17
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Sugihan yang beralamat di Dusun Godongan Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. SD Negeri 1 Sugihan adalah salah satu SD induk Dabin VII di Kecamatan Toroh, SD Negeri 1 Sugihan merupakan SD komplek dengan SD Negeri 3 Sugihan sehingga halaman bermain kurang memenuhi persyaratan. Lingkungan masyarakat SD Negeri 1 Sugihan merupakan lingkungan yang hiterogen, tapi sangat mendukung pendidikan. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus yang dilaksanakan pada bulan November 2011 semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. 4.2. Karater Subjek Penelitian SD Negeri 1 Sugihan pada tahun pelajaran 2011/2012 memiliki jumlah murid 199. Jumlah siswa kelas I adalah 29 anak, yang terdiri dari 20 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Wali murid siswa sebagian besar petani dan buruh jadi sangat mempercayakan sekolah untuk memperoleh pendidikan. Siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan tergolong siswa yang sulit diatur. Waktu belajar sangat sempit karena sebagian besar siswa pada sore hari belajar ngaji di TPA. Selain itu, sebagian siswa terbuai dengan acara yang ditayangkan di televisi sehingga menyita waktu belajarnya. Prestasi siswa-siswi SD Negeri 1 Sugihan dibidang akademik seringkali mendapat penghargaan ditingkat kecamatan. Pada tahun ini mendapat juara dua siswa berprestasi, di tahun-tahun sebelumnya juga mewakili dabin VII untuk berlomba ditingkat Kecamatan. Di bidang Popda Seni mendapat juara satu lomba tenis di tingkat Kecamatan dan mewakili untuk berlomba ditingkat Kawedanan. Kemampuan akademik siswa SD Negeri 1 Sugihan beragam, ada yang pandai dan ada yang tidak pandai. 4.3. Pelaksanaan Tindakan 4.3.1. Diskripsi Kondisi Awal Sebelum dilaksanakan penelitian ini, diadakan observasi dan pengumpulan data terhadap hasil belajar siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan pada pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca. Ketuntasan belajar klasikal siswa kelas I pada pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Sugihan yang beralamat di

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 25

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Sugihan yang beralamat di Dusun Godongan Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. SD Negeri 1 Sugihan adalah salah satu SD induk Dabin VII di Kecamatan Toroh, SD Negeri 1 Sugihan merupakan SD

    komplek dengan SD Negeri 3 Sugihan sehingga halaman bermain kurang memenuhi persyaratan. Lingkungan masyarakat SD Negeri 1 Sugihan merupakan lingkungan yang hiterogen, tapi sangat mendukung pendidikan. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus yang dilaksanakan pada bulan November 2011 semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

    4.2. Karater Subjek Penelitian

    SD Negeri 1 Sugihan pada tahun pelajaran 2011/2012 memiliki jumlah murid 199. Jumlah siswa kelas I adalah 29 anak, yang terdiri dari 20 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Wali murid siswa sebagian besar petani dan buruh jadi sangat mempercayakan sekolah untuk memperoleh pendidikan. Siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan tergolong siswa yang sulit diatur. Waktu belajar sangat sempit karena sebagian besar siswa pada sore hari belajar ngaji di TPA. Selain itu, sebagian siswa terbuai dengan acara yang ditayangkan di televisi sehingga menyita waktu belajarnya.

    Prestasi siswa-siswi SD Negeri 1 Sugihan dibidang akademik seringkali mendapat penghargaan ditingkat kecamatan. Pada tahun ini mendapat juara dua siswa berprestasi, di tahun-tahun sebelumnya juga mewakili dabin VII untuk berlomba ditingkat Kecamatan. Di bidang Popda Seni mendapat juara satu lomba tenis di tingkat Kecamatan dan mewakili untuk berlomba ditingkat Kawedanan. Kemampuan akademik siswa SD Negeri 1 Sugihan beragam, ada yang pandai dan ada yang tidak pandai. 4.3. Pelaksanaan Tindakan 4.3.1. Diskripsi Kondisi Awal

    Sebelum dilaksanakan penelitian ini, diadakan observasi dan pengumpulan data terhadap hasil belajar siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan pada pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca. Ketuntasan belajar klasikal siswa kelas I pada pelajaran

  • 26

    Bahasa Indonesia khususnya aspek membaca hanya 34% siswa yang tuntas dengan nilai

    rata-rata 55. Untuk lebih jelasnya hasil belajar membaca siswa sebelum diadakan tindakan tersaji pada Tabel 5 di bawah ini:

    Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Pra Siklus

    Rentang Nilai yang diperoleh siswa

    Jumlah siswa Prosentase Kriteria

    85 – 100 0 0% Baik sekali 75 – 84 9 31% Baik 65 – 74 1 3% Cukup 55 – 64 1 3% Buruk

    < 55 18 63% Buruk sekali Jumlah 29 100% Tuntas 10 34%

    Tidak Tuntas 19 66% KKM (aspek membaca) 65

    Perolehan membaca siswa yang nilainya >65 atau diatas KKM berjumlah 10 siswa

    sedangkan siswa yang belum memenuhi KKM berjumlah 19 siswa. Penyebab rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia khususnya aspek membaca pada siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan antara lain: siswa kurang aktif, kurang motivasi dalam mengikuti pembelajaran, sering malu dan takut bila mendapat tugas yang diberikan guru. Selain itu, guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini kurang kreatif cenderung menggunakan pembelajaran konvensional, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa. Guru kelas I mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa. Dengan adanya masalah tersebut dijadikan sebagai sempel penelitian yang akan dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan tiga pertemuan. 4.2.2. Diskripsi Siklus 1 a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

    Pada tahap perencanaan menyusun: 1) rencana pembelajaran dengan menerapkan metode eja yang akan dilaksanakan tiga kali pertemuan, untuk pertemuan satu dan dua penerapan metode eja dan pertemuan tiga untuk perbaikan dan pengayaan. 2) Menyiapkan lembar oberservasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar metode eja berlangsung. 3) Menyiapkan evaluasi

  • 27

    pembelajaran berupa teks bacaan yang akan dilaksanakan pada akhir pertemuan kedua

    dan menyiapkan soal untuk perbaikan dan pengayaan. b. Pelaksanaan Metode Eja Siklus 1

    Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 14 November untuk pertemuan pertama dan 15 November 2011 untuk pertemuan kedua dan ketiga. Kegiatan awal pertemuan pertama siklus 1 yaitu: 1) meminta siswa bernyanyi bersama-sama lagu mengenal huruf A-Z agar siswa termotivasi dalam mengikuti pelajaran. 2) Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Pada kegiatan inti pertemuan pertama kegiatan yang dilakukan guru: 1) menunjukkan gambar Ibu, ayah dan ayu kepada siswa sambil bercerita tentang gambar yang ditunjukkan. Siswa tidak mendengarkan cerita guru, akan tetapi malah asyik melihat gambar. 2) Kemudian guru membaca gambar, dengan cara memberi pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan. Pada kegiatan ini sebagian siswa takut dan tidak berani menjawab pertanyaan dari guru. 2) Membaca kalimat yang ada di bawah gambar dan meminta siswa menirukan, 3) membaca huruf yang ada digambar sambil meminta siswa menirukan, 4) merangkai huruf menjadi suku kata sambil meminta siswa menirukannya, 5) membaca suku kata menjadi kata dan meminta siswa menirukannya. Pada saat menirukan

    huruf, sukukata maupun kata yang dibacakan guru siswa sangat semangat dan aktif. Namun pada saat guru meminta siswa membaca kata-kata yang ada dikalimat dan meminta siswa membaca satu kalimat yaitu “ayu makan roti” hanya beberapa siswa tertentu saja yang berani melakukan, sedangkan siswa yang lain tidak berani karena tidak bisa membaca. Diakhir kegiatan pembelajaran pertemuan pertama guru meminta siswa membaca teks bacaan yang sudah dipersiapkan, namun hasilnya sangat kurang memuaskan. Masih banyak siswa yang belum bisa dan lancar dalam membaca kata maupun kalimat.

    Setelah memperoleh saran dan masukan dari observer pada pertemuan kedua guru berusaha semaksimal mungkin melaksanakan item-item yang ditetapkan dengan baik. Pada kegiatan awal pertemuan kedua guru memotivasi siswa dengan cara mengajak bernyanyi. Kemudian menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti pertemuan kedua langkah-langkah yang dilakukan dalam menerapkan metode eja sama pada pertemuan pertama hanya saja dengan gambar dan kalimat yang berbeda. Pada

  • 28

    waktu kegiatan menirukan guru juga menunjuk beberapa siswa tertentu yang masih belum

    bisa membaca untuk mengucapkannya sendiri. Kemudian meminta siswa mencoba mengeja dan membaca kalimat yang ada di papan tulis. Diakhir pertemuan kedua guru melakukan penilaian dengan cara meminta siswa satu persatu membaca teks yang sudah siapkan.

    Setelah diadakan penilaian guru memberikan perbaikan dan pengayaan pada pertemuan ketiga yang dilakukan setelah penilaian siklus 1 dilaksanakan. Dengan langkah: mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil belajar siklus 1, kemudian membagikan lembar tugas pada kelompok siswa yang mengikuti pengayaan dan menyuruh siswa mengerjakan dan meminta kelompok siswa yang mengikuti perbaikan membaca teks yang sudah dipersiapkan guru. Kemudian guru menerapkan metode eja pada siswa yang mengikuti perbaikan. c. Hasil Observasi Siklus 1

    Hasil observasi pada pertemuan pertama siklus 1 kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan metode eja tersaji pada Tabel 6 di bawah ini:

    Tebel 6 Rekapitulasi Kinerja Guru Menerapkan Metode Eja dalam Pembelajaran Siklus 1 NO ASPEK YANG DINILAI Pertemuan 1

    Pertemuan 2

    Pertemuan 3

    I KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 1 Melakukan apersepsi, yaitu dengan mengajak siswa

    bernyanyi bersama-sama √ √

    Membagi siswa dalam kelompok √ 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan. - √ √ II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 3 Menunjukkan gambar kepada siswa sambil bercerita

    tentang gambar yang ditunjukkan. √ √ √

    4 Membaca gambar, dengan cara memberi pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan

    - √ √

    5 Membaca kalimat yang ada di bawah gambar √ √ √ 6 Membaca huruf yang ada digambar √ √ √ 7 Merangkai huruf menjadi suku kata √ √ √ 8 Membaca suku kata menjadi kata - - √ 9 Membaca kata-kata yang ada dikalimat √ √ √ 10 Membaca satu kalimat √ √ √ 11 Membaca kalimat sederhana √ √ √ III KEGIATAN AKHIR 12 Melakukan penilaian/evaluasi. √ √ √ 13 Melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah

    dilakukan - √ √

    14 Melakukan tindak lanjut - - √

  • 29

    Pada pertemuan pertama dari 14 item yang ditetapkan masih ada 5 item yang

    belum dilaksanakan yaitu: 1) menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan. 2) membaca gambar, dengan cara memberi pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan. 3) membaca suku kata menjadi kata. 4) melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilakukan, dan 5) melakukan tindak lanjut.

    Pada pertemuan kedua siklus 1 item yang belum dilaksanakan yaitu membaca suku kata menjadi kata dan melakukan tindak lanjut. Sedangkan pada pertemuan ketiga dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan semua item dilaksanakan guru dengan baik. d. Hasil Tindakan Siklus 1

    Setelah dilaksanakannya penilaian pada pertemuan kedua siklus 1 diperoleh hasil yang tampak pada Tabel 7 di bawah ini:

    Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Penilaian Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Siklus 1

    Rentang Nilai yang

    diperoleh siswa Jumlah siswa Prosentase Kriteria

    85 – 100 4 14% Baik sekali 75 – 84 11 38% Baik 65 – 74 7 24% Cukup 55 – 64 0 0% Buruk

    < 55 7 24% Buruk sekali Jumlah 29 100% Tuntas 22 76%

    Tidak Tuntas 7 24% KKM (aspek membaca) 65

    Tabel 7 menunjukkan jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat

    menjadi 22 siswa. Selengkapnya dapat dilihat dari Gambar 2 dibawah ini:

  • 30

    Gambar. 2.

    Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Pra Siklus dan Siklus 1

    Diagram diatas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar membaca siswa kelas I

    SD Negeri 1 Sugihan dengan dilaksanakannya metode eja pada siklus 1 dengan jumlah siswa yang nilainya

  • 31

    Gambar. 3. Ketuntasan Belajar Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Siklus 1

    Siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 76% dari 29 siswa, sedangkan siswa

    yang tidak tuntas 24%. Walaupun sudah mengalami peningkatan mamun hasil yang diperoleh pada Siklus 1 belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar siswa 80%. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2. e. Hasil Refleksi

    Refleksi dilaksanakan pada setiap akhir pertemuan siklus 1, agar dapat mengetahui segala kelemahan dan keberhasilan pemberian tindakan yang dilakukan guru yaitu dengan menerapkan metode eja dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kompetensi membaca. Hasil refleksi siklus 1 antara lain:

    (1) Pertemuan pertama siklus 1 dari 14 item yang ditetapkan hanya 9 item yang dilaksanakan. Guru sudah berinteraksi dengan baik pada siswa. Pada pertemuan pertama pada kegiatan menunjukkan gambar siswa tidak mendengarkan cerita guru,

    akan tetapi malah asyik melihat gambar. Pada saat memberikan pertanyaan sebagian siswa takut dan tidak berani menjawab pertanyaan dari guru. Masih banyak siswa yang belum bisa membaca dengan baik. pada waktu siswa ramai guru harus menegor siswa untuk memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, setelah kegiatan

    76% 24%24%

    Ketuntasan Belajar Membaca Siklus 1

    tuntas

    tidak tuntas

  • 32

    membaca menirukan seharusnya guru menunjuk siswa yang belum bisa membaca

    untuk mencoba mengucapkan sendiri agar cepat memahaminya teks bacaan. (2) Pada pertemuan kedua kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eja

    dilaksanakan lebih baik yang ditunjukkan dari perolehan nilai setiap item mendapat kategori baik. Kegiatan pembelajaran menggunakan metode eja dilakukan dengan baik tapi kurang memuaskan karena hasilnya tidak sesuai dengan indiktor keberhasilan dalam penelitian ini, baik dari hasil belajar membaca siswa maupun kinerja guru dalam menerapkan metode eja dalam pembelajaran. Kinerja guru dalam menerapkan metode eja agar ditingkatkan lagi supaya mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan.

    (3) Pertemuan ketiga, kegiatan perbaikan dan pengayaan sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru.

    4.4.3. Diskripsi Siklus 2 a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

    Sebelum pelaksanaan siklus 2 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode eja sesuai dengan hasil refleksi siklus 1 yang dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Menyiapkan lembar oberservasi guru dan siswa

    untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar metode eja berlangsung. Menyiapkan evaluasi pembelajaran teks bacaan dengan komptensi dasar membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafat dan intonasi yang tepat yang dilaksanakan pada akhir pertemuan kedua dan menyiapkan teks bacaan untuk perbaikan dan pengayaan. b. Pelaksanaan Metode Eja Siklus 2

    Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 21 November untuk pertemuan pertama dan 22 November 2011 untuk pertemuan kedua dan ketiga. Kegiatan awal pertemuan pertama siklus 1 yaitu meminta siswa bernyanyi bersama-sama lagu “mari belajar” agar siswa termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Kegiatan inti yang dilakukan yaitu menunjukkan gambar dodi kepada siswa sambil bercerita tentang gambar yang ditunjukkan. Membaca gambar, dengan cara memberi pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan. Pada kegiatan ini siswa sudah berani

  • 33

    menjawab pertanyaan. Membaca kalimat yang ada di bawah gambar kemudian meminta

    siswa menirukan dan menunjuk beberapa siswa untuk mengucapkan sendiri. Kemudian membaca huruf yang ada digambar sambil meminta siswa menirukan, merangkai huruf menjadi suku kata sambil meminta siswa menirukannya, membaca suku kata menjadi kata dan meminta siswa menirukannya, meminta siswa membaca kata-kata yang ada dikalimat, meminta siswa membaca satu kalimat. Kemudian meminta siswa membaca satu-persatu teks bacaan yang sudah disiapkan. Pada pertemuan kedua permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus 1 berkurang.

    Pada pertemuan kedua guru lebih meningkatkan lagi kenerjanya dalam menerapkan metode eja. Langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan kedua sama dengan pertemuan yang pertama siklus 2, hanya saja dengan materi yang berbeda. Diakhir pertemuan kedua guru melakukan penilain membaca dengan teks bacaan yang sesuai dengan indikator pada RPP siklus 2. Pertemuan kedua siklus 2 penerapan metode eja yang dilakukan guru berhasil. Semua item dilaksanakan guru dengan baik.

    Setelah diadakan penilaian guru memberikan perbaikan dan pengayaan pada pertemuan ketiga yang dilakukan setelah penilaian siklus 2 dilaksanakan. Dengan langkah kegiatan awal: mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil belajar siklus 2, kemudian

    membagikan lembar tugas pada kelompok siswa yang mengikuti pengayaan dan menyuruh siswa mengerjakan. Sedangkan untuk siswa yang mengikuti perbaikan membaca teks yang sudah dipersiapkan guru dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama dan kedua. c. Hasil Observasi Siklus 2

    Hasil observasi pada pertemuan pertama siklus 2 kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan metode eja tersaji pada Tabel 9 dibawah ini:

  • 34

    Tebel 9 Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Menerapkan Metode Eja Dalam Pembelajaran

    Siklus 2 NO ASPEK YANG DINILAI Pertemuan 1

    Pertemuan 2

    Pertemuan 3

    I KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 1 Melakukan apersepsi, yaitu dengan mengajak siswa

    bernyanyi bersama-sama √ √

    Membagi siswa dalam kelompok √ 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan. √ √ √ II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 3 Menunjukkan gambar kepada siswa sambil bercerita

    tentang gambar yang ditunjukkan. √ √ √

    4 Membaca gambar, dengan cara memberi pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan

    √ √ √

    5 Membaca kalimat yang ada di bawah gambar √ √ √ 6 Membaca huruf yang ada digambar √ √ √ 7 Merangkai huruf menjadi suku kata √ √ √ 8 Membaca suku kata menjadi kata √ √ √ 9 Membaca kata-kata yang ada dikalimat √ √ √ 10 Membaca satu kalimat √ √ √ 11 Membaca kalimat sederhana √ √ √ III KEGIATAN AKHIR 12 Melakukan penilaian/evaluasi. √ √ √ 13 Melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah

    dilakukan √ √ √

    14 Melakukan tindak lanjut √ √ √

    Pada pertemuan pertama dari 14 item yang ditetapkan semua dilaksanakan guru dengan baik. Banyak kegiatan yang dilakukan guru dengan baik sekali dan tidak ada kegiatan yang direncanakan dengan kriteria di bawah baik. Pada pertemuan ketiga kegiatan perbaikan dan pengayaan juga dilakukan dengan baik. Pada siklus 2 pembelajaran guru dengan menerapkan metode eja sudah bisa dikatan berhasil karena hasil belajar membaca siswa sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 80% siswa tuntas. d. Hasil Tindakan Siklus 2

    Setelah dilaksanakannya penilaian pada pertemuan kedua siklus 1 diperoleh hasil yang tampak pada Tabel 10 di bawah ini:

  • 35

    Tabel. 10 Rekapitulasi Hasil Penilaian Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Siklus 2

    Rentang Nilai yang diperoleh siswa

    Jumlah siswa Prosentase Kriteria

    85 – 100 11 38% Baik sekali 75 – 84 12 42% Baik 65 – 74 4 14% Cukup 55 – 64 1 3% Buruk

    < 55 1 3% Buruk sekali Jumlah 29 100% Tuntas 27 94%

    Tidak Tuntas 2 6% KKM (aspek membaca) 65

    Tabel 10 menunjukkan Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 2

    meningkat menjadi 27 siswa. Selengkapnya dapat dilihat dari Gambar 4 dibawah ini:

    Gambar. 4.

    Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

    Diagram diatas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar membaca siswa kelas I

    SD Negeri 1 Sugihan dengan dilaksanakannya metode eja pada siklus 2 dengan jumlah siswa yang nilainya

  • 36

    Tabel. 11 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 2

    No Ketuntasan belajar Jumlah siswa Prosentase

    1 Tuntas 27 94%

    2 Tidak tuntas 2 6%

    Jumlah 29 100%

    Gambar.5

    Ketuntasan Belajar Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Siklus 2

    Siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 27 siswa atau 94%, sedangkan siswa yang tidak tuntas hanya 2 siswa atau 6%. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 sudah

    mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 80% dari 29 siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan tuntas hasil belajar membacanya dan nilai rata-rata kelas 75. Dari data tersebut dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 2 sudah mencapai 96% (27 siswa) dan nilai rata-rata kelas siklus 2 adalah 83. Dari hasil data siklus 2 tersebut sudah menunjukkan ketuntasan keberhasilan individu siswa dan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian.

    94% 6%6%

    Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Siklus 2

    tuntas

    tidak tuntas

  • 37

    e. Hasil Refleksi Siklus 1 Refleksi diadakan dengan melibatkan satu orang observer atau teman sejawat.

    Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kelemahan pembelajaran metode eja yang dilakukan, yang hasilnya adalah:

    Pada siklus 2 pembelajaran dengan menerapkan metode eja yang dilakukan guru sudah sudah bisa dikatakan berhasil karena sudah sesuai dengan indikator keberhasilan peneliti, yang dapat ditunjukkan dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 27 siswa atau 94 dan kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan metode eja yaitu memperoleh nilai pertemuan pertama 85, pertemuan kedua 94 dan pertemuan ketiga 94 dengan kriteria nilai baik sekali. Pada siklus 2 kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eja yang dilakukan berhasil, tetapi masih ada 2 siswa yang belum bisa membaca dengan baik. Setelah pembelajaran dengan menerapkan metode eja pada siklus 2 selesai, guru harus memberikan tambahan jam khususnya untuk kedua siswa yang belum bisa membaca dengan baik untuk belajar membaca agar kedua siswa tersebut tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Kegiatan pemberian tindakan untuk meningkatkan mutu pendidikan seharusnya dilakukan guru bukan hanya dalam menyelesaikan program S1 saja, akan tetapi dilakukan setiap hari pada semua mata pelajaran agar tujuan

    pembelajaran dapat tercapai. 4.4. Hasil Analisis Data

    Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil belajar membaca siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan dan kegiatan pembelajaran guru dengan menerapkan metode eja dari siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut: 4.4.1. Kegiatan Guru Menerapankan Metode Eja dalam Pembelajaran

    Setelah dianalisis hasil penilaian kinerja guru dalam melakukan tindakan dengan menerapkan metode eja dalam pembelajaran yang dilakukan baik siklus 1 dan siklus 2 tampak mengalami peningkatan. Kegiatan guru mengajar dengan menerapkan metode eja dalam pembelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama masih ada 5 item yang belum dilakukan, pada pertemuan kedua item yang belum dilakukan berkurang menjadi 2 kegiatan. Pada pertemuan ketiga semua kegiatan yang direncanakan dilaksanakan semua dengan baik.

  • 38

    Pada siklus 2 mengalami peningkatan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga

    masing-masing mendapat nilai kategori baik sekali karena semua kegiatan dilakukan dengan baik. Dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eja untuk meningkatkan belajar membaca siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan dari setiap pertemuan mengalami peningkatan. Dari seluruh kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eja dillaksanakan guru, maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran siklus 2 berhasil. 4.4.2. Hasil Belajar Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan

    Setelah diamati dan dicatat oleh guru ataupun observer mengenai hasil belajar membaca siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan diperoleh data seperti tampak pada Tabel 12 dibawah ini:

    Tabel. 12 Perbandingan Hasil Belajar Membaca dan Nilai Rata-rata Membaca Siswa Kelas I SD

    Negeri 1 Sugihan Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus 2 Nilai Tuntas Tudak tuntas Rata-rata

    Pra Siklus 10 19 55

    Siklus 1 22 7 71

    Siklus 2 27 2 83

    Dari Tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar membaca dari pra siklus sampai siklus 2. Nilai siswa yang diatas KKM dari pra siklus 10 siswa meningkat pada siklus 1 menjadi 22 siswa, meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 27 siswa dari 29 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 6 di bawah ini:

  • 39

    Gambar. 6 Diagram Batang Kenaikan Hasil Belajar Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan

    Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa ada kenaikan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar membaca siswa, sebelum tindakan kelas dilaksanakan nilai rata-rata membaca siswa hanya 55 dengan jumlah siswa yang tuntas 10 siswa atau 34% dan setelah dilaksanakan tindakan dengan menerapkan metode eja dalam pembelajaran nilai rata-rata siklus 1 meningkat menjadi 71 dengan siswa yang tuntas menjadi 22 siswa atau 76%, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 83 dengan siswa yang tuntas meningkat menjadi 27 siswa atau ketuntasan klasikal mencapai 94%. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus 2 berhasil sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian ini yaitu ketuntasan klasikal siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan pada pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca adalah 80% siswa tuntas dalam kelas dengan nilai rata-rata 75.

    4.5. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, pembelajaran menggunakan metode eja

    pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar membaca siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Hal ini dapat dilihat ketuntasan belajar membaca siswa dan nilai rata-rata siswa sebelum dilaksanakan

    Tuntas Tidak Tuntas Nilai Rata-rata Membaca

    1019

    55

    227

    71

    27

    2

    83

    Kenaikan Hasil Belajar Membaca SiswaPra Siklus Siklus 1 Siklus 2

  • 40

    pembelajaran menggunakan metode eja dan setelah dilaksanakan. Tampak pada Tabel 13

    di bawah ini: Tabel. 13

    Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Siswa Kelas I SD Negeri 1 Sugihan Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

    Kategori Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

    Jumlah siswa

    Prosentse Jumlah siswa

    Prosentse Jumlah siswa

    Prosentse

    Tuntas 10 34% 22 76% 27 94% Tidak Tuntas 19 66% 7 24% 2 6%

    Jumlah 29 100% 29 100% 29 100%

    Dari Tabel 13 diatas dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori. Kategori 1 menunjukkan jumlah siswa yang tuntas membacanya sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode eja berjumlah 10 atau 34% sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 19 siswa atau 66%. Rendahnya hasil belajar membaca siswa kelas I SD Negeri 1 Sugihan disebabkan siswa kurang aktif, kurang kreatif, sering malu dan takut bila mendapat tugas yang diberikan guru. Selain itu, guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini cenderung menggunakan pembelajaran konvensional tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa. Guru kelas I mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa.

    Kategori 2 yaitu setelah diberikan tindakan pada siklus 1 yaitu dengan menerapkan metode eja dalam pembelajaran diperoleh hasil yaitu jumlah siswa yang tuntas bertambah 12 siswa atau 42% dengan jumlah total siswa yang tuntas 22 siswa, ketuntasan klasikal siswa mencapai 76%. sedangkan siswa yang tidak tuntas pada siklus 1 berjumlah 7 siswa atau 24%. Guru dalam menerapkan metode eja dalam pembelajaran pada siklus 1 dikategorikan belum berhasil, masih ada kegiatan yang ditetapkan belum dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua. Walaupun mengalami peningkatan pada siklus 1 tetapi ketuntasan klasikal nilai siswa yang dicapai masih jauh dari indikator yang

    diharapkan. Indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu siswa yang nilainya diatas KKM >65 mencapai 80% siswa.

    Kategori 3 yaitu setelah dilaksanakan tindakan menerapkan metode eja dalam pembelajaran pada siklus 2 diperoleh hasil siswa yang tuntas membacanya bertambah 5 siswa dengan jumlah total siswa yang tuntas mencapai 27 siswa atau 94% dengan nilai

  • 41

    rata-rata kelas menjadi 83. Pada siklus 2 pembelajaran guru dengan menerapkan metode

    eja sudah bisa dikatakan berhasil karena semua kegiatan yang ditetapkan dilaksanakan guru dengan baik.

    Kategori 4 yaitu jumlah siswa yang tidak tuntas atau belum bisa membaca pada siklus 2 berjumlah 2 siswa atau 6% dari jumlah siswa dalam kelas, siswa-siswa tersebut adalah termasuk siswa yang kurang dalam kemampuan akademiknya dibandingkan dengan teman-temannya. Maka dari itu, guru harus memberikan tambahan jam khususnya untuk kedua siswa yang belum bisa membaca dengan baik untuk belajar membaca agar kedua siswa tersebut tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Dengan hasil tersebut maka diambil saran bahwa penerapan metode eja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar membaca siswa.