Hasil yang ditemukan ialah mahasiswa dalam setahun

menyatakan bahwa lebih banyak dukungan sebaya dalam tingkat yang

lebih tinggi yaitu kualitas persahabatan mengakibatkan prestasi akademik

yang lebih tinggi (Ashwin, 2003; Dennis, et.al., 2005; Lapsley, et.al.,

1990).

Telaah selanjutnya mengenai Iklim Sosial memberi pengaruh

terhadap Identitas Diri mahasiswa, hal ini sejalan dengan hasil temuan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh King (1990). Dalam

temuannya ditemukan bahwa keuntungan dari asrama tahun bagi

mahasiswa adalah bahwa asrama menawarkan sebuah kesamaan isu-isu

pengembangan dan pengalaman, yang membuatnya lebih mudah bagi

pengurus asrama untuk fokus pada dan menilai kebutuhan mahasiswa.

Pengaturan ini memungkinkan universitas untuk secara bertahap

memperkenalkan siswa untuk belajar keterampilan dan kemandirian. Hal

ini didukung oleh penelitian yang dikemukakan oleh Moos (1988) yang

menyimpulkan bahwa penelitian tentang pengaturan asrama menyiratkan

bahwa lingkungan sosial yang lebih positif diciptakan dalam ranah gender,

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

101

namun ditemukan juga bahwa tidak ada perbedaan persepsi iklim sosial

laki-laki dan perempuan di ruang pengembangan identitas.

Asrama juga merupakan tempat berlangsungnya pertumbuhan dan

perkembangan pribadi (personal development), yakni saat mahasiswa

menguasai pola-pola perilakunya yang khas dan mengembangakan

pemahaman diri (self-understanding), yang telah muncul semenjak masa

bayi dan masa kanak-kanak. Elemen sosial di asrama juga menjadikan

asrama sebagai tempat ideal bagi berlangsungnya perkembangan identitas

(identity development), yakni saat mahasiswa-mahasiswa mulai

memperoleh pemahaman yangsemakin baik mengenai sesama manusia,

menjalin hubungan yang produktif dengan orang dewasa lainnya dan

teman sebaya, dan secara berangsur-angsur menginternalisasikan

pedoman-pedoman berperilaku sebagaimana ditetapkan dalam

masyarakat.

Dasar untuk memahami perkembangan Iklim Sosial asrama

mahasiswa adalah pengakuan bahwa mahasiswa tinggal asrama adalah

individu yang sangat beragam pada tingkat yang berbeda dalam

pengembangan personal mereka. Semua mahasiswa memiliki dan

membawa pengalaman yang unik. Mahasiswa yang tinggal di asrama

dapat terdiri dari mahasiswa yang melibatkan diri dalam peluang

kepemimpinan dan kehidupan berasrama, mahasiswa yang mengambil

keuntungan dari sumber daya yang tersedia untuk mereka di asrama dan di

kampus, ada pulamahasiswa yang berdedikasi untuk studi mereka, ada

juga siswa yang memilih untuk mengeksplorasi kebebasan baru ditemukan

dengan cara negatif yang dapat menyebabkan mereka untuk mendapatkan

perhatian dari pengurus asrama dan penghuni asrama lainnya (misalnya,

melanggar kebijakan universitas, fakultas maupun asramadan lain-lain).

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

102

4.9.1.1.Iklim Sosial memiliki pengaruh Identitas Diri mahasiswa laki-

laki yang tinggal di asrama Fakultas Teologi UKAW Kupang.

Signifikansi nilai F untuk KP dan IS terhadap ID mahasiswa laki-

laki sebesar 46,593 (Tabel 4.16.) dengan signifikansi 0,000

(p<0,05).Koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan adalah 0,802 (Tabel

4.21.) atau KP dan IS berpengaruh terhadap ID mahasiswa lak-laki

sebesar 80,2%. Hal ini menunjukkan bahwa KP dan IS secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap ID mahasiswa laki-laki. Meskipun

demikian, hasil uji yang tunjukkan dalam uji t, menunjukkan hanya Iklim

Sosial saja yang mempengaruhi Idenitas Diri mahasiswa laki-laki. Hal

tersebut dapat dijelaskan dengan alasan kemungkinan sebagai berikut.

Mahasiswa laki-laki lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan

yang baru. Hal ini didukung dari data mahasiswa di asrama teologi yang

yang dikumpulkan oleh chaplain serta wawancara (Meller, wawancara,

April 2016) bahwa sebagian besar mahasiswa laki-laki tidak begitu

mengalami kendala dengan kehidupan berasrama. Mahasiswa laki-laki

mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan asrama, lebih mudah

berinteaksi dengan penghuni asrama lainnya baik teman angkatan maupun

dengan senior yang tinggal di asrama. Hal ini selaras dengan temuan

penelitian Purwanti (2013) menunjukkan bahwa aspek adaptif pada siswa

laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada siswa perempuan siswa kelas XI

SMA Negeri 2 Pemalang. Hal ini berkaitan dengan penyesuaian diri siswa

terhadap lingkungan sekitarnya, dimana siswa laki-laki lebih dapat

menyesuaian diri dibandingkan siswa perempuan.

Penjelasan lebih rinci mengenai sumbangan efektif prediktor Iklim

sosial memberi pengaruh sebesar 90,5% terhadap Identitas Diri mahasiswa

laki-laki. Dimensi Iklim Sosial yang memberi pengaruh besar bagi

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

103

Identitas Diri mahasiswa laki-laki yaitu tiga dimensi antara lain

perkembangan pribadi (22,3%), perubahan & pemeliharaan sistem

(19,6%) dan perkembangan intelektual (12,7%). Ada kemungkinan yang

menyebabkan dimensi perkembangan pribadi memberi sumbangan sebesar

22,3% bagi Identitas Diri mahasiswa laki-laki yaitu dalam hal ini

mahasiswa laki-laki lebih menyukai kekebasan (independence) juga

kemandirian. Tinggal di asrama yang tentunya memiliki aturan dan

larangan tertentu, namun pada saat yang sama memberi ruang yang seluas-

luasnya bagi mahasiswa untuk bebas dan mandiri. Hal ini tentu berbeda

dengan jika tinggal bersama orang tua di rumah, karena aturan dan

larangan di asrama secara langsung menuntut mahasiswa untuk mengelola

dan memutuskan apapun sendiri, ataupun memilih dan mengerjakan

banyak hal sendiri dan sebagainya.

Dimensi selanjutnya ialah perubahan dan pemeliharaan sistem

yang memberi pengaruh sebesar 19,6%, memiliki kemungkinan alasan

yaitu mahasiswa laki-laki lebih memiliki kecenderungan berinovasi lebih

tinggai dari pada mahasiswa perempuan. Inovasi dan ide-ide baru yang

dimiliki oleh mahasiswa laki-laki dikatakan sebagai salah bentuk

perubahan dan pemeliharaan sistem dalam asrama. Elaborasi ide yang

inovatif tentu membawa dampat tersendiri kehidupan berasrama. Dalam

pengamatan penulis yang diperoleh dalam penelitian, mahasiswa laki-laki

di asrama Fakultas Teologi cenderung memiliki kemampuan untuk

menerapkan ide-ide inovatif di dalam unit di asrama yang ditempati, hal-

hal itu seperti penataan taman-taman dalam unit tempat tinggal,

pemanfaatan barang-barang bekas yang dibentuk kembali menjadi barang-

barang yang unik dan komersial, pendayaan ruang yang tidak begitu

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

104

strategis menjadi lahan-lahan yang produktif bagi tanaman-tamanan

tertentu dan sebagainya.

Alasan selanjutnya mengenai dimensi perkembangan intelektual

memberi pengaruh besar bagi identitas diri mahasiswa laki-laki di asrama

mungkin disebabkan oleh asrama yang mana memiliki potensi untuk

secara alami dan sengaja menjadi kelas di luar kelas (perkuliahan). Hal ini

didukung oleh hasil wawancara penulis bersama wakil dekan III yang

secara khusus bertanggung jawab mengarahkan dan mengkoordinasi

kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan mahasiswa bahwa Fakultas

Teologi melalui asrama, bersinergi mengembangkan pola pembinaan yang

juga meluas dan berimbas dari ruang kelas hingga kehidupan berasrama

(Ly, wawancara, 2015). Diskusi-diskusi di kelas akademik terbawa

menjadi kebiasaan yang rutin juga di asrama. Dalam pengamatan penulis

yang diperoleh selama penelitian, mahasiswa laki-laki di asrama Fakultas

Teologi sering menghabiskan waktu bersama di beranda-beranda unit

asrama untuk berdiskusi mengenai bahan-bahan perkuliahan yang mereka

dapatkan di dalam perkuliahan sembari menghabiskan waktu santai

bersama anggota asrama lainnya.

4.9.1.2.Kualitas Pertemanan dan Iklim Sosial memiliki pengaruh

Identitas Diri mahasiswa perempuan yang tinggal di asrama

Fakultas Teologi UKAW Kupang

Signifikansi nilai F untuk KP dan IS terhadap ID mahasiswa

perempuan sebesar 259,875 (Tabel 4.18.) dengan signifikansi 0,000

(p<0,05). Koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan adalah 0,874

(Tabel 4.21.) atau KP dan IS berpengaruh terhadap ID mahasiswa

perempuan sebesar 87,4%. Hal ini menunjukkan bahwa KP dan IS secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap ID mahasiswa perempuan. Sama

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

105

seperti penjelasan sebelumnya, maka Kualitas Pertemanan dan Iklim

Sosial berpengaruh terhadap Identitas Diri mahasiswa perempuan yang

tinggal di asrama, dengan beberapa kemungkinan sebagai berikut.

Kemungkinan pertama, karena perempuan memiliki tingkat

kelekatan (attachment) yang lebih tinggi dari laki-laki. Pada saat remaja,

seseorang cenderung mengalami kerentangan kelekatan terhadap orang tua

namun pada saat yang sama membutuhkan figur kelekatan pada saat

transisi dalam hal eksplorasi (identitas) dan kemandirian, baik secara fisik

maupun psikologis (Barrocas, 2009). Pertemanan merupakan suatu hal

penting yang menyambung ‘kerentangan’ tersebut demikian halnya pada

mahasiswa perempuan. Hazan & Shaver (1987 dalam Helmi, 2004)

menyatakan bahwa individu dengan gaya kelekatan yang aman

memperlihatkan ciri individu yang bersahabat dan percaya diri. Interaksi

teman sekamar dalam waktu kurang lebih 2 tahun di asrama, tentu mampu

membangun tingkat kelekatan yang tinggi antar mahasiswa perempuan.

Kemungkinan kedua, mahasiswa perempuan lebih sering terlibat

dalam relasi yang emosional (melibatkan perasaan, rasa memiliki dan

sebagainya), oleh karena itu relasi-relasi yang dibangun pun selalu

berkaitan pertemanan dan persabahatan. Petrides dan Furnham (dalam

Gulabovska & Leeson, 2014) menyatakan hal yang sama dan juga

menemukan perempuan lebih tanggap (respect) dan empati dibanding

laki-laki. Remaja perempuan cenderung memiliki ruang interaksi yang

lebih sempit namun mengutamakan intimasi, dibandingkan dengan

pertemanan remaja laki-laki yang cenderung meluas namun tidak terlihat

mendalam. Hal ini didukung oleh temuan penelitian Angraini & Cucuani

(2014) yang menemukan ada perbedaan antara kualitas persahabatan

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

106

ditinjau dari jenis kelamin, dimana kualitas persahabatan perempuan lebih

tinggi dari pada persahabatan pada remaja laki-laki.

Telaah lebih rinci mengenai sumbangan efektif prediktor Kualitas

Pertemanan memberi pengaruh sebesar 15,2% dengan hubungan negatif

terhadap Identitas Diri mahasiswa perempuan. Dimensi Kualitas

Pertemanan yang memberi pengaruh besar bagi Identitas Diri mahasiswa

perempuan yaitu tiga dimensi antara lain resolusi konflik (24,7%), dimensi

konflik & kemarahan (21%) serta dimensi pertukaran keakraban (15,7%).

Ketiga dimensi ini dapat dijelaskan sekaligus dengan beberapa

kemungkinan sebagai berikut.

Kemungkinan pertama, sekali lagi ada perbedaan antara tingkat

Kualitas Pertemanan perempuan dengan laki-laki. Sebuah persahabatan

berkualitas tinggi ditandai oleh tingginya tingkat perilaku prososial,

keintiman, dan ciri positif lainnya, dan rendahnya tingkat konflik,

persaingan, dan ciri negatif lainnya (Berndt, 2002). Dimensi pertukaran

keakraban adalah salah satu ciri penting yang menandai berkualitas atau

tidaknya suatu hubungan pertemanan. Angelina (2010) menyatakan bahwa

mahasiswa perempuan memiliki privasi dan kualitas persahabatan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki. Interaksi antar

mahasiswa perempuan di unit-unit asrama memperlihatkan pertukaran

keakraban yang besar. Mulai dari berbagi kamar (teman sekamar) di mana

di setiap kamar unit asrama ditempati oleh 5-6 orang, berbagi ruang

belajar yang masih ada di ruang yang sama dengan kamar tidur, berbagi

kamar mandi, berbagi ruang makan dan seterusnya. Maka tidak jarang,

seperti dalam pengamatan sebelum dan selama melakukan penelitian,

penulis menemukan bahwa mahasiswa perempuan lebih terlihat akrab dan

selalu berempati terhadap teman se-unitnya. Perempuan memiliki

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

107

kecenderungan lebih besar dari pada laki-laki untuk terlibat dalam

percakapan yang proaktif dalam relasi pertemanan yang akrab (Santrock,

2007).

Masing-masing individu yang menjalin persahabatan memiliki sifat

dan karakteristik berbeda (Angraini & Cucuani, 2014). Dalam relasi yang

intens tersebut, peluang untuk berkonflik menjadi sangat besar. Salah

paham, beda pendapat, iri dan kecemburuan, perasaan ingin menang

sendiri pun tentu ada. Pada titik ini dimensi konflik & kemarahan menjadi

wajar diakui. Berbicara tentang emosi, perempuan lebih emosional dan

penuh perasaan sedangkan laki-laki lebih rasional dan menggunakan

logika (Shields dalam Santrock, 2003).

Salah satu dimensi yang memberi sumbangan terbesar bagi

Identitas Diri mahasiswa perempuan yang tinggal di asrama yaitu resolusi

konflik. Berndt dan Mathur (2006) menyatakan bahwa kualitas

persahabatan mengacu pada dua ciri-ciri persahabatan yaitu positif dan

negatif. Beberapa ciri-ciri positif persahabatan termasuk sejauh mana

teman itu menjadi akrab, menolong satu sama lain, dan saling

meningkatkan harga diri (Parker & Asher, 1993). Sedangkan ciri-ciri

negatif persahabatan termasuk ketimpangan, persaingan, dan konflik

(Berndt dalam Berndt, 2006). Seperti halnya dalam sebuah kualitas

pertemanan yang juga ditandai dengan adanya konflik dan kemarahan,

maka hal tersebut dapat menjadi hal yang positif bagi seorang individu

remaja akhir untuk mencari dan menemukan resolusi konflik dalam

hubungan pertemanannya. Hal ini akan memadai sebagai proses belajar

berkesplorasi dan menyusun kembali identitas diri dari pengalaman bagi

remaja atau mahasiwa itu sendiri.

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

108

Penjelasan dilanjutkan pada Iklim Sosial yang berpengaruh

terhadap Identitas Diri serta dimensi-dimensi Iklim Sosial yang memberi

pengaruh besar bagi mahasiswa perempuan yang tinggal di asrama.

Dimensi-dimensi tersebut antara lain dimensi perkembangan pribadi

(32,8%), dimensi perubahan & pemeliharaan sistem (23,6%), serta

dimensi hubungan antar pribadi (13%). Ada beberapa kemungkinan yang

dapat dikemukakan sebagai berikut.

Kemungkinan pertama, perempuan memiliki orientasi sosial

tradisional (traditional social orietation) yang kuat. Hal hal mengenai

norma, sopan santun serta aturan-aturan yang diwajibkan selalu menjadi

perhatian penting seorang perempuan. Perempuan mampun berlaku sesuai

tatanan-tatanan norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Lau (1988)

dalam penelitiannya terhadap orientasi nilai yang dimiliki oleh

mahasiswa-mahasiswi di Hongkong, menemukan bahwa mahasiswa

perempuan memang memiliki rangking yang tinggi mengenai moral dan

nilai-nilai keluarga dan masyarakat dibandingkan laki-laki. Hal ini

menmungkinkan mahasiswa perempuan lebih mampu berada dalam

lingkungan yang memiliki banyak peraturan dan sebagainya seperti di

asrama. Selain itu, menurut pengamatan selama penelitian, penulis

menemukan bahwa mahasiswa perempuan cenderung lebih taat pada

peraturan mengenai waktu yang diatur di asrama seperti waktu makan,

waktu belajar, dan sebaginya.

Kemungkinan kedua, mahasiswa perempuan memiliki kemampuan

mengatur banyak hal dengan baik (order and organization). Bakat dan

kemampuan nature yang dimiliki oleh perempuan ialah mengelola dan

mengatur. Kemungkinanan ini juga membuat pengaruh perempuan dalam

pelaksanaan kehidupan berasrama sangat kuat (studentinfluence). Hal-hal

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

109

mengenai pengaturan keuangan keuangan, kerapian dan sebagainya

menjadi tempat untuk mengembangkan kemampuan itu. Berdasarkan

wawancara dengan Chaplain, kepengurusan dan pengelolaan kehidupan

berasrama di asrama Fakultas Teologi UKAW yang melibatkan

mahasiswa lebih banyak didominasi oleh mahasiswa perempuan (Meller,

wawancara, 2016).

4.9.2. Ada Perbedaan Signifikan Identitas Diri Mahasiswa Laki-laki

dan Mahasiswa Perempuan yang tinggal di asrama Fakultas

Teologi UKAW Kupang

Hasil Uji Beda t-Tes yang ditunjukan nilai thitung= 8,229 > ttabel

1,659 dengan signifikansi sebesar 0,000<0,05 menunjukan bahwa ada

perbedaan signifikan Identitas Diri Mahasiswa ditinjau dari Jenis Kelamin.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martinez & Dukes

(1997) yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara identitas diri

(identitas etnis) remaja asia berkulit hitam, remaja perempuan menunjukan

nilai identitas lebih tinggi dari pada laki-laki. Penelititan lain yang sejalan

dengan ini ialah Purwanti (2013) yang menemukan dalam penelitiannya

bahwa ada perbedaan signifikan antara Identitas Diri ditinjai dari jenis

kelamin, di mana identitas diri pada siswa laki-laki lebih tinggi

dibandingkan pada siswa perempuan. Santrock (2007) bahwa salah satu

faktor yang mempengaruhi identitas diri adalah jenis kelamin. Dimana

laki-laki lebih berorientasi pada karier dan komitmen ideologi, sementara

perempuan terutama berorientasi pada perkawinan dan pengasuhan anak,

demikian jelas sekali bahwa ada perbedaan pada Identitas Diri antar jenis

kelamin. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat dijelaskan dengan

beberapa kemungkinan sebagai berikut.

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13224/4/T2_832014005_BAB IV.pdf67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . Dalam bab ini dipaparkan

110

Kemungkinan Pertama, kesadaran menempatkan diri, memberi arti

pada dirinya sebagai seorang pribadi, dan memiliki keyakinan yang relatif

stabil, serta cukup memiliki peran penting dalam konteks kehidupan

bermasyarakat antara laki-laki dan perempuan tentu berbeda.

Kemungkinan Kedua, kemampuan beradaptasi di lingkungan baik kampus

maupun asrama tentu berbeda. Mahasiswa laki-laki cenderung lebih cepat

beradaptasi dibanding perempuan. Kemungkinan ketiga, hal yang juga

berpengaruh ialah komitmen dan ekplorasi identitas anata mahasiswa laki-

laki dengan mahasiswa perempuan berbeda. Komitmen dan ekplorasi

identitas dibentuk dari pengalaman dan pengungkapan realitas yang

dialami oleh setiap individu berbeda-beda satu dengan yang lainnya

(Santrock, 2007; Hurlock, 1980).