68
28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin Wilayah Kalimantan yang terdiri dari Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan bidang Pekerjaan Umum sebelumnya menjadi bagian dari wilayah layanan Balai Diklat PU Wilayah III yang berlokasi di Yogyakarta. Dalam perkembangannya, berdasarkan keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah, Nomor: 01/KPTS/M/2001 Tanggal 4 Januari 2001, di bentuk Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah VIII, yang berlokasi di Banjarmasin dengan layanan wilayah kerja meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Dengan adanya reorganisasi dan Departemen Permukiman dan Prasaran Wilayah menjadi Departemen Pekerjaan Umum pada Tahun 2005, dasar hukum terbentuknya Balai Diklat PU Wilayah VIII, ditetapkan kembali melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, nomor: 537/PRT/M/2005, tanggal 13 Desember 2005, tentang organisasi dan tata kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Pekerjaan Umum. Pada tahun 2010 terjadi lagi perubahan dari Departemen Pekerjaan Umum Menejadi Kementerian Pekerjaan Umum, maka dasar Penetapan organisasi Balai Diklat, juga berubah menjadi tertuang dalam Keputusan Menteri PU No. 21/PRT/M/2010, tanggal 31 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Tahun 2016, terjadi lagi perubahan nomenklatur organisasi, yaitu menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan dasar penetapan organisasi Balai Diklat, juga diubah kembali, yaitu ditetapkan kembali melalui pemen PUPR No.20/PRT/M/2016, tentang Organisasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...11) Menyiapkan pakaian dinas pegawai. 12) Melakukan penyusunan laporan akuntansi keuangan, dan akuntansi milik Negara di lingkungan Balai Diklat

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

Wilayah Kalimantan yang terdiri dari Provinsi Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan

Utara, untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan bidang Pekerjaan Umum

sebelumnya menjadi bagian dari wilayah layanan Balai Diklat PU Wilayah

III yang berlokasi di Yogyakarta.

Dalam perkembangannya, berdasarkan keputusan Menteri Permukiman

dan Prasarana Wilayah, Nomor: 01/KPTS/M/2001 Tanggal 4 Januari 2001,

di bentuk Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah VIII, yang berlokasi di

Banjarmasin dengan layanan wilayah kerja meliputi Provinsi Kalimantan

Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Dengan adanya reorganisasi dan Departemen Permukiman dan Prasaran

Wilayah menjadi Departemen Pekerjaan Umum pada Tahun 2005, dasar

hukum terbentuknya Balai Diklat PU Wilayah VIII, ditetapkan kembali

melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, nomor: 537/PRT/M/2005,

tanggal 13 Desember 2005, tentang organisasi dan tata kerja Balai Pendidikan

dan Pelatihan Pekerjaan Umum.

Pada tahun 2010 terjadi lagi perubahan dari Departemen Pekerjaan

Umum Menejadi Kementerian Pekerjaan Umum, maka dasar Penetapan

organisasi Balai Diklat, juga berubah menjadi tertuang dalam Keputusan

Menteri PU No. 21/PRT/M/2010, tanggal 31 Desember 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Teknis Kementerian Pekerjaan

Umum.

Tahun 2016, terjadi lagi perubahan nomenklatur organisasi, yaitu

menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan dasar

penetapan organisasi Balai Diklat, juga diubah kembali, yaitu ditetapkan

kembali melalui pemen PUPR No.20/PRT/M/2016, tentang Organisasi dan

29

Tata Kerja Unit Pengelolaan teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan rakyat, denga layanan wilayah kerja tetap yaitu seluruh

Kalimantan, dengan struktur berada dibawah Badan pengembangan Sumber

Daya Manusia.

2. Struktur Organisasi Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

Berikut struktur organisasi Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

dapat di lihat pada Bagan 4.1.

Bagan 4.2. Struktur Organisasi Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

Sumber : Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin (2018)

30

3. Uraian Tugas Pimpinan serta Pegawai Instansi

Berdasarkan struktur organisasi diatas, maka uraian tugas masing-

masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kepala balai

Kepala balai memiliki tugas sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran.

2) Menetapkan rencana, program dan anggaran di lingkungan Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

3) Menetapkan laporan kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

4) Melaksanakan system informasi pendidikan dan pelatihan serta

diseminasi.

5) Melaksakan pemantauan dan evaluasi pemyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan.

6) Melaksanakan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan

akuntansi barang milik Negara dilingkungan Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin.

7) Melaksanakan layanan perkantoran dan layanan sarana pendidikan

dan pelatihan dilingkungan Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

8) Melaksakan penyusunan laporan PNBP.

9) Melaksanakan urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Balai.

10) Menyelenggarakan layanan pelatihan teknis bidang pekerjaan

umum dan perumahan rakyat kepada pegawai pemerintah

sebanyak 850 orang.

b. Kepala subbag TU

Kepala subbag TU mempunyai tugas yaitu:

1) Melaksakan kegiatan pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM

(character building).

2) Melaksanakan kegiatan pembinaan dan peningkatan kapasitas

SDM (kursus-kursus).

31

3) Melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas penyelenggaraan

kegiatan (SMM dan SPIP).

4) Melaksanakan kegiatan pengeloaan barang milik Negara,

keuangan dan SAI.

5) Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan.

6) Melakukan pemeliharaan gedung, kantor, dan rumah Negara.

7) Melakukan perawatan kendaraan bermotor.

8) Melakukan perbaikan peralatan.

9) Melakukan pembayaran langganan daya dan jasa.

10) Melakukan operasional perkantoran.

11) Menyiapkan pakaian dinas pegawai.

12) Melakukan penyusunan laporan akuntansi keuangan, dan

akuntansi milik Negara di lingkungan Balai Diklat PUPR Wilayah

VII Banjarmasin.

13) Melakukan penyusunan laporan PNBP.

14) Melakukan urusan kepegawaian, tata persuratan, tata kearsipan,

perpustakaan, dan dokumentasi.

Kepala subbag TU mengkoordinir beberapa bagian, yaitu:

1) Bendahara

Bendahara memiliki tugas yaitu :

a) Membukukan seluruh transaksi keuangan yang dilakukan

satuan kerja pada buku kas umum (BKU), buku pembantu kas,

serta buku lainnya melalui aplikasi SILABI.

b) Menyiapkan rincian jumlah pengajuan SPPUP, SPPTUP,

SPPGUP serta dokumen-dokumen pendukung lainnya.

c) Mengarsipkan bukti-bukti keuangan secara layak.

d) Menguji kebenaran tagihan pembayaran UP sebelum dilakukan

pembayaran.

e) Melakukan pembayaran melalui uang persediaan atas

persetujuan PPK.

32

f) Menerima dan penyetor pajak dan penerimaan lainnya ke

rekening kas Negara, serta melaporkannya dengan tepat waktu.

g) Melakukan pengamanan kas serta surat-surat berharga lainnya

yang berada dalam pengurusannya (brankas).

h) Menyusun dan melaporkan laporan pertanggung jawaban

bendahara (LPJ) dan kelengkapannya.

2) Penata keuangan

Penata Keuangan memiliki tugas yaitu :

a) Mengumpulkan bahan terkait administrasi keuangan.

b) Menyiapkan kelengkapan dokumen SPM LS kontraktual dan

non kontraktual.

c) Membuat data specimen pejabat kesatkeran serta kelengkapan

surat dan berkasnya.

d) Mengumpulkan data dan mengolah laporan penghematan

energy perkantoran.

e) Melaksanakan penyimpanan dan penataan berkas SP2D.

f) Membuat kelengkapan data perjalanan dinas pengajar dan

kepala balai.

g) Melaksanakan pembayaran hononarium.

h) Membuat daftar pembayaran gaji PPNPN.

i) Membuat kartu pengawasan kontrak dan realisasi kontrak.

j) Mengelola aplikasi SAS terkait SPM.

k) Membuat laporan keuangan.

l) Melakukan penyimpanan surat-surat dan dokumen administrasi

keuangan.

m) Melakukan monitoring pendaftaran kontrak di web SPAN per

bendaharaan dan email satker.

3) Pengatur sarana kantor

Pengatur sarana kantor memiliki tugas yaitu :

a) Menyiapkan perlengkapan dan lokasi pelaksaan diklat.

b) Menyiapkan materi/modul, ATK dan pedoman diklat.

33

c) Menyiapkan kebutuhan/bahan persiapan dan pelaksanaan

survey lapangan dan mendampingi pelaksaan praktik kerja

lapangan.

d) Menginventarisir biodata dan daftar hadir peserta dan pengajar.

e) Mengumpulkan dan menginventarisir bukti/rekaman

penyelenggaraan diklat meliputi materi/modul

(hardcopy/softcopy), absensi dan lain-lain terkat penyusunan

laporan penyelenggaraan diklat.

4) Penata kepegawaian

Penata kepegawaian memiliki tugas yaitu :

a) Menyusun analisis beban kerja dan analisis jabatan Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

b) Mengerjakan administrasi usul kenaikan pangkat.

c) Mengerjakan administrasi usul pembinaan/PNS.

d) Menyusun kebutuhan diklat pegawai Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin.

e) Mengerjakan administrasi penghargaan/tanda jasa PNS Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

f) Mengerjakan pengelolaan informasi data kepegawaian pada

aplikasi Ehrm.

g) Mengerjakan administrasi disiplin dan pengendalian

kepegawaian.

h) Mengerjakan administrasi pemberhentian (pengusulan pension)

PNS.

i) Mengerjakan pengelolaan aplikasi absensi sidik jari pegawai

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

j) Mengerjakan administrasi ijin perceraian.

k) Mengerjakan administrasi cuti.

l) Mengerjakan administrasi pemindahan (usul mutasi) pegawai.

34

m) Mengerjakan pengelolaan penilaian prestasi kerja PNS Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin dan evaluasi kinerja

pegawai.

n) Menyusun bisnis proses Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

o) Menyusun daftar kenaikan gaji berkala PNS Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin

p) Menyusun daftar urut kepangkatan (DUK) PNS Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin

q) Mengerjakan administrasi siswa magang.

r) Mengelola dan mengerjakan administrasi aplikasi TNDE.

5) Penata BMN

Penata BMN memiliki tugas yaitu :

a) Menyiapkan dan mengirimkan data SIMAK BMN ke petugas

SAIBA untuk rekon bulanan sebelum tanggal 10.

b) Membuat laporan BMN semesteran dan tahunan.

c) Melakukan rekonsiliasi BMN semesteran dan tahunan ke kantor

KPKNL.

d) Melaksanakan penghapusan BMN.

e) Membuat laporan wasdal.

f) Membuat PSP Laptop dan KDO.

g) Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan kontrak pemeliharaan

gedung kantor, rumah dinas, mess, dan kontrak per/diklat.

h) Membuat nomor kode BMN.

i) Menempelkan kode barang BMN

j) Membuat rekap penomoran dokumen kontrak (SPK, SPMK,

BAST, dan Berkoordinasi dengan petugas kesatkeran lainnya

untuk pendaftaran kontrak ke KPPN.

k) Menyusun rencana pemeliharaan perkantoran (triwulan).

l) Menyiapkan kontrak pengadaan toner.

m) Mendata keperluan sehari-hari perkantoran.

35

n) Memeriksa tagihan lapangan internet (bulanan).

6) Driver

Driver mempunyai tugas yaitu :

a) Mengantar ataupun menjemput para pejabat dan pegawai.

b) Mencuci mobil.

7) Satpam

Satpam mempunyai tugas yaitu :

a) Menjaga dan memeriksa keamanan kantor.

b) Mencatat pemakaian kendaraan dinas.

c. Kepala seksi program dan evaluasi

Kepala seksi program dan evaluasi mempunyai tugas yaitu :

1) Melakukan kegiatan penyusunan akan diklat (KAD) serta

desiminasi di Kalimantan.

2) Melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran di

lingkungan Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

3) Melakukan penyusunan laporan kinerja Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin.

4) Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan.

5) Melakukan penyusunan system pelaporan secara elektronik (e-

monitoring).

Kepala seksi program dan evaluasi mengkoordinir beberapa

bagian, yaitu:

1) Penyusunan program & anggaran

Penyusunan Program & Anggaran mempunyai tugas yaitu :

a) Menjalani tugas belajar Magister Pembangunan wilayah dan

kota pada universitas di Ponegoro.

b) Menyusun analisa beban kerja dan analisa jabatan Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

c) Mengerjakan administrasi usul kenaikan pangkat.

36

d) Mengerjakan administrasi usul kenaikan/pembebasan jabatan

fungsional.

e) Menyusun kebutuhan diklat PNS Balai Diklat PUPR Wilayah

VII Banjarmasin.

f) Mengerjakan administrasi penghargaan/tanda jasa PNS Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

g) Mengerjakan pengelolaan informasi data kepegawaian pada

Ehrm.

h) Mengerjakan administrasi disiplin dan pengendalian

kepegawaian.

i) Mengerjakan administrasi pemberhentian (pengusulan pension)

PNS.

j) Mengerjakan pengelolaan aplikasi absensi sidik jari pegawai

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

k) Mengerjakan administrasi ijin perceraian.

l) Mengerjakan administrasi cuti.

m) Mengerjakan administrasi pemindahan (usul mutasi) pegawai.

n) Mengerjakan pengelolaan penilaian prestasi kerja PNS Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

o) Menyusun bisnis proses Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

p) Menyusun daftar kenaikan gaji berkala PNS Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin.

q) Menyusun daftar urut kepangkatan DUK PNS Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

2) Pengelolaan monev dan pelaporan

Pengelolaan monev dan pelaporan mempunyai tugas yaitu :

a) Membuat laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan.

b) Membuat laporan realisasi triwulan dan akhir tahun.

c) Membuat LAKIP.

37

d) Melakukan pengukuran kinerja kegiatan (PKK) dan pengukuran

pencapaian sasaran (PPS).

e) Melakukan perekaman dan pemutakhiran dan pelaksanaan RKT

dan kinerja unit organisasi.

f) Melakukan evaluasi kinerja atas pelaksaan RKA/KL.

d. Kasi penyelenggara

Kasi penyelenggara mempunyai tugas yaitu :

1) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang jalan dan jembatan.

2) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang permukiman.

3) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang perumahan.

4) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang pengembangan

infrastruktur wilayah.

5) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang sumberdaya air.

6) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang konstruksi.

7) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang manajemen.

8) Melaksanakan pelatihan teknis PUPR bidang jabatan fungsional.

Kasi penyelenggara mengkoordinir beberapa bagian, yaitu:

1) Penata diklat

Penata diklat mempunyai tugas yaitu :

a) Menyiapkan perlengkapan dan lokasi pelaksanaan diklat.

b) Menyiapkan materi/modul, ATK dan pedoman diklat.

c) Menyiapkan kebutuhan/bahan persiapan dan pelaksanaan

survey lapangan dan mendampingi pelaksaan praktik kerja

lapangan.

d) menginventarisir biodata dan daftar hadir peserta dan pengajar.

e) Mengumpulkan dan menginventarisir bukti/rekaman

penyelenggaraan diklat meliputi materi/modul

(hardcopy/softcopy), absensi dan lain-lain terkat penyusunan

laporan penyelenggaraan diklat.

f) Mengelola arsip surat masuk dan surat keluar seksi

penyelenggara.

38

e. Kelompok jafung

Kelompok jafung mempunyai tugas yaitu :

1) Mengikuti pendidikan dan pelatihan.

2) Melaksanakan tatap muka kelas.

3) Menyusun bahan ajar.

4) Menyusun bahan tayang.

5) Menyusun GBPP/SAP.

6) Menyusun soal ujian.

7) Memeriksa soal ujian.

8) Mengikuti kegiatan penunjang widyaiswara (lokakarya/seminar)

B. Pembahasan

1. Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Negeri Sipil di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin

a. Deskripsi Pokok

Sistem akuntansi penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin melibatkan beberapa fungsi, yaitu

fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu, fungsi pembuatan daftar

gaji, fungsi penginputan data, fungsi verifikasi data dan fungsi

pengarsipan data. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam

mengeluarkan surat keterangan kenaikan gaji berkala dan surat daftar

perubahan pegawai.

Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab dalam melakukan

pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir PNS yang dilakukan secara

otomatis oleh mesin kehadiran fingerprint. Fungsi pembuat daftar gaji

bertanggung jawab dalam membuat daftar gaji dan rekapitulasi gaji induk

PNS. Fungsi penginputan data bertanggung jawab dalam menginput

beberapa dokumen ke dalam aplikasi Gaji Pegawai PNS (GPP), input data

surat pernyataan pertanggungjawaban, daftar gaji dan rekapitulasi gaji

induk yang disimpan dalam bentuk softcopy di flashdisk. Fungsi verifikasi

data bertanggung jawab dalam memverifikasi surat-surat yang terkait

dengan daftar gaji, rekapitulasi gaji induk dan dokumen terkait lainnya.

39

Fungsi pengarsipan data bertanggung jawab atas pengarsipan data

permanen dokumen-dokumen terkait penggajian PNS di Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

b. Informasi yang diperlukan manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemen adalah:

1) Daftar nama dan jumlah PNS.

2) Nomor Induk Pegawai (NIP) dan golongan PNS.

3) Jumlah gaji PNS yang menjadi beban pemerintah.

4) Jumlah gaji PNS yang diterima oleh PNS di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin selama periode tertentu.

5) Rincian biaya gaji pokok PNS yang menjadi beban pemerintah

selama periode tertentu.

c. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian PNS di

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin yaitu:

1) Fungsi kepegawaian

Fungsi kepegawaian dilakukan oleh 2 bagian, yaitu:

a) Bagian kepegawaian mengeluarkan surat keterangan untuk

kenaikan gaji berkala dan surat perubahan pegawai.

b) Bagian Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai

(PPABP) mengeluarkan Surat Daftar Perubahan Pegawai

(SDPP), dan Surat Keterangan Kenaikan Gaji Berkala (SKKGB).

2) Fungsi pencatat waktu

Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir

PNS yang dilakukan secara otomatis oleh mesin kehadiran

fingerprint. Fungsi ini dilakukan oleh Bagian Kepegawaian.

3) Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat

daftar gaji beserta Rekapitulasi Gaji Induk (RGI), dan Surat Setoran

Pajak (SSP). Fungsi ini dilakukan Bagian PPABP.

40

4) Fungsi penginputan data

Fungsi penginputan data dilakukan oleh 3 bagian, yaitu:

a) Bagian PPABP memasukkan data gaji PNS dari beberapa

dokumen menggunakan aplikasi Gaji Pegawai PNS (GPP).

Penginputan ini harus dilakukan oleh Bagian PPABP sebelum

semua dokumen dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

b) Bagian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memasukkan data

daftar gaji PNS dan rekapitulasi gaji induk setelah dokumen

tersebut sudah diverifikasi oleh PPK dan disimpan dalam bentuk

softcopy di flashdisk. Penginputan ini hanya dilakukan oleh

bagian PPK.

c) Bagian Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar

(PPSPM) memasukkan data daftar gaji PNS dan rekapitulasi gaji

induk untuk mencetak SPM setelah dokumen tersebut di

verifikasi oleh bagian PPSPM.

5) Fungsi verifikasi data

Fungsi verifikasi data dilakukan oleh 5 bagian, yaitu:

a) Bagian Kepegawaian melakukan verifikasi daftar hadir PNS

setelah dokumen tersebut direkam oleh mesin kehadiran

fingerprint.

b) Bagian Bendahara Pengeluaran melakukan verifikasi data daftar

gaji PNS, rekapitulasi gaji induk, dan surat setoran pajak.

c) Bagian Kuasa Pengguna Anggaran melakukan verifikasi

dokumen lanjutan yang telah diverifikasi oleh bagian bendahara

pengeluaran.

d) Bagian PPK melakukan verifikasi dokumen lanjutan yang telah

diverifikasi oleh bagian KPA.

e) Bagian PPSPM melakukan verifikasi data surat setoran pajak,

rekapitulasi gaji PNS, dan surat perintah pembayaran.

41

6) Fungsi operator Surat Perintah Membayar (SPM)

Fungsi operator SPM melakukan pencetakan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) secara online yang dikirimkan oleh Kantor

Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) setelah dokumen

diverifikasi dan dikembalikan.

7) Fungsi pengarsipan data

Fungsi pengarsipan data dilakukan oleh 4 bagian, yaitu:

a) Bagian Kepegawaian melakukan pengarsipan data permanen urut

tanggal daftar hadir PNS.

b) Bagian PPABP melakukan pengarsipan permanen urut tanggal

surat daftar perubahan pegawai dan surat keterangan kenaikan

gaji berkala.

c) Bagian Bendahara Pengeluaran melakukan pengarsipan

permanen urut tanggal pada surat perintah membayar lembar

pertama, rekap gaji induk, dan daftar gaji pegawai setelah

diverifikasi oleh bagian PPSPM, kemudian melakukan arsip

permanen urut tanggal pada surat perintah membayar lembar

kedua, surat setoran pajak, dan surat perintah pencairan dana

setelah seluruh dokumen diverifikasi oleh KPPN sesuai dengan

prosedur penggajian PNS di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

d) Bagian PPSPM melakukan pengarsipan secara permanen urut

tanggal surat perintah pembayaran.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Jaringan yang membentuk sistem akuntansi penggajian terdiri dari:

1) Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur pencatatan waktu hadir bertujuan untuk mencatat

waktu hadir PNS. Pencatatan waktu hadir ini dilakukan oleh bagian

kepegawaian dengan menggunakan mesin kehadiran otomatis

fingerprint di lobby pintu masuk Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

42

2) Prosedur pembuatan daftar gaji

Pembuatan daftar gaji berfungsi untuk membuat daftar gaji,

rekapitulasi daftar gaji , surat setoran pajak, dan surat daftar

perubahan pegawai dengan menggunakan surat keterangan

kenaikan gaji berkala sebagai dasar dalam penginputan data di

aplikasi GPP yang akan dihitung secara otomatis dalam perhitungan

potongan PPh pasal 21 masing-masing PNS.

3) Prosedur verifikasi data

Verifikasi data merupakan pemeriksaan data penggajian berupa

surat-surat keterangan dan pernyataan apakah sudah memenuhi

syarat secara obyektif sesuai dengan prosedur penggajian PNS di

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin. Bagian kepegawaian

melakukan verifikasi daftar hadir PNS dan di arsip permanen urut

tanggal. Bagian bendahara pengeluaran melakukan verifikasi data

daftar gaji PNS, rekapitulasi gaji induk, dan surat setoran pajak dan

diserahkan ke Bagian KPA.

Apabila daftar gaji PNS, rekapitulasi gaji induk, dan surat

setoran pajak memenuhi persyaratan selanjutnya akan diotorisasi

Kepala Bagian KPA yang melakukan verifikasi data tersebut dan

akan dilanjutkan ke bagian PPK. Apabila belum memenuhi

persyaratan, maka akan dikembalikan ke bagian Bendahara

Pengeluaran.

Bagian PPK melakukan verifikasi dokumen lanjutan dari bagian

KPA apabila data penggajian PNS sudah memenuhi persyaratan

akan diotorisasi kepala bagian PPK. Apabila data belum memenuhi

persyaratan, maka akan dikembalikan ke bagian KPA.

Bagian PPSPM melakukan verifikasi dokumen lanjutan dari

Bagian PPK apabila data penggajian PNS sudah memenuhi

persyaratan akan diotorisasi Kepala Bagian PPSPM,. Apabila

dokumen belum memenuhi persyaratan, maka akan dikembalikan ke

43

bagian PPK untuk diperiksa dan dilengkapi ulang sesuai dengan

prosedur sebelum diserahkan ke Bagian Bendahara Pengeluaran.

4) Prosedur perintah pengeluaran dana

Prosedur perintah pengeluaran dana merupakan pencetakan

Surat Perintah Pengeluaran Dana (SP2D) oleh bagian bendahara

pengeluaran (Operator SPM) secara online dari KPPN setelah

dilakukannya verifikasi dokumen oleh KPPN beserta dengan

dokumen lampiran.

5) Prosedur pembayaran gaji PNS

Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh Bendahara Umum

Negara (BUN) setelah dokumen diserahkan dan di verifikasi oleh

KPPN sesuai dengan prosedur penggajian PNS di Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin. BUN secara langsung akan

mencairkan dana ke akun Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-

masing PNS melalui Bank yang telah melakukan kerjasama dalam

pembayaran gaji PNS setelah SP2D dikeluarkan oleh KPPN.

e. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi penggajian PNS

di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin adalah:

1) Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen pendukung perubahan gaji dibuat oleh fungsi

kepegawaian berupa surat-surat yang terkait dengan PNS, surat

seperti Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala (SKKGB) yang

diberikan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia

(BPSDM) setelah diverifikasi terlebih dahulu. Tembusan ini

kemudian dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk

kepentingan pembuatan daftar gaji.

2) Daftar Hadir PNS (DHP)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Kepegawaian dari hasil

rekaman mesin kehadiran fingerprint. DHP diarsip secara permanen

urut tanggal di Bagian Kepegawaian.

44

3) Daftar Gaji Pegawai (DGP)

Dokumen ini dibuat oleh bagian PPABP sebanyak satu lembar

sebagai lampiran dokumen bersamaan dengan dokumen lainnya

yang akan diverifikasi oleh bagian yang berwenang. DGP berisi

informasi penggajian PNS, seperti nama PNS dan jumlah PNS,

Nomor Induk Pegawai (NIP) dan golongan PNS, jumlah gaji PNS

yang menjadi beban pemerintah, jumlah gaji PNS yang diterima oleh

PNS selama periode tertentu, rincian biaya gaji pokok PNS yang

menjadi beban pemerintah selama periode tertentu.

4) Rekapitulasi Gaji Induk (RGI)

Dokumen ini digunakan untuk membuat rekap gaji pokok PNS

sebagai lampiran dokumen untuk diserahkan ke KPPN dalam bentuk

softcopy di flashdisk. Setelah dibuat rekap dan diverifikasi oleh

Bendahara Pengeluaran, KPA, PPK, dan PPSPM, dokumen RGI

akan dikembalikan dan di arsip permanen urut tanggal di Bagian

Bendahara Pengeluaran.

5) Surat Setoran Pajak (SSP)

Dokumen ini dibuat oleh bagian PPABP sebanyak 4 lembar.

SSP akan diverifikasi oleh bagian Bendahara Pengeluaran, KPA,

PPK, dan PPSPM sebelum diserahkan ke KPPN. Lembar pertama

dan kedua akan diarsipkan oleh KPPN setelah diverifikasi. SSP

lembar ketiga dan keempat diarsipkan permanen urut tanggal di

Bagian Bendahara Pengeluaran.

6) Surat Daftar Perubahan Pegawai (SDPP)

Dokumen ini dibuat oleh bagian PPABP sebanyak dua lembar,

lembar pertama untuk keperluan verifikasi sebagai lampiran

dokumen bersamaan dengan lampiran lainnya yang diserahkan dan

diarsip oleh KPPN, dan lembar kedua di arsip secara permanen urut

tanggal di Bagian PPABP .

45

7) Surat Pemintaan Pembayaran (SPP)

Dokumen ini dibuat oleh PPK sebanyak satu lembar untuk

keperluan verifikasi oleh Bagian PPK dan verifikasi dokumen oleh

Bagian PPSM. Dokumen ini kemudian di arsipkan secara permanen

urut tanggal di Bagian PPSPM.

8) Surat Perintah Membayar (SPM)

Dokumen ini dibuat oleh bagian PPSPM sebanyak tiga lembar

untuk keperluan verifikasi di Bagian PPSPM setelah dilakukannya

pemeriksaan dokumen oleh bagian PPSPM dan diserahkan ke

Bagian Bendahara Pengeluaran untuk diverifikasi oleh KPPN

bersamaan dengan dokumen lampiran lainnya. SPM lembar pertama

diarsip permanen urut tanggal oleh Bagian Bendahara Pengeluaran,

SPM lembar kedua dan ketiga diserahkan ke KPPN, kemudian

lembar ketiga diarsip oleh KPPN setelah diverifikasi dan lembar

kedua dikembalikan ke Bagian Bendahara Pengeluaran setelah

diverifikasi oleh KPPN.

9) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Bendahara Pengeluaran

secara online dari KPPN sebanyak satu lembar kemudian diarsip

urut tanggal oleh Bagian Bendahara Pengeluaran bersama dokumen

lainnya.

f. Catatan akuntansi yang digunakan

Untuk catatan akuntansi yang digunakan di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin yaitu pada saat penginputan ke aplikasi SAS

dan akan terinput ke laporan bulanan Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

g. Bagan alir dokumen

Berikut adalah bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian

PNS di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

46

Bagian Kepegawaian

Bagan 4.3. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian PNS pada Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

47

Lanjutan

Bagian Petugas Pengelola Administrasi Balanja Pegawai

48

Lanjutan

Bagian Bendaha Pengeluaran

49

Lanjutan

50

Lanjutan

Bagian Kuasa Pengguna Anggaran

51

Lanjutan

Bagian Pejabat Pembuat Komitmen

52

Lanjutan

53

Lanjutan

Bagian Pejabat Penandatangan SPM

54

Lanjutan

55

Keterangan:

DHP : Daftar Hadir Pegawai

DKGB : Data Kenaikan Gaji Berkala

SKKGB : Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala

RGI : Rekap Gaji Induk

DGP : Daftar Gaji Pegawai

SSP : Surat Setoran Pajak

SDPP : Surat Daftar Perubahan Pegawai

SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

SPM : Surat Perintah Membayar

SPP : Surat Perintah Pembayaran

Sumber : Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin (diolah oleh penulis)

h. Sistem pengendalian internal

Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian

PNS di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin adalah:

1) Organisasi

Organisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi

penggajia PNS di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

sebagai berikut:

a) Fungsi pencatatan waktu terpisah dengan fungsi kepegawaian.

Fungsi kepegawaian dikelola oleh Bagian Kepegawaian dan

PPABP yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan dokumen

yang berkaitan dengan PNS. Sedangkan fungsi pencatat waktu

ada pada Bagian Kepegawian yang bertanggung jawab dalam

melakukan pengawasan terhadap waktu kerja dan daftar hadir

PNS.

b) Fungsi pembuat daftar gaji terpisah dengan penginputan data.

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab dalam

pembuatan daftar gaji PNS di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin selama periode tertentu beserta dengan

rekapitulasinya. Sedangkan fungsi penginputan data hanya

56

bertanggung jawab dalam memasukkan data dari hardcopy ke

komputer dalam bentuk softcopy.

2) Sistem otorisasi

Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian PNS di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin adalah:

a) Daftar hadir diverifikasi oleh Bagian Kepegawaian.

b) Daftar gaji diotorisasi oleh fungsi kepegawaian di Bagian

PPABP.

c) Seluruh dokumen penggajian PNS di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin beserta lampiran diserahkan dan

diverifikasi oleh KPPN.

d) Sebagian dokumen penggajian PNS Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin beserta lampiran yang sudah

diverifikasi oleh KPPN dikembalikan dan arsip oleh bagian-

bagian terkait di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

3) Prosedur pencatatan

Prosedur pencatatan dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian PNS di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin adalah:

a) Penginputan dokumen SKKGB ke dalam aplikasi GPP oleh

fungsi penginputan data di Bagian Bendahara Pengeluaran.

b) Penginputan dokumen RGI dan DGP ke komputer untuk

diserahkan ke KPPN dalam bentuk softcopy yang disimpan di

dalam flashdisk.

4) Praktik yang sehat

Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin adalah:

a) Absensi PNS dengan menggunakan mesin daftar hadir

fingerprint diawasi oleh fungsi pencatatan waktu.

57

b) Perhitungan pajak penghasilan direkonsiliasi dengan jumlah

gaji yang diterima oleh PNS.

c) Dokumen beserta lampiran-lampiran penggajian PNS di Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin diserahkan ke KPPN

dan sebagian dikembalikan dan diarsip di Bagian Bendahara

Pengeluaran setelah selesai diverifikasi oleh bagian yang

berwenang.

2. Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri

di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

a. Deskripsi pokok

Sistem akuntansi penggajian Pegawai Pemerintah Non Pegawai

Negeri (PPNPN) di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

melibatkan beberapa fungsi, yaitu fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan

waktu, fungsi operator SPM, fungsi pembuatan daftar gaji, fungsi

penginputan data, fungsi verifikasi data dan fungsi pengarsipan data.

Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam mencetak surat keputusan

pengangkatan tenaga kerja kontrak PPNPN.

Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab dalam melakukan

pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir PPNPN yang dilakukan

secara otomatis oleh mesin kehadiran fingerprint. Fungsi operator SPM

bertanggung jawab dalam mencetak SPP, SPM, dan SP2D. Fungsi

pembuat daftar gaji bertanggung jawab dalam membuat daftar

pembayaran penghasilan untuk PPNPN. Fungsi penginputan data

bertanggung jawab dalam melakukan daftar pembayaran penghasilan dan

surat keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak PPNPN. Fungsi

verifikasi data bertanggung jawab dalam memverifikasi daftar hadir

PPNPN, SPP, dan SPM.

Fungsi pengarsipan data bertanggung jawab atas pengarsipan data

permanen dokumen-dokumen terkait penggajian PPNPN di Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

58

b. Informasi yang diperlukan manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemen adalah:

1) Daftar nama dan jumlah PPNPN.

2) Jangka waktu kontrak dan jenjang pendidikan terakhir PPNPN di Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

3) Jumlah gaji PPNPN yang termasuk dalam anggaran belanja pegawai

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

4) Jumlah gaji PPNPN yang diterima oleh PPNPN di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin selama periode tertentu.

5) Rincian biaya gaji pokok PPNPN yang menjadi beban Pemerintah

selama periode tertentu.

c. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian PPNPN di

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin yaitu:

1) Fungsi kepegawaian

Fungsi Kepegawaian bertanggung jawab untuk mencetak surat

keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak yang diotorisasi oleh

Kepala Balai yang dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran.

2) Fungsi pencatat waktu

Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir

PPNPN yang dilakukan secara otomatis oleh mesin kehadiran

fingerprint. Fungsi ini dilakukan oleh Bagian Kepegawaian.

3) Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat

dan mencetak daftar pembayaran penghasilan PPNPN yang dilakukan

oleh bagian Bendahara Pengeluaran.

4) Fungsi penginputan data

Fungsi penginputan data bertanggung jawab memasukkan data

daftar pembayaran penghasilan dan surat keputusan pengangkatan

59

tenaga kerja kontrak PPNPN ke komputer yang dilakukan oleh bagian

Bendahara Pengeluaran.

5) Fungsi verifikasi data

Fungsi verifikasi data bertanggung jawab dalam melakukan

verifikasi daftar hadir PPNPN yang dilakukan oleh bagian

Kepegawaian. Fungsi ini juga melakukan pemeriksaan dan verifikasi

data SPP dan SPM yang dilakukan oleh bagian PPK dan PPSPM.

6) Fungsi operator Surat Perintah Membayar (SPM)

Fungsi operator SPM melakukan pencetakan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) secara online yang dikirimkan oleh Kantor

Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) setelah dokumen dan

lampiran diverifikasi dan dikembalikan. Fungsi ini juga mencetak SPP

dan SPM, fungsi ini dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran.

7) Fungsi pengarsipan data

Fungsi pengarsipan data bertanggung jawab melakukan

pengarsipan data permanen urut tanggal daftar pembayaran

penghasilan dan surat keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak

PPNPN setelah dilakukan peginputan data serta pengarsipan data

permanen urut tanggal SPP dan SPM setelah diserahkan, kemudian

diverifikasi dan dikembalikan oleh KPPN ke Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin di bagian Bendahara Pengeluaran. Fungsi

ini juga melakukan pengarsipan data permanen urut tanggal daftar

hadir PPNPN di bagian Kepegawaian.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Jaringan yang membentuk sistem akuntansi penggajian terdiri dari:

1) Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur pencatatan waktu hadir bertujuan untuk mencatat waktu

hadir PPNPN. Pencatatan waktu hadir ini dilakukan oleh bagian

kepegawaian dengan menggunakan mesin kehadiran otomatis

fingerprint di lobby pintu masuk Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

60

2) Prosedur pembuatan daftar gaji

Pembuatan daftar gaji berfungsi untuk membuat dan mencetak

daftar pembayaran penghasilan dan surat keputusan pengangkatan

tenaga kerja kontrak PPNPN sebagai dasar penginputan data dan

pencetakan SPP dan SPM.

3) Prosedur verifikasi data

Verifikasi data merupakan pemeriksaan data penggajian berupa

surat-surat keputusan dan dokumen lain apakah sudah memenuhi

persyaratan secara obyektif sesuai dengan prosedur penggajian

PPNPN di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin. Bagian PPK

melakukan verifikasi SPP, SPM, DPPP, dan NRP apabila penggajian

PPNPN sudah memenuhi persyaratan, akan diotorisasi oleh Kepala

Bagian PPK dan menyerahkan ke bagian PPSPM. Apabila data belum

memenuhi persyaratan, maka akan dikembalikan ke bagian

Bendahara Pengeluaran untuk dilengkapi.

Bagian PPSPM melakukan verifikasi dokumen lanjutan dari

bagian PPK apabila data penggajian PPNPN sudah memenuhi

persyaratan akan diotorisasi oleh Kepala bagian PPSPM, apabila

belum memenuhi persyaratan, dokumen akan dikembalikan ke bagian

PPK untuk dilengkapi data-datanya sebelum diserahkan ke bagian

Bendahara Pengeluaran.

4) Prosedur perintah pengeluaran dana

Prosedur perintah pengeluaran dana merupakan pencetakan Surat

Perintah Pengeluaran Dana (SP2D) oleh bagian bendahara

pengeluaran (Operator SPM) secara online dari KPPN setelah

dilakukannya verifikasi dokumen oleh KPPN beserta dengan

dokumen lampiran.

5) Prosedur pembayaran gaji PPNPN

Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh Bendahara Umum

Negara (BUN) setelah dokumen diserahkan dan di verifikasi oleh

KPPN sesuai dengan prosedur penggajian PPNPN di Balai Diklat

61

PUPR Wilayah VII Banjarmasin. BUN secara langsung akan

mencairkan dana kea kun Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-

masing PPNPN melalui Bank yang telah melakukan kerjasama dalam

pembayaran gaji PPNPN setelah SP2D dikeluarkan oleh KPPN.

e. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi penggajian PPNPN

di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin adalah:

1) Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen pendukung perubahan gaji dibuat oleh fungsi

kepegawaian berupa Daftar Pembayaran Penghasilan PPNPN (DPPP)

dan Surat Keputusan Pengangkatan Tenaga Kontrak (SKPTK)

PPNPN. Dokumen ini diotorisasi oleh Kepala Balai dan diserahkan ke

fungsi pembuat daftar gaji untuk keperluan pencetakan SPP dan SPM.

SKPTK berisi informasi penggajian PPNPN, seperti daftar nama dan

jumlah PPNPN, jangka waktu kontrak dan jenjang pendidikan terakhir

PPNPN, jumlah gaji PPNPN yang termasuk dalam anggaran belanja

pegawai, dan jumlah gaji PPNPN yang diterima oleh PPNPN selama

periode tertentu. Sedangkan DPPP berisikan informasi penggajian

PPNPN, seperti rincian biaya gaji pokok PPNPN yang menjadi beban

pemerintah selama periode tertentu.

2) Daftar Hadir Pegawai (DHP)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Kepegawaian dari hasil

rekaman mesin kehadiran fingerprint. DHP diarsip secara permanen

urut tanggal di Bagian Kepegawaian.

3) Surat Pemintaan Pembayaran (SPP)

Dokumen ini dibuat oleh Operator SPM di bagian Bendahara

Pengeluaran sebanyak satu lembar untuk keperluan verifikasi oleh

Bagian PPK dan verifikasi dokumen oleh Bagian PPSM. Dokumen ini

kemudian di serahkan ke bagian Bendahara Pengeluaran kemudian di

arsip oleh KPPN setelah diverifikasi.

62

4) Surat Perintah Membayar (SPM)

Dokumen ini dibuat oleh Operator SPM di bagian Bendara

Pengeluaran sebanyak tiga lembar untuk keperluan verifikasi di

Bagian PPK dan PPSPM. SPM lembar pertama dan kedua di arsip

oleh KPPN setelah diverifikasi. Lembar ketiga diarsip permanen urut

tanggal di bagian Bendahara Pengeluaran.

5) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Bendahara Pengeluaran secara

online dari KPPN sebanyak satu lembar kemudian diarsip urut tanggal

oleh Bagian Bendahara Pengeluaran.

f. Catatan akuntansi yang digunakan

Untuk catatan akuntansi yang digunakan di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin yaitu pada saat penginputan ke aplikasi SAS dan

akan terinput ke laporan bulanan Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

g. Bagan alir dokumen

Berikut adalah bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian

PPNPN di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

63

Bagian Kepegawaian

Bagan 4.4. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian PPNPN pada Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

64

Lanjutan

Bagian Bendahara Pengeluaran

65

Lanjutan

66

Lanjutan

Bagian Pejabat Pembuat Komitmen

67

Lanjutan

Bagian Pejabat Penandatangan SPM

68

Keterangan:

DHP : Daftar Hadir Pegawai

DKPPNPN : Data Kontrak PPNPN

SKPTK : Surat Keputusan Pengangkatan Tenaga Kontrak

DPPP : Daftar Pembayaran Penghasilan PPNPN

SPM : Surat Perintah Membayar

SPP : Surat Perintah Pembayaran

NRP : Nomor Rekening Pegawai

SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

Sumber : Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin (diolah oleh penulis)

h. Sistem pengendalian internal

Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian

PPNPN di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin adalah:

1) Organisasi

Organisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi

penggajia PPNPN di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

sebagai berikut:

a) Fungsi pencatatan waktu terpisah dengan fungsi kepegawaian.

Fungsi kepegawaian dikelola oleh Bagian Bendahara

Pengeluaran yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan

SKPTK PPNPN. Sedangkan fungsi pencatat waktu ada pada

Bagian Kepegawian yang bertanggung jawab dalam melakukan

pengawasan terhadap waktu kerja dan daftar hadir PPNPN.

b) Fungsi pembuat daftar gaji terpisah dengan penginputan data.

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab dalam pembuatan

daftar pembayaran penghasilan PPNPN di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin sesuai dengan masa kontrak PPNPN

dalam SKPTK. Sedangkan fungsi penginputan data hanya

bertanggung jawab dalam memasukkan data ke komputer.

69

2) Sistem otorisasi

Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian PPNPN di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin adalah:

a) Setiap PPNPN yang namanya tercantum dalam DPPP memiliki

surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kontrak PPNPN di

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin yang diotorisasi

oleh Kepala Balai.

b) Daftar hadir diverifikasi oleh Bagian Kepegawaian.

c) Daftar pembayaran penghasilan untuk PPNPN diverifikasi oleh

Bendahara Pengeluaran.

d) SPP dan SPM untuk penggajian PPNPN diverifikasi oleh bagian

PPK dan PPSPM.

e) SPP dan SPM yang sudah diverifikasi akan diarsip oleh KPPN.

3) Prosedur pencatatan

Penginputan dokumen DPPP dan SKPTK ke aplikasi SAIBA

oleh fungsi penginputan data di bagian Bendahara Pengeluaran.

4) Praktik yang sehat

Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian PPNPN di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin sebagai berikut:

a) Absensi PPNPN menggunakan mesin daftar hadir fingerprint

diawasi oleh fungsi pencatatan waktu.

b) SPP dan SPM penggajian PPNPN di Balai Diklat PUPR Wilayah

VII Banjarmasin diserahkan ke KPPN kemudian diarsip setelah

diverifikasi oleh KPPN.

3. Sistem Akuntansi Penggajian Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin

a. Deskripsi pokok

Sistem akuntansi penggajian Konsultan Individu di Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin melibatkan beberapa fungsi, yaitu fungsi

70

kepegawaian, fungsi pencatatan waktu, fungsi operator SPM, fungsi

pembuatan daftar gaji, fungsi penginputan data, fungsi verifikasi data dan

fungsi pengarsipan data. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam

mencetak surat keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak Konsultan

Individu.

Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab dalam melakukan

pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir Konsultan Individu yang

dilakukan secara manual dan dilakukan oleh bagian Kepegawaian. Fungsi

operator SPM bertanggung jawab dalam mencetak SPP, SPM, dan SP2D.

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab dalam membuat daftar

honor untuk Konsultan Individu. Fungsi penginputan data bertanggung

jawab dalam melakukan daftar honor dan surat keputusan pengangkatan

tenaga kerja kontrak Konsultan Individu. Fungsi verifikasi data

bertanggung jawab dalam memverifikasi daftar hadir Konsultan Individu,

SPP, dan SPM. Fungsi pengarsipan data bertanggung jawab atas

pengarsipan data permanen dokumen-dokumen terkait penggajian

Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

b. Informasi yang diperlukan manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemen adalah:

1) Daftar nama Konsultan Individu.

2) Jangka waktu kontrak dan jenjang pendidikan terakhir Konsultan

Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

3) Jumlah gaji Konsultan Individu yang termasuk dalam anggaran belanja

pegawai Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

4) Jumlah gaji Konsultan Individu yang diterima oleh Konsultan Individu

di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin selama periode

tertentu.

5) Rincian biaya gaji pokok Konsultan Individu yang menjadi beban Balai

Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin selama periode tertentu.

71

c. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian Konsultan

Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin yaitu:

1) Fungsi kepegawaian

Fungsi kepegawaian bertanggung jawab untuk mencetak surat

keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak yang diotorisasi oleh

Kepala Balai yang dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran.

2) Fungsi pencatat waktu

Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir

Konsultan Individu yang dilakukan secara manual dengan

menandatangani buku absen. Fungsi ini dilakukan oleh Bagian

Kepegawaian.

3) Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat dan

mencetak daftar nota Konsultan Individu yang dilakukan oleh bagian

Bendahara Pengeluaran.

4) Fungsi penginputan data

Fungsi penginputan data bertanggung jawab memasukkan data

daftar nota dan surat keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak

Konsultan Individu ke komputer yang dilakukan oleh bagian

Bendahara Pengeluaran.

5) Fungsi verifikasi data

Fungsi verifikasi data bertanggung jawab dalam melakukan

verifikasi daftar hadir Konsultan Individu yang dilakukan oleh bagian

Kepegawaian. Fungsi ini juga melakukan pemeriksaan dan verifikasi

data SPP dan SPM yang dilakukan oleh bagian PPK dan PPSPM.

6) Fungsi operator Surat Perintah Membayar (SPM)

Fungsi operator SPM melakukan pencetakan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) secara online yang dikirimkan oleh Kantor

Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) setelah dokumen dan

72

lampiran diverifikasi dan dikembalikan. Fungsi ini juga mencetak SPP

dan SPM, fungsi ini dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran.

7) Fungsi pengarsipan data

Fungsi pengarsipan data bertanggung jawab melakukan

pengarsipan data permanen urut tanggal daftar nota dan surat keputusan

pengangkatan tenaga kerja kontrak Konsultan Individu setelah

dilakukan peginputan data serta pengarsipan data permanen urut

tanggal SPP dan SPM setelah diserahkan, kemudian diverifikasi dan

dikembalikan oleh KPPN ke Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin di bagian Bendahara Pengeluaran. Fungsi ini juga

melakukan pengarsipan data permanen urut tanggal daftar hadir

Konsultan Individu di bagian Kepegawaian.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Jaringan yang membentuk sistem akuntansi penggajian terdiri dari:

1) Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur pencatatan waktu hadir bertujuan untuk mencatat waktu

hadir Konsultan Individu. Pencatatan waktu hadir ini dilakukan oleh

bagian kepegawaian dengan menggunakan buku absen secara manual

di lobby pintu masuk Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

2) Prosedur pembuatan daftar gaji

Pembuatan daftar gaji berfungsi untuk membuat dan mencetak

daftar nota dan surat keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak

Konsultan Individu sebagai dasar penginputan data dan pencetakan SPP

dan SPM.

3) Prosedur verifikasi data

Verifikasi data merupakan pemeriksaan data penggajian berupa

surat-surat keputusan dan dokumen lain apakah sudah memenuhi

persyaratan secara obyektif sesuai dengan prosedur penggajian

Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

Bagian PPK melakukan verifikasi SPP apabila penggajian Konsultan

Individu sudah memenuhi persyaratan, akan diotorisasi oleh Kepala

73

Bagian PPK dan menyerahkan ke bagian Bendahara Pengeluaran.

Apabila data belum memenuhi persyaratan, maka akan dikembalikan

ke bagian PPSPM untuk dilengkapi.

Bagian PPSPM melakukan verifikasi dokumen lanjutan dari

bagian Bendahara Pengeluaran apabila data penggajian Konsultan

Individu sudah memenuhi persyaratan akan diotorisasi oleh Kepala

bagian PPSPM, apabila belum memenuhi persyaratan, dokumen akan

dikembalikan ke bagian Bendahara Pengeluaran untuk dilengkapi data-

datanya sebelum diserahkan ke bagian Bendahara Pengeluaran.

4) Prosedur perintah pengeluaran dana

Prosedur perintah pengeluaran dana merupakan pencetakan Surat

Perintah Pengeluaran Dana (SP2D) oleh bagian bendahara pengeluaran

(Operator SPM) secara online dari KPPN setelah dilakukannya

verifikasi dokumen oleh KPPN beserta dengan dokumen lampiran.

5) Prosedur pembayaran gaji konsultan individu

Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran

setelah dokumen diserahkan dan di verifikasi oleh KPPN sesuai dengan

prosedur penggajian Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah

VII Banjarmasin. Bendahara Pengeluaran menggunakan Uang

Persediaan (UP) untuk pembayaran gaji Konsultan Individu dan

diserahkan secara manual.

e. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi penggajian

Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

adalah:

1) Daftar Hadir Pegawai (DHP)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Kepegawaian dari hasil buku

absen yang diisi oleh Konsultan Individu. DHP diarsip secara permanen

urut tanggal di Bagian Kepegawaian.

74

2) Surat Pemintaan Pembayaran (SPP)

Dokumen ini dibuat oleh Operator SPM di bagian Bendahara

Pengeluaran sebanyak satu lembar untuk keperluan verifikasi oleh

Bagian PPK dan verifikasi dokumen oleh Bagian PPSM. Dokumen ini

kemudian di serahkan ke bagian Bendahara Pengeluaran untuk di arsip

permanen urut tanggal setelah diverifikasi.

3) Surat Perintah Membayar (SPM)

Dokumen ini dibuat oleh Operator SPM di bagian Bendara

Pengeluaran sebanyak tiga lembar untuk keperluan verifikasi di Bagian

PPK dan PPSPM. SPM lembar pertama dan kedua di arsip oleh KPPN

setelah diverifikasi. Lembar ketiga diarsip permanen urut tanggal di

bagian Bendahara Pengeluaran.

4) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Bendahara Pengeluaran secara

online dari KPPN sebanyak satu lembar kemudian diarsip urut tanggal

oleh Bagian Bendahara Pengeluaran.

5) Data Kontrak (DK)

Dokumen ini dibuat oleh Bagian Kepegawaian untuk keperluan

membuat dokumen BAP dan BAPP, DK berisikan informasi

penggajian, seperti daftar nama konsultan individu, jangka waktu

kontrak dan jenjang pendidikan terakhir, jumlah gaji konsultan individu

yang termasuk dalam anggaran belanja pegawai, jumlah gaji konsultan

individu yang diterima oleh konsultan individu selama periode tertentu,

dan rincian biaya gaji pokok konsultan individu yang menjadi beban

balai diklat selama periode tertentu.

f. Catatan akuntansi yang digunakan

Berupa penginputan data ke aplikasi SAS dan akan terinput ke laporan

bulanan Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

g. Bagan alir dokumen

Berikut adalah bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian

Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

75

Bagian Kepegawaian

Bagan 4.5. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Konsultan

Individu pada Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

76

Lanjutan

Bagian Bendahara Pengeluaran

77

Lanjutan

Bagian Pejabat Penandatangan SPM

78

Lanjutan

Bagian Pejabat Pembuat Komitmen

79

Keterangan:

KI : Konsultan Individu

DHP : Daftar Hadir Pegawai

DK : Data Kontrak

BAP : Berita Acara Pemeriksaan

BAPP : Berita Acara Pemberian Penjelasan

SPM : Surat Perintah Membayar

SPP : Surat Perintah Pembayaran

SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

Sumber : Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin (diolah oleh penulis)

h. Sistem pengendalian internal

Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian

Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

adalah:

1) Organisasi

Organisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi

penggajia Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin sebagai berikut:

a) Fungsi pencatatan waktu terpisah dengan fungsi kepegawaian.

Fungsi kepegawaian dikelola oleh Bagian Bendahara Pengeluaran

yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan Data Kontrak

Konsultan Individu. Sedangkan fungsi pencatat waktu ada pada

Bagian Kepegawian yang bertanggung jawab dalam melakukan

pengawasan terhadap waktu kerja dan daftar hadir Konsultan

Individu.

b) Fungsi pembuat daftar gaji terpisah dengan penginputan data. Fungsi

pembuat daftar gaji bertanggung jawab dalam pembuatan daftar nota

Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

sesuai dengan masa kontrak Konsultan Individu dalam Data

Kontrak. Sedangkan fungsi penginputan data hanya bertanggung

jawab dalam memasukkan data ke komputer.

80

2) Sistem otorisasi

Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin adalah:

a) Setiap Konsultan Individu yang namanya tercantum dalam Data

Kontrak memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga

kontrak Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin yang diotorisasi oleh Kepala Balai.

b) Daftar hadir diverifikasi oleh Bagian Kepegawaian.

c) Daftar nota untuk Konsultan Individu diverifikasi oleh Bendahara

Pengeluaran.

d) SPP dan SPM untuk penggajian Konsultan Individu diverifikasi oleh

bagian PPK dan PPSPM.

e) SPP dan SPM yang sudah diverifikasi akan diarsip oleh KPPN.

3) Praktik yang sehat

Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin sebagai berikut:

a) Absensi Konsultan Individu menggunakan buku absen dan diisi

secara manual akan diawasi oleh fungsi pencatatan waktu.

b) SPP dan SPM penggajian Konsultan Individu di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin diserahkan ke KPPN kemudian diarsip

setelah diverifikasi oleh KPPN.

4. Sistem Akuntansi Penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah

VII Banjarmasin

a. Deskripsi Pokok

Sistem akuntansi penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah

VII Banjarmasin melibatkan beberapa fungsi, yaitu fungsi kepegawaian,

fungsi pencatatan waktu, fungsi operator SPM, fungsi penginputan data,

fungsi verifikasi data dan fungsi pengarsipan data. Fungsi kepegawaian

bertanggung jawab dalam mencetak surat keputusan pengangkatan tenaga

81

kerja kontrak Officeboy. Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab dalam

melakukan pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir Officeboy yang

dilakukan secara manual dan dilakukan oleh bagian Kepegawaian. Fungsi

operator SPM bertanggung jawab dalam mencetak SPP, SPM, dan SP2D.

Fungsi penginputan data bertanggung jawab dalam melakukan daftar

honor dan surat keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak Officeboy.

Fungsi verifikasi data bertanggung jawab dalam memverifikasi daftar

hadir Officeboy, SPP, dan SPM. Fungsi pengarsipan data bertanggung

jawab atas pengarsipan data permanen dokumen-dokumen terkait

penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

b. Informasi yang diperlukan manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemen adalah:

1) Daftar nama Officeboy.

2) Jangka waktu kontrak Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

3) Jumlah gaji Officeboy yang termasuk dalam anggaran belanja pegawai

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

4) Jumlah gaji Officeboy yang diterima oleh Officeboy di Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin selama periode tertentu.

5) Rincian biaya gaji pokok Officeboy yang menjadi beban Balai Diklat

PUPR Wilayah VII Banjarmasin selama periode tertentu.

c. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian Officeboy di

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin yaitu:

1) Fungsi kepegawaian

Fungsi Kepegawaian bertanggung jawab untuk mencetak surat

keputusan pengangkatan tenaga kerja kontrak yang diotorisasi oleh

Kepala Balai yang dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran.

2) Fungsi pencatat waktu

Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan pengawasan terhadap waktu dan daftar hadir

82

Officeboy yang dilakukan secara manual dengan menandatangani

buku absen. Fungsi ini dilakukan oleh Bagian Kepegawaian.

3) Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat

dan mencetak data kontrak yang dilakukan oleh pihak ketiga yang

bekerjasama dengan Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

4) Fungsi penginputan data

Fungsi penginputan data bertanggung jawab memasukkan data

kontrak yang dilakukan oleh pihak ketiga yang bekerjasama dengan

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

5) Fungsi verifikasi data

Fungsi verifikasi data bertanggung jawab dalam melakukan

verifikasi daftar hadir Officeboy yang dilakukan oleh bagian

Kepegawaian. Fungsi ini juga melakukan pemeriksaan dan verifikasi

data SPP dan SPM yang dilakukan oleh bagian PPK dan PPSPM.

6) Fungsi operator Surat Perintah Membayar (SPM)

Fungsi operator SPM melakukan pencetakan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) secara online yang dikirimkan oleh Kantor

Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) setelah dokumen dan

lampiran diverifikasi dan dikembalikan. Fungsi ini juga mencetak SPP

dan SPM, fungsi ini dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran.

7) Fungsi pengarsipan data

Fungsi pengarsipan data bertanggung jawab melakukan

pengarsipan data permanen urut tanggal keputusan pengangkatan

tenaga kerja kontrak Officeboy setelah dilakukan peginputan data

serta pengarsipan data permanen urut tanggal SSP PPn, SSP PPh dan

FP setelah diserahkan, kemudian diverifikasi dan dikembalikan oleh

KPPN ke Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin di bagian

Bendahara Pengeluaran. Fungsi ini juga melakukan pengarsipan data

permanen urut tanggal daftar hadir Officeboy di bagian Kepegawaian.

83

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Jaringan yang membentuk sistem akuntansi penggajian terdiri dari:

1) Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur pencatatan waktu hadir bertujuan untuk mencatat

waktu hadir Officeboy. Pencatatan waktu hadir ini dilakukan oleh

bagian kepegawaian dengan menggunakan buku absen secara manual

di lobby pintu masuk Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

2) Prosedur pembuatan daftar gaji

Pembuatan daftar gaji berfungsi untuk membuat dan mencetak

data kontrak Officeboy sebagai dasar penginputan data dan

pencetakan SPP, SSP PPh, SSP PPh, SPM, RK, KK, FP.

3) Prosedur verifikasi data

Verifikasi data merupakan pemeriksaan data penggajian berupa

surat-surat keputusan dan dokumen lain apakah sudah memenuhi

persyaratan secara obyektif sesuai dengan prosedur penggajian

Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin. Bagian

PPK melakukan verifikasi SPP apabila penggajian Officeboy sudah

memenuhi persyaratan, akan diotorisasi oleh Kepala Bagian PPK dan

menyerahkan ke bagian Bendahara Pengeluaran. Apabila data belum

memenuhi persyaratan, maka akan dikembalikan ke bagian

Bendahara Pengeluaran untuk dilengkapi.

Bagian PPSPM melakukan verifikasi dokumen lanjutan dari

bagian Bendahara Pengeluaran apabila data penggajian Officeboy

sudah memenuhi persyaratan akan diotorisasi oleh Kepala bagian

PPSPM, apabila belum memenuhi persyaratan, dokumen akan

dikembalikan ke bagian Bendahara Pengeluaran untuk dilengkapi

data-datanya sebelum dilanjutkan di bagian PPSPM.

4) Prosedur perintah pengeluaran dana

Prosedur perintah pengeluaran dana merupakan pencetakan

Surat Perintah Pengeluaran Dana (SP2D) oleh bagian bendahara

pengeluaran (Operator SPM) secara online dari KPPN setelah

84

dilakukannya verifikasi dokumen oleh KPPN beserta dengan

dokumen lampiran.

5) Prosedur pembayaran gaji Officeboy

Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh Bendahara

Pengeluaran setelah dokumen diserahkan dan di verifikasi oleh KPPN

sesuai dengan prosedur penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin. Bendahara Pengeluaran menggunakan

Pembayaran Langsung (LS) untuk pihak ketiga, kemudian pihak

ketiga membayarkan secara manual kepada Officeboy.

e. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi penggajian

Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin adalah:

1) Daftar Hadir Officeboy (DHP)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Kepegawaian dari hasil buku

absen yang diisi oleh Officeboy. DHP diarsip secara permanen urut

tanggal di Bagian Kepegawaian.

2) Surat Pemintaan Pembayaran (SPP)

Dokumen ini dibuat oleh Operator SPM di bagian Bendahara

Pengeluaran sebanyak satu lembar untuk keperluan verifikasi oleh

Bagian PPK dan verifikasi dokumen oleh Bagian PPSM. Dokumen ini

kemudian di serahkan ke bagian Bendahara Pengeluaran untuk di

arsip permanen urut tanggal setelah diverifikasi.

3) Surat Perintah Membayar (SPM)

Dokumen ini dibuat oleh Operator SPM di bagian Bendara

Pengeluaran sebanyak tiga lembar untuk keperluan verifikasi di

Bagian PPK dan PPSPM. SPM lembar pertama dan kedua di arsip

oleh KPPN setelah diverifikasi. Lembar ketiga diarsip permanen urut

tanggal di bagian Bendahara Pengeluaran.

85

4) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Dokumen ini dicetak oleh Bagian Bendahara Pengeluaran

secara online dari KPPN sebanyak satu lembar kemudian diarsip urut

tanggal oleh Bagian Bendahara Pengeluaran.

5) Realisasi Kontrak (RK)

Dokumen ini dicetak oleh bagian Bendahara Pengeluaran

sebanyak 2 lembar. Lembar pertama diserahkan ke KPPN, dan lembar

kedua di arsip permanen urut tanggal.

6) Kartu pengawas Kontrak (KK)

Dokumen ini dicetak oleh bagian Bendahara Pengeluaran

sebanyak 2 lembar. Lembar pertama diserahkan ke KPPN, dan lembar

kedua di arsip permanen urut tanggal.

7) Surat Setoran Pajak Pertambahan Nilai (SSP PPn)

Dokumen ini dicetak oleh bagian Bendahara Pengeluaran

sebanyak 5 lembar dan diserahkan ke KPPN, setelah diverifikasi oleh

KPPN, pihak KPPN menyerahkan kembali ke bagian Bendahara

Pengeluaran yaitu SSP PPn lembar 1, 3, dan 5. Setelah diserahkan ke

bagian Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran akan

menyerahkan SSP PPn lembar pertama dan ketiga ke CV

CAKRAWALA (pihak ketiga) dan lembar ke lima akan di arsip

permanen urut tanggal.

8) Surat Setoran Pajak Penghasilan (SSP PPh)

Dokumen ini dicetak oleh bagian Bendahara Pengeluaran

sebanyak 5 lembar dan diserahkan ke KPPN, setelah diverifikasi oleh

KPPN, pihak KPPN menyerahkan kembali ke bagian Bendahara

Pengeluaran yaitu SSP PPh lembar 1, 3, dan 5. Setelah diserahkan ke

bagian Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran akan

menyerahkan SSP PPh lembar pertama dan ketiga ke CV

CAKRAWALA (pihak ketiga) dan lembar ke lima akan di arsip

permanen urut tanggal.

86

9) Faktur Pajak (FP)

Dokumen ini dicetak oleh bagian Bendahara Pengeluaran

sebanyak 5 lembar dan diserahkan ke KPPN, setelah diverifikasi oleh

KPPNm pihak KPPN menyerahkan kembali ke bagian Bendahara

Pengeluaran yaitu FP lembar 1, 2, dan 3.

10) Data Kontrak (DK)

Dokumen ini dicetak oleh bagian Bendahara Pengeluaran untuk

keperluan membuat SPM, SPP, RK, KK, SSP PPh, SSP PPn, dan FP.

Data kontrak berisikan informasi penggajian, seperti daftar nama OB,

jangka waktu kontrak OB, jumlah gaji OB yang termasuk dalam

anggaran belanja pegawai, jumlah gaji OB yang diterima oleh OB

selama periode tertentu, dan rincian biaya gaji pokok OB yang

menjadi beban di balai diklat selama periode tertentu.

f. Catatan akuntansi yang digunakan

Untuk catatan akuntansi yang digunakan di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin yaitu pada saat penginputan ke aplikasi SAS dan

akan terinput ke laporan bulanan Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin.

g. Bagan alir dokumen

Berikut adalah bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian

Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin.

87

Bagian Kepegawaian

Bagan 4.6. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian OfficeBoy pada

Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

88

Bagian Bendahara Pengeluaran

89

Lanjutan

90

Lanjutan

91

Lanjutan

Bagian Pejabat Penandatangan SPM

92

Lanjutan

93

Lanjutan

Bagian Pejabat Pembuat Komitmen

94

Keterangan:

DHP : Daftar Hadir Pegawai

DK : Data Kontrak

SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

SPM : Surat Perintah Membayar

SPP : Surat Perintah Pembayaran

RK : Realisasi Kontrak

KK : Kartu pengawas Kontrak

SSP PPn : Surat Setoran Pajak Pertambahan Nilai

SSP PPh : Surat Setoran Pajak Penghasilan

FP : Faktur Pajak

Sumber : Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin (diolah oleh penulis)

h. Sistem pengendalian internal

Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian

Konsultan di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin adalah:

1) Organisasi

Organisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi

penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin sebagai berikut:

a) Fungsi pencatatan waktu terpisah dengan fungsi kepegawaian.

Fungsi kepegawaian dikelola oleh Bagian Bendahara

Pengeluaran yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan Data

Kontrak Officeboy. Sedangkan fungsi pencatat waktu ada pada

Bagian Kepegawian yang bertanggung jawab dalam melakukan

pengawasan terhadap waktu kerja dan daftar hadir Officeboy.

b) Fungsi pembuat daftar gaji terpisah dengan penginputan data.

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab dalam

pembuatan data kontrak Officeboy di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin sesuai dengan masa kontrak

Officeboy dalam Data Kontrak. Sedangkan fungsi penginputan

data hanya bertanggung jawab dalam memasukkan data ke

komputer.

95

2) Sistem otorisasi

Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin adalah:

a) Setiap Officeboy yang namanya tercantum dalam Data Kontrak

memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kontrak

Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin

melalui pihak ketiga yang diotorisasi oleh Kepala Balai.

b) Daftar hadir diverifikasi oleh Bagian Kepegawaian.

c) SPP dan SPM untuk penggajian Officeboy diverifikasi oleh

bagian PPK dan PPSPM.

d) SPP dan SPM yang sudah diverifikasi akan diarsip oleh KPPN.

3) Praktik yang sehat

Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal sistem

akuntansi penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR Wilayah VII

Banjarmasin sebagai berikut:

a) Absensi Officeboy menggunakan buku absen dan diisi secara

manual akan diawasi oleh fungsi pencatatan waktu.

b) SPP dan SPM penggajian Officeboy di Balai Diklat PUPR

Wilayah VII Banjarmasin diserahkan ke KPPN kemudian

diarsip setelah diverifikasi oleh KPPN.