20
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa sehingga kualitas pembelajaran Matematika dapat meningkat. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada siswa kelas IV SDN Semampir 01. 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 1) Perencanaan Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus 1 adalah sebagai berikut: a. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) b. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa. 2) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan I dimulai pada tanggal 23 April 2012 dengan materi menjumlahkan pecahan, diawali dengan pengondisian kelas, menyiapkan media/alat peraga, salam, doa, dan presensi. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa, “Apakah kamu pernah makan buah jeruk, kemudian yang sebagian diberikan kepada temannya?”. Kemudian guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

  • Upload
    vuthien

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa sehingga

kualitas pembelajaran Matematika dapat meningkat. Berikut ini akan dipaparkan hasil

penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

pada siswa kelas IV SDN Semampir 01.

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

1) Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus 1 adalah sebagai

berikut:

a. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

b. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan I dimulai pada tanggal 23 April 2012 dengan materi

menjumlahkan pecahan, diawali dengan pengondisian kelas, menyiapkan

media/alat peraga, salam, doa, dan presensi. Guru melakukan apersepsi

dengan bertanya kepada siswa, “Apakah kamu pernah makan buah jeruk,

kemudian yang sebagian diberikan kepada temannya?”. Kemudian guru

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

20

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa

untuk mengikuti pelajaran. Pada kegiatan eksplorasi diadakan pre tes

untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Buah jeruk digunakan sebagai

media nyata yang ada di sekitar lingkungan untuk menarik perhatian

siswa, jeruk tersebut dibagi menjadi beberapa bagian dengan maksud

membuka pengetahuan awal siswa. Siswa dibentuk kelompok kecil yang

terdiri dari 2 - 3 anak secara heterogen berdasarkan hasil dari pre tes.

Masing-masing kelompok mendapatkan LKS yang berisi tentang

permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa dengan memperhatikan

buah jeruk untuk menanamkan konsep pada menggunakan pecahan

dalam pemecahan masalah. Guru memberikan kesempatan kepada para

siswa untuk berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok untuk

memecahkan permasalahan yang disajikan. Setelah selesai berdiskusi,

perwakilan kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya dan

kelompok lain memberikan respon. Guru memberikan tanggapan terhadap

hasil diskusi yang telah dilakukan, siswa diberi penghargaan dari hasil

diskusi tersebut. Sebelum guru dan siswa menyimpulkan materi secara

bersama, siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum

dipahami. Pembelajaran ditutup dengan mengerjakan soal evaluasi yang

dikerjakan siswa secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap materi penjumlahan pecahan. Siswa diberi tugas rumah untuk

mengerjakan LKS dan membawa kue atau roti.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

21

Pada pertemuan II tanggal 26 April 2012, materi yang diberikan

masih sama dengan pertemuan pertama yaitu menjumlahkan pecahan.

Guru meminta siswa untuk mengeluarkan kue yang dibawanya dan tiap

siswa diminta menyebutkan nama kue tersebut. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa untuk aktif

dalam mengikuti pelajaran. Kegiatan inti dimulai dengan pertanyaan

tentang pelajaran pertemuan sebelumnya. Guru menarik perhatian siswa

dengan memperlihatkan gambar kue. Siswa dibentuk kelompok kecil yang

terdiri dari 3 - 4 orang secara heterogen, tiap kelompok mendapatkan LKS

yang berisi tentang permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa.

Pada tiap LKS disertai dengan gambar kue dan permasalannya. Guru

membimbing jalannya diskusi dan memberikan bantuan kepada kelompok

yang mengalami kesulitan. Selesai berdiskusi tiap perwakilan kelompok

maju mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian, kelompok

lain memberikan tanggapan. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil

diskusi yang telah dilakukan dan memberikan penghargaan dari hasil

diskusi siswa tersebut. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan

terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama dengan guru

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Siswa diberi post tes untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

penjumlahan pecahan. Siswa dengan bimbingan guru membuat catatan

tentang materi yang telah dipelajari. Siswa diberi tugas rumah untuk

mengerjakan LKS.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

22

Pertemuan III tanggal 28 April 2012, membahas tentang

pengurangan pecahan. Guru menanyakan pelajaran yang lalu tentang

penjumlahan pecahan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pelajaran. Guru menarik

perhatian siswa dengan memperlihatkan buah semangka yang sudah

dikenal oleh siswa. Guru memberikan pertanyaan pada siswa untuk

mengingat kembali pelajaran pertemuan yang lalu. Guru mengadakan pre

tes, setelah itu kelas dibentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3 - 4 orang

secara heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang

permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa. Guru memberikan

kesempatan untuk berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok

untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru berkaitan dengan

operasi hitung pecahan. Tiap perwakilan kelompok maju

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian,

kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang

maju. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah

dilakukan. Guru memberikan penghargaan dari hasil diskusi siswa

tersebut. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap

materi yang belum dipahami. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan

materi yang telah dipelajari. Siswa diberi post tes untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan dan

pengurangan pecahan. Siswa dengan bimbingan guru membuat catatan

tentang materi yang telah dipelajari.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

23

Pertemuan IV tanggal 30 April 2012 masih tentang mengurangkan

pecahan. Guru melakukan apersepsi, “Siapa yang pernah melihat ibu

memotong buah-buahan?”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran.

Sebelum memulai kegiatan inti guru mengadakan pre tes, kemudian siswa

dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 - 4 orang

secara heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang

permasalahan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh siswa yang

berkaitan dengan operasi hitung pecahan. Guru memberikan kesempatan

kepada para siswa untuk berdiskusi bersama dengan teman satu

kelompok untuk memecahkan permasalahan yang disajikan. Guru

meminta tiap perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil

diskusi secara bergantian. Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya, kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap

kelompok yang maju ke depan. Guru memberikan tanggapan terhadap

hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan dari

hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberi kesempatan mengajukan

pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama guru

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa diberi

post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi pengurangan pecahan. Pelajaran ditutup dengan pemberian tugas

rumah kepada siswa untuk mengerjakan LKS.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

24

3) Observasi

a. Aktivitas Belajar Siswa

Pada siklus 1 ini, observer mengamati setiap kejadian, perilaku,

perubahan pada siswa dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas siswa.

Lembar pengamatan aktivitas siswa tersebut terdiri dari 8

indikator yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada Siklus 1

No Indikator Hasil yang

Dicapai Jml

Total Skor

Rata-rata Skor

Kriteria

1 2 3 4

1. Kesiapan siswa dalam belajar

- 5 12 4 62 2,95 Baik

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

- 7 14 - 56 2,67 Baik

3 Menjawab pertanyaan

1 10 10 - 51 2,43 Baik

4. Siswa tertib saat pembentukan kelompok

3 7 11 - 50 2,38 Baik

5. Aktif dalam diskusi kelompok

- 8 11 2 57 2,71 Baik

6. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

- 12 9 - 51 2,43 Baik

7. Siswa aktif dalam mengeluarkan pendapat

- 9 10 2 56 2,67 Baik

8. Siswa menyimpulkan materi

- 9 12 - 54 2,57 Baik

Jumlah 437

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

25

Rata-rata 2,60

Rata-rata persentase 65,02%

Kategori Baik

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada tabel di atas

pembelajaran Matematika dengan menerapkan Pendekatan Realistic

Mathematic Education (RME) diperoleh rata-rata skor 2,60 dengan

rata-rata persentase 65,02% masuk dalam kategori baik.

b. Hasil Belajar Siswa

Pada akhir pembelajaran guru melakukan tes evaluasi untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran

sebelumnya yaitu sebelum dilakukan tindakan. Berikut adalah data

hasil belajar siswa siklus 1:

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1

No Hasil Belajar Data Awal Siklus 1

1 Nilai tertinggi 90 100

2 Nilai terendah 20 40

4 Rata-rata 54,29 65,71

5 Persentase ketuntasan belajar 47,61% 66,66%

Menurut data tabel di atas, data awal sebelum dilakukan

tindakan nilai rata-rata kelas adalah 54,29 dengan nilai terendah 20

dan nilai tertinggi 90. Ketuntasan belajar klasikal sebelum dilakukan

tindakan adalah sebesar 47,61%.

Setelah dilakukan tindakan siklus 1 dengan menerapkan

Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME), terjadi

peningkatan hasil belajar siswa dengan rerata kelas 65,71, nilai

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

26

0

20

40

60

80

100

120

Nilai tertinggi Nilaiterendah

Rata-rata Presentaseketuntasan

Data awal

Siklus 1

tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 40. Ketuntasan belajar

klasikal sebesar 66,66%. Paparan hasil belajar siswa dengan

menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat

digambarkan dalam diagram berikut:

Diagram 4.1 Hasil Belajar Matematika dengan Menerapkan Pendekatan

Realistic Mathematic Education (RME) pada Siklus 1

Diagram di atas menunjukkan bahwa 66,66% siswa yaitu 14 dari

21 siswa mangalami ketuntasan balajar, dan 33,33% siswa yaitu 7 dari

21 siswa tidak tuntas. Akan tetapi ketuntasan belajar Matematika

tersebut belum mencapai target yang diinginkan, yang tercantum

dalam indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya 75% dari

ketuntasan belajar individual siswa.

4) Refleksi

Setelah guru melakukan proses belajar dengan Pendekatan Realistic

Mathematic Education (RME) hasil belajar siswa menjadi mengalami

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

27

peningkatan. Terbukti 66,66% siswa mengalami ketuntasan belajar dengan nilai

di atas KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu ≥ 60. Berdasarkan hasil

pelaksanaan tindakan dan pengamatan pada siklus 1 dapat diketahui bahwa

proses pembelajaran berjalan cukup lancar sesuai dengan rencana dan telah

meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika sebesar 19,05%.

Kekurangan pada siklus 1 akan diperbaiki pada siklus berikutnya, yaitu pada

siklus 2.

4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

1) Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus 2 adalah sebagai

berikut:

a. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

b. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar

siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Siklus 2 pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2012,

dengan materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada

siswa untuk mengikuti pelajaran. Guru menarik perhatian siswa dengan

memperlihatkan buah semangka yang sudah dikenal oleh siswa. Guru

memberi pertanyaan pada siswa untuk mengingat kembali pelajaran

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

28

pertemuan yang lalu. Guru mengadakan pre tes, kemudian siswa dibagi

menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 - 4 orang secara

heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang permasalahan

yang harus dipecahkan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan untuk

berdiskusi bersama dengan teman satu kelompok untuk menyelesaikan

soal yang diberikan oleh guru berkaitan dengan operasi hitung pecahan.

Guru meminta tiap perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan

hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian. Kelompok yang lain

memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju ke depan. Guru

memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru

memberikan penghargaan dari hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberi

kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum

dipahami. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Siswa diberi post tes untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan

pecahan. Siswa dengan bimbingan guru membuat catatan tentang materi

yang telah dipelajari.

Pertemuan kedua dilakasanakan tanggal 05 Mei 2012, membahas

materi yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru melakukan

apersepsi, “Siapa yang pernah melihat ibu memotong buah-buahan?”.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada

siswa untuk mengiuti pelajaran. Guru mengadakan pre tes pada siswa,

kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

29

3 - 4 orang secara heterogen. Guru membagikan LKS yang berisi tentang

permasalahan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh siswa yang

berkaitan dengan operasi hitung pecahan. Guru memberikan kesempatan

kepada para siswa untuk berdiskusi bersama dengan teman satu

kelompok untuk memecahkan permasalahan yang disajikan. Guru

meminta tiap perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil

diskusi secara bergantian. Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya. Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap

kelompok yang maju ke depan. Guru memberikan tanggapan terhadap

hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru memberikan penghargaan dari

hasil diskusi siswa tersebut. Siswa diberikan kesempatan mengajukan

pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami. Siswa bersama guru

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan

refleksi, yang dilakukan dengan menanyakan kepada siswa apakah

kegiatan pembelajaran tadi mengasyikkan atau tidak, menyenangkan atau

tidak. Penegasan, dilakukan dengan cara memnjelaskan kembali

mengenai konsep pengurangan pecahan. Siswa deberi post tes untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

pengurangan pecahan. Siswa diberi tugas rumah untuk mengerjakan LKS.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

30

3) Observasi

a. Aktivitas Belajar Siswa

Pada siklus 2 ini, observer mengamati setiap kejadian, perilaku,

perubahan pada siswa dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas siswa.

Lembar pengamatan aktivitas siswa tersebut terdiri dari 8

indikator yang diamati yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada Siklus 2

No Indikator Hasil yang

Dicapai Jml

Total Skor

Rata-rata Skor

Kriteria

1 2 3 4

1. Kesiapan siswa dalam belajar

- - 11 10 73 3,48 Sangat

Baik

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

- 3 7 11 71 3,38 Sangat

Baik

3 Menjawab pertanyaan

- - 10 11 74 3,52 Sangat

Baik

4. Siswa tertib saat pembentukan kelompok

- 1 8 12 74 3,52 Sangat

Baik

5. Aktif dalam diskusi kelompok

- 3 8 10 70 3,33 Sangat

Baik

6. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

- - 12 9 72 3,43 Sangat

Baik

7. Siswa aktif dalam mengeluarkan pendapat

- 3 12 6 66 3,14 Sangat

Baik

8. Siswa menyimpulkan materi

- - 12 9 72 3,43 Sangat

Baik

Jumlah 572

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

31

Rata-rata 3,40

Rata-rata persentase 85,11%

Kategori Sangat Baik

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada tabel di atas

pembelajaran Matematika dengan menerapkan Pendekatan Realistic

Mathematic Education (RME) diperoleh rata-rata skor 3,40 dengan

rata-rata persentase 85,11% masuk dalam kategori sangat baik.

Melalui pengamatan aktivitas belajar siswa, pada siklus 2 ini

mengalami peningkatan dibanding dengan siklus 2. Hal ini terlihat dari

peningkatan skor di beberapa indikator.

b. Hasil Belajar Siswa

Pada akhir pembelajaran guru melakukan tes evaluasi untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran

sebelumnya . Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus I2:

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2

No Hasil Belajar Siklus 1 Siklus 2

1 Nilai tertinggi 100 100

2 Nilai terendah 40 50

4 Rata-rata 65,71 71,90

5 Persentase ketuntasan belajar 66,66% 80,95%

Peningkatan hasil belajar pada tiap siklus mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Lebih jelasnya peningkatan data

hasil belajar siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 dapat dilihat

pada diagram batang di bawah ini:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

32

0

20

40

60

80

100

120

Nilai tertinggi Nilaiterendah

Rata-rata Presentaseketuntasan

Siklus 1

Siklus 2

Diagram 4.2 Hasil Belajar Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistic

Mathematic Education (RME) pada Siklus 2

Dari tabel dan diagram batang di atas dapat diketahui bahwa

pada siklus 2 rata-rata nilai tes siswa mengalami peningkatan

dibanding dengan siklus 1. Nilai rata-rata mencapai 71,90 dan jumlah

siswa yang tuntas belajar juga mengalami peningkatan yaitu 17 siswa

dari 21 siswa atau sekitar 80,95%. Kriteria tingkat keberhasilan siswa

pada siklus 2 masuk dalam kategori baik. Data tersebut menunjukkan

bahwa hasil belajar pada siklus 2 telah mencapai indikator yang

ditentukan yaitu ketuntasan minimal sebesar 75%.

4) Refleksi

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 2 secara keseluruhan

sangat baik dan mencapai target yang diinginkan. Guru memahami dan

mampu menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME),

sehingga aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa meningkat,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

33

dampaknya kualitas pembelajaran Matematika juga meningkat. Akan

tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

berikutnya, antara lain ketertiban siswa dalam melaksanakan diskusi,

pengelolaan kelas juga masih perlu ditingkatkan.

4.1.3 Hasil Analisis Data

Berikut ini hasil aktivitas belajar siswa dengan menerapkan Pendekatan

Realistic Mathematic Education (RME) pada siklus 1 dan siklus 2.

Tabel 4.5 Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus 1 dan 2

No Pencapaian Siklus 1 Siklus 2

1 Rata-rata aktivitas belajar siswa 2,60 3,40

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata

aktivitas belajar siswa pada siklus 1 adalah 2,60 dengan persentase 65,02%,

pada siklus 2 menjadi 3,40 dengan persentase 85,11%. Hal ini menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan pada aktivitas belajar siswa.

Berikut ini hasil belajar siswa yang dimulai dari data awal, siklus 1, dan

siklus 2.

Tabel 4.6 Hasil Belajar Data Awal, Siklus 1, dan Siklus 2

No Pencapaian Data awal Siklus 1 Siklus 2

1 Nilai rata-rata 54,29 65,71 71,90

2 Nilai terendah 20 40 50

3 Nilai tertinggi 90 100 100

4 Siswa yang tidak tuntas 11 (52,38%) 7 (33,33%) 4 (19,04%)

5 Siswa yang tuntas 10 (47,61%) 14 (66,66%) 17 (80,95%)

6 Persentase ketuntasan 47,61% 66,66% 80,95%

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

34

0

20

40

60

80

100

120

Data awal Siklus 1 Siklus 2

Nilai rata-rata

Nilai terendah

Nilai tertinggi

Siswa yang tidak tuntasbelajar

Siswa yang tuntas belajar

Presentase ketuntasanbelajar

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data awal

menunjukkan nilai rata-rata 54,29 sehingga siswa belum mencapai ketuntasan

belajar. Setelah dilaksanakan pembelajaran Matematika menerapkan

Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terjadi peningkatan pada

siklus 1 yaitu 65,71 dan dengan presentase 66,66% siswa tuntas belajar.

Pada siklus 2 terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari 65,71 pada

siklus 1 menjadi 71,90 pada siklus 2. Persentase ketuntasan belajar pada

siklus 2 adalah 80,95%.

Berikut ini disajikan diagram tentang perolehan data hasil belajar siswa.

Diagram 4.3 Hasil Belajar Data Awal, Siklus 1, dan Siklus 2

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

35

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pemaknaan Temuan penelitian

Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi aktivitas

belajar siswa dan hasil belajar pada setiap siklusnya dengan menerapkan

Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

a. Siklus 1

Pada siklus I observer mengamati setiap kejadian, perilaku,

perubahan pada siswa dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas belajar siswa. Dalam lembar pengamatan aktivitas belajar

siswa tersebut, terdapat delapan indikator yang diamati. Pada indikator

siswa memperhatikan penjelasan guru, rata-rata mendapat kategori

baik. Siswa bekerjasama dalam kelompok dan aktif dalam kegiatan

kelompok mendapat kategori baik, siswa berani mengemukakan

pendapat, serta mengajukan pertanyaan dengan baik. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education

(RME) meningkat dibanding sebelum dilakukan tindakan.

Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan evaluasi dengan baik.

Semua siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. Siswa dapat

menyelesaikan soal sesuai batas waktu yang ditentukan. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan dari pembelajaran sebelumnya.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

36

b. Siklus 2

Pada siklus 2 setiap kejadian, perilaku, perubahan pada siswa

terus dipantau peningkatannya. Observer mengamati aktivitas belajar

siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Dalam lembar pengamatan tersebut, terdapat delapan indikator yang

diamati. Pada indikator siswa memperhatikan penjelasan guru

mendapat kategori sangat baik. Beberapa siswa terlibat dalam

penggunaan alat peraga sehingga siswa antusias dalam mengikuti

pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan salah satu kegunaan media

pembelajaran yaitu dapat enimbulkan kegairahan belajar, interaksi

lebih langsung antara murid dengan sumber belajar (Daryanto,

2010:5). Siswa bekerjasama dalam kelompok dan aktif dalam

kelompok mendapat kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa

dalam proses pembelajaran meningkat dibanding pembelajaran pada

siklus 2. Hal ini terlihat dari peningkatan skor beberapa indikator. Dari

pengamatan tesebut sebagian besar siswa mendengarkan penjelasan

guru dengan sangat baik, siswa melakukan diskusi sesuai petunjuk

guru. Siswa dapat bekerjasama dengan baik, tidak ragu-ragu lagi

dalam mengeluarkan pendapat. Semua anggota kelompok

berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok.

Pada kegiatan akhir siswa membuat kesimpulan dengan sangat

baik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyasa (2006:88),

bahwa meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan dapat

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

37

dilakukan dengan cara merangkum inti pelajaran atau menarik suatu

kesimpulan.

Setelah itu siswa mengerjakan evaluasi dengan sangat baik.

Semua siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. Siswa dapat

menyelesaikan soal sesuai batas waktu yang ditentukan. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan dari pembelajaran sebelumnya.

2) Hasil Belajar Siswa

Pada siklus 1 mengalami peningkatan hasil belajar dibanding

dengan hasil belajar pada data awal sebelum dilakukan tindakan. Hasil

belajar siklus 1 nilai rata-rata kelas adalah 65,71 dengan nilai terendah 40

serta nilai tertinggi sebesar 100. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal

yang diperoleh siswa adalah 66,66% dengan jumlah siswa yang tuntas

belajar sebanyak 14 siswa dari 21 siswa. Kriteria tingkat keberhasilan

belajar siswa pada siklus I masuk dalam kategori baik .

Pada siklus 2 mengalami peningkatan hasil belajar dibanding

dengan hasil belajar pada siklus 1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus 2

mencapai 71,90 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi sebesar 100.

Ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh sebesar 80,95% dengan jumlah

siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 dari 21 siswa. Pada siklus 2 kriteria

tingkat keberhasilan belajar masuk dalam kategori baik.

Berdasarkan data di atas hasil belajar siswa pada pembelajaran

Matematika mengalami peningkatan yang signifikan dari tiap siklusnya.

Pada siklus 1 ketuntasan hasil belajar mencapai 66,66% dan pada siklus 2

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2145/5/T1_262010835_BAB IV.pdf · tanggal 28 April 2012, membahas tentang pengurangan pecahan

38

mencapai 80,95%. Kenaikan tersebut mencapai 14,29%. Pencapaian

ketuntasan belajar tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang

ditetapkan peneliti yaitu sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan belajar.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan Pendekatan Realistic

Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar pada mata

pelajaran Matematika. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Mulyasa (2004:114), bahwa dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan

berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang postitif pada diri peserta

didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%).

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Dalam penelitian yang telah dilakukan jelas bahwa terjadi adanya

peningkatan baik itu berupa aktivitas belajar siswa maupun hasil belajar siswa

dalam pembelajaran. Hal ini dapat membuktikan bahwa dengan menerapkan

Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran matematika.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika meningkat setelah

menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Peningkatan

hasil belajar siswa yang terjadi selama pelaksanaan penelitian terjadi karena:

1) Guru mengaitkan pembelajaran dengan masalah kontekstual

2) Guru menggunakan media berupa benda nyata untuk menarik minat siswa

3) Keaktifan siswa dalam kelompok.