50
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studi Lokasi perencanaan terletak di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Sumber air irigasi direncanakan berasal dari Sumur SBK 115, kemudian didistribusikan melalui jaringan irigasi pancar menuju lahan persawahan seluas 20,51 ha yang dibagi menjadi 16 petak sawah. Berikut adalah tabel dan gambar pembagian petak sawah. Tabel 4.1 Pembagian Petak Sawah PETAK Luas Areal/A (ha) 1 1.33 2 1.5 3 1.27 4 1.71 5 1.34 6 1.81 7 1.01 8 1.25 9 1.18 10 1.13 11 1.54 12 0.97 13 1.18 14 1.6 15 1.24 16 0.45 Sumber : Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Studi

Lokasi perencanaan terletak di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten

Buleleng, Bali. Sumber air irigasi direncanakan berasal dari Sumur SBK – 115, kemudian

didistribusikan melalui jaringan irigasi pancar menuju lahan persawahan seluas 20,51 ha

yang dibagi menjadi 16 petak sawah. Berikut adalah tabel dan gambar pembagian petak

sawah.

Tabel 4.1 Pembagian Petak Sawah

PETAK Luas Areal/A (ha)

1 1.33

2 1.5

3 1.27

4 1.71

5 1.34

6 1.81

7 1.01

8 1.25

9 1.18

10 1.13

11 1.54

12 0.97

13 1.18

14 1.6

15 1.24

16 0.45

Sumber : Data

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

44

48

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

45

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

46

48

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

47

4.2 Data Sumur

Perencanaan irigasi pancar pada sumur SBK-115 dengan data berdasarkan uji sumur

sebagai berikut :

Debit maksimum sumur = 11,13 liter per detik

Statistik Water Level (SWL) = 6,50 meter

Final pumping water level (PWL) = 25,16 meter

4.3 Pengolahan Data Hujan

Pengolahan data hujan untuk perencanaan jaringan irigasi pancar pada studi ini

menggunakan 2 stasiun hujan, yaitu stasiun hujan Pajarakan dan stasiun hujan Banyupoh.

Data hujan yang digunakan adalah data hujan harian 10 tahun terakhir, yaitu dari tahun

2004 sampai tahun 2013. Pengolahan data hujan yang dilakukan adalah perhitungan curah

hujan daerah dari 2 stasiun hujan dengan cara rata-rata aljabar. Data hujan harian diolah

menjadi data hujan tahunan atau basic years (periode tanam). Perhitungan curah hujan

tahunan daerah dengan cara rata-rata aljabar pada adalah sebagai berikut:

Curah hujan pada tahun 2004 di stasiun hujan Pajarakan adalah 1500 mm dan di

stasiun hujan Banyupoh adalah 2017 mm, sehingga:

R1 = 1500 mm

R2 = 2017 mm

n = 2

R =

x (R1 + R2)

=

x (1500 + 2017)

= 1758,50 mm

Perhitungan selanjutnya ditabelkan sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

48

48

Tahun Hujan Tahunan

mm

[1] [2]

2004 1500.0

2005 960.0

2006 525.0

2007 871.5

2008 1061.5

2009 1021.0

2010 1244.5

2011 833.0

2012 1049.5

2013 437.5

Sumber: Perhitungan

Tabel 4.2 Hujan Tahunan di Stasiun Hujan Pejarakan

Tahun Hujan Tahunan

mm

[1] [2]

2004 2017.0

2005 944.0

2006 785.0

2007 1842.0

2008 1754.0

2009 1301.0

2010 933.0

2011 1061.0

2012 1089.0

2013 782.5

Sumber: Perhitungan

Tabel 4.3 Hujan Tahunan di Stasiun Hujan Banyupoh

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

49

Tahun Hujan Tahunan

mm

[1] [2]

2004 1758.50

2005 952.00

2006 655.00

2007 1356.75

2008 1407.75

2009 1161.00

2010 1088.75

2011 947.00

2012 1069.25

2013 610.00

Tabel 4.4 Hujan Rata-rata Daerah Tahun 2004-2013

Sumber: Perhitungan

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

50

4.4 Analisa Kebutuhan Air Irigasi Pancar

4.4.1 Sifat Fisik Tanah

Sifat tanah dari hasil pengamatan yang dilakukan di Desa Sumberkima adalah

sebagai berikut :

a. Jenis Tanah : alluvial coklat kelabu

b. Struktur tanah : liat berpasir

Dari data tersebut dapat diketahui kapasitas menahan air pada tanah liat berpasir yaitu

sebesar 192 mm/m pada Tabel 2.2.

4.4.2 Air Tanah Tersedia

Rencana tanaman yang akan dibudidayakan adalah cabai. Jenis cabai yang akan

dibudidayakan yaitu cabai besar (Capsicum annum L.). Kedalaman akar pada tanaman

cabai tersebut yaitu 40 cm atau 0.4 m. Dengan kedalam akar dapat diketahui jumlah kadar

air yang diijinkan sebesar 40% pada Tabel 2.1.

4.4.3 Koefisien Tanaman

Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi

potensil. Nilai koefisien tanaman bervariasi tergantung pada jenis tanaman, varietas

tanaman dan umur tumbuh tanaman tersebut. Nilai koefisien tanaman cabai besar

(Capsicum annum L.) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Koefisien Tanaman Cabai

Periode Tumbuh Lama

(Bulan) Nilai Kc

Awal 1 0.30

Vegetatif 1 0.60

Pembungaan 1 0.95

Pembuahan 1 0.85

Pemasakan 2 0.80

Sumber: Doorenbos dan Pruitt, 1997

4.4.4 Evapotranspirasi Tanaman

Evapotranspirasi (ETo) yaitu besarnya air yang digunakan oleh tanaman untuk

evaporasi dan transpirasi. Besar nilai dari evapotrasnpirasi berdasarkan beberapa faktor,

yaitu suhu rerata bulanan (t), kelembaban relative bulanan rerata (Rh), kecepantan angin,

lama penyinaran, dan letak geografis dari lokasi yang ditinjau.

Data klimatologi di Kabupaten Buleleng tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.6.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

51

Besarnya evapotranspirasi potensial pada studi ini dihitung menggunakan metode

Penman modifikasi, sebagai contoh perhitungan diambil data klimatologi pada bulan

januari sebagai berikut:

Suhu rerata (t) = 28,15oC

Untuk suhu tersebut dari tabel 2..diperoleh:

ea = 38,14 mbar

w = 0,77

f(t) = 16,33

Kelembaban relatif (Rh) = 81,03 %

Kecepatan angin (u) = 1,0288 m/dt

Kecerahan matahari (n/N) = 26 %

Radiasi gelombang pendek yang memasuki batas luar atmosfir atau angka angot

(Ra) untuk kedudukan 8o 9’ 50,2” LS dari tabel 2.6. diperoleh = 16,10 mm/hari

Dari data-data tersebut dapat dihitung besarnya evapotranspirasi potensial dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

ed = ea x Rh

= 38,14x 0,81

= 30,90 mbar

perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap yang sebenarnya adalah:

(ea – ed) = 38,14– 30,90

= 7,24 mbar

BulanSuhu Rerata

(oC)

Kelembapan

Rerata (%)

Kecepatan

Angin (knot)

Kecepatan

Angin (m/dt)

Lamanya

Penyinaran (%)

Januari 28.15 81.03 2 1.03 26.1

Februari 37.43 79.43 3 1.54 20.32

Maret 28.52 70.23 3 1.54 70.13

April 29.28 69.77 3 1.54 56.93

Mei 28.89 67.58 3 1.54 76.74

Juni 28.51 58.37 4 2.06 66.1

Juli 28.32 63.97 4 2.06 69.39

Agustus 28.11 63.58 2 1.03 70.74

September 28.76 62.67 3 1.54 80.67

Oktober 29.37 63.61 2 1.03 95.8

November 29.05 65.67 3 1.54 71.5

Desember 29.43 71.77 3 1.54 43.61

Sumber: Data

Tabel 4.6 Data Klimatologi Kabupaten Buleleng tahun 2013

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

52

48

Nilai fungsi tekanan uap adalah:

f(ed) = 0,34 – [0,044 x (ed)0,5

]

= 0,34 – (0,044 x 30,900,5

)

= 0,34 – (0,044 x 5,56)

= 0,34 – 0,2446

= 0,0954

Besarnya nilai radiasi gelombang pendek adalah:

Rs = [0,25 + 0,54 x (n/N)] x Ra

= [0,25 + (0,54 x 0,26)] x 16,10

= (0,25 + 0,1404) x 16,10

= 0,390 x 16,10

= 6,294 mm/hari

Besarnya nilai fungsi kecerahan berdasarkan nilai kecerahan matahari adalah:

f(n/N) = 0,1 + [0,9 x (n/N)]

= 0,1 + (0,9 x 0,26)

= 0,1 + 0,235

= 0,3

Besarnya nilai fungsi kecepatan angin adalah:

f(u) = 0,27 x [1 + (0,864 x u)]

= 0,27 x [1 + (0,864 x 1,029)]

= 0,27 x (1 + 0,889)

= 0,27 x 1,889

= 0,51

Besarnya nilai radiasi bersih gelombang panjang adalah:

Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)

= 16,33 x 0,095 x 0,3

= 0,52 mm/hari

Mencari nilai Eto* adalah sebagai berikut:

Eto* = w x [(0,75 x Rs) – Rn1] + [(1-w) x f(u) x (ea – ed)]

= 0,77 x [(0,75 x 6,294) – 0,52] + [(1 – 0,77) x 0,51 x 7,24]

= 0,77 x (4,7205 – 0,52) + (0,23 x 0,51 x 7,24)

= (0,77 x 4,20) + 0,849

= 3,233 + 0,849

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

53

= 4,082 mm/hari

Angka koreksi penman (c) pada bulan Januari adalah 1,1 ,sehingga besarnya

evapotranspirasi potensial adalah:

Eto = c x Eto*

= 1,1 x 4,08

= 4,49 mm/hari

Perhitungan selanjutnya ditabelkan sebagai berikut:

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

54

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

55

Nilai evapotranspirasi puncak (Etc) merupakan hasil perkalian dari koefisien tanaman

(Kc) dengan evapotranspirasi potensial (Eto). Sebagai contoh perhitungan nilai

evapotranspirasi puncak (Etc) sebagai berikut,

1. Etc = Eto x Kc

= 7.96 x 0,30

= 2.39 mm/hari

Besarnya nilai evapotranspirasi selanjutnya ditabelkan sebagai berikut,

Tabel 4.8 Evapotranspirasi Puncak Tanaman (ETc)

Periode Tumbuh Lama (Bulan) Nilai Kc ETc (mm/hari)

Awal 1 0.30 2.39

Vegetatif 1 0.60 4.78

Pembungaan 1 0.95 7.56

Pembuahan 1 0.85 6.77

Pemasakan 2 0.80 6.37

Berdasarkan Tabel 4.8 nilai evapotranspirasi puncak (Etc) terendah sebesar 2.39

mm/hari sedangkan yang tertinggi yaitu sebesar 7.56 mm/hari.

4.4.5 Curah Hujan Efektif

Perhitungan besar nilai curah hujan efektif dengan metode Basic Year, dengan

menghitung curah hujan rancangan dengan probabilitas 50% karena cabai merupakan

tanaman palawija. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengurutkan curah hujan rerata

daerah dari yang terbesar ke yang terkecil, data curah hujan rerata daerah dilampirkan,

kemudian menghitung R50 sebagai berikut:

Data hujan yang digunakan adalah data 10 tahun terakhir dari 2004 sampai tahun

2013, maka nilai n = 10

1. R50 =

=

= 6

Curah hujan yang digunakan adalah curah hujan urutan ke 6

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

56

48

Tabel 4.9 Hujan Rata-rata Daerah Yang Diurutkan

No Tahun Hujan Tahunan

mm

[1] [2] [3]

1 2004 1758.50

2 2008 1407.75

3 2007 1356.75

4 2009 1161.00

5 2010 1088.75

6 2012 1069.25

7 2005 952.00

8 2011 947.00

9 2006 655.00

10 2013 610.00

Sumber: Perhitungan

Keterangan :

: R50

Data curah hujan efektif diperoleh dari perhitungan data curah hujan rerata pada tahun

2004-2013 di stasin hujan banyupoh dan stasiun hujan pejarakan. Data curah hujan rerata

ditabelkan sebagai berikut :

Re = 50

65

= 069 25

65

= 2,93 mm/hari

4.4.6 Pola Tanam

Pola tanam direncanakan dengan adanya pembagian blok atau petak supaya

produksi bisa dikelola sepanjang tahun. Tanaman yang akan dibudidayakan yang utama

adalah tanaman cabai besar (Capsicum annum L.)

Pada perencanaan studi ini diumpamakan kondisi lahan sama, sehingga diambil

contoh perhitungan perencanaan jaringan irigasi pancar pada petak satu (1).

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

57

4.4.7 Kebutuhan Air Tanaman Cabai Besar (Capsicum annum L .)

Kebutuhan air irigasi pancar selama pemberian pada interval irigasi dengan

memperhitungkan evapotranspirasi tanaman puncak (ETc) dan efisiensi irigasi (Ea)

merupakan kebutuhan air irigasi kotor (Ig). Perhitungan nilai faktor rancangan sebagai

berikut:

Data-data yang diketahui adalah sebagai berikut:

Defisit air yang diperbolehkan (MAD/Management Allowed Deficit) sebesar

40%, sari Tabel 2.1.

Jumlah air yang tersedia (TAM/Tottal Available Moisture) sebesar 192 mm/m,

Tabel 2.2.

Kedalaman akar tanaman cabai (D) sebesar 40 cm atau 0,4 m

Evapotranspirasi puncak (ETc) sebesar 7,56 mm/hari

Eisiensi irgasi sebesar 75%, Tabel 2.3.

Curah hujan efektif sebesar 2,93 mm/hari

Dari data tersebut dapat diketahui faktor rancangan irigasi pancar sebagai berikut,

1. Kedalaman maksimum air irigasi (d)

d = TAM x MAD x D

= 192 x 40% x 0,40

= 30,72 mm

2. Perhitungan kedalaman kotor irigasi (dg)

dg = d / Ea

= 30,72 / 75%

= 40,96 mm

3. Interval irigasi maksimum (imax)

Imax = d / Etc

= 30,72 / 7.56

= 4,06 hari

4. Kebutuhan air irigasi kotor (Ig)

Ig = (Imax x Etc) / Ea

= (4,06 x 7.56) / 75%

= 40,96 mm

5. Kebutuhan air bersih tanaman (dq)

dq = Ig – Reff

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

58

48

= 40,96 – 2,93

= 37,93 mm

Nilai – nilai sebagai faktor rancangan disajikan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Perhitungan Faktor Rancangan

Faktor Rancangan Hasil Satuan

Kebutuhan air tanaman (ETc) max 7.56 mm/hari

Kedalaman bersih irigasi (d) 30.72 mm

Kedalaman kotor irigasi (dg) 40.96 mm

Interval irigasi 4 hari

Kebutuhan air irigasi kotor (Ig) 40.96 mm

Curah hujan efektif 2.93 mm/hari

Kebutuhan air tanaman bersih (dq) 37.93 mm

Sumber: Hasil Perhitungan

4.4.8 Kapasitas Sistem Irigasi Pancar

Kapasitas sistem sprinkler tergantung pada luas lahan yang akan diairi, kedalaman

irigasi kotor setiap pemberian air dan waktu operasional yang diijinkan, contoh

perhitungan pada petak satu (1) sebagai berikut:

Data-data yang diketahui adalah sebagai berikut:

Luas Area (A) sebesar 1.33 ha

Kedalama air bersih (d) sebesar 30,72 mm

Jumlah hari dalam satu kali irigasi (f) direncanakan 4.06 hari

Jumlah jam operasi (T) direncanakan 6 jam

Efisiensi irigasi (E) 75%

Dari data diatas dapat diketahui kapasitas debit pompa sebagai berikut :

1. Q =

==

= 6,21 liter/detik

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

59

4.5 Tata Letak dan Desain Layout Jaringan Irigasi Pancar

Penentuan tata letak jaringan irigasi pancar berdasarkan komponen-komponen yang

dibutuhkan sesuai dengan Gambar 2.1. Dimana komponen-komponen tersebut terdiri dari

pompa, tampungan, katup pengukur aliran, filter, pipa utama, pipa lateral, dan sprinkler.

Komponen tersebut akan digunakan pada area lahan kering dengan luas 20,51 hektar. Pada

perencanaan studi ini yang digunakan sebagai contoh perencanaan adalah petak satu (1)

seluas 1,33 hektar.

Desain jaringan irigasi pancar yang akan digunakan bersifat permanen, dimana pipa

lateral dan pipa utama akan ditanam didalam tanah agar tidak mudah rusak karena terkena

sinar matahari, sehingga bersifat permanen atau solid set.

4.5.1 Perencanaan Sprinkler

Perencanaan tata letak dan desain sprinkler pada jaringan irigasi pancar meliputi

jumlah tanaman per petak, kebutuhan air tanaman bersih perpetak, perencanaan jarak

sprinkler, jarak pipa lateral, sehingga didapatkan debit nozzle per petak, selanjutnya

direncanakan jumlah sprinkler dan diketahui debit per sprinkler. setelah diketahui debit

sprinkler maka dapat ditentukan jenis sprinkler dan spesifikasinya.

4.5.1.1 Jumlah Tanaman Cabai Merah Per Petak

Yang pertama dalam desain irigasi pancar harus diketahui jumlah tanaman per petak.

Sebagai contoh paa perhitungan petak nomor 1.

Data-data yang diketahui adalah sebagai berikut :

Luas petak 1,33 hektar atau 13300 m2

Jarak tanam cabai merah yaitu 60 cm x 70 cm atau 0,6 m x 0,7 m

Efisiensi lahan sebesar 75%

Dari data-data tersebut diketahui jumlah tanaman cabai yaitu :

1. Jumlah tanaman pada petak 1 =

=

= 23750 pohon

4.5.1.2 Perencanaan Jarak Sprinkler dan Jarak Pipa Lateral

Jarak sprinkler direncanakan 18 meter. Sedangkan untuk jarak pipa lateral yaitu 18

meter. Dari jarak tersebut direncanakan jarak pancar (L) 18 meter. Sudut perpancaran ()

sebesar 45. Dari data tersebut dihasilkan kecepatan pancar sebagai berikut :

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

60

48

V = √

=√

= √

= 13,29 m/det

Jadi dari perhitungan tersebut maka jarak pancar yang direncanakan adalah 16 meter

dengan kecepatan pancar 13,29 m/det.

4.5.1.3 Perhitungan Kecepatan dan Tinggi Pancar

Tinggi pancar yang direncanakan dihitung dari tekanan dan kecepatan aliran yang

diberikan pada sprinkler.

Kecepatan aliran dihitung dengan rumus sebagai berikut:

V = √

Diketahui besar tekanan pada sprinkler yaitu 3 bar maka kecepatannya adalah

= √

= 20,09 m/det

Setelah kecepatan diketahui maka tinggi pancar dapat dihitung.

Data-data yang diketahui sebagai berikut :

α = 45

si α = 0,71

maka :

Vz = V si α

= 20,09 0,71

= 14,20 m

Perhitungan tinggi pancar yang dihasilkan :

H =

=

= 10,28 m

Selanjutnya perhitungan ditabelkan sebagai berikut :

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

61

Tabel 4.11 Kecepatan dan Tinggi Pancaran

Tekanan Koefisien

Kecepatan

Kecepatan

aliran

Sudut

Pancar (a) Sin a Vz

Tinggi

Pancaran

bar m m/det m/det m

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

2.5 25.49 0.82 18.34 45° 0.71 12.97 8.57

3 30.59 0.82 20.09 45° 0.71 14.20 10.28

4 40.79 0.82 23.20 45° 0.71 16.40 13.71

5 50.99 0.82 25.94 45° 0.71 18.34 17.14

Sumber:

Perhitungan

Keterangan :

[1] : Data

[5] : Data

[2] : [1] 10,1974

[6] : sin [5]

[3] : Data

[7] : [4] [5]

[4] : [3] ( 2 9,81 ([2] + 0,2))^ 0,5 [8] : [7]² / (2 9,81)

4.5.1.4 Perhitungan Debit Sprikler Per Petak

Debit sprinkler petak 1 dapat dihitung dengan rumus aliran pada orifice (Toricelli).

Data-data yang diketahui adalah sebagai berikut:

Koefisien debit (C) sebesar 0.95 – 0.96

Tekanan (h) pada nozzle 3 bar atau 30,59 m

Luas penampang nozzle (a) sebesar 2,83 x 10-5

m2

Gravitasi 9.81 m/det

Dari data tersebut dapat diketahui besar debit srprinkler (Q) sebagai berikut:

Q = √

= 0.96 2,37 10-5

= 6,65 10-4

m3/det

= 2,39 m3/jam

= 0,00066 m3/det

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

62

48

4.5.1.5 Penentuan Tipe Sprinkler

Penentuan Tipe sprinkler dalam perencanaan irigasi pancar yang dipilih harus

disesuaikan dengan jenis tanaman, yaitu tanaman cabai. Sprinkler yang akan digunakan

jenis Metal Impact Sprinkler tipe Naan 233B dengan spesifikasi sprinkler seperti pada

Tabel 4.12.

Gambar 4.2 Sprinkler Naan 233B

Sumber: www.naandanjain.com

Tabel 4.12 Spesifikasi Metal Impact Sprinkler

Spesifikasi Nilai Satuan

Jenis/Tipe sprinkler Naan 233B

Diameter nozzle 6 mm

Tekanan operasi 3 bar

Debit 2,26 m3/det

Diameter pembasahan 36 m

Jarak antar sprinkler 18 m

Jarak antar lateral 18 m

Sumber: a jain irrigation company

4.5.1.6 Penentuan Laju Dan Lama Pemberian Air

Data-data yang diketahui adalah

Debit sprinkler sebesar 0,664 l/det

Jarak antar sprinkler 18 m

Jarak antar lateral 18 m

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

63

Kebutuhan air irigasi kotor (dg) 40,96 mm

Dari data-data tersebut dapat dihitung laju dan lama pemberian irigasi sebagai

berikut:

1. Laju pemberian air

I =

=

= 7,39 mm/jam

2. Lama pemberian Air

T = dg / I

= 40,96/ 7,39

= 5,55 jam

4.5.2 Jenis Pipa Pada Perencanaan Jaringan Irigasi Pancar

Jenis pipa yang akan digunakan pada perencanaan jaringan irigasi pancar yaitu pipa

PVC. Panjang pipa PVC yaitu 4 m. Diameter untuk setiap pipa berbeda, seperti yang

ditabelkan sebagai berikut :

Tabel 4.13 Diameter Pipa PVC Pada Jaringan Irigasi Pancar

Diameter Pipa Luar Tebal Pipa Dalam

inch mm m mm m m

Tongkat Sprinkler 1 32 0.032 2 0.002 0.028

Lateral 4 114 0.114 4.1 0.0041 0.1052

Sub Utama 6 165 0.165 6.4 0.0064 0.1522

Sumber : www.wavin.co.id

4.5.4 Sambungan Pada Pipa PVC

Sambungan pada pipa pvc jaringan irigasi pancar menggunakan beberapa jenis,

yaitu sambungan berupa belokan, sambungan untuk pipa, sambungan karena persimpangan

dan sambungan karena pengecilan pipa. Berikut ini adalah spesifikasi sambungan yang

akan ditabelkan :

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

64

48

Tabel 4.14 Spesifikasi Diameter Sambungan PipaPVC

No Jenis Sambungan Ukuran Diameter

Panjang (L) D1 D2

(inch) (mm) (mm) (mm)

1 Tee 6" 166 166 460

4" x 2" 114.5 60.35 171

2 Belokan 6" 166 - 132

4" 114.7 - 84

3 Socket 6" 166 - 132

4" 114.7 - 84

4 Reducing Socket 6" x 4" 114.7 166 295

2" x 1" 32.5 60.8 140

5 Faucet Socket 1" x 1/5" 22,4 68.8 61.8

Sumber : www.wavin.co.id

Berikut adalah gambar desain jaringan irigasi pancar (sprinkler irrigation).

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

65

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

66

48

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

67

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

68

48

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

69

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

70

48

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

71

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

72

48

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

73

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

74

48

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

75

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

76

48

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

77

4.6 Hidrolika Jaringan Irigasi Pancar

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui besar kehilangan tinggi tekan yang

terjadi di sprinkler, pipa lateral dan pipa utama. Perhitungan dimulai dari besardebit,

kecepatan, serta tekanan yang terjadi di sprinkler maupun pipa.

4.6.1 Kehilangan Tinggi Tekan Mayor (Major Loses)

Tinggi tekan mayor pada riser, pipa lateral dan pipa utama yaitu tinggi tekan karena

gesekan yang terjadi dalam pipa. Besar tinggi tekan pada perencanaan jaringan irigasi

pancar berbeda-beda karena panjang tidak sama. Perhitungan kehilangan tinggi tekan

akibat gesekan sebagai berikut :

Sebagai contoh perhitungan adalah kehilangan tinggi tekan akibat gesekan pada pipa

lateral pada petak 1 :

Data-data yang diketahui adalah sebagai berikut :

Diameter pipa (D) adalah 4 inch atau 114 m

Diameter dalam pipa = D – (2 x tebal pipa)

= 114 – (2 x 4,1)

= 105,2 mm

Panjang pipa L1 sebesar 108 m

L/100 = 108/100 = 1,08 m

Jumlah sprinkler pada lateral L1 yaitu 6 buah

Debit pada lateral L1 (QL) = QE x n

= 0,00066 x 6

= 3,988 lt/det

Nilai gradient head pada pipa larteral L1

J =

=

= 0,221 meter

Koefisien Reduksi (F)

F =

=

= 0,451

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

78

48

Sehingga besar nilai kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa pada pipa

lateral L1 adalah

hf =

=

= 0,107 m

Hf lateral petak 1 =

= 0,645 m

Perhitungan selanjutnya ditabelkan sebagai berikut :

4.6.2 Kehilangan Tinggi Tekan Minor (Minor Loses)

Kehilangan tinggi tekan minor pada pipa-pipa jaringan irigasi pancar diakibatkan oleh

belokan pada pipa, percabangan pipa, dan katup (valve). Kehilangan tinggi tekan minor

pada setiap pip adalah sebagai berikut:

Sebagai contoh perhitungan berikut adalah perhitungan kehilangan tinggi tekan minor

pada pipa lateral :

Kecepatan aliran dalam pipa (V)

V =

=

=

= 0,46 m/det

Kehilangan tinggi tekan karena belokan

Dari skema didapatkan jumlah belokan pada pipa lateral adalah 1 buah.

n = 6

Debit (Q)Panjang Pipa

(L)

Diameter

Pipa (D)J

Koef.

Reduksi

Multi

L/100 Head Loss (Hf1)

l/det m mm m m m

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

Pipa Sub Utama 23.928 237.7 152.2 0.920 0.451 2.3772 0.986

Pipa Lateral 3.988 108 105.2 0.221 0.451 1.08 0.645

TOTAL 1.631

Keterangan :

[1] [5]

[2] [6]

[3] [7]

[4] [8]

Tabel 4.15 Kehilangan Tekanan Akibat Gesekan Pada Pipa Jaringan Irigasi Pancar

: Skema Jaringan Irigasi Pancar

: Data

: Skema Jaringan Irigasi Pancar

: Data

: 7,89 10⁷ (Q^1,75 / D^4,75)

: (1/2.75) + (1/N) + ((1,75-1)^0.5)/(6 N^2))

: [3]/100

: [5] [6] [7]

Posisi

Sumber: Perhitungan

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

79

L = 108

Q = QE x n

= 0,000665 x 6

= 3,99 lt/det

kb = 1,129

hb =

x 1

=

x 1

= 0,0012 m

Kehilangan tinggi tekan akibat T (tee joint)

Dari skema didapatkan jumlah T(tee joint) pada pipa lateral adalah 5 buah.

kt = 0,04

ht =

=

= 0,002 m

Kehilangan tinggi tekan akibat sambungan

Dari skema didapatkan jumlah sambungan pada pipa lateral adalah 27 buah.

Ks = 0,5

hs =

=

= 0,145 m

Kehilangan tinggi tekan akibat penyempitan

Dari skema didapatkan jumlah penyempitan pada pipa lateral L1 adalah 1 buah.

Kp = 0,22

hp =

=

= 0,049 m

Kehilangan tinggi tekan total

htotal = hb+ ht + hs+ hp

= 0,0012 + 0,002 + 0,145 + 0,049

= 0,209 m

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

80

48

Pada petak satu jumlah pipa lateral sebanya 6 buah, maka kehilangan tinggi tekan

minor loses pada pipa lateral petak satu = m. Perhitungan selanjutnya

ditabelkan sebagai berikut :

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

81

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

82

48

4.7 Perencanaan Pompa

4.7.1 Total Head Pompa

Elevasi muka tanah pada sumur SBK-115 adalah +33,12 dan elevasi muka air di sisi

keluar pada sawah tertinggi petak satu yaitu +40,93. Muka air tanah pada kedalaman 6,50

meter atau pada elevasi +26,62. Besarnya total dinamik head dapat diketahui sebagai

berikut:

Beda elevasi sumber air dan pompa (SH)

SH = elevasi sumber air - elevasi pompa

= 26,62 – 33,12

= -6,50 m

Beda elevasi pompa dan lahan tertinggi serta tinggi riser

E = elevasi pompa - lahan tertinggi + tinggi riser

= 33,12 – 40.93 + 1

= -6,8 m

Kehilangan head akibat gesekan (Hf1)

Hf1 = Hf pipa lateral + Hf pipa utama

= 0,645 + 0,986

= 1,631 m

Kehilangan head pada sambungan-sambungan dan katup (Hm)

Hm = Hm pada pipa lateral + Hm pipa utama

= 1,252 + 2,864

= 4,116 m

Kehilangan head pada sub unit (Hf2), 20% dari Ha

Hf2 = 20% x Ha

= 20% x 30,59

= 6,1 m

Velocity head (Hv)

Hv = 0,3

Tekanan operasi rata-rata sprinkler (Ha)

Ha = 30,59 m

Faktor keamanan (Hs), 20% dari total head

Hs = 20% x (Hf1 + Hm)

= 20% x (1,6+ 4,1)

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

83

= 0,20 x 5,7

= 1,1 m

Total Head Pompa (TDH)

TDH = SH + E + Hf1 + Hm + Hf2 + Hv + Ha + Hs

= -6,50 – 6,8 + 1,6 + 4,1+ 6,1 + 0,3 + 30,59 + 1,1

= 30,6 m

4.6.3 Break House Power (BHP)

=

= 4,77 kW

4.7.2 Pemilihan Tipe Pompa

Dari perhitungan sebelumnya didapatkan:

Total head pompa (H) = 30,6 m

Debit optimum (Qopt) = 11,13 lt/dt

Berdasarkan data tersebut, jenis pompa yang akan digunakan padaperencanaan

jaringan irigasi air tanah studi ini adalah pompa celup (submersible pump) merk

GRUNDFOS tipe SP 46 - 5 dengan data teknis berikut:

Tipe pompa = SP 46 - 5

Tipe motor = MS 6000

Daya motor = 7,5 kW

Berat = 25 kg

Diameter pompa = 95 mm

Panjang = 1115 mm

Head maksimum = 40 m

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

84

48

Gambar 4.5 Pompa Supmersible GRUNDFOS MS Motor

Sumber: GRUNDFOS Data Booklet

4.7.3 Pemilihan Daya

4.7.3.1 Perhitungan Daya Generator

Daya generator merupakan besar daya yang dihasilkan untuk mengangkat atau

menjalankan pompa. Dari pemilihan tipe pompa di atas, di dapat daya pompa sebesar 7,5

kW. Sehingga daya generator yang dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut:

Pg> (17,6% x P) + P

Pg> (17,6% x 7,5) + 7,5

Pg> 8,82 kW

Agar lebih aman, maka diambil 30% lebih besar dari daya pompa.Sehinggadapat

dirumuskan sebagai berikut.

Pg> (30% x P) + P

Pg> (30% x 7,5) + 7,5

Pg> 9,75 kW

Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa dengan daya pompa sebesar 8,82 kW

diperlukan sebuah generator dengan daya harus lebih besar atau sama dengan 9,75 kW.

Efisiensi maksimal generator berkisar antara 85% - 90% dari total daya generator.

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

85

Jenis generator yang akan digunakan padavperencanaan jaringan irigasi air

tanah studi ini adalah generator merk IWATA model IW10WS dengan data teknis

berikut:

Tipe = IW10WS

Frekuensi = 50 Hz

Daya = 10 kW

Kapasitas bahan bakar = 45 lt

Konsumsi bahan bakar = 2,5 lt/jam

Bahan Bakar = Solar

Dimensi (p x l x t) = 1,65 x 0,78 x 0,95 m

Berat = 650 kg

Kebisingan = 66 dBA/7 m

Harga = Rp. 60.120.000,-

Gambar 4.6 Generator IWATA i-series

Sumber: Catalog IWATA Diesel Generator

Sehingga perhitungan biaya untuk mengairi lahan pada bulan januari periode I adalah

sebagai berikut :

Konsumsi Bahan bakar = t x Konsumsi bbm/jam

= 90 x 2,5 liter

= 225 liter

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

86

48

Harga BBM jenis solar/liter = Rp. 5.150,-

Biaya konsumsi bahan bakar = 225 liter x Rp. 5.150,-

= Rp. 1.158.750,-

4.7.3.2 Perhitungan Daya Listrik PLN

Selain menggunakan generator, untuk menjalankan pompa dengan daya sebesar 5,5

kW dibutuhkan layanan listrik dari PLN dengan batas daya 6600 VA. Maka perhitungan

biaya untuk mengairi lahan pada bulan januari periode I dengan menggunakan layanan

listrik dari PLN adalah sebagai berikut :

Biaya periode I = Daya pompa xt x Harga tarif dasar listrik

= 7,5 kW x 90 jam x Rp. 1.467,28

= Rp. 990.414,00-

Gambar tarif dasar listrik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

87

Gambar 4.7 Tarif Tenaga Listrik

Sumber: http://listrik.org

4.8 Jadwal Pemberian Air Irigasi Pancar

Jadwal pemberian air irigasi sangat penting apabila mempunyai keterbatasan

kemampuan pompa dalam menggerakkan sprinkler. Waktu yang dibutuhkan untuk

memberikan air irigasi sesuai dengan kebutuhan setiap periode pertumbuhan tanama.

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

88

48

Berikut perhitungan jadwal permberian air pada tanaman cabai merah (Capsicium annum

L.)

Data-data yang dibutuhkan sebagai berikut :

Koefisien tanaman pada fase awal sebesar 0,30

Evapotranspirasi puncak 2,39 mm/hari

Kedalaman akar 0,1 m

Kedalaman air bersih (d) 7,68 mm

Interval irigasi

I =

=

= 3,21 hari

Kebutuhan air irigasi kotor (Ig)

Ig =

=

= 10,24 mm

Laju pemberian air irigasi 7,39 mm

Waktu pemberian air

T =

=

= 1,39 jam

Selanjutnya jadwal pemberian air ditabelkan sebagai berikut:

Tabel 4.17 Koefisien Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.)

Periode Tumbuh Lama

(Bulan)

Kedalaman

Akar (m)

Nilai

Kc

ETc (mm/hari)

Interval (hari)

Waktu Pemberian Air (Jam)

Awal 1 0.1 0.30 2.39 1 1.39

Vegetatif 1 0.2 0.60 4.78 3 2.77

Pembungaan 1 0.3 0.95 7.56 3 4.16

Pembuahan 1 0.4 0.85 6.77 5 5.55

Pemasakan 2 0.4 0.80 6.37 5 5.55

Sumber: Doorenbos dan Pruitt, 1997

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

89

4.9 Analisa Rencana Anggaran Biaya

Analisa rencana anggaran biaya merupakan cara menganalisa perhitungan biaya yang

diperlukan dalam pembangunan kontruksi jaringan irigasi pancar berdasarkan perencanaan

yang dibahas dalam studi ini. Adapun langkah-langkan perhitungan dalam analisa rencana

anggaran biaya yaitu:

1. Perhitungan volume pekerjaan

2. Analisa Bill of quantity (BOQ)

3. Analisa harga satuan pekerjaan

4. Perhitungan rencana anggaran biaya (RAB)

Pada perencanaan jaringan irigasi pancar ini sudah didapatkan perhitungan volume

pekerjaan, analisa Bill of quantity dan analisa harga satuan pekerjaan yang akan

dilampirkan, sehingga langkah selanjutnya yaitu perhitungan rencana anggaran biaya

(RAB).

4.9.1 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana anggaran biaya (RAB) didapatkan dari harga total seluruh pekerjaan

ditambahkan dengan pajak pertambahan nilai (PpN) sebesar 10% dari harga total seluruh

pekerjaan. Harga total seluruh pekerjaan didapatkan dari jumlah dari hasil perkalian

volume pekerjaan atau bill of quantity (BOQ) dengan harga satuan pekerjaan pada masing-

masing pekerjaan. Berikut adalah tabel perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) petak

satu pada masing-masing pekerjaan:

No. Jenis Pekerjaan Satuan Volume

Harga Satuan

Pekerjaan

(Rp.)

Jumlah

(Rp.)

1 PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pembersihan lokasi m2

166.88 24,300 4,055,245

b. Pengukuran lokasi m2

166.88 10,500 1,752,266

5,807,511

5,807,511

Sumber: Perhitungan

Tabel 4.18 Pekerjaan Persiapan

Jumlah Harga (Rp.)

Jumlah Harga Pekerjaan (Rp.)

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

90

No. Jenis Pekerjaan Satuan Volume

Harga Satuan

Pekerjaan

(Rp.)

Jumlah

(Rp.)

1

a. Pipa PVC AW/4 6" bh. 60 654,700 39,282,000

b. Pipa PVC AW/4 4" bh. 162 294,600 47,725,200

c. Pipa PVC AW/4 1" bh. 36 39,300 1,414,800

d. Sambungan pipa PVC 6" box 60 108,000 6,480,000

e. Sambungan pipa PVC 4" box 204 51,300 10,465,200

f. Pipa T (Tee Joint) 6" box 5 213,800 1,069,000

g. Pipa T (Tee Joint) 4" box 30 85,000 2,550,000

h. Elbow 6" box 2 161,400 322,800

i. Elbow 4" box 6 63,800 382,800

j. Pipa sambungan 6"-4" box 6 89,100 534,600

k. Pipa sambungan 4"-2" box 31 41,000 1,271,000

l. Pipa sambungan 2"-1" box 14 7,500 105,000

m. Katup (velve) 6" bh. 1 1,597,500 1,597,500

n. Katup (velve) 4" bh. 6 43,200 259,200

o. Lem pipa 400 gram bh. 10 39,600 396,000

113,855,100

Tabel 4.19 Pekerjaan Jaringan Irigasi Pancar Pada Petak Satu

Jumlah Harga (Rp.)

PERPIPAAN

Sumber: Perhitungan

No. Jenis Pekerjaan Satuan Volume

Harga Satuan

Pekerjaan

(Rp.)

Jumlah

(Rp.)

2

a. Klep pengatur tekanan bh. 1 1,597,500 1,597,500

b. Pompa Grounfos SP 46 - 4 bh. 1 104,282,000 104,282,000

c. Generator IWATA tipe IW10WS bh. 1 60,120,000 60,120,000

d. Sprinkler 6 mm bh. 36 37,800 1,360,800

e. Pemasangan listrik 6600 VA bh. 1 7,800,000 7,800,000

f. Manometer bh. 1 28,000 28,000

175,188,300

3 OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

a. Operasional - 1 12,000,000 12,000,000

b. Pemeliharaan - 1 6,000,000 6,000,000

c. Tenaga Kerja org. 3 70,000 210,000

18,210,000

307,253,400

Sumber: Perhitungan

MESIN DAN PERALATAN

Jumlah Harga (Rp.)

Jumlah Harga (Rp.)

Jumlah Harga Pekerjaan (Rp.)

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

91

Tabel 4.20 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB)

No. Pekerjaan Harga Pekerjaan (Rp.)

I. Pekerjaan Persiapan 5,807,511

II. Pekerjaan Jaringan Irigasi Pancar 307,253,400

Jumlah Harga Pekerjaan (Rp.) 313,060,911

PPn 10 % 31,306,091

Jumlah Harga Konstruksi 344,367,002

Dibulatkan 344,367,100

Terbilang : tiga ratus empat puluh empat juta tiga ratus enam puluh tujuh

ribu seratus rupiah

Sumber: Perhitungan

Rencana anggaran biaya (RAB) untuk pembangunan jaringan irigasi pancar pada

sumur SBK – 115 di lahan petak satu (1) adalah sebesar Rp. 344,367,100,- terbilang tiga

ratus empat puluh empat juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu seratus rupiah.

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Studirepository.ub.ac.id/2451/5/BAB IV.pdf · Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh koefisien tanaman dengan evapotranspirasi potensil. Nilai

92

48

Halaman ini sengaja dikosongkan