34
33 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif Hasil Pretest Teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah menggunakan test-test yang dilakukan yang terdiri dari pretest dan posttest. Pretest digunakan sebagai tahap awal untuk mendiagnosa siswa yang mengalami miskonsepsi atau kesalahan dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan linear sedangkan posttest diberikan setelah pembelajaran remedial, maka soal pada pretest diberikan kembali dan dievaluasi. Pengelompokan soal posttest sama dengan soal pretest. Remediasi dikatakan berhasil Jika minimal sebanyak 85 siswa menguasai, 80 ̇ tujuan pembelajaran yang telah ditentukan maka remediasi dinyatakan berhasil. Pada penelitian ini 35 siswa kelas X AP2 SMK Negeri 1 Salatiga sebagai responden. Hasil pretest dikelompokkan berdasarkan tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal menurut Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan konsep. Setelah hasil pretest diteliti dan dikoreksi kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal mengenai persamaan dan pertidaksamaan linear tidak ada satupun dari 35 siswa yang menjawab semua soal dengan benar. Data koreksi dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Data pretest menurut jenis-jenis kesalahan Tipe soal No soal Banyak siswa yang melakukan kesalahan Total Kesalahan Jenis kesalahan teknis Jenis kesalahan konsep Jenis kesalahan interpretasi bahasa Tidak menjawab 1 1 20 15 - - 35 2 2 3 - - 1 3 3 3 - 6 - 1 6 4 9 14 - 1 23 4 5 4 14 - 6 18

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskriptif Data

1. Deskriptif Hasil Pretest

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah

menggunakan test-test yang dilakukan yang terdiri dari pretest dan

posttest. Pretest digunakan sebagai tahap awal untuk

mendiagnosa siswa yang mengalami miskonsepsi atau kesalahan

dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan

linear sedangkan posttest diberikan setelah pembelajaran

remedial, maka soal pada pretest diberikan kembali dan dievaluasi.

Pengelompokan soal posttest sama dengan soal pretest. Remediasi

dikatakan berhasil Jika minimal sebanyak 85 siswa menguasai,

80 ̇ tujuan pembelajaran yang telah ditentukan maka remediasi

dinyatakan berhasil. Pada penelitian ini 35 siswa kelas X AP2 SMK

Negeri 1 Salatiga sebagai responden. Hasil pretest dikelompokkan

berdasarkan tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal

menurut Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu

kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan

konsep. Setelah hasil pretest diteliti dan dikoreksi kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal mengenai persamaan dan

pertidaksamaan linear tidak ada satupun dari 35 siswa yang

menjawab semua soal dengan benar. Data koreksi dapat dilihat

pada Tabel 4.1

Tabel 4.1

Data pretest menurut jenis-jenis kesalahan

Tipe soal

No soal

Banyak siswa yang melakukan kesalahan Total Kesalahan Jenis

kesalahan teknis

Jenis kesalahan

konsep

Jenis kesalahan

interpretasi bahasa

Tidak menjawab

1 1 20 15 - - 35

2 2 3 - - 1 3

3 3 - 6 - 1 6

4 9 14 - 1 23

4 5 4 14 - 6 18

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

34

5 6 - - 18 17 18

Persentase 17,14% 23,33% 8,6% 12,4% 49,04%

Keterangan

1. Tipe soal I : Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem

persamaan linear

2. Tipe soal II : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan

dengan sistem persamaan linear

3. Tipe soal III : Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan

linear

4. Tipe soal IV : Penentuan daerah penyelesaian dari sistem

pertidaksamaan linear dengan menggunakan

grafik

5. Tipe soal V : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan

dengan sitem pertidaksamaan linear

Tabel 4.1 menyajikan tipe-tipe kesalahan siswa menurut Subanji

dan Mulyoto, dalam menyelesaikan soal pada materi sistem

persamaan dan pertidaksaman linear. Dari hasil penelitian pretest

soal sistem persamaan dan pertidaksaman linear, menunjukkan

masih terdapat siswa yang melakukan kesalahan. Kesalahan terdiri

dari kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan

konsep. Jumlah kesalahan yang dilakukan siswa kelas X AP2 SMK

Negeri 1 Salatiga pada tipe soal 1 (Penentuan himpunan

penyelesaian dari sistem persamaan linear) terdapat 20 siswa yang

melakukan kesalahan teknis dan 15 siswa melakukan kesalahan

konsep. Pada tipe soal 2 (Penyelesaian soal cerita yang berkaitan

dengan sistem persamaan linear) terdapat 3 siswa yang melakukan

kesalahan teknis dan 1 siswa tidak menjawab. Pada tipe soal 3

(Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear) ada 2 soal

yaitu no 3 dan no 4, soal no 3 terdapat 6 siswa yang melakukan

kesalahan konsep dan 1 siswa tidak menjawab, soal no 4 terdapat

9 siswa melakukan kesalahan teknis, 14 siswa melakukan

kesalahan konsep dan 1 siswa tidak menjawab. Pada tipe soal 4

(Penentuan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan

linear dengan menggunakan grafik) terdapat 4 siswa yang

melakukan kesalahan teknis, 14 siswa melakukan kesalahan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

35

konsep dan 6 siswa tidak menjawab. Pada tipe soal 5

(Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem

pertidaksamaan linear) terdapat 18 siswa yang melakukan

kesalahan interpretasi bahasa. Kesalahan konsep sebagai hasil

kesalahan yang paling banyak dilakukan pada siswa kelas X AP2

SMK Negeri 1 Salatiga sama dengan penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya oleh Restuningtyas (2012) pada siswa kelas

X AP3 SMK Negeri 1 Salatiga.

Berdasarkan hasil analisa pretest tersebut, akan dilakukan

pembelajaran remediasi untuk mengatasi kesalahan yang paling

sering dilakukan siswa.

Gambar 4.1

Tipe-tipe Kesalahan Pretest

2. Deskriptif Proses Pembelajaran Remediasi

Proses pembelajaran remediasi dengan metode Think Pair

Share dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilakukan pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013 di kelas X AP2

dengan jumlah siswa 36 untuk materi sistem persamaan linear dan

penyelesaiannya. Pertemuan kedua dilakukan pada hari Jum’at

tanggal 3 Mei 2013 dikelas yang sama X AP2 dengan jumlah siswa

36 untuk materi sistem pertidaksamaan linear dan

penyelesaiannya. Pembelajaran yang dilakukan dengan mengikuti

0

5

10

15

20

25

No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6

Ban

yak

kesa

lah

an

Soal

Jeniskesalahanteknis

Jeniskesalahankonsep

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

36

rencana pengajaran yang telah disiapkan dan saat pembelajaran

berlangsung diamati perubahan konsep pada siswa.

a. Pertemuan pertama

Guru mengajar sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) yang telah dibuat. Guru membuka pelajaran

dengan mengucap salam dan melakukan presensi. Kemudian

guru memulai dengan memberikan apersepsi kepada siswa

dan pertanyaan motivasi, mengingatkan kembali materi yang

sudah pernah diajarkan sebelumnya dan dilanjutkan dengan

tanya jawab dengan siswa. Hasil tanya jawab diketahui, siswa

sudah mulai ingat akan materi yang telah diajarkan

sebelumnya. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok

kemudian guru memberikan pertanyaan pada siswa yang

sudah dibentuk dalam kelompok tentang materi persamaan

linear yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan

siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Soal yang

diberikan guru adalah “Pak Adam membeli tiket masuk tempat

rekreasi sebanyak 3 lembar untuk dewasa dan 2 lembar untuk

anak-anak dengan harga Rp. 21.000,00. Sedangkan Pak Benny

membeli tiket 2 lembar untuk dewasa dan 2 lembar untuk

anak-anak dengan harga Rp. 16.000,00. Jika Pak Candra

membeli 1 lembar tiket untuk dewasa dan 2 lembar untuk

anak-anak, maka harus membayar dan jawaban siswa adalah”,

kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan soal

tersebut. Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk

berdiskusi dengan teman kelompoknya, saat berdiskusi, guru

membimbing siswa, setelah waktu dirasa cukup, guru

menunjuk salah satu kelompok untuk menuliskan hasil

jawabannya di papan tulis, kemudian mempresentasikannya di

depan kelas. Jawaban siswa sangat beragam dan semua siswa

sangat antusias untuk menjawab pertanyaan. Setelah guru

membahas soal tersebut. Kemudian guru membagikan LKS

kepada siswa sebagai bahan yang akan dipelajari dan meminta

siswa untuk mempelajari materi yang tertera pada LKS.

Setelah siswa mempelajari materi guru memberikan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

37

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang

kurang dipahami. Siswa berperan aktif dalam proses

pembelajaran, banyak siswa yang bertanya dan kurang paham

pada penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode

eliminasi. Sebelum guru menjelaskan materi yang kurang

dipahami siswa tersebut, guru meminta siswa untuk

memikirkannya kembali dan bertanya kepada siswa yang

sudah paham. Guru menjelaskan sebagian materi yang kurang

dipahami siswa agar tidak terjadi miskonsepsi atau kesalahan

konsep yang berkelanjutan, kemudian guru membagikan soal

pada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk

berdiskusi memecahkan soal bersama-sama agar terjalin kerja

sama dan tukar pikiran antar masing-masing anggota

kelompok. Kemudian guru meminta perwakilan dari masing-

masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

mereka di depan kelas dan kelompok lain bertugas untuk

menanggapi atau memberi masukan.

Guru membimbing jalannya presentasi, apabila ada siswa

yang salah dalam menyampaikan jawaban guru bertugas untuk

meluruskannya agar tidak terjadi kesalahan konsep yang

berlanjut. Dalam presentasi siswa dikelas, semua siswa sangat

aktif dalam menanggapi masing-masing kelompok. Setelah

presentasi selesai guru akan memberikan soal rebutan

kelompok tetapi karena waktunya tidak cukup sehingga untuk

soal rebutan kelompok tidak jadi diberikan. Kemudian guru

bertanya pada siswa apakah masih ada yang belum dimengerti

tentang materi sistem persamaan linear, ternyata semua siswa

menjawab sudah paham semua, guru meminta siswa

membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari

dan guru memberikan penguatan tentang kesimpulan yang

diberikan siswa. Guru menutup pelajaran dengan mengucap

salam.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

38

Tabel 4.2

Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap 1 Pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan melakukan presensi.

2. Guru menjelaskan kompetensi, materi yang akan diajarkan (sistem persamaan linear) dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa

3. Guru memulai dengan memberikan apersepsi kepada siswa dan pertanyaan motivasi, mengingatkan kembali materi yang sudah pernah diajarkan sebelumnya dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan siswa.

4. Guru menginformasikan tentang metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

5. Guru membagi Siswa dalam beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

39

Tahap 2 Think

1. Guru membagikan LKS kemudian meminta siswa untuk mempelajari bahan yang tertera pada LKS.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.

3. Guru meminta siswa untuk berfikir (Think) terlebih dahulu tentang materi yang belum dimengerti sebelum guru menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa.

Tahap 3 Pair

1. Guru membagikan soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya, meminta siswa berfikir (Think) mengenai pemecahannya.

2. Guru meminta siswa berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing anggota kelompok.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

40

Tahp 4 Share

1. Guru membimbing jalannya diskusi.

2. Guru meminta sebagian dari pasangan untuk berbagi (Share) mengenai hasil diskusi mereka ke depan kelas.

3. Guru memberikan kesempatan kepada pasangan yang lain untuk memberikan tanggapan.

Penutup

1. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui mengenai materi sistem persamaan linear.

2. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi sistem persamaan linear yang telah dipelajari dan memberikan penguatan pada siswa.

3. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

41

Hasil Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh guru pada saat awal,

pertengahan hingga akhir pembelajaran, dalam mengerjakan

soal sistem persamaan linear yang diberikan siswa mengalami

kemajuan pada tiap tahap pembelajaran, sebagian besar

proses penyelesaian siswa dalam mengerjakan soal sudah

benar, ini menunjukan bahwa siswa sudah memahami apa

yang seharusnya siswa lakukan untuk memperoleh jawaban

yang benar.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran

remediasi dengan menggunakan metode Think Pair Share

dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam mengerjakan soal

sistem persamaan linear.

b. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua guru menjelaskan materi tentang sistem

pertidaksamaan linear. Seperti pertemuan yang pertama guru

melakukan pembelajaran remediasi dengan menggunakan

metode Think Pair Share. Siswa dikelompokkan menjadi 6

kelompok kemudian guru memberikan pertanyaan pada siswa

yang sudah dibentuk dalam kelompok tentang materi sistem

pertidaksamaan linear yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari dan siswa berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Soal yang diberikan guru adalah “Seorang

pedagang membawa uang untuk belanja barang dagangan

sebesar 6 juta rupiah. Barang yang akan dibeli adalah buah

apel dan buah mangga. Berdasarkan data penjualan tahun

sebelumnya, pedagang menghendaki untuk membeli

banyaknya apel dua kali lipat banyaknya mangga”, guru

meminta siswa untuk membuat model matematikanya.

Hampir masing-masing siswa dapat mengerjakannya tetapi

ada sebagian siswa yang masih kesulitan. Guru membahas soal

tersebut agar semua siswa paham tentang soal cerita yang

berhubungan dengan pertidaksamaan linear. Setelah guru

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

42

membahas soal tersebut, guru membagikan LKS kepada siswa

sebagai bahan yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk

mempelajari materi yang tertera pada LKS. Setelah siswa

mempelajari materi guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami.

Sebagian siswa bertanya dan kurang paham pada sifat-sifat

pertidaksamaan dan dalam menentukan daerah penyelesaian

sistem pertidaksamaan linear. Sebelum guru menjelaskan

materi yang kurang dipahami siswa tersebut, guru meminta

siswa untuk memikirkannya kembali dan bertanya kepada

siswa yang sudah paham. Guru menjelaskan sebagian materi

yang kurang dipahami siswa agar tidak terjadi miskonsepsi

atau kesalahan konsep yang berkelanjutan. Setelah itu guru

membagikan soal pada masing-masing kelompok dan meminta

siswa untuk berdiskusi memecahkan bersama-sama agar

terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing

anggota kelompok. Kemudian guru meminta perwakilan dari

masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi mereka didepan kelas dan kelompok lain bertugas

untuk menanggapi atau memberi masukan. Guru membimbing

jalannya presentasi, apabila ada siswa yang salah dalam

menyampaikan jawaban guru bertugas untuk meluruskannya

agar tidak terjadi miskonsepsi pada siswa. Kemudian setelah

semua kelompok presentasi guru bertanya pada siswa apakah

masih ada yang belum dimengerti tentang materi sistem

pertidaksamaan linear, ternyata semua siswa menjawab sudah

paham. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membuat

kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari dan guru

memberikan penguatan tentang kesimpulan yang diberikan

siswa. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

43

Tabel 4.2

Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap 1 Pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan melakukan presensi.

2. Guru menjelaskan kompetensi, materi yang akan diajarkan (sistem pertidaksamaan linear) dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa

3. Guru memulai dengan memberikan apersepsi kepada siswa dan pertanyaan motivasi, mengingatkan kembali materi yang sudah pernah diajarkan sebelumnya dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan siswa.

4. Guru menginformasikan tentang metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

5. Guru membagi Siswa dalam beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

44

Tahap 2 Think

1. Guru membagikan LKS kemudian meminta siswa untuk mempelajari bahan yang tertera pada LKS.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.

3. Guru meminta siswa untuk berfikir (Think) terlebih dahulu tentang materi yang belum dimengerti sebelum guru menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa.

Tahap 3 Pair

1. Guru membagikan soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya, meminta siswa berfikir (Think) mengenai pemecahannya.

2. Guru meminta siswa berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing anggota kelompok.

Tahap 4 Share

1. Guru membimbing jalannya diskusi.

2. Guru meminta sebagian dari pasangan untuk berbagi (Share) mengenai hasil diskusi mereka ke depan kelas.

3. Guru memberikan kesempatan kepada pasangan yang lain untuk memberikan tanggapan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

45

Penutup

1. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui mengenai materi pertidaksamaan linear.

2. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi sistem pertidaksamaan linear yang telah dipelajari dan memberikan penguatan pada siswa.

3. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam.

Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada pertemuan pertama dan kedua,

siswa sudah mengalami kemajuan dalam memahami dan

menganalisa soal, mereka juga kritis dalam berpikir, siswa juga

sudah memahami dan mengerti apa yang seharusnya mereka

lakukan dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan

pertidaksamaan linear, langkah-langkah penyelesainnya juga

sudah runtut dan benar, ini menunjukan bahwa kegiatan

pembelajaran remediasi dengan menggunakan metode Think

Pair Share dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan

linear.

3. Deskriptif Hasil Posttest

Posttest dilakukan pada hari Sabtu, 4 Mei 2013 dikelas X AP2

dengan jumlah siswa 36 (tidak masuk 2 siswa karena sakit sehingga

subyek yang diteliti 34 siswa). Hasil posttest setelah dilakukan

proses remediasi masih ditemukan lagi kesalahan teknis, kesalahan

konsep dan kesalahan interpretasi bahasa yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan

linear. Data koreksi dapat dilihat pada Tabel 4.3

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

46

Tabel 4.3

Data Posttest menurut jenis-jenis kesalahan

Tipe soal

No soal

Banyak siswa yang melakukan kesalahan Total Kesalahan Jenis

kesalahan teknis

Jenis kesalahan

konsep

Jenis kesalahan

interpretasi bahasa

Tidak menjawab

1 1 1 - - - 1

2 2 - - - - -

3 3 - - - - -

4 - - - - -

4 5 - - - - -

5 6 3 12 - 15

Persentase 0,5 % 1,5 % 5,9 % - 7,8 %

Keterangan

1. Tipe soal I : Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem

persamaan linear

2. Tipe soal II : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan

dengan sistem persamaan linear

3. Tipe soal III : Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan

linear

4. Tipe soal IV : Penentuan daerah penyelesaian dari sistem

pertidaksamaan linear dengan menggunakan

grafik

5. Tipe soal V : Penyelesaian soal cerita yang berkaitan

dengan sitem pertidaksamaan linear

Tabel 4.3 menyajikan tipe-tipe kesalahan siswa menurut Subanji

dan Mulyoto, dalam menyelesaikan soal pada materi sistem

persamaan dan pertidaksaman linear. Dari hasil penelitian posttest

soal sistem persamaan dan pertidaksaman linear, menunjukkan

masih terdapat siswa yang melakukan kesalahan. Kesalahan terdiri

dari kesalahan teknis, kesalahan konsep dan kesalahan interpretasi

bahasa. Jumlah kesalahan yang dilakukan siswa kelas X AP2 SMK

Negeri 1 Salatiga pada tipe soal 1 (Penentuan himpunan

penyelesaian dari sistem persamaan linear) terdapat 1 siswa yang

melakukan kesalahan teknis. Pada tipe soal 2, 3, 4 (Penyelesaian

soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan linear,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

47

Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear, Penentuan

daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dengan

menggunakan grafik) tidak terdapat siswa yang melakukan

kesalahan. Pada tipe soal 5 (Penyelesaian soal cerita yang

berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear) terdapat 12 siswa

yang melakukan kesalahan interpretasi bahasa dan 3 siswa yang

melakukan kesalahan konsep. Hal ini menunjukkan penurunan

prosentase kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga dapat

dikatakan remediasi dengan menggunakan metode Think Pair

Share dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal sistem persamaan dan pertidaksamaan linear. Data koreksi

dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2

Tipe-tipe kesalahan Posttest

B. Analisis Data

1. Analisis Data Pretest

Berdasarkan Tabel 4.1 analisis pretest dikelompokkan

berdasarkan tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal

menurut Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu

kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan

konsep. Setelah menentukan kesalahan dari hasil pretest siswa

kemudian pembahasan pretest berdasarkan tipe soal, sehingga

kesalahan tersebut dapat digolongkan menurut jenis-jenis

0

5

10

15

20

25

30

35

40

No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6

Jawaban Benar

Jawaban Salah

Tidak Mengerjakan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

48

kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Berikut pembahasan dan

contoh pekerjaan siswa :

1. Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

linear

Soal mengenai himpunan penyelesaian sistem persamaan

linier diberikan secara simbolik, Adapun soal yang diberikan

adalah sebagai berikut:

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – y

= 4 dan 2x + 3y = 12, dengan menggunakan

a. Metode Grafik

b. Metode Eliminasi

c. Metode Subtitusi

d. Metode Gabungan

35 siswa yang menyelesaikan soal tersebut, ternyata tidak

ada satupun siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar

sehingga seluruh siswa menjawab salah. Diantara 35 siswa yang

menjawab soal salah tersebut, siswa melakukan kesalahan pada

penyelesaian himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

dengan menggunakan metode grafik, penyelesaiaan himpunan

penyelesaian sistem persamaan linear dengan cara subtitusi,

penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

dengan cara eliminasi dan penyelesaiaan himpunan

penyelesaian sistem persamaan linear dengan cara gabungan.

35 siswa yang melakukan kesalahan, terdapat 14 siswa

yang melakukan kesalahan pada penyelesaian himpunan

penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan

metode grafik, 35 siswa yang melakukan kesalahaan pada

penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

dengan cara eliminasi, 8 siswa yang melakukan kesalahan pada

penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

dengan cara subtitusi, 3 siswa yang melakukan kesalahan pada

penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

dengan cara gabungan.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

49

Siswa yang melakukan kesalahan pada seluruh metode

dalam soal terdapat 7 siswa, 1 siswa yang melakukan kesalahan

pada penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem persamaan

linear dengan metode grafik, eliminasi dan subtitusi sekaligus,

13 siswa yang melakukan kesalahan pada penyelesaiaan

himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan

metode eliminasi, subtitusi dan gabungan sekaligus, 1 siswa

melakukan kesalahan pada penyelesaiaan himpunan

penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode grafik,

eliminasi dan gabungan sekaligus, 8 siswa yang melakukan

kesalahan pada penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dengan metode eliminasi dan subtitusi

sekaligus, 1 siswa melakukan kesalahan pada penyelesaiaan

himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan

metode eliminasi dan gabungan sekaligus, 4 siswa melakukan

kesalahan pada penyelesaiaan himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dengan metode eliminasi.

Jenis kesalahan yang dilakukan oleh 35 siswa tersebut ada

2 jenis kesalahan yaitu dalam hal konsep dan hal teknis.

Kesalahan konsep yang dilakukan siswa terlihat dari kesalahan

siswa dalam menyelesaikan soal tentang penyelesaian

himpunan penyelesaikan sistem persamaan linear dengan cara

grafik dan eliminasi. Pada metode grafik siswa menyelesaikan

soal dengan cara menggunakan tabel grafik tetapi dalam

menggambar grafik tidak sesuai dengan tabel. Berikut ini adalah

salah satu contoh kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam

mengerjakan soal dengan metode grafik.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

50

Kesalahan teknis yang dilakukan oleh siswa terlihat dari

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tentang

penyelesaian himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

dengan cara grafik. Siswa menyelesaikan soal tersebut dengan

cara yang benar tetapi kurang teliti dalam memberi titik dan

garis pada HP yang akan ditentukan. Berikut ini adalah salah

satu contoh kesalahan teknis yang dilakukan siswa dalam

mengerjakan soal yang telah diberikan

Pada metode eliminasi siswa menyelesaikan soal dengan

metode gabungan. Berikut ini adalah salah satu contoh

kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam mengerjakan

soal dengan metode eliminasi.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

51

Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa,

dari 35 siswa terdapat 15 atau 42,9% siswa yang melakukan

kesalahan konsep dan 20 atau 57,1% siswa yang melakukan

kesalahan teknis.

2. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear

Soal mengenai penyelesaian sistem persamaan linear

diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang diberikan

adalah sebagai berikut:

Soal :

Di suatu toko Andi membeli 4 buku tulis dan 3 pensil dengan

harga Rp 9.750,00 dan Budi membeli 2 buku tulis dan 1 buah

pensil dengan harga Rp 4.250,00. Jika Ida membeli 5 buku tulis

dan 2 pensil, berapakah harga yang harus dibayar Ida?

35 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 32 siswa

menjawab soal dengan benar dan 3 siswa yang menjawab

salah. 3 siswa yang menjawab salah tersebut melakukan

kesalahan dalam hal teknis. Kesalahan teknis yang dilakukan

oleh siswa terlihat dari kesalahan siswa dalam menghitung soal

persamaan linear. Berikut ini adalah salah satu contoh

kesalahan teknis yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal

yang telah diberikan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

52

Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari

35 siswa terdapat 3 atau 8,57% siswa yang melakukan

kesalahan teknis.

3. Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear

Soal mengenai nilai x dari pertidaksamaan linear diberikan

secara simbolik, Adapun soal yang diberikan terdapat 2 no soal

yaitu no 3 dan no 4 adalah sebagai berikut:

Soal :

1. Tentukan nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4)

2. Hitunglah nilai dari -2x - 10 ≤ 2

Dari 35 siswa yang menyelesaikan soal penentuan nialai x

dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4), terdapat 6 siswa yang menjawab salah

dan 28 siswa menjawab benar. Diantara 6 siswa yang

menjawab soal salah, terdapat 1 jenis kesalahan yang dilakukan

siswa. Jenis kesalahan tersebut adalah kesalahan dalam hal

konsep. Kesalahan konsep terlihat antara lain mengubah tanda

pertidaksamaan “<” dengan tanda persamaan linear “=” dalam

menyelesaikan soal tersebut semua siswa melakukan kesalahan

yang sama. Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan

konsep yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal untuk

menentukan nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4)

35 siswa yang menyelesaikan soal penentuan nilai dari

pertidaksamaan -2x - 10 ≤ 2, terdapat 23 siswa yang menjawab

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

53

salah dan 11 siswa yang menjawab benar. Diantara 23 siswa

yang menjawab soal salah, terdapat 2 jenis kesalahan yang

dilakukan siswa. Jenis kesalahan tersebut adalah kesalahan

dalam hal konsep dan teknis. 11 siswa yang melakukan

kesalahan konsep terlihat dari siswa yang tidak mengubah

tanda pertidaksamaan “≤” dengan tanda berlawanannya “≥”

12 siswa yang melakukan kesalahan teknis terlihat dari

siswa yang kurang teliti dalam menghitung atau menuliskan

tanda negatif.

Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari

35 siswa yang melakukan kesalahan konsep soal penentuan

nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4) yaitu 6 siswa atau 17,1% dan

yang melakukan kesalahan konsep dan kesalahan teknis soal

penentuan nilai dari -2x - 10 ≤ 2 terdapat 11 siswa atau 31,43%

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

54

yang melakukan kesalahan konsep dan 12 siswa atau 34,3%

yang melakukan kesalahan teknis.

4. Penentuan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan

linear dengan menggunakan grafik

Soal mengenai daerah penyelesaian dari pertidaksamaan

linear dengan menggunakan grafik diberikan secara simbolik,

adapun soal yang diberikan adalah sebagai berikut :

Soal :

Tunjukan dengan grafik daerah penyelesaian dari

pertidaksamaan 2x + 3y 6 , x € B (bilangan bulat)

Dari 35 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 11

siswa yang menjawab benar, 18 siswa yang menjawab salah

dan 6 siswa tidak menjawab. 18 siswa yang menjawab salah

tersebut melakukan kesalahan dalam hal konsep dan teknis. 14

siswa yang melakukan kesalahan konsep rata-rata sama,

terlihat dari kesalahan siswa dalam menentukan daerah

penyelesaian yang diarsir. Berikut ini adalah salah satu contoh

kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam mengerjakan

soal yang telah diberikan

4 siswa yang melakukan kesalahan teknis terlihat dari kesalahan

siswa dalam menuliskan titik koordinat.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

55

Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari

35 siswa terdapat 14 atau 40% siswa yang melakukan kesalahan

konsep dan 4 atau 11,4% siswa yang melakukan kesalahan

teknis.

5. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem

pertidaksamaan linear

Soal mengenai penyelesaian sistem pertidaksamaan linear

diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang diberikan

adalah sebagai berikut :

Soal :

Pak Yusuf akan membuat 2 kandang terbuka, dengan ukuran

panjang tiga kali lebarnya. Jika ia hanya memiliki bambu tidak

lebih dari 52 m.

a. Buatlah model matematikanya

b. Tentukan ukuran yang memberikan ukuran luar terbesar

x x

3x

35 siswa yang menyelesaikan soal tersebut, ternyata tidak

ada satupun siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar

sehingga seluruh siswa menjawab salah. Diantara 35 siswa yang

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

56

menjawab soal salah tersebut terdapat 18 siswa yang

menjawab salah dan 17 siswa yang tidak menjawab. 18 siswa

yang menjawab salah tersebut siswa melakukan kesalahan

dalam hal interpretasi bahasa. Kesalahan interpretasi bahasa

yang dilakukan siswa terlihat dari kesalahan siswa dalam

membuat model matematikanya, semua siswa cenderung tidak

memahami maksud soal yang diberikan, sehingga kesalahan

dalam menentukan model matematika berpengaruh pada

jawaban soal b. Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan

interpretasi bahasa yang dilakukan siswa dalam mengerjakan

soal yang telah diberikan.

Berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dari

35 siswa terdapat 18 atau 51,42% siswa yang melakukan

kesalahan interpretasi bahasa.

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Restuningtyas (2012) yaitu siswa banyak

melakukan kesalahan pada jenis kesalahan konsep.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

57

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa karena dalam hasil

penelitian yang telah dilakukan, siswa melakukan 3 jenis kesalahan

yaitu dalam hal konsep, dalam hal teknis, dalam hal interpretasi

bahasa, sehingga 3 siswa tersebut mewakili setiap kesalahan yang

dilakukan siswa pada setiap tipe soal. Dari wawancara tersebut

diperoleh beberapa penyebab kesalahan yang dilakukan oleh

siswa sebagai berikut :

a. Siswa kurang teliti dalam menyelesaikan himpunan

penyelesaian dengan cara grafik sehingga titik-titik HP yang

ditanyakan tidak dijawab, siswa hanya menggambar saja.

b. Siswa tidak paham pada waktu guru menerangkan himpunan

penyelesaian dengan menggunakan cara subtitusi, eliminasi

dan gabungan dan siswa tidak berusaha untuk bertanya.

c. Pada penyelesaian sistem pertidaksamaan linear, siswa lupa

pada teorema, jika suatu nilai pertidaksamaan dibagi dengan

negatif maka tanda pertidaksamaan akan berubah.

d. Sebagian siswa tidak paham dan melakukan kecerobohan

dalam menyelesaikan sistem pertidaksamaan dalam bentuk

simbol sehingga siswa sering mengganti tanda pertidaksamaan

dengan tanda persamaan dan sama dengan.

e. Siswa kurang bisa menerjemahkan soal cerita yang

berhubungan dengan pertidaksamaan linear.

3. Analisis Data Posttest

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil posttest setelah diteliti dan

dikoreksi kemudian analisis posttest dikelompokkan berdasarkan

tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal menurut

Subanji dan Mulyoto yang terbagi menjadi 3 tipe yaitu kesalahan

interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan konsep.

Setelah menentukan kesalahan dari hasil posttest siswa kemudian

pembahasan posttest berdasarkan tipe soal, sehingga kesalahan

tersebut dapat digolongkan menurut jenis-jenis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa. Berikut pembahasan dan contoh pekerjaan

siswa :

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

58

1. Penentuan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

linear

Soal mengenai himpunan penyelesaian sistem persamaan

linier diberikan secara simbolik, Adapun soal yang diberikan

adalah sebagai berikut :

Soal :

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x –

y = 4 dan 2x + 3y = 12, dengan menggunakan

a. Metode Grafik

b. Metode Eliminasi

c. Metode Subtitusi

d. Metode Gabungan

34 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 1 siswa

yang masih melakukan kesalahan. Kesalahan yang dilakukan

yaitu kesalahan teknis. Kesalahan teknis yang dilakukan oleh

siswa terlihat dari kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal

tentang penyelesaian himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dengan metode Subtitusi. Siswa

menyelesaikan soal tersebut dengan cara yang benar tetapi

kurang runtun dalam menuliskan persamaan untuk mendapat

hasil akhir. Pada metode Grafik, Eliminasi dan Gabungan

semua siswa mengerjakannya dengan benar.

Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan teknis yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tentang penyelesaian

himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan

metode Subtitusi.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

59

a. Metode Subtitusi

b. Metode Grafik

c. Metode Eliminasi

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

60

d. Metode Gabungan

2. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear

Soal mengenai penyelesaian sistem persamaan linear

diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang

diberikan adalah sebagai berikut:

Soal :

Di suatu toko Andi membeli 4 buku tulis dan 3 pensil

dengan harga Rp 9.750,00 dan Budi membeli 2 buku tulis dan

1 buah pensil dengan harga Rp 4.250,00. Jika Ida membeli 5

buku tulis dan 2 pensil, berapakah harga yang harus dibayar

Ida?

34 siswa yang menyelesaikan soal di atas semua siswa

menjawab soal dengan benar atau 0 % siswa yang melakukan

kesalahan dan jawaban siswa rata-rata hampir sama semua.

Siswa menjawab pertanyaan tersebut secara runtun sesuai

dengan pertanyaan yang ada pada soal cerita sistem

persamaan linear. Jawaban yang dituliskan siswa yaitu dengan

memisalkan buku tulis = x dan pensil = y. Berikut ini adalah

salah satu jawaban yang dikerjakan siswa.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

61

3. Penentuan nilai x dari sistem pertidaksamaan linear

Soal mengenai nilai x dari pertidaksamaan linear diberikan

secara simbolik, Adapun soal yang diberikan terdapat 2 no soal

yaitu no 3 dan no 4 adalah sebagai berikut:

Soal :

1. Tentukan nilai x dari 4 (2x + 3) < 6 (x + 4)

2. Hitunglah nilai dari -2x - 10 ≤ 2

34 siswa yang menyelesaikan soal penentuan nilai x dari 4

(2x + 3) < 6 (x + 4) dan soal penentuan nilai dari sistem

pertidaksamaan -2x - 10 ≤ 2, semua siswa menjawab dengan

benar atau 0 % siswa yang melakukan kesalahan dan jawaban

siswa rata-rata hampir sama semua. Siswa menjawab

pertanyaan tersebut secara runtun dalam memberikan tanda

pertidaksamaan. Berikut ini adalah salah satu jawaban yang

dikerjakan siswa.

1.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

62

2.

4. Penentuan daerah penyelasaian dari sistem pertidaksamaan

linear dengan menggunakan grafik

Soal mengenai daerah penyelesaian dari pertidaksamaan

linear dengan menggunakan grafik diberikan secara simbolik,

adapun soal yang diberikan adalah sebagai berikut :

Soal :

Tunjukan dengan grafik daerah penyelesaian dari

pertidaksamaan 2x + 3y 6 , x € B (bilangan bulat)

34 siswa yang menyelesaikan soal diatas semua siswa

menjawab dengan benar atau 0 % siswa yang melakukan

kesalahan dan jawaban siswa rata-rata hampir sama semua.

Siswa menjawab pertanyaan tersebut secara runtun dalam

menentukan daerah penyelesaian untuk diarsir. Berikut ini

adalah salah satu jawaban yang dikerjakan siswa.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

63

5. Penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan sistem

pertidaksamaan linear

Soal mengenai penyelesaian sistem pertidaksamaan linear

diberikan dalam bentuk soal cerita. Adapun soal yang

diberikan adalah sebagai berikut :

Soal :

Pak Yusuf akan membuat 2 kandang terbuka, dengan ukuran

panjang tiga kali lebarnya. Jika ia hanya memiliki bambu tidak

lebih dari 52 m.

a. Buatlah model matematikanya

b. Tentukan ukuran yang memberikan ukuran luar terbesar

x x

3x

34 siswa yang menyelesaikan soal di atas terdapat 19

siswa yang menjawab benar, 15 siswa yang menjawab salah.

15 siswa yang menjawab salah tersebut melakukan kesalahan

dalam hal konsep dan interpretasi bahasa, 3 siswa melakukan

kesalahan konsep dan 12 siswa melakukan kesalahan

interpretasi bahasa. 3 siswa yang melakukan kesalahan konsep

rata-rata sama, terlihat dari kesalahan siswa dalam mengubah

tanda pertidaksamaan “≤” dengan tanda sama dengan “=”.

Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan konsep yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal yang telah diberikan.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

64

12 siswa yang melakukan kesalahan interpretasi bahasa

rata-rata hampir sama semua. Sebenarnya siswa menjawab

pertanyaan tersebut secara runtun dan benar dalam membuat

model matematika tetapi siswa kurang teliti dalam memahami

pertanyaan b yaitu menentukan ukuran luar kandang,

menuliskan hasil akhir ukuran luar kandang (Panjang dan

Lebar). Berikut ini adalah salah satu jawaban yang dikerjakan

siswa.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

65

Pada hasil posttest dapat diketahui kesalahan konsep,

kesalahan teknis dan kesalahan interpretasi bahasa sudah

mengalami penurunan. Hasil posttest menunjukkan lebih dari

85 % dari siswa menguasai materi yang disampaikan, 80 %

tujuan pembelajaran. Ini berarti remediasi dengan

menggunakan metode Think Pair Share berhasil mengatasi

kesalahan konsep, kesalahan teknis dan kesalahan interpretasi

bahasa siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan

pertidaksamaan linear.

4. Perbandingan

Perbandingan hasil antara pretest dan posttest dapat dilihat

pada Tabel 4.4

Tabel 4.4

Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest

Dari perbandingan kesalahan siswa pada saat pretest dan

posttest pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa remediasi dengan

metode Think Pair Share dapat memperbaiki kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan pertidaksamaan

linear.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis data awal diperoleh bahwa hasil pretest menunjukan ada 3

tipe kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal sistem

persamaan dan pertidaksamaan linear menurut Subanji dan Mulyoto

(2000:13-14), kesalahan konsep adalah kesalahan yang paling sering

dialami siswa. Ini sejalan dengan penelitian Restuningtyas (2012)

Butir Soal Kesalahan

Pretest Posttest

1 35 1

2 3 0

3 6 0

4 23 0

5 18 0

6 18 15

Jumlah 103 16

Persentase 49,04% 7,8%

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Deskriptif

66

dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Jenis – jenis Kesalahan

Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Salatiga Dalam Menyelesaikan Soal

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Tahun Ajaran 2011/2012,

bahwa kesalahan konsep adalah kesalahan yang paling banyak

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan

pertidaksamaan linear. Dari hasil pretest telah dilaksanakan remediasi.

Tujuan dari remediasi adalah untuk memperbaiki kegiatan

pembelajaran yang kurang berhasil dan untuk membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran khususnya

materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear. Metode yang

dipilih untuk meremediasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal

sistem persamaan dan pertidaksamaan linear adalah dengan

menggunakan metode Think Pair Share. Hal ini dikarenakan metode

Think Pair Share sangat cocok untuk pemecahan masalah pada soal

sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, metode Think Pair Share

memiliki prosedur secara eksplisit dapat memberi siswa waktu lebih

banyak untuk berpikir, menjawab, saling membantu satu sama lain

(Ibrahim, 2007) dengan cara ini diharapkan siswa mampu bekerja

sama, saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok-

kelompok kecil secara kooperatif. Dari hasil penelitian di atas dapat

diketahui remediasi dengan menggunakan metode Think Pair Share

dapat memperbaiki kesalahan konsep siswa dalam menyelesaikan soal

sistem persamaan dan pertidaksamaan linear.

Hasil remediasi dengan menggunakan metode Think Pair Share

dikatakan berhasil memperbaiki kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, dapat diketahui

dari hasil pretest dan posttest yang menunjukan bahwa ada penurunan

kesalahan yang dilakukan siswa dari 49,04% kesalahan konsep,

kesalahan teknis dan kesalahan interpretasi bahasa menurun menjadi

hanya 7,8% kesalahan yang dilakukan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa pembelajaran remediasi

dengan menggunakan metode Think Pair Share dapat memperbaiki

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan dan

pertidaksamaan linear.