14
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai berikut : 4.1 Deskriptif Setiap Variabel Deskriptif variabel berisi tentang deskripsi-deskrpsi setiap variabel mulai dari model pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yag nantinya akan dianalisi lebih lanjut. Berikut ini adalah deskriptif variabel sebagai berikut : 4.1.1 Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajara SFAE diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Untuk memantau jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan model peneliti menggunakan lembar observasi guru pada kelas eksperimen. 4.1.2 Deskriptif Aktivitas Belajar Pada variabel aktivitas belajar peneliti menggunakna teknik koesioner aktivitas belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pemberian angket aktivitas belajar diberikan pada awal sebelum perlakuan dan diakhir perlakuan. 4.1.3 Deskriptif Hasil Belajar Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan teknik tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni dengan pretest dan posttest. Sebelum pemberian perlakuan diberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian diberikan posttest pada kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran SFAE dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai

berikut :

4.1 Deskriptif Setiap Variabel

Deskriptif variabel berisi tentang deskripsi-deskrpsi setiap variabel mulai

dari model pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yag nantinya

akan dianalisi lebih lanjut. Berikut ini adalah deskriptif variabel sebagai berikut :

4.1.1 Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE

Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajara SFAE diharapkan

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika. Untuk memantau jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah

sesuai dengan model peneliti menggunakan lembar observasi guru pada kelas

eksperimen.

4.1.2 Deskriptif Aktivitas Belajar

Pada variabel aktivitas belajar peneliti menggunakna teknik koesioner

aktivitas belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pemberian angket aktivitas

belajar diberikan pada awal sebelum perlakuan dan diakhir perlakuan.

4.1.3 Deskriptif Hasil Belajar

Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan teknik tes pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol yakni dengan pretest dan posttest. Sebelum

pemberian perlakuan diberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,

kemudian diberikan posttest pada kelas eksperimen dengan penerapan model

pembelajaran SFAE dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

28

4.2 Analisis Deskriptif Setiap Variabel

Analisis deskriptif berisi tentang penjelasan lebih dalam mengenai setiap

variabel. Setelah dideskriptifkan lalu di analisis. Di bawah ini akan di jelaskan

analisis-analisis deskriptif sebagai berikut :

4.2.1 Analisis Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE

Telah dijelaskan dalam deskripsi penggunaan model pembelajaran SFAE

bahwa peneliti menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilakukan oleh guru

kelas 4 yang memantau secara langsung kegiatan pembelajaran pada kelas

eksperimen. Penggunaan model pembelajaran SFAE dikatakan berhasil apabila

semua aspek sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.

Hasil observasi selama dua kali pertemuan pada kelas eksperimen dalam

penggunaan model pembelajaran SFAE dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 13

Hasil Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran SFAE

NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan

I II

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar √ √

2. Mengatur kesiapan siswa menerima pembelajaran √ √

3. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran √ √

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √

5. Melakukan kegiatan apersepsi √ √

6. Mendemonstrasikan materi pelajaran hari ini menggunakan

media √ √

7. Menggunakan sumber belajar yang sesuai √ √

8. Mengelola waktu dengan baik √ √

9. Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran √ √

10. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √ √

11. Memberi kesempata kepada siswa untuk berpendapat √ √

12. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √ √

13. Guru merespon pendapat siswa √ √

14. Menyimpulkan pendapat dari siswa √ √

15. Memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi √ √

16. Memberi penguatan dan apresiasi terhadap hasil siswa √ √

17. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi

pembelajaran √ √

18. Memberikan catatan tentang materi yang disampaikan √ √

19. Merefleksi dengan menugaskan siswa untuk mengaitkan

pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari √ √

20. Memberikan soal sesuai dengan materi √ √

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

29

Berdasarkan tabel 13 di atas mengenai hasil observasi kegiatan

pembelajaran menggunakan model SFAE menunjukkan bahwa peneliti telah

melakukan pembelajaram dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model SFAE.

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa19 Maret 2013. Pertemuan II

dilaksanakan pada hari Rabu20 Maret 2013.Terlihat pada lembar observasi dari

20 aspek yang ada semuanya sudah dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut

tingkat penggunaan model pembelajaran SFAE sudah dilaksanakan dengan baik.

Hasil observasi pada tanggal 19-20 Maret 2013 menunjukkan bahwa

dalam kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai dengan prosedur

atau ketentuan dai model yang digunakan. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai

dengan yang diharapkan dan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang

merupakan implementasi dari model pembelajaran SFAE.

Tabel 14

Hasil Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran SFAE

Berdasarkan tabel 14 di atas mengenai hasil observasi siswa menggunakan

model pembelajaran SFAE. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa19 Maret

2013. Pertemuan II pada hari Rabu 20 Maret 2013.Menunjukkan bahwa peneliti

telah melakukan pembelajaran dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model

NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan

I II

1. Mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran √ √

2. Menjawab pertanyaa yang diajukan oleh guru √ √

3. Mengamati demonstrasi yang dilakukan guru √ √

4. Memperhatikan penjelasan guru √ √

5. Bersedia menjadi anggota kelompok √ √

6. Melakukan diskusi kelompok √ √

7. Memperhatikan penjelasan tugas kelompok √ √

8. Mau bekerjasama dengan kelompok √ √

9. Berani menjelaskan hasil diskusi kelompok kepada siswa

lain √ √

10. Menanggapi pendapat dari kelompok lain √ √

11. Memperhatikan penjelasan materi √ √

12. Mencatat kesimpulan hasil pembelajaran √ √

13. Menanyakan tugas yang belum dipahami √ √

14. Melaksanakan tugas individu √ √

15. Menyelesaikan lembar evaluasi √ √

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

30

SFAE. Terlihat pada lembar observasi dari 15 aspek yang ada semuanya sudah

dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan model

pembelajaran SFAE sudah dilaksanakan dengan baik.

4.2.2 Analisis Deskriptif Aktivitas Belajar

Hasil data koesioner aktivitas belajar awal dan akhir kelas eksperimen dan

kontrol dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 15

Analisis Deskripsi Aktivitas Belajar

No Nilai Ket

Aktivitas Belajar Awal Aktivitas Belajar Akhir

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Jml % Jml % Jml % Jml %

1. 85-

100

Sangat

tinggi - - 14 43,7% -

2. 79-84 Tinggi - - 13 40,6% -

3. 63-78 Sedang 18 56,2% 22 73,3% 5 15,7% 21 70%

4. 47-62 Rendah 14 43,8% 8 26,7% - 9 30%

5. 31-46 Sangat

rendah - - - -

6. Rata-rata 63,4

(sedang)

64,3

(sedang)

84,4

(tinggi)

65,3

(sedang)

7. Tertinggi 71 72 97 72

8. Terendah 54 54 73 56

Analisis deskripsi hasil awal angket yang diperoleh dari skor angket kelas

4 B pada kelas eksperimen mata pelajaran matematika ditetapkan sebagai hasil

awal dengan rata-rata 63,4. Sedangkan hasil awal angket kelas 4 A pada kelas

kontrol mata pelajaran matematika ditetapkan sebagai skor awal dengan rata-rata

64,3. Untuk hasil awal angket, kelas eksperimen memiliki skor tertinggi 71 dan

terendah 54, sedangkan kelas untuk kelas kontrol memiliki skor tertinggi 72 dan

terendah 54.

Analisis deskriptif hasil akhir angket yang diperoleh dari nilai hasil pottest

kelas 4 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang timbul setelah kedua kelas

tersebut sama-sama diberi perlakuan, akan tetapi terdapat perbedaan dari hasil

yang diperoleh karena model pembelajaran yang diberikan untuk kedua kelas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

31

tersebut berbeda. Untuk kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran

SFAE dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada

kelas eksperimen mata pelajaran matematika diperoleh skor angket rara-rata

sebesar 84,4 dengan skor tertinggi 97 dan terendah 73. Untuk hasil akhir angket

kelas kontrol diperoleh rata-rata 65,3 dengan skor tertinggi 72 dan terendah 56.

4.1.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar

Hasil nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 16

Analisis Deskripsi Hasil Belajar

No Nilai

Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Jml % Jml % Jml % Jml %

1. (≥70)

Tuntas 3 9,4% 5 16,6% 32 100% 20 66,7%

2. (≤70)

Tidak tuntas 29 90,6% 25 83,3% 0 0% 10 33,3%

3. Tertinggi 71 77 95 86

4. Terendah 64 50 71 50

5. Rata-rata 62,3 64,7 79,1 70,8

Analisis deskripsi hasil belajar pretest siswa kelas 4 B sebagai kelompok

eksperimen ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 62,3. Dan nilai hasil

belajar siswa kelas 4 B setelah diberi perlakuan memiliki rata-rata 79,1. Terdapat

selisih nilai setelah dan sebelum pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya

16,8. Nilai posttest Kelompok eksperimen memiliki nilai tertinggi (maksimum) 95

dan nilai terendah (minimum) 71 dan standar deviasi 7,196.

Nilai pretest siswa kelas 4 A sebagai kelompok kontrol ditetapkan nilai

awal dengan rata-rata 64,7. Dan nilai hasil belajar siswa kelas 4 A setelah diberi

perlakukan memiliki rata-rata 70,8. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum

pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya 6,1. Nilai posttest kelompok

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

32

kontrol ini memiliki nilai tertinggi (maksimum) 86 dan nilai terendah (minimum)

50 dan standar deviasi 9,200.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa

kelompok eksperimen yaitu SDN Klero 01 4 B lebih tinggi dari kelompok kontrol

yaitu SDN Klero 01 kelas 4 A.

4.3 Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan data untuk merumuskan

hipotesis berupa Uji T-Test dengan menggunakan data sebagai berikut:

4.3.1 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk megetahui apakah kelompok data

memiliki tungkat varian yang sama tau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai

varian yang sama, maka dapat diberi perlakuan pada siswa kelompok eksperimen

yaitu menggunakan model pembelajaran SFAE. Sebagai kriteria pengujian, jika

nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok data adalah

sama. Tetapi jika signifikansi < 0,05 maka data yang diuji adalah tidak homogen. .

Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0 yaitu

dengan langkah-langkah Analyze- Comperemean- Oneway Anova

Uji homogenitas dilakukan pada hasil nilai pretest yang didapat dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil nilai uji homogenitas

menggunakan SPSS for windows version 16.0 :

Tabel 17

Hasil Uji Homogenitas Angket Aktivitas Belajar

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.001 1 60 .981

Tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dari soal adalah 0,981 > 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang

bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

33

Tabel 18

Hasil Uji homogenitas Hasil Belajar

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.004 1 60 .949

Tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dari soal adalah 0,949 > 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang

bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.

4.3.2 Uji NormalitasPretest

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak. Berdasarkan hasil pretest siswa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dilakukan uji normalitas yang dianalisis dengan SPSS for

windows version 16.0.

Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat.

Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One-Sample

Kolmogorov Smirnov Test. Yaitu dengan cara Analyze-non parametric test-One

Sampel KS-masukkan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test

distribution. Data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki signifikasi > 0,05,

sebaliknya suatu data dikatakan tidakberdistribusi normal jika memiliki

signifikansi < 0,05 (Duwi Priyatno, 2010:40). Berikut adalah hasil analisisnya:

Tabel 19

Hasil Uji Normalitas Data Pretest Angket Aktivitas Belajar dengan One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KONTROL EKSPERIMEN

N 30 32

Normal Parametersa Mean 64.2667 63.3750

Std. Deviation 4.50236 4.32360

Most Extreme Differences Absolute .123 .084

Positive .085 .062

Negative -.123 -.084

Kolmogorov-Smirnov Z .671 .475

Asymp. Sig. (2-tailed) .758 .978

a. Test distribution is Normal.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

34

Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest angket aktivitas

belajar pada tabel 19 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya

adalah 0,758 > 0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,978 >

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

Tabel 20

Hasil Uji Normalitas Data Pretest Hasil Belajar dengan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kontrol eksperimen

N 30 32

Normal Parametersa Mean 64.7000 62.3125

Std. Deviation 5.62108 5.34269

Most Extreme Differences Absolute .150 .176

Positive .150 .131

Negative -.148 -.176

Kolmogorov-Smirnov Z .819 .997

Asymp. Sig. (2-tailed) .513 .274

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest hasil belajar pada

tabel 20 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,513 >

0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,274 > 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

4.3.3 Hasil Uji Normalitas Posttest

Uji normalitas data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

pada nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok

eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan

SPSSfor windows version 16.0 pada data akhir eksperimen dan kelas kontrol.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

35

Tabel 21

Hasil Uji Normalitas PosttestAngket Aktivitas Belajar dengan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest angket aktivitas

belajar pada tabel 21 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya

adalah 0,633> 0,05 dan kelompok eksperiemn signifikansinya adalah 0,725> 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

Tabel 22

Hasil Uji Normalitas Posttest Hasil Belajardengan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KONTROL EKSPERIMEN

N 30 32

Normal Parametersa Mean 70.8000 78.9688

Std. Deviation 9.20045 7.38562

Most Extreme Differences Absolute .175 .168

Positive .139 .168

Negative -.175 -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .960 .948

Asymp. Sig. (2-tailed) .315 .330

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest hasil belajar pada

tabel 22 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,315>

0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,330> 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

VAR00001 VAR00002

N 30 32

Normal Parametersa Mean 66.4333 84.4062

Std. Deviation 3.56886 6.10584

Most Extreme Differences Absolute .136 .122

Positive .098 .122

Negative -.136 -.101

Kolmogorov-Smirnov Z .747 .692

Asymp. Sig. (2-tailed) .633 .725

a. Test distribution is Normal.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

36

4.4 Uji Hipotesis

Berdasarkan data uji homogenitas dan normalitas ternyata data

berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian uji statistik menggunakan uji

T atau independent Sample t Test.

Dilihat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka uji hipotesis

ketiga variabel dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

1. Jika probabilitas atau signifikans < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima.

2. Jika probabilitas atau signifikan > 0,05 H0 diterima dan H1ditolak.

Untuk menguji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai posttest dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui dari hasil ketiga

variabel tersebut dapat menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.

Tabel 23

Uji T Hipotesis Aktivitas Belajar dengan Independent Samples Test

Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah

homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada

Levene’sTest for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,123. Didapat

bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for

Equality of Means < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas belajar matematika antara

model pembelajaran SFAE dan pembelajaran konvensional.

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

angket Equal

variances

assumed

2.448 .123 13.991 60 .000 19.07292 1.36318 16.34615 21.79968

Equal

variances

not

assumed

14.134 56.566 .000 19.07292 1.34944 16.37027 21.77556

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

37

Tabel 24

Uji T Hipotesis Hasil Belajar dengan Independent Samples Test

Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah

homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada

Levene’sTest for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,431. Didapat

bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for

Equality of Means < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar matematika antara

model pembelajaran SFAE dan pembelajaran konvensional.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

SDN Klero 1 menunjukkan bahwa kelas tersebut homogen, dapat dilihat dari nilai

sig. 0,981 > 0,05 homogenitas angket dan sig. 0,989 > 0,05 homogenitas hasil

belajar. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak

berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan pretest yang dilakukan oleh

peneliti.

Uji normalitas darinilai prestest angket aktivitas belajar memiliki nilai

Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,958 > 0,05 dan nilai hasil belajar pretest

kelompok eksperimen memiliki nilai Asimp. Sig (2-tailed) sebesar 0,758> 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretestaktivitas belajar berdistribusi normal.

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

angket Equal

variances

assumed

.629 .431 3.962 60 .000 8.32500 2.09056 4.14325 12.50675

Equal

variances

not

assumed

3.951 54.909 .000 8.32500 2.10714 4.10203 12.54797

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

38

Dari uji normalitas kelompok eksperimen nilai pretest hasil belajar memiliki nilai

Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,274 > 0,05 dan nilai hasil belajar pretest

kelompok kontrol memiliki Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,513 > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar pretest berdistribusi normal.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebelum diberi perlakukan kedua

kels mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen

dapat diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran SFAE.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan, diketahui

bahwa proses pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung dengan baik.

Mulai dari kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan sesuai

dengan prosedur dalam model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And

Explaining). Selanjutnya siswa pada masing-masing kelas diberikan posttest

dengan soal yang sama untuk mengetahu perbedaan antara sebelum dan sesudah

dilakuan perlakuan.

Setelah diberi perlakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

diberikan tes akhir berupa posttest. Dalam pembelajaran ini waktu yang

digunakan untuk kelas eksperimen adalah dua kali pertemuan (4 jam pelajaran)

dan untuk kelas kontrol dua kali pertemuan (4 jam pelajaran). Rata-rata nilai

posttest angket aktivitas belajar kelompok eksperimen adalah 84,4 dan rata-rata

nilai posttest hasil belajar kelompok eksperimen adalah 79,1. Sedangkan untuk

rata-rata nilai posttest angket aktivitas belajar pada kelompok kontrol adalah 65,3

dan rata-rata nilai posttest hasil belajar kelompok kontrol adalah 70,8.

Model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dapat

digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD pada

pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Hal ini ditunjukkan dari hasil yang diperoleh

sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pada aktivitas belajar siswa setelah

melakukan uji hipotesis denganmenggunakan uji T dapat diketahui mempunyai

signifikansi 0,000 atau sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1

diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan model

pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dengan penerapan

metode konvensional terhadap aktivitas belajar siswa.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

39

Sejalan dengan hal itu berdasarkan uji T hasil belajar siswa pada pokok

bahasan sifat-sifat cahaya yang berasal dari nilai posttest yang mempunyai

signifikansi 0,000 atau sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1

diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan model

pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dengan penerapan

metode konvensional terhadap hasil belajar siswa.

Hasil penelitian ini mnunjukkan bahwa pada kelas yang menggunakan

model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) mempunyai

mean posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan mean posttest metode

konvensional, dan juga peningkatan mean dari pretest sampai dengan posttest

pada kelas yang menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator

And Explaining) lebih besar dari pada peningkatan mean pada kelas kontrol. Ini

membuktikan bahwa model pembelajaran SFAE berpengaruh terhadap

peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode

konvensional.

Aktivitas dan hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) pada mata pelajaran

matematika lebih baik karena siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang

sulit dengan mengamati alat peraga yang dibagikan kepada kelompok untuk

mendiskusikan kemudian salah satu kelompok maju untuk menjelaskan atau

mempresentasikan bisa dengan menggunakan peta konsep kepada siswa yang lain.

Untuk memahami materi yang dibahas, pada akhir seluruh presentasi, guru

membahas seluruh presentasi dan membahas materi lebih lengkap. Ini dapat

menumbuhkan aktivitas belajar bagi siswa yang akan berpengaruh terhadap hasil

belajar. Penggunaan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And

Explaining) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena dengan

menerepkan model ini siswa tidak merasa jenuh sehingga siswa terlibat secara

aktif dalam pembelajaran.

Kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan model

pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining), tetapi menggunakan

metode konvensional, guru memiliki peran yang mendominasi. Tingkat aktivitas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil

40

belajar dalam proses pembelajaran kurang karena dengan metode pembelajaran

yang monoton dan membosankan siswa menjadi kurang tertarik sehingga

berprngaruh terhadap hasil belajar siswa. Dan dengan menggunakan metode

konvensional kegiatan mengajar berpusat pada guru. Guru aktif memberikan

penjelasan tentang materi, mengelola dan mempersiapkan bahan ajar, kemudian

menyampaikan kepada siswa, sebaliknya siswa berperan pasif tanpa banya

melakukan kegiatan.

Hasil penelitian dan pengelolaan data dapat diketahui hasil belajar siswa

kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Secara umum adanya perbedaan

hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol karena kelas eksperimen

menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining)

yang membuat aktivitas belajar siswa tinggi dan akhirnya berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa kelas eksperimen.