Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS
PELUANG
1.
2.
ANCAMAN
1.
2.
KEKUATAN
1.
2.
KELEMAHAN
1.
2.
TOTAL
9. Menentukan alternatif strategi apa saja yang bisa dijalankan oleh UD. Berkah Sedulur.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum perusahaan
UD. Berkah Sedulur merupakan usaha dagang yang bergerak di bidang perikanan
khususnya pada pengeringan ikan. Usaha dagang ini berdiri pada tahu 2002 oleh Bapak
Ahmad Ihsan yang bertempat pada Kelurahan Tanjung Sari RT 04 RW 02 Kabupaten
Rembang. UD. Berkah Sedulur memiliki kurang lebih 25 orang karyawan yang
memproduksi dan mengolah ikan menjadi ikan kering dan siap dipasarkan di berbagai
daerah.
Kebersihan dan kualitas ikan merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan oleh pengelola UD tersebut, untuk memberikan rasa puas bagi para pelanggan.
22
Produksi dilakukan setiap hari, karena tingginya permintaan pasar. UD. Berkah Sedulur
menyediakan berbagai macam ikan kering mulai dari :
Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
4.2 Gambaran Umum Responden
Responden yang telah bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner adalah :
1. Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik dan pengelola
Beliau adalah pemilik dan pengelola usaha dagang yang kelolanya saat ini.
Beliau memiliki peran penting dalam proses produksi ikan kering mulai dari
membeli ikan di TPI sampaipada pemasaran ikan kering tersebut.
2. Lima orang karyawan
Karyawan tersebut adalah Karwati, Susanah, Sugiarti, Ngasri dan Rukayah
yang bekerja lebih dari 5 tahun. Mereka mempunyai berbagai tugas
tersendiri untuk menjemur ikan, mengatur packaging, penggaraman, dan
lain sebagainya.
Pemilik
Kepala
Gudang
Bagian
Penggaraman
Bagian
Pengeringan
Bagian
Pengemasan
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
23
3. Sepuluh orang konsumen yang diambil berdasarkan pembelian yang
dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu.
4.2.1 Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan
Dari 16 orang responden,10 orang merupakan pelanggan, 5 orang merupakan
karyawan dan 1 orang merupakan pemilik UD. Berkah Sedulur, dimana setiap individu
memiliki karakteristik yang berbeda pada jenis kelamin, usia maupun pekerjaan.
Tabel 4.2.1
Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan
No Keterangan Pemilik Karyawan Pelanggan
F % F % F %
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 1 100 - - 4 40
Perempuan - - 5 100 6 60
Total 1 100 5 100 10 100
2 Usia
20-30 tahun - - - - 4 40
31-40 tahun - - 3 60 1 10
24
41-50 tahun 1 100 2 40 4 40
51-60 tahun - - - - 1 10
Total 1 100 5 100 10 100
3 Pekerjaan
Wiraswasta 1 100 - - 5 50
Karyawan - - 5 100 5 50
Total 1 100 5 100 10 100
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Dari data yang didapat pada tabel 4.2.1, diketahui bahwa pemilik berjenis kelamin laki-
laki dengan usia 41-50 tahun. Dari total responden terdapat 5 orang karyawan yang semua
berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 31-40 tahun sebanyak 3 orang, dan sianya
berusia 41-50 tahun. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pelanggan (62,5 %). Dari
10 pelanggan, 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang berjenis kelamin perempuan.
Pelanggan dengan rentang usia antara 20-30 tahun berjumlah 4 orang, 31-40 tahun berjumlah
1 orang, 41-50 tahun berjumlah 4 orang, dan 1 orang berusia 51-60 tahun.
4.3 Variabel SWOT
Variabel SWOT didapatkan dari wawancara kepada pemilik UD. Berkah Sedulur
yaitu Bapak Ahmad Ihsan. Selain wawancara, variabel SWOT juga dikonfirmasikan kepada
karyawan dan konsumen melalui penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil pengumpulan data
serta informasi yang dianalisis, berikut merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
oleh perusahaan serta adanya peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang dihadapi
oleh UD. Berkah Sedulur yaitu :
1. Kekuatan (Strength)
Tabel 4.3.1
Tanggapan Responden Konsumen Terhadap Kekuatan UD. Berkah Sedulur
a. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet
25
Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat
dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat
menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka
hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor
rata-rata 4 dari tabel 4.3.1 diatas.
b. Pengemasan / Packaging
Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi
ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari
tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata
3.9 dari tabel 4.3.1 diatas.
c. Kualitas ikan
PERNYATAAN
Sangat
tidak
setuju
(Skor 1)
Tidak
Setuju
(Skor 2)
Netral
(Skor 3)
Setuju
(Skor 4)
Sangat
setuju
(Skor 5)
Rata
-rata
skor
Keterangan
KEKUATAN F S F S F S F S F S
1. Pengolahan ikan yang
terhindar dari obat-
obatan pengawet.
- - - - 1 3 8 32 1 5 4 Setuju
2. Pengemasan
/Packagingyang selalu
memperhatikan
standarisasi ukuran ikan.
- - - - 1 3 9 36 - - 3.9 Setuju
3. Ikan yang dihasilkan
berkualitas baik. - - - - 3 9 6 24 1 5 3.8 Setuju
4. Kebersihan dan
kehigienitasan ikan
terjamin jika di banding
oleh pesaing lain.
- - - - 4 12 6 24 - - 3.6 Setuju
26
Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan
Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah
melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil
dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-
rata 3.8 dari tabel 4.3.1 diatas.
d. Kebersihan ikan
Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih
dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk
lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah
Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.6 dari tabel 4.3.1 diatas.
Tabel 4.3.2
Tanggapan Responden Karyawan Terhadap Kekuatan UD. Berkah Sedulur
a. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet
PERNYATAAN
Sangat
tidak
setuju
(Skor 1)
Tidak
Setuju
(Skor 2)
Netral
(Skor 3)
Setuju
(Skor 4)
Sangat
setuju
(Skor 5)
Rata
-rata
skor
Keterangan
KEKUATAN F S F S F S F S F S
1. Pengolahan ikan yang
terhindar dari obat-
obatan pengawet.
- - - - - - 3 12 2 10 4.4 Setuju
2. Pengemasan
/Packagingyang selalu
memperhatikan
standarisasi ukuran ikan.
- - - - - - 3 12 2 10 4.4 Setuju
27
Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat
dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat
menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka
hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor
rata-rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
b. Pengemasan / Packaging
Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi
ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari
tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata
4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
c. Kualitas ikan
Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan
Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah
melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil
dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-
rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
d. Kebersihan ikan
Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih
dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk
3. Ikan yang dihasilkan
berkualitas baik. - - - - - - 3 12 2 10 4.4 Setuju
4. Kebersihan dan
kehigienitasan ikan
terjamin jika di banding
oleh pesaing lain.
- - - - - - 4 16 1 5 4.2 Setuju
28
lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah
Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.2 dari tabel 4.3.2 diatas.
2. Kelemahan (weakness)
Tabel 4.3.3
Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Kelemahan UD. Berkah Sedulur
PERNYATAAN
Sangat
tidak
setuju
(Skor 1)
Tidak
Setuju
(Skor 2)
Netral
(Skor 3)
Setuju
(Skor 4)
Sangat
setuju
(Skor 5)
Rata
-rata
skor
Keterangan
KELEMAHAN F S F S F S F S F S
1. Masih terbatasnya
teknologi pengerinagn
ikan yang digunakan
oleh perusahaan.
- - - - - - 4 16 2 10 4.33 Setuju
2. Sarana produksi yang
masih terbatas. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju
3. Keterampilan dan
penguasaan teknologi
oleh pengelola masih
lemah.
- - - - 1 3 4 16 1 5 4 Setuju
29
a. Kendala pada pengeringan ikan
Pada saat musim penghujan tiba merupakan kendala pertama akan mengeringkan
ikan, karena pengeringan yang dilakukan adalah dengan cara di jemur dibawah
sinar matahari. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah
Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.3 diatas.
b. Sarana produksi yang masih terbatas
Belum digunakanya peralatan modern dan pengolahan lebih lanjut dalam proses
produksi ikan, sehingga ikan yang dijual terbatas pada ikankering. Maka hasil dari
tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan
skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.
c. Teknologi
Pemanfaatan teknologi yang belum dijalankan karena pangsa pasar sebagian masih
tertuju pada pasar tradisional, maka kebanyakan pelanggan memberi order lewat
telepon. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur
menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.3 diatas.
d. Keterbatasan modal
Modal yang masih terbatas untuk mengembangkan usaha yang saat ini dijalankan,
oleh karena itu pemilik usaha masih menjalankan usahanya ini dengan cara
tradisional. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur
menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.
4. Keterbatasan modal
oleh pemilik. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju
30
3. Peluang (opportunity)
Tabel 4.3.4
Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Peluang UD. Berkah Sedulur
PERNYATAAN
Sangat
tidak
setuju
(Skor 1)
Tidak
Setuju
(Skor 2)
Netral
(Skor 3)
Setuju
(Skor 4)
Sangat
setuju
(Skor 5)
Rata
-rata
skor
Keterangan
PELUANG F S F S F S F S F S
1. UD. Berkah Sedulur
berpeluang besar
karena dekat dengan
sumber bahan baku dan
dekat dengan pasar.
- - - - 2 6 3 12 1 5 3.83 Setuju
2. Potensi perikanan
tangkap di Kabupaten
Rembang cukup tinggi.
- - - - - - 4 16 2 10 4.33 Setuju
3. Keanekaragaman hayati
tangkapan nelayan. - - - - 1 3 4 16 1 5 4 Setuju
31
a. Dekat sumber bahan baku
Salah satu keuntungan yang di ambil adalah biaya transport yang tidak terlalu mahal
karena dekat sangat dengan tempat produksi usaha, dan mengingat bahan baku ikan
segar yang mudah rusak maka sebagai peluang karena dekat dengan sumber bahan
baku. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur
menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.83 dari tabel 4.3.4 diatas.
b. Potensi perikanan cukup tinggi
Perikanan di Rembang mampu menghasilkan tangkapan yang beragam dan
dominan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, antara lain ikan layang, kembung,
tembang, tongkol, bawal, tenggiri, teridan kakap yang setiap tahunya mengalami
peningkatan hasil tangkapan. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD.
Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.4 diatas.
c. Keanekaragaman hayati tangkapan nelayan
Pihak internal mangatakan bahwa perikanan tangkap tidak hanya menangkap ikan
saja, melainkan ada yang menangkap seperti cumi, udang, kepiting dan kerang.
Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan
setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.4 diatas.
d. Tingginya permintaan masyarakat
Rata-rata masyarakat sekitar mengkonsumsi ikan karena mengingat bahwa protein
dalam kandungan ikan begitu kayanya sehingga banyak masyarakat yang
4. Tingginya permintaan
masyarakat akan
permintaan ikan.
- - - - - - 5 20 1 5 4.16 Setuju
5. Dukungan pemerintah
untuk pengembangan
industri perikanan.
- - - - - - 4 16 2 10 4.33 Setuju
32
menggemarinya. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah
Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari tabel 4.3.4 diatas.
e. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri perikanan
Melihat tingginya hasil tangkapan di sektor perikanan ini, pemerintah Kabupaten
Rembang lebih mengutamakan dan memperhatikan sektor perikanan karena
perolehan kontribusi terbesar dari sektor perikanan tersebut. Maka hasil dari
tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan
skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.4 diatas.
33
4. Ancaman (threats)
Tabel 4.3.5
Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Ancaman UD. Berkah Sedulur
a. Supply ikan yang tidak menentu
PERNYATAAN
Sangat
tidak
setuju
(Skor 1)
Tidak
Setuju
(Skor 2)
Netral
(Skor 3)
Setuju
(Skor 4)
Sangat
setuju
(Skor 5)
Rata
-rata
skor
Keterangan
ANCAMAN F S F S F S F S F S
1. Supply ikan yang tidak
menentu. - - - - - - 6 24 - - 4 Setuju
2. Penggunaan alat
tangkap yang tidak
ramah lingkungan
menyebabkan
tercemarnya biota laut.
- - - - 1 3 3 12 2 10 4.16 Setuju
3. Persaingan harga yang
ketat. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju
4. Maraknya penggunaan
obat-obatan pengawet
dapat mengurangi rasa
kepercayaan
masyarakat terhadap
produksi ikan kering.
- - - - - - 5 20 1 5 4.16 Setuju
34
Pasokan ikan pada saat musim penghujan berkurang karena pada saat bulan
desember sampai januari terjadi angin muson barat yang mengakibatkan ombak
besar dan nelayan tidak berani melaut. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan
karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel
4.3.5 diatas.
b. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
Ikan yang ditangkap dengan bius kemungkinan akan tercemar, karena dapat
mengganggu kesehatan konsumen yang mengkonsumsi ikan hasil tangkapan
dengan bius itu misalnya, dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan juga
bias menimbulkan kerusakan pada biota laut lainya. Maka hasil dari tanggapan
pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-
rata 4.16 dari tabel 4.3.5 diatas.
c. Persaingan harga yang ketat
Banyak pelaku usaha pengeringan ikan di Rembang karena mereka juga
memasarkan hasil usahanya tersebut di pasar yang sama, bahkan ada harga yang
lebih murah lagi, hal tersebut menjadi ancaman bagi UD. Berkah Sedulur, karena
masyarakat akan lebih memilih produk berdasarkan harga yang lebih rendah
meskipun kualitas terpaut jauh. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan
UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.5
diatas.
d. Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet
Karena obat-obatan pengawet tersebut juga bisa mengganggu kesehatan bagi yang
mengkonsumsinya, kebanyakan dimasukan kedalam ikan untuk diawetkan supaya
tidak mudah busuk dan bertahan lama. Hal itu menyebabkan masyarakat yang
masih meragukan ikan segar yang ada. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan
35
karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari
tabel 4.3.5 diatas.
4.4 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks IFE dengan data yang di dapat
langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.
Tabel 4.4 Matriks IFE
STRENGTH BOBOT PERINGKAT BOBOT x
PERINGKAT
1 Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan
pengawet lainya 0,09 2 0,18
2 Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran
ikan yang merata) 0,07 3 0,21
3 Kualitas ikan baik 0,2 3 0,6
4 Kebersihan pada ikan 0,15 3 0,45
WEAKNESS
1 Kendala pada pengeringan
0,12 2 0,24
2 Sarana produksi yang masih terbatas
0,08 2 0,16
3 Penggunaan teknologi yang masih lemah 0,15 3 0,45
4 Keterbatasan modal 0,14 2 0,28
TOTAL 1,0 2,57
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Untuk menentukan bobot dan peringkat matriks IFE ditentukan oleh pihak internal
yaitu Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik/pengelola UD. Berkah Sedulur. Bobot merupakan
signifikansi relatif dari suatu variabel terhadap kesuksesan perusahaan, peringkat adalah
ukuran efektivitas strategi perusahaan saat ini. Tabel diatas diketahui bahwa dari 100% total
bobot IFE menurut pemilik, terdapat keunggulan kekuatan utama yang menunjukan sebanyak
20% yaitu kualitas ikan yang baik, 15% kebersihan pada ikan yang diproduksi, 9% ikan yang
diolah bebas formalin, dan 7% standarisasi dalam pengemasan ikan. Kelemahan utama
terdapat pada penggunaan teknologi yang masih lemah yaitu dengan bobot 15%, keterbatasan
36
modal oleh pemilik 14%, kendala pada pengeringan 12% dan sarana produksi yang masih
terbatas 8%. Pemberian bobot tersebut di berikan berdasarkan pada variabel mana yang lebih
terpenting sampai yang tidak terpenting menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang
paling berpengaruh dalam kondisi perusahaan adalah kualitas ikan yang baik dan kebersihan
pada ikan. Ada juga variabel yang cukup mampu memberi pengaruh kepada perusahaan
adalah ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya serta kemasan yang
memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas. Sedangkan sarana produksi
yang masih terbatas merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.
Dari tabel IFE tersebut juga ditemukan beberapa strategi perusahaan yang berhasil
saat ini. Strategi yang paling unggul adalah kebersihan pada ikan (rating = 3) dan kemasan /
packaging (standarisasi ukuran ikan yang merata) yang memiliki rating sama itu 3. Dengan
rating yang cukup tinggi ini, strategi yang dijalankan saat ini perlu untuk dipertahankan.
Strategi yang perlu diubah karena belum berhasil adalah strategi sarana produksi yang masih
terbatas dan kendala pada pengeringan (rating = 2).
4.5 Matriks EFE (External Factor Evaluation)
Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks EFE dengan data yang di dapat
langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.
Tabel 4.5 Matriks EFE
Sumber : data primer yang diolah, 2016
OPPORTUNITY BOBOT PERINGKAT BOBOT x
PERINGKAT
1 Dekat dengan sumber bahan baku 0,18 3 0,54
2 Potensi perikanan tinggi 0,18 3 0,54
3 Keanekaragaman hayati 0.05 2 0,1
4 Tingginya permintaan masyarakat 0,15 3 0,45
5 Dukungan pemerintah untuk pengembangan
industri perikanan 0,04 2 0,08
THREAT
1 Supply ikan yang tidak menentu 0,13 2 0,26
2 Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan 0,06 2 0,12
37
Untuk menentukan bobot dan peringkat matriks EFE ditentukan oleh pihak internal
yaitu Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik/pengelola UD. Berkah Sedulur. Bobot merupakan
signifikansi relatif dari suatu variabel terhadap kesuksesan perusahaan, peringkat adalah
ukuran efektifitas strategi perusahaan saat ini. Tabel diatas diketahui bahwa dari 100% total
bobot EFE menurut pemilik, terdapat peluang utama adalah dekat dengan sumber bahan baku
bobot 18%, potensi perikanan tinggi juga diberi bobot 18%, tingginya permintaan masyarakat
bobot 15%, keanekaragaman hayati tangkapan nelayan bobot 5% dan dukungan pemerintah
bobot 4%. Sedangkan ancaman utama yaitu pada persaingan harga yang ketat dengan bobot
15%, stok ikan yang tidak menentu 13%, alat tangkap yang tidak ramah lingkungan 6% dan
maraknya penggunaan obat-obatan pengawet 6%. Pemberian bobot tersebut di berikan
berdasarkan pada variabel yang mana yang lebih terpenting sampai yang tidak terpenting
menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang paling berpengaruh baik bagi
perusahaan untuk waktu kedepan adalah dekat dengan sumber bahan baku dan potensi
perikanan tinggi. Ada juga variabel yang cukup memberi pengaruh baik untuk perusahaan
dalam waktu kedepan adalah tingginya permintaan masyarakat, keanekaragaman hayati
tangkapan nelayan dan dukungan pemerintah dalam sektor perikanan. Sedangkan alat
tangkap yang tidak ramah lingkungan dan maraknya penggunaan obat-obatan pengawet
merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.
3 Persaingan harga yang ketat 0,15 3 0,45
4 Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet 0.06 2 0,12
TOTAL 1,0 2,66
38
4.6 Matriks Internal-Eksternal
Berdasarkan hasil dari perhitungan matriks IFE dan matriks EFE, dapat
diketahui diposisi manakah letak UD. Berkah Sedulur sebagai berikut:
Gambar 4.6 Hasil Matriks IE
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Dari gambar diatas didapatkan bahwa posisi UD. Berkah Sedulur terletak pada
kuadran sel V yang termasuk menjaga dan mempertahankan. Strategi yang cocok diterapkan
adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
4.7 Analisis SWOT
Untuk membuat matriks SWOT ini kita melakukan perumusan strategi dengan
cara menggabungkan antara faktor internal dengan faktor eksternal, sehingga
Skor bobot total IFE
Rendah
(1,00-1,99)
Sedang
(2,00-2,99)
Lemah
(1,00-1,99)
II I III
IV VI
VII VIII IX
V
Tinggi
(3,00-4,00)
Sedang
(2,00-2,99)
Kuat
(3,00-4,00)
3,0 2,0 1,0 4,0
3,0
2,0
1,0
Sk
or
bob
ot
tota
l E
FE
2,57
2,66
39
mendapatkan strategi SO (Kekuatan - Peluang), WO (Kelemahan - Peluang), ST
(Kekuatan - Ancaman), WT (Kelemahan - Ancaman).
Berikut merupakan analisis SWOT UD. Berkah Sedulur :
Tabel 4.7 Matriks SWOT
ANALISIS
SWOT
STRENGTH
1. Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet
lainya.
2. Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran ikan
yang merata).
3. Kualitas ikan baik. 4. Kebersihan pada ikan.
WEAKNESS
1. Kendala pada pengeringan.
2. Sarana produksi yang masih terbatas.
3. Penggunaan teknologi yang masih lemah.
4. Keterbatasan modal.
OPPORTUNITY
1. Dekat dengan sumber bahan baku.
2. Potensi perikanan tinggi. 3. Keanekaragaman hayati. 4. Tingginya permintaan
masyarakat.
5. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri
perikanan.
Strategi SO
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah
keragaman ikan/produksi
yang belum ada seperti teri
nasi, jambal, dan petek.
(S2, O1, O2, O3)
Strategi WO
1. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan
maupun dalam proses
packaging dengan cara
membeli secara kredit.
(W2, W3, O2, O3)
2. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan
teknologi seperti media
sosial WhatsApp untuk
proses pemasaran yang
tersedia saat ini.
(W3, O4, O5)
THREAT
1. Supply ikan yang tidak menentu.
2. Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
3. Persaingan harga yang ketat. 4. Maraknya penggunaan obat-
obatan pengawet.
Strategi ST
1. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta
memberikan potongan harga
kepada konsumen setiap
pembelian dengan jumlah
tertentu.
(S3, T3, T4)
Strategi WT
1. Penambahan ruang pendingin (cold strorage)
untuk menjamin stok ikan
yang cukup.
(W2, W3, T1, T4)
2. Penggunaan mesin pengering yang menjamin
kebersihan dan kesegaran
ikan.
(W1, W3, T4)
40
Berdasarkan matriks IE dan SWOT, strategi yang dirumuskan oleh peneliti adalah:
A. Pengembangan Produk
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi
yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek. (S2, O1, O2, O3)
Untuk pengembangan produk yang belum ada saat ini, perusahaan dapat
menambahkan beberapa varian produk yang juga digemari oleh masyarakat seperti
teri nasi, jambal dan petek. Hal ini dapat menjadi peluang yang cukup besar untuk
keberlangsungan usaha sehingga ke depan, semakin banyak pelanggan yang tertarik
dengan tersedianya produk yang beragam.
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging
dengan cara membeli secara kredit. (W2, W3, O2, O3)
Dengan menambahkan fasilitas produksi yaitu mesin untuk pengemasan yang
sekarang sudah semakin canggih, akan membantu dan menghasilkan kemasan yang
jauh lebih rapi untuk pengemasan. Proses packaging yang modern juga membantu
produk menjadi lebih awet dan higienis dalam mendukung pendistribusian ke
pelanggan.
3. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang
cukup. (W2, W3, T1, T4)
Cold storage memiliki peran penting dalam penyimpanan persediaan ikan baik
sebelum maupun sesudah proses pengolahan ikan. Dengan menambah runangan
pendingin (cold storage) hal ini akan menambah jumlah stok ikan yang kini sering
terhambat oleh supply ikan yang tidak menentu yang diakibatkan oleh masalah
cuaca.
4. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan.
41
(W1, W3, T4)
Ketergantungan yang tinggi terhadap sinar matahari untuk proses pengeringan ikan
menjadi kendala ketika musim penghujan tiba. Alternatif untuk menggantikan sinar
matahari adalah penggunaan mesin pengering. Dengan menggunakan tenaga mesin
sebagai pengganti tenaga sinar matahari yang digunakan untuk mengeringkan ikan
pada saat musim penghujan, keberlangsungan untuk produksi akan tetap berjalan.
B. Penetrasi pasar
1. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp
untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini. (W3, O4, O5)
Pemanfaatan teknologi media sosial dewasa ini sangat berpengaruh bagi kegiatan
usaha terutama dalam bidang pemasaran. Seiring perkembangan jaman,
penggunaan teknologi media sosial ini mampu memberikan komunikasi yang lebih
cepat dan efisien ke pelanggan tanpa batasan jarak dan waktu. Media sosial akan
memudahkan pemasaran ke daerah-daerah yang secara fisik jauh dari lokasi usaha.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan omset dan daerah pemasaran perusahaan.
2. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan
harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. (S3, T3, T4)
Kesadaran akan pentingnya kebersihan bahan makanan menjadi salah satu faktor
penting yang diperhatikan oleh pelanggan. Dengan menyediakan produk yang
bersih dan berkualitas serta pemberian potongan harga, akan menarik minat dan
daya beli pelanggan terhadap produk usaha. Dalam jangka panjang, konsistensi
perusahaan untuk menyediakan produk yang bersih dan berkualitas akan
mendorong loyalitas pelanggan terhadap produk.
4.8 Matriks QSPM
42
Sesuai hasil analisis SWOT diatas, dapat diketahui 6 (enam) strategi alternatif
yang bisa digunakan oleh UD. Berkah Sedulur, yaitu :
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman
ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek.
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses
packaging dengan cara membeli secara kredit.
3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial
WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini.
4. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan
potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu.
5. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan
yang cukup.
6. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran
ikan.
QSPM merupakan tahap terakhir untuk menganalisis strategi ini, dan menentukan
strategi yang sesuai guna dijalankan oleh perusahaan serta dengan adanya urutan prioritas
strategi yang cocok. Untuk menentukan skor daya tarik (Attractiveness Score-AS) ditentukan
dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan, dimana faktor-faktor utama SWOT
tersebut memberi pengaruh alternatif.
43
Alternatif Strategi
Pengembangan
produk yaitu
dengan cara
menambah
keragaman
ikan/produksi
yang belum ada
seperti teri nasi,
jambal, dan petek
Penambahan
mesin dalam
proses
produksi ikan
maupun
dalam proses
packaging
dengan cara
membeli
secara kredit
Penetrasi pasar
dengan cara
pemanfaatan
teknologi seperti
media sosial
untuk proses
pemasaran yang
tersedia saat ini
Penyediaan ikan
yang bersih dan
kualitas
terjamin serta
memberikan
potongan harga
kepada
konsumen
setiap
pembelian
dengan jumlah
tertentu
Penambahan
ruang pendingin
(cold strorage)
untuk
menjamin stok
ikan yang
cukup
Penggunaan
mesin pengering
yang menjamin
kebersihan dan
kesegaran ikan
Faktor-Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
1. Dekat dengan sumber bahan baku
2. Potensi perikanan tinggi
3. Keanekaragaman hayati
4. Tingginya permintaan
masyarakat
5. Dukungan pemerintah untuk
0,18
0,18
0,05
0,15
0,04
6
6
6
1
1
1,08
1,08
0,3
0,15
0,04
2
2
3
4
3
0,36
0,36
0,15
0,6
0,12
1
1
1
2
2
0,18
0,18
0,05
0,3
0,08
4
3
2
6
6
0,72
0,54
0,1
0,9
0,24
5
5
4
3
4
0,9
0,9
0,2
0,45
0,16
3
4
5
5
5
0,54
0,72
0,25
0,75
0,2
Tabel 4.8.1 Matriks QSPM
44
pengembangan
industri perikanan
Ancaman
1. Supply ikan yang tidak menentu
2. Alat tangkap yang tidak ramah
lingkungan
3. Persaingan harga yang ketat
4. Maraknya penggunaan obat-
obatan pengawet
0,13
0,06
0,15
0,06
5
-
-
2
0,65
-
-
0,12
2
-
-
3
0,26
-
-
0,18
1
-
-
1
0,13
-
-
0,06
4
-
-
6
0,52
-
-
0,36
6
-
-
5
0,78
-
-
0,3
3
-
-
4
0,39
-
-
0,24
Total Bobot Eksternal : 1,00
Kekuatan
1. Ikan yang diolah bebas formalin dan
bahan pengawet
lainya
2. Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran
ikan yang merata)
0,09
0,07
3
3
0,27
0,21
2
6
0,18
0,42
1
2
0,09
0,14
6
4
0,54
0,28
5
1
0,45
0,07
4
5
0,36
0,35
45
3. Kualitas ikan terjamin
4. Kebersihan pada ikan
0,2
0,15
5
3
1,0
0,45
2
4
0,4
0,6
1
1
0,2
0,15
6
6
1,2
0,9
3
2
0,6
0,3
4
5
0,8
0,75
Kelemahan
1. Kendala pada pengeringan
2. Sarana produksi yang masih terbatas
3. Penggunaan teknologi yang masih
lemah
4. Keterbatasan modal
0,12
0,08
0,15
0,14
2
3
2
2
0,24
0,24
0,3
0,28
4
1
3
3
0,48
0,08
0,45
0,42
1
2
6
1
0,12
0,16
0,9
0,14
3
4
1
6
0,36
0,32
0,15
0,84
5
5
4
5
0,6
0,4
0,6
0,7
6
6
5
4
0,72
0,48
0,75
0,56
Total Bobot Internal : 1,00
Total TAS : 6,41 5,06 2,88 7,97 7,41 7,86
46
Berdasarkan perhitungan pada matriks QSPM bisa dilihat alternatif strategi mana
yang terbaik untuk kelangsungan produksi UD. Berkah Sedulur. Hasil matriks QSPM
terdapat pada tabel dibawah :
Tabel 4.8.2 Hasil QSPM
No. Alternatif Strategi TAS Peringkat
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang
belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek
6,41
4
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan
cara membeli secara kredit
5,06
5
3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp
untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini
2,88
6
4.
Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas
terjamin serta memberikan potongan
harga kepada konsumen setiap pembelian
dengan jumlah tertentu
7,97
1
5. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup
7,41
3
6. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan
7,86
2
Berdasarkan analisis hasil QSPM, diketahui strategi alternatif yang dapat dilakukan
oleh UD. Berkah Sedulur yaitu (1) Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta
memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. Hal
ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan peluang-peluang yang ada seperti minat
konsumen yang tinggi terhadap ikan laut. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin
serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah
tertentu, mendapati peringkat pertama dengan total skor daya tarik 7,97. Dengan penyediaan
ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen
setiap pembelian dengan jumlah tertentu, makaakan membuat pelanggan tetap loyal terhadap
47
hasil produksi yang disediakan oleh UD. Berkah Sedulur. Strategi alternatif lainya
menempati posisi kedua yaitu (2) Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan
dan kesegaran ikan. Pada kesempatan ini kemungkinan untuk memproduksi ikan lebih
banyak karena potensi dan sumberdaya perikanan yang tinggi. Sementara itu pada strategi
posisi ketiga yaitu (3) menambah ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan
yang cukup, mengingat akan banyaknya minat konsumen untuk mengkonsumsi ikan, dengan
menambah cold storage dapat memberi manfaat untuk menambah jumlah stok ikan yang
akan diproduksi. Kemudian keempat yaitu (4) pengembangan produk yaitu dengan cara
menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal dan petek.
Mengingat tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh perairan di Kabupaten
Rembang tidak hanya ikan saja, dan dapat memberi variasi produksi lainya sehingga dapat
meningkatkan keuntungan bagi UD. Berkah Sedulur. Strategi alternatif kelima yaitu (5)
Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara
membeli secara kredit, yaitu menambah kepercayaan pelanggan terhadap produksi yang
higienis dalam pengemasan produk, mesin pengemasan merupakan sarana yang baik untuk
menjaga kebersihan pada ikan yang dikemas, serta strategi terakhir yaitu (6) penetrasi pasar
dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran
yang tersedia saat ini sangat berpengaruh terutama pada bidang pemasaran yang secara fisik
jauh dari lokasi usaha.