12
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi frekuensi.Distribusi frekuensi juga digunakan untuk memaparkan persentase untuk memperjelas penyebaran gambaran umum partisipan. Partisipan penelitian seluruhnya berjumlah 37 partisipan.Gambaran umum partisipan penelitian berisi tentang karakteristik jenis kelamin.Berikut rangkuman mengenai gambaran umum partisipan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Panti Jompo Inakaka- Ambon. Pelaksanaan penelitian dimulai tanggal 27 Agustus sampai 10 September 2014, setiap jam 09.00-14.00. Sebelum melakukan penelitian, peneliti bertemu dan menjelaskan kepada Kepala Panti tentang tujuan peneliti melakukan penelitian di Panti Jompo Inakaka-Ambon.Peneliti melaksanakan penelitian ini setelah mendapat ijin dari kepala Panti dan langsung membagikan kuisioner kepada partsipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

  • Upload
    dangnhi

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Partisipan Penelitian

Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi

frekuensi.Distribusi frekuensi juga digunakan untuk

memaparkan persentase untuk memperjelas penyebaran

gambaran umum partisipan.

Partisipan penelitian seluruhnya berjumlah 37

partisipan.Gambaran umum partisipan penelitian berisi

tentang karakteristik jenis kelamin.Berikut rangkuman

mengenai gambaran umum partisipan.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Panti Jompo Inakaka-

Ambon. Pelaksanaan penelitian dimulai tanggal 27 Agustus

sampai 10 September 2014, setiap jam 09.00-14.00. Sebelum

melakukan penelitian, peneliti bertemu dan menjelaskan

kepada Kepala Panti tentang tujuan peneliti melakukan

penelitian di Panti Jompo Inakaka-Ambon.Peneliti

melaksanakan penelitian ini setelah mendapat ijin dari kepala

Panti dan langsung membagikan kuisioner kepada partsipan.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

35

Partisipan yang diteliti adalah partisipan dengan usia

lanjut (Lansia) dengan umur sesuai kriteria inklusi penelitian

ini, yakni 60 tahun sampai 65 tahun. Sebelum penelitian ini

dimulai, peneliti mendatangi partisipan dan keluarganya untuk

memperkenalkan nama dan institusi. Peneliti memberikan

penjelasan mengenai maksud dan tujuan peneliti melakukan

penelitian kepada pasien dan sekaligus meminta ijin

partisipasi untuk berperan serta dalam penelitian ini dengan

mengisi kuisioner yang disebarkan kepada mereka. Peneliti

mendampingi partisipan dalam proses pengisian kuisioner

dengan maksud agar selama pengisian kuisioner ada

pernyataan yang tidak dimengerti oleh partisipan peneliti bisa

memberikan penjelasan..

Setelah pengisian kuisioner selesai peneliti mengecek

kembali kuisioner yang diisi oleh partisipan.Dari kuisioner

yang disebar, semuanya terkumpul kembali dan semuanya di

pakai dalam penelitian ini.

4.3. Karakteristik Partisipan

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Partisipan

di Panti Jompo Inakaka Ambon

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 17 45,95%

Perempuan 20 54,05%

Total 37 100%

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

36

Berdasarkan penelitian dan hasil distribusi frekuensi

didapatkan bahwa jumlah partisipan laki-laki sebanyak 17

partisipan (45,95%) dan jumlah partisipan perempuan

sebanyak 20 partisipan (54,05%).

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir

Partisipan di Panti Jompo Inakaka Ambon

Tingkat Pendidikan

Frekuensi Persentase

SD 10 27,02%

SMP 5 13,51%

SMA 4 10,81%

D3 6 16,21%

S1 12 32,45%

Total 37 100%

Berdasarkan penelitian dan hasil distribusi frekuensi

didapatkanbahwa jumlah partisipan berdasarkan

penggolongan tingkat pendidikan SD sebanyak 10 partisipan

(27,02%), SMP sebanyak 5 partisipan (13,51%), SMA

sebanyak 4 partisipan (10,81), D3 sebanyak 6 partisipan

(16,21%) dan S1 sebanyak 12 partisipan (32,45%).

Tabel 4.3.Distribusi Frekuensi UsiaPartisipan di Panti

Jompo Inakaka Ambon

Usia Frekuensi Persentase

60-65 tahun 27 72,97 %

65-70 tahun 10 27,03 %

Total 37 100%

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

37

Berdasarkan penelitian dan hasil distribusi frekuensi

didapatkan bahwa jumlah partisipan berdasarkan usia 55 – 65

tahun sebanyak 27 partisipan (72,97%), usia 65-70 tahun

sebanyak 10 partisipan (27,03%).

4.5. Hasil Penelitian

4.4.1. Uji Normalitas

Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui

apakah data yang telah memenuhi asumsi analisis sebagai

syarat untuk melakukan analisis dengan teknik korelasi

Pearson Product Moment.

Pengujian uji normalitas dilakukan dengan melihat

hasil uji Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Dukungan Sosial

Keluarga dengan Kecemasan menghadapi kematian

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Dukungan

Sosial

Kecemasan

Kematian

N 37 37

Normal Parametersa Mean 30.32 57.30

Std. Deviation 12.559 21.026

Most Extreme Differences Absolute .207 .157

Positive .207 .140

Negative -.184 -.157

Kolmogorov-Smirnov Z 1.257 .957

Asymp. Sig. (2-tailed) .085 .319

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.4 di atas,

kedua variabel memiliki signifikansi p>0,05. Variabel

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

38

dukungan sosial keluarga memiliki nilai K-S-Z sebesar 1,257

dengan nilai probabilitas (p) atau nilai signifikansi sebesar

0,085 (p > 0.05). Oleh karena nilai signifikansi p>0,05, maka

distribusi data dukungan social keluarga berdistribusi

normal. Hal ini juga terjadi pada variabel kecemasan

menghadapi kematian yang memiliki nilai K-S-Z sebesar

0,957 dengan nilai probabilitas (p) atau nilai signifikansi

sebesar 0,319. Dengan demikian, data kecemasan

menghadapi kematian juga berdistribusi normal.

4.4.2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji integritas

hubungan data yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat

atau tidak. Untuk perhitungannya, uji lineritas dilakukan

dengan menggunakan SPSS seri 16.0 for windowsyang

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Dukungan Sosial Keluarga

Dengan Kecemasan Menghadapi Kematian

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Kecemas

an

Kematia

Between

Groups

(Combined) 7374.258 16 460.891 1.079 .430

Linearity 669.380 1 669.380 1.567 .225

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

39

n *

Dukunga

n Sosial

Deviation from Linearity 6704.877 15 446.992 1.047 .454

Within

Groups 8541.472 20 427.074

Total 15915.730 36

Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai Fbeda sebesar

1,047 dengan sig.= 0,454 (p>0,05) yang menunjukkan

hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan

kecemasan menghadapi kematian adalah linear.

4.4.3. Analisis Korelasi

Perhitungan analisis data dilakukan setelah uji asumsi

yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Perhitungan

dalam analisis ini dilakukan dengan SPSS seri 16.0 for

windows. Hasil korelasi antara dukungan sosial keluarga

dengan kecemasan menghadapi kematiandapat dilihat pada

Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6. Hasil Uji KorelasiDukungan Sosial Keluarga

Dengan Kecemasan Menghadapi Kematian

Correlations

Kecemasan

Kematian

Dukungan

Sosial

Kecemasan

Kematian

Pearson Correlation 1 .605**

Sig. (2-tailed) .000

N 37 37

Dukungan Sosial Pearson Correlation .605** 1

Sig. (2-tailed) .000

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

40

Correlations

Kecemasan

Kematian

Dukungan

Sosial

Kecemasan

Kematian

Pearson Correlation 1 .605**

Sig. (2-tailed) .000

N 37 37

Dukungan Sosial Pearson Correlation .605** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 37 37

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi pada tabel

1.3 di atas, diperoleh koefisien korelasi antara dukungan

sosial keluarga dengan kecemasan menghadapi kematian

sebesar 0,605 dengan signifikan = 0,000 (p<0,05).

4.5. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil dari 37

responden bahwa rata-rata responden masih merasakan

dukungan sosial keluarga yang masih sangat rendah dan

belum baik. Hal ini terbukti dari hanya 4 responden(10,81%)

yang mengatakan dukungan sosial keluarga dalam kategori

sangat tinggi, 2 responden (5,41%) mengatakan dukungan

sosial keluarga dalam kategori tinggi, 11 responden (29,73%)

mengatakan dukungan sosial keluarga dalam kategori

kurang,dan 19 responden (51,35%) mengatakan mengatakan

dukungan sosial keluarga dalam kategori sangat kurang .

Sedangkan pada skala kecemasan menghadapi kematian,

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

41

diperoleh hasil, rata-rata responden mengatakan bahwa

kecemasan menghadapi kematiansangat tinggi. Hal ini

terbukti dari 13 responden (35,14%) yang mengatakan

kecemasan menghadapi kematian dalam kategori sangat

tinggi, 14 responden (37,84%) mengatakan kecemasan

menghadapi kematian dalam kategori tinggi, 1 responden

(2,70%) mengatakan kecemasan menghadapi kematiandalam

kategori kurang,dan 9 responden (24,32%) mengatakan

mengatakan kecemasan menghadapi kematian dalam

kategori sangat kurang.

UJI DESKRIPTIF STATISTIK

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Dukungan Sosial 37 15 57 21.32 12.559

Kecemasan

Kematian 37 20 80 57.30 21.026

Valid N (listwise) 37

1. Kategorisasi Skala Dukungan Sosial Keluarga

Untuk menentukan tinggi rendahya hasil pengukuran

variabel dukungan sosial keluarga, digunakan 4 (empat)

kategori, yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Kurang dan Sangat

Kurang.Jumlah pilihan pada masing-masing item adalah 4

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

42

(empat). Maka skor maksimum yang diperoleh dengan cara

mengkalikan skor tertinggi dengan jumlah soal, yaitu: 4 x 15

item valid = 60 dan skor minimum yang diperoleh dengan cara

mengkalikan skor terendah dengan jumlah soal, yaitu 1 x 15

item valid = 15. Dengan adanya skor tertinggi, skor terendah

dan banyaknya kategori, maka dapat dihitung lebar interval

dengan rumus sebagai berikut :

Skor tertinggi-skor terendah i =

Banyak Kategori 60-15

i = 4

i = 11,25

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat

dikemukakan normakategorisasi dukungan sosial

keluargapada tabel berikut:

Keterangan: x = dukungan sosial keluarga

No Interval Kategori Mean N Persentase

1 48,75 ≤ x ≤ 60 Sangat

Tinggi

4 10,81%

2 37,5 ≤ x < 48,75 Tinggi 2 5,41%

3 26,25 ≤ x < 37,5 Kurang 11 29,73%

4 15 ≤ x < 26,25 Sangat

Kurang

21,32 19 51,35%

Jumlah 37 100%

SD = 12,559 Min = 15 Max = 57

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

43

Folonsen dan Beehr (dalam Komalasari, 2006) juga

mengungkapkan bahwa dukungan sosial dapat secara efektif

mengurangi stres yang dialami individu terlebih lagi pada

individu yang mengalami sakit kronis. Johnson dan Johnson

(dalam Ermayanti & Abdullah,2011) juga mengemukakan

bahwa dukungan sosial adalah suatu usaha pemberian

bantuan kepada individu dengan tujuan untuk meningkatkan

kualitas kesehatan mental, meningkatkan rasa percaya diri,

doa, semangat atau dorongan, nasihat serta sebuah

penerimaan.

2. Kategorisasi Skala Kecemasan Menghadapi Kematian

Untuk menentukan tinggi rendahya hasil pengukuran

variabel kecemasan menghadapi kematian, digunakan 4

(empat) kategori, yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Kurang dan

Sangat Kurang.Jumlah pilihan pada masing-masing item

adalah 4 (empat). Maka skor maksimum yang diperoleh dengan

cara mengkalikan skor tertinggi dengan jumlah soal, yaitu: 4 x

20 item valid = 80 dan skor minimum yang diperoleh dengan

cara mengkalikan skor terendah dengan jumlah soal, yaitu 1 x

20 item valid = 20. Dengan adanya skor tertinggi, skor terendah

dan banyaknya kategori, maka dapat dihitung lebar interval

dengan rumus sebagai berikut :

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

44

Skor tertinggi-skor terendah i =

Banyak Kategori 80-20

i = 4

i = 15

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat

dikemukakan normakategorisasikecemasan menghadapi

kematianpada tabel berikut:

Keterangan: x = kecemasan menghadapi kematian

Berdasarkan pada tabelanalisa korelasi, diperoleh

koefisien korelasi antara dukungan sosial keluarga dengan

kecemasan menghadapi kematian sebesar 0,605 dengan

signifikan = 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga

dengan kecemasan menghadapi kematian pada lansia.

Dukungan sosial bagi lanjut usia sangat penting, karena

dukungan sosial keluarga dapat menjadi arti bagi lansia yang

No Interval Kategori Mean N Persentase

1 65 ≤ x ≤ 80 Sangat

Tinggi

13 35,14%

2 50 ≤ x < 65 Tinggi 57,30 14 37,84%

3 35 ≤ x < 50 Kurang 1 2,70%

4 20 ≤ x < 35 Sangat

Kurang

9 24,32%

Jumlah 37 100%

SD = 21,026 Min = 20 Max = 80

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11753/4/T1_462010005_BAB IV... · hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

45

tinggal di panti bahwa mereka masih bagian dari keluarganya

serta dukungan sosial keluarga dapat menjadi kekuatan fisik

bagi lansia. Selain itu dukungan sosial keluarga akan sangat

efektif jika dukungan diberikan secara terus menerus kepada

lansia.

Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah

hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Safitri(2006),

yang menyatakan bahwa sumbangan variabel persepsi

kematian terhadap penurunan tingkat kecemasan

menghadapi kematian pada subjek penelitian sebesar 15,9%.

Hal ini sekaligus menunjukkan keberadaan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi tingkat kecemasan menghadapi

kematian pada subjek selain persepsi terhadap kematian

sebesar 84,1%. Faktor-faktor lain tersebut yaitu: dukungan

sosial keluarga yang kurang, jenis kelamin(perempuan lebih

rentan mengalami kecemasan), status ekonomi, religiusitas,

kesiapan diri (Hambly dalam Subandi, 1998) dan tingkat

pendidikan (Templer, 1970).