BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    1/22

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil

    Data yang dikumpulkan dan diolah pada penelitian ini merupakan data

     primer yang terdiri dari pola pemberian MP ASI dan status gizi subjek 

     penelitian. Pola pemberian MP ASI diperoleh melalui wawancara dengan

     bantuan kuesioner kepada responden, dalam hal ini yaitu ibu subjek.

    awancara dilakukan kepada semua ibu yang memiliki balita yang sesuai

    dengan kriteria penelitian baik yang datang berkunjung ke Puskesmas

    untuk maupun ke posyandu balita. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari

    identitas responden dan subjek serta pola pemberian MP ASI meliputi usia

     pemberian MP ASI pertama kali, jenis MP ASI yang diberikan dan

    !rekuensi pemberian MP ASI.

    "sia pemberian MP ASI pertama kali dikatakan baik jika sama dengan

    # bulan dan tidak baik jika kurang atau lebih dari # bulan. $enis dan

    !rekuensi pemberian MP ASI juga dikelompokkan menjadi dua kategori,

    yaitu baik jika total skor %&'( dan tidak baik jika total skor )&'( pada

    kuesioner. Pengumpulan data dilakukan selama * minggu, yaitu pada

    tanggal ++*+ $uni *'+*. -otal sampel sebesar ' orang. Pengukuran berat

     badan balita dilakukan pada waktu yang sama dengan wawancara. Status

    gizi dinilai berdasarkan indeks //0" menurut  z-score  dari 12 yang

    hasilnya akan dikelompokkan menjadi dua kategori dengan yaitu status

    gizi kurang dan status gizi baik.**,*# 

    4.1.1 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu

    Ibuibu yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki latar 

     belakang pendidikan yang ber3ariasi, mulai dari SD, SMP, SMA hingga

     perguruan tinggi. Sebagian besar responden yaitu sebanyak +& orang

    45(6 merupakan ibu dengan pendidikan terakhir SMA dan hanya 5 orang

    4+*,5(6 ibu dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi.

    34

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    2/22

    35

    SD SMP SMA Perguruan -inggi

    '

    *

    .

    #

    &

    +'

    +*

    +.+#

    +&

    7

    +'

    +&

    5

    Pendidikan Terakhir Ibu

    u!lah

    Sumber8 Data Primer, *'+*

    9ambar 5. Distribusi -ingkat Pendidikan Ibu

    4.1." Distribusi Status Peker#aan Ibu

    :esponden dalam penelitian ini lebih banyak yang tidak bekerja, yaitu

    sebanyak ;+ orang 477,5(6, sementara sisanya berjumlah < orang 4**,5(6

    merupakan ibu yang bekerja.

    /ekerja -idak /ekerja

    '

    5

    +'

    +5

    *'

    *5

    ;'

    ;5

    <

    ;+

    Status Peker#aan Ibu

    u!lah

    Sumber8 Data Primer, *'+*

    9ambar #. Distribusi Status Pekerjaan Ibu

    4.1.$ Distribusi enis %ela!in Sub#ek Penelitian

    Subjek penelitian lebih banyak berjenis kelamin lakilaki yaitu *;

    orang 457,5(6, sedangkan +7 orang 4*,5(6 ialah perempuan.

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    3/22

    36

    =akilaki Perempuan

    '

    5

    +'

    +5

    *'

    *5*;

    +7

    u!lah

    Sumber8 Data Primer, *'+*

    9ambar 7. Distribusi $enis >elamin Subjek Penelitian

    4.1.4 Distribusi &sia Sub#ek Penelitian

    :entang usia subjek penelitian ialah +** bulan. ?ilai tengah untuk 

    data usia subjek penelitian penelitian adalah +& bulan. "sia terbanyak ialah

    * bulan yang berjumlah delapan orang 4*','(6. Subjek dengan usia +<

    dan *; bulan masingmasing hanya berjumlah satu orang. -idak 

    didapatkan subjek penelitian yang berumur *' bulan. Distribusi usia

    subjek penelitian seperti pada gambar &.

    +* +; +. +5 +# +7 +& +< *' *+ ** *; *.'

    +

    *

    ;

    .

    5

    #

    7

    &

    ;

    5

    *

    ; ; ;

    7

    +

    '

    * *

    +

    &

    &sia 'Bulan(

    u!lah

    Sumber 8 Data Primer, *'+*

    9ambar &. Distribusi "sia Subjek Penelitian

    4.1.) Distribusi Status *i+i Sub#ek Penelitian

    Pada penelitian ini status gizi dinilai berdasarkan indeks //0", dan

    diinterpretasikan sebagai status gizi kurang apabila )* SD dan status gizi

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    4/22

    37

     baik apabila %* SD pada table  Z-score. 1asil penelitian menunjukkan

     bahwa sebanyak ++ balita 4*7,5(6 termasuk kelompok dengan status gizi

    kurang dan sebanyak *< balita 47*,5(6 memiliki status gizi baik.

    >urang /aik  

    '

    5

    +'

    +5

    *'

    *5

    ;'

    ++

    *<

    Status *i+i Indeks BB,&

    u!lah

    Sumber8 Data Primer, *'+*

    9ambar

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    5/22

    38

     b. Distribusi Status 9izi berdasarkan Status Pekerjaan Ibu

    Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yang tidak 

     bekerja. Subjek dengan status gizi kurang yang memiliki ibu bekerja

     berjumlah ; orang 4*7,;(6 dan yang memiliki ibu tidak bekerja berjumlah

    & orang 47*,7(6. Subjek dengan status gizi baik yang memiliki ibu bekerja

     berjumlah # orang 4*',7(6 dan yang memiliki ibu tidak bekerja berjumlah

    *; orang 47elamin

    $umlah subjek dengan status gizi baik adalah *< orang, terdiri atas +<

    orang lakilaki dan +' orang perempuan. Distribusi status gizi berdasarkan

     jenis kelamin dari hasil pengamatan ditunjukkan pada tabel &.

    -abel &. Distribusi Status 9izi berdasarkan $enis >elamin

    enis

    %ela!in

    Status *i+i %urang Status *i+i Baik 

    N - N -

    =akilaki ;#, +< #5,5

    Perempuan 7 #;,# +' ;,5

    -otal ++ +'' *< +''Sumber8 Data Primer, *'+*

    4.1. Distribusi P/la Pe!berian MP ASI Sub#ek Penelitian

    a. Distribusi "sia Pemberian MP ASI Pertama >ali

    "sia pemberian MP ASI pertama kali pada penelitian ini

    diklasi!ikasikan menjadi baik 4usia @ # bulan6 dan tidak baik 4usia #

     bulan6. Sebagian besar subjek penelitian tergolong ke dalam kategori tidak 

     baik dalam usia pemberian MP ASI pertama kali, yaitu sebanyak *; orang

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    6/22

    39

    457,5(6, sedangkan yang tergolong ke dalam kategori baik sebanyak +7

    orang 4*,5(6.

    /aik -idak /aik  

    '

    5

    +'

    +5

    *'

    *5+7

    *;

    %ateg/ri &sia Pe!berian MP ASI Perta!a %ali

    u!lah

    Sumber8 Data Primer, *'+*

    9ambar +'. Distribusi "sia Pemberian MP ASI Pertama >ali

    Subjek penelitian yang mendapatkan MP ASI pertama kali pada usia #

     bulan berjumlah +7 orang 4*,5(6, sedangkan *; orang subjek 457,5(6

    mendapatkan MP ASI tidak pada usia # bulan. ?ilai tengah untuk data usia

     pemberian MP ASI pertama kali adalah # bulan, dengan usia pemberian

    MP ASI pertama kali paling awal adalah + bulan dan paling lama & bulan.Distribusi usia pemberian MP ASI pertama kali pada subjek penelitian

    seperti pada gambar ++.

    + * ; 5 # 7 &

    '

    5

    +'

    +5

    *'

    +*

    #

    +7

    *

    &sia 'bulan(

    u!lah

    Sumber 8 Data primer, *'+*

    9ambar ++. Distribusi "sia Pemberian MP ASI Pertama >ali

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    7/22

    40

     b. Distribusi $enis MP ASI

    $enis MP ASI pada penelitian ini diklasi!ikasikan menjadi baik 4skor 

     pada kuesioner ≥&'(6 dan tidak baik 4skor pada kuesioner )&'(6. Subjek 

    dengan kategori jenis MP ASI yang baik pada penelitian ini berjumlah **

    orang 455,'(6 dan yang tidak baik sebanyak +& orang 45,'(6.

    /aik -idak /aik  

    '

    5

    +'+5

    *'

    *5**

    +&

    %ateg/ri enis MP ASI

    u!lah

    Sumber 8 Data primer, *'+*

    9ambar +*. Distribusi $enis MP ASI

    "rutan pengenalan jenis MP ASI pada anak sebaiknya dilakukan

    secara bertahap mulai dari golongan beras dan serealia, sayuran, buah dan

    terakhir diberikan sumber protein.+' Pada penelitian ini, jumlah responden

    yang memberikan MP ASI sesuai dengan urutan tersebut berjumlah +#

    orang 4'(6 dan yang tidak sesuai berjumlah * orang 4#'(6.

    Sesuai -idak Sesuai

    '

    5

    +'

    +5*'

    *5+#

    *

    &rutan Pengenalan enis MP ASI

    u!lah

    Sumber 8 Data primer, *'+*

    9ambar +;. "rutan Pengenalan $enis MP ASI

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    8/22

    41

    Sebagian besar responden penelitian sudah memberikan bentuk atau

    tekstur MP ASI sesuai dengan usia. Pada usia anak #< bulan sebanyak ;*

    orang 4&'(6 responden sudah sesuai dan & orang 4*'(6 tidak sesuai. Pada

    usia

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    9/22

    42

    /aik -idak /aik  

    '

    +'

    *'

    ;'

    ;'

    +'

    0rekuensi MP ASI

    u!lah

    Sumber 8 Data primer, *'+*

    9ambar +5. Distribusi Brekuensi Pemberian MP ASI

    Brekuensi pemberian MP ASI yang sesuai usia paling banyak saat

    subjek berusia #< bulan, yaitu sebanyak ;+ orang 477,5(6. $umlah subjek 

    dengan !rekuensi pemberian MP ASI yang sesuai pada usia esesuaian Brekuensi Pemberian MP ASI

    menurut "sia

    $umlah subjek dengan !rekuensi pemberian makanan selingan atau

    camilan dengan !rekuensi sesuai usia yang melebihi jumlah subjek dengan

    !rekuensi pemberian camilan tidak sesuai usia hanya dicapai pada saat

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    10/22

    43

    subjek berusia #< bulan. $umlah subjek dengan !rekuensi pemberian

    camilan yang sesuai pada usia

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    11/22

    44

    Sumber8 Data Primer, *'+*

     b. /erdasarkan $enis MP ASI

    $umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI dengan kategori

     baik yang memiliki gizi kurang sebanyak ; orang dan yang memiliki gizi

     baik sebanyak +< orang. $umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI

    dengan kategori tidak baik yang memilki status gizi kurang sebanyak &

    orang dan yang memiliki status gizi baik sebanyak +' orang.

    -abel +'. Distribusi Status 9izi berdasarkan $enis MP ASI

    $enis

    MP ASI

    Status 9izi

    >urang /aik  

     ? ( ? (

    /aik ; *7,; +< #5,5

    -idak /aik & 7*,7 +' ;,5

    -otal ++ +'' *< +''Sumber8 Data Primer, *'+*

    c. /erdasarkan Brekuensi Pemberian MP ASI

    $umlah subjek dengan !rekuensi pemberian MP ASI yang baik yang

    memiliki status gizi kurang berjumlah 5 orang dan yang memiliki status

    gizi baik berjumlah *5 orang. $umlah subjek dengan !rekuensi pemberian

    MP ASI yang tidak baik yang memiliki status gizi kurang sebanyak #

    orang dan yang memiliki status gizi baik sebanyak orang.

    -abel ++. Distribusi Status 9izi berdasarkan Brekuensi Pemberian MP ASI

    Brekuensi

    Pemberian MP ASI

    Status 9izi

    >urang /aik  

     ? ( ? (

    /aik 5 5,5 *5 ,*

    -idak /aik # 5,5 +;,&

    -otal ++ +'' *< +''

    Sumber8 Data Primer, *'+*

    4.1.2 Hubungan &sia Pe!berian MP ASI Perta!a %ali dengan Status *i+i

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    12/22

    45

    1asil tabulasi silang antara pemberian MP ASI pertama kali dan status

    gizi balita usia +** bulan tidak memenuhi syarat uji Chi-Square,

    sehingga dilakukan uji alternati! yaitu uji Bisher. 1asil uji statistik dengan

    uji Bisher mendapatkan nilai p@',*7# 4','56 sehingga disimpulkan bahwa

    tidak terdapat hubungan antara usia pemberian MP ASI pertama kali

    dengan status gizi balita.

    4.1.3 Hubungan enis MP ASI dengan Status *i+i

    Analisis hubungan antara jenis MP ASI yang diberikan dengan statusgizi tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, sehingga dilakukan uji Bisher 

    sebagai alternati! dan didapatkan nilai p@','; 4','56. 1al ini

    menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis MP ASI yang

    diberikan pada balita usia +** bulan dengan status gizinya.

    4.1.1 Hubungan 0rekuensi Pe!berian MP ASI dengan Status *i+i

    Brekuensi pemberian MP ASI terhadap subjek pada penelitian ini ialahsebanyak ;' orang 475,'(6 dikategorikan baik dan +' orang 4*5(6 tidak 

     baik. "ji hipotesis untuk mencari hubungannya dengan status gizi adalah

    uji Bisher karena syarat uji Chi-Square  tidak terpenuhi. 1asil uji statistik 

    tersebut menunjukkan nilai p@','+ 4)','56 yang mengindikasikan bahwa

    terdapat hubungan bermakna antara !rekuensi pemberian MP ASI dengan

    status gizi balita usia +** bulan.

    4." Pe!bahasan

    >onsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.

    >ondisi status gizi baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat

    gizi yang akan digunakan secara e!isien sehingga memungkinkan

    terjadinya pertumbuhan !isik, perkembangan otak, kemampuan kerja untuk 

    mencapai tingkat kesehatan optimal.; 

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    13/22

    46

    Ibu merupakan pelaku utama pengasuhan makan bagi batita dan

     penentu menu makan anak sekaligus sebagai pemberi makan anak.

    Pengetahuan ibu tentang makanan yang bergizi akan sangat berperan

    terhadap baiknya tumbuh kembang anak balita. Pengetahuan ini sangat

    terkait dengan pendidikan yang diterima ibu. Pola pemberian MP ASI juga

    dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga dan masyarakat setempat.*#

    Pengetahuan masyarakat yang rendah tentang jenis dan cara mengolah

    makanan bayi akan mengakibatkan terjadinya kekurangan gizi pada bayi

    karena asupan gizi yang masuk ke tubuh bayi tidak seimbang dengan

    kebutuhan bayi, maka menyebabkan pertumbuhannya semakin tidak 

    normal. Ibuibu yang berpendidikan rendah mempunyai pengetahuan

    kurang baik tentang pola pemberian makanan pendamping ASI. "ntuk 

    meningkatkan pengetahuan ibu, maka ibu diharapkan menggali sumber 

     pengetahuan dari berbagai sumber in!ormasi melalui mediamedia dan

    sarana kesehatan serta akti! mengikuti program posyandu untuk 

    memahami tentang jenis atau bahan makanan yang bergizi tinggi, murah

    dan mudah diperoleh di sekitar wilayah tempat tinggal serta pengolahan

    makanan yang baik sehingga nilai gizi makanan tidak hilang.&,+; 

    Pada penelitian ini didapatkan bahwa ibu dengan tingkat pendidikan

    SD, SMP dan SMA lebih banyak memiliki balita usia +** bulan

    dengan status gizi baik dan sebanyak 5 orang ibu yang berpendidikan

     perguruan tinggi semuanya memiliki status gizi baik. Status gizi kurang

    terbanyak memiliki ibu dengan latar belakang pendidikan SMA.

    Status pekerjaan ibu baik yang bekerja maupun tidak bekerja lebih

     banyak memiliki balita berstatus gizi baik dibandingkan status gizi kurang.

    Status gizi kurang lebih banyak didapatkan pada ibu yang tidak bekerja.

    4.".1 Hubungan antara &sia Pe!berian MP ASI Perta!a %ali dengan

    Status *i+i Indeks BB,& 5ada Balita &sia 1"6"4 Bulan

    "sia pemberian MP ASI pertama kali pada penelitian ini

    diklasi!ikasikan menjadi baik 4usia @ # bulan6 dan tidak baik 4usia #

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    14/22

    47

     bulan6. $umlah subjek yang diberikan MP ASI pada usia # bulan 4baik6

    yang memiliki status gizi kurang berjumlah # orang dan yang memiliki

    status gizi baik berjumlah ++ orang. $umlah subjek yang diberikan MP ASI

    tidak pada usia # bulan 4tidak baik6 yang memiliki status gizi kurang

     berjumlah 5 orang dan yang memiliki status gizi baik berjumlah +& orang.

    1asil uji statistik dengan uji Bisher mendapatkan nilai p@',*7# 4','56

    sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia

     pemberian MP ASI pertama kali dengan status gizi balita.

    -idak ditemukannya hubungan antara usia pertama kali pemberian MP

    ASI kemungkinan dikarenakan responden yang memberikan MP ASI

    kurang atau lebih dari usia # bulan 4tidak baik6 ternyata lebih banyak yang

    memiliki anak dengan status gizi baik dibandingkan dengan responden

    yang memberikan MP ASI pertama kali pada usia # bulan. Pemberian MP

    ASI usia dini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang terlalu cepat

    hingga menjurus ke obesitas.

    Penelitian lain mendapatkan hasil yang serupa diantaranya oleh De!ni

     pada tahun *''+ di Sulawesi Selatan pada bayi usia ' bulan yang tidak 

    dapat membuktikan adanya pengaruh pola pemberian MP ASI dini

    terhadap status gizi. 1al ini dikarenakan bayi yang berumur bulan sudah

    diberikan makanan kombinasi ASI dan MP ASI. Dampaknya ialah

    kenaikan berat badan bayi yang terlalu cepat karena masukan energi yang

    tinggi yang diperoleh dari MP ASI.*5 Penelitian Suyatno pada tahun *'';

    di Semarang mendapatkan hasil bahwa pemberian MP ASI dini baik padat

    maupun cair tidak berpengaruh secara signi!ikan terhadap kejadian /9M

    4bawah garis merah0 under weight 6 pada balita.;'  Penelitian A!iana

    :ohmani di Semarang pada tahun *'+' mendapatkan hasil tidak ada

    hubungan antara usia pertama pemberian MP ASI dengan status gizi pada

    indek //0" 4p@',&&+6 dan -/0" 4p@',*5

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    15/22

    48

    anak semakin buruk.+* 1asil penelitian Sumartini tahun *'++ di Medan

    mendapatkan bahwa usia pertama kali pemberian MP ASI tidak 

     berpengaruh terhadap status gizi bayi #+* bulan 4p','56.+; 

    Penelitian yang mendapatkan hubungan antara usia pemberian MP

    ASI pertama kali dengan status gizi diantaranya penelitian Purhartati tahun

    *'+' pada bayi usia #+* bulan di Desa $atimulyo >ecamatan Pedan

    >abupaten >laten.+  Penelitian =arasati pada tahun *'++ di Semarang

    mendapatkan adanya hubungan yang signi!ikan antara waktu pemberian

    MP ASI 4p@','

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    16/22

    49

    diantaranya adanya anggapan bahwa bayi yang masih menangis karena

    masih lapar, bayi tidak menolak0 memuntahkan MP ASI yang diberikan,

    sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga dan masyarakat sekitar juga

    melakukan hal yang sama.*5 Menurut mereka, dengan diberikan makanan

    sejak dini, bayi menjadi lebih cepat kenyang dan menjadi lebih kuat.*# 

    Penelitian Birdhani pada tahun *''# di Surabaya mendapatkan

    sebanyak 5'( responden penelitian memberikan MP ASI sebelum bayi

     berumur bulan yang terdiri dari pisang halus, madu, nasi halus, sayur dan

     bubur. Mereka beranggapan bahwa bayi belum merasa kenyang jika belum

    diberi pisang halus dan pemberian makanan pada bayi akan mempercepat

     pertumbuhan.;&  1asil Penelitian Purhartati tahun *'+' di Surakarta

    menunjukkan ratarata umur pertama pemberian MP ASI ialah ,5 bulan.

    Paling awal pemberian MP ASI ialah pada umur * bulan dan yang

    memberikan tepat # bulan sebanyak +; orang 4 ;,;( 6.+  Penelitian

    A!iana :ohmani di Semarang pada tahun *'+' mendapatkan pemberian

    MP ASI pertama kali ratarata diberikan pada bayi usia ;, bulan.

    :esponden yang memberikan MP ASI pada usia # bulan sebanyak 7 orang

    4++,#7(6 dan yang memberikan MP ASI pada usia kurang dari # bulan

    sebanyak 5; orang 4&&,;(6.+* 

    Penelitian Sumartini tahun *'++ di Medan mendapatkan MP ASI

     pertama kali lebih banyak diberikan di bawah usia # bulan yaitu sebanyak 

    # orang 4#(6, hanya ;# orang 4;#(6 yang memberikan MP ASI pertama

    kali pada usia # bulan. $enis MPASI yang diberikan pada bayi usia ) #

     bulan berupa MPASI yang dibuat sendiri oleh ibu di rumah dan MPASI

     buatan pabrik.+; 

    Makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan pada umur yang tepat

    yakni pada saat usia anak # bulan dimana ASI tidak lagi memenuhi

    kebutuhan gizi bayi. Setelah usia # bulan ASI hanya memenuhi sekitar #'

    7'( kebutuhan gizi bayi, sehingga bayi mulai membutuhkan MP ASI. +;,+7

    Pemberian MP ASI pada bayi perlu dilakukan secara bertahap maksudnya

    disesuaikan dengan kemampuan usus bayi. Pemberian MP ASI sebelum

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    17/22

    50

     bayi berusia # bulan memiliki beberapa resiko karena usus bayi belum

     berkembang dan belum mampu mencerna dengan baik. Pemberian

    makanan pada usia dini akan mengganggu !ungsi usus dan proses absorpsi

    di usus sehingga bayi akan mudah terserang diare dan pengisapan ASI juga

    akan berkurang karena bayi sudah kenyang.;&  :esiko in!eksi juga

    meningkat karena MP ASI tidak sebersih ASI dan kenaikan berat badan

    terlalu cepat pada usia dini hingga menjurus ke obesitas.;,+;,+#,*5 

    MP ASI yang terlambat diberikan juga tidak baik. >eterlambatan

    mengenalkan MP ASI pada bayi akan mengakibatkan bayi mengalami

    kesulitan belajar mengunyah, bayi tidak menyukai makanan padat dan

    kemungkinan besar bayi akan mengalami malnutrisi atau kekurangan

    gizi.+*,+7

    4."." Hubungan antara enis MP ASI dengan Status *i+i Indeks BB,& 5ada

    Balita &sia 1"6"4 Bulan

    $umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI dengan kategori baik 

    yang memiliki gizi kurang sebanyak ; orang dan yang memiliki gizi baik 

    sebanyak +< orang. $umlah subjek yang mendapatkan jenis MP ASI

    dengan kategori tidak baik yang memilki status gizi kurang sebanyak &

    orang dan yang memiliki status gizi baik sebanyak +' orang.

    1asil tabulasi silang antara jenis pemberian MP ASI dan status gizi

     balita usia +** bulan tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, sehingga

    dilakukan uji alternati! yaitu uji Bisher. 1asil uji statistik dengan uji Bisher 

    mendapatkan nilai p)','5 sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan

    antara jenis pemberian MP ASI dengan status gizi balita.

    Penelitian lain yang mendapatkan hasil serupa diantaranya oleh A!iana

    tahun *'+' di Semarang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

    kesuaian jenis MP ASI terhadap umur dengan status gizi pada indeks

    //0" dan -/0".+*  1asil penelitian Sumartini tahun *'++ di Medan

    mendapatkan bahwa pola pemberian MP ASI meliputi jenis makanan

    tambahan berpengaruh terhadap status gizi bayi #+* bulan 4p)','56.+; 

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    18/22

    51

    Penelitian lain dengan hasil berbeda ialah penelitian Diana pada tahun

    *'' yang tidak mendapatkan adanya hubungan antara pola asuh

     pemberian makan dengan status gizi anak batita di kelurahan Pasar 

    Ambacang >ecamatan >uranji 4p '.'56.;# 

    Pertumbuhan anak yang sehat dan normal dipengaruhi oleh

     pemberian gizi yang cukup dan seimbang dengan kebutuhan tubuhnya,

    sehingga daya tahan tubuhnya baik serta terhindar dari penyakit. >eadaan

    gizi tidak seimbang menyebabkan pertumbuhan anak akan terganggu,

    dalam waktu singkat dapat terjadi perubahan berat badan sebagai akibat

    menurunnya na!su makan, sakit diare dan in!eksi saluran perna!asan atau

    karena kurangnya makanan yang dikonsumsi. 

    $enis nutrisi yang diberikan memegang peranan penting pada tumbuh

    kembang anak, sehingga semakin baik jenis nutrisi yang diberikan bearti

    kebutuhan gizi tubuh terpenuhi dan tumbuh kembang dapat tercapai

    optimal. Anak dapat mengalami hambatan dalam tumbuh kembang hanya

    karena kurang adekuatnya asupan zat gizi, sebab kebutuhan gizi tidak bisa

    dipenuhi hanya dengan satu jenis bahan makanan saja.;+  $enis MP ASI

    yang diberikan pada anak harus bertahap kepadatannya disesuaikan

    dengan perkembangan usia yang juga berkaitan dengan keadaan !isiologis

    anak tersebut.5,+*

    Pemberian MP ASI merupakan suatu cara untuk mengenal makanan

     baru selain ASI kepada bayi, cara pemberian makanan tersebut perlu

    diperhatikan agar makanan itu tidak menimbulkan gangguan kesehatan

     pada bayi. "sia #+* bulan merupakan tahap pelatihan bagi bayi untuk 

    menerima MP ASI, sehingga tidak semua jenis makanan boleh diberikan

     pada bayi. Ada makanan yang dapat menimbulkan bahaya tersedak, ada

     juga yang tidak baik bagi sistem pencernaan anak yang masih

     berkembang, dan yang lainnya berpotensi sebagai pencetus alergi. Ibu

    harus pandai memilih makanan apa saja yang sebaiknya diberikan pada

     bayi sesuai dengan perkembangan dan kemampuan sistem

     pencernaanya.

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    19/22

    52

    MP ASI pertama sebaiknya adalah golongan beras dan serealia karena

     berdaya alergi rendah. Secara berangsurangsur diperkenalkan sayuran

    yang dikukus dan dihaluskan, lalu buah yang dihaluskan. $ika bayi dapat

    menerima dengan baik maka dapat diberikan sumber protein 4tahu, tempe,

    daging ayam, hati ayam atau daging sapi6 yang dikukus dan dihaluskan.

    Sumber protein, terutama protein hewani, dikenalkan terakhir karena

    mudah menimbulkan alergi. Setelah bayi mampu mengkoordinasikan

    lidahnya dengan baik secara bertahap bubur dibuat lebih kental 4dikurangi

    campuran airnya6, kemudian menjadi lebih kasar 4disaring6 dengan

    tambahan bahan lain yang dicincang halus kemudian dicincang kasar dan

    akhirnya bayi siap menerima makanan yang dikonsumsi keluarga.+'

    Makanan selingan atau camilan, yang jumlahnya lebih sedikit dari

    makanan utama dan bentuknya bisa berupa makanan atau minuman,

    sangat penting karena membantu mencukupi kebutuhan energi bagi balita.

    Camilan juga berkontribusi memberikan 3itamin dan nutrisi esensial

    dalam menu makanan anak. Anak, khususnya balita, perlu mendapatkan

    cukup energi dan nutrisi setiap harinya untuk mendukung tumbuh

    kembangnya yang pesat. =ambung anak terlalu kecil untuk menampung

     jumlah makanan yang terlalu banyak dalam sekali makan, akibatnya

    asupan nutrisi dan energi dari karbohidrat, protein, dan lemak setiap

    harinya tidak mencukupi hanya dalam makanan utamanya saja, sehingga

    diperlukan pemberian camilan di antara waktu makan utama. Makanan

    selingan atau camilan juga dapat menghindarkan anak untuk makan

     berlebihan pada saat makan utama, sehingga anak bisa terhindar dari

     bahaya obesitas.'

    Sebanyak ** orang 455,'(6 subjek dalam penelitian ini mendapatkan

     jenis MP ASI yang secara umum baik, namun pemberian MP ASI pada *

    orang 4#','(6 subjek dalam hal urutan pengenalan bahan dasar makanan

    tidak sesuai ketentuan. Penyebab hal ini tidak lepas dari kurangnya

     pengetahuan ibu sebagai pihak yang secara umum dianggap paling

     berperan dalam pola pemberian makan anak, khususnya balita usia +**

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    20/22

    53

     bulan. Ibuibu yang memberikan MP ASI tidak sesuai dengan jenis

    makanan menurut usia bayi disebabkan karena MP ASI yang diberikan

    disamakan dengan konsumsi keluarga seharihari. 1al ini dapat

    mengakibatkan bayi mudah terkena penyakit diare atau in!eksi yang lain.;<

    Penelitian ini memiliki keterbatasan di mana untuk jenis pemberian

    MP ASI hanya diketahui berdasarkan urutan pemberiannya saja kepada

     balita. Penelitian ini tidak mencari tahu lebih lanjut mengenai jenis

     pemberian MP ASI yang diberikan setiap harinya agar kebutuhan gizi

     balita terpenuhi.

    4.".$ Hubungan antara 0rekuensi MP ASI dengan Status *i+i Indeks BB,&

    5ada Balita &sia 1"6"4 Bulan

    1asil pengamatan menunjukkan bahwa subjek pada penelitian ini

    sebanyak ;' orang 475,'(6 dikategorikan baik dan +' orang 4*5(6 tidak 

     baik dalam hal !rekuensi pemberian MP ASI secara umum. "ji statistik 

    yang digunakan untuk mencari hubungannya dengan status gizi

    menggunakan uji Bisher karena syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, dan

    didapatkan nilai p)','5 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan

    yang bermakna antara !rekuensi pemberian MP ASI dengan status gizi

     balita usia +** bulan.

    1asil ini sejalan dengan beberapa penelitian lain yang telah dilakukan

    sebelumnya, di antaranya penelitian A!iana :ohmani pada tahun *'+' di

    Semarang yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara !rekuensi

     pemberian MPASI dengan status gizi pada indek //0" dan -/0".+*

    Sumartini pada tahun *'++ juga membuktikan bahwa melalui uji Chi-

    Square terdapat hubungan antara !rekuensi konsumsi makan dengan status

    gizi pada bayi #+* bulan di >ecamatan Medan Amplas.+;

    Dalam pemberian MP ASI, salah satu hal yang perlu diperhatikan

    adalah !rekuensi makan. Brekuensi MP ASI yang kurang dalam sehari

    akan berakibat kebutuhan anak tidak terpenuhi dan apabila berlangsung

    lama akan mengakibatkan penurunan berat badan, dan jika terus berlanjut

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    21/22

    54

    maka dapat terjadi kekurangan gizi.;  Pemberian MP ASI yang cukup

    dalam kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan !isik dan

     perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.

    Brekuensi makanan merupakan salah satu metode dalam penilaian

    konsumsi makanan, untuk memperoleh data tentang !rekuensi konsumsi

    sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu,

    meliputi hari, minggu, bulan, atau tahun. Penilaian konsumsi makanan

    sendiri dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran

    tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok,

    rumah tangga dan perorangan, serta !aktor!aktor yang berpengaruh

    terhadap konsumsi makanan tersebut.5

    Salah satu tahap dalam pemberian MP ASI adalah dalam hal jadwal

    waktu makan, yang berhubungan dengan !rekuensi pemberian MP ASI.

    $adwal makan yang di perlukan bayi sangat ber3ariasi tergantung tingkat

    lapar pada bayi. $adwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau haus sangat

     berkaitan dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk 

    menerima makanan. 1al ini berhubungan dengan syarat MP ASI, yaitu

    harus sesuai dengan kebutuhan bayi dan dapat diterima dengan baik oleh

    organ pencernaannya.+&

    Depkes dalam buku >esehatan Ibu dan Anak tahun *''<

    menganjurkan pemberian MP ASI pada bayi usia #< bulan *; kali sehari

    dan selanjutnya ; kali sehari dengan jumlah pemberian sesuai umur. Selain

    itu dianjurkan pula pemberian makanan selingan * kali sehari.*;,+

    Data mengenai distribusi kesesuaian !rekuensi pemberian MP ASI

    menurut usia menunjukkan terdapat 3ariasi pada saat subjek berusia #<

     bulan,

  • 8/17/2019 BAB IV - HasiL & Pembahasan [Revisi 040712]

    22/22

    55

    ketentuan dalam tiap tahap sesuai usianya, dan hal ini mengindikasikan

     bahwa walaupun secara umum !rekuensi pemberian MP ASI dinilai baik,

    namun pengetahuan ibu mengenai hal tersebut anak masih dapat dikatakan

    kurang.

    1asil wawancara dengan bantuan kuesioner menunjukkan bahwa

     pada usia lebih dari sembilan bulan sebagian besar subjek tidak 

    mendapatkan makanan selingan atau camilan secara rutin setiap harinya.

    1al ini disebabkan antara lain karena ibu belum mengetahui bahwa

     pemberian camilan merupakan hal yang penting dalam memenuhi

    kebutuhan gizi anak, dan anggapan bahwa pemberian makanan utama saja

    telah cukup. >ondisi sosial ekonomi meliputi kebiasaan turuntemurun,

    keuangan keluarga dan ibu bekerja dalam hal ini juga mungkin

     berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Pemberian camilan

    ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan energi anak, mengingat pada

    usia balita pemenuhan kalori sangat penting untuk menunjang

     pertumbuhan balita.